Sabtu, 17 September 2011

[FF] Honey - Part 12



Author : Puthrie Shairis As
Judul   : ~ Honey ~
Genre  : Romance, komedi (?)
Type    : Series
Cast     : Hanna Scharen Karl a.k.a Hanna, Han Soo Yun a.k.a You (Reader), Kim Kibum a.k.a Key SHINee, Lee Jinki a.k.a Onew SHINee, Choi Minho a.k.a Minho SHINee, Kim Jonghyun a.k.a Jonghyun SHINee, dan Lee Taemin a.k.a Taemin SHINee
Other Cast  : Park Jun Hea a.k.a Jung Hea, dan Paul ( yang lain, tergantung perkembangan cerita)

Part 12
Onew celingak-celinguk di tengah-tengah keramaian tamu untuk mencari Taemin, Jonghyun dan Minho. Ia tersesat (?), karena terlalu asyik memburu ayam panggang, ia jadi terpisah dengan dongsaeng-dongsaengnya itu.
Onew garuk-garuk kepala, ia menggigit bibir. Ruangan itu begitu luas, semenjak tadi ia terus mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan tapi tidak ada sekecil apapun ia melihat ketiga dongsaengnya.
Onew sudah hampir frustasi saat matanya secara tak sengaja menangkap sosok Minho beberapa meter di depannya dan tampak sedang berbicara dengan seseorang, tapi orang itu tak terlihat jelas olehnya karena ada sekelompok orang yang berdiri menghalangi orang itu sehingga tak tampak terlihat dari tempat Onew berdiri sekarang.
Tatapan mata Onew berubah cerah, baru saja ia berniat untuk menghampiri Minho, tiba-tiba sekelompok orang tadi berlalu sehingga kini Onew dapat melihat siapa gerangan orang yang sedang berbicara dengan dongsaengnya itu. Langkah Onew tertahan, ia menatap lurus pemandangan di depan kaget.
Onew masih diam, matanya terus memperhatikan Minho dan Soo Yun yang tampak bicara berdua di kejauhan. Raut wajah Onew berubah serius, sesekali ia mendongak ke kanan dan ke kiri untuk memastikan Key atau siapapun di sana tak ada yang memperhatikan Minho dan Soo Yun. Begitu yakin tak ada, Onew kembali beralih memandang Soo Yun dan Minho yang tampak berbicara serius, tetapi raut wajah keduanya tampak sedikit sendu.
Onew berjalan perlahan mendekati kedua sejoli itu, telinganya menjadi terasa sangat gatal. Ia ingin sekali mendengar apa yang mereka bicarakan, rasa penasarannya menjadi sangat besar. Di dalam hatinya, ia benar-benar ingin memastikannya sendiri, menemukan jawaban atas semua pertanyaannya selama ini. Apa Minho benar-benar menyukai Soo Yun? Apa mereka menjalin hubungan khusus?
Onew semakin mendekat, tapi ia berusaha untuk tak mengeluarkan suara sedikitpun. Di tengah keramaian, ia mulai lihai bersembunyi di antara orang-orang tiap kali Minho mendongak. Onew baru akan melangkah lagi saat di rasakannya seseorang berjalan mendekatinya dan menepuk pundaknya.
“Hyung!” tegur Taemin tiba-tiba, yang berhasil membuat Onew terlonjak kaget.
“Taemin!! Jangan mengagetkan orang tua donk!!” maki Onew kesal sambil mengelus-elus dadanya yang deg-degan, mendengar itu bukannya minta maaf, Taemin malah nyengir cengegesan.
“kau ini, pabo!” runtuk Onew lagi sambil memukul kepala Taemin keras hingga membuat Taemin meringis kesakitan dan mengelus-elus kepalanya.
“hyung.. sakit!! Lagipula hyung ngapain sih ngendap-ngendap kayak gini? Mau maling ayam ya?” tuduh Taemin durhaka dan menatap Onew penuh rasa curiga.
“Ya’!! Kau ini… bodoh!! Mana mungkin!!” elak Onew marah. Lama-lama ia kesal juga, punya dongsaeng nggak pinter-pinter. Gayanya aja yang udah dewasa dan mainnya cinta-cintaan, tapi pemikirannya….
“Lihat tuh, Minho dan Soo Yun, aku ingin mendengar apa yang mereka berdua bicarakan” jelas Onew setengah berbisik sambil menunjuk ke arah Minho dan Soo Yun. Taemin mengikuti arah yang di tunjukkan Onew. Keningnya berkerut, entah kenapa Taemin juga jadi ikut-ikutan bersembunyi dan menunduk.
“memang ada yang aneh? Aku dan Jonghyun hyung juga tadi bicara dengan SOo Yun noona” tanya Taemin yang juga memelankan suaranya.
“tapi ini berbeda. Minho dan SOo Yun diam-diam jalan dan makan siang bersama, kelihatannya Minho menyukai gadis itu dan mungkin mereka mempunyai hubungan istimewa” jawab Onew menjelaskan asal-usul dari sikap yang penuh selidik seperti sekarang.
“MWO???” pekik Taemin kaget + shock seraya kembali berdiri tegak dan menatap Onew dengan penuh rasa tak percaya.
“Hey! Turunkan kepalamu!” celetuk Onew sewot seraya menarik kepala Taemin untuk kembali menunduk. Sesaat, Onew kembali mengawasi Minho, memastikan dongsaengnya yang satu itu tak mendengar teriakan Taemin barusan.
“be..benarkah hyung? Minho hyung menyukai Soo Yun noona?” tanya Taemin masih tak percaya dengan apa yang dikatakan Onew barusan.
“tentu saja benar! Buat apa aku bohong?”
Taemin terdiam, iapun kembali mengalihkan pandangannya pada Minho di depan. Berbagai macam pikiran aneh mulai bermunculan di otaknya. Masih di antara rasa kaget dan tak percaya, Taemin menelan ludah.
“masa?” gumamnya.
“Omo!!! Itu KEY!!” pekik Onew tiba-tiba, yang berhasil membuyarkan lamunan Taemin. Taeminpun mengikuti arah pandang Onew dan mendapati Key sedang celingak-celinguk mencari seseorang. Lalu sedetik kemudian pandangan Key tertuju pada Minho dan Soo Yun, keningnya terlihat berkerut. Beberapa saat ia memandangi kedua orang itu lalu sedetik kemudian ia berjalan menghampiri Minho dan Soo Yun dengan penuh rasa aneh dan ingin tau.
“Aigo.. Key tidak boleh tau tentang ini! Ppalli Taemin-ah, kita harus melakukan sesuatu!” ajak Onew tiba-tiba sembari menarik tangan Taemin dan memaksanya mengikutinya menghampiri Minho dan Soo Yun, juga Key yang baru tiba di sana.
“kalian bicara apa?” tanya Key curiga begitu berdiri di antara Minho dan Soo Yun yang juga berhasil mengagetkan kedua sejoli itu.
“Ah Key, itu-..” kata-kata SooYun menggantung.
“Oh, Key!! Aku mencarimu sejak tadi!!” seru Onew tiba-tiba sambil ngeloyor ngerangkul Key dan membawanya pergi begitu saja. Key masih kebingungan, sesaat ia tampak ingin melepaskan diri dan melirik Minho, Taemin dan Soo Yun yang memandanginya yang mulai berjalan menjauh. Tetapi rangkulan Onew justru menjadi semakin erat hingga akhirnya membuat Key pasrah untuk mengikuti hyungnya itu.
Kini tinggallah Minho, Taemin dan Soo Yun. Taemin melirik mereka berdua bergantian, Minho masih tampak murung dan SOo Yun juga sama, gadis manis itu juga tampak sedikit gelisah.
“aku harus pergi, permisi” kata SOo Yun tiba-tiba dan pergi begitu saja.
“Ee-noona!!” panggil Taemin kaget. Tapi terlambat, Soo Yun sudah pergi semakin menjauh sebelum akhirnya menghilang di tengah-tengah hiruk pikuk tamu undangan di sana.
“Hhh… dia cepat sekali” kata Taemin sambil garuk-garuk kepala. Taemin pun mengalihkan pandangannya pada Minho di sampingnya, tiba-tiba saja ia ingin menanyakan tentang kebenaran yang Onew katakan tadi padanya,
“hyung…” panggil Taemin tiba-tiba. Minho menoleh.
“Apa benar kau menyukai Soo Yun noona?” tanyanya hati-hati.
******
“hyung… ada apa?” tanya Key mulai tak sabar. Sejak tadi Onew terus membawanya berjalan menjauh hingga mereka akhirnya sampai di belkon utama, teras kapal pesiar di mana mereka bisa melihat kota Seoul dari kejauhan di tengah gemerlap bintang-bintang malam.
“Ee—itu, coba lihat, aku ingin memperlihatkan pemandangan ini padamu. Indah bukan?” jawab Onew berusaha berpikir secepat yang ia bisa.
Key mengalihkan pandangannya pada pemandangan di depan. Meskipun kapal pesiar itu berjalan begitu lambat, tapi mereka kini sudah berada cukup jauh dari daratan. Dari sana, kota Seoul terlihat sangat indah. Di tengah kegelapan, lampu-lampu yang berkelap-kelip dari kota terlihat sangat indah.
Key menghelas nafas, ia merasa sedikit kesal, dia pikir Onew ingin membicarakan hal yang penting, ternyata hanya ini.
Hembusan angin dari laut menerpa wajah Key dan Onew hingga membuat rambut kedua namja tampan itu terhuyung-huyung terkena angin. Rambut Key yang tadinya tertata rapi kini menjadi berantakan dan tak beraturan. Bunyi ombak-ombak kecil yang menghantam badan kapal juga menimbulkan kesan tersendiri yang berbeda.
Di tengah kesunyian di antara mereka berdua, desiran ombak itu terdengar sangat merdu dan menenangkan. Sejenak Key memejamkan matanya, berusaha untuk rileks. Tapi baru saja beberapa detik ia memejamkan matanya, tiba-tiba bayangan saat di lihatnya Minho dan Soo Yun yang berbiacara berdua dan terlihat sangat serius tadi kembali terbesit di otaknya.
Meski masih ragu, tapi Key yakin ia melihat pandangan berbeda dari Minho untuk SOo Yun. Key bisa merasakan ada yang aneh dengan Minho dan SOo Yun. Mereka berdua terlihat sedikit canggung tadi, juga cara bicara SOo Yun yang terlihat melembut, tidak seperti biasanya yang bawel, cerewet dan selalu meneriakinya.
Key membuka matanya, entah kenapa, tiba-tiba saja ia ingin bicara dengan gadis itu. Han SOo Yun.
“Hyung, aku harus pergi” kata Key tiba-tiba dan pergi begitu saja.
“He..Hey!! Key, kau mau kemana?!” seru Onew kaget. Tapi percuma, Key tak menghiraukan panggilan hyungnya itu dan kembali masuk ke ke ruang pesta. Onew mendesah.
“Apa boleh buat, paling tidak aku sudah berusaha menahannya” kata Onew terlebih pada dirinya sendiri.
******
SOo Yun duduk dengan kasar di sebuah kursi di depan ruang rias di sebuah kamar yang memang sengaja di persiapkan untuknya berisitirahat. SooYun memandang pantulan dirinya di cermin kesal. Dalam hati ia mengutuk dirinya sendiri, ia sudah melakukan hal bodoh.
“Kenapa aku tidak membantah semalam? Seharusnya pertunangan ini tidak pernah terjadi!!” runtuknya kesal.
“Seharusnya aku memilih sendiri pasanganku! Bukan di jodohkan seperti ini!!” tambahnya.
Wajah Soo Yun tertekuk. Ia mengangkat tangan kirinya dan memandangi cincin yang tengah bertengger manis di jari manisnya.
“Aku harus melepaskan ini!” katanya tiba-tiba seraya kembali mencoba melepaskan cincin itu dari jemarinya.
“sial!! Kenapa tidak bisa lepas!!” runtuknya sambil terus mencoba sekuat yang ia bisa. SOo Yun terus menarik cincin itu dan memaksanya keluar dari jari manisnya, tapi tetap tak bisa. Semakin kuat ia mencoba, bukannya terlepas, jemarinya justru menjadi terasa sakit dan memerah.
“Kenapa… kenapa menyangkut?!” katanya frustasi dengan mata yang mulai berair.
Soo Yun menyerah, ia kembali memandangi cincin itu lama. Harusnya Minho yang melakukan itu, memakaikan cincin itu di jari manisnya. Ia tau mungkin ini terlalu cepat, tapi ia sudah sangat yakin ia menyukai Minho dan ia juga bisa merasakan Minho memiliki perasaan yang sama dengannya.
Tanpa di komando, tiba-tiba saja ingatan SOo Yun kembali pada pembicaraan ia dan Minho tadi.
-Flash Back-
“Soo Yun-ssi, selamat”
“ini hanya pura-pura…”
Minho menampakkan senyum manisnya walau terlihat sedikit di paksakan.
“kau tidak perlu menjelaskan padaku. Ku lihat kalian sangat serasi, aku ikut bahagia atas pertunangan kalian. Kini kalian berdua sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Apa kalian akan segera menikah?” tanya Minho berusaha tenang.
“Minho-ssi…” panggil Soo Yun lirih.
“tapi, Key masih harus terus jalan dengan karirnya di dunia entertaine, lalu bagaimana? Dia tidak mungkin menikah di usia seperti ini, apalagi kalau sampai pihak mangement tau” lanjut Minho seolah-olah tak mendengar panggilan SOoYun.
“ini bukan seperti…”
“mungkin seharusnya dari awal aku tidak mendekatimu. Ah, ini lucu sekali, bagaimana bisa aku berpikir bisa mendapatkanmu padahal sejak awal aku tau kau dan Key akan bertunangan! Aku egois ya?!” lanjut Minho sambil tersneyum kecut.
SooYun terhenyak. Ia terdiam. Di tatapnya Minho lekat, bisa di rasakannya namja itu terluka. Ia pikir selama ini hanya ia yang merasakan ‘suka’, apa benar begitu? Apa benar yang Soo Yun terjemahkan dari kata-kata Minho barusan? Apa artinya itu Minho menyukainya?
“Tidak apa-apa. tenang saja, aku yakin kalian akan menjadi pasangan yang sangat serasi walaupun ku lihat kalian sering bertengkar. Tapi mungkin kalian baru akan menikah…..”
“Berhenti! Aku sudah bilang ini hanya pura-pura. Kenapa kau tak mau mendengarku!” potong SOo Yun menahan tangis. Ia memang Minho nanar.
“Aku menyukaimu!” lanjut SOo Yun blak-blakkan.
Minho terdiam. Ia tampak sedikit kaget dengan pernyataan SOo Yun barusan.
“aku tau mungkin terlalu cepat, tapi… aku sudah merasakannya sejak awal , sejak awal kita bertemu. Apa kau tau betapa bahagianya aku saat aku mengajakku makan siang waktu itu?” Soo Yun menahan tangisnya. Bagaimana bisa Minho berkata semudah itu? Bagiamana bisa namja itu masih bisa tersenyum di saat-saat seperti ini?
“Apa.. kalau pertunangan ini tak terjadi kau akan tetap di dekatku? Apa kita bisa menjadi lebih dekat dari sekedar teman? Bisakah?” tanya SOo Yun.
“itu tidak mungkin” jawab Minho.
“kau sudah menjadi miliknya” tunjuk Minho pada cincin yang melingkar manis di jemari Soo Yun. Soo Yun beralih memandangi cincin itu dalam.
“benarkah? Tidak bisa?” tanyanya lirih.
-Flash Back End-
“tidak bisa ya?” ulang Soo Yun sambil tersenyum kecut.
“huh, benar juga. Bahkan cincin ini tak mau lepas!” tambahnya.
Cekrek
Di rasakannya pintu di buka. Soo Yun dengan cepat menghapus air matanya dan beralih memandang ke arah pintu. Di sana di lihatnya Key tengah berdiri dan memandangnya penuh rasa ingin tau.
“ada apa sebenarnya antara kau dan Minho?” tanya Key tanpa basa-basi.
******
Taemin masih diam. Ia dan Minho kini tengah berada di balkon belakang kapal. Mereka berdua memilih untuk mengasingkan diri sejenak dari keramaian. Semilir angin lembut menerpa rambut dan wajah mereka.
Minho memejamkan matanya dan membiarkan hembusan angin itu membentukan diri di wajahnya. Sementara Taemin duduk di lantai dan menyandarkan punggungnya di pagar pembatas balkon. Ia menengadahkan wajahnya menatap hamparan langit malam yang bertabur bintang di atas.
“jadi… hyung benar-benar menyukai SOo Yun noona?” tanya Taemin lagi entah untuk keberapa kalinya. Minho melirik Taemin dan tersenyum kecut, tapi ia tak menjawab apapun.
“ini lucu sekali, kenapa nasib kita jadi mirip begini hyung? Aku menyukai Hanna…” kata-kata Taemin menggantung.
“Ah tidak, aku lebih buruk. Setidaknya Soo Yun noona kelihatannya juga menyukaimu hyung, sementara aku… Ahaha.. menyedihkan sekali” lajutnya.
“ku dengar Jonghyun hyung juga menyukai Hanna? Benarkah?” tanya Minho tiba-tiba. Taemin melirik Minho, “benar. Ah, ini akan menjadi sangat sulit. Jonghyun hyung benar-benar lawan yang berat” jawab Taemin seraya bangkit dari duduknya dan berdiri di samping Minho.
“Ahaha… benar, kau pasti kalah” tawa Minho.
“hyung, kau harusnya mendukungku!” tegur Taemin sewot.
“Mianhae, hehehe...”
“Hhhh… hyung, kalau kau ada di posisi ku, apa yang akan kau lakukan? Hanna menyukai Key hyung” gumam Taemin lagi.
“Berusahalah, Key hanya menganggap Hanna sebagai dongsaengnya. Masih ada kesempatan untukmu” jawab Minho menerawang.
“aku tau itu, hanya saja… aku khawatir, apa Hanna akan menerima namja lain selain Key hyung?”
“entahlah, tapi setidaknya.. kau berusaha. Setelah berusaha dengan tenagamu sendiri, nanti apapun hasilnya kau pasti akan tetap merasa puas”
Taemin kembali diam. Ia berusaha mencermati makna dari kata-kata hyung nya itu.
“Taemin-ah, Hanna tidak datang kan?” tanya Minho tiba-tiba.
“Ah, Ne. dia bilang dia lelah dan ingin istirahat” jawab Taemin.
“Seharusnya kau tidak meninggalkannya, kau kan tau itu hanya alasan untuknya agar tak melihat Key bertunangan dengan yeoja lain”
“aku tau, tapi justru di saat seperti ini, ku pikir ia perlu sendiri dan memikirkan kembali semuanya”
Hening.
Minho dan Taemin kembali sibuk dengan pikirannya masing-masing. Kedua namja itu terlihat memandang langit menerawang.
“hyung…” panggil Taemin tiba-tiba.
“Hmm?”
“Aku tidak tau harus mendukungmu atau Key hyung, tapi… aku harap kau bisa mendapatkan yeoja yang kau sukai, begitu pula Key hyung… dan Jonghyun hyung… mungkin” lanjut Taemin ragu di kata-kata terakhirnya,
Minho melirik Taemin dan mengumbar senyum.
“kau ini, sejak kapan kata-katamu menjadi dramatis saperti ini? Kau suka menonton sinetron ya?” goda Minho sambil mengacak-acak rambut Taemin gemas.
******
“Hey, Key! Kau jelek!! Aku sangat membancimu!!” tunding Soo Yun yang mulai mabuk setelah menegak 2 botol arak yang ia temukan di salah satu lemari di sana.
“Kau pikir aku menyukaimu? Hiisss.. kau juga menyebalkan!” hardik Key tak mau kalah. Beruntung Key masih bisa mengendalikan dirinya, ia hanya menegak beberapa gelas arak, tidak seperti Soo Yun yang langsung meminum dari botolnya membabi buta.
“kau… rasanya aku ingin menendangmu ke laut! Aku ingin mencekekmu sampai mati!” lanjut SOo Yun dengan wajah yang mulai memerah karena mabuk.
Key melirik SOo Yun kesal. Amit-amit dah liat yeoja yang satu ini, nggak ada manis-manisnya sama sekali.
“Hoek..hoek..” SOo Yun tampak ingin muntah.
“Hiaa!! Kau jorok sekali! Cepat sana ke kamar mandi!!” teriak Key seraya beranjak menjauh dan memandang SOo Yun ngeri.
“Aku, aku menyukai… Minho! Choi Minho… tapi.. gara-gara kau… gara-gara kau.. Hek.. aku dan dia.. hek” kata-kata SOo Yun menggantung, ia mulai cegukan dan oleng.
“Mwo? Apa katamu?!!” seru Key kaget.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar