Title
: Bacause Valentine
Author
: Puthrie Shairis As
Genre
: Romance, Komedi (?)
Length
: Oneshoot
Cast
: Kim Kibum a.k.a Key, Park Sun Hee a.k.a you
(reader), and other member SHINee
Sinar
matahari pagi menyusup di antara sela-sela gorden yang masih tertutup. Cahaya
yang masuk perlahan-lahan membuat seisi kamar tampak terlihat lebih jelas.
Seluruh dinding kamar itu dilapisi cat kuning cerah. Di sudut terlihat tempat
tidur berseprai kuning motif bola-bola putih dengan seorang yeoja cantik yang
masih terlelap diatasnya.
Sedikit
demi sedikit cahaya matahari mulai menerpa wajahnya, membangunkan yeoja itu
tanpa disengaja. Dengan perlahan yeoja itu mulai membuka matanya, tangannya
beranjak melindungi matanya agar tak terkena cahaya matahari yang membuat matanya
silau. Beberapa detik kemudian, bayangan samar seorang namja tampan tertangkap
oleh kedua bola mata indahnya. Yeoja itupun menggosok matanya yang masih belum
sepenuhnya terbuka, begitu selesai bayangan namja itupun menjadi semakin jelas
dimatanya.
Yeoja
itu hanya diam dan memandangi wajah namja yang terlelap di depannya itu lama,
wajah mereka saling berhadapan dan hanya terpisah jarak beberapa senti saja.
Selama beberapa saat terus begitu hingga akhirnya yeoja itu tersadar akan
sesuatu..
“KYaaa….!!”
Pekik yeoja itu kaget dan bangun dari tidurnya begitu menyadari ada seorang
namja di tempat tidurnya! Yeoja itu berusaha bergeser menjauh tapi….
BUKk.. Ia terjatuh dari tempat tidurnya.
BUKk.. Ia terjatuh dari tempat tidurnya.
“Aww…!”
yeoja itu meringis kesakitan. Tetapi matanya masih memandangi namja yang
terlelap di tempat tidurnya. “Waeyo..? ke..kenapa dia ada disini?” tanya yeoja
itu gugup.
“Hah!
Jangan-jangan…” yeoja itu segera meraba piamanya. “Hhh…” yeoja itu menghela
nafas lega begitu mengetahui piamanya masih melekat di tubuhnya tanpa ada satu
kancingpun yang terbuka. Yeoja kini beralih memandang namja tadi, dan ia juga masih
mengenakan piama pinknya.
“Kami
tidak melakukannya… kami tidak melakukannya!” yeoja itu berusaha meyakinkan
dirinya sendiri. Kemudian iapun kembali memandangi namja itu lama. Tiba-tiba
senyum tipis tersungging dari bibir kecilnya.
“Ternyata
kalau dia tampan juga…” puji yeoja itu mengumbar senyum. Di saat yang bersamaan
namja itu membuka matanya dan memandang lurus ang yeoja dengan senyum
mengembang di bibirnya.
“Kau
baru tau kalau aku ini tampan??” goda namja itu jail.
“Yaa…!!
Key!! Kau mengerjaiku!!” seru yeoja itu begitu menyadari apa yang baru saja
terjadi.
“Sun
Hee-ssi, kau manis sekali saat tidur!” lanjut Key tanpa memperdulikan apa yang
dikatakan Sun Hee barusan. Wajah Sun Hee merona, tapi dengan cepat ia berdiri
dan membuang pandangannya ke luar jendela.
“Jangan
seenaknya masuk ke dalam kamar orang lain! Kita sudah bukan anak kecil lagi!”
nasehat Sun Hee mengalihkan pembicaraan. Key tersenyum manis dan bangkit dari tidurnya.
“Ne..ne..
arraseo! Ppalli, kita harus berangkat ke sekolah!” jawab Key seraya
mengacak-acak rambut Sun Hee sebelum akhirnya berjalan keluar kamar.
“Ya`!!”
teriak Sun Hee cemberut.
***
***
Sun
Hee terus cemberut dan diam. Dia masih kesal dengan kejadiaan tadi pagi,
menurutnya Key sudah keterlaluan. Masuk dan keluar ruang pribadinya sesuka
hati. Sun Hee melirik Key sebal, memang mereka sudah tinggal bersama sejak
mereka kecil, tapi bukan artinya hal itu bisa di jadikan alasan untuk
menyelinap ke kamar seorang yeoja dan masuk ke dalam selimutnya!
Sun
Hee dan Key adalah teman sejak kecil. Key dititipkan kepada orang tua Sun Hee
oleh orang tuanya yang sangat sibuk bekerja di luar negeri sejak mereka masih
sekolah dasar. Tentu saja orang tua Sun Hee tak akan menolak mengingat hubungan
baik di antara mereka.
“Kapan
eomma dan appa pulang?? Tega sekali kalian meninggalkanku dengan namja ini!”
gumam Sun Hee putus asa mengingat eomma dan appanya yang sekarang pasti sedang
asyik berlibur ke eropa.
“Yeobo….”
Panggil Key.
“Apa?!”
jawab Sun Hee sewot mengingat perlakuan kejam Key padanya beberapa minggu lalu.
==Flashback==
“Shireo!!
Apa kau gila?? Kenapa aku harus menjadi pacarmu??” elak Sun Hee tegas.
“Ya`
tentu saja kau harus mau! Kau pikir siapa yang akan mengurusimu selain aku?”
jawab Key percaya diri. Sun Hee mendengus kesal, memang selama ini Key yang
selalu mengurusinya, mulai dari memasak, mencuci dan beres-beres, tapi itu
semua diluar kuasa Sun Hee karena Key sendiri yang memaksa untuk
mengerjakannya.
“Tapi
kenapa aku harus menjadi pacarmu?” Sun Hee tak mau kalah. Key tersenyum penuh
kemenangan dan menjawab dengan yakin “karena kau harus balas budi atas semua
yang kulakukan untukmu selama ini. Bukankah kau paling membenci orang-orang
yang tak tau balas budi?”
Wajah
Sun Hee tertekuk, ia cemberut karena merasa benar-benar terpojokkan.
“kalau kau tidak mau, yaa…”
“kalau kau tidak mau, yaa…”
“Ne..Ne…
ya baiklah!! Kau benar-benar menjebakku!” maki Sun Hee yang justru membuat Key
tersenyum penuh kemenangan.
==Flashback
End==
“Saranghaeyo..”
lanjut Key nyengir dan menarik Sun Hee mendekat lalu merangkulnya. Sun Hee
justru membuang muka dan menjawab enteng “Kau selalu mengatakan itu setiap
hari!
Dan
aku benar-benar sudah bosan.”
Key
kembali nyengir dan merangkul Sun Hee semakin erat. “jangan berkata seperti itu
yeobo, aku hanya ingin kau tau aku mencintaimu. Tapi kenapa kau tak pernah
membalasnya dengan kata-kata manis seperti yang biasa dikatakan anak perempuan
pada kekasihnya?? Aku ingin sekali mendengarnya!” ucap Key penuh harap.
“Terus
saja bermimpi!” jawab Sun Hee tak perduli.
***
***
“Ini,
buka mulutmu!” perintah Key bermaksud untuk menyuapi Sun Hee. Kini ia dan Sun
Hee sedang makan siang di atap gedung sekolah seperti biasa yang memang menjadi
tempat favorit keduanya untuk menghabiskan jam makan siang karena suasananya
yang tenang dan jauh dari keramaian.
Sun
Hee memandang Key kesal. Tanpa banyak bicara ia mengambil alih sendok dari
tangan Key dan menyuapinya sendiri ke dalam mulutnya. Sun Hee memang boleh
kesal ataupun marah dengan namja satu ini, tapi tidak pada masakan buatannya
karena semua makanan ini sangat lezat dan selalu menjadi favoritnya.
“Kau
masih marah padaku dengan kejadian tadi pagi??” tanya Key sedikit terkejut. Sun
Hee masih membuang muka dan terus melahap bekal makan siangnya yang memang
setiap hari selalu Key siapkan khusus untuknya.
“Kalau
marah kenapa terus makan bekal buatanku?? Kau harusnya tak memakannya!” tegur
Key sewot.
“Aku
tidak bisa membiarkan semua makanan ini terbuang sia-sia begitu saja!” jawab
Sun Hee dengan mulut penuh makanan. Key mengumbar senyum, tentu saja ia tau Sun
Hee tidak akan mungkin menolak makanan yang dibuatnya. Key membuka kembali
tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak kue tart kecil dari dalam tasnya.
“Ini
untukmu.” Key menyodorkan kotak kue itu. Sun Hee melirik kotak kue itu, dan
mengambilnya. “kau berusaha menyogokku?” tebak Sun Hee seraya membuka kotak itu
dan mengeluarkan sepotong kue di dalamnya.
“Ternyata
kau cepat mengerti!” jawab Key nyengir. Sun Hee menggerutu beberapa saat,
tetapi setelah itu ia mulai melahap kue di tangannya cepat. “kau menang kali
ini, karena kuenya benar-benar enak!” kata Sun Hee jujur dan mulai melahap
potongan kue berikutnya.
“Ya`
ternyata kalian disini?!” seru seseorang tiba-tiba. Sun Hee dan Key menengok ke
sumber suara, di ambang pintu mulut tangga sudah terlihat beberapa namja tampan
yang kini berjalan menghampiri mereka. “Huaa.. ini semua hyung yang masak??”
tanya Taemin girang melihat semua makanan di depannya.
“Ne,
ayo kemari taemin-ah! kita bisa memakannya bersama!” jawab Sun Hee masih dengan
mulut yang penuh dengan makanan. Taemin mengangguk semangat dan beranjak duduk
di samping Sun Hee.
“Gomawo…!”
seru Taemin seraya melahap sandwhich yang diambilnya.
“Aku
tak menyangka ternyata kau bisa seromantis ini kibum-ah!” goda Minho meninju
pundak Key pelan.
“Kau
curang Key. Kau bahkan tak pernah memasakan bekal untukku!” sambung Jonghyun
cemburu.
“Makan
siang berdua?? Kedengarannya benar-benar bagus!” celetuk Onew nyengir lalu ikut
bergabung dengan Sun Hee dan Taemin yang siap menghabiskan semua bekal makan
siangnya saat itu.
“Ya`
kanapa kalian memakannya?? Aku memasaknya khusus untuk Sun Hee!” protes Key
yang tidak rela bekal istimewa buatannya dimakan oleh namja-namja kelaparan
itu.
“Semua
makanan ini benar-benar enak!” kata Onew jujur tanpa berhenti mengunyah makanan
dimulutnya. “Ne, coba yang ini juga hyung! Ini sangat lezat!” jawab Taemin
menyodorkan sepotong Sandwhich pada Onew. “aku juga mau! Jangan dihabiskan!”
protes Sun Hee lagi. Mereka bertiga menjadi ribut karena saling berebut satu
sama lain, mereka benar-benar tak menghiraukan kata-kata Key barusan.
“Mereka
bahkan tidak mendengarkanku!” Gerutu Key semakin kesal.
“Sudahlah
kibum-ah. kita nikmati saja!” hibur Jonghyun yang kemudian turut bergabung
dengan Sun Hee, Onew dan Taemin. Siang itupun menjadi siang yang panjang untuk
mereka semua.
***
Sekolah
sudah mulai sepi, semua siswa dan siswi sudah membubarkan diri begitu Bel
pulang terdengar. Tetapi Key masih duduk santai di kelasnya sambil mendengarkan
lagu dari ipodnya. Ia memutuskan untuk menunggu Sun Hee yang masih belum bisa
pulang karena harus mengurus beberapa buku penting di perpustakaan. Key duduk
bersandar pada kursinya dengan kedua kakinya yang diletakkan di atas meja sementara
tangannya sibuk meminkan game dari handphonenya.
Key
tidak sendiri, karena Minho, Onew, Taemin dan Jonghyun telah berbaik hati untuk
menemaninya. Sementara Key sibuk dengan handphonenya, keempat temannya yang
lain malah sibuk membicarakan masalah coklat dan Valentine.
“Ku
harap tahun ini aku bisa mendapatkan lebih banyak coklat!” curhat Onew nyengir.
“ku harap aku juga masih bisa mendapatkan banyak coklat, karena aku merasa
akhir-akhir ini popularitasku menurun drastis!” sambung Jonghyun serius.
“Sudahlah,
apa yang kalian khawatirkan?? Itu hanya coklat!” kata Minho santai. “Ya` tentu
kau dengan mudah mengatakan itu, karena bukan Valentine pun kau selalu mendapat
coklat” jawab Jonghyun sewot.”Ne, itu karena dia sangat popular di kalangan
para yeoja!” tambah Onew.
“Aku
bahkan tidak yakin akan ada yang memberiku coklat!” celetuk Taemin tersenyum
kecut.
“Tentu
saja ada! Sun Hee akan memberimu coklat!” balas Onew asal.
“Jeongmal..??”
tanya Taemin cerah. “kira-kira siapa namja beruntung yang akan mendapatkan
coklat dari Sun Hee??” tanya Jonghyun tiba-tiba. Key yang tidak sengaja
mendengar pertanyaan itu dengan cepat melepas headseatnya dan menyimak.
“Tentu
saja aku!” jawab Minho setengah tertawa.
“Karena
aku tampan dan populer!” lanjutnya. “Ani. Tentu saja aku hyung! Dia sangat baik
padaku!” elak Taemin nyengir. “Ani… pasti aku!!” sambung Onew. Merekapun mulai
ribut dan saling mendorong pelan.
“Ya`
Tentu saja aku!! Aku pacarnya!!” seru Key keras, membuat keempat namja itu
memandang kearahnya. “aku bahkan tidak yakin dia menganggapmu kekasihnya!” goda
Minho yang diikuti dengan tawa Onew, Taemin dan Jonghyun.
“Lihat
saja nanti!” kata Key sewot. `Awas saja kalau dia tak memberiku coklat!`
gerutunya dalam hati.
***
***
Key
mengaduk segelas susu ditangannya perlahan, begitu sudah yakin teraduk merata,
ia meletakkannya diatas sebuah nampan kecil yang ditemani dengan beberapa snack
disampingnya. Key membawa nampan itu menaiki tangga dan berhenti di depan
sebuah kamar di bagian timur. Key mengetuk pintu kamar itu pelan.
“Masuk.”
Saut Sun Hee dari dalam. Key memutar knop pintu dan mendorongnya dengan
tubuhnya sementara tangannya memegangi nampan dan menjaga agar susu di atasnya
tidak tumpah.
“Ini,
susu sebelum tidur seperti biasa!” kata Key semangat seraya meletakkannya di
meja kecil dekat tempat tidur Sun Hee.
“Ne,
gomawo!” jawab Sun Hee yang masih sibuk dengan buku-buku PRnya yang menumpuk.
Key menghampiri Sun Hee di meja belajarnya dan mengamati soal-soal itu beberapa
saat. “kau salah. Ini harusnya di tulis capability, c-a-p-a-b-i-l-i-t-y”
tegur Key dan mengejakan jawaban yang benar.
“mwo??”
“capability,
c-a-p-a-b-i-l-i-t-y” ulang key. Untuk beberapa saat Sun Hee tampak berpikir
keras, keningnya berjerut tiap kali ia berusaha mengeja dengan benar, tetapi
selang beberapa detik kemudian ia mulai menjerit.
”Aaaarrgh…
aku tidak mengerti!” keluh Sun Hee putus asa.
Key
memandang wajah kesal dan putus asa itu penuh senyum. “Kau ini.. minggir! Biar
aku lihat!” kata Key akhirnya.
“Jeongmalyo??”
tanya Sun Hee sumringah. Kemudian ia pun berdiri dari duduknya yang kemudian
diambil alih oleh Key. “gomawo Key-ah. kau memang dewa penyelamatku!” puji Sun
Hee senang.
“Kau
memang tidak bisa melakukan apapun tanpa ku!” celetuk Key tanpa mengalihkan
pandangannya dari kertas-kertas soal di tangannya. Sun Hee mengulum senyum dan
beranjak duduk di tempat tidurnya. Ia lalu memakan snack dan menghabiskan susu
yang dibawakan Key untuknya.
Memang
setiap malam Key selalu mengantarkan hal-hal seperti ini untuknya. Key memang
benar-benar perhatian dan selalu memanjakan Sun Hee seperti gadis kecil. Tapi
walaupun begitu, Sun Hee cukup menikmatinya.
“Ya`
siapa yang menginjinkanmu makan sekarang??” tegur Key tiba-tiba. Tangan Sun Hee
yang tadinya ingin menyuap terhenti, keningnya berkerut. “Waeyo??kau sendiri
yang membawanya untukku?” tanya Sun Hee bingung.
“Memang,
tapi bukan sekarang! Kau harus menyelesaikan PRmu terlebih dahulu!” jelas Key.
“Tapi kau bilang…” belum lagi Sun Hee menyelesaikan kata-katanya, Key memotong
“Aku hanya bilang ingin melihat, kau harus mengerjakannya sendiri!” kata Key
seraya berdiri dari duduknya. Sun Hee cemberut, `kirain mau bantu ngerjain!
Bilang kek dari tadi kalau cuma mau lihat!` gerutu Sun Hee keki.
“Ppalli!
Aku akan membantumu!” tegur Key lagi. Dengan malas Sun Hee beranjak dari tempat
tidurnya dan kembali duduk di kursi meja belajarnya. “kutarik ucapanku! Kau
sama sekali bukan dewa penyelamatku!” celetuk Sun Hee tajam.
“Terserahlah,
yang penting kau harus cepat menyelesaikan PRmu sebelum larut malam!” jawab Key
tegas. Sun Hee semakin cemberut dan menggerutu kesal “semakin lama kau semakin
terlihat seperti ibuku!”
***
***
Sun
Hee memakan bekal makan siangnya gelisah. Semakin lama ia merasa seperti
buronan yang baru saja kabur dari penjara melihat bagaimana cara Key menatapnya
sekarang. Di tambah lagi sikap Key hari ini benar-benar aneh! Dia tak banyak
bicara seperti biasanya, dia terus diam dan tak pernah berhenti menatap Sun Hee
sejak sarapan tadi pagi. Tentu saja itu membuat Sun Hee benar-benar merasa tak
nyaman.
Sun
Hee kembali melirik Key, dan namja itu masih juga terus menatapnya! Sun Hee sampai
di buat merinding olehnya.
“Yaaa`!
apa yang kau lihat?? Apa aku baru saja membunuh seseorang?” tegur Sun Hee
akhirnya setelah benar-benar tak tahan dengan cara Key menatapnya. “Ani. Aku
hanya berpikir!” jawab Key singkat. Sun Hee memandang Key kesal dan
menggerutu pelan.
Suasana
kembali hening.
“Yeobo…”
panggil Key tiba-tiba.
“Hmm??”
jawab Sun Hee sembari terus melahap makanannya.“Kau.. taukan besok hari apa??”
tanya Key ragu. “Tentu saja besok hari sabtu” jawab Sun Hee cuek. Pasti ada yang
dia inginkan! Tebak Sun Hee.
“Anio.
Tentu saja besok hari sabtu, tapi maksudku… besok tanggal 14” kata Key lagi.
“Ne..
ne.. besok Valentine, aku tau!!” balas Sun Hee cepat. Mendengar itu Key tersenyum
cerah, “kalau begitu kau pasti akan memberiku coklan bukan??” tanya Key
semangat.
“Tidak!!”
jawab Sun Hee kejam. Key mendesah pelan, sebenarnya ia sudah tau akan jadi
begini, tapi walaupun begitu, tetap saja ia tak menyerah. Mendapatkan coklat
dari wanita yang dicintainya, hm.. sudah pasti itu adalah impian teranehnya,,
atau mungkin hal yang normal?!
“Yeobo…”
panggil Key manja seraya menarik-narik ujung lengan baju Sun Hee. Suaranya
memelas, matanya memandang penuh harap, dan wajahnya benar-benar menampakkan
kesedihan. “Yeobo…” rengek Key lagi begitu tak mendengar jawaban Sun Hee.
“Yeobo..
kau akan memberiku coklat kan?? Iya kan??” Key kembali memulai aksinya. Sun Hee
akhirnya bergerak, kini ia beralih memandang Key yang…
“Hey!!
Kau.. haiiiss.. apa yang kau lakukan??” seru Sun Hee kaget. Saat ia beralih
memandang Key, ternyata namja itu sudah bersiap dengan wajah sok imutnya, duduk
manis dan mengedip-ngedipkan matanya manja. “Mau kan??” tanya Key lagi entah
untuk yang keberapa kalinya.
“Andwae!!
Aku tidak punya waktu membuatnya!” jawab Sun Hee tegas.
“Tapi
aku pacarmu!! Biasanya saat Valentine yeoja sepertimu memberi coklat pada
kekasihnya!!” protes Key. “Andwae!! Sudah ku bilang aku tidak punya waktu!”
balas Sun Hee ngotot. Key cemberut, bagaimana bisa ia menyukai seorang yeoja
kejam seperti ini?? Benar-benar keajaiban.
“Ayolah
Sun Hee-ssi. Bersikap romantisnya sekali-kali. Cobalah untuk menyenangkan hati
kekasihmu ini.” Rayu Key selembut mungkin. “tidak!!” jawab Sun Hee kukuh.
“Ayolah…
kali ini saja.” Key tak mau menyerah.
“Andwae!!”
jawab Sun Hee mulai kesal. Key yang mendengar itu jadi ikutan kesal dan tak
sabar. “Yaaa..!! aku tidak mau tau! Kau harus memberiku coklat!! Awas saja
kalau kau tidak melakukannya besok!!” bentak Key memaksa lalu pergi meninggalkan
Sun Hee begitu saja.
“Mwo??”
seru Sun Hee kaget. Ia terus memandangi Key bingung hingga ia menghilang di
balik pintu turun. Apa ada orang seperti itu? Pikir Sun Hee yang masih
terheran-heran dengan apa yang baru saja terjadi. Sementara itu di lain pihak
“tega sekali kalau dia tak memberiku coklat besok! Walaubagaimanapun aku pacarnya!!”
gerutu Key kesal.
***
***
Malam
itu, ruang tengah tampak redup. Kelihatannya lampu sengaja dimatikan sehingga
hanya cahaya dari tv lah yang menerangi ruangan itu. Di sudut lain Key tampak
bosan, ia berbaring di sofa sambil sesekali mengganti cenel tv yang dilihatnya.
Sejak tadi tangannya terus memencet tombol-tombol remot control tv itu dengan
kesal, wajahnya terlihat tertekuk.
“Yaaaiiisss..
ada apa dengan semua orang? Kenapa semua acara di tv sepanjang hari ini tentang
Valentine? Apa mereka tidak tau kalau suasana hatiku sedang tidak baik dengan
yang namanya Valentine!!” runtuk Key kesal begitu memikirkan Sun Hee tidak akan
memberinya coklat.
Sejak
kejadian saat makan siang tadi, Sun Hee dan Key manjadi tidak tegur sapa.
Mungkin mereka berdua sama-sama sedang kesal dengan sikap satu sama lain.
Tetapi tetap saja, didalam lubuk hati keduanya, tak bertegur sapa sangatlah
menyakitkan. Terlebih lagi, mereka tinggal di bawah atap yang sama.
Drapp…Drapp..Drapp…
Terdengar
langkah kaki yang terburu-buru menuruni anak tangga. Perhatian Key kini teralih
ke sumber suara. Di sana terlihat Sun Hee yang tergesa-gesa mengenakan mantel
hangatnya dan berjalan menuju pintu keluar.
“Mau
pergi kemana malam-malam begini?” tanya Key heran. “Bukankah kau yang memaksaku
memberimu coklat? Aku akan membelinya!” jawab Sun Hee tanpa balik memandang Key
dan bergegas mengenakan sepatunya.
“Jeongmalyo??”
tanya Key tak percaya seraya bangkit dari tidurnya dan berdiri.
“Aku
pergi!” pamit Sun Hee cepat. Key tersenyum sumringah, hatinya terasa begitu
berbunga-bunga. Ia menjadi sangat bersemangat sekarang.
“yeah..!!
wo hoo..!! akhirnya dia memberiku coklat!!” seru Key girang sembari
berjoget-joget ria. “dia memberiku coklat!!” seru Key lagi seraya berbalik
memandang tv dan memeluknya.
“Muuaach..
Muaacch…, aku cinta Valentine!!” lanjutnya sembari memberikan ciuman pada
televisinya. Tanpa Key sadari, sepasang mata sejak tadi terus mengintipnya
dengan senyum manis di balik pintu. “Kau mendapatkanku, Key!” gumam Sun Hee
yang diikuti rona pink di kedua pipinya.
***
Suasana
atap gedung sekolah sekarang tampak berisik. Tempat biasa dimana Key dan Sun
Hee makan siang kini menjadi tempat ajang bersenang-senang untuk Minho, Onew,
Taemin dan Jonghyun. Berkat undangan tak terduga dari Sun Hee, Keempat namja
itu kini turut menikmati makan siang nikmat ala chef Kibum.
Kehadiran
mereka sempat membuat Key sedikit terkejut dan kesal. Pasalnya sejak tadi pagi
hingga sekarang Sun Hee belum juga memberikan coklat Valentine yang sudah ia
tunggu-tunggu seumur hidupnya, dan dugaannya saat makan siang inilah Sun Hee
akan memberikannya. Key sudah membayangkan betapa romantisnya saat-saat itu
karena hanya ada mereka berdua dalam keheningan, tapi semua bayangan itu musnah
begitu saja melihat ke-empat namja-namja tak berprasaan ini yang telah
menghancurkan semuanya.
“Ayolah
kibum-ah, kenapa wajahmu tertekuk seperti itu? Apa kau tidak suka kalau kami
datang?” tegur Minho yang menyadari aura-aura negative dari sahabatnya yang
satu ini.
“Ini
bukan salah kami. Sun Hee yang mengajak kami!” sambung Jonghyun.
“Ne..ne..
dan semua makanan ini benar-benar enak!” sambung Onew dengan mulut penuh dengan
makanan. Key memandang mereka semua kesal, tapi ia tak bisa berkata apapun
untuk mengelak, karena semua yang mereka katakana memang benar.
“Semuanya.
Selamat hari Valentine! Aku membuatkan kue coklat untuk kalian semua!” seru Sun
Hee tiba-tiba seraya mengeluarkan sekotak kue coklat besar dari dalam tasnya
yang diikuti dengan suara riuh dari ke empat namja itu.
“Mwo??”
pekik Key shock dengan apa yang baru saja terjadi. Kue coklat untuk semua
orang? Jadi itu alasannya mengundang mereka kesini? Tapi bukankah harusnya
coklat itu hanya untuk dirinya? Pikiran Key mulai berkelana kemana-mana.
“Huuaa…
kau baik sekali noona!” puji Taemin girang.
“Hmmm…
ini benar-benar enak!” lanjut Onew yang sudah duluan mencomot kuenya.
“Tentu
saja. Aku sudah begadang semalaman untuk membuatnya! Sengaja ku buat yang besar
untuk kalian!” jelas Sun Hee bangga. Jonghyun, Minho dan Onew saling bertukar
pandang, lalu senyum jail muncul di sudut bibir mereka masing-masing.
“Owh..
aku sangat terharu” celetuk jonghyun dramatis. “kau sengaja membuat ini semua
untuk kami. Apa kau begitu mencintai kami semua Sun Hee-ssi??” tanya Minho
nakal seraya melirik Key yang menatapnya tajam. “ahahaha… tentu saja aku
mencintai kalian semua! Ayo cepat dihabiskan!” jawab Sun Hee setengah tertawa.
Key
ngedumel kesal. Wajahnya ditekuk dalam, dia sudah benar-benar tidak tahan
dengan senyuman jail teman-temannya. Tanpa banyak bicara ia bangkit dari
duduknya dan berjalan meninggalkan atap gedung. Sun Hee memandang Key bingung,
tetapi tidak dengan ke empat namja lainnya. Mereka semua tersenyum penuh arti.
“Aku
tinggal sebentar!” pamit Sun Hee seraya menyusul Key yang sudah menghilang
dibalik pintu keluar.
“Berani
bertaruh? Kibum benar-benar kesal sekarang!” celetuk Minho setengah tertawa.
“Ne.. tapi mungkin.. tidak akan lama!” jawab Jonghyun nyengir.
Sementara
itu…
“Yang
benar saja! Dia memang membuat coklat tapi bukan untukku!! Kue itu benar-benar
tidak special!! Bagaimana bisa dia menyamakan rasa cintaku dengan mereka
semua??” gerutu Key tak habis pikir selagi terus menuruni satu demi satu anak
tangga.
“Ya`!!
apa kau tidak bisa sehari saja tidak mengoceh??” tegur Sun Hee yang ternyata
sejak tadi mendengar semua omelan Key. Key tampak terkejut begitu menyadari Sun
Hee hanya berjarak beberapa anak tangga saja dari tempatnya berdiri sekarang.
“Ini!
Kalau tidak suka buang saja!” lanjut Sun Hee seraya menuruni beberapa anak
tangga dan menyodorkan sekotak coklat mini dengan pita pink cantik pada Key.
Sun Hee menarik tangan Key dan menyerahkan kotak coklat itu lalu berbalik
pergi. Untuk beberapa saat Key masih diam, otaknya sedang berusaha menerima dan
memproses semua kejadian ini. Tetapi beberapa detik kemudian “Ahh… ini!!” pekik
Key tersenyum sumringah.
“Huaa…
akhirnya aku dapat coklat!! Dan ini dari yoeboku! Owh… gomawo Sun Hee-ssi!!”
seru Key senang bukan main. Sun Hee yang ternyata bersembunyi di tikungan
tangga tersenyum kecil. “sarangheayo Key..” gumamnya malu.
***
***
Valentine
sudah berakhir sejak dua hari yang lalu. Sun Hee dan Key kembali ke aktivitas
mereka seperti biasanya. Hanya saja, ada yang sedikit berbeda.
Senin.
Senin.
“Sun
Hee-ssi, bisa ikut aku sebentar?” tanya Onew yang tiba-tiba saja menghampiri
Sun Hee di kelasnya. Kening Sun Hee berkerut, ada apa? rasanya begitu
tiba-tiba! Pikirnya.
Sun
Hee berjalan pelan mengikuti Onew yang menuntunnya ke suatu tempat. Suasana di
antara mereka begitu hening, tidak ada yang memulai untuk berbicara. Sun Hee
sekali lagi di buat heran, Onew oppa biasanya banyak bicara! Katanya dalam
hati. Sesekali Sun Hee melirik Onew yang berjalan di sampingnya, rasanya benar-benar
aneh! Pikir Sun Hee lagi.
Langkah
Sun Hee ikut terhenti begitu Onew menghentikan langkahnya. Sun Hee memandang
berkeliling, inikan taman belakang sekolah? Pikirnya. Karena sejak tadi sibuk
dengan pikirannya sendiri, Sun Hee sampai tak menyadari sudah sampai di tempat
ini.
“SunHee-ssi..”
panggil Onew pelan.
“a,
Ne oppa??” tanya Sun Hee kaget. Sejenak Onew tampak bimbang, ia memandang
berkeliling dan mulai berkeringat.
“Oppa??”
tanya Sun Hee bingung, “A.. aku suka padamu!” jawab Onew cepat. “mwo??” seru
Sun Hee terkejut. Sun Hee memandang Onew tidak percaya, apa yang oppa katakan?
Pikirnya kaget.
“Aku
tau kau tidak menyukai Key. Jadi… kalau kau mau menjadi pacarku, aku akan
mengatasi masalahmu dengan Key tentang `pacar paksaan` kalian selama ini.”
Lanjut Onew ragu. Sun Hee masih terbengong-bengong, otaknya masih belum bisa
menerima semua maksud dari kejadian ini. “aku tunggu jawabanmu hari sabtu,
ya..?” kata Onew lagi seraya bergegas pergi.
“Oppa..!!”
panggil Sun Hee kaget. Tapi terlambat, Onew sudah menghilang di tikungan.
“Ke..kenapa?”
gumamnya bingung.
Keesokkan
harinya *selasa*, di tempat yang sama.
“Mwo??”
pekik Sun Hee kaget.
“Ne.
aku ingin kau menjadi pacarku!” ulang Jonghyun mantap. Sun Hee memandang
Jonghyun tak percaya. “aku tau kau tidak sungguh-sungguh ingin menjadi pacar
Key. Maka dari itu aku berani mengatakan ini padamu!” lanjut Jonghyun serius.
“Aku
tunggu jawabanmu hari hari sabtu! Oke?” kata jonghyun lagi seraya mengacak-acak
rambut Sun Hee dan mengumbar senyum lalu beranjak pergi. Sun Hee memandangi
namja itu lama hingga menghilang di tikungan.
“I..ini
mimpi?!” tanya Sun Hee heran pada dirinya sendiri.
Rabu.
“Aku
menyukaimu Sun Hee-ssi. Sejak lama aku sudah memperhatikanmu, tapi aku malah
kalah cepat menembakmu dengan si Kibum itu!” jelas Minho lirih. Sun Hee
mendengus pelan, ini terjadi lagi! Pikirnya.
“Aku
tunggu jawabanmu hari sabtu! Ku harap kau mau mempertimbangkannya.” Lanjut Minho
penuh harap.
Kamis.
“Ada
apa Taemin-ah? kau mau menembakku juga??” tebak Sun Hee langsung. Taemin tampak
sedikit terkejut, tapi beberapa detik kemudian ia tersenyum cengegesan.
“Kau
bisa membaca pikiranku ya noona??” tanya Taemin nyengir. Sun Hee melipat kedua tangannya
di depan dada dan menghela nafas panjang “apa kalian punya jadwal? Jadi besok
giliran siapa?” tanya Sun Hee malas.
***
***
“Aaaarrgghhh…!
Ada apa dengan mereka semua??” pekik Sun Hee bingung dan putus asa seraya
mengacak-acak rambutnya. Ia benar-benar tak habis pikir, kenapa namja-namja itu
melakukan semua ini??
“Ini
benar-benar membuatku gila!!” runtuk Sun Hee frustasi.
“Apapun
yang terjadi, Key tidak boleh mengetahui semua ini” gumamnya lemah. Tanpa
sepengetahuannya, sepasang mata mengintipnya di balik pintu kamarnya, dan
senyum simpul mengembang di kedua sudut bibirnya.
“Aku
mendapatkanmu, Sun Hee-ssi”
***
***
Koridor
sekolah mulai ramai. Semua siswa dan siswi berhambur keluar kelas begitu bel
istirahat berbunyi. Sun Hee dan Key berjalan menyusuri koridor untuk menuju
atap gedung sekolah seperti biasanya.
“Hari
ini aku banyak memasak. Bagaimana kalau kita mengajak Onew hyung dan yang lain
untuk bergabung?” tanya Key meminta persetujuan. “Andwae!” tolak Sun Hee cepat.
Kening Key berkerut, “kenapa?” tanyanya heran, karena biasanya Sun Hee akan
senang bila yang lain ikut bergabung.
“a..anio.
aku hanya merasa sangat lapar. Aku akan menghabiskan semuanya!” jawab Sun Hee
beralasan. Key masih heran, tapi kepalanya mengangguk mengerti.
“Sun
Hee-ssi. Jangan lupa hari sabtu!” tegur Jonghyun yang tak sengaja berpapasan
dengan mereka berdua di koridor. “N..ne..!” jawab Sun Hee kaget. Ia lalu
melirik Key disampingnya, kelihatannya ia tidak curiga. “Hhh…syukurlah” Sun Hee
menghela nafas lega.
“Jangan
lupa hari sabtu!” tegur Minho beberapa saat kemudian yang juga kebetulan
melintas. Sun Hee kembali melirik Key gugup, tapi tampaknya Key masih
biasa-biasa saja.
“Sun
Hee!!” panggil seseorang di belakang tiba-tiba. Langkah Sun Hee dan Key
terhenti, reflex mereka menengok ke sumber suara. Disana terlihat Onew setengah
berlari menghampiri mereka.
“Aku
hanya ingin mengingatkanmu. Jangan lupa hari sabtu!” kata Onew mengumbar
senyum. Ia lalu beralih memandang Key dan kembali tersenyum “kau tampak keren
seperti biasanya!” pujinya.
“Aku
tau!” jawab Key bangga. “kalau begitu aku pergi dulu.” Pamit Onew kemudian yang
diikuti anggukan kepala Key dan Sun Hee. Mereka masih terus memandang Onew hingga
ia menghilang di tikungan.
“Ada
apa dengan hari sabtu??” tanya Key akhirnya.
DEG.
Sun
Hee menelan ludah. Ketauan..ketauan… pekiknya dalam hati.
“Mmm…
kami mau pergi ke salon!” jawab Sun Hee secepat yang ia bisa. Kening Key
kembali bertaut, “salon?” ulangnya bingung.
“Aa..
Kajja Key! Aku sudah lapar!” potong Sun Hee seraya menarik satu lengan Key dan
mengajaknya kembali berjalan. Meski masih bingung, Key hanya menurut dan diam.
Sementara itu, Sun Hee menggigit bibirnya kuat. Kecemasan mulai muncul di raut
wajahnya, sesaat ia kembali melirik Key dan mempererat genggaman tangannya.
`aku tidak mau yang lain selain kau, Key` kata Sun Hee dalam hati.
Ia
lalu kembali memandang kedepan, di saat itulah matanya secara tidak sengaja
melihat seorang namja muda yang berjalan ke arahnya sembari mengumbar senyum.
`kalau
kau juga ingin mengatakan hal yang sama dengan apa yang Minho dan yang lain
katakan tadi, kau akan dapat satu gelas cantik!` pikir Sun Hee kesal.
“Noon…”
belum lagi Taemin menyelesaikan kata-katanya, Sun Hee memotong
“Ne..ne..ne..
aku tau!!” jawabnya cepat. “A..apa??” tanya Taemin bingung. Sun Hee terdiam,
lalu beberapa saat kemudian ia menyengir lebar. “Hehehe… bukan ya??” kata Sun
Hee malu. Tanpa ia ketahui, Key sejak tadi terus menahan tawa melihat sikapnya
yang lucu dan juga aksi teman-temannya.
“Ini
benar-benar menarik!” pikir Key tersenyum simpul.
***
***
Sun
Hee duduk lemas di sebuah kursi kayu panjang yang dinaungi oleh pohon tua besar
di taman belakang sekolah. Semilir angin lembut meniup rambut lurusnya menutupi
pipi dan matanya. Sementara itu pikirannya sudah berkelana kemana-mana,
pandangannya menatap rerumputan di depannya menerawang dan ia mulai mendesah.
“Hhh…
bagaimana aku harus mengatakannya?” gumam Sun Hee bertanya-tanya.
“Katakan
saja!” jawab seseorang tiba-tiba. Sun Hee mengangkat kepalanya, dan betapa
terkejutnya ia begitu mendapati ke-4 namja yang menjadi sumber pokok masalahnya
itu telah berdiri dihadapannya.
“Ka..kalian…”
kata Sun Hee tergagap.
“Ini
sudah hari sabtu!” kata Jonghyun mengingatkan. Sun Hee duduk gelisah, matanya
terus sibuk memandang kesana kemari seperti mencari pertolongan. Ia mulai
meremas jemari-jemari tangannya sambil sesekali melirik namja-namja di depannya
itu ragu.
“Ayolah..
apa Key sebaik itu?” keluh Onew tiba-tiba seakan tau apa isi pikiran Sun Hee.
“Bukankah
dia cerewet dan menyebalkan?” sambung Minho malas.
“Benar,
sikap hyung juga kadang menyebalkan. Dia benar-benar contoh namja yang buruk.”
Lanjut si Maknae.
“Key?!
Apa baiknya dia? Kami tau selama ini kau ingin sekali lepas dari ikatannya.
Kami hanya ingin membantu!” jelas Jonghyun sekenanya. Sun Hee memandnag ke-4
namja itu tak percaya, bagaimana bisa mereka berkata begitu tentang sahabatnya?
“Kalian…
tega sekali kalian berkata begitu! Memangnya kalian tau apa tentangnya?? Aku
hidup bersamanya labih lama dibandingkan kalian, dan kalian sama sekali tidak
mengerti apapun tentang perasaannya!! Apa yang seperti ini namanya sahabat
huh?? Sekali lagi kalian menjelek-jelekkan Key didepanku! Maka aku sendirilah
yang akan turun tangan dan kalian akan menyesal!!” maki Sun Hee kesal. Dadanya
naik turun, nafasnya mulai tak beraturan dan air mata mulai terlihat disudut
matanya.
“Tapi
kau membencinya!” Jonghyun angkat suara.
“Andwae!!
Memangnya kalian tau apa tentang perasaanku?? Aku mencintainya seumur hidupku!!
Aku bahkan tak ingat kapan terakhir kali aku menganggapnya hanya sebagai
sekedar teman! Apa kalian puas?? Puas??” teriak Sun Hee mengeluarkan
semua unek-unek dihatinya.
Sun
Hee sudah hampir menangis, tetapi terhenti begitu melihat ke-4 namja-namja itu
mengumbar senyum puas. Belum hilang keheranannya, tiba-tiba ke-4 namja itu
mulai bergeser dan membuka sedikit ruang di antara mereka untuk memperlihatkan
seorang namja yang ternyata sejak tadi bersembunyi di balik tubuh mereka. Namja
itu tersenyum simpul dan memandang lurus kearahnya.
DEG.
Jantung
Sun Hee dipacu berdetak lebih cepat, butir demi butir keringat mulai keluar
dari tiap pori-pori wajahnya.“K..Key..” panggil Sun Hee tergagap.
Sejak
kapan dia berdiri disana? Apa dia mendengar semuanya? Dia sungguh mendengarnya?
Pikir Sun Hee panik. Saat itu juga wajahnya merona, ia merasa benar-benar
memalukan.
“Lama
sekali… sudah bertahun-tahun aku menunggu untuk hari ini!” kata Key mengumbar
senyum. “Saranghaeyo, Sun Hee-ssi.” lanjut Key tulus. Entah kenapa, kata-kata
itu hari ini benar-benar terdengar berbeda di telinga Sun Hee. Bukan seperti
untuk main-main ataupun bercanda seperti yang Key katakan tiap hari selama ini
padanya, tapi ungkapan yang memang benar-benar tulus dari dalam hatinya yang
begitu membuat hati Sun Hee terasa begitu hangat dan bergetar.
Air
mata Sun Hee sudah tak tertahan. Ia berjalan pelan kedalam pelukan Key dan
mulai menangis.
“Kau
mengerjaiku..” maki Sun Hee ditengah-tengah isak tangisnya seraya memukul-
mukul dada Key pelan.
“Mianhae
Sun Hee-ssi. Ini semua ide Key! Kami hanya bermaksud untuk menolong sahabat
kami yang malang ini. Yang tak pernah mendengar pengakuan cinta dari
kekasihnya..” potong Minho tidak enak hati diikuti dengan anggukan Minho,
Jonghyun dan Taemin.
“Ne,
mianhae..” sambung yang lain serempak. Masih dalam pelukan Key, Sun Hee
tersenyum manis penuh haru “aku sudah ketauan..” kata Sun Hee malu. Key
tersenyum cerah dan mengacak-acak rambut Sun Hee lembut.
“Gomawo
semuanya. Ini semua berkat kerja keras kalian…” Key beralih pada ke-4
namja-namja itu.
“Ne..
ne.. tentu saja ini semua berkat usaha kami dan Onew hyung yang paling terlihat
berusaha keras! Ia belum pernah menembak wanita sebelumnya!” jawab Minho jail
yang diikuti dengan tawa Sun Hee, Key, Jonghyun dan Taemin.
“Hey..!!
aku sudah sering berlatih untuk itu!” Onew membela diri.
“Tunggu
dulu.. tadi.. apa maksud kalian aku ini cerewet? Itu tidak ada dalam scenario
kita!” protes Key tiba-tiba begitu ingat apa yang dikatakan teman-temannya
barusan.
“Nah,
sifat cerewetnya sekarang muncul!” bisik Jonghyun pelan.
“Berani
bertaruh, dia akan mengomel sepanjang hari!” sambung Minho yang diikuti desahan
lemas yang lain. Sementara Sun Hee, terus tertawa renyah dan menggenggam tangan
Key erat. “oh tuhan, aku tidak pernah merasa selega ini!” pikir Sun Hee
bahagia.
THE END
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar