Sabtu, 17 September 2011

[FF] Honey - Part 16



Author : Puthrie Shairis As
Judul   : ~ Honey ~
Genre  : Romance, komedi (?)
Type    : Series
Cast     : Hanna Scharen Karl a.k.a Hanna, Han Soo Yun a.k.a You (Reader), Kim Kibum a.k.a Key SHINee, Lee Jinki a.k.a Onew SHINee, Choi Minho a.k.a Minho SHINee, Kim Jonghyun a.k.a Jonghyun SHINee, dan Lee Taemin a.k.a Taemin SHINee
Other Cast  : Park Jung Hea a.k.a Jung Hea, Nicole KARA, dan Paul ( yang lain, tergantung perkembangan cerita)

Part 16
"aku benar-benar berhasil mengerjainya, sekarang aku yakin dia pasti berdebar-debar nggak karuan, seperti yang ia lakukan padaku" lanjutnya tersenyum puas.
"kau benar-benar percaya diri anak muda, ah, aku tidak mau menerima uang ini, aku tidak melakukan itu karena kau yang memintaku, aku berkata begitu karena ya memang begitulah ramalan yang ku lihat dari kartu-kartu itu" kata wanita paru baya itu mengumbar senyum.
Tawa namja itu berhenti. Keningnya berkerut, ia memandang wanita itu bingung.
"namamu Key kan?" kata wanita itu lagi. Key mengangguk kecil, tapi ia masih tak mengerti, apa maksud kata-kata wanita itu tadi? Bukan karena dia yang memintanya?
"apa maksud bibi? Tadi itu,.. Bukankah, karena aku yang memintanya sehingga bibi berkata begitu? Ramalan tadi itu bohong kan? Bukankah itu hanya rekayasa?" tanya Key bingung.
Wanita itu menggeleng, "tidak, tadi itu sungguhan. Memang begitulah kenyataannya, aku hanya membaca kartu-kartu itu" jawabnya.
DEG.
Jantung Key berdegup cepat, "ji..jinjja? Benarkah??" tanya Key gugup, dan sekali lagi wanita itu mengangguk.
"kau beruntung, sepertinya nona itu menyukaimu. Eh, apa kau juga mau mencobanya? Kau mau di ramal?" wanita itu menawarkan sembari mengumbar senyum.
Key menggernyit, tunggu dulu, kalau memang benar begitu... cinta segitiga? Apa itu artinya Minho benar-benar menyukai Soo Yun? Begitukah?? Ku pikir...tadi...Onew hyung hanya bercanda' pikir Key.
-Flash Back-
"mwoya? Minho dan Soo Yun?" ulang Key bingung.
"Ne, mereka menjalin hubungan. Aku sudah memperingatkan Minho, tapi dia tetap keras kepala. Aku mengatakan ini padamu agar kau bisa mengawasi calon isterimu itu agar tak terjadi hal buruk lagi! Cegah dia sebelum Minho benar-benar mencintainya" jelas Onew panjang lebar.
-Flashback End-
"nah sekarang pilih kartumu" tegus wanita paru baya itu tiba-tiba, membuyarkan semua lamunan Key.
Key memandangi kartu-kartu itu beberapa saat, kemudian tangannya mulai bergerak untuk mengambil beberapa kartu.
Wanita itu kembali mengamati, "sepertinya semua akan berjalan lancar, kalian akan segera berasama. Kau pasti senang" kata wanita peramal itu mengumbar senyum.
******
Minho dan Soo Yun masih duduk diam disebuah kafe terbuka yang menghadap indahnya hamparan sungai Han. Mereka berdua tampak sibuk dengan pikirannya masing-masing. Sesekali Minho melirik Soo Yun, gadis itu tampak banyak berpikir dan gelisah.
Minho menggigit bibir, kalau begini ia jadi bingung dengan apa yang harus dilakukannya, jauh di dalam hatinya ia juga merasa amat gelisah, ia benar-benar takut jika Soo Yun sudah berpaling darinya.
"ayolah, itu hanya ramalan bodoh, tak usah di pikirkan, itu belum tentu benar" gumam Minho menyemangati dirinya sendiri, tetapi kata-kata itu juga berhasil di dengar Soo Yun. Gadis manis itu hanya tersenyum tipis.
Soo Yun kembali menerawang, jika memang benar ramalan itu, jika memang Key menyukainya, lalu kenapa dia bersikap begitu padanya? Kenapa dia selalu bersikap kasar dan judes? Bahkan sedikitpun ia tak pernah bersikap manis! Taunya marah-marah melulu, ngoceh-ngoceh geje dan teriak-teriak kayak orang gila *nggak juga ah, ahahaha*
kalau mengingat semua perlakuan buruk Key padanya, Soo Yun mendadak kesal. Ia benarKbenar tak bisa mengerti cara berpikir Key, kalau suka ya udah bilang aja kenapa sih? Repot banget. Tapi... Gimana kalau dia nggak suka? Kenapa jika memikirkan itu Soo Yun jadi merasa sedikit kecewa? Apa dia berharap Key juga menyukainya??
Eh tunggu dulu, kok aku.. Kenapa aku berharap Key juga menyukaiku?? ke..kenapa?? apa aku menyukai namja tengik itu? Ah mana mungkin, aku menyukai Minho!' tegas Soo Yun dalam hati.
Tapi di saat yang sama, seolah-olah ada yang mengendalikan, otak Soo Yun lagi-lagi kembali mengingat Key, saat-saat kebersamaan dirinya dan Key, saat Key terus mengoceh dan memarahinya, saat pertunangan itu, dan insident pagi itu, di saat mereka tidur di ranjang yang sama, juga rasa cemburunya saat mengetahui Key jalan dengan yeoja lain selain dirinya serta sikap manis Key saat ia mencoba menjelaskan tentang cincin di balik plaster luka itu. Mengingat semua itu benar-benar membuat Soo Yun ingin menangis.
Baiklah ia mengaku, mungkin ia menyukai Key, tapi dia juga... Mungkin menyukai Minho.
Bagaimana bisa aku menyukai 2 namja sekaligus??' pikir Soo Yun menggigit bibir.
Tapi... Key.. Namja tengik itu.. Benar-benar menyebalkan! Sejaka kapan ia berhasil menarik perhatianku? Dia sama sekali bukan tipeku! 'runtuk Soo Yun dalam hati.
Ahh,. Ini menyebalkan! Bagaimana kalau dia tau aku jatuh cinta padanya?? Dia pasti akan menertawakanku dan bersikap sombong! Cih... Dasar monster!!'  lanjut Soo Yun mendadak emosi.
Ia terus berpikir dan menimang-nimang, apakah Key menyukainya atau tidak. Semua itu benar-benar membuatnya pusing.
"aahhh.... Sebenarnya kau menyukai ku tidak sih!!" pekik Soo Yun keceplosan.
Minho yang sedari tadi juga sibuk dengan pikirannya mendadak mendongak dan memandang Soo Yun. Soo Yun membekap mulutnya, takut-takut ia melirik Minho yang memandanginya dengan wajah bingung, Soo Yun tersenyum canggung dan mengutuk dirinya sendiri.
"bodoh..bodoh.. Aduh.. Buat malu saja kau Han Soo Yun! Bodoh..bodoh!!" maki Soo Yun pelan pada dirinya sendiri sembali memukul-mukulkan kedua tangannya ke kepalanya pelan.
Aigo.. Ini semua gara-gara namja konci itu! Aduh.. Bagaimana ini... Aku keceplosan.. Bagaimana kalau Minho salah paham? Aku kan tadi.. Maksudku menanyakan perasaan Key, bukan di..... '
"iya, aku suka" jawab Minho tiba-tiba.
DEG.
Kata-kata Soo Yun tadi menggantung. Gerakan tangannya berhenti, ia mendongak, memandang Minho bingung.
"tadi kau bertanya apa aku menyukaimu kan? Aku jawab iya, aku menyukaimu, Han Soo Yun, bahkan sejak pertama kali aku melihatmu" kata Minho mengumbar senyuman manisnya.
Soo Yun membatu, ia menatap Minho tak percaya.
M..mwo?? A..apa katanya barusan?? Dia menyukaiku?? Ta..tapi tadi itu.. Bukan.. Itu kan... Pertanyaan untuk Key..'
Soo Yun menunduk. Kenapa ia jadi merasa tak nyaman seperti ini? Bukankah dia menyukai Minho? Bukankah seharusnya dia senang Minho menyatakan perasaannya padanya? Lalu ada apa? Kenapa?
"apa...kau juga memiliki perasaan yang sama denganku?" tanya Minho tiba-tiba. Soo Yun tersentak kaget, ia mengangkat kepalanya dan memandang Minho lurus. Namja itu serius, kini tatapan matanya bukan lagi tatapan mata seperti biasa, melainkan sudah mengutarakan perasaan sayang dan cintanya.
Soo Yun menggigit bibir, seharusnya ini adalah pertanyaan mudah untuknya. Ia sudah menunggu saat-saat seperti ini, ia hanya perlu mengatakan 'Iya' tapi kenapa? Bibirnya terasa kelu, tenggorokannya tercekat, seakan-akan melarang satu kata itu untuk keluar dari mulutnya.
Soo Yun ingin mengatakan 'iya', tapi... Entah kenapa di sudut lain hatinya melarangnya untuk bicara. Otaknya juga selalu mengingatkannya pada Key, namja yang menyebalkan itu! Soo Yun semakin bingung dengan perasaannya sendiri.
"Soo Yun-ssi, kau baik-baik saja?" tegur Minho khawatir.
"ah.. Ne, aku baik-baik saja.." jawab Soo Yun kaget.
Suasana kembali hening.
Minho kembali gelisah. Ia takut, benar-benar takut Soo Yun akan menolaknya. awalnya ia kaget saat tiba-tiba Soo Yun bertanya tentang perasaannya pada gadis itu, ia terkejut. Tapi entah kenapa, entah keberanian dari mana iya langsung mengaku begitu saja. Begitu lancar dan penuh keyakinan bahwa Soo Yun juga akan mengatakan hal yang sama.
Minho kembali melirik yeoja itu, ia masih diam. Yeoja itu bahkan tak berani menatapnya. Tiap kali Soo Yun mencoba melirik Minho, tatapan mereka bertemu, dan di detik itu juga Soo Yun segera berpaling.
Tatapan mata Minho berubah sendu, ia memalingkan pandangannya pada hamparan indahnya sungai Han di malam hari. Matanya menerawang, hatinya terasa benar-benar sakit, dadanya terasa begitu sesak. Ia tau, ia tau ini akan terjadi, ia sudah memperingatkan Soo Yun sebelumnya, hanya tinggal menunggu waktu, cepat atau lambat, Soo Yun dan Key pasti akan saling menyukai.
Kenapa tidak aku saja yang di jodohkan dengan Soo Yun?? ahh.. Apa yang aku pikirkan? Salah... Seharusnya... Aku tidak bertemu dengannya, paling tidak... Aku tidak usah berharap banyak padanya... Mungkin Onew hyung benar, sejak awal seharusnya aku tak berhubungan dengannya'  pikir Minho sembari tersenyum kecut.
Ia kembali diam beberapa saat, ia kembali berpikir, semuanya, tentang semuanya.
Tidak. Aku tidak boleh menyerah. Seperti kata wanita peramal itu, mungkin jika aku berusaha sedikit lebih keras lagi.. Aku bisa mendapatkan cintanya. Aku sudah terus menyukainya hingga sejauh ini, aku tak mau menyerah. Mungkin aku egois, tapi Mianhae Key-ah... Aku akan merebut yeojamu, tak apa-apa kan?
******
Tidak! Aku tidak akan membiarkanmu merebut gadis jelek itu dariku Minho! Kau sudah mendekatinya di belakangku, kau mengkhianatiku! Mulai hari ini, takkan ku biarkan kau bicara dengannya satu katapun' tegas Key dalam hati.
Malam ini ia sudah banyak berpikir. Memikirkan semuanya, meskipun ia belum mengerti dengan perasaannya sebenarnya, tapi ia kesal, marah dan sebal.
Soo Yun, yeoja itu..
selalu memarahinya hanya karena jalan berdua bersama Nicole, padahal sudah sangat jelas mereka hanya membeli kado! Soo Yun selalu mengatainya selingkuh dll, tapi ternyata... Dia sendirilah yang berselingkuh! Jalan berduaan di belakangnya, saling bertukar nomer ponsel, dan berkencan!
"dasar yeoja jelek! Sekarang siapa yang berselingkuh huh?!" umpat Key kesal.
"dan.. Choi Minho..!! Aku tidak percaya kau melakukan ini!"
******
Soo Yun berjalan lambat menuju kamarnya di lantai dua. Ia tampak tak bersemangat, hari ini adalah hari-hari yang benar-benar berat untuknya, hanya dalam semalam ia mengalami banyak kejadian hebat. Mulai dari perasaannya sendiri terhadap Key hingga Minho yang mengungkapkan perasaannya padanya.
ah iya, benar, Minho. Namja tampan itu sejak awal sudah berhasil menarik perhatiannya. Tapi tadi saat Minho mengungkapkan perasaannya, bukannya menjawab, Soo Yun lebih memilih lari dan pergi begitu saja meninggalkannya.
Soo Yun tau dia itu telah bersikap bodoh, tapi ia hanya merasa belum siap. jadi untuk sementara, ia hanya berpikir untuk memikirkannya sejenak seorang diri.
"Soo Yun-ssi, ada apa?" tegur eomma Soo Yun tiba-tiba.
Langkah Soo Yun terhenti, ia berbalik menatap eommanya di belakang.
"ah ibu, aku tidak apa-apa" jawab Soo Yun memaksakan tersenyum.
Eomma Soo Yun memandang puterinya itu lirih, ia berjalan mendekati Soo Yun dan membelai rambutnya lembut.
"apa karena berita itu? Key dan Nicole? Hingga kau menjadi murung seperti ini?" tanya eomma Soo Yun cemas.
Soo Yun sedekit tersentak kaget, "a..apa ayah mengetahui tentang ini?" tanya Soo Yun takut.
Gawat... Kalau ayah sampai tau...'
"memangnya kenapa kalau aku tau?" tegur appa Soo Yun tiba-tiba.
DEG. Takut-takut Soo Yun melirik appanya itu, appanya kini tengah menggenggam sebuah sobekan majalah hingga rusak.
Soo Yun menelan ludah, "e- itu appa, aku tidak apa-apa, sungguh"
"tidak apa-apa? lihat wajah kusutmu itu!! Berantakkan! Pasti gara-gara Key kan?? Ini penghinaan! Bagaimana bisa di mengkhianati puteriku! Aku tidak bisa tinggal diam seperti ini. Appa akan melakukan sesuatu" bentak appa Soo Yun marah seraya berjalan masuk ke ruang kerjanya.
"omo... Eomma, bagaimana ini? Appa salah paham, itu hanya gosip, Key tidak ada hubungan apapun dengan gadis itu. Eomma..." rengek Soo Yun panik.
"sayang, ini untuk kebaikanmu, tenanglah sedikit, appa mu tidak akan menyakiti Key, ia hanya akan sedikit menasehati anak itu" hibur eomma Soo Yun mengumbar senyum.
******
"baiklah, aku terima alasanmu. Tapi ingat, kalau sekali lagi kau menyakiti puteri semata wayangku, lebih baik kalian putus saja!" ancam appa Soo Yun memperingatkan Key.
"m..mwo? Ah, jangan terlalu di anggap serius begitu Mr.Han, ini hanya kesalah pahaman biasa, ahahaha" tawa appa Key canggung, tapi matanya melirik Key tajam.
Key mendesah, kini balik ia yang melirik Soo Yun tajam. Soo Yun tersenyum kecut, ia tau hal seperti ini akan terjadi. Pasalnya, walaupun dari luar appanya itu tampak ramah dan baik, tapi kalau sudah marah karena terjadi sesuatu padanya, maka ia akan murka, tak akan ada lagi senyum dan keramahan.
"Hhh… ya sudah. Oh kalian berdua, kalian bisa jalan-jalan sebentar di luar, selesaikanlah masalah ini dari hati ke hati” nasehat Appa Soo Yun yang di ikuti anggukan eomma Soo Yun dan kedua orang tua Key.
Key dan Soo Yun tampak saling berpandangan sejenak, lalu keduanya mengangguk dan berdiri. Mereka berpamitan dan beranjak menuju perkarangan halaman belakang.
“Mianhae, mungkin Appa ku sudah bersikap terlalu keras padamu” mulai Soo Yun cemas. Kening Key berkerut, ia memandang Soo Yun bingung. Kenapa tiba-tiba yeoja itu bersikap baik? Biasanya dia selalu berteriak dan tak mau mengalah.
“Aku tidak terlalu memikirkannya, lagipula aku tidak merasa melakukan suatu hal yang salah, jalan dengan siapapun itu adalah hakku, tak ada yang berhak melarangku, termasuk kau ataupun orang tuamu” jawab Key dingin.
Ahh, entah kenapa apa yang ingin dikatakan Key di hati dan di mulut selalu berbeda! lagi-lagi ia bersikap begitu pada Soo Yun, tapi… setelah Key piker lagi, apa yang di katakannya barusan memang benar apa adanya. Lagipula, Soo Yun juga jalan berduaan dengan Minho!
Di sisi lain, Soo Yun yang mendengar jawaban Key yang seperti itu mendadak kesal. Ia memandang Key sebal, apa begitu sikap seorang namja pada calon isterinya?!
“YAaa’!! tentu saja itu hakku, aku ini calon isterimu, setidaknya pikirkan bagaimana perasaanku jika kau jalan dengan yeoja lain!” maki Soo Yun setengah berteriak.
Key berbalik menatap Soo Yun tajam.
Lagi-lagi itu, itu dan itu yang ia katakan. Ia selalu menuntut Key untuk menjadi setia, tapi dia sendiri?? Cih… Key sudah tidak tahan lagi.
“Lalu bagaimana dengan kau yang diam-diam pergi berkencan dengan MINHO hah?! Kau juga seharusnya pikirkan bagaimana perasaan calon suamimu!! Sebelum mengataiku sebaiknya kau lihat dulu bagaimana dengan dirimu sendiri?! Kau selalu menuntutku untuk setia dan menuduhku berselingkuh padahal tidak, yang berselingkuh itu adalah KAU!!” teriak Key tak kalah keras.
Soo Yun tersentak. Ia tak percaya Key berteriak semarah itu padanya.
Soo Yun menggigit bibir, ia sudah hamper menangis. Yang di katakan Key memang benar, walaupun ia tak tau bagaimana Key bisa tau tentang itu tapi ia merasa benar-benar memalukan. Menuduh Key berselingkuh tapi…
“Mi..mianhae Key, aku tidak bermaksud begitu….” Ucap Soo Yun nyaris berbisik. Ia menunduk dalam, ia takut, ia benar-benar takut menatap Key, namja itu sudah tau semuanya, ia pasti sangat membenci dirinya sekarang.
“Hah,ku akui aku dan Nicole mungkin dekat, tapi aku tidak sekeji itu! Meskipun pertunangan kita di paksakan, ataupun aku membencimu seumur hidupku, aku tidak akan pernah mengkhianatimu! Sedikitpun aku tidak pernah berpikir untuk menyakitimu, tapi kau… bukannya membalas kebaikanku, kau malah berkencan dengan sahabatku! Apa kau pikir itu lucu? Kalau aku mau, aku bisa mendapatkan yeoja yang jaaauuhh lebih baik darimu! Kalau aku mau, aku bisa berselingkuh dengan 1000 yeoja sekaligus! Kau benar-benar… kau ini…AKU BENCI WANITA BERMUKA DUA SEPERTIMU! Berlagak tidak terjadi apa-apa, padahal kau…” Kata-kata Key menggantung,
Di lihatnya Soo Yun memandangnya sambil menangis. Hidung kecil gadis itu sudah memerah, wajahnya basah, gadis itu tampak benar-benar terpukul.
“Ma..maafkan aku…aku sungguh minta maaf Key. Aku memang egois… tapi satu hal yang aku sadari setelah semua ini, aku memang berkencan dengan Minho, aku memang menyukainya, tapi aku mencin…”
“Shitt!!” umpat Key memotong kata-kata Soo Yun.
“awalnya aku berpikir tak akan menyerahkanmu pada Minho sekalipun, tapi.. Kau sudah mengakuinya sendiri, kau menyukainya, kau berkencan dengannya! Apa lagi yang mau kau katakan?! Huh, ternyata selama ini aku sudah salah menilaimu. Kalau seperti ini lebih baik kita putus saja,aku tidak peduli walau harus di hajar ayahku, yang penting, aku terbebas dari yeoja sial sepertimu!!” lanjut Key geram seraya berjalan meninggalkan Soo Yun yang terdiam membatu di tempatnya berdiri.
Lutut Soo Yun terasa begitu lemas, sudah tak mampu lagi menompang tubuhnya. Soo Yun jatuh terduduk di tanah, ia masih terus menangis, matanya terus menatap Key lurus. Namja itu jalan menjauh, begitu jauh, seakan-akan tidak akan pernah kembali lagi.
“Key… tunggu… ku mohon… aku sudah mencoba mengatakannya…” panggil Soo Yun serak.
Apakah semuanya sekarang akan berakhir seperti ini? Kenapa harus begini? Dia saat ia mula menyadari perasaannya, di saat ia mulai ingin menyandarkan kepalanya di pundak namja itu, tiba-tiba saja dia pergi, tanpa mau mendengar sedikit ungkapan hatinya. Tak member sedikitpun kesempatan untuknya bicara.
Tangis Soo Yun semakin keras. Tak lama kemudian eomma Soo Yun setengah berlari menghampirinya, wanita paruh baya ia menangis melihat puterinya, ia membelai rambut SOo Yun penuh sayang.
“ada apa? Apa yang kalian bicarakan sayang? Tadi Key tiba-tiba mengatakan kalian putus hubungan, ia menolak pernikahan kalian ….”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar