Author : Puthrie Shairis As
Judul : ~ Honey ~
Genre :
Romance, komedi (?)
Type :
Series
Cast : Hanna Scharen Karl a.k.a Hanna, Han Soo
Yun a.k.a You (Reader), Kim Kibum a.k.a Key SHINee, Lee Jinki a.k.a Onew
SHINee, Choi Minho a.k.a Minho SHINee, Kim Jonghyun a.k.a Jonghyun SHINee, dan
Lee Taemin a.k.a Taemin SHINee
Other
Cast : Park Jung Hea a.k.a Jung Hea,
Nicole KARA, dan Paul ( yang lain, tergantung perkembangan cerita)
Part 16
"aku benar-benar berhasil mengerjainya, sekarang aku yakin dia
pasti berdebar-debar nggak karuan, seperti yang ia lakukan padaku"
lanjutnya tersenyum puas.
"kau benar-benar percaya diri anak muda, ah, aku tidak mau
menerima uang ini, aku tidak melakukan itu karena kau yang memintaku, aku
berkata begitu karena ya memang begitulah ramalan yang ku lihat dari
kartu-kartu itu" kata wanita paru baya itu mengumbar senyum.
Tawa namja itu berhenti. Keningnya berkerut, ia memandang wanita itu
bingung.
"namamu Key kan?" kata wanita itu lagi. Key mengangguk
kecil, tapi ia masih tak mengerti, apa maksud kata-kata wanita itu tadi? Bukan
karena dia yang memintanya?
"apa maksud bibi? Tadi itu,.. Bukankah, karena aku yang
memintanya sehingga bibi berkata begitu? Ramalan tadi itu bohong kan? Bukankah
itu hanya rekayasa?" tanya Key bingung.
Wanita itu menggeleng, "tidak, tadi itu sungguhan. Memang
begitulah kenyataannya, aku hanya membaca kartu-kartu itu" jawabnya.
DEG.
Jantung Key berdegup cepat, "ji..jinjja? Benarkah??" tanya
Key gugup, dan sekali lagi wanita itu mengangguk.
"kau beruntung, sepertinya nona itu menyukaimu. Eh, apa kau juga
mau mencobanya? Kau mau di ramal?" wanita itu menawarkan sembari mengumbar
senyum.
Key menggernyit, tunggu dulu,
kalau memang benar begitu... cinta segitiga? Apa itu artinya Minho benar-benar
menyukai Soo Yun? Begitukah?? Ku pikir...tadi...Onew hyung hanya bercanda' pikir
Key.
-Flash Back-
"mwoya? Minho dan Soo Yun?" ulang Key bingung.
"Ne, mereka menjalin hubungan. Aku sudah memperingatkan Minho,
tapi dia tetap keras kepala. Aku mengatakan ini padamu agar kau bisa mengawasi
calon isterimu itu agar tak terjadi hal buruk lagi! Cegah dia sebelum Minho
benar-benar mencintainya" jelas Onew panjang lebar.
-Flashback End-
"nah sekarang pilih kartumu" tegus wanita paru baya itu
tiba-tiba, membuyarkan semua lamunan Key.
Key memandangi kartu-kartu itu beberapa saat, kemudian tangannya mulai
bergerak untuk mengambil beberapa kartu.
Wanita itu kembali mengamati, "sepertinya semua akan berjalan
lancar, kalian akan segera berasama. Kau pasti senang" kata wanita peramal
itu mengumbar senyum.
******
Minho dan Soo Yun masih duduk diam disebuah kafe terbuka yang
menghadap indahnya hamparan sungai Han. Mereka berdua tampak sibuk dengan
pikirannya masing-masing. Sesekali Minho melirik Soo Yun, gadis itu tampak
banyak berpikir dan gelisah.
Minho menggigit bibir, kalau begini ia jadi bingung dengan apa yang
harus dilakukannya, jauh di dalam hatinya ia juga merasa amat gelisah, ia
benar-benar takut jika Soo Yun sudah berpaling darinya.
"ayolah, itu hanya ramalan bodoh, tak usah di pikirkan, itu belum
tentu benar" gumam Minho menyemangati dirinya sendiri, tetapi kata-kata
itu juga berhasil di dengar Soo Yun. Gadis manis itu hanya tersenyum tipis.
Soo Yun kembali menerawang, jika memang benar ramalan itu, jika memang
Key menyukainya, lalu kenapa dia bersikap begitu padanya? Kenapa dia selalu
bersikap kasar dan judes? Bahkan sedikitpun ia tak pernah bersikap manis!
Taunya marah-marah melulu, ngoceh-ngoceh geje dan teriak-teriak kayak orang
gila *nggak juga ah, ahahaha*
kalau mengingat semua perlakuan buruk Key padanya, Soo Yun mendadak
kesal. Ia benarKbenar tak bisa mengerti cara berpikir Key, kalau suka ya udah
bilang aja kenapa sih? Repot banget. Tapi... Gimana kalau dia nggak suka?
Kenapa jika memikirkan itu Soo Yun jadi merasa sedikit kecewa? Apa dia berharap
Key juga menyukainya??
Eh tunggu dulu, kok aku.. Kenapa aku berharap
Key juga menyukaiku?? ke..kenapa?? apa aku menyukai namja tengik itu? Ah mana
mungkin, aku menyukai Minho!' tegas Soo Yun dalam hati.
Tapi di saat yang sama, seolah-olah ada yang mengendalikan, otak Soo
Yun lagi-lagi kembali mengingat Key, saat-saat kebersamaan dirinya dan Key,
saat Key terus mengoceh dan memarahinya, saat pertunangan itu, dan insident
pagi itu, di saat mereka tidur di ranjang yang sama, juga rasa cemburunya saat
mengetahui Key jalan dengan yeoja lain selain dirinya serta sikap manis Key
saat ia mencoba menjelaskan tentang cincin di balik plaster luka itu. Mengingat
semua itu benar-benar membuat Soo Yun ingin menangis.
Baiklah ia mengaku, mungkin ia menyukai Key, tapi dia juga... Mungkin
menyukai Minho.
Bagaimana bisa aku menyukai 2 namja
sekaligus??' pikir
Soo Yun menggigit bibir.
Tapi... Key.. Namja tengik itu.. Benar-benar
menyebalkan! Sejaka kapan ia berhasil menarik perhatianku? Dia sama sekali
bukan tipeku! 'runtuk
Soo Yun dalam hati.
Ahh,. Ini menyebalkan! Bagaimana kalau dia tau
aku jatuh cinta padanya?? Dia pasti akan menertawakanku dan bersikap sombong!
Cih... Dasar monster!!' lanjut Soo Yun mendadak emosi.
Ia terus berpikir dan menimang-nimang, apakah Key menyukainya atau
tidak. Semua itu benar-benar membuatnya pusing.
"aahhh.... Sebenarnya kau menyukai ku tidak sih!!" pekik Soo
Yun keceplosan.
Minho yang sedari tadi juga sibuk dengan pikirannya mendadak mendongak
dan memandang Soo Yun. Soo Yun membekap mulutnya, takut-takut ia melirik Minho
yang memandanginya dengan wajah bingung, Soo Yun tersenyum canggung dan
mengutuk dirinya sendiri.
"bodoh..bodoh.. Aduh.. Buat malu saja kau Han Soo Yun!
Bodoh..bodoh!!" maki Soo Yun pelan pada dirinya sendiri sembali
memukul-mukulkan kedua tangannya ke kepalanya pelan.
Aigo.. Ini semua gara-gara namja konci itu!
Aduh.. Bagaimana ini... Aku keceplosan.. Bagaimana kalau Minho salah paham? Aku
kan tadi.. Maksudku menanyakan perasaan Key, bukan di..... '
"iya, aku suka" jawab Minho tiba-tiba.
DEG.
Kata-kata Soo Yun tadi menggantung. Gerakan tangannya berhenti, ia
mendongak, memandang Minho bingung.
"tadi kau bertanya apa aku menyukaimu kan? Aku jawab iya, aku
menyukaimu, Han Soo Yun, bahkan sejak pertama kali aku melihatmu" kata
Minho mengumbar senyuman manisnya.
Soo Yun membatu, ia menatap Minho tak percaya.
M..mwo?? A..apa katanya barusan?? Dia
menyukaiku?? Ta..tapi tadi itu.. Bukan.. Itu kan... Pertanyaan untuk Key..'
Soo Yun menunduk. Kenapa ia jadi merasa tak nyaman seperti ini?
Bukankah dia menyukai Minho? Bukankah seharusnya dia senang Minho menyatakan
perasaannya padanya? Lalu ada apa? Kenapa?
"apa...kau juga memiliki perasaan yang sama denganku?" tanya
Minho tiba-tiba. Soo Yun tersentak kaget, ia mengangkat kepalanya dan memandang
Minho lurus. Namja itu serius, kini tatapan matanya bukan lagi tatapan mata
seperti biasa, melainkan sudah mengutarakan perasaan sayang dan cintanya.
Soo Yun menggigit bibir, seharusnya ini adalah pertanyaan mudah
untuknya. Ia sudah menunggu saat-saat seperti ini, ia hanya perlu mengatakan
'Iya' tapi kenapa? Bibirnya terasa kelu, tenggorokannya tercekat, seakan-akan
melarang satu kata itu untuk keluar dari mulutnya.
Soo Yun ingin mengatakan 'iya', tapi... Entah kenapa di sudut lain hatinya
melarangnya untuk bicara. Otaknya juga selalu mengingatkannya pada Key, namja
yang menyebalkan itu! Soo Yun semakin bingung dengan perasaannya sendiri.
"Soo Yun-ssi, kau baik-baik saja?" tegur Minho khawatir.
"ah.. Ne, aku baik-baik saja.." jawab Soo Yun kaget.
Suasana kembali hening.
Minho kembali gelisah. Ia takut, benar-benar takut Soo Yun akan
menolaknya. awalnya ia kaget saat tiba-tiba Soo Yun bertanya tentang
perasaannya pada gadis itu, ia terkejut. Tapi entah kenapa, entah keberanian
dari mana iya langsung mengaku begitu saja. Begitu lancar dan penuh keyakinan
bahwa Soo Yun juga akan mengatakan hal yang sama.
Minho kembali melirik yeoja itu, ia masih diam. Yeoja itu bahkan tak
berani menatapnya. Tiap kali Soo Yun mencoba melirik Minho, tatapan mereka
bertemu, dan di detik itu juga Soo Yun segera berpaling.
Tatapan mata Minho berubah sendu, ia
memalingkan pandangannya pada hamparan indahnya sungai Han di malam hari.
Matanya menerawang, hatinya terasa benar-benar sakit, dadanya terasa begitu sesak.
Ia tau, ia tau ini akan terjadi, ia sudah memperingatkan Soo Yun sebelumnya,
hanya tinggal menunggu waktu, cepat atau lambat, Soo Yun dan Key pasti akan
saling menyukai.
Kenapa tidak aku saja yang di jodohkan dengan
Soo Yun?? ahh.. Apa yang aku pikirkan? Salah... Seharusnya... Aku tidak bertemu
dengannya, paling tidak... Aku tidak usah berharap banyak padanya... Mungkin
Onew hyung benar, sejak awal seharusnya aku tak berhubungan dengannya' pikir
Minho sembari tersenyum kecut.
Ia kembali diam beberapa saat, ia kembali berpikir, semuanya, tentang
semuanya.
Tidak. Aku tidak boleh menyerah. Seperti kata
wanita peramal itu, mungkin jika aku berusaha sedikit lebih keras lagi.. Aku
bisa mendapatkan cintanya. Aku sudah terus menyukainya hingga sejauh ini, aku tak
mau menyerah. Mungkin aku egois, tapi Mianhae Key-ah... Aku akan merebut
yeojamu, tak apa-apa kan?
******
Tidak! Aku tidak akan membiarkanmu merebut
gadis jelek itu dariku Minho! Kau sudah mendekatinya di belakangku, kau
mengkhianatiku! Mulai hari ini, takkan ku biarkan kau bicara dengannya satu
katapun' tegas Key dalam
hati.
Malam ini ia sudah banyak berpikir. Memikirkan semuanya, meskipun ia
belum mengerti dengan perasaannya sebenarnya, tapi ia kesal, marah dan sebal.
Soo Yun, yeoja itu..
selalu memarahinya hanya karena jalan berdua bersama Nicole, padahal
sudah sangat jelas mereka hanya membeli kado! Soo Yun selalu mengatainya
selingkuh dll, tapi ternyata... Dia sendirilah yang berselingkuh! Jalan
berduaan di belakangnya, saling bertukar nomer ponsel, dan berkencan!
"dasar yeoja jelek! Sekarang siapa yang berselingkuh huh?!"
umpat Key kesal.
"dan.. Choi Minho..!! Aku tidak percaya kau melakukan ini!"
******
Soo Yun berjalan lambat menuju kamarnya di lantai dua. Ia tampak tak
bersemangat, hari ini adalah hari-hari yang benar-benar berat untuknya, hanya
dalam semalam ia mengalami banyak kejadian hebat. Mulai dari perasaannya
sendiri terhadap Key hingga Minho yang mengungkapkan perasaannya padanya.
ah iya, benar, Minho. Namja tampan itu sejak awal sudah berhasil
menarik perhatiannya. Tapi tadi saat Minho mengungkapkan perasaannya, bukannya
menjawab, Soo Yun lebih memilih lari dan pergi begitu saja meninggalkannya.
Soo Yun tau dia itu telah bersikap bodoh, tapi ia hanya merasa belum
siap. jadi untuk sementara, ia hanya berpikir untuk memikirkannya sejenak
seorang diri.
"Soo Yun-ssi, ada apa?" tegur eomma Soo Yun tiba-tiba.
Langkah Soo Yun terhenti, ia berbalik menatap eommanya di belakang.
"ah ibu, aku tidak apa-apa" jawab Soo Yun memaksakan
tersenyum.
Eomma Soo Yun memandang puterinya itu lirih, ia berjalan mendekati Soo
Yun dan membelai rambutnya lembut.
"apa karena berita itu? Key dan Nicole? Hingga kau menjadi murung
seperti ini?" tanya eomma Soo Yun cemas.
Soo Yun sedekit tersentak kaget, "a..apa ayah mengetahui tentang
ini?" tanya Soo Yun takut.
Gawat... Kalau ayah sampai tau...'
"memangnya kenapa kalau aku tau?" tegur appa Soo Yun
tiba-tiba.
DEG. Takut-takut Soo Yun melirik appanya itu, appanya kini tengah
menggenggam sebuah sobekan majalah hingga rusak.
Soo Yun menelan ludah, "e- itu appa, aku tidak apa-apa,
sungguh"
"tidak apa-apa? lihat wajah kusutmu itu!! Berantakkan! Pasti
gara-gara Key kan?? Ini penghinaan! Bagaimana bisa di mengkhianati puteriku!
Aku tidak bisa tinggal diam seperti ini. Appa akan melakukan sesuatu"
bentak appa Soo Yun marah seraya berjalan masuk ke ruang kerjanya.
"omo... Eomma, bagaimana ini? Appa salah paham, itu hanya gosip,
Key tidak ada hubungan apapun dengan gadis itu. Eomma..." rengek Soo Yun
panik.
"sayang, ini untuk kebaikanmu, tenanglah sedikit, appa mu tidak
akan menyakiti Key, ia hanya akan sedikit menasehati anak itu" hibur eomma
Soo Yun mengumbar senyum.
******
"baiklah, aku terima alasanmu. Tapi ingat, kalau sekali lagi kau
menyakiti puteri semata wayangku, lebih baik kalian putus saja!" ancam
appa Soo Yun memperingatkan Key.
"m..mwo? Ah, jangan terlalu di anggap serius begitu Mr.Han, ini
hanya kesalah pahaman biasa, ahahaha" tawa appa Key canggung, tapi matanya
melirik Key tajam.
Key mendesah, kini balik ia yang melirik Soo Yun tajam. Soo Yun
tersenyum kecut, ia tau hal seperti ini akan terjadi. Pasalnya, walaupun dari
luar appanya itu tampak ramah dan baik, tapi kalau sudah marah karena terjadi
sesuatu padanya, maka ia akan murka, tak akan ada lagi senyum dan keramahan.
"Hhh… ya sudah. Oh kalian berdua, kalian bisa jalan-jalan
sebentar di luar, selesaikanlah masalah ini dari hati ke hati” nasehat Appa Soo
Yun yang di ikuti anggukan eomma Soo Yun dan kedua orang tua Key.
Key dan Soo Yun tampak saling berpandangan sejenak, lalu keduanya
mengangguk dan berdiri. Mereka berpamitan dan beranjak menuju perkarangan
halaman belakang.
“Mianhae, mungkin Appa ku sudah bersikap terlalu keras padamu” mulai
Soo Yun cemas. Kening Key berkerut, ia memandang Soo Yun bingung. Kenapa
tiba-tiba yeoja itu bersikap baik? Biasanya dia selalu berteriak dan tak mau
mengalah.
“Aku tidak terlalu memikirkannya, lagipula aku tidak merasa melakukan
suatu hal yang salah, jalan dengan siapapun itu adalah hakku, tak ada yang
berhak melarangku, termasuk kau ataupun orang tuamu” jawab Key dingin.
Ahh, entah kenapa apa yang ingin dikatakan Key di hati dan di mulut
selalu berbeda! lagi-lagi ia bersikap begitu pada Soo Yun, tapi… setelah Key
piker lagi, apa yang di katakannya barusan memang benar apa adanya. Lagipula,
Soo Yun juga jalan berduaan dengan Minho!
Di sisi lain, Soo Yun yang mendengar jawaban Key yang seperti itu
mendadak kesal. Ia memandang Key sebal, apa begitu sikap seorang namja pada
calon isterinya?!
“YAaa’!! tentu saja itu hakku, aku ini calon isterimu, setidaknya
pikirkan bagaimana perasaanku jika kau jalan dengan yeoja lain!” maki Soo Yun
setengah berteriak.
Key berbalik menatap Soo Yun tajam.
Lagi-lagi itu, itu dan itu yang ia katakan. Ia selalu menuntut Key
untuk menjadi setia, tapi dia sendiri?? Cih… Key sudah tidak tahan lagi.
“Lalu bagaimana dengan kau yang diam-diam pergi berkencan dengan MINHO
hah?! Kau juga seharusnya pikirkan bagaimana perasaan calon suamimu!! Sebelum
mengataiku sebaiknya kau lihat dulu bagaimana dengan dirimu sendiri?! Kau
selalu menuntutku untuk setia dan menuduhku berselingkuh padahal tidak, yang
berselingkuh itu adalah KAU!!” teriak Key tak kalah keras.
Soo Yun tersentak. Ia tak percaya Key berteriak semarah itu padanya.
Soo Yun menggigit bibir, ia sudah hamper menangis. Yang di katakan Key
memang benar, walaupun ia tak tau bagaimana Key bisa tau tentang itu tapi ia
merasa benar-benar memalukan. Menuduh Key berselingkuh tapi…
“Mi..mianhae Key, aku tidak bermaksud begitu….” Ucap Soo Yun nyaris
berbisik. Ia menunduk dalam, ia takut, ia benar-benar takut menatap Key, namja
itu sudah tau semuanya, ia pasti sangat membenci dirinya sekarang.
“Hah,ku akui aku dan Nicole mungkin dekat, tapi aku tidak sekeji itu!
Meskipun pertunangan kita di paksakan, ataupun aku membencimu seumur hidupku,
aku tidak akan pernah mengkhianatimu! Sedikitpun aku tidak pernah berpikir
untuk menyakitimu, tapi kau… bukannya membalas kebaikanku, kau malah berkencan
dengan sahabatku! Apa kau pikir itu lucu? Kalau aku mau, aku bisa mendapatkan yeoja
yang jaaauuhh lebih baik darimu! Kalau aku mau, aku bisa berselingkuh dengan
1000 yeoja sekaligus! Kau benar-benar… kau ini…AKU BENCI WANITA BERMUKA DUA
SEPERTIMU! Berlagak tidak terjadi apa-apa, padahal kau…” Kata-kata Key
menggantung,
Di lihatnya Soo Yun memandangnya sambil menangis. Hidung kecil gadis
itu sudah memerah, wajahnya basah, gadis itu tampak benar-benar terpukul.
“Ma..maafkan aku…aku sungguh minta maaf Key. Aku memang egois… tapi
satu hal yang aku sadari setelah semua ini, aku memang berkencan dengan Minho,
aku memang menyukainya, tapi aku mencin…”
“Shitt!!” umpat Key memotong kata-kata Soo Yun.
“awalnya aku berpikir tak akan menyerahkanmu pada Minho sekalipun,
tapi.. Kau sudah mengakuinya sendiri, kau menyukainya, kau berkencan dengannya!
Apa lagi yang mau kau katakan?! Huh, ternyata selama ini aku sudah salah
menilaimu. Kalau seperti ini lebih baik kita putus saja,aku tidak peduli walau
harus di hajar ayahku, yang penting, aku terbebas dari yeoja sial sepertimu!!”
lanjut Key geram seraya berjalan meninggalkan Soo Yun yang terdiam membatu di
tempatnya berdiri.
Lutut Soo Yun terasa begitu lemas, sudah tak mampu lagi menompang
tubuhnya. Soo Yun jatuh terduduk di tanah, ia masih terus menangis, matanya
terus menatap Key lurus. Namja itu jalan menjauh, begitu jauh, seakan-akan
tidak akan pernah kembali lagi.
“Key… tunggu… ku mohon… aku sudah mencoba mengatakannya…” panggil Soo
Yun serak.
Apakah semuanya sekarang akan berakhir seperti ini? Kenapa harus
begini? Dia saat ia mula menyadari perasaannya, di saat ia mulai ingin
menyandarkan kepalanya di pundak namja itu, tiba-tiba saja dia pergi, tanpa mau
mendengar sedikit ungkapan hatinya. Tak member sedikitpun kesempatan untuknya
bicara.
Tangis Soo Yun semakin keras. Tak lama kemudian eomma Soo Yun setengah
berlari menghampirinya, wanita paruh baya ia menangis melihat puterinya, ia
membelai rambut SOo Yun penuh sayang.
“ada apa? Apa yang kalian bicarakan sayang? Tadi Key tiba-tiba
mengatakan kalian putus hubungan, ia menolak pernikahan kalian ….”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar