Jumat, 16 September 2011

[FF] Dont Forget Me - Oneshoot



Title : Dont Forget Me
Author : Puthrie shairis As
Genre : sad romance
Cast : Park Sun Hee a.k.a you reader, Kim Kibum a.k.a Key SHINee
Other Cast : Choi Minho a.k.a Minho SHINee, So Young (fiksi), Soo Yun (fiksi), Dae Jung (fiksi)

Sun Hee duduk gelisah di mejanya. Matanya beberapa kali melirik ke arah seorang namja yang sejak tadi terus memandangnya,
“Yaaa Sun Hee-ah!!!” tegur So Young kesal.
“aah- Ne..?” jawab Sun Hee kaget.
“Yaaa.. kau pasti tidak mendengarkan kata-kataku!” gerutu So Young kesal.
“Mianhae So Young-ah. Aku…” Sun Hee tampak berpikir, tetapi sesekali matanya kembali melirik ke arah namja yang hingga sekarang masih terus menatap ke arahnya.
“Apa?” desak So Young tak sabar.
"Itu… apa ada sesuatu yang aneh denganku? Apa ada yang salah dengan wajahku?” tanya Sun Hee setengah berbisik.
“Mwo? Kenapa bertanya seperti itu? Kau baik-baik saja?” tanya So Young bingung.
“Ani… tentu aku baik-baik saja!” jawab Sun Hee cepat.
“Tapi… kalau tidak ada yang aneh denganku, kenapa kibum sejak tadi memandangiku seperti itu? Aku benar-benar takut” jelas Sun Hee pelan. Mendengar itu secara reflex So Young beralih memandang Key yang duduk di deretan kursi bagian belakang.
Key kini beralih memandang  So Young sejenak, lalu ia berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari ruang kelas begitu saja. Sun Hee memandangi Key hingga ia menghilang di balik pintu.
“Dia terus begitu. Beberapa hari ini dia terus melakukan hal yang sama, menatapku seperti ingin mengatakan sesuatu atau.. mungkin dia ingin membunuhku!” cerita Sun Hee merinding, ia memeluk dirinya sendiri.
“Dia benar-benar misterius! Dia tidak banyak bicara dan tatapan matanya benar-benar mengerikan dan lagi wajahnya selalu tampak pucat seperti orang mati!” sambung Soo Yun yang ternyata mendengar cerita Sun Hee.
“Kau…?! Haiiisss, tak ada yang mau tau apa pendapatmu!” celetuk So Young kesal. Soo Yun tak perduli, ia masih memandang Sun Hee dan melanjutkan “mungkin dia menyukaimu!”
DEG… mendengar itu entah kenapa jantung Sun Hee tiba-tiba saja berdegup kencang. Ia menjadi salah tingkah dan sedikit malu.
“Yaa Han Soo Young! Biarpun kibum sungguh menyukai Sun Hee, itu takkan berpengaruh apapun karena orang yang Sun Hee sukai itu hanya Choi Minho se…” Sun Hee membekap mulut So Young cepat.
“Jeongmal??” tanya Soo Yun tak percaya.
“A.. ani, anio! So Young hanya asal bicara” elak Sun Hee gugup. Soo Yun hanya diam dan memandang Sun Hee lekat.
“Aa baiklah. Kalu begitu aku pergi dulu!” pamit Soo Yun tiba-tiba. Sun Hee hanya mengangguk dan menghela nafas lega.
“So Young-ah!! Apa yang kau lakukan!!” runtuk Sun Hee kesal.
“Eh.. hehehe mianhae Sun Hee-ah, kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutku!”
Sun Hee mendengus kesal, ia kembali duduk di kursinya dan mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas.
“Dia tidak mendengarnya kan?” tanya Sun Hee dalam hati.

***
“Yaaa… tolong perhatian semuanya!!” Seru Soo Yun keras di depan kelas.
“Karena dua minggu lagi hari valentine, sekolah akan mengadakan pentas seni, dan semua kelas harus menyumbangkan minimal satu buah pertunjukkan!” Lanjut Dae Jung sebagai ketua kelas. Mendengar berita itupun suasana kelas kembali ramai.
“Perhatiannya teman-teman!!” tegur Soo Yun lagi.
“Kami sudah putuskan, kita akan memainkan sebuah drama untuk pentas seni nanti! Kita akan memainkan drama Romeo dan Juliet berhubung tema kali ini adalah CINTA!!” lanjut Dae Jung mengumbar senyum.
Seluruh penjuru kelas kembali riuh.
“Ini akan jadi menarik!” kata So Young semangat. Sun Hee mengangguk dan kembali menyimak.
“Supaya adil, kita akan gunakan poling suara dari semua orang untuk memilih siapa yang akan memainkan peran utama. Jadi sekarang ayo kita mulai saja!”
Pungutan suarapun dimulai, satu demi satu suara mulai dihitung.
“Mwo?? Aku??” pekik Sun Hee tak percaya. Semua mata kini memandangnya sambil mengumbar senyum.
“Shireo! Aku tidak mau terlibat!” elak Sun Hee cepat.
“Gwenchana Sun Hee-ah! kau benar-benar pantas mendapatkan peran ini, lagipula semua orang yang memilihmu!! Aku sangat setuju!!” kata So Young semangat.
“Ah.. kau pasti akan berubah pikiran begitu tau siapa yang mendapatkan peran sebagai pasanganmu!!” sambung Dae Jung yakin.
“Choi Minho, kau cocok sekali!!” seru Soo Yun tiba-tiba yang membuat semua orang kembali bersorak.
“Kyaaa!!! Sun Hee-ah!! kau beruntung sekali!!” pekik So Young keras seraya memeluk Sun Hee. Sementara itu entah mengapa di sudut lain hati Sun Hee justru merasa kecewa,ia tak tau kenapa ia tak gembira dengan hal ini. Diam-diam Sun Hee melirik Key yang duduk dipojokan, pandangan mereka bertemu dan lagi-lagi DEG… jantungnya berdegup kencang.
“Aigo… ada apa denganku??” runtuk Sun Hee memegangi kedua pipinya yang mulai merona.
“Mianhae Dae Jung-ah!” potong Minho tiba-tiba. Kini semua perhatian terfokus padanya.
“Aku tidak bisa menerima peran ini. Sebagai gantinya aku memilih Kibum-ah untuk menggantikanku!” lanjut Minho mantap yang membuat semua orang terpejarat hanya dalam hitungan detik.
“Mwo?? Apa dia gila??” kata So Young tak percaya. Mungkin itu juga yang terbesit di benak anak-anak lainnya.
Sementara itu Sun Hee memandang Minho yang tersenyum padanya.
“Berjuanglah!” Sun Hee membaca gerak bibir Minho yang diikuti dengan gerlingan mata darinya. Sun Hee hanya diam, otaknya berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi.
“Berjuang..lah??” ulang Sun Hee ragu.
“Apa… maksudnya??” gumam Sun Hee bingung. Tapi beberapa detik kemudian ia baru tersadar akan satu kenyataan penting!
“Kibum akan jadi pasanganku??!!!” pekiknya kaget, dan lagi-lagi perasaan itu muncul, jantungnya berdegup kencang hanya dengan memikirkan ia dan Key akan menjadi satu pasangan sejoli walau hanya dalam sebuah drama.
Sun Hee bingung apakah ia harus bersedih atau justru senang dengan semua ini, yang terpikir di benaknya saat ini hanyalah `aku dan kibum?`

***
“Aigo.. kenapa Minho melakukan itu? Kenapa dia menolak peran sebagai romeo?” So Young tak habis pikir.
 “Padahal aku yakin sekali kalian akan menjadi pasangan yang cocok” lanjut So Young kecewa.
“Gwenchana So Young-ah. aku tidak apa-apa lagipula Minho sudah memutuskannya” jawab Sun Hee yang membolak balik naskah drama di tangannya.
“Hhh… kau yakin tidak apa-apa? Bukankah selama ini kau menyukainya?” Sun Hee menghentikan kegiatannya, ia hanya diam dan berpikir.
“Sun Hee… kau tidak apa-apakan?” tanya So Young cemas.
“Ne. Aku hanya berpikir, rasanya aku melupakan sesuatu yang penting…”
“Apa itu?”
“Entahlah hanya saja, aku rasa ada seseorang yang ingin aku mengingatnya…” kata Sun Hee menerawang. So Young hanya mengangguk angguk tidak mengerti, selama beberapa detik mereka berdua hanya diam dan sibuk dengan pikirannya masing-masing.
“Ah..!!! Sun Hee-ah!!! kau akan berciuman dengan kibum!!!” pekik So Young tiba-tiba.
“Mwo??”
“Naskahnya… di naskah itu ada adegan dimana Juliet dan romeo akan berciuman!!” lanjut So Young keras.
“Jeongmal??” tanya Sun Hee tak percaya. Dengan cepat tangannya mulai membalik halaman demi halaman naskah di tangannya.
“Ini dia!!!” kata So Young yakin. Sun Hee menelan ludah, jatungnya berdegup kencang dan pikirannya menjadi tak karuan.
“Aku dan kibum??” tanya Sun Hee gugup pada dirinya sendiri.

***
Butir demi butir keringat keluar dari tiap pori-pori kulit wajah Sun Hee, dia benar-benar gugup dan tidak bisa berkonsentrasi.
“Yaa Sun Hee-ah! ada apa denganmu?? Beberapa hari ini ektingmu benar-benar buruk!” tegur Dae Jung heran melihat sikap Sun Hee yang berbeda dari biasanya.
“Mi..mianhae!” jawab Sun Hee pelan, ia benar-benar tidak berani melihat wajah Key. Bagaimana ia bisa latihan dengan tenang kalau jantungnya terus berdetak cepat diluar kendali setiap ia mendengar Key mengatakan cinta padanya `walaupun itu hanya bagian dari naskah!`
“Hhh… baiklah. Kita istirahat dulu!” putus Dae Jung akhirnya.
“Sun Hee-ah! ada apa denganmu?” tanya So Young cemas.
“Mianhae, aku hanya gugup!” jawab Sun Hee dengan senyum dipaksakan.
“Sun Hee-ah!” tegur seseorang tiba-tiba. Sun Hee tersentak kaget begitu melihat Key berjalan kearahnya.
“Aku pergi dulu” bisik So Young dan beranjak pergi.
“Ikut aku!” Key menarik lengan Sun Hee tiba-tiba dan membawanya menuju atap sekolah. Sun Hee yang terkejut hanya diam mematung dan memandangi tangan Key yang terasa begitu dingin di jari-jarinya.
“Ini..” Key mengeluarkan sebuah permen dari sakunya dan memberikannya pada Sun Hee.
“e—gomawo” jawab Sun Hee salah tingkah.
“Kau baik-baik saja?” tanya Key tiba-tiba.
“Mwo? ..a, ne” jawab Sun Hee lagi tanpa berani melihat Key. Jujur saja ini adalah kali pertama Sun Hee bicara dengan Key setelah…..
“Hhh… syukurlah” kata Key lega.
“Sun Hee-ah, apa kau tidak suka aku yang memainkan peran ini?” tanya Key lagi.
“Mwo?? Aa.. tentu saja tidak. Mau Kibum atau Minho untukku sama saja!”
“Begitu yaa…” gumam Key lirih. Sun Hee melirik Key diam-diam, rasanya kejadian seperti ini benar-benar tidak asing baginya.
“Um.. Kibum-ah, apa kau sakit? Tanganmu.. tadi dingin sekali” Sun Hee memberanikan diri bertanya. Mendengar itu Key hanya tersenyum tipis tanpa ada keinginan untuk menjawabnya. Sun Hee memandang wajah pucat itu dalam, senyuman itu palsu, dan matanya menunjukkan kepedihan yang mendalam.
“Aku mengerti! Kau pasti hanya kurang makan makanan yang bergizi! Kalau begitu mulai besok aku akan membuatkanmu bekal makan siang!!” seru Sun Hee tiba-tiba.
“Kau belum ingat juga.. Sun Hee-ah? jangan terlalu lama, waktuku sangat sedikit..” bisik Key lirih dalam hati.
***
“ini.. buka mulutmu!” perintah Sun Hee seraya menyuapi Key sesendok penuh makanan.
“enak bukan? Aku membuatnya sendiri!” kata Sun Hee bangga yang di ikuti senyuman Key.
Sun Hee benar-benar tampak senang. Sejak hari itu, Sun Hee dan Key selalu pergi keatap gedung sekolah walau hanya untuk sekedar menghabiskan waktu istirahat ataupun makan siang.
“tiga hari lagi Valentine, dan itu artinya pertunjukkan drama kita semakin dekat” Sun Hee mengingatkan.
“apa kau gugup?” tanya Key memandang langit.
“e—sedikit. Hehehe, tapi aku takkan sendiri, karena kau akan menemaniku di panggung sepanjang pertunjukkan. Benarkan?”
Key hanya tersenyum tipis.
“aku akan selalu ada di dekatmu!” kata Key pelan, tapi terdengar sangat jelas di telinga Sun Hee. Sun Hee mengulum senyum dan bersorak dalam hati “aku gadis paling beruntung di dunia!”

***
Sun Hee memeluk bekal makan siangnya erat. Sudah dua hari ini Key tidak masuk sekolah, dan tidak ada yang tau dimana keberadaannya. Sun Hee benar-benar khawatir dan gelisah, terlebih lagi besok adalah hari pertunjukkan drama mereka. Semua orang benar-benar di buat cemas olehnya.
“kau dimana kibum-ah? aku sangat mengkhawatirkanmu..” gumam Sun Hee lirih.
Sementara itu di suatu tempat.
“BIARKAN AKU PERGI!!” teriak Key keras.
“Key!!! Kau tidak bisa terus begini!! Keadaanmu semakin memburuk akhir-akhir ini. Aku tidak bisa membiarkanmu pergi. Kau harus istirahat!” jawab Soo Yun.
“kumohon… aku hanya ingin bertemu dengannya… sekali saja..” mohon Key lirih.
“Mianhae, aku tidak bisa. Lagipula aku yakin, dia tidak akan ingat kau. Semua usahamu selama ini  sia-sia saja Key!! Sejak awal aku sudah bilangkan, Park Sun Hee itu menyukai Choi Minho! Dia sudah melupakanmu!! Kau bahkan mendengarnya sendiri waktu itu.. tapi kenapa…”
“tidak!!... tidak… DIAM kau!” bentak Key dengan air mata yang mulai keluar dari pelupuk matanya.

***
“bagaimana ini? Setelah ini giliran kita! Apa sudah ada kabar dari Kibum?” tanya Dae Jung cemas. Semua orang hanya bertukar pandang dan menggeleng, Dae Jung benar-benar menjadi semakin bingung.
“Minho-ah, tolonglah, kau saja yang menggantikan Kibum, kau hapal bagiannya kan?” mohon Dae jung lagi.
“Ani. Kalian tenang saja, dia pasti datang!” jawab Minho tenang seraya melirik Sun Hee yang tampak murung dan terus memandangi sekotak coklat ditangannya.
“Jangan!!! Kau tidak bisa…”
Semua orang termasuk Sun Hee memandang ke sumber suara, terlihat Key berjalan tertatih-tatih dengan wajah pucat pasi dengan diikuti Soo Yun dibelakangnya.
“Kibum-ah!!!” seru Sun Hee dengan mata berkaca-kaca. Dengan cepat Sun Hee menghampiri Key dan memeluknya.
“Bbabo.. kau membuatku khawatir” maki Sun Hee menangis.
“Mianhae Sun Hee-ah” jawab Key lirih.

***
Pertunjukkan drama romeo dan Juliet mereka berjalan lancar. Walaupun begitu, banyak dari mereka yang khawatir melihat keadaan Key yang tampak buruk dan tidak sehat. Tapi Key terus saja menyangkal dan bersikeras untuk menyelesaikan pertunjukkannya.
“Bbabo.. bukankah dia benar-benar bodoh?” kata So Yun tersenyum kecut.
“ya, dan dia benar-benar keras kepala!” sambung Minho.
Sementara itu..
~Backsound : SHINee – The named I love ~
“Romeo… aku.. aku…” kata-kata Sun Hee terputus, jantungnya berdegup kencang begitu Key menarik lengannya dan memeluknya erat.
“K..kibum-ah. apa yang kau lakukan?? Ini tidak ada dalam naskah kan?? Apa kau lupa??” tanya Sun Hea gugup. Tapi walaupun begitu ia tak sedikitpun mencoba melepaskan pelukannya.
“Hey ada apa dengan Kibum??” seru Dae Jung panic.
“Biarkan saja. Biarkan dia menyelesaikan cerita ini dengan caranya sendiri…” jawab Soo Yun lirih.
Sementara itu…
“Ki..Kibum-ah…” Panggil Sun Hee lagi. Jantungnya berdegup kencang, Key masih memeluknya erat, Sun Hee bahkan bisa mencium bau obat yang tercium dari tubuh Key.
“Saranghae Sun Hee-ssi” bisik Key tiba-tiba.
DEG…
Jantung Sun Hee dipacu semakin cepat, aliran darahnya terasa berhenti. Tiba-tiba saja otaknya memutar ulang semua kenangan yang terlupakan olehnya 2 tahun lalu bagaikan kaset yang dipercepat. Saat dimana ia mengalami hal yang sama, pengakuan cinta dari seorang namja yang begitu dicintainya.
==Flash Back==
“Saranghaeyo, Sun Hee-ssi” aku namja itu malu. Wajahnya tampak merona tetapi dengan berani ia memandang tepat dimata Sun Hee.
“M..mwo? K..Key.. ap..” Sun Hee tergagap, tetapi Key memotong “Ne, aku mencintaimu Sun Hee-ssi. Sudah lama sekali” lanjut Key malu. Jantung Sun Hee berdegup kencang, wajahnya merona, lidah kelu, ia tak bisa mengatakan apapun lagi sekarang, perasaannya berkecamuk, antara senang, bahagia, sedih dan bingung membaur jadi satu.
“Apa.. kau mau menerima cintaku?” tanya Key memberanikan diri. Sun Hee menelan ludah, ia tampak bimbang. Sungguh, dari lubuk hatinya yang paling dalam ia begitu mencintai namja ini, bahkan kejadian hari ini benar-benar bagaikan mimpi untuknya, mungkin jika Key menyetakan perasaannya jauh lebih cepat, Sun Hee akan tanpa ragu mengatakan `iya`.
“M..mianhae.. Key.. aku tidak bisa..” jawab Sun Hee hampir menangis. Ia benar-benar tak bisa menguasai perasaannya, dalam hati ia mengutuk dirinya sendiri, tetapi ia tau, ini mungkin memang yang terbaik.
“Waeyo?” tanya Key sedikit terkejut. Sun Hee tak berani memandang Key, ia terus menunduk dan memainkan jemari tangannya.
“Tidak ada gunanya Key, besok aku harus pergi ke Jepang. Aku akan meninggalkan seoul, aku akan meninggalkanmu.. kita tidak akan mungkin bertemu lagi. Aku takkan kembali. Eommaku sudah memutuskan untuk menetap disana” jelas Sun Hee senormal mungkin.
Duuaaarrrr…
Key terdiam membatu. Kata-kata Key barusan seperti BOM atom yang berhasil menghancurkan hatinya dalam sekejap mata. Sudah begitu lama ia menantikan hari ini, berharap akan bisa mendapatkan yeoja yang begitu dicintainya. Tapi kenapa… semua menjadi malapetaka baginya?
“M..mianhae…” ulang Sun Hee. Kali ini air mata sudah mengalir di pipinya. Ia benar-benar tak kuasa menahan segala rasa sakit di dadanya. Tangisnya tumpah, dadanya terasa begitu sesak, “Gwenchana Sun Hee-ssi… itu bukan suatu penghalang untuk kita” seru Key tiba-tiba.
Sun Hee mengangkat wajahnya, ia memandang wajah tampan namja itu dalam. Senyum tipis terlihat di sudut bibir Key, meski sarat sedih terukir di tekuk wajahnya, tetapi pandangan tulusnya berhasil menutupi semua rasa kecewa nya.
“Aku akan menunggumu, aku janji” lanjut Key tulus.
“Tapi.. aku mungkin tidak akan kembali…”
“Kau mencintaiku, Sun Hee-ssi?” potong Key. Sun Hee memandang namja itu haru, kali ini tanpa ragu ia mengangguk mantap. Key kembali tersenyum, sengan sigap ia menarik SunHee kedalam pelukannya.
“Itu sudah cukup. Aku berjanji akan menunggumu” bisik Key pelan, dan cukup satu
kalimat itu, sudah bisa membuat Sun Hee menangis haru dalam kebahagiaan”
“Gomawo, Key”
~Satu tahun kemudian~
“Sayang, apa kau sudah sampai di seoul?” tanya eomma Sun Hee di telpon.
“Ne eomma, aku sedang dalam perjalanan ke rumah nenek. Eomma tenang saja, nanti kalau sudah sampai akan aku telpon” jawab Sun Hee sembari melemparkan pandangannya keluar jendela.
Akhirnya ia kembali, hari ini adalah hari yang begitu ia tunggu-tunggu seumur hidupnya. Akhirnya, setelah satu tahun tinggal di jepang, eommanya mengizinkan Sun Hee untuk kembali ke seoul dengan alas an untuk menemani neneknya yang hanya hidup sendiri disini.
Senyum manis mengembang di sudut bibir Sun Hee.
“Aku sangat ingin bertemu denganmu, Key..” gumamnya merona.
“Sun Hee-ssi…” panggil eommanya yang masih menelpon.
“A, ne eomma?? Mianhae nanti aku ak… AAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”
Tuut..tuut..
Sambungan telpon terputus.
“Sun Hee-ssi… Yeoboseyo… Sun Hee-ssi…” panggil eomma Sun Hee panik. Sementara itu.
“K..Key…” panggil Sun Hee pelan, nyaris tak terdengar dengan darah segar yang mengalir keluar dari kepalanya. Pandangan Sun Hee mulai buram, dilihatnya orang-orang mulai berlari kearahnya, berjalan mendekat menuju taksi yang ditumpanginya yang menabrak sebuah truk tronton besar sebelum akhirnya semua menjadi benar-benar gelap.

----
“Sun Hee, dia terkena amnesia” ulang eomma Sun Hee di sela-sela tangisnya. Key terdiam membatu, jantungnya berdegup cepat, air mata sudah terlihat di sudut matanya.
“Kojitmalyo (bohong)..”
==Flash Back End==
Key melepaskan pelukannya perlahan. Sun Hee memandangi wajah pucat namja di depannya itu dalam. Key tampak banyak berkeringat, dan nafasnya tampak berat dan sesak, tetapi ia tetap tampak tenang.
“Key…” panggil Sun Hee dengan air mata yang tampak menggenang di pelupuk matanya. Key tersenyum tipis, “akhirnya kau ingat…” bisik Key pelan, hampir tak terdengar.
Wajah Key dan Sun Hee kini hanya terpaut beberapa senti, Sun Hee bahkan bisa merasakan hambusan nafas Key. Semakin lama Key tampak semakin mendekat dan chuu~ bibir mereka bertemu. Pada saat itu juga air mata Sun Hee jatuh membasahi pipinya.
Semua orang yang melihat kejadian itu bungkam tanpa suara. Mereka menahan nafas, ciuman penuh cinta itu seakan telah membius semua orang untuk tidak bergerak dan menimbulkan suara sedikitpun.
Key melepaskan ciuamannya, ia memandang Sun Hee hangat, tetapi pandangan matanya tampak redup dan tiba-tiba…
Sleebbb…
Key jatuh kedalam pelukan Sun Hee. Tangannya tampak jatuh lepas dan hembusan nafasnya tak lagi di rasakannya.
Air mata terus mengalir deras di pipi Sun Hee. Ia berdiri mematung dalam diam, Jantungnya berdegup kencang, hatinya menjerit, tetapi lidahnya terasa begitu kelu.
Plokk..Plokk…Plokk
Suara tepuk tangan dari penonton terdengar dari seluruh penjuru ruangan. Hampir seluruh penonton tampak haru dan berkaca-kaca.
“Hebat.. acting kibum benar-benar hebat!”
“Drama ini benar-benar mengharukan walaupun sedikit berbeda dengan cerita aslinya” pujian demi pujian mulai terdengar.
Sementara itu di belakang panggung.
“Hey, ada apa dengan kibum?” seru Dae Jung tiba-tiba. Ia merasakan ada sesuatu yang aneh melihat Key yang jatuh begitu saja kedalam pelukkan Sun Hee.
“Leukimia… dia mengidap leukemia stadium akhir” gumam Soo Yun lirih yang berhasil membuat semua orang di belakang panggung bungkam tanpa suara.
Dae Jung memandangi Sun Hee yang masih berdiri mematung, lalu mengalihkan pada Key yang terlihat pucat pasi dan tak bergerak, otaknya mulai berpikir keras.
“Sial!!! Cepat panggil ambulance!!” Seru Dae Jung tiba-tiba seakan baru tersadar akan sesuatu hal yang penting. Mendengar itu semua orang mulai kembali bergerak dan panic, tanpa ba-bi-bu lagi, Dae Jung berlari menghampiri Sun Hee di atas panggung.
“Bbabo… dasar Key bodoh… sudah kubilang…” gumam Soo Yun dengan air yang terus mengalir membasahi pipinya.
“Gwenchana Soo Yun-ah… kau tau dia bahagia di detik terakhir hidupnya..” jawab Minho lirih sembari menepuk pundak Soo Yun pelan.

***
Suasana pemakaman pagi ini begitu hening dan penuh rasa haru. Semua orang mengikuti acara pemakaman dengan hikmat, dan sesekali mereka melirik Sun Hee lirih.
“kasihan sekali…”
“Ne, kupikir waktu itu Kibum hanya berakting”
“Drama itu benar-benar menjadi tragedy..”
Bisikkan demi bisikan mulai terdengar. Soo Yun yang menyadari hal itu melirik Sun Hee dalam, ia mengerti betapa sedihnya Sun Hee saat ini.
“sssttt… Kalian harus memikirkan perasaan Sun Hee” tegur Minho tiba-tiba semua orang kembali diam tanpa suara.

----
Semua orang sudah pergi meninggalkan area pemakaman. Tetapi Sun Hee masih bersikeras untuk tetap tinggal.
“Ku mohon.. biarkan aku sendiri.. sebentar saja” pinta Sun Hee tanpa mengalihkan pandangannya dari makam Key sedetikpun. Soo Yun mengalihkan pandangannya pada Minho, Minho menggeleng mengiyakan.
“Baiklah, kami tunggu kau di depan..” kata Soo Yun lirih dan berjalan meninggalkan Sun Hee diikuti dengan Minho dibelakang.
Selama beberapa detik Sun Hee hanya diam dan memandang makam Key dalam. Air mata kembali mengalir di pipinya.
“Mianhae… jeongmal mianhae Key… mianhae..”ucap Sun Hee akhirnya. Suaranya bergetar, dalam hati ia mengutuk dirinya sendiri akan semua kebodohannya. Bagaimana aku bisa melupakan Key? Kenapa aku baru mengingatnya justru di saat-saat terakhir Key? Kenapa semua ini terjadi begitu cepat? Aku bahkan belum sempat membalas ucapannya… hati Sun Hee mulai berkecamuk.
Tiba-tiba semilir angin lembut menerpa wajah Sun Hee. Hembusan udara hangat itu seakan membelai kepala Sun Hee lembut.
“Gwenchana Sun Hee-ssi. Sungguh, aku tidak apa-apa. jangan menangis lagi, jeongmal gwenchana” entah dari mana, meski samar, Sun Hee bisa mendengar suara Key yang menghilang bersama angin. Tangis Sun Hee semakin keras, semua perasaannya kini berkecamuk menjadi satu.
“Saranghae.. jeongmal saranghae, Key…”

The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar