Jumat, 16 September 2011

[FF] Just Because You - Part 6


Author : Puthrie Shairis As
Judul   : Just Because You | Part 6
Genre  : Romance
Cast     : Park Eun Sun a.k.a You (reader), Kim Kibum a.k.a Key SHINee
Other Cast  : Other member SHINee, ( dan yang lain, tergantung perkembangan cerita)
Type    : Series

Key dan Eun Sun hanya saling diam, suasana hening, tak ada yang ingin mulai berbicara. Kini mereka berdua berada di sebuah kafe tak jauh dari sekolah. Sudah hampir setengah jam mereka begini, Eun Sun melemparkan pandangannya keluar jendela kafe menatap jalan raya, sedangkan Key memandangi pelayan yang berlalu lalang melayani para tamu, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.
~Key P.O.V~
“Hhhh…” lagi-lagi kudengar ia mendesah. Sejenak kulirik dia yang sampai sekarang masih terus memandang keluar jendela, sepertinya ia sedang ada masalah. Ingin sekali aku membelai rambutnya dan memintanya untuk menceritakan masalahnya padaku, tapi… begitu mengingat apa yang Minho katakan tadi pagi padaku, dada ini tiba-tiba saja terasa begitu sakit.
=Flashback=
“Kau harus jauhi dia!” kata Minho tiba-tiba. Keningku berkerut, “mwo?”
“yeoja itu, Park Eun Sun. Jauhi dia, dia bukan gadis baik-baik” lanjut Minho serius.
“Aku sudah dengar dari anak gedung jurusan umum, dia hanya menginginkan uangmu. Sebaiknya kau tinggalkan dia, sejak awal aku sudah merasa ada yang tidak beres dengannya dan ternyata benar. Kau ingat namja yang saat itu kau pukuli di area parkir?” tanya Minho menatap lurus padaku.
“Dia adalah salah satu korban Eun Sun dan dia bunuh diri semalam” jelas Minho yang begitu mengejutkanku.
“Bu…bunuh diri?” ulangku shock.
“Kibum-ah, dengarkan aku. Tinggalkan gadis itu!”
=Flashback End=
Semua ini masih sangat sulit untuk diterima akal sehatku. Aku tau, sungguh aku percaya Minho tidak mungkin berbohong, aku mempercayainya seperti aku mempercayai saudaraku sendiri. Tapi walaupun begitu, biarpun semua yang Minho katakan itu benar, aku tetap tak bisa meninggalkan yeoja ini begitu saja, aku sudah telanjur jatuh hati padanya.
Jika memang Eun Sun hanya menginginkan uangku, maka akan aku berikan semuanya, asalkan dengan begitu ia tak pergi jauh dariku, takkan meninggalkanku, itu sudah lebih dari cukup.
~Key P.O.V End ~
“Eun Sun..” Panggil Key akhirnya. Eun Sun mengalihkan pandangannya menatap Key, pandangan matanya tampak redup, ia benar-benar tampak tak bersemangat.
“Apa kau mau pergi berbelanja? Kau suka berbelanja bukan? Ayo, aku akan membeli semua barang yang kau inginkan” Ajak Key seraya berdiri dari duduknya.
“Hhh…” lagi-lagi Eun Sun mendesah. Dengan malas ia berdiri dari duduknya. Key memandang Eun Sun penuh luka, `Ku mohon jangan seperti ini Eun Sun-ah,aku tak mau melihatmu sedih seperti ini. Aku akan melakukan apapun agar kau kembali tersenyum` pikir Key lirih.
*****
“Wah lihat, mantel ini lucu sekali. Bagaimana menurutmu? Apa kau suka? Aku akan membelinya untukmu!” Seru Key semangat seraya memperlihatkan sebuah mantel hangat Abu-abu di tangannya.
Eun Sun memandang mantel itu sesaat, ia terlihat sama sekali tak tertarik. Key menghela nafas panjang, ia hampir putus asa. Sikap Eun Sun hari ini benar-benar membuatnya gila, ia merasa seperti berkencan dengan orang Bisu!
“Baiklah, aku akan membelinya. Kau tunggu di sini saja” putus Key akhirnya seraya berjalan menghampiri meja kasir.
Sementara itu Eun Sun berjalan keluar toko, ia berjalan menyusuri mall dan meninggalkan Key begitu saja. Setelah beberapa menit berjalan, tiba-tiba langkahnya terhenti, matanya menatap sebuah kalung berbentuk burung merpati yang dipajang di salah satu toko perhiasan disana.
“Kau suka yang itu? Aku akan membelinya untukmu” seru seseorang dibelakangnya. Eun Sun menoleh, kini dilihatnya Key sudah berdiri dibelakangnya dan menyunggingkan senyum manis. Eun Sun kembali melirik tas-tas belanjaan yang dibawa Key.
“Oh, karena bingung dengan seleramu, jadi aku membeli semuanya” jawab Key cepat seraya mengangkat puluhan tas belanjaan di tangannya.
“Kau suka kalung itu bukan? Aku lihat kau terus memandanginya. Aku akan membelinya untukmu. Kajja!” Seru Key seraya berjalan memasuki toko. Eun Sun masih berdiri di tempatnya, ia terus memandangi Key hingga namja itu masuk kedalam toko.
“Bbabo. Aku tak memintamu membeli semua barang-barang itu..” ucap Eun Sun nyaris tak terdengar, Ia masih tak beranjak dari tempatnya, ia memandang Key dari balik kaca etalase toko.
Eun Sun benar-benar bingung dengan namja yang satu ini, ia benar-benar berbeda dengan namja lain yang pernah ditemuinya.
“Kau terlalu baik..” gumam Eun Sun, ada sedikit perasaan bersalah dihatinya.
 Sementara itu, Kening Key berkerut, ia menatap penjaga kasir itu tak percaya.
“mwo? Bagaimana bisa semua kartu-kartu ini tidak bisa digunakan? Aku baru saja mengisinya kemarin!” protes Key seraya kembali menyodorkan beberapa kartu kredit dan kartu rekeningnya pada penjaga kasir itu.
“Tapi, semua kartu ini benar-benar sudah tidak berfungsi lagi. Semua kartu ini limit” jawab si penjaga kasir menjelaskan. Key tampak panik, sejenak diliriknya Eun Sun yang menatapnya dari balik kaca etalase toko. Key tersenyum tipis dan kembali memandang panjaga kasir tadi.
“bolehkah ku bawa dulu kalung itu? Aku berjanji akan kembali dan membayarnya nanti” Key mencari akal.
“Maaf, itu tidak bisa!”
“baiklah, kau bisa bawa KTP ku sebagai jaminannya, atau.. ini, kau bisa mengambil handphoneku” rayu Key lagi seraya menyodorkan handphone nya. Penjaga kasir itu memandang Key bingung, “Hey, ini keluaran terbaru! Harganya sangat mahal!” Jelas Key.
“Ada apa ini?” tiba-tiba seorang namja paruh baya datang menghampiri mereka.
“Begini tuan, dia ingin membeli kalung ini dengan handphonenya” jelas si penjaga kasir pada laki-laki tadi. Laki-laki itu memandang Key sejenak, lalu mengalihkan pandangannya pada handphone yang tergeletak di meja kasir.
“ini handphone terbaru, aku tidak berbohong, harganya sangat mahal” jelas Key begitu menyadari laki-laki paruh baya itu adalah sang pemilik toko.
“Hmm… kau benar, handphone ini sangat mahal. Baiklah, kau bisa ambil kalungnya!” jawab laki-laki paruh baya itu akhirnya. Key tersenyum senang, berkali-kali ia mengucapkan terima kasih sebelum akhirnya meninggalkan toko itu bersama Eun Sun di sampingnya. Tanpa Key sadari, senyum tipis tersungging di kedua sudut bibir Eun Sun.
“Bodoh, handphonemu lebih mahal daripada kalung itu…” gumam Eun Sun menahan tawa.
*****
“APA? minta uang katamu? Aku baru saja memberimu uang kemarin dan sekarang kau bilang minta uang??!!” Bentak Appa Key keras. Key hanya bisa diam dan menunduk, dalam hati ia mengutuk dirinya sendiri. Harusnya dia tau kalau Ayahnya akan marah besar seperti ini.
“Kim Kibum!! Kemana semua uang yang kuberikan kemarin?! Akhir-akhir ini ayah dengar kau selalu meminta uang pada ibumu!! Apa semua uang yang kuberikan padamu kurang banyak?! Kau gunakan untuk apa semua uang itu?” Seru ayah Key marah.
“Ii..itu… sebenarnya aku…”
“APA!!” bentak ayah key keras.
“Aku tidak akan memberimu uang lagi!! Jadi pergi ke kamarmu sekarang!” Perintah Ayah Key tegas.
“mwo? Tapi… Appa, bagaimana aku…”
“ku bilang kembali ke kamarmu!” ulang ayah Key tegas. Key menghela nafas panjang, `percuma saja` pikirnya lemah.
Key berjalan lunglai ke kemarnya, otaknya berpikir keras. kalau appanya tidak akan lagi memberinya uang, lalu bagaimana ia bisa membeli baarang-barang untuk Eun Sun lagi? Bagaimana kalau Eun Sun sampai tau kalau dirinya sudah tidak punya uang? Apa Eun Sun akan meninggalkan dirinya begitu saja?
“Adwae!” Seru Key tiba-tiba. Pikiran-pikiran aneh mulai menyelimutinya. Perasaan cemas dan khawatir mulai merasuki dirinya.
“Aku harus cari cara untuk mendapatkan uang! Eun Sun tidak boleh tau semua ini!” tekat Key. Ia kembali berpikir keras, hingga akhirnya ia mendapatkan sebuah ide cemerlang.
“Benar, kenapa tidak terpikir olehku?” gumamnya seraya tersenyum puas akan ide briliannya.
*****
Key menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Dengan langkah mantap dan percaya diri ia berjalan masuk ke dalam sebuah restaurant terkemuka di seoul dan bertemu dengan sang manager.
“Kau yakin ingin kerja part time disini?” tanya manager itu meyakinkan.
“Ne. saya berjanji akan bekerja dengan baik” jawab Key yakin. Meskipun terlihat ragu, tetapi akhirnya manager itu menerima Key sebagai salah satu pegawainya.
“Khamsa hamnida, sepulang sekolah saya akan langsung bekerja” ucap Key seraya sedikit membungkukkan badannya.
“ya, tapi kau yakin tidak apa-apa bekerja hingga malam hari?” tanya manager itu lagi. Key hanya tersenyum dan mengangguk mantap “saya akan bekerja keras” jawabnya lantang.
Sejak hari itu, secara rutin setiap pulang sekolah Key pergi bekerja hingga larut malam.ia tak pernah mengeluh dan menyesal. Tiap kali ia merasa benar-benar kesal dan lelah, Key selalu mengingatkan dirinya kenapa ia melakukan ini. Tentu saja untuk Eun Sun, apapun yang terjadi, ia tak akan pernah sanggup untuk kehilangan yeoja yang begitu penting baginya.
Tetapi, bekerja terlalu keras membuatnya melupakan kesehatannya. Kian hari kesehatannya semakin memburuk. Makan yang tidak teratur dan kurangnya waktu istirahat benar-benar menguras semua energinya. Wajahnya pucat pasi, tubuhnya kian kurus dan lemah. Tetapi ia terus bersikeras untuk bekerja.
----
Key terkulai lemas dimejanya. Keringat dingin keluar dari setiap pori-pori kulit wajahnya. Onew, Jonghyun, Taemin dan Minho memandang Key penuh tanya. Selama beberapa hari terakhir ini Key benar-benar tampak berantakkan dan kurang tidur, biasanya ia selalu memperhatikan penampilannya, tapi sekarang…
“Kibum-ah, ada apa denganmu?” tanya Minho yang sudah tak sabar diikuti dengan anggukan Onew dan Jonghyun. Key memandang keempat temannya itu malas, “Aku lelah sekali, nanti saja ceritanya!” jawab Key pelan seraya meletakkan kepalanya di atas meja.
“Ani! Kau harus ceritakan semuanya. Aku sudah tidak tahan dengan sikapmu. Kau benar-benar aneh!” elak Minho.
“Minho benar! Coba lihat penampilanmu. Rambut yang berantakan, pakaian yang tak teratur dan yang lebih parah, lekungan hitam di bawah matamu!” sambung Jonghyun ngeri.
“Apa kau kurang tidur semalam?” tanya Onew seraya menarik Key agar duduk tegak. Key tak menjawab. Ia terlalu lelah untuk bicara, bahkan terlalu lelah untuk membuka matanya.
“Key! Ceritakan semuanya!!” Bentak Minho kesal. Key membuka matanya, pandangannya tampak redup, dan ia terus berkeringat.
“Aku… lelah sekali… tapi aku harus tetap pergi bekerja hari ini, jadi biarkan aku tidur sebentar saja” jawabnya pelan, nyaris tak terdengar seraya meletakkan kepalanya di atas meja dan tertidur.
Sementara itu Minho, Onew, Taemin dan Jonghyun saling bertukar pandang.
“Bekerja?” gumam keempatnya tiba-tiba.
******
Eun Sun melemparkan pandangannya keluar jendela kelas. Beberapa hari ini Key tidak datang mengunjunginya ataupun menelpon. Entah kenapa hal itu sedikit membuat hati kecil Eun Sun sedikit kesal.
Eun Sun merogoh sakunya. Ia mengambil sebuah kalung berbentuk merpati dari dalam sana dan memandanginya lama.
Menukar handphone nya hanya untuk benda ini… dasar bodoh pikir Eun Sun lirih. Ia menggenggam kalung itu erat. “Kau kemana.. Key?!” gumamnya tanpa sadar.
******
Eun Sun duduk malas di kursinya. Kini ia dan eommanya sedang makan malam di salah satu restaurant terkemuka di Seoul. Eun Sun tampak sangat cantik dengan balutan gaun ungu dan beberapa perhiasan berkilau yang ia gunakan. Sekali melihat saja, orang-orang pasti akan tau kalau ia bukan gadis dari keluarga sembarangan.
“Eun Sun, pesanlah makananmu” tegur eomma Eun Sun lembut.
“Ne, eomma” jawab Eun Sun lembut dengan senyuman manis di sudut bibirnya. Ia mulai melihat daftar menu, memilah-milih makanan yang ingin dipesannya. Sementara itu eomma Eun Sun menatap puterinya itu lirih, tiba-tiba saja air mata mengalir jatuh dari pelupuk matanya.
“Eomma..!!” seru Eun Sun kaget. Dengan cepat eommanya mengahapus air matanya.
“ani. Tidak apa-apa. eomma hanya berpikir, kau pasti sangat menderita. Tapi eomma mohon padamu Eun Sun, jangan membeci appa mu. Eomma…” belum sempat eommanya selesai berbicara, Eun Sun memotong “eomma, kenapa kau membicarakan hal ini lagi! Kau bilang kita hanya pergi makan malam!” jawab Eun Sun mulai kesal.
“Eun sun, dengar eomma, jangan membeci laki-laki lagi. Eomma tau semua hal yang kau lakukan di sekolah. Belajarlah untuk mencintai, untuk apa kau menyakiti orang-orang yang mencintaimu?” ucap eommanya berusaha bersabar.
Eun Sun mengalihkan pandangannya ke seluruh penjuru restaurant, ia tak berani memandang eommanya.
Aku tau! Aku hanya ingin melampiaskan rasa kesalku ma, apa kau mengerti?aku juga tak bahagia dengan semua ini, bahkan saat Leeteuk oppa bunuh diri.. aku benar-benar merasa akulah yang membunuhnya, aku yang membunuhnya!!!! Pekik Eun Sun dalam hati.
Ia sudah hampir menangis, tetapi tiba-tiba secara tak sengaja kedua bola matanya menangkap sesosok namja yang sangat tak asing baginya. Namja itu menggunakan pakaian waitress dan membawa nampan di tangannya.
Eun Sun tertegun. Matanya terus memperhatikan namja itu.  Wajahnya pucat pasi dan terus mengeluarkan keringat, sedikit demi sedikit jalannya terlihat limbung, dan tiba-tiba…
Prraakkkkk…..
Namja itu terkulai lemas di lantai di ikuti dengan suara pecahnya piring dan gelas-gelas yang dibawanya. Semua orang berdiri dan melihat ke pusat keributan.
“KEY!!!!!!” pekik Eun Sun nyaris menangis.

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar