Author : Puthrie Shairis As
Judul : ~ Honey ~
Genre :
Romance, komedi (?)
Type :
Series
Cast : Hanna Scharen Karl a.k.a Hanna, Han Soo
Yun a.k.a You (Reader), Kim Kibum a.k.a Key SHINee, Lee Jinki a.k.a Onew
SHINee, Choi Minho a.k.a Minho SHINee, Kim Jonghyun a.k.a Jonghyun SHINee, dan
Lee Taemin a.k.a Taemin SHINee
Other
Cast : Park Jun Hea a.k.a Jung Hea, dan
Paul ( yang lain, tergantung perkembangan cerita)
Part
12
Onew celingak-celinguk
di tengah-tengah keramaian tamu untuk mencari Taemin, Jonghyun dan Minho. Ia
tersesat (?), karena terlalu asyik memburu ayam panggang, ia jadi terpisah
dengan dongsaeng-dongsaengnya itu.
Onew garuk-garuk
kepala, ia menggigit bibir. Ruangan itu begitu luas, semenjak tadi ia terus
mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan tapi tidak ada sekecil apapun ia melihat
ketiga dongsaengnya.
Onew sudah hampir
frustasi saat matanya secara tak sengaja menangkap sosok Minho beberapa meter
di depannya dan tampak sedang berbicara dengan seseorang, tapi orang itu tak
terlihat jelas olehnya karena ada sekelompok orang yang berdiri menghalangi
orang itu sehingga tak tampak terlihat dari tempat Onew berdiri sekarang.
Tatapan mata Onew
berubah cerah, baru saja ia berniat untuk menghampiri Minho, tiba-tiba
sekelompok orang tadi berlalu sehingga kini Onew dapat melihat siapa gerangan
orang yang sedang berbicara dengan dongsaengnya itu. Langkah Onew tertahan, ia
menatap lurus pemandangan di depan kaget.
Onew masih diam,
matanya terus memperhatikan Minho dan Soo Yun yang tampak bicara berdua di
kejauhan. Raut wajah Onew berubah serius, sesekali ia mendongak ke kanan dan ke
kiri untuk memastikan Key atau siapapun di sana tak ada yang memperhatikan
Minho dan Soo Yun. Begitu yakin tak ada, Onew kembali beralih memandang Soo Yun
dan Minho yang tampak berbicara serius, tetapi raut wajah keduanya tampak
sedikit sendu.
Onew berjalan perlahan
mendekati kedua sejoli itu, telinganya menjadi terasa sangat gatal. Ia ingin
sekali mendengar apa yang mereka bicarakan, rasa penasarannya menjadi sangat
besar. Di dalam hatinya, ia benar-benar ingin memastikannya sendiri, menemukan
jawaban atas semua pertanyaannya selama ini. Apa Minho benar-benar menyukai Soo
Yun? Apa mereka menjalin hubungan khusus?
Onew semakin mendekat,
tapi ia berusaha untuk tak mengeluarkan suara sedikitpun. Di tengah keramaian,
ia mulai lihai bersembunyi di antara orang-orang tiap kali Minho mendongak.
Onew baru akan melangkah lagi saat di rasakannya seseorang berjalan
mendekatinya dan menepuk pundaknya.
“Hyung!” tegur Taemin
tiba-tiba, yang berhasil membuat Onew terlonjak kaget.
“Taemin!! Jangan
mengagetkan orang tua donk!!” maki Onew kesal sambil mengelus-elus dadanya yang
deg-degan, mendengar itu bukannya minta maaf, Taemin malah nyengir cengegesan.
“kau ini, pabo!” runtuk
Onew lagi sambil memukul kepala Taemin keras hingga membuat Taemin meringis
kesakitan dan mengelus-elus kepalanya.
“hyung.. sakit!!
Lagipula hyung ngapain sih ngendap-ngendap kayak gini? Mau maling ayam ya?”
tuduh Taemin durhaka dan menatap Onew penuh rasa curiga.
“Ya’!! Kau ini… bodoh!!
Mana mungkin!!” elak Onew marah. Lama-lama ia kesal juga, punya dongsaeng nggak
pinter-pinter. Gayanya aja yang udah dewasa dan mainnya cinta-cintaan, tapi
pemikirannya….
“Lihat tuh, Minho dan
Soo Yun, aku ingin mendengar apa yang mereka berdua bicarakan” jelas Onew
setengah berbisik sambil menunjuk ke arah Minho dan Soo Yun. Taemin mengikuti
arah yang di tunjukkan Onew. Keningnya berkerut, entah kenapa Taemin juga jadi
ikut-ikutan bersembunyi dan menunduk.
“memang ada yang aneh?
Aku dan Jonghyun hyung juga tadi bicara dengan SOo Yun noona” tanya Taemin yang
juga memelankan suaranya.
“tapi ini berbeda.
Minho dan SOo Yun diam-diam jalan dan makan siang bersama, kelihatannya Minho
menyukai gadis itu dan mungkin mereka mempunyai hubungan istimewa” jawab Onew
menjelaskan asal-usul dari sikap yang penuh selidik seperti sekarang.
“MWO???” pekik Taemin
kaget + shock seraya kembali berdiri tegak dan menatap Onew dengan penuh rasa
tak percaya.
“Hey! Turunkan
kepalamu!” celetuk Onew sewot seraya menarik kepala Taemin untuk kembali
menunduk. Sesaat, Onew kembali mengawasi Minho, memastikan dongsaengnya yang
satu itu tak mendengar teriakan Taemin barusan.
“be..benarkah hyung?
Minho hyung menyukai Soo Yun noona?” tanya Taemin masih tak percaya dengan apa
yang dikatakan Onew barusan.
“tentu saja benar! Buat
apa aku bohong?”
Taemin terdiam, iapun
kembali mengalihkan pandangannya pada Minho di depan. Berbagai macam pikiran
aneh mulai bermunculan di otaknya. Masih di antara rasa kaget dan tak percaya,
Taemin menelan ludah.
“masa?” gumamnya.
“Omo!!! Itu KEY!!” pekik
Onew tiba-tiba, yang berhasil membuyarkan lamunan Taemin. Taeminpun mengikuti
arah pandang Onew dan mendapati Key sedang celingak-celinguk mencari seseorang.
Lalu sedetik kemudian pandangan Key tertuju pada Minho dan Soo Yun, keningnya
terlihat berkerut. Beberapa saat ia memandangi kedua orang itu lalu sedetik
kemudian ia berjalan menghampiri Minho dan Soo Yun dengan penuh rasa aneh dan
ingin tau.
“Aigo.. Key tidak boleh
tau tentang ini! Ppalli Taemin-ah, kita harus melakukan sesuatu!” ajak Onew tiba-tiba
sembari menarik tangan Taemin dan memaksanya mengikutinya menghampiri Minho dan
Soo Yun, juga Key yang baru tiba di sana.
“kalian bicara apa?”
tanya Key curiga begitu berdiri di antara Minho dan Soo Yun yang juga berhasil
mengagetkan kedua sejoli itu.
“Ah Key, itu-..”
kata-kata SooYun menggantung.
“Oh, Key!! Aku
mencarimu sejak tadi!!” seru Onew tiba-tiba sambil ngeloyor ngerangkul Key dan
membawanya pergi begitu saja. Key masih kebingungan, sesaat ia tampak ingin
melepaskan diri dan melirik Minho, Taemin dan Soo Yun yang memandanginya yang
mulai berjalan menjauh. Tetapi rangkulan Onew justru menjadi semakin erat
hingga akhirnya membuat Key pasrah untuk mengikuti hyungnya itu.
Kini tinggallah Minho,
Taemin dan Soo Yun. Taemin melirik mereka berdua bergantian, Minho masih tampak
murung dan SOo Yun juga sama, gadis manis itu juga tampak sedikit gelisah.
“aku harus pergi,
permisi” kata SOo Yun tiba-tiba dan pergi begitu saja.
“Ee-noona!!” panggil
Taemin kaget. Tapi terlambat, Soo Yun sudah pergi semakin menjauh sebelum
akhirnya menghilang di tengah-tengah hiruk pikuk tamu undangan di sana.
“Hhh… dia cepat sekali”
kata Taemin sambil garuk-garuk kepala. Taemin pun mengalihkan pandangannya pada
Minho di sampingnya, tiba-tiba saja ia ingin menanyakan tentang kebenaran yang
Onew katakan tadi padanya,
“hyung…” panggil Taemin
tiba-tiba. Minho menoleh.
“Apa benar kau menyukai
Soo Yun noona?” tanyanya hati-hati.
******
“hyung… ada apa?” tanya
Key mulai tak sabar. Sejak tadi Onew terus membawanya berjalan menjauh hingga
mereka akhirnya sampai di belkon utama, teras kapal pesiar di mana mereka bisa
melihat kota Seoul dari kejauhan di tengah gemerlap bintang-bintang malam.
“Ee—itu, coba lihat,
aku ingin memperlihatkan pemandangan ini padamu. Indah bukan?” jawab Onew
berusaha berpikir secepat yang ia bisa.
Key mengalihkan
pandangannya pada pemandangan di depan. Meskipun kapal pesiar itu berjalan
begitu lambat, tapi mereka kini sudah berada cukup jauh dari daratan. Dari
sana, kota Seoul terlihat sangat indah. Di tengah kegelapan, lampu-lampu yang
berkelap-kelip dari kota terlihat sangat indah.
Key menghelas nafas, ia
merasa sedikit kesal, dia pikir Onew ingin membicarakan hal yang penting,
ternyata hanya ini.
Hembusan angin dari
laut menerpa wajah Key dan Onew hingga membuat rambut kedua namja tampan itu
terhuyung-huyung terkena angin. Rambut Key yang tadinya tertata rapi kini
menjadi berantakan dan tak beraturan. Bunyi ombak-ombak kecil yang menghantam
badan kapal juga menimbulkan kesan tersendiri yang berbeda.
Di tengah kesunyian di
antara mereka berdua, desiran ombak itu terdengar sangat merdu dan menenangkan.
Sejenak Key memejamkan matanya, berusaha untuk rileks. Tapi baru saja beberapa
detik ia memejamkan matanya, tiba-tiba bayangan saat di lihatnya Minho dan Soo Yun
yang berbiacara berdua dan terlihat sangat serius tadi kembali terbesit di
otaknya.
Meski masih ragu, tapi
Key yakin ia melihat pandangan berbeda dari Minho untuk SOo Yun. Key bisa
merasakan ada yang aneh dengan Minho dan SOo Yun. Mereka berdua terlihat sedikit
canggung tadi, juga cara bicara SOo Yun yang terlihat melembut, tidak seperti
biasanya yang bawel, cerewet dan selalu meneriakinya.
Key membuka matanya,
entah kenapa, tiba-tiba saja ia ingin bicara dengan gadis itu. Han SOo Yun.
“Hyung, aku harus pergi”
kata Key tiba-tiba dan pergi begitu saja.
“He..Hey!! Key, kau mau
kemana?!” seru Onew kaget. Tapi percuma, Key tak menghiraukan panggilan
hyungnya itu dan kembali masuk ke ke ruang pesta. Onew mendesah.
“Apa boleh buat, paling
tidak aku sudah berusaha menahannya” kata Onew terlebih pada dirinya sendiri.
******
SOo Yun duduk dengan
kasar di sebuah kursi di depan ruang rias di sebuah kamar yang memang sengaja
di persiapkan untuknya berisitirahat. SooYun memandang pantulan dirinya di
cermin kesal. Dalam hati ia mengutuk dirinya sendiri, ia sudah melakukan hal
bodoh.
“Kenapa aku tidak
membantah semalam? Seharusnya pertunangan ini tidak pernah terjadi!!” runtuknya
kesal.
“Seharusnya aku memilih
sendiri pasanganku! Bukan di jodohkan seperti ini!!” tambahnya.
Wajah Soo Yun tertekuk.
Ia mengangkat tangan kirinya dan memandangi cincin yang tengah bertengger manis
di jari manisnya.
“Aku harus melepaskan
ini!” katanya tiba-tiba seraya kembali mencoba melepaskan cincin itu dari
jemarinya.
“sial!! Kenapa tidak
bisa lepas!!” runtuknya sambil terus mencoba sekuat yang ia bisa. SOo Yun terus
menarik cincin itu dan memaksanya keluar dari jari manisnya, tapi tetap tak
bisa. Semakin kuat ia mencoba, bukannya terlepas, jemarinya justru menjadi
terasa sakit dan memerah.
“Kenapa… kenapa
menyangkut?!” katanya frustasi dengan mata yang mulai berair.
Soo Yun menyerah, ia
kembali memandangi cincin itu lama. Harusnya Minho yang melakukan itu,
memakaikan cincin itu di jari manisnya. Ia tau mungkin ini terlalu cepat, tapi
ia sudah sangat yakin ia menyukai Minho dan ia juga bisa merasakan Minho
memiliki perasaan yang sama dengannya.
Tanpa di komando,
tiba-tiba saja ingatan SOo Yun kembali pada pembicaraan ia dan Minho tadi.
-Flash Back-
“Soo Yun-ssi, selamat”
“ini hanya pura-pura…”
Minho menampakkan
senyum manisnya walau terlihat sedikit di paksakan.
“kau tidak perlu
menjelaskan padaku. Ku lihat kalian sangat serasi, aku ikut bahagia atas
pertunangan kalian. Kini kalian berdua sudah resmi menjadi sepasang kekasih.
Apa kalian akan segera menikah?” tanya Minho berusaha tenang.
“Minho-ssi…” panggil
Soo Yun lirih.
“tapi, Key masih harus terus
jalan dengan karirnya di dunia entertaine, lalu bagaimana? Dia tidak mungkin
menikah di usia seperti ini, apalagi kalau sampai pihak mangement tau” lanjut
Minho seolah-olah tak mendengar panggilan SOoYun.
“ini bukan seperti…”
“mungkin seharusnya
dari awal aku tidak mendekatimu. Ah, ini lucu sekali, bagaimana bisa aku
berpikir bisa mendapatkanmu padahal sejak awal aku tau kau dan Key akan
bertunangan! Aku egois ya?!” lanjut Minho sambil tersneyum kecut.
SooYun terhenyak. Ia
terdiam. Di tatapnya Minho lekat, bisa di rasakannya namja itu terluka. Ia
pikir selama ini hanya ia yang merasakan ‘suka’, apa benar begitu? Apa benar
yang Soo Yun terjemahkan dari kata-kata Minho barusan? Apa artinya itu Minho
menyukainya?
“Tidak apa-apa. tenang
saja, aku yakin kalian akan menjadi pasangan yang sangat serasi walaupun ku
lihat kalian sering bertengkar. Tapi mungkin kalian baru akan menikah…..”
“Berhenti! Aku sudah bilang
ini hanya pura-pura. Kenapa kau tak mau mendengarku!” potong SOo Yun menahan
tangis. Ia memang Minho nanar.
“Aku menyukaimu!”
lanjut SOo Yun blak-blakkan.
Minho terdiam. Ia
tampak sedikit kaget dengan pernyataan SOo Yun barusan.
“aku tau mungkin terlalu
cepat, tapi… aku sudah merasakannya sejak awal , sejak awal kita bertemu. Apa
kau tau betapa bahagianya aku saat aku mengajakku makan siang waktu itu?” Soo
Yun menahan tangisnya. Bagaimana bisa Minho berkata semudah itu? Bagiamana bisa
namja itu masih bisa tersenyum di saat-saat seperti ini?
“Apa.. kalau
pertunangan ini tak terjadi kau akan tetap di dekatku? Apa kita bisa menjadi
lebih dekat dari sekedar teman? Bisakah?” tanya SOo Yun.
“itu tidak mungkin”
jawab Minho.
“kau sudah menjadi
miliknya” tunjuk Minho pada cincin yang melingkar manis di jemari Soo Yun. Soo
Yun beralih memandangi cincin itu dalam.
“benarkah? Tidak bisa?”
tanyanya lirih.
-Flash Back End-
“tidak bisa ya?” ulang
Soo Yun sambil tersenyum kecut.
“huh, benar juga.
Bahkan cincin ini tak mau lepas!” tambahnya.
Cekrek
Di rasakannya pintu di
buka. Soo Yun dengan cepat menghapus air matanya dan beralih memandang ke arah
pintu. Di sana di lihatnya Key tengah berdiri dan memandangnya penuh rasa ingin
tau.
“ada apa sebenarnya antara
kau dan Minho?” tanya Key tanpa basa-basi.
******
Taemin masih diam. Ia
dan Minho kini tengah berada di balkon belakang kapal. Mereka berdua memilih
untuk mengasingkan diri sejenak dari keramaian. Semilir angin lembut menerpa rambut
dan wajah mereka.
Minho memejamkan
matanya dan membiarkan hembusan angin itu membentukan diri di wajahnya.
Sementara Taemin duduk di lantai dan menyandarkan punggungnya di pagar pembatas
balkon. Ia menengadahkan wajahnya menatap hamparan langit malam yang bertabur
bintang di atas.
“jadi… hyung
benar-benar menyukai SOo Yun noona?” tanya Taemin lagi entah untuk keberapa
kalinya. Minho melirik Taemin dan tersenyum kecut, tapi ia tak menjawab apapun.
“ini lucu sekali,
kenapa nasib kita jadi mirip begini hyung? Aku menyukai Hanna…” kata-kata
Taemin menggantung.
“Ah tidak, aku lebih
buruk. Setidaknya Soo Yun noona kelihatannya juga menyukaimu hyung, sementara
aku… Ahaha.. menyedihkan sekali” lajutnya.
“ku dengar Jonghyun
hyung juga menyukai Hanna? Benarkah?” tanya Minho tiba-tiba. Taemin melirik
Minho, “benar. Ah, ini akan menjadi sangat sulit. Jonghyun hyung benar-benar
lawan yang berat” jawab Taemin seraya bangkit dari duduknya dan berdiri di
samping Minho.
“Ahaha… benar, kau
pasti kalah” tawa Minho.
“hyung, kau harusnya
mendukungku!” tegur Taemin sewot.
“Mianhae, hehehe...”
“Hhhh… hyung, kalau kau
ada di posisi ku, apa yang akan kau lakukan? Hanna menyukai Key hyung” gumam
Taemin lagi.
“Berusahalah, Key hanya
menganggap Hanna sebagai dongsaengnya. Masih ada kesempatan untukmu” jawab
Minho menerawang.
“aku tau itu, hanya
saja… aku khawatir, apa Hanna akan menerima namja lain selain Key hyung?”
“entahlah, tapi
setidaknya.. kau berusaha. Setelah berusaha dengan tenagamu sendiri, nanti
apapun hasilnya kau pasti akan tetap merasa puas”
Taemin kembali diam. Ia
berusaha mencermati makna dari kata-kata hyung nya itu.
“Taemin-ah, Hanna tidak
datang kan?” tanya Minho tiba-tiba.
“Ah, Ne. dia bilang dia
lelah dan ingin istirahat” jawab Taemin.
“Seharusnya kau tidak
meninggalkannya, kau kan tau itu hanya alasan untuknya agar tak melihat Key
bertunangan dengan yeoja lain”
“aku tau, tapi justru
di saat seperti ini, ku pikir ia perlu sendiri dan memikirkan kembali semuanya”
Hening.
Minho dan Taemin
kembali sibuk dengan pikirannya masing-masing. Kedua namja itu terlihat
memandang langit menerawang.
“hyung…” panggil Taemin
tiba-tiba.
“Hmm?”
“Aku tidak tau harus
mendukungmu atau Key hyung, tapi… aku harap kau bisa mendapatkan yeoja yang kau
sukai, begitu pula Key hyung… dan Jonghyun hyung… mungkin” lanjut Taemin ragu
di kata-kata terakhirnya,
Minho melirik Taemin
dan mengumbar senyum.
“kau ini, sejak kapan
kata-katamu menjadi dramatis saperti ini? Kau suka menonton sinetron ya?” goda
Minho sambil mengacak-acak rambut Taemin gemas.
******
“Hey, Key! Kau jelek!!
Aku sangat membancimu!!” tunding Soo Yun yang mulai mabuk setelah menegak 2
botol arak yang ia temukan di salah satu lemari di sana.
“Kau pikir aku
menyukaimu? Hiisss.. kau juga menyebalkan!” hardik Key tak mau kalah. Beruntung
Key masih bisa mengendalikan dirinya, ia hanya menegak beberapa gelas arak,
tidak seperti Soo Yun yang langsung meminum dari botolnya membabi buta.
“kau… rasanya aku ingin
menendangmu ke laut! Aku ingin mencekekmu sampai mati!” lanjut SOo Yun dengan
wajah yang mulai memerah karena mabuk.
Key melirik SOo Yun
kesal. Amit-amit dah liat yeoja yang satu ini, nggak ada manis-manisnya sama
sekali.
“Hoek..hoek..” SOo Yun
tampak ingin muntah.
“Hiaa!! Kau jorok
sekali! Cepat sana ke kamar mandi!!” teriak Key seraya beranjak menjauh dan
memandang SOo Yun ngeri.
“Aku, aku menyukai…
Minho! Choi Minho… tapi.. gara-gara kau… gara-gara kau.. Hek.. aku dan dia..
hek” kata-kata SOo Yun menggantung, ia mulai cegukan dan oleng.
“Mwo? Apa katamu?!!”
seru Key kaget.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar