Author
:
Puthrie Shairis As
Genre
:
Romance
Main
Cast : Han Soo Yun a.k.a You (Readers) dan Kim Kibum a.k.a
Key SHINee
Other
Cast : Temukan sendiri, Hehehe
~BackSound : TVXQ,
You’re my melody~
“Tring…” Lagi-lagi
terdengar suara petikkan gitar.
Soo Yun membuka matanya
perlahan. Keningnya berkerut. Sejak beberapa menit yang lalu, sebenarnya ia
sudah mendengar suara petikkan gitar itu, tapi setelah ia lihat jam yang baru
menunjukkan pukul 5 pagi, ia pikir dia hanya berhalusinasi. Tapi begitu
mendengar petikkan itu berkali-kali akhirnya ia menjadi semakin penasaran.
Soo Yun memandang ke
sisi kanan tempat tidurnya. Key tidak ada! Soo Yun menjadi semakin bingung.
Kemana namja itu sepagi ini? Masa iya udah pergi karena urusan pekerjaan lagi?
“Tring…”
Lagi! Suara petikkan
gitar itu terdengar lagi. Soo Yun bangun dari posisi tidurnya. Keningnya terus
berkerut begitu ia mendengarkan lagi dan lagi suara petikkan gitar itu hingga
terdengar menjadi sebuah alunan lagu yang begitu memanjakan telinganya.
Soo bangkit dan
berdiri. Selangkah demi selangkah ia berjalan keluar kamar, mengikuti asal
suara dari mana arah petikkan gitar itu datang. Menurutnya ini aneh sekali.
Siapa yang memainkan gitar sepagi ini? Key? Ah, mana mungkin. Namja itu lebih
pandai mengomel daripada memainkan gitar. Tetangga? Itu lebih parah. Mana
mungkin jika tetangga sebelah memainkan gitar dengan nada selembut ini bisa
sampai terdengar ke kamarnya.
Rasa penasaran Soo Yun
semakin besar. Ia bergerak menuruni setiap anak tangga. Ia terus berjalan dan
berjalan hingga akhirnya langkahnya berhenti beberapa meter di depan pintu
dapur. Benar, suara petikkan gitar itu berasal dari sana.
Lagi, dengan langkah
ragu Soo Yun berjalan menuju dapur. Suara petikkan itu terdengar semakin jelas
di telinganya. Begitu Soo Yun hendak mencapai pintu, tiba-tiba terdengar suara
Key, “Dia datang!”
Kening Soo Yun kembali
berkerut entah untuk yang keberapa kalinya. Apa yang di lakukan Key di dapur
sepagi ini? Pikirnya bingung.
Begitu mencapai pintu,
Key terlihat panik dan melemparkan celemek yang di kenakannya ke sembarang
tempat. Kemudian di raihnya sebucket mawar merah segar di meja makan lalu
melemparkan senyuman manisnya pada Soo Yun.
Soo Yun masih belum
mengerti jelas apa yang terjadi di sana saat secara tak sengaja matanya
menangkap suatu pemandangan yang berbeda di dapur. Matanya terbelalak kaget. Di
langit-langit dapur, balon yang berwarna warni di biarkan melayang.
Kelopak-kelopak mawar merah bertebaran di lantai. Lalu meja makan kini di sulap
menjadi meja cantik yang di hiasi taplak dan penuh dengan berbagai macam
makanan dan buah-buahan.
Soo Yun membekap
mulutnya. Tiba-tiba saja matanya memanas. Apa Key yang sengaja menyiapkan semua
ini untuknya?
Kemudian Soo Yun mendekati
meja makan, di lihatnya semua makanan lezat yang sudah terhidang manis. Lalu
matanya menatap sebuah Sandwitch yang tampaknya sengaja di bentuk hati. Soo Yun
sudah hampir menangis saat lagi-lagi suara petikkan gitar itu terus terdengar
dan mengalun lembut di indera pendengarannya. Soo Yun melirik jauh di belakang
Key. Seorang namja tampan tengah memainkan gitarnya dan menyunggingkan senyuman
manis padanya.
Soo Yun melepaskan
bekapan tangannya dan balas tersenyum manis. Ternyata Jonghyun, pikirnya. Tidak
heran kenapa alunan petikkan gitar ini terdengar begitu indah. Habisnya kalau
Key yang memainkan gitar-gitar itu, pasti hasilnya akan sangat-sangat amat
buruk.
Soo Yun kembali
melemparkan pandangannya pada Key. Namja ini sudah sah menjadi suaminya sejak 3
bulan yang lalu. Tapi selama itu pulalah ia belum pernah yang namanya
mendapatkan perlakuan istimewa seperti ini. Pasalnya Key selalu sibuk manggung
sebagai bagian dari SHINee. Mereka bahkan tidak ada merasakan bulan madu karena
tuntutan pekerjaan Key yang begitu padat. Tapi melihat kejutan yang Key berikan
padanya pagi ini, menurutnya ini benar-benar lebih dari cukup. Ia merasa
benar-benar terharu.
When I close my eyes,
the quiet sounds which
are audible,
Your feelings, your
small thoughts
Key mulai menyanyi mengikuti
alunan nada petikkan gitar Jonghyun. Soo Yun terkesiap, tatapan nya dan Key
bertemu.
I’m sorry, I’m sorry
I couldn’t hear you due to the unnecessary
sounds of my heart
The times of tears is now history,
The times of tears is now history,
don’t worry, because
You’re my melody; I’ll
perform you, on & on,
You’re my song, my life’s soundtrack,
I love you, for you brighten up my life’s stage,
I’ll continue to sing you, you’re my song
You’re my song, my life’s soundtrack,
I love you, for you brighten up my life’s stage,
I’ll continue to sing you, you’re my song
Key
terus manyanyikan bait demi bait lagu itu dengan suaranya yang begitu khas. Sesekali
Jonghyun ikut menyanyi mengiringi Key. Alunan lagu indah ini begitu menyentuh
hati Soo Yun.
The times when my pride
didn’t want to say ‘I’m sorry,’
My heart was extremely poor,
Will you come to me when my spirit is drying up?
When I’m about to break down?
Even the saddest times have an end just like a song, because
My heart was extremely poor,
Will you come to me when my spirit is drying up?
When I’m about to break down?
Even the saddest times have an end just like a song, because
Key berjalan mendekat. Ia terus menyanyi sambil
sesekali menyunggingkan senyuman manisnya.
It’s your love, your
love, how you showed me love,
You’re my rhythm, my life’s present,
Please become the beautiful dream of my life timelessly,
I’ll continue to sing you, you’re my song
You’re my rhythm, my life’s present,
Please become the beautiful dream of my life timelessly,
I’ll continue to sing you, you’re my song
Key
memberikan sebucket mawar merah yang sendari tadi terus di bawanya pada Soo
Yun. Mata Soo Yun kembali memanas, Aigo… namja ini benar-benar keren’ pikirnya.
The numerous sad love
songs,
Although they seem to be about us,
Although they seem to be about us,
Soo Yun menyambut bucket mawar itu penuh haru.
Sungguh, ini pertama kalinya Key menyanyi untuknya. Pertama kalinya Key
memberinya kejutan. Pertama kalinya Key memperlakukan dia begitu istimewa.
You’re the most special person right now by my side,
When you close your eyes, the sounds you hear, your heart, I’ll sing them now
Tess…tess…
Butir
air mata bahagia Soo Yun akhirnya jatuh juga. Ia berhambur masuk ke dalam
pelukkan Key. Ia memeluk Key begitu erat dan penuh sayang. Key berhenti
menyanyi, ia tersenyum simpul dan balas memeluk Soo Yun hangat.
“Mianhae
Soo Yun-ssi, aku tidak memikirkan perasaanmu. Seharusnya hari itu kita pergi
berbulan madu, tapi aku malah lebih memilih untuk manggung bersama anak-anak di
Jepang. Mianhae, seharusnya aku meluangkan sedikit waktuku untukmu. Kau pasti
sangat kesepian…” Bisik Key lembut.
Tangis
Soo Yun semakin keras. Memang benar, selama ini Key terlalu sibuk dengan
pekerjaannya. Pulang malam dan pergi pagi-pagi sekali. Terkadang Key juga tidak
pulang dan menginap di dorm SHINee agar lebih mudah mempersiapkan jadwal
promosi album baru dan kesibukkan-kesibukkan lainnya. Soo Yun selalu sendirian,
tapi ia berusaha mengerti. Saat Key melamarnya waktu itu, Soo Yun sudah
mengerti dengan jelas pada akhirnya semua ini juga pasti akan jadi begini. Ini
resikonya.
“Ani. Ini
bukan salahmu Key, aku tidak apa-apa. sungguh. Kau memang seharusnya lebih
fokus pada karirmu..” jawab Soo Yun
sambil menggeleng cepat.
Key dan Soo
Yun mulai mengendorkan pelukkan mereka masing-masing. Mereka saling menatap
satu sama lain, meluapkan semua perasaan yang teramat sayang jauh di dalam lubuk
hati mereka yang selama ini sudah lama tidak di sampaikan pada satu sama lain.
Key
mendekatkan wajahnya pada Soo Yun. Seakan bisa membaca apa yang akan Key
lakukan, Soo Yun menutup kedua matanya. Bisa dirasakannya hembusan nafas Key
yang menggelitik bagian wajahnya. Mereka sudah hampir berciuman saat tiba-tiba…
“Ehm…ehm…
Uhuk!” Jonghyun berdehem keras untuk menyadarkan kadua makhluk di depannya itu
bahwa ada ‘namja tak berdosa’ yang bisa saja melihat adegan selanjutnya tapi
merasa amat sangat tak nyaman.
Mendengar itu
mendadak Key dan Soo Yun saling mendorong satu dan yang lain agar menjauh. Soo
Yun tampak malu dan salah tingkah, sementara Key hanya garuk-garuk kepala geje
dan nyengir kuda.
“Hehehe… itu
hyung, Mian” ucap Key malu.
“Gwenchana.
Aku.. ehm.. mengerti” jawab Jonghyun canggung.
“Ee—baiklah,
aku akan kembali ke dorm sekarang, kalian lanjutkan saja lagi” lanjutnya seraya
berdiri dari duduknya dan menyambar jaket dan kunci mobilnya di meja. Key dan
Soo Yun hanya mengagguk kecil. Mereka berdua terus memandangi Jonghyun hingga
namja itu menghilang di balik pintu.
“Huaaa… itu
tadi memalukkan!” pekik Soo Yun tiba-tiba seraya menutupi wajahnya dengan kedua
telapak tangannya. Key melirik Soo Yun sejenak, ia tersenyum kecil. Tapi
sedetik kemudian tatapan matanya berubah jail.
Key meraih
lengan Soo Yun agar yeoja itu menurunkan tangannya. Soo Yun menurut, kini ia
beralih memandang Key bingung. “Jonghyun hyung bilang kita bisa melanjutkan
yang tadi tertunda” bisik Key lembut.
Wajah Soo Yun
merona, “Ee—Ah, aku lapar! Ayo kita makan” alih Soo Yun tiba-tiba seraya berjalan
menarik kursi meja makan dan duduk. Soo Yun tak berani menatap Key, jantungnya
berdegup cepat di luar kendali. Entah kenapa ia jadi merasa begitu gugup.
Aigo.. Ada apa denganku? Key kan hanya ingin
menciumku! Lagipula dia suamiku, kenapa aku harus malu? Bukankah kami sudah
pernah melakukan yang lebih? Ooh.. Eomma… menantumu itu terlalu tampan dan
sempurna, lihat lah ini, aku berdebar seperti saat dulu kami masih berpacaran…
Haiisss…’ runtuk Soo Yun dalam hati.
Di sisi lain,
Key menyeringai lebar. Yeoja yang satu ini memang benar-benar berbeda, Dia
istimewa.
Key berjalan
dan duduk di samping Soo Yun. “aku bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan
semua ini. Dekorasi dan semua makanan ini, aku siapkan sendiri” pamer Key
bangga.
Soo Yun
tersenyum simpul. “iya,iya. Aku tau. Kau memang lebih suka melakukan semuanya
sendiri. Tapi, bukannya kau hari ini ada pekerjaan? Biasanya kau berangkat ke
gedung SMent lebih awal kan?” tanya Soo Yun bingung.
“Ani. Hari
ini aku memang sengaja minta cuti (?)” jawab Key singkat.
“cu..ti?
untuk apa?”
“Tentu saja
untuk menggantikan bulan madu kita yang tertunda, kau pikir untuk apalagi?
Walaupun hanya sehari, tapi aku berjanji hari ini akan membuatmu benar-benar
merasa senang” janji Key seraya merapikan rambut Soo Yun yang berantakkan.
“Jinjja??
Jadi hari ini kita akan jalan berdua?” seru Soo Yun berbinar. Key mengangguk
kecil lalu menarik kepala Soo Yun mendekat dan mengecup keningnya lembut.
“jeongmall
Saranghaeyo, Soo Yun-ssi” bisiknya.
“na do saranghaeyo,
Key” jawab Soo Yun malu.
Suasana di
antara mereka pun kembali hening. Lagi, mereka saling bertatapan satu sama
lain. Key kembali ingin mencoba untuk memberikan ciuman selamat pagi pada yeoja
itu saat tiba-tiba Soo Yun menahannya.
“Tunggu dulu,
Jonghyun oppa… kau memintanya untuk datang ke sini hanya untuk memainkan
gitar?” tanya Soo Yun bingung.
“Hhh… kau
ini. Kalau iya memangnya kenapa? Kau kan tau aku tidak terlalu bisa memainkan
gitar! Sudahlah, aku sudah tidak tahan lagi, sejak tadi aku ingin menciummu!”
protes Key sewot.
*****
“Key, kau
sudah selesai?” seru Soo Yun keras dari ruang tengah.
Lagi, ia
mendesah. Sekarang mereka akan pergi kencan (?) ke taman hiburan. Tadinya Soo
Yun sudah menjadi sangat amat bersemangat, ia sudah siap untuk berangkat sejak
kurang lebih satu jam yang lalu, tapi gara-gara nungguin ‘namja’ itu dandan,
lama kelamaan dia malah menjadi suntuk dan kesal.
“Hampir~..”
jawab Key tak kalah keras dari lantai atas.
SooYun
cemberut. Itu namja dandan lama amat sih? Dia aja yang sebagai cewek dandan
nggak seberapa, lah ini??
“Aku tunggu
di depan ya?” Balas Soo Yun lagi seraya berjalan menuju pintu depan.
Menunggu itu
baginya amat sangat membosankan. Soo Yun memutuskan untuk mencari udara segar
sebentar di teras. Kesal sih, tapi begitu ingat kejutan yang Key siapkan
untuknya tadi pagi mendadak ia kembali tersenyum.
“Isshh… Dia
manis sekali pagi ini. Aigo~ Suamiku benar-benar….” Kata-kata Soo Yun
menggantung. Ia yang tadinya baru saja membuka pintu keluar utama mendadak
terhenti. Tatapan matanya terfokus pada beberapa kotak kado bermotif hati yang
tersusun rapi di depan pintu hingga menghalangi jalannya.
Suasana hati
Soo Yun yang tadinya baru saja membaik mendadak kembali gusar. Dengan sedikit
kesal ia mengambil satu per satu kotak-kotak kado tadi lalu membawanya masuk ke
ruang tengah.
“Mianhae tadi
aku….” Kata-kata Key terhenti begitu di lihatnya isterinya itu kembali masuk ke
dalam rumah dengan membawa banyak kotak kado dalam pelukkannya. Raut wajah
yeoja cantik itu menggambarkan rasa tidak suka yang amat besar.
“kenapa
fans-fans mu itu tidak pernah berhenti mengirimkan hadiah untukmu? Mereka kan
tau kalau kau sudah menikah! Apalagi yang mereka harapkan?!” gerutu Soo Yun
sembari meletakkan hadiah-hadiah tadi di meja.
“Ayolah Soo
Yun-ssi, itu kan hanya sekotak hadiah. Apa kau harus selalu merasa cemburu?”
“Siapa bilang
aku cemburu?! Aku hanya tidak suka!” balas Soo Yun ketus.
Key tidak
menjawab. Ia hanya berdiri diam di tempatnya dan memandangi Soo Yun penuh rasa
kecewa. Soo Yun yang menyadari perubahan tatapan mata Key padanya mendadak
menunduk. Ia mengigit bibir bawahnya keras.
“Mi..Mianhae,
aku tidak bermaksud berteriak padamu” ucap SooYun pelan.
Aigo~ Han Soo Yun! Kau mau menghancurkan
semuanya lagi? Mana mungkin pergi berkencan dengan suasana tak nyaman seperti
ini! Kau ini terlalu emosional! Cemburu yang berlebihan! Pabo!’ Runtuknya
dalam hati.
Soo Yun
menjadi merasa amat menyesal. Baru saja ia hendak mendongak untuk beralih
memandang Key tiba-tiba, Chu~
Bibirnya dan
bibir Key bertemu.
Key
menciumnya begitu tiba-tiba.
Ternyata
sejak tadi Key terus berjalan mendekatinya. Di saat yang sama, Key melingkarkan
kedua lengannya di pinggul Soo Yun sebelum akhirnya melepaskan ciumannya.
“Kau manis
sekali” gumam Key nyengir tiba-tiba.
#Gubrak
Soo Yun masih
bengong menerima perlakuan manis Key yang begitu mendadak. Ia
mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali sambil terus memandang namja yang
terus menyeringai lebar memandang raut wajahnya yang tampak bingung.
“Kajja! Kita
pergi sekarang!” kata Key lagi seraya menarik lengan Soo Yun lembut dan
membimbingnya berjalan menuju pintu keluar.
Sementara itu
Soo Yun masih diam seribu bahasa sambil terus memandangi punggung Key di
depannya. Otaknya kembali mencerna semua yang terjadi barusan, sedetik kemudian
seulas senyuman manis tersungging di kedua sudut bibirnya. SooYun terus
cengar-cengir karena malu dan senang, di sisi lain, Key yang berjalan di depan
sejak tadi juga terus menyeringai kecil.
“benar-benar
manis” gumamnya.
***
“Huaaa… Lihat
bianglala itu, kita harus mencobanya!” pekik Soo Yun semangat seraya menunjuk
kearah wahana Bianglala raksasa di sana. Key kembali melirik Soo Yun dan mengumbar
senyum, “kau kekanak-kanakkan!” celetuknya.
Soo Yun
mendongak. Wajahnya tertekuk masam. “ck. Memangnya kenapa kalau kekanak-kanakkan?
Kau pikir kapan lagi kau akan ada waktu untuk mengajakku jalan ke taman
hiburan?” runtuk Soo Yun sewot.
Ia mendengus
kesal. Soo Yun mempercepat langkahnya dan menghentak-hentakkan kakinya keras
tiap kali melangkah. Key lagi-lagi membuatnya marah! Namja itu benar-benar
aneh. Sebentar nyebelin, tapi sebentar lagi nyenengin!
Di sisi lain
Key malah cengar-cengir cengegesan melihat isterinya itu ngambek. Setengah
berlari Key berjalan menyusul Ha Rien di depan. Begitu jarak mereka sudah
begitu dekat Key menarik lengan SooYun lembut dan menariknya masuk ke dalam
pelukkannya.
Tatapan dan
pucuk hidung mereka bertemu. Untuk beberapa detik mereka terus saja diam dan
saling pandang. Tapi sedetik kemudian Soo Yun mulai tersadar dan memberontak.
Ia mendorong Key agar menjauh. Saat itu bisa di rasakannya orang-orang di
sekitar mereka mulai beralih melihat dan memperhatikan ia dan Key. ‘Berpose’
seperti itu di tengah keramaian banyak orang di taman hiburan bukanlah ide bagus.
“A..ada apa
denganmu?! Jangan menggodaku!” kata Soo Yun gugup. Wajahnya memerah Karena
malu, dan jantungnya kembali berdegup cepat di luar kendali. Entah kenapa ia
selalu merasa di permainkan. Kenapa kelihatannya hanya ia yang deg-degan di
saat seperti ini? Key justru malah terlihat tenang dan santai.
“Eh, bukannya
itu Key?”
“Benar! Itu
Key SHINee kan?”
“Wah! Siapa
yeoja itu? isterinya?”
“Apa mereka
sedang kencan?”
Selentingan
demi selentingan komentar mulai terdengar dari orang-orang yang ternyata sejak
tadi terus memperhatikan mereka. Key yang menyadari tatapan penasaran
orang-orang mulai tampak tak nyaman.
“Aissh..
ketauan!” gerutu Key pelan.
“Kajja, kita
ke tempat lain saja!” kata Key tiba-tiba dan menarik lengan Soo Yun lembut
untuk mengikutinya berjalan menjauh. Soo Yun tak banyak bicara dan menurut. Ia
juga tak mau kencannya hari ini gagal karena terus di ‘ganggu’ dengan fans-fans
Key yang pasti tak lama lagi akan segera muncul -,-
“Ah~ Key,
lihat itu! Rollercoaster!” seru Soo Yun tiba-tiba sembari menujuk ke salah satu
wahana di sana, Rollercoaster.
Langkah Key
berhenti, ia mendongak. Di lihatnya kereta mengerikan tanpa atap itu melaju
kencang di jalurnya yang meliuk-liuk dan menikung tajam yang berhasil membuat
semua ‘penumpang’nya menjerit histeris bahkan ada yang sampai menangis di
buatnya.
Key bergidik
ngeri melihatnya. “kau mau naik itu?” tanya Key ragu. Soo Yun mengangguk
semangat. “Kajja,Key!” Ajak Soo Yun yang kini berbalik menarik lengan Key
mendekati wahana Rollercoaster itu.
“Ah-kau saja
yang naik ya? Aku tunggu di sini saja, Ee—aku akan membeli minuman!” alih Key
berusaha menghindar. Soo Yun mendelik, “Jangan mengalihkan perhatianku. Aku mau
mencoba naik ini, dan kau harus ikut!” tegas Soo Yun sembari menyeret Key
menuju ‘kereta’.
“Aisshh… ya
tuhan, lindungi aku!” doa Key begitu ia duduk dengan pasrah di kursi kereta deretan
paling depan. Raut wajah Key berubah
tegang, inilah salah satu hal yang paling ia hindari, Rollercoaster deretan
paling depan. Soo Yun melirik Key sekilas, melihat Key yang begitu pucat
membuat tawanya meledak.
“Key, kau
takut? kalau kau tidak yakin kau bisa turun sebelum keretanya jalan” celetuk
Soo Yun di akhir tawanya. Key mendelik, ia memandang wajah isterinya yang masih
menahan tawa penuh rasa kemenangan. Tatapan Soo Yun seperti menjatuhkan harga dirinya
sebagai laki-laki.
“Hiisss.. aku
ini suamimu, bagaimana bisa kau melihatku seperti itu?! Aku tidak takut. Aku
hanya … gugup” elak Key. Soo Yun hanya terkekeh geli melihat reaksi suaminya
itu. Rasanya sudah lama sekali ia tidak bersenang-senang seperti ini. Melihat
tampang masam dan cemberut Key merupakan hiburan tersendiri untuknya.
Perlahan
Rollercoaser itu mulai berjalan pelan menuju puncak dan siap akan meluncur. Soo
Yun sudah tidak sabar, semangatnya begitu menggebu-gebu ingin merasakan
meluncur dari ketinggian. Sebaliknya, takut-takut Key melihat kebawah,
kepalanya mendadak pusing, tubuhnya bergidik ngeri melihat ketinggian yang
sudah mereka capai.
Key menelan
ludah begitu bagian depan Rollercoaster sudah mencapai puncak dan Wuusshhhh!!!!
Rollercoaster itu meluncur dengan cepat membuat semua orang di Rollercoaster
itu berteriak hebat.
“Wooohooooo…..”
Soo Yun berteriak keras bergitu merasakan sensasi yang luar biasa di dalam
aliran tubuhnya begitu merasakan kereta menuruni puncak rel tadi dengan begitu
cepat. Soo Yun mengangkat kedua tangannya agar lebih bisa mendalamin (?)
permainan wahana ini.
Di sisi lain,
Key hanya diam dan memegangi pengaman di depan dada kanan dan kirinya kuat.
Jantungnya berdegup berpuluh-puluh kali lebih cepat. Terpaan angin yang begitu
kencang menerpa wajahnya membuat
kepalanya menjadi semakin pusing. Perut Key terasa mulas, rasanya ada sesuatu
yang mau keluar dari dalam perutnya.
“Kau
baik-baik saja?” tanya Soo Yun begitu beralih melihat Key dan mendapati namja
itu tampak mual. Beriringan dengan itu Rollercoaster tersebut mulai berjalan
pelan menuju tempat pemberhentian (?) hingga akhirnya berhenti.
Dengan gerak
cepat Key beranjak keluar dari kereta dan berlari menuju kamar mandi terdekat.
Soo Yun yang kaget mau tidak mau ikut berlari mengejar Key. Perasaan bersalah
tiba-tiba saja menggerogoti hatinya.
“Key, kau
tidak apa-apa?” tanya Soo Yun cemas dari depan toilet.
“Huueeekkk…Hueekkk…”
Soo Yun meringis kecil mendengarnya. Di dalam sana, Key pasti sudah memuntahkan
semua isi perutnya. Soo Yun mengigit bibir, kecemasan tergambar jelas di setiap
lekuk garis wajahnya. Soo Yun menyandarkan punggungnya di dinding depan toilet
sembari menunggu Key keluar.
Beberapa
menit setelah itu, Key keluar. Wajahnya pucat pasi, dan keningnya berkeringat.
“sudah merasa lebih baik?” tanya Soo Yun khawatir. Key tersenyum kecil dan
mengangguk, “jangan memasang wajah bersalah seperti itu” tegurnya.
Soo Yun
tersenyum tipis, biarpun di bilang begitu, tetap saja ia merasa semua ini
kesalahannya. Jika tau akan jadi seperti ini, semestinya tadi ia tidak memaksa
Key untuk ikut.
“Kajja,
jangan berdiri di depan toilet pria seperti ini” Key menarik lengan Soo Yun
lembut. Soo Yun hanya menurut, ia tak banyak bicara. Key melirik Soo Yun
sekilas, yeoja itu tampak murung.
Key kembali
mengedarkan pandangannya ke penjuru taman hiburan, di saat itulah matanya
secara tak sengaja menangkap satu toko ice crime tak jauh dari tempat mereka
berdiri sekarang. “mau makan ice crime?” tanya Key tiba-tiba.
Soo Yun
mengangkat wajahnya, tapi belum sempat ia menjawab, Key sudah terlebih dahulu
menyeretnya menuju toko ice crime tadi. Sesampainya di sana, Key membeli 2 cup
ice crime dan memberikan salah satunya pada Soo Yun.
“makan ini,
supaya kau bersemangat lagi” Key menyodorkan ice crime yang tadi sudah di
belinya. Mendengar itu Soo Yun kembali tersenyum, ia mengambil alih ice crime
tadi dan mulai menjilatinya dengan lahap.
Key kembali
senyam-senyum geje dibuatnya. Melihat Soo Yun dari sudut manapun pasti akan
terlihat sangat manis di matanya. Perlahan Key mulai bergeser dan mendekati Soo
Yun. Saat yeoja itu ingin melahap lagi ice crimenya, tiba-tiba Key lebih dulu
menyambarnya. Key melahap sisa ice crime Soo Yun yang membuat Soo Yun
terbengong-bengong sendiri melihatnya.
“Key, kau kan
punya ice crime sendiri!” protes Soo Yun dan menunjuk ice crime di tangan Key
yang sudah mulai meleleh. Key menarik lagi tubuhnya dan memandang Soo Yun jail,
“tapi ice crimemu kelihatan lebih enak” jawab Key manja sembari menjilati sisa
ice crime di bibirnya.
Wajah Soo Yun
merah merona, tingkah laku Key benar-benar membuatnya malu dan salah tingkah.
Secara refleks Soo Yun memukul kepala Key dengan tas tangan yang sendari tadi
di bawanya.
Bukkk
“Aww!!!” Key
meringis kesakitan.
“Itu! Ice crime
mu sama-sama rasa coklat seperti punyaku! Bagaimana bisa punyaku terlihat lebih
enak! Dasar bodoh!” Alih Soo Yun agar Key tak menyadari wajahnya yang sudah
terlihat seperti udang rebus.
Key tidak
menggerutu, ia hanya tersenyum kecil sambil mengelus-elus kepalanya pelan.
Dalam hati ia ingin sekali tertawa terbahak melihat tingkah isterinya ini. Ah~
benar, rasanya sudah lama sekali mereka tidak menghabiskan waktu berdua seperti
ini.
***
“Key, aku mau
naik bianglala!” pinta Soo Yun lagi entah untuk yang keberapa kalinya. Bukannya
menjawab, Key malah menarik SooYun mendekat dan merangkulnya. Matanya terus
saja melihat-lihat berkeliling menikmati pemandangan taman hiburan yang
lampu-lampunya sudah mulai bersinar mengikuti hari yang mulai gelap.
“Key!!” Soo
Yun cemberut. Di saat yang sama langkah Key berhenti, SooYun sudah kembali
bersemangat begitu ia pikir Key akan menuruti keinginannya kali ini. Soo Yun
baru saja ingin menarik Key mendekati wahana bianglala saat tiba-tiba ia bergumam
kecil, “Nicole”
Soo Yun beralih
memandang Key bingung. Di lihatnya Key menatap lurus ke depan, Soo Yun
mengikuti arah pandang namja itu dan benar saja! Beberapa meter di depan
terlihat Nicole dengan beberapa idola lain tengah asyik berfoto atas permintaan
dari para fans.Key yang mulai penasaran mendadak menarik Soo Yun untuk berjalan
mendekat. Soo Yun sih sebenarnya ogah, dalam hati ia mengutuki Nicole.
Kenapa yeoja itu bisa ada di sini sih?!
Kenapa dia ada dimana-mana?! 91-Liner apanya?! Huh’ batin Soo Yun gemas.
Pasalnya, walaupun ia dan Key sudah menikah, Key dan Nicole tetap terlihat
berteman baik. Dan itu membuat Soo Yun sebal! Oke, dia akui mungkin ia cemburu
berlebihan, tapi bagaimana bisa tidak? Bbelum
lama ini Key dan Nicole duet di album terbaru KARA (ngarang banget, hehehe!),
dan itu membuat mereka secara tidak langsung jadi sering bersama.
“Ah~ Key!!”
tegur Nicole yang secara tak sengaja melihat Key yang berjalan mendekat. Yeoja
itu melambai kemudian ikut berjalan mendekat, menghampiri Key. Soo Yun sudah
siap dengan tampang juteknya, tapi semua persiapan itu luntur begitu secara tak
sengaja ia melihat Minho yang ikut berjalan mendekat di belakang Nicole.
Soo Yun
bingung. Karena penasaran ia sedikit bergeser dan terlihat beberapa idola lain
seperti IU, oppadeul suju, T-ara dan masih banyak lagi selebrity lain tengah
asyik berbincang jauh di belakang.
“Sedang apa
kalian di sini?” tanya Key bingung.
“Tadinya ada
acara manggung di dekat sini, jadi kami memutuskan untuk sekalian jalan-jalan
di sini. Aku tidak menyangka akan bertemu kau di sini” jawab Nicole sumringah.
“SooYun-ssi,
kebetulan sekali aku melihatmu di sini” tegur Minho. Key melirik Minho sewot,
entah kenapa ia tetap saja tidak suka melihat namja ini terlalu dekat dengan
isterinya.
“Oh,
Minho-ah. Bagaimana kabar Hyomi? Hubungan kalian baik-baik saja kan?” tanya Soo
Yun sumringah. Dalam hati ia bersorak gembira, untung ada Minho. Paling tidak
dia tidak akan terlihat seperti kambing
congek mendengar pembicaraan Nicole dan Key yang mungkin tidak akan ia
mengerti.
“Tentu saja.
Hubungan kami berjalan lancar seperti jalan Tol, hehehe” Minho dan Soo Yun
terkekeh geli. Key yang melihat itu memandang mereka berdua sinis.
Bagian mana yang lucu?! Dasar!’
Runtuknya dalam hati.
“Hey, kita
punya waktu bebas 20 menit. Lakukan apa saja yang kalian mau, setelah itu
berkumpul lagi di sini. Oke?!” terdengar salah satu penanggung jawab
idola-idola ini berteriak yang di ikuti sorak sorai anak-anak.
Mendengar itu
mendadak Nicole jadi bersemangat, “Key, ayo kita berkeliling. Soo Yun dan Minho
juga boleh ikut” usul Nicole tiba-tiba.
Soo Yun
mendengus sebal, ‘Ya iyalah! Nggak usah
di ajak juga aku pasti ikut! Aku kan datang ke sini berdua dengan Key, kenapa
malah dia yang nentuin mau keliling atau apa!’ Runtuk Soo Yun dalam hati.
Minho
tersenyum tipis melihat tatapan tajam Soo Yun pada Nicole. Ia mengerti perasaan
Soo Yun sekarang, melihat Key jalan dengan yeoja yang pernah terlibat gossip
‘scandal percintaan’ di masa lalu pasti membuatnya kesal dan was-was. Mungkin
begitu juga pemikiran Hyomi jika melihat Minho dan Soo Yun berjalan berdua
seperti ini, pikir Minho ngeri.
Maka jadilah
mereka ber-4 berkeliling bersama. Key dan Nicole di depan dan SooYun bersama
Minho mengikuti di belakang. Berkali-kali Key terlihat mencoba melambatkan
langkahnya segaja untuk menunggu Soo Yun, tapi Nicole malah menariknya lagi
untuk berjalan sedikit lebih cepat.
Di sisi lain
Soo Yun juga bisa melihat diam-diam Key mengawasi dia dan Minho. Sesekali Key
mendongak dan melempar senyum padanya, Soo Yun membalasnya dengan sedikit
terpaksa. Yang benar saja, sekarang ini yang berkencan siapa sih?!
Minho yang
bisa meringis melihat adanya aura cemburu yang luar biasa dari dalam diri Soo
Yun. Ia menggaruk-garuk kepalanya yang nggak gatal berkali-kali. Ia jadi merasa
tidak enak.
“Soo Yun-ssi,
kau tidak apa-apa?” tanya Minho hati-hati.
“Apanya yang
tidak apa-apa?! Setelah sekian lama, baru hari ini aku dan Key bisa pergi
berdua dan kau lihat apa yang terjadi sekarang?! Yeoja menyebalkan itu mengacaukan
semuanya!!” maki Soo Yun emosi.
Minho
memaksakan bibirnya untuk tersenyum. Sejenak ia melirik jam tangannya, sudah
hampir 20 menit dari waktu yang tadi sudah di tentukan. Menyadari hal itu Minho
menghela nafas lega. Ia mulai sedikit mempercepat langkahnya dan menahan lengan
Nicole selembut mungkin hingga langkah yeoja itu berhenti.
“Kita harus
kembali. Ini sudah waktunya” Minho mengingatkan.
“Jinjja? Ah~
cepat sekali. Baiklah, Key. Kami harus kembali! Bye~” pamit Nicole begitu di
seret paksa Minho agar meninggalkan Key dan Soo Yun berduaan. Tapi sebelum
terlalu jauh, Nicole mengerling nakal pada Key, “kena kau! Memang enak di
kejain? Weeeek” Key membaca gerak bibir Nicole.
Sial!’
Runtuknya.
“jadi dia
sengaja? Huh! Dasar!” maki Key pelan. Begitu Minho dan Nicole menghilang dari
pandangannya, akhirnya Key bisa menghela nafas lega. Sejak awal sebenarnya ia
ingin memisahkan diri dari Nicole dan Minho lalu mengajak Soo Yun pergi. Tapi
karena situasi yang tidak mendukung, jadilah seperti tadi kejadiannya.
Key
mendongak, maksud hati ingin melihat Soo Yun dan meminta maaf atas kejadian
tidak nyaman barusan. Tapi.. Lah?! Ini yeoja yang di cari malah hilang. Key
tampak bengong sebentar. lalu Ia celingak-celinguk mencari sosok yeoja itu.
“Aaiisssh…
dia pasti ngambek lagi” gerutunya.
Key mulai
bergerak dan mempertajam penglihatannya. Matanya terus mencari-cari sosok Soo
Yun di antara keramaian. Tidak ada!! Key panik. Ini sudah malam, gawat kalau
Soo Yun sampai jalan sendirian. Key mempercepat langkahnya, sesekali ia berlari
dan meneriaki nama Soo Yun, tapi tetap saja, yeoja itu tidak terlihat di kedua
sudut matanya sedikitpun.
***
Soo Yun terus
menggerutu kesal. Tangannya mengepal kuat dan kakinya di hentak-hentakkan keras
ke tanah setiap kali ia melangkah. Sekarang moodnya benar-benar jadi buruk.
Apa-apaan tadi? Kenapa Key tidak mau memisahkan diri sih?! Jangan-jangan dia
lebih suka jalan berdua bermasa si Nicole itu daripada aku!!’ maki Soo Yun
dalam hati.
“Arrgghh!!!
Suami macam apa dia?! Meninggalkan isterinya dengan namja lain lalu dia sendiri
berduaan dengan ‘yeoja’ lain!” pekik Soo Yun gemas.
Soo Yun terus
berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas. Tanpa ia sadari, ia terus berjalan
memasuki daerah belakang taman hiburan yang mulai sepi. Suasana di sana begitu
senyap, di tambah lagi cahaya lampu taman yang remang-remang membuat daerah itu
terlihat menakutkan. Menyadari tidak ada lagi terdengar suara hiruk pikuk
pengunjung yang lain, mendadak langkah Soo Yun terhenti. Ia memandang
berkeliling.
“Loh? Ini dimana?”
tanyanya bingung.
Tidak ada
orang lain di sana. Soo Yun bergidik ngeri. Tiba-tiba saja di rasakannya bulu
kuduknya berdiri. Soo Yun semakin merapatkan jaketnya dan berbalik berusaha
untuk berjalan pulang.
“Aiissh… Han
Soo Yun! Kau benar-benar bodoh!!” gumamnya.
Tapp..Taapp..Taapp..
Langkah Soo
Yun berhenti sebentar. Bisa di dengarnya langkah kaki beberapa orang mendekat
ke arahnya. Menyadari itu Soo Yun tetap berusaha tenang. Ia kembali melangkah,
tetap berjalan dan berjalan. Semakin lama ia semakin mempercepat langkahnya,
hingga akhirnya bisa di bilang ia mulai berlari. Di sisi lain Soo Yun juga bisa
merasakan orang-orang itu ikut berlari mengejarnya. Soo Yun panik, ia kembali
mempercepat langkahnya dan…
Buukkk
Ia menabrak
seseorang hingga ia jatuh terjerembab di tanah. Soo Yun meringis kesakitan,
tatapi ringisannya berhenti begitu melihat orang yang di tabraknya tadi
berjalan mendekatinya. Takut-takut Soo Yun mengangkat wajahnya, orang itu
seorang namja. Ia berpenampilan berantakkan dan membawa sebuah botol alcohol di
tangan kanannya.
“yeoja
cantik, kau tidak mau minta maaf huh?” tanya namja itu berusaha menyentuh Soo
Yun.
“Ya..Ya’!!
Mau apa kau?!” teriak Soo Yun takut dan berusaha berdiri dari duduknya. Soo Yun
berjalan mundur perlahan-lahan, berusaha menghindari namja brewokkan ini. Tapi
dari belakang, tiba-tiba Soo Yun merasakan menubruk seseorang lagi.
“Wah, lihat
ini. Dia ketakutan” celetuk seseorang yang tadi di tubruknya. Soo Yun gemetar,
ragu-ragu ia menoleh kebelakang. Matanya membola begitu di lihatnya beberapa
namja urakkan berdiri di belakangnya dan
menyunggingkan senyuman penuh nafsunya.
“Aisshh…
Sial!” gumam Soo Yun pelan.
“Ee—permisi,
aku harus pergi” ucap Soo Yun berusaha tenang, walaupun dalam hati ia ketakutan
setengah mati. Kakinya gemetar, rasanya sudah hampir lemas. Tapi ia tidak boleh
tumbang di sini, tidak boleh!
Soo Yun
berusaha berjalan menghindar dan menjauhi namja-namja tadi, tapi baru selangkah
ia berjalan, namja tadi kembali menghalangi jalannya. “mau kemana? Temani kami
di sini saja” celetuk salah satu dari namja itu lagi.
Soo Yun
mengigit bibirnya keras. “jangan menangis. Jangan menangis” gumamnya.
Soo Yun
bergeser ke kiri, satu dari namja itu mengikutinya. Lalu ke kanan, dan namja
yang lain juga mengikutinya. SooYun berpikir keras. begitu salah satu dari
namja-namja itu ingin menyentuhnya lagi, dengan tekad bulat Soo Yun menepisnya.
Nekat, Soo Yun berlari dan mendorong namja-namja yang terus menghalagi jalannya
sekuat tenaganya.
“Minggir!!!”
pekiknya.
Begitu ada
celah, dengan cepat Soo Yun berlari menjauh secapat yang ia bisa. Ia terus
berlari dan berlari, air mata sudah sampai di sudut matanya. Sesekali Soo Yun
menoleh kebelakang, namja-namja itu ikut berlari mengejarnya. Soo Yun takut,
sekuat apapun ia berlari, ia tetaplah seorang perempuan. Langkah namja-namja
itu lebih besar dan larinya juga lebih cepat darinya. Namja-namja itu kembali
memblokade jalan. Mereka mengepung Soo Yun yang sudah hampir menangis.
“Sudah ku
bilang jangan lari!!!” bentak salah satu dari namja-namja tadi menarik lengan
Soo Yun kasar.
“Aargh.. kau,
menyakitiku” kata Soo Yun gugup dan menahan rasa sakitnya begitu namja itu
kembali mencengkram lengannya semakin kuat.
“Kau ini
benar-benar yeoja yang berani…” beberapa namja yang lain mulai mendekat. Soo
Yun memandang namja-namja itu penuh horror begitu salah satu dari namja itu
ingin menjamah dadanya.
“Adwae.
Hiks..ku mohon…” lutut Soo Yun mendadak lemas. Ia hampir saja jatuh ke tanah
tapi namja-namja itu dengan cepat menahannya. Melihat Soo Yun menangis,
namja-namja itu justru malah tersenyum semakin lebar. Soo Yun gemetar, dia
tidak mau. tidak. Seharusnya tadi dia tidak berpisah dengan Key. Ah~ benar.
Key. Namja itu. dimana dia?
“Key…”
panggil Soo Yun pelan di sela isak tangisnya.
“Huh? Apa?
Key? Siapa dia? Pacarmu?” goda salah satu dari namja-namja itu yang secara yang
secara tak sengaja mendengar gumaman Key. “sayang sekali dia tidak di sin…”
belum lagi namja tadi menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba.
Bukkk
Ia jatuh
terjungkang di tanah mendapatkan tendangan keras tepat di rahangnya. Soo Yun
tersentak kaget. Ia menengadahkan wajahnya, air matanya kembali mengalir
semakin deras begitu di lihatnya Key sudah berdiri dengan wajah murka tak jauh
darinya. Soo Yun bisa merasakan cengkraman di lengannya mulai menggendor.
Namja-namja itu juga terlihat gusar.
“Aku bukan
pacarnya, aku ini SUAMINYA BODOH!!!” hardik Key keras yang membuat emosi
namja-namja tadi semakin memuncak. Namja-namja itu mulai berjalan mendekati
Key, mereka semua terlihat sangat marah dan menatap Key tajam.
“Bodoh
katamu? Kau itu yang bodoh sudah datang kemari!”
Bukkk
Satu bogem
mentah mendarat tepat di sudut bibir Key yang membuat Soo Yun berteriak
histeris. Key jatuh tersungkur di tanah, ia mulai meraba bibirnya. Berdarah.
“Shit! Sial,
kau tidak tau siapa aku? Aku akan menuntut kalian karena ini!” runtuk Key
kesal. Kata-kata Key barusan justru memancing namja-namja itu untuk
menghajarnya. Soo Yun semakin panik. Key tidak bisa berkelahi, walaupun namja
itu bisa menghidar beberapa kali, tetapi pada akhirnya ia tetap saja
mendapatkan pukulan dan tendangan di perut dan wajahnya.
“Omo… Key!”
pekik Soo Yun di sela tangisnya. Soo Yun yang sudah terbebas dari cengkaraman
salah satu dari namja tadi mulai bangkit dan celingak-celinguk mencari bantuan.
Tidak ada orang!
“bagaimana
ini? Key…” Soo Yun kembali melihat kea rah Key yang masih terus di keroyok
tanpa ampun. Soo Yun tidak tahan lagi melihat Key yang terluka tanpa bisa
membela diri. Entah keberanian dari mana, tiba-tiba Soo Yun melepaskan kedua sepatunya
dan berlari menghampiri namja-namja itu lalu..
Buukkk…
Bukkk…Bukk…
Soo Yun
memukuli namja-namja itu membabi buta dengan sepatu-sepatunya. Namja-namja itu
menoleh, kini mereka beralih memandang Soo Yun marah dan meninggalkan Key yang
sudah terkulai lemas di tanah. “kau mau membelanya ya? KAU CARI MATI?!” bentak
salah satu dari namja itu yang membuat Soo Yun bungkam.
Key yang
mendengar itu mendadak kembali emosi. Ia tidak terima Soo Yun di bentak seperti
itu. dengan seluruh sisa tenaga yang di milikinya, Key bangkit dan mengambil
ancang-ancang lalu…
Buukkk…
Key mendorong
namja-namja itu keras, begitu kembali ada celah, di tariknya lengan Soo Yun dan
berlari secepat yang ia bisa. Namja-namka itu tentu saja tidak bisa tinggal
diam, beberapa dari mereka terus mengejar sambil sesekali melemparkan batu yang
mereka temukan ke arah Key dan Soo Yun di depan.
“Aww…” Soo
Yun meringis kesakitan begitu di rasakannya batu-batu itu menubruk kepalanya.
Key mendesah, di tariknya Soo Yun semakin mendekat dan menutupi kepala Soo Yun
dengan lengannya. Dengan tergopoh-gopos Key terus mendorong Soo Yun agar
berlari lebih cepat.
Mereka sudah
hampir mencapai keramaian saat secara tak sengaja Key menemukan sebuah helm
tergeletak di tanah tak jauh darinya. Masih sambil berlari di sambarnya helm
tadi dan memaksa Soo Yun untuk memakainya.
“ini akan
melindungi kepalamu” ucap Key pelan. Soo Yun kembali menangis aat di lihatnya
Key yang sudah babak belur dan tampak pucat. Namja ini sudah tampak lelah dan
ngos-ngosan.
Key dan Soo
Yun sudah mencapai keramaian, tapi sialnya namja-namja itu masih mengejar
mereka di belakang. Key berpikir cepat, ia celingak-celinguk mencari jalan
keluar. Tiba-tiba saja mata Key melihat wahana bianglala tak jauh darinya.
Dengan gerak cepat ia kembali menarik lengan Soo Yun agar mengikutinya.
“Naik!” Key
mendorong Soo Yun masuk ke dalam bianglala di ikuti dengannya setelah itu.
namja-namja itu sudah hampir mendapatkan mereka saat tiba-tiba bianglala
bergerak naik. Dari ketinggian Key dan Soo Yun bisa melihat namja-namja itu
memaki-maki kesal lalu tak lama setelah itu para pengunjug lain mulai menatap
mereka curiga. Orang-orang mulai mengepung mereka dan sesekali menujuk ke atas,
ke arah Key dan Soo Yun.
“setelah
turun, kita akan laporkan mereka ke polisi” ucap Key pelan.
Key
menyandarkan punggungnya di jendela bianglala. Ia terlihat mengatur nafasnya.
Sementara Soo Yun sedetikpun ia tidak bisa berhenti memandang Key. Banyak
sekali luka di tubuhnya.
“Akhirnya
kita bisa naik bianglala juga, hehehe” Key terkekeh geli.
Mata Soo Yun
kembali memanas, “Mianhae…Mian..” ucapnya penuh penyesalan. Key diam sejenak,
ia memandang Soo Yun lekat. “ani, seharusnya aku yang minta maaf. Seharusnya
aku lebih peka akan perasaanmu, Soo Yun-ssi” balasnya.
“Asal kau
tau, aku mencintaimu lebih dari apapun di dunia ini. Aku pikir itu sudah cukup,
ternyata cinta saja tidak cukup, aku harus bisa mengerti konsisi dan
perasaanmu. Aku ini contoh suami yang benar-benar buruk”
Mendengar itu
dengan cepat Soo Yun menggeleng kuat. Ia kembali menangis. “itu tidak benar.
Kau tidak seperti itu”
Key tersenyum
tipis. Ia lalu bergerak mendekati Soo Yun, ia berlutut agar bisa menyamakan
posisinya dengan Soo Yun yang duduk di depannya. Perlahan Key menghapus air
mata yeoja itu lembut. Kemudian ia beralih menatap mata Soo Yun dalam. Ia
begitu mencintai yeoja ini. Ia tidak suka melihat yeoja ini menangis. Itu
melukai hatinya.
“Saranghaeyo,
Soo Yun-ssi” Key mengecup bibir Soo Yun lembut dan penuh sayang. Mulai hari ini
ia berjanji, setelah ini, akan ia pastikan Soo Yun tidak akan pernah menangis
dan terluka lagi karenanya. Kalaupun itu menangis, itu adalah air mata
kebahagiaan.
***
Beberapa
bulan kemudian…
“Yeobo~ kau
tidak apa-apa?” Key menggedor pintu kamar mandi dengan tak sabar. Key masih
lengkap dengan celemek dan spatula di tangan kanannya. Tadinya ia sedang
memasak makanan untuk sarapan saat tiba-tiba di dengarnya kegaduhan dari arah
kamar mandi.
“Huueeekkk…Hueekkk…”
Soo Yun terdnegar ingin muntah lagi. Key semakin cemas, ia kembali menggedor
pintu kamar mandi semakin cepat.
“Yeobo!!
Yeobo!! Buka pintunya!! Kau kenapa?!!” pekik Key panic. Tak lama, Soo Yun
membukakan pintu kamar mandi dengan lemas. Ia tampak pucat, tetapi ada seutas
senyuman manis di kedua sudut bibirnya.
“Key…
sepertinya, kau akan jadi seorang ayah”
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar