Judul : ~ Honey ~
Genre :
Romance, komedi (?)
Type :
Series
Cast : Hanna Scharen Karl a.k.a Hanna, Han Soo
Yun a.k.a You (Reader), Kim Kibum a.k.a Key SHINee, Lee Jinki a.k.a Onew
SHINee, Choi Minho a.k.a Minho SHINee, Kim Jonghyun a.k.a Jonghyun SHINee, dan
Lee Taemin a.k.a Taemin SHINee
Other
Cast : Park Jung Hea a.k.a Jung Hea,
Nicole KARA, dan Paul ( yang lain, tergantung perkembangan cerita)
Part 15
"ni..nicole?? Soo yun??" pekik Key kaget.
Nicole yang melihat kedatangan Key hanya tersenyum tipis dan canggung
mengigat ada manager shinee di sampingnya, sedang kan Soo Yun di sisi lainnya
hanya menunduk dan menggigit bibir. Sedikitpun ia tak berani menatap Key, ia
tampak gelisah dan cemas.
Belum lagi rasa kaget Key teratasi dan masih terbengong-bengong
melihat kedua yeoja itu, tiba-tiba manager hyung menegurnya.
"kau pasti kenal gadis ini" kata manager hyung yakin seraya
menunjuk Soo Yun yang duduk di sampingnya dengan jempolnya.
Soo Yun semakin menundukkan kepalanya, "e-- itu hyung,
sebenarnya..." kata-kata Key menggantung, dia tak tau apa yang harus ia
katakan. Ini semua akan menjadi masalah besar.
"dan apa ini?? Kalian berdua jalan diam-diam?? Berduaan??"
lanjut manager hyung tanpa ampun seraya menatap Key dan Nicole bergantian.
Key semakin terjepit, wajahnya pucat pasi. Dalam hati ia panik, ini
benar-benar gawat!! Gawat!! Gawat!!
"Jadi Key, apa pembelaan dirimu sekarang??" tanya manager
hyung melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap Key tajam.
Key menelan ludah, astaga...
Bagaimana ini? Apa yang harus ku katakan? Lagipula... Kenapa yeoja jelek itu
bisa ada di sini!!!' runtuk Key dalam hati dan melirik Soo Yun tajam.
- Soo Yun P.O.V -
DeG.
Gawat!! Aku merasa Key menatap tajam ke arahku. bagaimana ini?? Dia
pasti marah besar.. Dia pasti akan membunuhku...
Aku semakin menunduk dalam, menyembunyikan raut wajahku yang ketakutan
karenanya. Aku tau ia terus memandang ke arahku, omo... Apa yang harus ku
katakan nanti padanya???
masa aku bilang kalau aku sengaja membuntuti cewek centil itu (baca:
Nicole) dan secara tak sengaja kepergok maneger
mereka (shinee) yang juga sudah mengatur waktu untuk bicara dengan
nicole perihal berita di majalah tentang ia dan Key baru-baru ini.
Ta..tapi.. Walaupun begitu inikan bukan sepenuhnya kesalahanku!
Memangnya dia pikir kenapa aku bisa sampai ketauan? Kenapa aku mengikuti si
nicole itu? Tentu saja karena dia berselingkuh!! Ini kan bukan salahku!!
-Soo Yun P.O.V end-
"Key...??" panggil manager hyung tiba-tiba, ia masih
menunggu namja imut itu angkat bicara dan memberikan penjelasan.
Key bingung, bagaimana ini? apa
aku harus mengatakan yang sebenarnya? Tapi... Aah benar juga, aku sudah
terpojok begini, sudah ketauan. Berbohongpun tak akan ada gunanya' pikir
Key.
"nicole pasti sudah bilang kalau kami tidak ada hubungan
apapun" mulai Key yang menatap manager hyung dan Nicole bergantian.
"ya memang, tapi aku masih curiga, aku tidak bisa percaya begitu
saja, kalian tau masalah ini benar-benar membuat heboh" jawab manager
hyung.
"hyung! Kau tidak percaya padaku?! Kami tidak ada hubungan
apapun, kami berteman. Terkadang media memang selalu melebih-lebihkan"
jawab Key tak mau kalah.
"aku mengerti, tapi... Aahh.. Aku benar-benar pusing, ini tak
semudah kelihatannya. Baiklah aku percaya pada kalian berdua, tapi Key, Nicole,
kalian berdua harus bisa memberikan pembelaan diri tentang masalah ini di
media. Kalian mengerti? Harus di lakukan secepatnya" lanjut manager hyung.
"Ne hyung/oppa" jawab Nicole dan Key bersamaan.
Manager hyung mengangguk-angguk kecil, lalu kemudian ia beralih
memandang Soo Yun penuh selidik.
"lalu bagaimana dengan yeoja ini? tadi saat aku hendak menemui
Nicole secara tak sengaja aku melihat gadis ini tengah mengawasi Nicole dari
kejauhan. Tingkahnya benar-benar mencurigakan"
Nicole dan Key sedetik saling bertukar pandang, lalu sedetik kemudian
keduanya beralih memandang Soo Yun.
"aku tak sadar kalau dia mengikutiku" kata Nicole bersuara.
"ee-..." Key mengigit bibir, "aku tidak kenal"
kata Key bohong. Soo Yun semakin menunduk, ia tau Key harus melakukan itu untuk
menutupi semua tentang mereka, tapi kenapa kata-katanya itu benar-benar
membuatnya kesal dan kecewa? Apa ia berharap lebih?
"benarkah??" tanya manager hyung penuh rasa curiga. Ia
menyipitkan matanya dan memandang Key lurus.
Key menelan ludah, "ne, aku bahkan baru melihatnya" jawab
Key tanpa berani memandang managernya.
Manager hyung diam sejenak,ia beralih mengamati Soo Yun lekat.
Sementara Key yang melihat itu mulai merasa semakin takut, dalam hati ia berdoa
agar manager hyung nya itu percaya dan berhenti bertanya.
"Soo Yun?!" panggil manager hyung tiba-tiba yang berhasil
membuat Soo Yun mengangkat kepalanya dan beralih memandang manager hyung.
"ne??" jawab Soo Yun refleks. Key dan Soo Yun awal nya belum
paham, tapi sedetik kemudian.
"aahh,..." Soo Yun membekap mulutnya sendiri sementara Key
terbelalak dengan mulut yang berhasil membentuk huruf O sempurna.
"tadi kau memanggilnya begitu kan?? Lalu kau bilang kau tidak
mengenalnya?" tembak manager hyung langsung.
Deg.
Omo..... Aigo.... Kenapa aku begitu bodoh??
Pabo...Pabo..Pabo.. Dasar Pabo...!!!' runtuk Key dalam hati.
"pasti ada sesuatu..." lanjut menager hyung yang secara tak
sengaja melihat cincin manis yang melingkar di jari Soo Yun, entah kenapa
manager hyung merasa tertarik juga untuk melihat jari manis Key. Keningnya
berkerut begitu di lihatnya ada plaster luka di sana.
"kenapa jarimu?" tanya manager hyung seraya menunjuk jari
manis Key. mendengar itu otomatis Key, Soo Yun dan Nicole ikut melihat ke jari
yang dimaksud.
Soo Yun tersentak, dengan cepat ia menyembunyikan jemari-jemari
tangannya ke dalam saku jaketnya, tanpa ia sadari, sendari tadi manager melihat
reaksi dan apa yang di lakukannya.
"i..ini hanya luka kecil saat aku memasak tadi pagi" jawab
Key bohong 'lagi'.
"benarkah? Coba aku lihat" kata manager hyung seraya bangkit
dari duduknya dan berjalan menghampiri Key. Key panik, ia gelagapan. Gawat!
"tidak apa-apa hyung, ini.." belum lagi Key selesai bicara,
manager hyung sudah keburu menarik tangannya yang ia sembunyikan di belakang
tubuhnya. Key pucat pasi begitu manager hyung menyentuh luka 'bohongannya'.
Kening manager hyung berkerut, ada sesuatu yang aneh dengan luka itu,
ada sesuatu yang melingkar di sana. Tanpa ba-bi-bu lagi manager hyung secara
spontan melepaskan plaster tadi dari jari manis Key.
"hyung jang..an..."
terlambat, cincin itu kini tengah terpampang jelas di jari manisnya.
Nicole yang melihat itu spontan berdiri dari duduknya untuk melihat lebih
jelas.
"omo.. Key..."seru Nicole kaget.
Key menelan ludah, takut-takut ia memandang hyung nya itu.
"i..itu hyung.. Sebenarnya..." lagi-lagi Key belum selesai
bicara, manager hyung sudah menyeretnya mendekati Soo Yun yang tampak panik.
Begitu sudah berdiri di depan Soo Yun, manager hyung menarik lengan Soo Yun
sedikit kasar dan menjajarkan tangan kedua orang itu untuk mencocokkan
cincinnya, tentu saja hasilnya adalah SAMA.
"itu,.. Jangan-jangan...hmmpp.." Nicole membekap mulutnya,
ia menatap Key tak percaya. Sementara Soo Yun dan Key hanya menunduk takut.
"Hhh... Kau membuat masalah lagi Key, dan ini lebih
besar..." gumam manager hyung lemas.
******
Minho baru saja memasuki dorm mereka saat secara tak sengaja di
lihatnya Onew tengah mondar mandir di ruang tengah. Keningnya berkerut.
"ada apa hyung? Apa aku melewatkan sesuatu?" tanya Minho
bingung seraya berjalan mendekati hyungnya itu dan duduk di sofa.
"oh Minho-ah, ku lihat kau akhir-akhir ini begitu sibuk. Aku
yakin kau tidak tau tentang ini..." jawab Onew seraya menyodorkan sebuah
majalah pada Minho.
Minho menyambutnya, awalnya ia malas untuk membaca majalah saat itu,
ia lelah, tapi begitu ia melihat judul artikel yang ada di majalah tadi,
tiba-tiba saja matanya membola.
"m..mwo?? Apa lagi ini??" pekik Minho shock.
"dan yang lebih parah... Manager hyung sudah tau tentang hubungan
Key dan Soo Yun" lanjut Onew yang kembali panik.
Deg.
Mendengar itu tiba-tiba saja Minho membatu. Ah benar, Soo Yun. Karena
terlalu sibuk pada jadwalnya yang padat ia jadi tidak pernah sempat untuk
menemui yeoja itu. padahal baru beberapa hari, tapi rasanya sangat lama.
Tatapan mata Minho berubah sendu, ia segera merogoh ponselnya,
jemari-jemari tangannya mulai menekan beberapa tombol yang secara tak sadar
membawanya pada sebuah nama di kontak ponselnya.
Han Soo Yun.
Minho memandangi nama itu beberapa saat, ah rasanya ia sudah tak tahan
lagi, ia ingin sekali bertemu dengan yeoja itu segera. Minho pun beranjak dari
duduknya dan berjalan menuju kamar, ia ingin menelpon, tentu saja ia tak ingin
onew tau bahwa ia dan Soo Yun berhubungan diam-diam.
Tapi, baru beberapa langkah Minho berjalan, Onew menahannya
"lupakan saja gadis itu" kata Onew pelan.
Langkah Minho terhenti, ia berbalik menatap hyung nya itu bingung.
"apa maksudmu hyung?"
"gadis itu, Han Soo Yun. Dia milik Key sekarang. Mumpung rasa
suka mu belum terlalu besar, lupakan saja dia, fokus saja pada karirmu"
Minho terdiam. Sebenarnya ia sedikit kaget dengan kata-kata hyung nya
itu, bagaimana dia bisa tau??
"sudahlah, masih banyak gadis lain di dunia ini" hibur Onew
seraya menepuk pundak Minho pelan sebelum akhirnya pergi keluar dorm.
Minho masih diam di tempatnya, entah kenapa tiba-tiba saja ia merasa
kesal. Menurutnya Onew sama sekali tak berhak memintanya untuk melupakan Soo
Yun, ini perasaannya, jadi terserah dirinya sendirilah mau berbuat apa!
"lagipula pertunangan itu sama sekali bukan kehendak Key dan Soo
Yun!! Dan mereka.. Tidak saling menyukai... Bukan begitu??" gumam Minho
ragu.
ia pun kembali berjalan menuju kamar, tapi langkahnya kembali terhenti
saat melewati dapur, keningnya berkerut, kini tengah di lihatnya Taemin dan
Hanna sedang asyik belajar bersama, mereka duduk begitu dekat dan...
"Hanna tersenyum..." gumam Minho nyaris berbisik. Yah
walaupun senyuman tipis, tapi ini senyum pertamanya selain karena Key. Minho
ikut tersenyum tipis dan beralih memandang Taemin yang tampak bersemangat,
"kau berhasil membuatnya melihat kearah mu ya, Taemin-ah??"
"aku juga, tak mau kalah" lanjut nya mengumbar senyum dan
kembali melihat ponselnya. Ia menekan beberapa tombol di ponselnya lalu
mendekatkannya ke telinganya, terdengar nada sambung hingga akhirnya terdengar
seseorang menyapa di sebrang.
"yeoboseyo? Minho-ah? Kau kemana saja!" cukup suara manis
yeoja itu berhasil membuat Minho merasa begitu bersemangat dan senang.
"ah Soo Yun-ssi, bagaimana kalau kita pergi makan malam hari
ini??"
******
Soo Yun memutuskan hubungan telpon nya dengan Minho. Senyuman manis
tersungging di kedua sudut bibirnya. Ah, rasanya senang sekali, akhirnya namja
tampan itu mengajaknya keluar lagi. Setelah beberapa saat tak terdengar kabar
darinya, akhirnya namja itu menghubunginya.
Sementara itu, Key yang baru saja keluar dari apartemen hyung nya itu
dan berpisah dengan Nicole pun berjalan menghampiri Soo Yun. Wajahnya tertekuk
dan masam, Key kesal, kenapa yeoja menyebalkan itu selalu membuat masalah di
hidupnya??
"kau... Kau ini, selalu saja membuat masalah! apa kau tidak bisa
duduk diam sehari saja??!" sembur Key langsung.
Wajah Soo Yun yang tadinya tampak cerah, mendadak kusut. Ia memandang
Key tak kalah kesal.
"seharusnya kau yang duduk diam, bukannya jalan dengan yeoja lain
seperti itu! Kau itu sudah terikat denganku!" sembur Soo Yun tak mau
kalah.
Key jadi semakin gondok, ia berbalik begitu saja dan pergi
meninggalkan Soo Yun.
"ah, hey! Key kau mau kemana?? kau harus mengantarku
pulang!!" pekik Soo Yun kaget.
Key tak memperdulikannya, ia terus berjalan menjauh. Soo Yun cemberut,
ia kesal, ia benar-benar kesal. Ia menghentak-hentakkan kaki ke tanah terus
menerus dengan keras.
"dasar namja sial!!!!" sumpahnya geram.
******
"eh, apa katamu hyung? Kau.. Tak menyukai Hanna??" pekik
Taemin kaget dengan kata-kata Jonghyun barusan.
Jonghyun hanya cengar-cengir cengengesan sambil menggaruk-garuk
kepalanya yang sama sekali nggak gatal.
"jjinjja??" tanya Taemin masih tak percaya.
"hehehe... Butuh waktu lama untukku untuk menyadarinya. Aku sudah
banyak berpikir, dan sekarang aku tau, aku tak menyukainya sebagai yeoja, tapi
sebagai dongsaeng yang manis dan manja. Kau tau, dia itu imut dan cantik,
karena itu aku tak tahan melihatnya" jawab Jonghyun cengegesan.
Mendengar itu Taemin tersenyum lebar, wajahnya berbinar dan
berbunga-bunga. segera saja di peluknya hyungnya itu erat.
"gomawo hyung, jeongmal gomawo" bisik Taemin senang.
Jonghyun tersenyum manis, ia membalas pelukan saeng nya itu tulus.
"kenapa kau berterima kasih. Ini kan memang perasaanku sendiri,
lagipula... Aku baru menyadari kalau aku menyukai seseorang, hehehe" balas
Jonghyun kembali cengegesan.
Mendengar itu Taemin sedikit tersentak, ia melepaskan pelukannya dan
menatap Jonghyun surprise.
"jinjja?? Nugu?" tanya Taemin penasaran. Bukannya menjawab,
Jonghyun malah cengar-cengir sok rahasia. Taemin cemberut, ia tau hyung nya itu
tak mau memberi tahu nya.
"aku akan beritahu nanti, di saat yang tepat" jawab Jonghyun
santai.
"apa dia cantik?" tanya Taemin penasaran.
"tentu saja, dan bentuk tubuhnya... Huu... Bohai boo" jawab
Jonghyun penuh rasa percaya diri seraya membentuk lekuk tubuh ramping yeoja itu
dengan kedua tangannya.
"hahaha.. Hyung, kau mesum" gelak Taemin keras yang di
akhiri dengan pukulan Jonghyun di kepalanya.
"itu artinya aku normal!" maki Jonghyun keki.
*******
Key merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Kini ia sudah kembali ke
dorm, rasanya lelah sekali. Semua masalah ini membuat kepalanya terasa sangat
pusing, tapi di balik itu, entah kenapa Key merasa begitu lega karena akhirnya
ada yang tau juga tentang masalah ini. Setidaknya ia tidak perlu lagi menutupi
hal ini dari manager hyung nya itu.
"tapi... Gara-gara dia aku di omeli hyung berjam-jam!! Argghh..
Aku tidak habis pikir apa yang dipikirkan yeoja itu, sebenarnya maunya apa sih?
kalau dia tidak suka aku jalan dengan yeoja lain bilang saja! Gitu aja kok
repot!! *bapakgusdur.mode.on XD*" maki Key kesal.
Key diam sejenak, ia mengangkat tangan kirinya dan memandangi cincin
yang melingkar di jari manisnya. entah kenapa senyuman tipis tiba-tiba saja
tersunggong di kedua sudut bibirnya.
"akhirnya menggunakan cincin pilihanku juga, hehehe... Sudahku
bilang seleramu buruk, Han Soo Yun" gumam Key terkekeh geli mengingat
tingkah Soo Yun yang ngotot saat membeli cincin-cincin itu sebelumnya.
Key terus memandangi cincin itu sambil tersenyum, beberapa saat
kemudian tiba-tiba saja otaknya mengingatkannya pada suatu kejadian pagi itu,
saat ia dan Soo Yun tertinggal di kapal dan tidur bersama.
DEG.
Jantung Key berdegup cepat, senyuman tadi luntur begitu saja dan
wajahnya berubah memerah karena malu.
"aiisss kenapa tiba-tiba aku ingat kejadian itu! Bikin malu
saja" runtuk Key malu setengah mati sambil menarik bantal menutupi
wajahnya. Padahal di kamar hanya ada Key sendirian, tak ada yang tau tentang
itu, tapi.. Kenapa ia merasa begitu malu dan berdebar-debar begini.
"Han Soo Yun. Aku benar-benar membencimu. Beraninya kau membuat
perasaanku jadi kacau begini, lihat saja, akan ku balas kau nanti" bisik
Key pelan, tapi ia tersenyum tipis. Kelihatannya namja ini senang.
*******
Minho terus memandangi Soo Yun yang tampak lahap memakan makan
malamnya. ia terus menahan senyum melihat yeoja manis itu yang sesekali terlihat
tersedak dan kepedasan. Dari detik satu ke detik lainnya ekspresi wajah yeoja
itu berubah-ubah, Minho di buat senyam-senyum sendiri di buatnya.
Tanpa di ketahui Minho, ada alasan sendiri mengapa Soo Yun besikap
begitu. Ia makan serampangan seperti itu bukan karena kelaparan karena puasa 40
hari 40 malam atau di telantarkan orang tuanya dan tidak di beri makan, tapi
karena dia marah. Dia sedang kesal mengingat perlakukan Key padanya tadi siang,
karena itulah ia melampiaskannya dengan makan yang banyak. Sangat banyak dan
membabi buta. *untung sama Minho, coba sama Onew, pasti namja mata sipit itu udah pigsan liat
cara makan Soo Yun yang ke lewat ganas, ahaha XD
sial!!! Aku benci!!! Dasar namja jelek......
Menyebalkan!!!!! Kenapa kau selalu bersikap begitu padaku hah??? Tidak pernah
bersikap manis sama sekali!!! Aku tidak percaya aku akan mempunyai suami
sepertinya!! Tukang selingkuh!!!' maki Soo Yun sebal sambil terus
melahap makan malamnya tanpa ampun. Ia terus menggerutu dalam hati, tanpa ia
sadari, sejak tadi ia terus memikirkan Key, ia bahkan lupa sekarang ia sedang
makan bersama siapa. *gubrakk
Soo Yun menusuk potongan terakhir makanan di piringnya dengan penuh
emosi, bibirnya sudah komat-kamit karena kepedasan tapi hatinya lebih terasa
panas serasa hampir meledak karena marah dan kesal. Ia tak peduli dengan apa
lagi yang ia masukan ke mulutnya, hingga akhirnya ia menyuapkan potongan
makanan tadi ke dalam mulutnya.
DEG.
Nyuuttt... Wajah Soo Yun tiba-tiba saja merah padam, bukan karena
apa-apa tapi karena...
"Haaaaaaaahhh...haaahhhh... Pedas,..pedas..." pekiknya
setengah berteriak.
Minho yang sejak tadi terus memperhatikan yeoja itu sontak tergelak
keras saat di lihatnya Soo Yun menangis karena tak sengaja memakan satu
potongan cabe ukuran besar. Soo Yun memandang Minho sesaat, kemudian ia
tersenyum canggung dan segera menghapus air matanya lalu membersihkan bibirnya
dengan tisu dan duduk manis.
Ia menyeruput minumannya hingga tetes terakhir.
"ahahaha... Aduh, kau tidak apa-apa? Ini, minum jus ku" seru
Minho di sela tawanya seraya menyodorkan gelas minumannya pada Soo Yun.
"eh?? Ti..tidak usah, aku tidak apa-apa" tolak Soo Yun
kaget.
"ani. Tidak apa-apa, lihat hidungmu sampai merah begitu, ini
minum saja, ayo habiskan" paksa Minho ngotot.
Soo Yun diam sesaat, ya benar, dia memang kepedasan, tapi... Kalau dia
minum, itu namanya ciuman tak langsung kan?
Wajah Soo Yun sedikit merona saat bibirnya menyentuh ujung sedotan
yang tadinya 'Minho minum dari sedotan yang sama'.
Minho yang melihat itupun tampak tersentak kaget, wajahnya memerah
karena malu. Ia hendak menghentikan Soo Yun, tapi merasa tak enak. Jadi ia
membiarkan Soo Yun hingga selesai. Selama menunggu itu pula jantungnya terus
berdebar tak keruan.
"ahaha.. Ini enak sekali, aku sudah merasa lebih baik. Terima
kasih" kata Soo Yun akhirnya begitu menghabiskan semuanya dan tertawa
canggung.
"Ee-- itu.. Kenapa tadi, kau tak ganti dengan sedotan di
gelasmu??" tanya Minho tak kalah canggung.
"eh?!" Soo Yun membatu.
Be..benar juga.. Omo...... kenapa aku begitu
bodoh?? Omo... Eomma.... Anak mu ini benar-benar memalukan... Minho pasti
berpikir yang tidak-tidak!!! Huaaa....' teriak Soo Yun dalam hati.
******
Soo Yun jalan sambil terus menunduk, ia merasa benar-benar malu
>,< terlebih itu ciuman pertamanya. *Aigo... Ayolah, itukan cuman ciuman
gak langsung XD*
Minho yang berjalan di samping yeoja itu juga tak kalah malu, ia
sedari tadi terus diam. Tapi tak bisa terus begini, Minho mengajak yeoja itu
makan malam bukan untuk main bisu-bisuan, tapi untuk kencan.
Minho mulai berpikir, bagaimana caranya supaya mereka tak saling diam
lagi seperti ini. Minho memandang jalanan di depan, secara tak sengaja ia
melihat sebuah toko kecil di pojokan jalan dekat lampu merah, di sana terdapat
sebuah papan yang bertuliskan "Peramal.." Minho membaca papan itu.
"eh??" seru Soo Yun kaget begitu mendengar ucapan Minho.
"wah, ada peramal di sana. Kau mau mencobanya?" tanya Minho
tiba-tiba.
"m..mwo??" tanya Soo Yun masih terkaget-kaget.
"ah ayolah, kelihatannya menarik. Ayo kita coba" kata Minho
tiba-tiba seraya menarik Soo Yun untuk masuk ke toko itu. Soo Yun masih
bingung, tapi ia hanya menurut dan mengikuti Minho. Namja itu terlihat
bersemangat.
"jadi.. Kalian mau di ramal?" tanya seorang wanita tua yang
merupakan peramal di toko itu.
Minho mengangguk, setelah di persilahkan, ia dan Soo Yun pun duduk
manis di depan meja wanita paruh baya itu.
"hmm... Kalian sepasang kekasih?" tanya wanita itu. Soo Yun
dan Minho saling bertukar pandang sejenak, lalu dengan kompak keduanya
menggeleng cepat.
"aah... Sayang sekali, padahal kalian terlihat sangat
serasi" ucap wanita itu yang berhasil membuat Minho dan Soo Yun merona.
"baiklah, mari kita mulai dengan namja tampan ini" lanjut
wanita itu seraya mengeluarkan sekotak kartu tarot dan melakukan beberapa
persiapan. ia meminta Minho mengambil beberapa kartu, setelah itu ia mulai
membuka kartu-kartu pilihan Minho tadi dan mulai membaca maksud dari
kartu-kartunya.
"ahh, kisah cintamu sangat rumit, kau mencintai yeoja yang tak
mencintaimu, ini menyedihkan" ucap wanita itu tiba-tiba setelah beberapa
saat hanya diam.
Minho dan Soo Yun yang mendengar itu tersentak kaget, tanpa di komando
mereka refleks saling berapandangan.
Apa maksudnya? Yeoja yang tak mencintaiku?
Apakah itu artinya... Benarkah? Soo Yun tak mencintaiku??' pikir
Minho yang mulai gelisah.
"tapi... Kau seseorang yang pantang menyerah, mungkin kalau kau
berusaha sedikit lebih keras lagi, cintamu akan segera terbalas" lanjut
wanita itu mengumbar senyum dan memandang Minho dan Soo Yun bergantian.
"begitukah?" tanya Minho pelan, kekecewaan tampak terlihat
di raut wajahnya. Ia sudah terlanjur jatuh saat peramal itu bilang, wanita yang
di cintainya tak balik mencintainya.
"tenang saja anak muda, ku lihat di sini,kau bertemu yeoja
belahan jiwamu secara tak sengaja, jadi... Apakah kalian bertemu secara tak
sengaja?" tanya wanita itu tiba-tiba.
"kalian? Maksudnya aku dan Minho?" seru Soo Yun kaget.
Wanita itu mengangguk kecil dan tersenyum, Soo Yun dan Minhopun saling
berpandangan.
Ah benar, mereka bertemu karena tidak sengaja kan? Minho menemani Key
menemui Soo Yun di kafe saat itu. Tunggu dulu, apa itu tidak sengaja namanya??'
Kening Soo Yun berkerut.
Soo Yun melirik Minho, namja itu tampak murung.
"ah baiklah, sekarang giliranmu gadis manis" sela wanita
tadi lagi. Soo Yun pun mengikuti seperti apa yang di lakukan Minho tadi. Wanita
itu mulai mencermati kartu-kartu Soo Yun beberapa saat.
"sepertinya kau terjebak di cinta segitiga" gumamnya.
"m..mwo?" seru Soo Yun kaget.
Apa maksudnya?? Cinta segitiga? Tapi.. Siapa?
Aku, Minho.. Lalu siapa??'
pikir Soo Yun bingung.
"ah, Key!" pekik Soo Yun tiba-tiba. Ia membekap mulutnya dan
beralih menatap Minho.
Astagah.... Kalau memang benar Key... apa itu
artinya,,, Key menyukaiku?? Hmmpp' tiba-tiba saja wajah Soo Yun merona.
Sementara Minho, ia terus memandangi Soo Yun lekat. Ia benar-benar
merasa dadanya terasa sesak.
Jadi begitu...Key juga menyukai Soo Yun. Dan
jika dia bilang gadis yang ku sukai mencintai namja lain, bukankah itu artinya
namja yang di sukai Soo Yun adalah... Key, jadi benar, mereka saling menyukai,
dan itu artinya Soo Yun bukan belahan jiwaku? Begitukah? Pertemuan kami
memang... Bukan karena tak sengaja kan? Tapi walaupun begitu, boleh kah aku
berharap semua itu salah??'
pikir Minho Yang mulai murung.
"tapi namja yang kau sukai itu kelihatannya keras kepala dan
menyebalkan ya?? Tapi tenang saja, biarpun begitu ia tipikal namja yang setia
dan belahan jiwamu itu... Adalah ciuman pertamamu" lanjut wanita itu lagi.
"mwo?" pekik Soo Yun semakin shock.
Ci..ciuman.. Pertamaku?? Benarkah?? Belahan
jiwaku?? Tapi tadi aku dan Minho... Apakah itu bisa di bilang ciuman? Kalau
memang benar... Apa itu artinya...' Soo Yun kembali diam. Ia
berpikir beberapa lama, raut wajahnya berubah murung. Apa benar itu
perasaannya? Apa dia merasa kecewa jika benar ciuman pertamanya itu dengan
Minho? Benarkah? Jika memang begitu, lalu kenapa? Bukankah dia menyukai Minho?
jadi apa masalahnya??
Minho mengigit bibir, ia bisa membawa arti dari raut wajah Soo Yun
yang tampak kecewa. Apa dia tak suka? ah
ayolah... Ini hanya sebuah ramalan bodoh' pikir Minho.
Setelah itu merekapun berpamitan dan pergi meninggalkan peramal tadi. Begitu
yakin Soo Yun dan Minho sudah pergi, seseorang yang ternyata sejak tadi
bersembunyi di balik pintu belakang pun bergegas masuk dan menghampiri peramal
tadi dengan penuh senyum.
"ahahaha,.. Itu tadi sangat bagus, ini bayaran untukmu" ucap
namja itu menahan tawa seraya menyodorkan sebuah amplop berisi uang.
"aku benar-benar berhasil mengerjainya, sekarang aku yakin dia
pasti berdebar-debar nggak karuan, seperti yang ia lakukan padaku"
lanjutnya tersenyum puas.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar