Sabtu, 17 September 2011

[FF] Time For Us-Sequel Honey - Oneshoot



Title : ~ Time For Us~
Author : Puthrie Shairis As
Genre : Romance
Main Cast : Han Soo Yun a.k.a You (Readers) dan Kim Kibum a.k.a Key SHINee
Other Cast : Temukan sendiri, Hehehe

~BackSound : TVXQ, You’re my melody~
“Tring…” Lagi-lagi terdengar suara petikkan gitar.
Soo Yun membuka matanya perlahan. Keningnya berkerut. Sejak beberapa menit yang lalu, sebenarnya ia sudah mendengar suara petikkan gitar itu, tapi setelah ia lihat jam yang baru menunjukkan pukul 5 pagi, ia pikir dia hanya berhalusinasi. Tapi begitu mendengar petikkan itu berkali-kali akhirnya ia menjadi semakin penasaran.
Soo Yun memandang ke sisi kanan tempat tidurnya. Key tidak ada! Soo Yun menjadi semakin bingung. Kemana namja itu sepagi ini? Masa iya udah pergi karena urusan pekerjaan lagi?
“Tring…”
Lagi! Suara petikkan gitar itu terdengar lagi. Soo Yun bangun dari posisi tidurnya. Keningnya terus berkerut begitu ia mendengarkan lagi dan lagi suara petikkan gitar itu hingga terdengar menjadi sebuah alunan lagu yang begitu memanjakan telinganya.
Soo bangkit dan berdiri. Selangkah demi selangkah ia berjalan keluar kamar, mengikuti asal suara dari mana arah petikkan gitar itu datang. Menurutnya ini aneh sekali. Siapa yang memainkan gitar sepagi ini? Key? Ah, mana mungkin. Namja itu lebih pandai mengomel daripada memainkan gitar. Tetangga? Itu lebih parah. Mana mungkin jika tetangga sebelah memainkan gitar dengan nada selembut ini bisa sampai terdengar ke kamarnya.
Rasa penasaran Soo Yun semakin besar. Ia bergerak menuruni setiap anak tangga. Ia terus berjalan dan berjalan hingga akhirnya langkahnya berhenti beberapa meter di depan pintu dapur. Benar, suara petikkan gitar itu berasal dari sana.
Lagi, dengan langkah ragu Soo Yun berjalan menuju dapur. Suara petikkan itu terdengar semakin jelas di telinganya. Begitu Soo Yun hendak mencapai pintu, tiba-tiba terdengar suara Key, “Dia datang!”
Kening Soo Yun kembali berkerut entah untuk yang keberapa kalinya. Apa yang di lakukan Key di dapur sepagi ini? Pikirnya bingung.
Begitu mencapai pintu, Key terlihat panik dan melemparkan celemek yang di kenakannya ke sembarang tempat. Kemudian di raihnya sebucket mawar merah segar di meja makan lalu melemparkan senyuman manisnya pada Soo Yun.
Soo Yun masih belum mengerti jelas apa yang terjadi di sana saat secara tak sengaja matanya menangkap suatu pemandangan yang berbeda di dapur. Matanya terbelalak kaget. Di langit-langit dapur, balon yang berwarna warni di biarkan melayang. Kelopak-kelopak mawar merah bertebaran di lantai. Lalu meja makan kini di sulap menjadi meja cantik yang di hiasi taplak dan penuh dengan berbagai macam makanan dan buah-buahan.
Soo Yun membekap mulutnya. Tiba-tiba saja matanya memanas. Apa Key yang sengaja menyiapkan semua ini untuknya?
Kemudian Soo Yun mendekati meja makan, di lihatnya semua makanan lezat yang sudah terhidang manis. Lalu matanya menatap sebuah Sandwitch yang tampaknya sengaja di bentuk hati. Soo Yun sudah hampir menangis saat lagi-lagi suara petikkan gitar itu terus terdengar dan mengalun lembut di indera pendengarannya. Soo Yun melirik jauh di belakang Key. Seorang namja tampan tengah memainkan gitarnya dan menyunggingkan senyuman manis padanya.
Soo Yun melepaskan bekapan tangannya dan balas tersenyum manis. Ternyata Jonghyun, pikirnya. Tidak heran kenapa alunan petikkan gitar ini terdengar begitu indah. Habisnya kalau Key yang memainkan gitar-gitar itu, pasti hasilnya akan sangat-sangat amat buruk.
Soo Yun kembali melemparkan pandangannya pada Key. Namja ini sudah sah menjadi suaminya sejak 3 bulan yang lalu. Tapi selama itu pulalah ia belum pernah yang namanya mendapatkan perlakuan istimewa seperti ini. Pasalnya Key selalu sibuk manggung sebagai bagian dari SHINee. Mereka bahkan tidak ada merasakan bulan madu karena tuntutan pekerjaan Key yang begitu padat. Tapi melihat kejutan yang Key berikan padanya pagi ini, menurutnya ini benar-benar lebih dari cukup. Ia merasa benar-benar terharu.
When I close my eyes,
the quiet sounds which are audible,
Your feelings, your small thoughts
Key mulai menyanyi mengikuti alunan nada petikkan gitar Jonghyun. Soo Yun terkesiap, tatapan nya dan Key bertemu.
I’m sorry, I’m sorry
 I couldn’t hear you due to the unnecessary sounds of my heart
The times of tears is now history,
don’t worry, because
You’re my melody; I’ll perform you, on & on,
You’re my song, my life’s soundtrack,
I love you, for you brighten up my life’s stage,
I’ll continue to sing you, you’re my song
            Key terus manyanyikan bait demi bait lagu itu dengan suaranya yang begitu khas. Sesekali Jonghyun ikut menyanyi mengiringi Key. Alunan lagu indah ini begitu menyentuh hati Soo Yun.
The times when my pride didn’t want to say ‘I’m sorry,’
My heart was extremely poor,
Will you come to me when my spirit is drying up?
When I’m about to break down?
Even the saddest times have an end just like a song, because
            Key berjalan mendekat. Ia terus menyanyi sambil sesekali menyunggingkan senyuman manisnya.
It’s your love, your love, how you showed me love,
You’re my rhythm, my life’s present,
Please become the beautiful dream of my life timelessly,
I’ll continue to sing you, you’re my song
            Key memberikan sebucket mawar merah yang sendari tadi terus di bawanya pada Soo Yun. Mata Soo Yun kembali memanas, Aigo… namja ini benar-benar keren’ pikirnya.
The numerous sad love songs,
Although they seem to be about us,
            Soo Yun menyambut bucket mawar itu penuh haru. Sungguh, ini pertama kalinya Key menyanyi untuknya. Pertama kalinya Key memberinya kejutan. Pertama kalinya Key memperlakukan dia begitu istimewa.

You’re the most special person right now by my side,
When you close your eyes, the sounds you hear, your heart, I’ll sing them now
            Tess…tess…
            Butir air mata bahagia Soo Yun akhirnya jatuh juga. Ia berhambur masuk ke dalam pelukkan Key. Ia memeluk Key begitu erat dan penuh sayang. Key berhenti menyanyi, ia tersenyum simpul dan balas memeluk Soo Yun hangat.
            “Mianhae Soo Yun-ssi, aku tidak memikirkan perasaanmu. Seharusnya hari itu kita pergi berbulan madu, tapi aku malah lebih memilih untuk manggung bersama anak-anak di Jepang. Mianhae, seharusnya aku meluangkan sedikit waktuku untukmu. Kau pasti sangat kesepian…” Bisik Key lembut.
            Tangis Soo Yun semakin keras. Memang benar, selama ini Key terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Pulang malam dan pergi pagi-pagi sekali. Terkadang Key juga tidak pulang dan menginap di dorm SHINee agar lebih mudah mempersiapkan jadwal promosi album baru dan kesibukkan-kesibukkan lainnya. Soo Yun selalu sendirian, tapi ia berusaha mengerti. Saat Key melamarnya waktu itu, Soo Yun sudah mengerti dengan jelas pada akhirnya semua ini juga pasti akan jadi begini. Ini resikonya.
“Ani. Ini bukan salahmu Key, aku tidak apa-apa. sungguh. Kau memang seharusnya lebih fokus pada karirmu..”  jawab Soo Yun sambil menggeleng cepat.
Key dan Soo Yun mulai mengendorkan pelukkan mereka masing-masing. Mereka saling menatap satu sama lain, meluapkan semua perasaan yang teramat sayang jauh di dalam lubuk hati mereka yang selama ini sudah lama tidak di sampaikan pada satu sama lain.
Key mendekatkan wajahnya pada Soo Yun. Seakan bisa membaca apa yang akan Key lakukan, Soo Yun menutup kedua matanya. Bisa dirasakannya hembusan nafas Key yang menggelitik bagian wajahnya. Mereka sudah hampir berciuman saat tiba-tiba…
“Ehm…ehm… Uhuk!” Jonghyun berdehem keras untuk menyadarkan kadua makhluk di depannya itu bahwa ada ‘namja tak berdosa’ yang bisa saja melihat adegan selanjutnya tapi merasa amat sangat tak nyaman.
Mendengar itu mendadak Key dan Soo Yun saling mendorong satu dan yang lain agar menjauh. Soo Yun tampak malu dan salah tingkah, sementara Key hanya garuk-garuk kepala geje dan nyengir kuda.
“Hehehe… itu hyung, Mian” ucap Key malu.
“Gwenchana. Aku.. ehm.. mengerti” jawab Jonghyun canggung.
“Ee—baiklah, aku akan kembali ke dorm sekarang, kalian lanjutkan saja lagi” lanjutnya seraya berdiri dari duduknya dan menyambar jaket dan kunci mobilnya di meja. Key dan Soo Yun hanya mengagguk kecil. Mereka berdua terus memandangi Jonghyun hingga namja itu menghilang di balik pintu.
“Huaaa… itu tadi memalukkan!” pekik Soo Yun tiba-tiba seraya menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Key melirik Soo Yun sejenak, ia tersenyum kecil. Tapi sedetik kemudian tatapan matanya berubah jail.
Key meraih lengan Soo Yun agar yeoja itu menurunkan tangannya. Soo Yun menurut, kini ia beralih memandang Key bingung. “Jonghyun hyung bilang kita bisa melanjutkan yang tadi tertunda” bisik Key lembut.
Wajah Soo Yun merona, “Ee—Ah, aku lapar! Ayo kita makan” alih Soo Yun tiba-tiba seraya berjalan menarik kursi meja makan dan duduk. Soo Yun tak berani menatap Key, jantungnya berdegup cepat di luar kendali. Entah kenapa ia jadi merasa begitu gugup.
Aigo.. Ada apa denganku? Key kan hanya ingin menciumku! Lagipula dia suamiku, kenapa aku harus malu? Bukankah kami sudah pernah melakukan yang lebih? Ooh.. Eomma… menantumu itu terlalu tampan dan sempurna, lihat lah ini, aku berdebar seperti saat dulu kami masih berpacaran… Haiisss…’ runtuk Soo Yun dalam hati.
Di sisi lain, Key menyeringai lebar. Yeoja yang satu ini memang benar-benar berbeda, Dia istimewa.
Key berjalan dan duduk di samping Soo Yun. “aku bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan semua ini. Dekorasi dan semua makanan ini, aku siapkan sendiri” pamer Key bangga.
Soo Yun tersenyum simpul. “iya,iya. Aku tau. Kau memang lebih suka melakukan semuanya sendiri. Tapi, bukannya kau hari ini ada pekerjaan? Biasanya kau berangkat ke gedung SMent lebih awal kan?” tanya Soo Yun bingung.
“Ani. Hari ini aku memang sengaja minta cuti (?)” jawab Key singkat.
“cu..ti? untuk apa?”
“Tentu saja untuk menggantikan bulan madu kita yang tertunda, kau pikir untuk apalagi? Walaupun hanya sehari, tapi aku berjanji hari ini akan membuatmu benar-benar merasa senang” janji Key seraya merapikan rambut Soo Yun yang berantakkan.
“Jinjja?? Jadi hari ini kita akan jalan berdua?” seru Soo Yun berbinar. Key mengangguk kecil lalu menarik kepala Soo Yun mendekat dan mengecup keningnya lembut.
“jeongmall Saranghaeyo, Soo Yun-ssi” bisiknya.
“na do saranghaeyo, Key” jawab Soo Yun malu.
Suasana di antara mereka pun kembali hening. Lagi, mereka saling bertatapan satu sama lain. Key kembali ingin mencoba untuk memberikan ciuman selamat pagi pada yeoja itu saat tiba-tiba Soo Yun menahannya.
“Tunggu dulu, Jonghyun oppa… kau memintanya untuk datang ke sini hanya untuk memainkan gitar?” tanya Soo Yun bingung.
“Hhh… kau ini. Kalau iya memangnya kenapa? Kau kan tau aku tidak terlalu bisa memainkan gitar! Sudahlah, aku sudah tidak tahan lagi, sejak tadi aku ingin menciummu!” protes Key sewot.
*****
“Key, kau sudah selesai?” seru Soo Yun keras dari ruang tengah.
Lagi, ia mendesah. Sekarang mereka akan pergi kencan (?) ke taman hiburan. Tadinya Soo Yun sudah menjadi sangat amat bersemangat, ia sudah siap untuk berangkat sejak kurang lebih satu jam yang lalu, tapi gara-gara nungguin ‘namja’ itu dandan, lama kelamaan dia malah menjadi suntuk dan kesal.
“Hampir~..” jawab Key tak kalah keras dari lantai atas.
SooYun cemberut. Itu namja dandan lama amat sih? Dia aja yang sebagai cewek dandan nggak seberapa, lah ini??
“Aku tunggu di depan ya?” Balas Soo Yun lagi seraya berjalan menuju pintu depan.
Menunggu itu baginya amat sangat membosankan. Soo Yun memutuskan untuk mencari udara segar sebentar di teras. Kesal sih, tapi begitu ingat kejutan yang Key siapkan untuknya tadi pagi mendadak ia kembali tersenyum.
“Isshh… Dia manis sekali pagi ini. Aigo~ Suamiku benar-benar….” Kata-kata Soo Yun menggantung. Ia yang tadinya baru saja membuka pintu keluar utama mendadak terhenti. Tatapan matanya terfokus pada beberapa kotak kado bermotif hati yang tersusun rapi di depan pintu hingga menghalangi jalannya.
Suasana hati Soo Yun yang tadinya baru saja membaik mendadak kembali gusar. Dengan sedikit kesal ia mengambil satu per satu kotak-kotak kado tadi lalu membawanya masuk ke ruang tengah.
“Mianhae tadi aku….” Kata-kata Key terhenti begitu di lihatnya isterinya itu kembali masuk ke dalam rumah dengan membawa banyak kotak kado dalam pelukkannya. Raut wajah yeoja cantik itu menggambarkan rasa tidak suka yang amat besar.
“kenapa fans-fans mu itu tidak pernah berhenti mengirimkan hadiah untukmu? Mereka kan tau kalau kau sudah menikah! Apalagi yang mereka harapkan?!” gerutu Soo Yun sembari meletakkan hadiah-hadiah tadi di meja.
“Ayolah Soo Yun-ssi, itu kan hanya sekotak hadiah. Apa kau harus selalu merasa cemburu?”
“Siapa bilang aku cemburu?! Aku hanya tidak suka!” balas Soo Yun ketus.
Key tidak menjawab. Ia hanya berdiri diam di tempatnya dan memandangi Soo Yun penuh rasa kecewa. Soo Yun yang menyadari perubahan tatapan mata Key padanya mendadak menunduk. Ia mengigit bibir bawahnya keras.
“Mi..Mianhae, aku tidak bermaksud berteriak padamu” ucap SooYun pelan.
Aigo~ Han Soo Yun! Kau mau menghancurkan semuanya lagi? Mana mungkin pergi berkencan dengan suasana tak nyaman seperti ini! Kau ini terlalu emosional! Cemburu yang berlebihan! Pabo!’ Runtuknya dalam hati.
Soo Yun menjadi merasa amat menyesal. Baru saja ia hendak mendongak untuk beralih memandang Key tiba-tiba, Chu~
Bibirnya dan bibir Key bertemu.
Key menciumnya begitu tiba-tiba.
Ternyata sejak tadi Key terus berjalan mendekatinya. Di saat yang sama, Key melingkarkan kedua lengannya di pinggul Soo Yun sebelum akhirnya melepaskan ciumannya.
“Kau manis sekali” gumam Key nyengir tiba-tiba.
#Gubrak
Soo Yun masih bengong menerima perlakuan manis Key yang begitu mendadak. Ia mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali sambil terus memandang namja yang terus menyeringai lebar memandang raut wajahnya yang tampak bingung.
“Kajja! Kita pergi sekarang!” kata Key lagi seraya menarik lengan Soo Yun lembut dan membimbingnya berjalan menuju pintu keluar.
Sementara itu Soo Yun masih diam seribu bahasa sambil terus memandangi punggung Key di depannya. Otaknya kembali mencerna semua yang terjadi barusan, sedetik kemudian seulas senyuman manis tersungging di kedua sudut bibirnya. SooYun terus cengar-cengir karena malu dan senang, di sisi lain, Key yang berjalan di depan sejak tadi juga terus menyeringai kecil.
“benar-benar manis” gumamnya.
***
“Huaaa… Lihat bianglala itu, kita harus mencobanya!” pekik Soo Yun semangat seraya menunjuk kearah wahana Bianglala raksasa di sana. Key kembali melirik Soo Yun dan mengumbar senyum, “kau kekanak-kanakkan!” celetuknya.
Soo Yun mendongak. Wajahnya tertekuk masam. “ck. Memangnya kenapa kalau kekanak-kanakkan? Kau pikir kapan lagi kau akan ada waktu untuk mengajakku jalan ke taman hiburan?” runtuk Soo Yun sewot.
Ia mendengus kesal. Soo Yun mempercepat langkahnya dan menghentak-hentakkan kakinya keras tiap kali melangkah. Key lagi-lagi membuatnya marah! Namja itu benar-benar aneh. Sebentar nyebelin, tapi sebentar lagi nyenengin!
Di sisi lain Key malah cengar-cengir cengegesan melihat isterinya itu ngambek. Setengah berlari Key berjalan menyusul Ha Rien di depan. Begitu jarak mereka sudah begitu dekat Key menarik lengan SooYun lembut dan menariknya masuk ke dalam pelukkannya.
Tatapan dan pucuk hidung mereka bertemu. Untuk beberapa detik mereka terus saja diam dan saling pandang. Tapi sedetik kemudian Soo Yun mulai tersadar dan memberontak. Ia mendorong Key agar menjauh. Saat itu bisa di rasakannya orang-orang di sekitar mereka mulai beralih melihat dan memperhatikan ia dan Key. ‘Berpose’ seperti itu di tengah keramaian banyak orang di taman hiburan bukanlah ide bagus.
“A..ada apa denganmu?! Jangan menggodaku!” kata Soo Yun gugup. Wajahnya memerah Karena malu, dan jantungnya kembali berdegup cepat di luar kendali. Entah kenapa ia selalu merasa di permainkan. Kenapa kelihatannya hanya ia yang deg-degan di saat seperti ini? Key justru malah terlihat tenang dan santai.
“Eh, bukannya itu Key?”
“Benar! Itu Key SHINee kan?”
“Wah! Siapa yeoja itu? isterinya?”
“Apa mereka sedang kencan?”
Selentingan demi selentingan komentar mulai terdengar dari orang-orang yang ternyata sejak tadi terus memperhatikan mereka. Key yang menyadari tatapan penasaran orang-orang mulai tampak tak nyaman.
“Aissh.. ketauan!” gerutu Key pelan.
“Kajja, kita ke tempat lain saja!” kata Key tiba-tiba dan menarik lengan Soo Yun lembut untuk mengikutinya berjalan menjauh. Soo Yun tak banyak bicara dan menurut. Ia juga tak mau kencannya hari ini gagal karena terus di ‘ganggu’ dengan fans-fans Key yang pasti tak lama lagi akan segera muncul -,-
“Ah~ Key, lihat itu! Rollercoaster!” seru Soo Yun tiba-tiba sembari menujuk ke salah satu wahana di sana, Rollercoaster.
Langkah Key berhenti, ia mendongak. Di lihatnya kereta mengerikan tanpa atap itu melaju kencang di jalurnya yang meliuk-liuk dan menikung tajam yang berhasil membuat semua ‘penumpang’nya menjerit histeris bahkan ada yang sampai menangis di buatnya.
Key bergidik ngeri melihatnya. “kau mau naik itu?” tanya Key ragu. Soo Yun mengangguk semangat. “Kajja,Key!” Ajak Soo Yun yang kini berbalik menarik lengan Key mendekati wahana Rollercoaster itu.
“Ah-kau saja yang naik ya? Aku tunggu di sini saja, Ee—aku akan membeli minuman!” alih Key berusaha menghindar. Soo Yun mendelik, “Jangan mengalihkan perhatianku. Aku mau mencoba naik ini, dan kau harus ikut!” tegas Soo Yun sembari menyeret Key menuju ‘kereta’.
“Aisshh… ya tuhan, lindungi aku!” doa Key begitu ia duduk dengan pasrah di kursi kereta deretan paling depan.  Raut wajah Key berubah tegang, inilah salah satu hal yang paling ia hindari, Rollercoaster deretan paling depan. Soo Yun melirik Key sekilas, melihat Key yang begitu pucat membuat tawanya meledak.
“Key, kau takut? kalau kau tidak yakin kau bisa turun sebelum keretanya jalan” celetuk Soo Yun di akhir tawanya. Key mendelik, ia memandang wajah isterinya yang masih menahan tawa penuh rasa kemenangan. Tatapan Soo Yun seperti menjatuhkan harga dirinya sebagai laki-laki.
“Hiisss.. aku ini suamimu, bagaimana bisa kau melihatku seperti itu?! Aku tidak takut. Aku hanya … gugup” elak Key. Soo Yun hanya terkekeh geli melihat reaksi suaminya itu. Rasanya sudah lama sekali ia tidak bersenang-senang seperti ini. Melihat tampang masam dan cemberut Key merupakan hiburan tersendiri untuknya.
Perlahan Rollercoaser itu mulai berjalan pelan menuju puncak dan siap akan meluncur. Soo Yun sudah tidak sabar, semangatnya begitu menggebu-gebu ingin merasakan meluncur dari ketinggian. Sebaliknya, takut-takut Key melihat kebawah, kepalanya mendadak pusing, tubuhnya bergidik ngeri melihat ketinggian yang sudah mereka capai.
Key menelan ludah begitu bagian depan Rollercoaster sudah mencapai puncak dan Wuusshhhh!!!! Rollercoaster itu meluncur dengan cepat membuat semua orang di Rollercoaster itu berteriak hebat.
“Wooohooooo…..” Soo Yun berteriak keras bergitu merasakan sensasi yang luar biasa di dalam aliran tubuhnya begitu merasakan kereta menuruni puncak rel tadi dengan begitu cepat. Soo Yun mengangkat kedua tangannya agar lebih bisa mendalamin (?) permainan wahana ini.
Di sisi lain, Key hanya diam dan memegangi pengaman di depan dada kanan dan kirinya kuat. Jantungnya berdegup berpuluh-puluh kali lebih cepat. Terpaan angin yang begitu kencang menerpa wajahnya  membuat kepalanya menjadi semakin pusing. Perut Key terasa mulas, rasanya ada sesuatu yang mau keluar dari dalam perutnya.
“Kau baik-baik saja?” tanya Soo Yun begitu beralih melihat Key dan mendapati namja itu tampak mual. Beriringan dengan itu Rollercoaster tersebut mulai berjalan pelan menuju tempat pemberhentian (?) hingga akhirnya berhenti.
Dengan gerak cepat Key beranjak keluar dari kereta dan berlari menuju kamar mandi terdekat. Soo Yun yang kaget mau tidak mau ikut berlari mengejar Key. Perasaan bersalah tiba-tiba saja menggerogoti hatinya.
“Key, kau tidak apa-apa?” tanya Soo Yun cemas dari depan toilet.
“Huueeekkk…Hueekkk…” Soo Yun meringis kecil mendengarnya. Di dalam sana, Key pasti sudah memuntahkan semua isi perutnya. Soo Yun mengigit bibir, kecemasan tergambar jelas di setiap lekuk garis wajahnya. Soo Yun menyandarkan punggungnya di dinding depan toilet sembari menunggu Key keluar.
Beberapa menit setelah itu, Key keluar. Wajahnya pucat pasi, dan keningnya berkeringat. “sudah merasa lebih baik?” tanya Soo Yun khawatir. Key tersenyum kecil dan mengangguk, “jangan memasang wajah bersalah seperti itu” tegurnya.
Soo Yun tersenyum tipis, biarpun di bilang begitu, tetap saja ia merasa semua ini kesalahannya. Jika tau akan jadi seperti ini, semestinya tadi ia tidak memaksa Key untuk ikut.
“Kajja, jangan berdiri di depan toilet pria seperti ini” Key menarik lengan Soo Yun lembut. Soo Yun hanya menurut, ia tak banyak bicara. Key melirik Soo Yun sekilas, yeoja itu tampak murung.
Key kembali mengedarkan pandangannya ke penjuru taman hiburan, di saat itulah matanya secara tak sengaja menangkap satu toko ice crime tak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang. “mau makan ice crime?” tanya Key tiba-tiba.
Soo Yun mengangkat wajahnya, tapi belum sempat ia menjawab, Key sudah terlebih dahulu menyeretnya menuju toko ice crime tadi. Sesampainya di sana, Key membeli 2 cup ice crime dan memberikan salah satunya pada Soo Yun.
“makan ini, supaya kau bersemangat lagi” Key menyodorkan ice crime yang tadi sudah di belinya. Mendengar itu Soo Yun kembali tersenyum, ia mengambil alih ice crime tadi dan mulai menjilatinya dengan lahap.
Key kembali senyam-senyum geje dibuatnya. Melihat Soo Yun dari sudut manapun pasti akan terlihat sangat manis di matanya. Perlahan Key mulai bergeser dan mendekati Soo Yun. Saat yeoja itu ingin melahap lagi ice crimenya, tiba-tiba Key lebih dulu menyambarnya. Key melahap sisa ice crime Soo Yun yang membuat Soo Yun terbengong-bengong sendiri melihatnya.
“Key, kau kan punya ice crime sendiri!” protes Soo Yun dan menunjuk ice crime di tangan Key yang sudah mulai meleleh. Key menarik lagi tubuhnya dan memandang Soo Yun jail, “tapi ice crimemu kelihatan lebih enak” jawab Key manja sembari menjilati sisa ice crime di bibirnya.
Wajah Soo Yun merah merona, tingkah laku Key benar-benar membuatnya malu dan salah tingkah. Secara refleks Soo Yun memukul kepala Key dengan tas tangan yang sendari tadi di bawanya.
Bukkk
“Aww!!!” Key meringis kesakitan.
“Itu! Ice crime mu sama-sama rasa coklat seperti punyaku! Bagaimana bisa punyaku terlihat lebih enak! Dasar bodoh!” Alih Soo Yun agar Key tak menyadari wajahnya yang sudah terlihat seperti udang rebus.
Key tidak menggerutu, ia hanya tersenyum kecil sambil mengelus-elus kepalanya pelan. Dalam hati ia ingin sekali tertawa terbahak melihat tingkah isterinya ini. Ah~ benar, rasanya sudah lama sekali mereka tidak menghabiskan waktu berdua seperti ini.
***
“Key, aku mau naik bianglala!” pinta Soo Yun lagi entah untuk yang keberapa kalinya. Bukannya menjawab, Key malah menarik SooYun mendekat dan merangkulnya. Matanya terus saja melihat-lihat berkeliling menikmati pemandangan taman hiburan yang lampu-lampunya sudah mulai bersinar mengikuti hari yang mulai gelap.
“Key!!” Soo Yun cemberut. Di saat yang sama langkah Key berhenti, SooYun sudah kembali bersemangat begitu ia pikir Key akan menuruti keinginannya kali ini. Soo Yun baru saja ingin menarik Key mendekati wahana bianglala saat tiba-tiba ia bergumam kecil, “Nicole”
Soo Yun beralih memandang Key bingung. Di lihatnya Key menatap lurus ke depan, Soo Yun mengikuti arah pandang namja itu dan benar saja! Beberapa meter di depan terlihat Nicole dengan beberapa idola lain tengah asyik berfoto atas permintaan dari para fans.Key yang mulai penasaran mendadak menarik Soo Yun untuk berjalan mendekat. Soo Yun sih sebenarnya ogah, dalam hati ia mengutuki Nicole.
Kenapa yeoja itu bisa ada di sini sih?! Kenapa dia ada dimana-mana?! 91-Liner apanya?! Huh’ batin Soo Yun gemas. Pasalnya, walaupun ia dan Key sudah menikah, Key dan Nicole tetap terlihat berteman baik. Dan itu membuat Soo Yun sebal! Oke, dia akui mungkin ia cemburu berlebihan,  tapi bagaimana bisa tidak? Bbelum lama ini Key dan Nicole duet di album terbaru KARA (ngarang banget, hehehe!), dan itu membuat mereka secara tidak langsung jadi sering bersama.
“Ah~ Key!!” tegur Nicole yang secara tak sengaja melihat Key yang berjalan mendekat. Yeoja itu melambai kemudian ikut berjalan mendekat, menghampiri Key. Soo Yun sudah siap dengan tampang juteknya, tapi semua persiapan itu luntur begitu secara tak sengaja ia melihat Minho yang ikut berjalan mendekat di belakang Nicole.
Soo Yun bingung. Karena penasaran ia sedikit bergeser dan terlihat beberapa idola lain seperti IU, oppadeul suju, T-ara dan masih banyak lagi selebrity lain tengah asyik berbincang jauh di belakang.
“Sedang apa kalian di sini?” tanya Key bingung.
“Tadinya ada acara manggung di dekat sini, jadi kami memutuskan untuk sekalian jalan-jalan di sini. Aku tidak menyangka akan bertemu kau di sini” jawab Nicole sumringah.
“SooYun-ssi, kebetulan sekali aku melihatmu di sini” tegur Minho. Key melirik Minho sewot, entah kenapa ia tetap saja tidak suka melihat namja ini terlalu dekat dengan isterinya.
“Oh, Minho-ah. Bagaimana kabar Hyomi? Hubungan kalian baik-baik saja kan?” tanya Soo Yun sumringah. Dalam hati ia bersorak gembira, untung ada Minho. Paling tidak dia tidak akan terlihat seperti kambing congek mendengar pembicaraan Nicole dan Key yang mungkin tidak akan ia mengerti.
“Tentu saja. Hubungan kami berjalan lancar seperti jalan Tol, hehehe” Minho dan Soo Yun terkekeh geli. Key yang melihat itu memandang mereka berdua sinis.
Bagian mana yang lucu?! Dasar!’ Runtuknya dalam hati.
“Hey, kita punya waktu bebas 20 menit. Lakukan apa saja yang kalian mau, setelah itu berkumpul lagi di sini. Oke?!” terdengar salah satu penanggung jawab idola-idola ini berteriak yang di ikuti sorak sorai anak-anak.
Mendengar itu mendadak Nicole jadi bersemangat, “Key, ayo kita berkeliling. Soo Yun dan Minho juga boleh ikut” usul Nicole tiba-tiba.
Soo Yun mendengus sebal, ‘Ya iyalah! Nggak usah di ajak juga aku pasti ikut! Aku kan datang ke sini berdua dengan Key, kenapa malah dia yang nentuin mau keliling atau apa!’ Runtuk Soo Yun dalam hati.
Minho tersenyum tipis melihat tatapan tajam Soo Yun pada Nicole. Ia mengerti perasaan Soo Yun sekarang, melihat Key jalan dengan yeoja yang pernah terlibat gossip ‘scandal percintaan’ di masa lalu pasti membuatnya kesal dan was-was. Mungkin begitu juga pemikiran Hyomi jika melihat Minho dan Soo Yun berjalan berdua seperti ini, pikir Minho ngeri.
Maka jadilah mereka ber-4 berkeliling bersama. Key dan Nicole di depan dan SooYun bersama Minho mengikuti di belakang. Berkali-kali Key terlihat mencoba melambatkan langkahnya segaja untuk menunggu Soo Yun, tapi Nicole malah menariknya lagi untuk berjalan sedikit lebih cepat.
Di sisi lain Soo Yun juga bisa melihat diam-diam Key mengawasi dia dan Minho. Sesekali Key mendongak dan melempar senyum padanya, Soo Yun membalasnya dengan sedikit terpaksa. Yang benar saja, sekarang ini yang berkencan siapa sih?!
Minho yang bisa meringis melihat adanya aura cemburu yang luar biasa dari dalam diri Soo Yun. Ia menggaruk-garuk kepalanya yang nggak gatal berkali-kali. Ia jadi merasa tidak enak.
“Soo Yun-ssi, kau tidak apa-apa?” tanya Minho hati-hati.
“Apanya yang tidak apa-apa?! Setelah sekian lama, baru hari ini aku dan Key bisa pergi berdua dan kau lihat apa yang terjadi sekarang?! Yeoja menyebalkan itu mengacaukan semuanya!!” maki Soo Yun emosi.
Minho memaksakan bibirnya untuk tersenyum. Sejenak ia melirik jam tangannya, sudah hampir 20 menit dari waktu yang tadi sudah di tentukan. Menyadari hal itu Minho menghela nafas lega. Ia mulai sedikit mempercepat langkahnya dan menahan lengan Nicole selembut mungkin hingga langkah yeoja itu berhenti.
“Kita harus kembali. Ini sudah waktunya” Minho mengingatkan.
“Jinjja? Ah~ cepat sekali. Baiklah, Key. Kami harus kembali! Bye~” pamit Nicole begitu di seret paksa Minho agar meninggalkan Key dan Soo Yun berduaan. Tapi sebelum terlalu jauh, Nicole mengerling nakal pada Key, “kena kau! Memang enak di kejain? Weeeek” Key membaca gerak bibir Nicole.
Sial!’ Runtuknya.
“jadi dia sengaja? Huh! Dasar!” maki Key pelan. Begitu Minho dan Nicole menghilang dari pandangannya, akhirnya Key bisa menghela nafas lega. Sejak awal sebenarnya ia ingin memisahkan diri dari Nicole dan Minho lalu mengajak Soo Yun pergi. Tapi karena situasi yang tidak mendukung, jadilah seperti tadi kejadiannya.
Key mendongak, maksud hati ingin melihat Soo Yun dan meminta maaf atas kejadian tidak nyaman barusan. Tapi.. Lah?! Ini yeoja yang di cari malah hilang. Key tampak bengong sebentar. lalu Ia celingak-celinguk mencari sosok yeoja itu.
“Aaiisssh… dia pasti ngambek lagi” gerutunya.
Key mulai bergerak dan mempertajam penglihatannya. Matanya terus mencari-cari sosok Soo Yun di antara keramaian. Tidak ada!! Key panik. Ini sudah malam, gawat kalau Soo Yun sampai jalan sendirian. Key mempercepat langkahnya, sesekali ia berlari dan meneriaki nama Soo Yun, tapi tetap saja, yeoja itu tidak terlihat di kedua sudut matanya sedikitpun.
***
Soo Yun terus menggerutu kesal. Tangannya mengepal kuat dan kakinya di hentak-hentakkan keras ke tanah setiap kali ia melangkah. Sekarang moodnya benar-benar jadi buruk. Apa-apaan tadi? Kenapa Key tidak mau memisahkan diri sih?! Jangan-jangan dia lebih suka jalan berdua bermasa si Nicole itu daripada aku!!’ maki Soo Yun dalam hati.
“Arrgghh!!! Suami macam apa dia?! Meninggalkan isterinya dengan namja lain lalu dia sendiri berduaan dengan ‘yeoja’ lain!” pekik Soo Yun gemas.
Soo Yun terus berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas. Tanpa ia sadari, ia terus berjalan memasuki daerah belakang taman hiburan yang mulai sepi. Suasana di sana begitu senyap, di tambah lagi cahaya lampu taman yang remang-remang membuat daerah itu terlihat menakutkan. Menyadari tidak ada lagi terdengar suara hiruk pikuk pengunjung yang lain, mendadak langkah Soo Yun terhenti. Ia memandang berkeliling.
“Loh? Ini dimana?” tanyanya bingung.
Tidak ada orang lain di sana. Soo Yun bergidik ngeri. Tiba-tiba saja di rasakannya bulu kuduknya berdiri. Soo Yun semakin merapatkan jaketnya dan berbalik berusaha untuk berjalan pulang.
“Aiissh… Han Soo Yun! Kau benar-benar bodoh!!” gumamnya.
Tapp..Taapp..Taapp..
Langkah Soo Yun berhenti sebentar. Bisa di dengarnya langkah kaki beberapa orang mendekat ke arahnya. Menyadari itu Soo Yun tetap berusaha tenang. Ia kembali melangkah, tetap berjalan dan berjalan. Semakin lama ia semakin mempercepat langkahnya, hingga akhirnya bisa di bilang ia mulai berlari. Di sisi lain Soo Yun juga bisa merasakan orang-orang itu ikut berlari mengejarnya. Soo Yun panik, ia kembali mempercepat langkahnya dan…
Buukkk
Ia menabrak seseorang hingga ia jatuh terjerembab di tanah. Soo Yun meringis kesakitan, tatapi ringisannya berhenti begitu melihat orang yang di tabraknya tadi berjalan mendekatinya. Takut-takut Soo Yun mengangkat wajahnya, orang itu seorang namja. Ia berpenampilan berantakkan dan membawa sebuah botol alcohol di tangan kanannya.
“yeoja cantik, kau tidak mau minta maaf huh?” tanya namja itu berusaha menyentuh Soo Yun.
“Ya..Ya’!! Mau apa kau?!” teriak Soo Yun takut dan berusaha berdiri dari duduknya. Soo Yun berjalan mundur perlahan-lahan, berusaha menghindari namja brewokkan ini. Tapi dari belakang, tiba-tiba Soo Yun merasakan menubruk seseorang lagi.
“Wah, lihat ini. Dia ketakutan” celetuk seseorang yang tadi di tubruknya. Soo Yun gemetar, ragu-ragu ia menoleh kebelakang. Matanya membola begitu di lihatnya beberapa namja  urakkan berdiri di belakangnya dan menyunggingkan senyuman penuh nafsunya.
“Aisshh… Sial!” gumam Soo Yun pelan.
“Ee—permisi, aku harus pergi” ucap Soo Yun berusaha tenang, walaupun dalam hati ia ketakutan setengah mati. Kakinya gemetar, rasanya sudah hampir lemas. Tapi ia tidak boleh tumbang di sini, tidak boleh!
Soo Yun berusaha berjalan menghindar dan menjauhi namja-namja tadi, tapi baru selangkah ia berjalan, namja tadi kembali menghalangi jalannya. “mau kemana? Temani kami di sini saja” celetuk salah satu dari namja itu lagi.
Soo Yun mengigit bibirnya keras. “jangan menangis. Jangan menangis” gumamnya.
Soo Yun bergeser ke kiri, satu dari namja itu mengikutinya. Lalu ke kanan, dan namja yang lain juga mengikutinya. SooYun berpikir keras. begitu salah satu dari namja-namja itu ingin menyentuhnya lagi, dengan tekad bulat Soo Yun menepisnya. Nekat, Soo Yun berlari dan mendorong namja-namja yang terus menghalagi jalannya sekuat tenaganya.
“Minggir!!!” pekiknya.
Begitu ada celah, dengan cepat Soo Yun berlari menjauh secapat yang ia bisa. Ia terus berlari dan berlari, air mata sudah sampai di sudut matanya. Sesekali Soo Yun menoleh kebelakang, namja-namja itu ikut berlari mengejarnya. Soo Yun takut, sekuat apapun ia berlari, ia tetaplah seorang perempuan. Langkah namja-namja itu lebih besar dan larinya juga lebih cepat darinya. Namja-namja itu kembali memblokade jalan. Mereka mengepung Soo Yun yang sudah hampir menangis.
“Sudah ku bilang jangan lari!!!” bentak salah satu dari namja-namja tadi menarik lengan Soo Yun kasar.
“Aargh.. kau, menyakitiku” kata Soo Yun gugup dan menahan rasa sakitnya begitu namja itu kembali mencengkram lengannya semakin kuat.
“Kau ini benar-benar yeoja yang berani…” beberapa namja yang lain mulai mendekat. Soo Yun memandang namja-namja itu penuh horror begitu salah satu dari namja itu ingin menjamah dadanya.
“Adwae. Hiks..ku mohon…” lutut Soo Yun mendadak lemas. Ia hampir saja jatuh ke tanah tapi namja-namja itu dengan cepat menahannya. Melihat Soo Yun menangis, namja-namja itu justru malah tersenyum semakin lebar. Soo Yun gemetar, dia tidak mau. tidak. Seharusnya tadi dia tidak berpisah dengan Key. Ah~ benar. Key. Namja itu. dimana dia?
“Key…” panggil Soo Yun pelan di sela isak tangisnya.
“Huh? Apa? Key? Siapa dia? Pacarmu?” goda salah satu dari namja-namja itu yang secara yang secara tak sengaja mendengar gumaman Key. “sayang sekali dia tidak di sin…” belum lagi namja tadi menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba.
Bukkk
Ia jatuh terjungkang di tanah mendapatkan tendangan keras tepat di rahangnya. Soo Yun tersentak kaget. Ia menengadahkan wajahnya, air matanya kembali mengalir semakin deras begitu di lihatnya Key sudah berdiri dengan wajah murka tak jauh darinya. Soo Yun bisa merasakan cengkraman di lengannya mulai menggendor. Namja-namja itu juga terlihat gusar.
“Aku bukan pacarnya, aku ini SUAMINYA BODOH!!!” hardik Key keras yang membuat emosi namja-namja tadi semakin memuncak. Namja-namja itu mulai berjalan mendekati Key, mereka semua terlihat sangat marah dan menatap Key tajam.
“Bodoh katamu? Kau itu yang bodoh sudah datang kemari!”
Bukkk
Satu bogem mentah mendarat tepat di sudut bibir Key yang membuat Soo Yun berteriak histeris. Key jatuh tersungkur di tanah, ia mulai meraba bibirnya. Berdarah.
“Shit! Sial, kau tidak tau siapa aku? Aku akan menuntut kalian karena ini!” runtuk Key kesal. Kata-kata Key barusan justru memancing namja-namja itu untuk menghajarnya. Soo Yun semakin panik. Key tidak bisa berkelahi, walaupun namja itu bisa menghidar beberapa kali, tetapi pada akhirnya ia tetap saja mendapatkan pukulan dan tendangan di perut dan wajahnya.
“Omo… Key!” pekik Soo Yun di sela tangisnya. Soo Yun yang sudah terbebas dari cengkaraman salah satu dari namja tadi mulai bangkit dan celingak-celinguk mencari bantuan. Tidak ada orang!
“bagaimana ini? Key…” Soo Yun kembali melihat kea rah Key yang masih terus di keroyok tanpa ampun. Soo Yun tidak tahan lagi melihat Key yang terluka tanpa bisa membela diri. Entah keberanian dari mana, tiba-tiba Soo Yun melepaskan kedua sepatunya dan berlari menghampiri namja-namja itu lalu..
Buukkk… Bukkk…Bukk…
Soo Yun memukuli namja-namja itu membabi buta dengan sepatu-sepatunya. Namja-namja itu menoleh, kini mereka beralih memandang Soo Yun marah dan meninggalkan Key yang sudah terkulai lemas di tanah. “kau mau membelanya ya? KAU CARI MATI?!” bentak salah satu dari namja itu yang membuat Soo Yun bungkam.
Key yang mendengar itu mendadak kembali emosi. Ia tidak terima Soo Yun di bentak seperti itu. dengan seluruh sisa tenaga yang di milikinya, Key bangkit dan mengambil ancang-ancang lalu…
Buukkk…
Key mendorong namja-namja itu keras, begitu kembali ada celah, di tariknya lengan Soo Yun dan berlari secepat yang ia bisa. Namja-namka itu tentu saja tidak bisa tinggal diam, beberapa dari mereka terus mengejar sambil sesekali melemparkan batu yang mereka temukan ke arah Key dan Soo Yun di depan.
“Aww…” Soo Yun meringis kesakitan begitu di rasakannya batu-batu itu menubruk kepalanya. Key mendesah, di tariknya Soo Yun semakin mendekat dan menutupi kepala Soo Yun dengan lengannya. Dengan tergopoh-gopos Key terus mendorong Soo Yun agar berlari lebih cepat.
Mereka sudah hampir mencapai keramaian saat secara tak sengaja Key menemukan sebuah helm tergeletak di tanah tak jauh darinya. Masih sambil berlari di sambarnya helm tadi dan memaksa Soo Yun untuk memakainya.
“ini akan melindungi kepalamu” ucap Key pelan. Soo Yun kembali menangis aat di lihatnya Key yang sudah babak belur dan tampak pucat. Namja ini sudah tampak lelah dan ngos-ngosan.
Key dan Soo Yun sudah mencapai keramaian, tapi sialnya namja-namja itu masih mengejar mereka di belakang. Key berpikir cepat, ia celingak-celinguk mencari jalan keluar. Tiba-tiba saja mata Key melihat wahana bianglala tak jauh darinya. Dengan gerak cepat ia kembali menarik lengan Soo Yun agar mengikutinya.
“Naik!” Key mendorong Soo Yun masuk ke dalam bianglala di ikuti dengannya setelah itu. namja-namja itu sudah hampir mendapatkan mereka saat tiba-tiba bianglala bergerak naik. Dari ketinggian Key dan Soo Yun bisa melihat namja-namja itu memaki-maki kesal lalu tak lama setelah itu para pengunjug lain mulai menatap mereka curiga. Orang-orang mulai mengepung mereka dan sesekali menujuk ke atas, ke arah Key dan Soo Yun.
“setelah turun, kita akan laporkan mereka ke polisi” ucap Key pelan.
Key menyandarkan punggungnya di jendela bianglala. Ia terlihat mengatur nafasnya. Sementara Soo Yun sedetikpun ia tidak bisa berhenti memandang Key. Banyak sekali luka di tubuhnya.
“Akhirnya kita bisa naik bianglala juga, hehehe” Key terkekeh geli.
Mata Soo Yun kembali memanas, “Mianhae…Mian..” ucapnya penuh penyesalan. Key diam sejenak, ia memandang Soo Yun lekat. “ani, seharusnya aku yang minta maaf. Seharusnya aku lebih peka akan perasaanmu, Soo Yun-ssi” balasnya.
“Asal kau tau, aku mencintaimu lebih dari apapun di dunia ini. Aku pikir itu sudah cukup, ternyata cinta saja tidak cukup, aku harus bisa mengerti konsisi dan perasaanmu. Aku ini contoh suami yang benar-benar buruk”
Mendengar itu dengan cepat Soo Yun menggeleng kuat. Ia kembali menangis. “itu tidak benar. Kau tidak seperti itu”
Key tersenyum tipis. Ia lalu bergerak mendekati Soo Yun, ia berlutut agar bisa menyamakan posisinya dengan Soo Yun yang duduk di depannya. Perlahan Key menghapus air mata yeoja itu lembut. Kemudian ia beralih menatap mata Soo Yun dalam. Ia begitu mencintai yeoja ini. Ia tidak suka melihat yeoja ini menangis. Itu melukai hatinya.
“Saranghaeyo, Soo Yun-ssi” Key mengecup bibir Soo Yun lembut dan penuh sayang. Mulai hari ini ia berjanji, setelah ini, akan ia pastikan Soo Yun tidak akan pernah menangis dan terluka lagi karenanya. Kalaupun itu menangis, itu adalah air mata kebahagiaan.
***
Beberapa bulan kemudian…
“Yeobo~ kau tidak apa-apa?” Key menggedor pintu kamar mandi dengan tak sabar. Key masih lengkap dengan celemek dan spatula di tangan kanannya. Tadinya ia sedang memasak makanan untuk sarapan saat tiba-tiba di dengarnya kegaduhan dari arah kamar mandi.
“Huueeekkk…Hueekkk…” Soo Yun terdnegar ingin muntah lagi. Key semakin cemas, ia kembali menggedor pintu kamar mandi semakin cepat.
“Yeobo!! Yeobo!! Buka pintunya!! Kau kenapa?!!” pekik Key panic. Tak lama, Soo Yun membukakan pintu kamar mandi dengan lemas. Ia tampak pucat, tetapi ada seutas senyuman manis di kedua sudut bibirnya.
“Key… sepertinya, kau akan jadi seorang ayah”
END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar