Jumat, 16 September 2011

[FF] Because Valentine - Oneshoot





Title : Bacause Valentine
Author : Puthrie Shairis As
Genre : Romance, Komedi (?)
Length : Oneshoot
Cast : Kim Kibum a.k.a Key, Park Sun Hee a.k.a you (reader), and other member SHINee

Sinar matahari pagi menyusup di antara sela-sela gorden yang masih tertutup. Cahaya yang masuk perlahan-lahan membuat seisi kamar tampak terlihat lebih jelas. Seluruh dinding kamar itu dilapisi cat kuning cerah. Di sudut terlihat tempat tidur berseprai kuning motif bola-bola putih dengan seorang yeoja cantik yang masih terlelap diatasnya.
Sedikit demi sedikit cahaya matahari mulai menerpa wajahnya, membangunkan yeoja itu tanpa disengaja. Dengan perlahan yeoja itu mulai membuka matanya, tangannya beranjak melindungi matanya agar tak terkena cahaya matahari yang membuat matanya silau. Beberapa detik kemudian, bayangan samar seorang namja tampan tertangkap oleh kedua bola mata indahnya. Yeoja itupun menggosok matanya yang masih belum sepenuhnya terbuka, begitu selesai bayangan namja itupun menjadi semakin jelas dimatanya.
Yeoja itu hanya diam dan memandangi wajah namja yang terlelap di depannya itu lama, wajah mereka saling berhadapan dan hanya terpisah jarak beberapa senti saja. Selama beberapa saat terus begitu hingga akhirnya yeoja itu tersadar akan sesuatu..
“KYaaa….!!” Pekik yeoja itu kaget dan bangun dari tidurnya begitu menyadari ada seorang namja di tempat tidurnya! Yeoja itu berusaha bergeser menjauh tapi….
BUKk.. Ia terjatuh dari tempat tidurnya.
“Aww…!” yeoja itu meringis kesakitan. Tetapi matanya masih memandangi namja yang terlelap di tempat tidurnya. “Waeyo..? ke..kenapa dia ada disini?” tanya yeoja itu gugup.
“Hah! Jangan-jangan…” yeoja itu segera meraba piamanya. “Hhh…” yeoja itu menghela nafas lega begitu mengetahui piamanya masih melekat di tubuhnya tanpa ada satu kancingpun yang terbuka. Yeoja kini beralih memandang namja tadi, dan ia juga masih mengenakan piama pinknya.
“Kami tidak melakukannya… kami tidak melakukannya!” yeoja itu berusaha meyakinkan dirinya sendiri. Kemudian iapun kembali memandangi namja itu lama. Tiba-tiba senyum tipis tersungging dari bibir kecilnya.
“Ternyata kalau dia tampan juga…” puji yeoja itu mengumbar senyum. Di saat yang bersamaan namja itu membuka matanya dan memandang lurus ang yeoja dengan senyum mengembang di bibirnya.
“Kau baru tau kalau aku ini tampan??” goda namja itu jail.
“Yaa…!! Key!! Kau mengerjaiku!!” seru yeoja itu begitu menyadari apa yang baru saja terjadi.
“Sun Hee-ssi, kau manis sekali saat tidur!” lanjut Key tanpa memperdulikan apa yang dikatakan Sun Hee barusan. Wajah Sun Hee merona, tapi dengan cepat ia berdiri dan membuang pandangannya ke luar jendela.
“Jangan seenaknya masuk ke dalam kamar orang lain! Kita sudah bukan anak kecil lagi!” nasehat Sun Hee mengalihkan pembicaraan. Key tersenyum manis dan bangkit dari tidurnya.
“Ne..ne.. arraseo! Ppalli, kita harus berangkat ke sekolah!” jawab Key seraya mengacak-acak rambut Sun Hee sebelum akhirnya berjalan keluar kamar.
“Ya`!!” teriak Sun Hee cemberut.
***
Sun Hee terus cemberut dan diam. Dia masih kesal dengan kejadiaan tadi pagi, menurutnya Key sudah keterlaluan. Masuk dan keluar ruang pribadinya sesuka hati. Sun Hee melirik Key sebal, memang mereka sudah tinggal bersama sejak mereka kecil, tapi bukan artinya hal itu bisa di jadikan alasan untuk menyelinap ke kamar seorang yeoja dan masuk ke dalam selimutnya!
Sun Hee dan Key adalah teman sejak kecil. Key dititipkan kepada orang tua Sun Hee oleh orang tuanya yang sangat sibuk bekerja di luar negeri sejak mereka masih sekolah dasar. Tentu saja orang tua Sun Hee tak akan menolak mengingat hubungan baik di antara mereka.
“Kapan eomma dan appa pulang?? Tega sekali kalian meninggalkanku dengan namja ini!” gumam Sun Hee putus asa mengingat eomma dan appanya yang sekarang pasti sedang asyik berlibur ke eropa.
“Yeobo….” Panggil Key.
“Apa?!” jawab Sun Hee sewot mengingat perlakuan kejam Key padanya beberapa minggu lalu.
==Flashback==
“Shireo!! Apa kau gila?? Kenapa aku harus menjadi pacarmu??” elak Sun Hee tegas.
“Ya` tentu saja kau harus mau! Kau pikir siapa yang akan mengurusimu selain aku?” jawab Key percaya diri. Sun Hee mendengus kesal, memang selama ini Key yang selalu mengurusinya, mulai dari memasak, mencuci dan beres-beres, tapi itu semua diluar kuasa Sun Hee karena Key sendiri yang memaksa untuk mengerjakannya.
“Tapi kenapa aku harus menjadi pacarmu?” Sun Hee tak mau kalah. Key tersenyum penuh kemenangan dan menjawab dengan yakin “karena kau harus balas budi atas semua yang kulakukan untukmu selama ini. Bukankah kau paling membenci orang-orang yang tak tau balas budi?”
Wajah Sun Hee tertekuk, ia cemberut karena merasa benar-benar terpojokkan.
“kalau kau tidak mau, yaa…”
“Ne..Ne… ya baiklah!! Kau benar-benar menjebakku!” maki Sun Hee yang justru membuat Key tersenyum penuh kemenangan.
==Flashback End==
“Saranghaeyo..” lanjut Key nyengir dan menarik Sun Hee mendekat lalu merangkulnya. Sun Hee justru membuang muka dan menjawab enteng “Kau selalu mengatakan itu setiap hari!
Dan aku benar-benar sudah bosan.”
Key kembali nyengir dan merangkul Sun Hee semakin erat. “jangan berkata seperti itu yeobo, aku hanya ingin kau tau aku mencintaimu. Tapi kenapa kau tak pernah membalasnya dengan kata-kata manis seperti yang biasa dikatakan anak perempuan pada kekasihnya?? Aku ingin sekali mendengarnya!” ucap Key penuh harap.
“Terus saja bermimpi!” jawab Sun Hee tak perduli.
***
“Ini, buka mulutmu!” perintah Key bermaksud untuk menyuapi Sun Hee. Kini ia dan Sun Hee sedang makan siang di atap gedung sekolah seperti biasa yang memang menjadi tempat favorit keduanya untuk menghabiskan jam makan siang karena suasananya yang tenang dan jauh dari keramaian.
Sun Hee memandang Key kesal. Tanpa banyak bicara ia mengambil alih sendok dari tangan Key dan menyuapinya sendiri ke dalam mulutnya. Sun Hee memang boleh kesal ataupun marah dengan namja satu ini, tapi tidak pada masakan buatannya karena semua makanan ini sangat lezat dan selalu menjadi favoritnya.
“Kau masih marah padaku dengan kejadian tadi pagi??” tanya Key sedikit terkejut. Sun Hee masih membuang muka dan terus melahap bekal makan siangnya yang memang setiap hari selalu Key siapkan khusus untuknya.
“Kalau marah kenapa terus makan bekal buatanku?? Kau harusnya tak memakannya!” tegur Key sewot.
“Aku tidak bisa membiarkan semua makanan ini terbuang sia-sia begitu saja!” jawab Sun Hee dengan mulut penuh makanan. Key mengumbar senyum, tentu saja ia tau Sun Hee tidak akan mungkin menolak makanan yang dibuatnya. Key membuka kembali tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak kue tart kecil dari dalam tasnya.
“Ini untukmu.” Key menyodorkan kotak kue itu. Sun Hee melirik kotak kue itu, dan mengambilnya. “kau berusaha menyogokku?” tebak Sun Hee seraya membuka kotak itu dan mengeluarkan sepotong kue di dalamnya.
“Ternyata kau cepat mengerti!” jawab Key nyengir. Sun Hee menggerutu beberapa saat, tetapi setelah itu ia mulai melahap kue di tangannya cepat. “kau menang kali ini, karena kuenya benar-benar enak!” kata Sun Hee jujur dan mulai melahap potongan kue berikutnya.
“Ya` ternyata kalian disini?!” seru seseorang tiba-tiba. Sun Hee dan Key menengok ke sumber suara, di ambang pintu mulut tangga sudah terlihat beberapa namja tampan yang kini berjalan menghampiri mereka. “Huaa.. ini semua hyung yang masak??” tanya Taemin girang melihat semua makanan di depannya.
“Ne, ayo kemari taemin-ah! kita bisa memakannya bersama!” jawab Sun Hee masih dengan mulut yang penuh dengan makanan. Taemin mengangguk semangat dan beranjak duduk di samping Sun Hee.
“Gomawo…!” seru Taemin seraya melahap sandwhich yang diambilnya.
“Aku tak menyangka ternyata kau bisa seromantis ini kibum-ah!” goda Minho meninju pundak Key pelan.
“Kau curang Key. Kau bahkan tak pernah memasakan bekal untukku!” sambung Jonghyun cemburu.
“Makan siang berdua?? Kedengarannya benar-benar bagus!” celetuk Onew nyengir lalu ikut bergabung dengan Sun Hee dan Taemin yang siap menghabiskan semua bekal makan siangnya saat itu.
“Ya` kanapa kalian memakannya?? Aku memasaknya khusus untuk Sun Hee!” protes Key yang tidak rela bekal istimewa buatannya dimakan oleh namja-namja kelaparan itu.
“Semua makanan ini benar-benar enak!” kata Onew jujur tanpa berhenti mengunyah makanan dimulutnya. “Ne, coba yang ini juga hyung! Ini sangat lezat!” jawab Taemin menyodorkan sepotong Sandwhich pada Onew. “aku juga mau! Jangan dihabiskan!” protes Sun Hee lagi. Mereka bertiga menjadi ribut karena saling berebut satu sama lain, mereka benar-benar tak menghiraukan kata-kata Key barusan.
“Mereka bahkan tidak mendengarkanku!” Gerutu Key semakin kesal.
“Sudahlah kibum-ah. kita nikmati saja!” hibur Jonghyun yang kemudian turut bergabung dengan Sun Hee, Onew dan Taemin. Siang itupun menjadi siang yang panjang untuk mereka semua.
***
Sekolah sudah mulai sepi, semua siswa dan siswi sudah membubarkan diri begitu Bel pulang terdengar. Tetapi Key masih duduk santai di kelasnya sambil mendengarkan lagu dari ipodnya. Ia memutuskan untuk menunggu Sun Hee yang masih belum bisa pulang karena harus mengurus beberapa buku penting di perpustakaan. Key duduk bersandar pada kursinya dengan kedua kakinya yang diletakkan di atas meja sementara tangannya sibuk meminkan game dari handphonenya.
Key tidak sendiri, karena Minho, Onew, Taemin dan Jonghyun telah berbaik hati untuk menemaninya. Sementara Key sibuk dengan handphonenya, keempat temannya yang lain malah sibuk membicarakan masalah coklat dan Valentine.
“Ku harap tahun ini aku bisa mendapatkan lebih banyak coklat!” curhat Onew nyengir. “ku harap aku juga masih bisa mendapatkan banyak coklat, karena aku merasa akhir-akhir ini popularitasku menurun drastis!” sambung Jonghyun serius.
“Sudahlah, apa yang kalian khawatirkan?? Itu hanya coklat!” kata Minho santai. “Ya` tentu kau dengan mudah mengatakan itu, karena bukan Valentine pun kau selalu mendapat coklat” jawab Jonghyun sewot.”Ne, itu karena dia sangat popular di kalangan para yeoja!” tambah Onew.
 “Aku bahkan tidak yakin akan ada yang memberiku coklat!” celetuk Taemin tersenyum kecut.
“Tentu saja ada! Sun Hee akan memberimu coklat!” balas Onew asal.
“Jeongmal..??” tanya Taemin cerah. “kira-kira siapa namja beruntung yang akan mendapatkan coklat dari Sun Hee??” tanya Jonghyun tiba-tiba. Key yang tidak sengaja mendengar pertanyaan itu dengan cepat melepas headseatnya dan menyimak.
“Tentu saja aku!” jawab Minho setengah tertawa.
“Karena aku tampan dan populer!” lanjutnya. “Ani. Tentu saja aku hyung! Dia sangat baik padaku!” elak Taemin nyengir. “Ani… pasti aku!!” sambung Onew. Merekapun mulai ribut dan saling mendorong pelan.
“Ya` Tentu saja aku!! Aku pacarnya!!” seru Key keras, membuat keempat namja itu memandang kearahnya. “aku bahkan tidak yakin dia menganggapmu kekasihnya!” goda Minho yang diikuti dengan tawa Onew, Taemin dan Jonghyun.
“Lihat saja nanti!” kata Key sewot. `Awas saja kalau dia tak memberiku coklat!` gerutunya dalam hati.
***
Key mengaduk segelas susu ditangannya perlahan, begitu sudah yakin teraduk merata, ia meletakkannya diatas sebuah nampan kecil yang ditemani dengan beberapa snack disampingnya. Key membawa nampan itu menaiki tangga dan berhenti di depan sebuah kamar di bagian timur. Key mengetuk pintu kamar itu pelan.
“Masuk.” Saut Sun Hee dari dalam. Key memutar knop pintu dan mendorongnya dengan tubuhnya sementara tangannya memegangi nampan dan menjaga agar susu di atasnya tidak tumpah.
“Ini, susu sebelum tidur seperti biasa!” kata Key semangat seraya meletakkannya di meja kecil dekat tempat tidur Sun Hee.
“Ne, gomawo!” jawab Sun Hee yang masih sibuk dengan buku-buku PRnya yang menumpuk. Key menghampiri Sun Hee di meja belajarnya dan mengamati soal-soal itu beberapa saat. “kau salah. Ini harusnya di tulis capability, c-a-p-a-b-i-l-i-t-y” tegur Key dan mengejakan jawaban yang benar.
“mwo??”
capability, c-a-p-a-b-i-l-i-t-y” ulang key. Untuk beberapa saat Sun Hee tampak berpikir keras, keningnya berjerut tiap kali ia berusaha mengeja dengan benar, tetapi selang beberapa detik kemudian ia mulai menjerit.
”Aaaarrgh… aku tidak mengerti!” keluh Sun Hee putus asa.
Key memandang wajah kesal dan putus asa itu penuh senyum. “Kau ini.. minggir! Biar aku lihat!” kata Key akhirnya.
“Jeongmalyo??” tanya Sun Hee sumringah. Kemudian ia pun berdiri dari duduknya yang kemudian diambil alih oleh Key. “gomawo Key-ah. kau memang dewa penyelamatku!” puji Sun Hee senang.
“Kau memang tidak bisa melakukan apapun tanpa ku!” celetuk Key tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas-kertas soal di tangannya. Sun Hee mengulum senyum dan beranjak duduk di tempat tidurnya. Ia lalu memakan snack dan menghabiskan susu yang dibawakan Key untuknya.
Memang setiap malam Key selalu mengantarkan hal-hal seperti ini untuknya. Key memang benar-benar perhatian dan selalu memanjakan Sun Hee seperti gadis kecil. Tapi walaupun begitu, Sun Hee cukup menikmatinya.
“Ya` siapa yang menginjinkanmu makan sekarang??” tegur Key tiba-tiba. Tangan Sun Hee yang tadinya ingin menyuap terhenti, keningnya berkerut. “Waeyo??kau sendiri yang membawanya untukku?” tanya Sun Hee bingung.
“Memang, tapi bukan sekarang! Kau harus menyelesaikan PRmu terlebih dahulu!” jelas Key. “Tapi kau bilang…” belum lagi Sun Hee menyelesaikan kata-katanya, Key memotong “Aku hanya bilang ingin melihat, kau harus mengerjakannya sendiri!” kata Key seraya berdiri dari duduknya. Sun Hee cemberut, `kirain mau bantu ngerjain! Bilang kek dari tadi kalau cuma mau lihat!` gerutu Sun Hee keki.
“Ppalli! Aku akan membantumu!” tegur Key lagi. Dengan malas Sun Hee beranjak dari tempat tidurnya dan kembali duduk di kursi meja belajarnya. “kutarik ucapanku! Kau sama sekali bukan dewa penyelamatku!” celetuk Sun Hee tajam.
“Terserahlah, yang penting kau harus cepat menyelesaikan PRmu sebelum larut malam!” jawab Key tegas. Sun Hee semakin cemberut dan menggerutu kesal “semakin lama kau semakin terlihat seperti ibuku!”

***
Sun Hee memakan bekal makan siangnya gelisah. Semakin lama ia merasa seperti buronan yang baru saja kabur dari penjara melihat bagaimana cara Key menatapnya sekarang. Di tambah lagi sikap Key hari ini benar-benar aneh! Dia tak banyak bicara seperti biasanya, dia terus diam dan tak pernah berhenti menatap Sun Hee sejak sarapan tadi pagi. Tentu saja itu membuat Sun Hee benar-benar merasa tak nyaman.
Sun Hee kembali melirik Key, dan namja itu masih juga terus menatapnya! Sun Hee sampai di buat merinding olehnya.
“Yaaa`! apa yang kau lihat?? Apa aku baru saja membunuh seseorang?” tegur Sun Hee akhirnya setelah benar-benar tak tahan dengan cara Key menatapnya. “Ani. Aku hanya berpikir!” jawab Key singkat. Sun Hee memandang Key kesal dan  menggerutu pelan.
Suasana kembali hening.
“Yeobo…” panggil Key tiba-tiba.
“Hmm??” jawab Sun Hee sembari terus melahap makanannya.“Kau.. taukan besok hari apa??” tanya Key ragu. “Tentu saja besok hari sabtu” jawab Sun Hee cuek. Pasti ada yang dia inginkan! Tebak Sun Hee.
“Anio. Tentu saja besok hari sabtu, tapi maksudku… besok tanggal 14” kata Key lagi.
“Ne.. ne.. besok Valentine, aku tau!!” balas Sun Hee cepat. Mendengar itu Key tersenyum cerah, “kalau begitu kau pasti akan memberiku coklan bukan??” tanya Key semangat.
“Tidak!!” jawab Sun Hee kejam. Key mendesah pelan, sebenarnya ia sudah tau akan jadi begini, tapi walaupun begitu, tetap saja ia tak menyerah. Mendapatkan coklat dari wanita yang dicintainya, hm.. sudah pasti itu adalah impian teranehnya,, atau mungkin hal yang normal?!
“Yeobo…” panggil Key manja seraya menarik-narik ujung lengan baju Sun Hee. Suaranya memelas, matanya memandang penuh harap, dan wajahnya benar-benar menampakkan kesedihan. “Yeobo…” rengek Key lagi begitu tak mendengar jawaban Sun Hee.
“Yeobo.. kau akan memberiku coklat kan?? Iya kan??” Key kembali memulai aksinya. Sun Hee akhirnya bergerak, kini ia beralih memandang Key yang…
“Hey!! Kau.. haiiiss.. apa yang kau lakukan??” seru Sun Hee kaget. Saat ia beralih memandang Key, ternyata namja itu sudah bersiap dengan wajah sok imutnya, duduk manis dan mengedip-ngedipkan matanya manja. “Mau kan??” tanya Key lagi entah untuk yang keberapa kalinya.
“Andwae!! Aku tidak punya waktu membuatnya!” jawab Sun Hee tegas.
“Tapi aku pacarmu!! Biasanya saat Valentine yeoja sepertimu memberi coklat pada kekasihnya!!” protes Key. “Andwae!! Sudah ku bilang aku tidak punya waktu!” balas Sun Hee ngotot. Key cemberut, bagaimana bisa ia menyukai seorang yeoja kejam seperti ini?? Benar-benar keajaiban.
“Ayolah Sun Hee-ssi. Bersikap romantisnya sekali-kali. Cobalah untuk menyenangkan hati kekasihmu ini.” Rayu Key selembut mungkin. “tidak!!” jawab Sun Hee kukuh.
“Ayolah… kali ini saja.” Key tak mau menyerah.
“Andwae!!” jawab Sun Hee mulai kesal. Key yang mendengar itu jadi ikutan kesal dan tak sabar. “Yaaa..!! aku tidak mau tau! Kau harus memberiku coklat!! Awas saja kalau kau tidak melakukannya besok!!” bentak Key memaksa lalu pergi meninggalkan Sun Hee begitu saja.
“Mwo??” seru Sun Hee kaget. Ia terus memandangi Key bingung hingga ia menghilang di balik pintu turun. Apa ada orang seperti itu? Pikir Sun Hee yang masih terheran-heran dengan apa yang baru saja terjadi. Sementara itu di lain pihak “tega sekali kalau dia tak memberiku coklat besok! Walaubagaimanapun aku pacarnya!!” gerutu Key kesal.
***

Malam itu, ruang tengah tampak redup. Kelihatannya lampu sengaja dimatikan sehingga hanya cahaya dari tv lah yang menerangi ruangan itu. Di sudut lain Key tampak bosan, ia berbaring di sofa sambil sesekali mengganti cenel tv yang dilihatnya. Sejak tadi tangannya terus memencet tombol-tombol remot control tv itu dengan kesal, wajahnya terlihat tertekuk.
“Yaaaiiisss.. ada apa dengan semua orang? Kenapa semua acara di tv sepanjang hari ini tentang Valentine? Apa mereka tidak tau kalau suasana hatiku sedang tidak baik dengan yang namanya Valentine!!” runtuk Key kesal begitu memikirkan Sun Hee tidak akan memberinya coklat.
Sejak kejadian saat makan siang tadi, Sun Hee dan Key manjadi tidak tegur sapa. Mungkin mereka berdua sama-sama sedang kesal dengan sikap satu sama lain. Tetapi tetap saja, didalam lubuk hati keduanya, tak bertegur sapa sangatlah menyakitkan. Terlebih lagi, mereka tinggal di bawah atap yang sama.
Drapp…Drapp..Drapp…
Terdengar langkah kaki yang terburu-buru menuruni anak tangga. Perhatian Key kini teralih ke sumber suara. Di sana terlihat Sun Hee yang tergesa-gesa mengenakan mantel hangatnya dan berjalan menuju pintu keluar.
“Mau pergi kemana malam-malam begini?” tanya Key heran. “Bukankah kau yang memaksaku memberimu coklat? Aku akan membelinya!” jawab Sun Hee tanpa balik memandang Key dan bergegas mengenakan sepatunya.
“Jeongmalyo??” tanya Key tak percaya seraya bangkit dari tidurnya dan berdiri.
“Aku pergi!” pamit Sun Hee cepat. Key tersenyum sumringah, hatinya terasa begitu berbunga-bunga. Ia menjadi sangat bersemangat sekarang.
“yeah..!! wo hoo..!! akhirnya dia memberiku coklat!!” seru Key girang sembari berjoget-joget ria. “dia memberiku coklat!!” seru Key lagi seraya berbalik memandang tv dan memeluknya.
“Muuaach.. Muaacch…, aku cinta Valentine!!” lanjutnya sembari memberikan ciuman pada televisinya. Tanpa Key sadari, sepasang mata sejak tadi terus mengintipnya dengan senyum manis di balik pintu. “Kau mendapatkanku, Key!” gumam Sun Hee yang diikuti rona pink di kedua pipinya.
***
Suasana atap gedung sekolah sekarang tampak berisik. Tempat biasa dimana Key dan Sun Hee makan siang kini menjadi tempat ajang bersenang-senang untuk Minho, Onew, Taemin dan Jonghyun. Berkat undangan tak terduga dari Sun Hee, Keempat namja itu kini turut menikmati makan siang nikmat ala chef Kibum.
Kehadiran mereka sempat membuat Key sedikit terkejut dan kesal. Pasalnya sejak tadi pagi hingga sekarang Sun Hee belum juga memberikan coklat Valentine yang sudah ia tunggu-tunggu seumur hidupnya, dan dugaannya saat makan siang inilah Sun Hee akan memberikannya. Key sudah membayangkan betapa romantisnya saat-saat itu karena hanya ada mereka berdua dalam keheningan, tapi semua bayangan itu musnah begitu saja melihat ke-empat namja-namja tak berprasaan ini yang telah menghancurkan semuanya.
“Ayolah kibum-ah, kenapa wajahmu tertekuk seperti itu? Apa kau tidak suka kalau kami datang?” tegur Minho yang menyadari aura-aura negative dari sahabatnya yang satu ini.
“Ini bukan salah kami. Sun Hee yang mengajak kami!” sambung Jonghyun.
“Ne..ne.. dan semua makanan ini benar-benar enak!” sambung Onew dengan mulut penuh dengan makanan. Key memandang mereka semua kesal, tapi ia tak bisa berkata apapun untuk mengelak, karena semua yang mereka katakana memang benar.
“Semuanya. Selamat hari Valentine! Aku membuatkan kue coklat untuk kalian semua!” seru Sun Hee tiba-tiba seraya mengeluarkan sekotak kue coklat besar dari dalam tasnya yang diikuti dengan suara riuh dari ke empat namja itu.
“Mwo??” pekik Key shock dengan apa yang baru saja terjadi. Kue coklat untuk semua orang? Jadi itu alasannya mengundang mereka kesini? Tapi bukankah harusnya coklat itu hanya untuk dirinya? Pikiran Key mulai berkelana kemana-mana.
“Huuaa… kau baik sekali noona!” puji Taemin girang.
“Hmmm… ini benar-benar enak!” lanjut Onew yang sudah duluan mencomot kuenya.
“Tentu saja. Aku sudah begadang semalaman untuk membuatnya! Sengaja ku buat yang besar untuk kalian!” jelas Sun Hee bangga. Jonghyun, Minho dan Onew saling bertukar pandang, lalu senyum jail muncul di sudut bibir mereka masing-masing.
“Owh.. aku sangat terharu” celetuk jonghyun dramatis. “kau sengaja membuat ini semua untuk kami. Apa kau begitu mencintai kami semua Sun Hee-ssi??” tanya Minho nakal seraya melirik Key yang menatapnya tajam. “ahahaha… tentu saja aku mencintai kalian semua! Ayo cepat dihabiskan!” jawab Sun Hee setengah tertawa.
Key ngedumel kesal. Wajahnya ditekuk dalam, dia sudah benar-benar tidak tahan dengan senyuman jail teman-temannya. Tanpa banyak bicara ia bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan atap gedung. Sun Hee memandang Key bingung, tetapi tidak dengan ke empat namja lainnya. Mereka semua tersenyum penuh arti.
“Aku tinggal sebentar!” pamit Sun Hee seraya menyusul Key yang sudah menghilang dibalik pintu keluar.
“Berani bertaruh? Kibum benar-benar kesal sekarang!” celetuk Minho setengah tertawa. “Ne.. tapi mungkin.. tidak akan lama!” jawab Jonghyun nyengir.
Sementara itu…
“Yang benar saja! Dia memang membuat coklat tapi bukan untukku!! Kue itu benar-benar tidak special!! Bagaimana bisa dia menyamakan rasa cintaku dengan mereka semua??” gerutu Key tak habis pikir selagi terus menuruni satu demi satu anak tangga.
“Ya`!! apa kau tidak bisa sehari saja tidak mengoceh??” tegur Sun Hee yang ternyata sejak tadi mendengar semua omelan Key. Key tampak terkejut begitu menyadari Sun Hee hanya berjarak beberapa anak tangga saja dari tempatnya berdiri sekarang.
“Ini! Kalau tidak suka buang saja!” lanjut Sun Hee seraya menuruni beberapa anak tangga dan menyodorkan sekotak coklat mini dengan pita pink cantik pada Key. Sun Hee menarik tangan Key dan menyerahkan kotak coklat itu lalu berbalik pergi. Untuk beberapa saat Key masih diam, otaknya sedang berusaha menerima dan memproses semua kejadian ini. Tetapi beberapa detik kemudian “Ahh… ini!!” pekik Key tersenyum sumringah.
“Huaa… akhirnya aku dapat coklat!! Dan ini dari yoeboku! Owh… gomawo Sun Hee-ssi!!” seru Key senang bukan main. Sun Hee yang ternyata bersembunyi di tikungan tangga tersenyum kecil. “sarangheayo Key..” gumamnya malu.
***

Valentine sudah berakhir sejak dua hari yang lalu. Sun Hee dan Key kembali ke aktivitas mereka seperti biasanya. Hanya saja, ada yang sedikit berbeda.
Senin.
“Sun Hee-ssi, bisa ikut aku sebentar?” tanya Onew yang tiba-tiba saja menghampiri Sun Hee di kelasnya. Kening Sun Hee berkerut, ada apa? rasanya begitu tiba-tiba! Pikirnya.
Sun Hee berjalan pelan mengikuti Onew yang menuntunnya ke suatu tempat. Suasana di antara mereka begitu hening, tidak ada yang memulai untuk berbicara. Sun Hee sekali lagi di buat heran, Onew oppa biasanya banyak bicara! Katanya dalam hati. Sesekali Sun Hee melirik Onew yang berjalan di sampingnya, rasanya benar-benar aneh! Pikir Sun Hee lagi.
Langkah Sun Hee ikut terhenti begitu Onew menghentikan langkahnya. Sun Hee memandang berkeliling, inikan taman belakang sekolah? Pikirnya. Karena sejak tadi sibuk dengan pikirannya sendiri, Sun Hee sampai tak menyadari sudah sampai di tempat ini.
“SunHee-ssi..” panggil Onew pelan.
“a, Ne oppa??” tanya Sun Hee kaget. Sejenak Onew tampak bimbang, ia memandang berkeliling dan mulai berkeringat.
“Oppa??” tanya Sun Hee bingung, “A.. aku suka padamu!” jawab Onew cepat. “mwo??” seru Sun Hee terkejut. Sun Hee memandang Onew tidak percaya, apa yang oppa katakan? Pikirnya kaget.
“Aku tau kau tidak menyukai Key. Jadi… kalau kau mau menjadi pacarku, aku akan mengatasi masalahmu dengan Key tentang `pacar paksaan` kalian selama ini.” Lanjut Onew ragu. Sun Hee masih terbengong-bengong, otaknya masih belum bisa menerima semua maksud dari kejadian ini. “aku tunggu jawabanmu hari sabtu, ya..?” kata Onew lagi seraya bergegas pergi.
“Oppa..!!” panggil Sun Hee kaget. Tapi terlambat, Onew sudah menghilang di tikungan.
“Ke..kenapa?” gumamnya bingung.
Keesokkan harinya *selasa*, di tempat yang sama.
“Mwo??” pekik Sun Hee kaget.
“Ne. aku ingin kau menjadi pacarku!” ulang Jonghyun mantap. Sun Hee memandang Jonghyun tak percaya. “aku tau kau tidak sungguh-sungguh ingin menjadi pacar Key. Maka dari itu aku berani mengatakan ini padamu!” lanjut Jonghyun serius.
“Aku tunggu jawabanmu hari hari sabtu! Oke?” kata jonghyun lagi seraya mengacak-acak rambut Sun Hee dan mengumbar senyum lalu beranjak pergi. Sun Hee memandangi namja itu lama hingga menghilang di tikungan.
“I..ini mimpi?!” tanya Sun Hee heran pada dirinya sendiri.
Rabu.
“Aku menyukaimu Sun Hee-ssi. Sejak lama aku sudah memperhatikanmu, tapi aku malah kalah cepat menembakmu dengan si Kibum itu!” jelas Minho lirih. Sun Hee mendengus pelan, ini terjadi lagi! Pikirnya.
“Aku tunggu jawabanmu hari sabtu! Ku harap kau mau mempertimbangkannya.” Lanjut Minho penuh harap.
Kamis.
“Ada apa Taemin-ah? kau mau menembakku juga??” tebak Sun Hee langsung. Taemin tampak sedikit terkejut, tapi beberapa detik kemudian ia tersenyum cengegesan.
“Kau bisa membaca pikiranku ya noona??” tanya Taemin nyengir. Sun Hee melipat kedua tangannya di depan dada dan menghela nafas panjang “apa kalian punya jadwal? Jadi besok giliran siapa?” tanya Sun Hee malas.
***
“Aaaarrgghhh…! Ada apa dengan mereka semua??” pekik Sun Hee bingung dan putus asa seraya mengacak-acak rambutnya. Ia benar-benar tak habis pikir, kenapa namja-namja itu melakukan semua ini??
“Ini benar-benar membuatku gila!!” runtuk Sun Hee frustasi.
“Apapun yang terjadi, Key tidak boleh mengetahui semua ini” gumamnya lemah. Tanpa sepengetahuannya, sepasang mata mengintipnya di balik pintu kamarnya, dan senyum simpul mengembang di kedua sudut bibirnya.
“Aku mendapatkanmu, Sun Hee-ssi”
***
Koridor sekolah mulai ramai. Semua siswa dan siswi berhambur keluar kelas begitu bel istirahat berbunyi. Sun Hee dan Key berjalan menyusuri koridor untuk menuju atap gedung sekolah seperti biasanya.
“Hari ini aku banyak memasak. Bagaimana kalau kita mengajak Onew hyung dan yang lain untuk bergabung?” tanya Key meminta persetujuan. “Andwae!” tolak Sun Hee cepat. Kening Key berkerut, “kenapa?” tanyanya heran, karena biasanya Sun Hee akan senang bila yang lain ikut bergabung.
“a..anio. aku hanya merasa sangat lapar. Aku akan menghabiskan semuanya!” jawab Sun Hee beralasan. Key masih heran, tapi kepalanya mengangguk mengerti.
“Sun Hee-ssi. Jangan lupa hari sabtu!” tegur Jonghyun yang tak sengaja berpapasan dengan mereka berdua di koridor. “N..ne..!” jawab Sun Hee kaget. Ia lalu melirik Key disampingnya, kelihatannya ia tidak curiga. “Hhh…syukurlah” Sun Hee menghela nafas lega.
“Jangan lupa hari sabtu!” tegur Minho beberapa saat kemudian yang juga kebetulan melintas. Sun Hee kembali melirik Key gugup, tapi tampaknya Key masih biasa-biasa saja.
“Sun Hee!!” panggil seseorang di belakang tiba-tiba. Langkah Sun Hee dan Key terhenti, reflex mereka menengok ke sumber suara. Disana terlihat Onew setengah berlari menghampiri mereka.
“Aku hanya ingin mengingatkanmu. Jangan lupa hari sabtu!” kata Onew mengumbar senyum. Ia lalu beralih memandang Key dan kembali tersenyum “kau tampak keren seperti biasanya!” pujinya.
“Aku tau!” jawab Key bangga. “kalau begitu aku pergi dulu.” Pamit Onew kemudian yang diikuti anggukan kepala Key dan Sun Hee. Mereka masih terus memandang Onew hingga ia menghilang di tikungan.
“Ada apa dengan hari sabtu??” tanya Key akhirnya.
DEG.
Sun Hee menelan ludah. Ketauan..ketauan… pekiknya dalam hati.
“Mmm… kami mau pergi ke salon!” jawab Sun Hee secepat yang ia bisa. Kening Key kembali bertaut, “salon?” ulangnya bingung.
“Aa.. Kajja Key! Aku sudah lapar!” potong Sun Hee seraya menarik satu lengan Key dan mengajaknya kembali berjalan. Meski masih bingung, Key hanya menurut dan diam. Sementara itu, Sun Hee menggigit bibirnya kuat. Kecemasan mulai muncul di raut wajahnya, sesaat ia kembali melirik Key dan mempererat genggaman tangannya. `aku tidak mau yang lain selain kau, Key` kata Sun Hee dalam hati.
Ia lalu kembali memandang kedepan, di saat itulah matanya secara tidak sengaja melihat seorang namja muda yang berjalan ke arahnya sembari mengumbar senyum.
`kalau kau juga ingin mengatakan hal yang sama dengan apa yang Minho dan yang lain katakan tadi, kau akan dapat satu gelas cantik!` pikir Sun Hee kesal.
“Noon…” belum lagi Taemin menyelesaikan kata-katanya, Sun Hee memotong
“Ne..ne..ne.. aku tau!!” jawabnya cepat. “A..apa??” tanya Taemin bingung. Sun Hee terdiam, lalu beberapa saat kemudian ia menyengir lebar. “Hehehe… bukan ya??” kata Sun Hee malu. Tanpa ia ketahui, Key sejak tadi terus menahan tawa melihat sikapnya yang lucu dan juga aksi teman-temannya.
“Ini benar-benar menarik!” pikir Key tersenyum simpul.
***
Sun Hee duduk lemas di sebuah kursi kayu panjang yang dinaungi oleh pohon tua besar di taman belakang sekolah. Semilir angin lembut meniup rambut lurusnya menutupi pipi dan matanya. Sementara itu pikirannya sudah berkelana kemana-mana, pandangannya menatap rerumputan di depannya menerawang dan ia mulai mendesah.
“Hhh… bagaimana aku harus mengatakannya?” gumam Sun Hee bertanya-tanya.
“Katakan saja!” jawab seseorang tiba-tiba. Sun Hee mengangkat kepalanya, dan betapa terkejutnya ia begitu mendapati ke-4 namja yang menjadi sumber pokok masalahnya itu telah berdiri dihadapannya.
“Ka..kalian…” kata Sun Hee tergagap.
“Ini sudah hari sabtu!” kata Jonghyun mengingatkan. Sun Hee duduk gelisah, matanya terus sibuk memandang kesana kemari seperti mencari pertolongan. Ia mulai meremas jemari-jemari tangannya sambil sesekali melirik namja-namja di depannya itu ragu.
“Ayolah.. apa Key sebaik itu?” keluh Onew tiba-tiba seakan tau apa isi pikiran Sun Hee.
“Bukankah dia cerewet dan menyebalkan?” sambung Minho malas.
“Benar, sikap hyung juga kadang menyebalkan. Dia benar-benar contoh namja yang buruk.” Lanjut si Maknae.
“Key?! Apa baiknya dia? Kami tau selama ini kau ingin sekali lepas dari ikatannya. Kami hanya ingin membantu!” jelas Jonghyun sekenanya. Sun Hee memandnag ke-4 namja itu tak percaya, bagaimana bisa mereka berkata begitu tentang sahabatnya?
“Kalian… tega sekali kalian berkata begitu! Memangnya kalian tau apa tentangnya?? Aku hidup bersamanya labih lama dibandingkan kalian, dan kalian sama sekali tidak mengerti apapun tentang perasaannya!! Apa yang seperti ini namanya sahabat huh?? Sekali lagi kalian menjelek-jelekkan Key didepanku! Maka aku sendirilah yang akan turun tangan dan kalian akan menyesal!!” maki Sun Hee kesal. Dadanya naik turun, nafasnya mulai tak beraturan dan air mata mulai terlihat disudut matanya.
“Tapi kau membencinya!” Jonghyun angkat suara.
“Andwae!! Memangnya kalian tau apa tentang perasaanku?? Aku mencintainya seumur hidupku!! Aku bahkan tak ingat kapan terakhir kali aku menganggapnya hanya sebagai sekedar teman! Apa kalian puas?? Puas??”  teriak Sun Hee mengeluarkan semua unek-unek dihatinya.
Sun Hee sudah hampir menangis, tetapi terhenti begitu melihat ke-4 namja-namja itu mengumbar senyum puas. Belum hilang keheranannya, tiba-tiba ke-4 namja itu mulai bergeser dan membuka sedikit ruang di antara mereka untuk memperlihatkan seorang namja yang ternyata sejak tadi bersembunyi di balik tubuh mereka. Namja itu tersenyum simpul dan memandang lurus kearahnya.
DEG.
Jantung Sun Hee dipacu berdetak lebih cepat, butir demi butir keringat mulai keluar dari tiap pori-pori wajahnya.“K..Key..” panggil Sun Hee tergagap.
Sejak kapan dia berdiri disana? Apa dia mendengar semuanya? Dia sungguh mendengarnya? Pikir Sun Hee panik. Saat itu juga wajahnya merona, ia merasa benar-benar memalukan.
“Lama sekali… sudah bertahun-tahun aku menunggu untuk hari ini!” kata Key mengumbar senyum. “Saranghaeyo, Sun Hee-ssi.” lanjut Key tulus. Entah kenapa, kata-kata itu hari ini benar-benar terdengar berbeda di telinga Sun Hee. Bukan seperti untuk main-main ataupun bercanda seperti yang Key katakan tiap hari selama ini padanya, tapi ungkapan yang memang benar-benar tulus dari dalam hatinya yang begitu membuat hati Sun Hee terasa begitu hangat dan bergetar.
Air mata Sun Hee sudah tak tertahan. Ia berjalan pelan kedalam pelukan Key dan mulai menangis.
“Kau mengerjaiku..” maki Sun Hee ditengah-tengah isak tangisnya seraya memukul- mukul dada Key pelan.
“Mianhae Sun Hee-ssi. Ini semua ide Key! Kami hanya bermaksud untuk menolong sahabat kami yang malang ini. Yang tak pernah mendengar pengakuan cinta dari kekasihnya..” potong Minho tidak enak hati diikuti dengan anggukan Minho, Jonghyun dan Taemin.
“Ne, mianhae..” sambung yang lain serempak. Masih dalam pelukan Key, Sun Hee tersenyum manis penuh haru “aku sudah ketauan..” kata Sun Hee malu. Key tersenyum cerah dan mengacak-acak rambut Sun Hee lembut.
“Gomawo semuanya. Ini semua berkat kerja keras kalian…” Key beralih pada ke-4 namja-namja itu.
“Ne.. ne.. tentu saja ini semua berkat usaha kami dan Onew hyung yang paling terlihat berusaha keras! Ia belum pernah menembak wanita sebelumnya!” jawab Minho jail yang diikuti dengan tawa Sun Hee, Key, Jonghyun dan Taemin.
“Hey..!! aku sudah sering berlatih untuk itu!” Onew membela diri.
“Tunggu dulu.. tadi.. apa maksud kalian aku ini cerewet? Itu tidak ada dalam scenario kita!” protes Key tiba-tiba begitu ingat apa yang dikatakan teman-temannya barusan.
“Nah, sifat cerewetnya sekarang muncul!” bisik Jonghyun pelan.
“Berani bertaruh, dia akan mengomel sepanjang hari!” sambung Minho yang diikuti desahan lemas yang lain. Sementara Sun Hee, terus tertawa renyah dan menggenggam tangan Key erat. “oh tuhan, aku tidak pernah merasa selega ini!” pikir Sun Hee bahagia.

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar