Judul : Just
Because You | Part 6
Genre :
Romance
Cast :
Park Eun Sun a.k.a You (reader), Kim Kibum a.k.a Key SHINee
Other Cast :
Other member SHINee, ( dan yang lain, tergantung perkembangan cerita)
Type : Series
Type : Series
Key dan Eun Sun hanya
saling diam, suasana hening, tak ada yang ingin mulai berbicara. Kini mereka
berdua berada di sebuah kafe tak jauh dari sekolah. Sudah hampir setengah jam
mereka begini, Eun Sun melemparkan pandangannya keluar jendela kafe menatap
jalan raya, sedangkan Key memandangi pelayan yang berlalu lalang melayani para
tamu, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.
~Key P.O.V~
“Hhhh…” lagi-lagi
kudengar ia mendesah. Sejenak kulirik dia yang sampai sekarang masih terus
memandang keluar jendela, sepertinya ia sedang ada masalah. Ingin sekali aku
membelai rambutnya dan memintanya untuk menceritakan masalahnya padaku, tapi…
begitu mengingat apa yang Minho katakan tadi pagi padaku, dada ini tiba-tiba
saja terasa begitu sakit.
=Flashback=
“Kau harus jauhi dia!”
kata Minho tiba-tiba. Keningku berkerut, “mwo?”
“yeoja itu, Park Eun
Sun. Jauhi dia, dia bukan gadis baik-baik” lanjut Minho serius.
“Aku sudah dengar dari
anak gedung jurusan umum, dia hanya menginginkan uangmu. Sebaiknya kau
tinggalkan dia, sejak awal aku sudah merasa ada yang tidak beres dengannya dan
ternyata benar. Kau ingat namja yang saat itu kau pukuli di area parkir?” tanya
Minho menatap lurus padaku.
“Dia adalah salah satu
korban Eun Sun dan dia bunuh diri semalam” jelas Minho yang begitu
mengejutkanku.
“Bu…bunuh diri?”
ulangku shock.
“Kibum-ah, dengarkan
aku. Tinggalkan gadis itu!”
=Flashback End=
Semua ini masih sangat
sulit untuk diterima akal sehatku. Aku tau, sungguh aku percaya Minho tidak
mungkin berbohong, aku mempercayainya seperti aku mempercayai saudaraku
sendiri. Tapi walaupun begitu, biarpun semua yang Minho katakan itu benar, aku
tetap tak bisa meninggalkan yeoja ini begitu saja, aku sudah telanjur jatuh
hati padanya.
Jika memang Eun Sun
hanya menginginkan uangku, maka akan aku berikan semuanya, asalkan dengan
begitu ia tak pergi jauh dariku, takkan meninggalkanku, itu sudah lebih dari
cukup.
~Key P.O.V End ~
“Eun Sun..” Panggil Key
akhirnya. Eun Sun mengalihkan pandangannya menatap Key, pandangan matanya
tampak redup, ia benar-benar tampak tak bersemangat.
“Apa kau mau pergi
berbelanja? Kau suka berbelanja bukan? Ayo, aku akan membeli semua barang yang
kau inginkan” Ajak Key seraya berdiri dari duduknya.
“Hhh…” lagi-lagi Eun
Sun mendesah. Dengan malas ia berdiri dari duduknya. Key memandang Eun Sun penuh
luka, `Ku mohon jangan seperti ini Eun
Sun-ah,aku tak mau melihatmu sedih seperti ini. Aku akan melakukan apapun agar
kau kembali tersenyum` pikir Key lirih.
*****
“Wah lihat, mantel ini
lucu sekali. Bagaimana menurutmu? Apa kau suka? Aku akan membelinya untukmu!”
Seru Key semangat seraya memperlihatkan sebuah mantel hangat Abu-abu di
tangannya.
Eun Sun memandang
mantel itu sesaat, ia terlihat sama sekali tak tertarik. Key menghela nafas
panjang, ia hampir putus asa. Sikap Eun Sun hari ini benar-benar membuatnya
gila, ia merasa seperti berkencan dengan orang Bisu!
“Baiklah, aku akan
membelinya. Kau tunggu di sini saja” putus Key akhirnya seraya berjalan
menghampiri meja kasir.
Sementara itu Eun Sun
berjalan keluar toko, ia berjalan menyusuri mall dan meninggalkan Key begitu
saja. Setelah beberapa menit berjalan, tiba-tiba langkahnya terhenti, matanya
menatap sebuah kalung berbentuk burung merpati yang dipajang di salah satu toko
perhiasan disana.
“Kau suka yang itu? Aku
akan membelinya untukmu” seru seseorang dibelakangnya. Eun Sun menoleh, kini
dilihatnya Key sudah berdiri dibelakangnya dan menyunggingkan senyum manis. Eun
Sun kembali melirik tas-tas belanjaan yang dibawa Key.
“Oh, karena bingung
dengan seleramu, jadi aku membeli semuanya” jawab Key cepat seraya mengangkat
puluhan tas belanjaan di tangannya.
“Kau suka kalung itu
bukan? Aku lihat kau terus memandanginya. Aku akan membelinya untukmu. Kajja!”
Seru Key seraya berjalan memasuki toko. Eun Sun masih berdiri di tempatnya, ia
terus memandangi Key hingga namja itu masuk kedalam toko.
“Bbabo. Aku tak
memintamu membeli semua barang-barang itu..” ucap Eun Sun nyaris tak terdengar,
Ia masih tak beranjak dari tempatnya, ia memandang Key dari balik kaca etalase
toko.
Eun Sun benar-benar
bingung dengan namja yang satu ini, ia benar-benar berbeda dengan namja lain
yang pernah ditemuinya.
“Kau terlalu baik..”
gumam Eun Sun, ada sedikit perasaan bersalah dihatinya.
Sementara itu, Kening Key berkerut, ia menatap
penjaga kasir itu tak percaya.
“mwo? Bagaimana bisa
semua kartu-kartu ini tidak bisa digunakan? Aku baru saja mengisinya kemarin!”
protes Key seraya kembali menyodorkan beberapa kartu kredit dan kartu
rekeningnya pada penjaga kasir itu.
“Tapi, semua kartu ini
benar-benar sudah tidak berfungsi lagi. Semua kartu ini limit” jawab si penjaga
kasir menjelaskan. Key tampak panik, sejenak diliriknya Eun Sun yang menatapnya
dari balik kaca etalase toko. Key tersenyum tipis dan kembali memandang panjaga
kasir tadi.
“bolehkah ku bawa dulu
kalung itu? Aku berjanji akan kembali dan membayarnya nanti” Key mencari akal.
“Maaf, itu tidak bisa!”
“baiklah, kau bisa bawa
KTP ku sebagai jaminannya, atau.. ini, kau bisa mengambil handphoneku” rayu Key
lagi seraya menyodorkan handphone nya. Penjaga kasir itu memandang Key bingung,
“Hey, ini keluaran terbaru! Harganya sangat mahal!” Jelas Key.
“Ada apa ini?”
tiba-tiba seorang namja paruh baya datang menghampiri mereka.
“Begini tuan, dia ingin
membeli kalung ini dengan handphonenya” jelas si penjaga kasir pada laki-laki
tadi. Laki-laki itu memandang Key sejenak, lalu mengalihkan pandangannya pada
handphone yang tergeletak di meja kasir.
“ini handphone terbaru,
aku tidak berbohong, harganya sangat mahal” jelas Key begitu menyadari
laki-laki paruh baya itu adalah sang pemilik toko.
“Hmm… kau benar,
handphone ini sangat mahal. Baiklah, kau bisa ambil kalungnya!” jawab laki-laki
paruh baya itu akhirnya. Key tersenyum senang, berkali-kali ia mengucapkan
terima kasih sebelum akhirnya meninggalkan toko itu bersama Eun Sun di
sampingnya. Tanpa Key sadari, senyum tipis tersungging di kedua sudut bibir Eun
Sun.
“Bodoh, handphonemu
lebih mahal daripada kalung itu…” gumam Eun Sun menahan tawa.
*****
“APA? minta uang
katamu? Aku baru saja memberimu uang kemarin dan sekarang kau bilang minta
uang??!!” Bentak Appa Key keras. Key hanya bisa diam dan menunduk, dalam hati
ia mengutuk dirinya sendiri. Harusnya dia tau kalau Ayahnya akan marah besar
seperti ini.
“Kim Kibum!! Kemana
semua uang yang kuberikan kemarin?! Akhir-akhir ini ayah dengar kau selalu
meminta uang pada ibumu!! Apa semua uang yang kuberikan padamu kurang banyak?!
Kau gunakan untuk apa semua uang itu?” Seru ayah Key marah.
“Ii..itu… sebenarnya
aku…”
“APA!!” bentak ayah key
keras.
“Aku tidak akan
memberimu uang lagi!! Jadi pergi ke kamarmu sekarang!” Perintah Ayah Key tegas.
“mwo? Tapi… Appa,
bagaimana aku…”
“ku bilang kembali ke
kamarmu!” ulang ayah Key tegas. Key menghela nafas panjang, `percuma saja` pikirnya lemah.
Key berjalan lunglai ke
kemarnya, otaknya berpikir keras. kalau appanya tidak akan lagi memberinya
uang, lalu bagaimana ia bisa membeli baarang-barang untuk Eun Sun lagi?
Bagaimana kalau Eun Sun sampai tau kalau dirinya sudah tidak punya uang? Apa
Eun Sun akan meninggalkan dirinya begitu saja?
“Adwae!” Seru Key
tiba-tiba. Pikiran-pikiran aneh mulai menyelimutinya. Perasaan cemas dan
khawatir mulai merasuki dirinya.
“Aku harus cari cara
untuk mendapatkan uang! Eun Sun tidak boleh tau semua ini!” tekat Key. Ia
kembali berpikir keras, hingga akhirnya ia mendapatkan sebuah ide cemerlang.
“Benar, kenapa tidak
terpikir olehku?” gumamnya seraya tersenyum puas akan ide briliannya.
*****
Key menarik nafas
panjang dan menghembuskannya perlahan. Dengan langkah mantap dan percaya diri
ia berjalan masuk ke dalam sebuah restaurant terkemuka di seoul dan bertemu
dengan sang manager.
“Kau yakin ingin kerja
part time disini?” tanya manager itu meyakinkan.
“Ne. saya berjanji akan
bekerja dengan baik” jawab Key yakin. Meskipun terlihat ragu, tetapi akhirnya
manager itu menerima Key sebagai salah satu pegawainya.
“Khamsa hamnida,
sepulang sekolah saya akan langsung bekerja” ucap Key seraya sedikit
membungkukkan badannya.
“ya, tapi kau yakin
tidak apa-apa bekerja hingga malam hari?” tanya manager itu lagi. Key hanya
tersenyum dan mengangguk mantap “saya akan bekerja keras” jawabnya lantang.
Sejak hari itu, secara
rutin setiap pulang sekolah Key pergi bekerja hingga larut malam.ia tak pernah
mengeluh dan menyesal. Tiap kali ia merasa benar-benar kesal dan lelah, Key
selalu mengingatkan dirinya kenapa ia melakukan ini. Tentu saja untuk Eun Sun,
apapun yang terjadi, ia tak akan pernah sanggup untuk kehilangan yeoja yang
begitu penting baginya.
Tetapi, bekerja terlalu
keras membuatnya melupakan kesehatannya. Kian hari kesehatannya semakin
memburuk. Makan yang tidak teratur dan kurangnya waktu istirahat benar-benar
menguras semua energinya. Wajahnya pucat pasi, tubuhnya kian kurus dan lemah.
Tetapi ia terus bersikeras untuk bekerja.
----
Key terkulai lemas
dimejanya. Keringat dingin keluar dari setiap pori-pori kulit wajahnya. Onew,
Jonghyun, Taemin dan Minho memandang Key penuh tanya. Selama beberapa hari
terakhir ini Key benar-benar tampak berantakkan dan kurang tidur, biasanya ia
selalu memperhatikan penampilannya, tapi sekarang…
“Kibum-ah, ada apa
denganmu?” tanya Minho yang sudah tak sabar diikuti dengan anggukan Onew dan
Jonghyun. Key memandang keempat temannya itu malas, “Aku lelah sekali, nanti
saja ceritanya!” jawab Key pelan seraya meletakkan kepalanya di atas meja.
“Ani! Kau harus
ceritakan semuanya. Aku sudah tidak tahan dengan sikapmu. Kau benar-benar
aneh!” elak Minho.
“Minho benar! Coba
lihat penampilanmu. Rambut yang berantakan, pakaian yang tak teratur dan yang
lebih parah, lekungan hitam di bawah matamu!” sambung Jonghyun ngeri.
“Apa kau kurang tidur
semalam?” tanya Onew seraya menarik Key agar duduk tegak. Key tak menjawab. Ia
terlalu lelah untuk bicara, bahkan terlalu lelah untuk membuka matanya.
“Key! Ceritakan
semuanya!!” Bentak Minho kesal. Key membuka matanya, pandangannya tampak redup,
dan ia terus berkeringat.
“Aku… lelah sekali…
tapi aku harus tetap pergi bekerja hari ini, jadi biarkan aku tidur sebentar
saja” jawabnya pelan, nyaris tak terdengar seraya meletakkan kepalanya di atas
meja dan tertidur.
Sementara itu Minho,
Onew, Taemin dan Jonghyun saling bertukar pandang.
“Bekerja?” gumam keempatnya tiba-tiba.
******
Eun Sun melemparkan
pandangannya keluar jendela kelas. Beberapa hari ini Key tidak datang
mengunjunginya ataupun menelpon. Entah kenapa hal itu sedikit membuat hati
kecil Eun Sun sedikit kesal.
Eun Sun merogoh
sakunya. Ia mengambil sebuah kalung berbentuk merpati dari dalam sana dan
memandanginya lama.
Menukar
handphone nya hanya untuk benda ini… dasar bodoh
pikir Eun Sun lirih. Ia menggenggam kalung itu erat. “Kau kemana.. Key?!”
gumamnya tanpa sadar.
******
Eun Sun duduk malas di
kursinya. Kini ia dan eommanya sedang makan malam di salah satu restaurant
terkemuka di Seoul. Eun Sun tampak sangat cantik dengan balutan gaun ungu dan
beberapa perhiasan berkilau yang ia gunakan. Sekali melihat saja, orang-orang
pasti akan tau kalau ia bukan gadis dari keluarga sembarangan.
“Eun Sun, pesanlah
makananmu” tegur eomma Eun Sun lembut.
“Ne, eomma” jawab Eun
Sun lembut dengan senyuman manis di sudut bibirnya. Ia mulai melihat daftar
menu, memilah-milih makanan yang ingin dipesannya. Sementara itu eomma Eun Sun
menatap puterinya itu lirih, tiba-tiba saja air mata mengalir jatuh dari
pelupuk matanya.
“Eomma..!!” seru Eun
Sun kaget. Dengan cepat eommanya mengahapus air matanya.
“ani. Tidak apa-apa.
eomma hanya berpikir, kau pasti sangat menderita. Tapi eomma mohon padamu Eun
Sun, jangan membeci appa mu. Eomma…” belum sempat eommanya selesai berbicara,
Eun Sun memotong “eomma, kenapa kau membicarakan hal ini lagi! Kau bilang kita
hanya pergi makan malam!” jawab Eun Sun mulai kesal.
“Eun sun, dengar eomma,
jangan membeci laki-laki lagi. Eomma tau semua hal yang kau lakukan di sekolah.
Belajarlah untuk mencintai, untuk apa kau menyakiti orang-orang yang
mencintaimu?” ucap eommanya berusaha bersabar.
Eun Sun mengalihkan
pandangannya ke seluruh penjuru restaurant, ia tak berani memandang eommanya.
Aku
tau! Aku hanya ingin melampiaskan rasa kesalku ma, apa kau mengerti?aku juga
tak bahagia dengan semua ini, bahkan saat Leeteuk oppa bunuh diri.. aku
benar-benar merasa akulah yang membunuhnya, aku yang membunuhnya!!!! Pekik
Eun Sun dalam hati.
Ia sudah hampir
menangis, tetapi tiba-tiba secara tak sengaja kedua bola matanya menangkap
sesosok namja yang sangat tak asing baginya. Namja itu menggunakan pakaian
waitress dan membawa nampan di tangannya.
Eun Sun tertegun.
Matanya terus memperhatikan namja itu.
Wajahnya pucat pasi dan terus mengeluarkan keringat, sedikit demi
sedikit jalannya terlihat limbung, dan tiba-tiba…
Prraakkkkk…..
Namja itu terkulai
lemas di lantai di ikuti dengan suara pecahnya piring dan gelas-gelas yang
dibawanya. Semua orang berdiri dan melihat ke pusat keributan.
“KEY!!!!!!” pekik Eun
Sun nyaris menangis.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar