Sabtu, 17 September 2011

[FF] Honey - Part 15



Author : Puthrie Shairis As
Judul   : ~ Honey ~
Genre  : Romance, komedi (?)
Type    : Series
Cast     : Hanna Scharen Karl a.k.a Hanna, Han Soo Yun a.k.a You (Reader), Kim Kibum a.k.a Key SHINee, Lee Jinki a.k.a Onew SHINee, Choi Minho a.k.a Minho SHINee, Kim Jonghyun a.k.a Jonghyun SHINee, dan Lee Taemin a.k.a Taemin SHINee
Other Cast  : Park Jung Hea a.k.a Jung Hea, Nicole KARA, dan Paul ( yang lain, tergantung perkembangan cerita)

Part 15
"ni..nicole?? Soo yun??" pekik Key kaget.
Nicole yang melihat kedatangan Key hanya tersenyum tipis dan canggung mengigat ada manager shinee di sampingnya, sedang kan Soo Yun di sisi lainnya hanya menunduk dan menggigit bibir. Sedikitpun ia tak berani menatap Key, ia tampak gelisah dan cemas.
Belum lagi rasa kaget Key teratasi dan masih terbengong-bengong melihat kedua yeoja itu, tiba-tiba manager hyung menegurnya.
"kau pasti kenal gadis ini" kata manager hyung yakin seraya menunjuk Soo Yun yang duduk di sampingnya dengan  jempolnya.
Soo Yun semakin menundukkan kepalanya, "e-- itu hyung, sebenarnya..." kata-kata Key menggantung, dia tak tau apa yang harus ia katakan. Ini semua akan menjadi masalah besar.
"dan apa ini?? Kalian berdua jalan diam-diam?? Berduaan??" lanjut manager hyung tanpa ampun seraya menatap Key dan Nicole bergantian.
Key semakin terjepit, wajahnya pucat pasi. Dalam hati ia panik, ini benar-benar gawat!! Gawat!! Gawat!!
"Jadi Key, apa pembelaan dirimu sekarang??" tanya manager hyung melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap Key tajam.
Key menelan ludah, astaga... Bagaimana ini? Apa yang harus ku katakan? Lagipula... Kenapa yeoja jelek itu bisa ada di sini!!!' runtuk Key dalam hati dan melirik Soo Yun tajam.
- Soo Yun P.O.V -
DeG.
Gawat!! Aku merasa Key menatap tajam ke arahku. bagaimana ini?? Dia pasti marah besar.. Dia pasti akan membunuhku...
Aku semakin menunduk dalam, menyembunyikan raut wajahku yang ketakutan karenanya. Aku tau ia terus memandang ke arahku, omo... Apa yang harus ku katakan nanti padanya???
masa aku bilang kalau aku sengaja membuntuti cewek centil itu (baca: Nicole) dan secara tak sengaja kepergok maneger  mereka (shinee) yang juga sudah mengatur waktu untuk bicara dengan nicole perihal berita di majalah tentang ia dan Key baru-baru ini.
Ta..tapi.. Walaupun begitu inikan bukan sepenuhnya kesalahanku! Memangnya dia pikir kenapa aku bisa sampai ketauan? Kenapa aku mengikuti si nicole itu? Tentu saja karena dia berselingkuh!! Ini kan bukan salahku!!
-Soo Yun P.O.V end-
"Key...??" panggil manager hyung tiba-tiba, ia masih menunggu namja imut itu angkat bicara dan memberikan penjelasan.
Key bingung, bagaimana ini? apa aku harus mengatakan yang sebenarnya? Tapi... Aah benar juga, aku sudah terpojok begini, sudah ketauan. Berbohongpun tak akan ada gunanya' pikir Key.
"nicole pasti sudah bilang kalau kami tidak ada hubungan apapun" mulai Key yang menatap manager hyung dan Nicole bergantian.
"ya memang, tapi aku masih curiga, aku tidak bisa percaya begitu saja, kalian tau masalah ini benar-benar membuat heboh" jawab manager hyung.
"hyung! Kau tidak percaya padaku?! Kami tidak ada hubungan apapun, kami berteman. Terkadang media memang selalu melebih-lebihkan" jawab Key tak mau kalah.
"aku mengerti, tapi... Aahh.. Aku benar-benar pusing, ini tak semudah kelihatannya. Baiklah aku percaya pada kalian berdua, tapi Key, Nicole, kalian berdua harus bisa memberikan pembelaan diri tentang masalah ini di media. Kalian mengerti? Harus di lakukan secepatnya" lanjut manager hyung.
"Ne hyung/oppa" jawab Nicole dan Key bersamaan.
Manager hyung mengangguk-angguk kecil, lalu kemudian ia beralih memandang Soo Yun penuh selidik.
"lalu bagaimana dengan yeoja ini? tadi saat aku hendak menemui Nicole secara tak sengaja aku melihat gadis ini tengah mengawasi Nicole dari kejauhan. Tingkahnya benar-benar mencurigakan"
Nicole dan Key sedetik saling bertukar pandang, lalu sedetik kemudian keduanya beralih memandang Soo Yun.
"aku tak sadar kalau dia mengikutiku" kata Nicole bersuara.
"ee-..." Key mengigit bibir, "aku tidak kenal" kata Key bohong. Soo Yun semakin menunduk, ia tau Key harus melakukan itu untuk menutupi semua tentang mereka, tapi kenapa kata-katanya itu benar-benar membuatnya kesal dan kecewa? Apa ia berharap lebih?
"benarkah??" tanya manager hyung penuh rasa curiga. Ia menyipitkan matanya dan memandang Key lurus.
Key menelan ludah, "ne, aku bahkan baru melihatnya" jawab Key tanpa berani memandang managernya.
Manager hyung diam sejenak,ia beralih mengamati Soo Yun lekat. Sementara Key yang melihat itu mulai merasa semakin takut, dalam hati ia berdoa agar manager hyung nya itu percaya dan berhenti bertanya.
"Soo Yun?!" panggil manager hyung tiba-tiba yang berhasil membuat Soo Yun mengangkat kepalanya dan beralih memandang manager hyung.
"ne??" jawab Soo Yun refleks. Key dan Soo Yun awal nya belum paham, tapi sedetik kemudian.
"aahh,..." Soo Yun membekap mulutnya sendiri sementara Key terbelalak dengan mulut yang berhasil membentuk huruf O sempurna.
"tadi kau memanggilnya begitu kan?? Lalu kau bilang kau tidak mengenalnya?" tembak manager hyung langsung.
Deg.
Omo..... Aigo.... Kenapa aku begitu bodoh?? Pabo...Pabo..Pabo.. Dasar Pabo...!!!'  runtuk Key dalam hati.
"pasti ada sesuatu..." lanjut menager hyung yang secara tak sengaja melihat cincin manis yang melingkar di jari Soo Yun, entah kenapa manager hyung merasa tertarik juga untuk melihat jari manis Key. Keningnya berkerut begitu di lihatnya ada plaster luka di sana.
"kenapa jarimu?" tanya manager hyung seraya menunjuk jari manis Key. mendengar itu otomatis Key, Soo Yun dan Nicole ikut melihat ke jari yang dimaksud.
Soo Yun tersentak, dengan cepat ia menyembunyikan jemari-jemari tangannya ke dalam saku jaketnya, tanpa ia sadari, sendari tadi manager melihat reaksi dan apa yang di lakukannya.
"i..ini hanya luka kecil saat aku memasak tadi pagi" jawab Key bohong 'lagi'.
"benarkah? Coba aku lihat" kata manager hyung seraya bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri Key. Key panik, ia gelagapan. Gawat!
"tidak apa-apa hyung, ini.." belum lagi Key selesai bicara, manager hyung sudah keburu menarik tangannya yang ia sembunyikan di belakang tubuhnya. Key pucat pasi begitu manager hyung menyentuh luka 'bohongannya'.
Kening manager hyung berkerut, ada sesuatu yang aneh dengan luka itu, ada sesuatu yang melingkar di sana. Tanpa ba-bi-bu lagi manager hyung secara spontan melepaskan plaster tadi dari jari manis Key.
"hyung jang..an..."
terlambat, cincin itu kini tengah terpampang jelas di jari manisnya. Nicole yang melihat itu spontan berdiri dari duduknya untuk melihat lebih jelas.
"omo.. Key..."seru Nicole kaget.
Key menelan ludah, takut-takut ia memandang hyung nya itu.
"i..itu hyung.. Sebenarnya..." lagi-lagi Key belum selesai bicara, manager hyung sudah menyeretnya mendekati Soo Yun yang tampak panik. Begitu sudah berdiri di depan Soo Yun, manager hyung menarik lengan Soo Yun sedikit kasar dan menjajarkan tangan kedua orang itu untuk mencocokkan cincinnya, tentu saja hasilnya adalah SAMA.
"itu,.. Jangan-jangan...hmmpp.." Nicole membekap mulutnya, ia menatap Key tak percaya. Sementara Soo Yun dan Key hanya menunduk takut.
"Hhh... Kau membuat masalah lagi Key, dan ini lebih besar..." gumam manager hyung lemas.
******
Minho baru saja memasuki dorm mereka saat secara tak sengaja di lihatnya Onew tengah mondar mandir di ruang tengah. Keningnya berkerut.
"ada apa hyung? Apa aku melewatkan sesuatu?" tanya Minho bingung seraya berjalan mendekati hyungnya itu dan duduk di sofa.
"oh Minho-ah, ku lihat kau akhir-akhir ini begitu sibuk. Aku yakin kau tidak tau tentang ini..." jawab Onew seraya menyodorkan sebuah majalah pada Minho.
Minho menyambutnya, awalnya ia malas untuk membaca majalah saat itu, ia lelah, tapi begitu ia melihat judul artikel yang ada di majalah tadi, tiba-tiba saja matanya membola.
"m..mwo?? Apa lagi ini??" pekik Minho shock.
"dan yang lebih parah... Manager hyung sudah tau tentang hubungan Key dan Soo Yun" lanjut Onew yang kembali panik.
Deg.
Mendengar itu tiba-tiba saja Minho membatu. Ah benar, Soo Yun. Karena terlalu sibuk pada jadwalnya yang padat ia jadi tidak pernah sempat untuk menemui yeoja itu. padahal baru beberapa hari, tapi rasanya sangat lama.
Tatapan mata Minho berubah sendu, ia segera merogoh ponselnya, jemari-jemari tangannya mulai menekan beberapa tombol yang secara tak sadar membawanya pada sebuah nama di kontak ponselnya.
Han Soo Yun.
Minho memandangi nama itu beberapa saat, ah rasanya ia sudah tak tahan lagi, ia ingin sekali bertemu dengan yeoja itu segera. Minho pun beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamar, ia ingin menelpon, tentu saja ia tak ingin onew tau bahwa ia dan Soo Yun berhubungan diam-diam.
Tapi, baru beberapa langkah Minho berjalan, Onew menahannya "lupakan saja gadis itu" kata Onew pelan.
Langkah Minho terhenti, ia berbalik menatap hyung nya itu bingung.
"apa maksudmu hyung?"
"gadis itu, Han Soo Yun. Dia milik Key sekarang. Mumpung rasa suka mu belum terlalu besar, lupakan saja dia, fokus saja pada karirmu"
Minho terdiam. Sebenarnya ia sedikit kaget dengan kata-kata hyung nya itu, bagaimana dia bisa tau??
"sudahlah, masih banyak gadis lain di dunia ini" hibur Onew seraya menepuk pundak Minho pelan sebelum akhirnya pergi keluar dorm.
Minho masih diam di tempatnya, entah kenapa tiba-tiba saja ia merasa kesal. Menurutnya Onew sama sekali tak berhak memintanya untuk melupakan Soo Yun, ini perasaannya, jadi terserah dirinya sendirilah mau berbuat apa!
"lagipula pertunangan itu sama sekali bukan kehendak Key dan Soo Yun!! Dan mereka.. Tidak saling menyukai... Bukan begitu??" gumam Minho ragu.
ia pun kembali berjalan menuju kamar, tapi langkahnya kembali terhenti saat melewati dapur, keningnya berkerut, kini tengah di lihatnya Taemin dan Hanna sedang asyik belajar bersama, mereka duduk begitu dekat dan...
"Hanna tersenyum..." gumam Minho nyaris berbisik. Yah walaupun senyuman tipis, tapi ini senyum pertamanya selain karena Key. Minho ikut tersenyum tipis dan beralih memandang Taemin yang tampak bersemangat, "kau berhasil membuatnya melihat kearah mu ya, Taemin-ah??"
"aku juga, tak mau kalah" lanjut nya mengumbar senyum dan kembali melihat ponselnya. Ia menekan beberapa tombol di ponselnya lalu mendekatkannya ke telinganya, terdengar nada sambung hingga akhirnya terdengar seseorang menyapa di sebrang.
"yeoboseyo? Minho-ah? Kau kemana saja!" cukup suara manis yeoja itu berhasil membuat Minho merasa begitu bersemangat dan senang.
"ah Soo Yun-ssi, bagaimana kalau kita pergi makan malam hari ini??"
******
Soo Yun memutuskan hubungan telpon nya dengan Minho. Senyuman manis tersungging di kedua sudut bibirnya. Ah, rasanya senang sekali, akhirnya namja tampan itu mengajaknya keluar lagi. Setelah beberapa saat tak terdengar kabar darinya, akhirnya namja itu menghubunginya.
Sementara itu, Key yang baru saja keluar dari apartemen hyung nya itu dan berpisah dengan Nicole pun berjalan menghampiri Soo Yun. Wajahnya tertekuk dan masam, Key kesal, kenapa yeoja menyebalkan itu selalu membuat masalah di hidupnya??
"kau... Kau ini, selalu saja membuat masalah! apa kau tidak bisa duduk diam sehari saja??!" sembur Key langsung.
Wajah Soo Yun yang tadinya tampak cerah, mendadak kusut. Ia memandang Key tak kalah kesal.
"seharusnya kau yang duduk diam, bukannya jalan dengan yeoja lain seperti itu! Kau itu sudah terikat denganku!" sembur Soo Yun tak mau kalah.
Key jadi semakin gondok, ia berbalik begitu saja dan pergi meninggalkan Soo Yun.
"ah, hey! Key kau mau kemana?? kau harus mengantarku pulang!!" pekik Soo Yun kaget.
Key tak memperdulikannya, ia terus berjalan menjauh. Soo Yun cemberut, ia kesal, ia benar-benar kesal. Ia menghentak-hentakkan kaki ke tanah terus menerus dengan keras.
"dasar namja sial!!!!" sumpahnya geram.
******
"eh, apa katamu hyung? Kau.. Tak menyukai Hanna??" pekik Taemin kaget dengan kata-kata Jonghyun barusan.
Jonghyun hanya cengar-cengir cengengesan sambil menggaruk-garuk kepalanya yang sama sekali nggak gatal.
"jjinjja??" tanya Taemin masih tak percaya.
"hehehe... Butuh waktu lama untukku untuk menyadarinya. Aku sudah banyak berpikir, dan sekarang aku tau, aku tak menyukainya sebagai yeoja, tapi sebagai dongsaeng yang manis dan manja. Kau tau, dia itu imut dan cantik, karena itu aku tak tahan melihatnya" jawab Jonghyun cengegesan.
Mendengar itu Taemin tersenyum lebar, wajahnya berbinar dan berbunga-bunga. segera saja di peluknya hyungnya itu erat.
"gomawo hyung, jeongmal gomawo" bisik Taemin senang.
Jonghyun tersenyum manis, ia membalas pelukan saeng nya itu tulus. "kenapa kau berterima kasih. Ini kan memang perasaanku sendiri, lagipula... Aku baru menyadari kalau aku menyukai seseorang, hehehe" balas Jonghyun kembali cengegesan.
Mendengar itu Taemin sedikit tersentak, ia melepaskan pelukannya dan menatap Jonghyun surprise.
"jinjja?? Nugu?" tanya Taemin penasaran. Bukannya menjawab, Jonghyun malah cengar-cengir sok rahasia. Taemin cemberut, ia tau hyung nya itu tak mau memberi tahu nya.
"aku akan beritahu nanti, di saat yang tepat" jawab Jonghyun santai.
"apa dia cantik?" tanya Taemin penasaran.
"tentu saja, dan bentuk tubuhnya... Huu... Bohai boo" jawab Jonghyun penuh rasa percaya diri seraya membentuk lekuk tubuh ramping yeoja itu dengan kedua tangannya.
"hahaha.. Hyung, kau mesum" gelak Taemin keras yang di akhiri dengan pukulan Jonghyun di kepalanya.
"itu artinya aku normal!" maki Jonghyun keki.
*******
Key merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Kini ia sudah kembali ke dorm, rasanya lelah sekali. Semua masalah ini membuat kepalanya terasa sangat pusing, tapi di balik itu, entah kenapa Key merasa begitu lega karena akhirnya ada yang tau juga tentang masalah ini. Setidaknya ia tidak perlu lagi menutupi hal ini dari manager hyung nya itu.
"tapi... Gara-gara dia aku di omeli hyung berjam-jam!! Argghh.. Aku tidak habis pikir apa yang dipikirkan yeoja itu, sebenarnya maunya apa sih? kalau dia tidak suka aku jalan dengan yeoja lain bilang saja! Gitu aja kok repot!! *bapakgusdur.mode.on XD*" maki Key kesal.
Key diam sejenak, ia mengangkat tangan kirinya dan memandangi cincin yang melingkar di jari manisnya. entah kenapa senyuman tipis tiba-tiba saja tersunggong di kedua sudut bibirnya.
"akhirnya menggunakan cincin pilihanku juga, hehehe... Sudahku bilang seleramu buruk, Han Soo Yun" gumam Key terkekeh geli mengingat tingkah Soo Yun yang ngotot saat membeli cincin-cincin itu sebelumnya.
Key terus memandangi cincin itu sambil tersenyum, beberapa saat kemudian tiba-tiba saja otaknya mengingatkannya pada suatu kejadian pagi itu, saat ia dan Soo Yun tertinggal di kapal dan tidur bersama.
DEG.
Jantung Key berdegup cepat, senyuman tadi luntur begitu saja dan wajahnya berubah memerah karena malu.
"aiisss kenapa tiba-tiba aku ingat kejadian itu! Bikin malu saja" runtuk Key malu setengah mati sambil menarik bantal menutupi wajahnya. Padahal di kamar hanya ada Key sendirian, tak ada yang tau tentang itu, tapi.. Kenapa ia merasa begitu malu dan berdebar-debar begini.
"Han Soo Yun. Aku benar-benar membencimu. Beraninya kau membuat perasaanku jadi kacau begini, lihat saja, akan ku balas kau nanti" bisik Key pelan, tapi ia tersenyum tipis. Kelihatannya namja ini senang.
*******
Minho terus memandangi Soo Yun yang tampak lahap memakan makan malamnya. ia terus menahan senyum melihat yeoja manis itu yang sesekali terlihat tersedak dan kepedasan. Dari detik satu ke detik lainnya ekspresi wajah yeoja itu berubah-ubah, Minho di buat senyam-senyum sendiri di buatnya.
Tanpa di ketahui Minho, ada alasan sendiri mengapa Soo Yun besikap begitu. Ia makan serampangan seperti itu bukan karena kelaparan karena puasa 40 hari 40 malam atau di telantarkan orang tuanya dan tidak di beri makan, tapi karena dia marah. Dia sedang kesal mengingat perlakukan Key padanya tadi siang, karena itulah ia melampiaskannya dengan makan yang banyak. Sangat banyak dan membabi buta. *untung sama Minho, coba sama Onew,  pasti namja mata sipit itu udah pigsan liat cara makan Soo Yun yang ke lewat ganas, ahaha XD
sial!!! Aku benci!!! Dasar namja jelek...... Menyebalkan!!!!! Kenapa kau selalu bersikap begitu padaku hah??? Tidak pernah bersikap manis sama sekali!!! Aku tidak percaya aku akan mempunyai suami sepertinya!! Tukang selingkuh!!!'  maki Soo Yun sebal sambil terus melahap makan malamnya tanpa ampun. Ia terus menggerutu dalam hati, tanpa ia sadari, sejak tadi ia terus memikirkan Key, ia bahkan lupa sekarang ia sedang makan bersama siapa. *gubrakk
Soo Yun menusuk potongan terakhir makanan di piringnya dengan penuh emosi, bibirnya sudah komat-kamit karena kepedasan tapi hatinya lebih terasa panas serasa hampir meledak karena marah dan kesal. Ia tak peduli dengan apa lagi yang ia masukan ke mulutnya, hingga akhirnya ia menyuapkan potongan makanan tadi ke dalam mulutnya.
DEG.
Nyuuttt... Wajah Soo Yun tiba-tiba saja merah padam, bukan karena apa-apa tapi karena...
"Haaaaaaaahhh...haaahhhh... Pedas,..pedas..." pekiknya setengah berteriak.
Minho yang sejak tadi terus memperhatikan yeoja itu sontak tergelak keras saat di lihatnya Soo Yun menangis karena tak sengaja memakan satu potongan cabe ukuran besar. Soo Yun memandang Minho sesaat, kemudian ia tersenyum canggung dan segera menghapus air matanya lalu membersihkan bibirnya dengan tisu dan duduk manis.
Ia menyeruput minumannya hingga tetes terakhir.
"ahahaha... Aduh, kau tidak apa-apa? Ini, minum jus ku" seru Minho di sela tawanya seraya menyodorkan gelas minumannya pada Soo Yun.
"eh?? Ti..tidak usah, aku tidak apa-apa" tolak Soo Yun kaget.
"ani. Tidak apa-apa, lihat hidungmu sampai merah begitu, ini minum saja, ayo habiskan" paksa Minho ngotot.
Soo Yun diam sesaat, ya benar, dia memang kepedasan, tapi... Kalau dia minum, itu namanya ciuman tak langsung kan?
Wajah Soo Yun sedikit merona saat bibirnya menyentuh ujung sedotan yang tadinya 'Minho minum dari sedotan yang sama'.
Minho yang melihat itupun tampak tersentak kaget, wajahnya memerah karena malu. Ia hendak menghentikan Soo Yun, tapi merasa tak enak. Jadi ia membiarkan Soo Yun hingga selesai. Selama menunggu itu pula jantungnya terus berdebar tak keruan.
"ahaha.. Ini enak sekali, aku sudah merasa lebih baik. Terima kasih" kata Soo Yun akhirnya begitu menghabiskan semuanya dan tertawa canggung.
"Ee-- itu.. Kenapa tadi, kau tak ganti dengan sedotan di gelasmu??" tanya Minho tak kalah canggung.
"eh?!" Soo Yun membatu.
Be..benar juga.. Omo...... kenapa aku begitu bodoh?? Omo... Eomma.... Anak mu ini benar-benar memalukan... Minho pasti berpikir yang tidak-tidak!!! Huaaa....'  teriak Soo Yun dalam hati.
******
Soo Yun jalan sambil terus menunduk, ia merasa benar-benar malu >,< terlebih itu ciuman pertamanya. *Aigo... Ayolah, itukan cuman ciuman gak langsung XD*
Minho yang berjalan di samping yeoja itu juga tak kalah malu, ia sedari tadi terus diam. Tapi tak bisa terus begini, Minho mengajak yeoja itu makan malam bukan untuk main bisu-bisuan, tapi untuk kencan.
Minho mulai berpikir, bagaimana caranya supaya mereka tak saling diam lagi seperti ini. Minho memandang jalanan di depan, secara tak sengaja ia melihat sebuah toko kecil di pojokan jalan dekat lampu merah, di sana terdapat sebuah papan yang bertuliskan "Peramal.." Minho membaca papan itu.
"eh??" seru Soo Yun kaget begitu mendengar ucapan Minho.
"wah, ada peramal di sana. Kau mau mencobanya?" tanya Minho tiba-tiba.
"m..mwo??" tanya Soo Yun masih terkaget-kaget.
"ah ayolah, kelihatannya menarik. Ayo kita coba" kata Minho tiba-tiba seraya menarik Soo Yun untuk masuk ke toko itu. Soo Yun masih bingung, tapi ia hanya menurut dan mengikuti Minho. Namja itu terlihat bersemangat.
"jadi.. Kalian mau di ramal?" tanya seorang wanita tua yang merupakan peramal di toko itu.
Minho mengangguk, setelah di persilahkan, ia dan Soo Yun pun duduk manis di depan meja wanita paruh baya itu.
"hmm... Kalian sepasang kekasih?" tanya wanita itu. Soo Yun dan Minho saling bertukar pandang sejenak, lalu dengan kompak keduanya menggeleng cepat.
"aah... Sayang sekali, padahal kalian terlihat sangat serasi" ucap wanita itu yang berhasil membuat Minho dan Soo Yun merona.
"baiklah, mari kita mulai dengan namja tampan ini" lanjut wanita itu seraya mengeluarkan sekotak kartu tarot dan melakukan beberapa persiapan. ia meminta Minho mengambil beberapa kartu, setelah itu ia mulai membuka kartu-kartu pilihan Minho tadi dan mulai membaca maksud dari kartu-kartunya.
"ahh, kisah cintamu sangat rumit, kau mencintai yeoja yang tak mencintaimu, ini menyedihkan" ucap wanita itu tiba-tiba setelah beberapa saat hanya diam.
Minho dan Soo Yun yang mendengar itu tersentak kaget, tanpa di komando mereka refleks saling berapandangan.
Apa maksudnya? Yeoja yang tak mencintaiku? Apakah itu artinya... Benarkah? Soo Yun tak mencintaiku??'  pikir Minho yang mulai gelisah.
"tapi... Kau seseorang yang pantang menyerah, mungkin kalau kau berusaha sedikit lebih keras lagi, cintamu akan segera terbalas" lanjut wanita itu mengumbar senyum dan memandang Minho dan Soo Yun bergantian.
"begitukah?" tanya Minho pelan, kekecewaan tampak terlihat di raut wajahnya. Ia sudah terlanjur jatuh saat peramal itu bilang, wanita yang di cintainya tak balik mencintainya.
"tenang saja anak muda, ku lihat di sini,kau bertemu yeoja belahan jiwamu secara tak sengaja, jadi... Apakah kalian bertemu secara tak sengaja?" tanya wanita itu tiba-tiba.
"kalian? Maksudnya aku dan Minho?" seru Soo Yun kaget. Wanita itu mengangguk kecil dan tersenyum, Soo Yun dan Minhopun saling berpandangan.
Ah benar, mereka bertemu karena tidak sengaja kan? Minho menemani Key menemui Soo Yun di kafe saat itu. Tunggu dulu, apa itu tidak sengaja namanya??' Kening Soo Yun berkerut.
Soo Yun melirik Minho, namja itu tampak murung.
"ah baiklah, sekarang giliranmu gadis manis" sela wanita tadi lagi. Soo Yun pun mengikuti seperti apa yang di lakukan Minho tadi. Wanita itu mulai mencermati kartu-kartu Soo Yun beberapa saat.
"sepertinya kau terjebak di cinta segitiga" gumamnya.
"m..mwo?" seru Soo Yun kaget.
Apa maksudnya?? Cinta segitiga? Tapi.. Siapa? Aku, Minho.. Lalu siapa??' pikir Soo Yun bingung.
"ah, Key!" pekik Soo Yun tiba-tiba. Ia membekap mulutnya dan beralih menatap Minho.
Astagah.... Kalau memang benar Key... apa itu artinya,,, Key menyukaiku?? Hmmpp' tiba-tiba saja wajah Soo Yun merona.
Sementara Minho, ia terus memandangi Soo Yun lekat. Ia benar-benar merasa dadanya terasa sesak.
Jadi begitu...Key juga menyukai Soo Yun. Dan jika dia bilang gadis yang ku sukai mencintai namja lain, bukankah itu artinya namja yang di sukai Soo Yun adalah... Key, jadi benar, mereka saling menyukai, dan itu artinya Soo Yun bukan belahan jiwaku? Begitukah? Pertemuan kami memang... Bukan karena tak sengaja kan? Tapi walaupun begitu, boleh kah aku berharap semua itu salah??' pikir Minho Yang mulai murung.
"tapi namja yang kau sukai itu kelihatannya keras kepala dan menyebalkan ya?? Tapi tenang saja, biarpun begitu ia tipikal namja yang setia dan belahan jiwamu itu... Adalah ciuman pertamamu" lanjut wanita itu lagi.
"mwo?" pekik Soo Yun semakin shock.
Ci..ciuman.. Pertamaku?? Benarkah?? Belahan jiwaku?? Tapi tadi aku dan Minho... Apakah itu bisa di bilang ciuman? Kalau memang benar... Apa itu artinya...'  Soo Yun kembali diam. Ia berpikir beberapa lama, raut wajahnya berubah murung. Apa benar itu perasaannya? Apa dia merasa kecewa jika benar ciuman pertamanya itu dengan Minho? Benarkah? Jika memang begitu, lalu kenapa? Bukankah dia menyukai Minho? jadi apa masalahnya??
Minho mengigit bibir, ia bisa membawa arti dari raut wajah Soo Yun yang tampak kecewa. Apa dia tak suka? ah ayolah... Ini hanya sebuah ramalan bodoh'  pikir Minho.
Setelah itu merekapun berpamitan dan pergi meninggalkan peramal tadi. Begitu yakin Soo Yun dan Minho sudah pergi, seseorang yang ternyata sejak tadi bersembunyi di balik pintu belakang pun bergegas masuk dan menghampiri peramal tadi dengan penuh senyum.
"ahahaha,.. Itu tadi sangat bagus, ini bayaran untukmu" ucap namja itu menahan tawa seraya menyodorkan sebuah amplop berisi uang.
"aku benar-benar berhasil mengerjainya, sekarang aku yakin dia pasti berdebar-debar nggak karuan, seperti yang ia lakukan padaku" lanjutnya tersenyum puas.
TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar