Senin, 31 Oktober 2011

[New FF] UNLUCKY GIRL

COMING SOON

New FF, with Main Cast is MINHO SHINee


Title : 'Unlucky Girl'
Author : Puthrie Shairis As
Genre : Romance, Komedi
Lenght : Oneshoot
Disclaimer : The story and the plot is originally mine. So no plagiat and enjoy it guys
Man Cast : Choi Minho a.k.a Minho SHINee, Lee Hyomi (Fiction)
Sinopsis :

Siapa sih yang nggak kenal namja yang satu ini? Sebagai bagian dari boyband SHINee, Minho, tentu memiliki banyak fans baik dari dalam dan luar negeri. Nah, salah satunya adalah seorang yeoja, Lee Hyomi, yang mengaku sebagai fans sejatinya seorang Choi Minho!

Yeoja ini selalu mengikuti Minho kemanapun namja ini pergi. Dia selalu mencari tau semua jadwal-jadwal manggung Minho dan terus membuntuti namja ini layaknya seorang penguntit. Sampai pada suatu hari, saat Minho dan SHINee manggung di sebuah acara di salah satu stasiun tv, saking ngebetnya ingin mendapatkan foto close up Minho sesempurna mungkin, di tambah lagi fans-fans lain yang terus bersorak-sorai dan saling mendorong, secara tak sengaja Hyomi terdorong dan terjungkal naik ke atas panggung! Oh No! Jemari-jemari Hyomi secara tak sengaja terinjak oleh Minho ketika namja itu melompat untuk mengganti posisi dancenya!

Semuanya kacau! Kira-kira apa yang bakal terjadi setelah itu ya? Mengalami hal yang paling memalukan di muka umum, dan yang lebih parah, di depan idolanya! Dan sejak kejadian inilah, Hyomi selalu merasa dirinya adalah seorang 'Unlucky Girl'

Penasaran dengan cerita lengkapnya? Tunggu FF 'Unlucky Girl' hingga di posting nanti ya ;)

'Author'

Sabtu, 29 Oktober 2011

[New FF] CARELESS BOY

COMING SOON

New FF, with Main Cast  is ONEW SHINee


 Title : 'Careless Boy'
Author : Always Puthrie Shairis As
Genre : Romance, Komedi
Lenght : Oneshoot
Disclaimer : The story and the plot is originally mine. So no plagiat and enjoy it guys
Main Cast : Lee Jinki a.k.a Onew SHINee, Sung Ji Soo (Fiction)
 Cameo : Yoo Seung Ho

Sinopsis :

Sebagai seorang Leader dari Boyband SHINee, Onew di kenal sebagai seorang namja yang tidak begitu tertarik dengan yang namanya yeoja dan cinta. Membuat seluruh Mvp (Sebutan bagi fans nya) bisa merasa cukup lega. Tapi siapa kira, ternyata di balik semua itu, Sang Leader ini diam-diam mempunyai seorang yeoja yang ia suka! Naasnya lagi, yeoja ini baru ia kenal! Yeoja yang sekaligus merupakan cinta pertamanya ini adalah puteri sulung dari salah seorang peternak di desa yang cukup jauh dan terpencil dari kota.

Saat SHINee di beri waktu libur, diam-diam Onew nekat menyusul sang yeoja, Sung Ji Soo ke tempat tinggalnya. Setibanya di sana, Onew memang berhasil menemukan Ji Soo, tapi... ada sesuatu yang terjadi di luar dugaan Onew! Omo. Kira-kira apa ya? Kenapa Sang Leader ini terlihat begitu sedih dan kecewa? Apakah liburan akhir tahunnya akan berakhir begitu saja? tanpa mendapatkan cinta sang pujaan hati? Kalau penasaran bisa di tunggu kedatangan (?) FF 'Cereless Boy' ini nanti ya ;)


'Author'

Rabu, 26 Oktober 2011

Hwang Jung Eum dan No Min Woo Resmi Bintangi 'Full House 2'



Simpang siur pemeran utama Ful House 2 akhirnya terjawab. Aktor No Min Woo dan aktris Hwang Jung Eum resmi bakal membintangi sekuel fim Full House. No Min Woo mengganti Rain yang sedang menjalani wajib militer.

"Pada 24 Oktober keputusan final telah dibuat untuk casting Full House 2. Untuk waktu yang cukup lama ada banyak pembicaraan tentang pemain film ini. Namun setelah agensi dan produser berbicara, kontrak tentang pemain film ini akhirnya ditandatangani." Demikian pernyataan yang dirilis Core Contents Media.

Seperti diberitakan allkpop, No Min Woo dan aktris Hwang Jung Eum telah dibidik memerankan tokoh utama Full House 2. Proses pemilihan peran utama ini tidak mulus. Core Contents Media memundurkan rencana syuting karena menganggap No Min Woo dan Hwang Jung Eum kurang pas membintangi karakter dalam Full House 2. Bahkan sempat muncul berita Yoon Doojoon B2ST dan Min Hyo Rin bakal menjadi pasangan Full House 2 selanjutnya.

Nama No Min Woo sebenarnya sudah cukup dikenal di Indonesia lewat perannya sebagai Park Dong Joo dalam drama My Girl Friend is Gumiho. Selain itu Full House 2 rencananya akan tayang di stasiun TBC Jepang terlebih dahulu, sebelum akhirnya diputar di Korea.

*Nb : No Min Woo oppa cakep ya xP

Kim Hyun Joong Membeli 30 Pasang Celana yang Sama?




Nah, pasti kenal dong ya sama oppa kita yang satu ini? Kim Hyun Joong!
Kali ini aku bawa sedikit info tentang Hyun Joong oppa yang ternyata membeli 30 pasang celana abu-abu yang sama! Omo.. buat apa oppa? kira-kira ada apa ya? Kalau gitu yuk kita denger langsung ceritanya.

Pembawa acara Lee Seung Gi *pasti kenal dong ya? ini karakter utama di Dramkor My Girlfiends is Gumiho ^^* berkomentar, “Aku mendengar bahwa kau membeli 30 pasang celana abu-abu yang sama.” Kim Hyun Joong menjelaskan, “Aku hanya memakai salah satu dari mereka. Aku bahkan memakainya ketika datang ke sini. Aku memakainya setiap hari.” Rupanya, bintang itu memiliki kesamaan dengan desainer terkenal Andre Kim, yang diketahui hanya mengenakan pakaian putih di depan umum.

Dia melanjutkan, “Celana itu tidak lagi dibuat jadi aku bahkan secara pribadi membuatnya beberapa. Mereka begitu nyaman, dan aku berikan kepada semua orang di sekitarku, dan aku hanya memiliki empat pasang yang tersisa.” Kim Hyun Joong juga membawa salah satu dari celana abu-abu untuk diberikannya sebagai hadiah kepada Lee Seung Gi, yang kemudian berpose.

Personil Super Junior, Eunhyuk, berkomentar, “Mereka tampak seperti celana biksu,” menyebabkan tawa di antara para tamu.

*Bilang aja iri hyuk oppa, wkwkwk*

SHINee Jadi Model Terbaru ‘Etude House’



Hueee... mimisan deh kalau lihat oppadeul-oppadeul kita yang satu ini.
Nggak pernah ada matinya.

Dengan senyuman mautnya *pingsan* dan dalam balutan pakaian berwarna pastel, para oppadeul SHINee kita berhasil menyampaikan secara langsung slogan dari Etude House, ‘Ingin menjadi manis?’. *Hueee... bayangin oppa-oppa ngomong kayak gitu, rasanya meleleh beneran deh xD kekeke*

Kabarnya, para oppadeul kita ini juga akan mengendorse kosmetik ini bersama model Etude House sebelumnya, personil 2NE1, eonni Sandara Park.

Sementara itu, para fans berkomentar, “Wow ~ SHINee! Benar-benar bling bling ~ ~ ~”, “SHINee tampak mempesona! Apakah ada kemungkinan bahwa mereka akan syuting CF dengan Dara” dan “Aku akan mengambil poster mereka di toko terdekat!”.

Karena aku juga fans oppadeul SHINee, jadi aku juga mau kometar ya, wkwkwk.
"Oppa~ kau mengalihkan duniaku xD" <3 <3 <3

Minggu, 23 Oktober 2011

[FF] My Sweet Heart - Oneshoot




Title : ~My Sweet Heart~
Author : Puthrie shairis as
Genre : Romance, Angst (?)
Lenght : Oneshoot
Main Cast : Lee Soo Yun  a.k.a You ( Reader ), Kim Kibum a.k.a Key SHINee, Nicole KARA
Other Cast : Lee Jinki a.k.a Onew SHINee

Soo Yun meremas jemari-jemari kecil tangannya gelisah, ia menunduk dalam sehingga rambut-rambut lurusnya jatuh menutupi wajahnya. Soo Yun mengigit bibir, ia menyandarkan punggungnya di dinding tepat di samping pintu masuk kelas.
Ia tampak gelisah, berkali-kali ia mencoba mengintip ke dalam kelas tetapi terlalu takut. Kini jam istirahat, tak ada satu orangpun di dalam kelas kecuali Key dan Nicole. Soo Yun marah, kesal, kecewa dan sebal. Ia sudah tau dengan jelas Key, calon suaminya itu kini tengah berduaan dengan yeoja lain di dalam. Rasanya ia ingin masuk dan memarahi namja itu, lalu menjambak dan mencakar atau perlu mencekek yeoja di samping calon suaminya itu sampai mati.
Tapi apa daya, Soo Yun bukanlah tipical yeoja yang bisa berbuat bringasan seperti preman, tapi dia juga bukan tipical yeoja yang berhati malaikat yang bisa berlapang dada melihat orang yang di sukainya berduaan dengan yeoja lain di sekolah!
Soo Yun mengumpulkan keberaniannya, perlahan ia mengintip ke dalam ke kelas. Dilihatnya kedua remaja itu tengah asyik bercanda sambil sesekali melepaskan tawa renyah yang menggambarkan kedekatan keduanya.
Soo Yun menatap Key lama. Namja tampan itu tampak sangat bahagia, ia tertawa lepas. Tawa yang tak pernah Key tunjukkan di depannya. Pasalnya Key selalu saja diam dan bersikap dingin dengannya, ia bahkan tak pernah tersenyum dan menatap tepat di kedua bola matanya.
 Soo Yun menarik lagi tubuhnya dan bersandar di dinding. Wajahnya murung, dalam hati ia mengutuk perbuatan Key yang ia pikir sangat tidak manusiawi!
Yang benar saja, semua orang di sekolah ini tau dirinya dan Key sudah bertunangan dan akan segera menikah dalam waktu dekat ini (ya walaupun itu karena perjodohan yang di lakukan oleh orang tua mereka masing-masing, atau mungkin tidak sepenuhnya paksaan), tapi biarpun begitu, tanpa malu-malu Key malah berduaan dengan yeoja lain di saat kelas sepi saat ia sudah menyandang status sebagai calon suami Soo Yun dan itu bukan untuk hari ini saja, tetapi kemarin, lalu kemarinnya, lalu kemarinnya juga. Mereka berduaan setiap hari! Bagaimana pikiran anak-anak yang lain nanti?!
Tess…
Akhirnya jatuh, air mata itu. Soo Yun menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Bahunya mulai naik turun, bibirnya bergetar. Ia menangis tanpa berusaha mengeluarkan suara sedikitpun.
Hatinya sakit, terasa seperti di cabik-cabik lalu sirami air garam. Terasa sangat perih, sampai rasanya ia sulit bernafas dan ingin mati.
Aku tidak tau, bahwa ternyata rasanya sesakit ini…
Sakit… Sakit sekali Key’ ucap Soo Yun jauh di dalam lubuk hatinya.
******
Key menyantap makan siangnya perlahan. Ia memotong steak dagingnya lalu menyuapkannya ke dalam mulutnya. Seperti biasa, Soo Yun dan Key menghabiskan jam makan siang bersama sesuai perintah orang tua mereka.
Di sudut kantin, sudah di siapkan meja khusus untuk mereka berdua. Orang tua Key dan Soo Yun adalah keluarga yang berada dan cukup di kenal di Seoul, jadi karena itu tidak heran jika kedua remaja itu juga selalu di jaga oleh beberapa bodyguard dan selalu mendapatkan perlakuan istimewa, ya seperti sekarang ini. Dan satu lagi, apapun yang mereka lakukan, akan selalu menjadi pusat perhatian.
Soo Yun tak menyentuh makanannya. Ia hanya duduk diam sambil sesekali melirik Key yang seperti biasa ‘tidak pernah mau mengajaknya bicara’. Soo Yun mendesah pelan, pernah terpikir olehnya bagaimana bisa menyukai namja yang satu ini, bahkan ia pikir ia terlalu mencintainya.
Soo Yun kembali memandangi namja di depannya itu lirih. Rasanya ia ingin sekali menanyakan banyak hal padanya. Banyak sekali, sampai-sampai ia bingung ingin memulainya dari mana.
Soo Yun menarik nafas panjang, ia mengumpulkan keberaniannya dan mulai bicara.
“Key…” Panggil Soo Yun hati-hati. Key tidak bereaksi, seakan-akan ia tidak mendengar gadis manis di depannya itu tengah memanggilnya.
“Key, apa kau benar-benar menyukai Nicole? Kau mencintainya?” tanya Soo Yun yang tidak perduli Key berpura-pura tidak mendengarnya. Key menghentikan suapannya, ia tampak diam sejenak lalu meletakkan sendok dan garpu di meja. Ia mengangkat wajahnya dan menatap Soo Yun dingin, hampir tanpa ekspresi.
“Itu bukan urusanmu. Urus saja dirimu sendiri, jangan mencampuri masalahku. Sebaiknya tutup mata dan telingamu, bersikap seolah-olah kau buta dan tuli sehingga tidak terus membuntuti dan menguping pembicaraanku dengan Nicole” jawab Key pedas seraya berdiri dari duduknya dan beranjak pergi.
Soo Yun menunduk, matanya memanas. Harusnya ia kuat, harusnya ia tidak lemah seperti ini. Key selalu bicara kasar padanya, lalu kenapa akhir-akhir ini ia merasa begitu terluka? Kenapa kali ini semua ucapan dan perilaku Key benar-benar terasa begitu menyakitkan di hatinya?
Air mata kembali jatuh membasahi pipi Soo Yun, kali ini ia terisak. Tidak lagi menangis dalam diam, rasanya ia ingin sekali berteriak dan mengatai Key dengan kata-kata kotor. Tapi tidak bisa, biar bagaimanapun, ia terlalu mencintai namja itu, bahkan saat hatinya rapuh dan hancurpun, ia mungkin tidak akan pernah berani bicara.
“Kenapa? Kenapa aku harus menjadi orang tuli dan buta? Apa kau tau aku sangat takut tiap kali kau berkata begitu? Aku takut..” ucap Soo Yun pelan di sela isak tangisnya.
“Aku takut tidak bisa melihatmu, aku takut tidak bisa mendengar suaramu. Apa kau tidak mengerti? Kenapa kau begitu membenciku?” lanjutnya lagi. Kini, hatinya benar-benar terasa hancur, apa salah kita mencintai seseorang? Apa tidak boleh kita mengharapkan balasan cinta darinya? Apakah itu suatu dosa?
“Aku mencintaimu Key… Apa kau benar-benar tidak menyadarinya atau kau memang memalingkan wajahmu dan berpura-pura tidak tau?” gumam Soo Yun menahan semua perasaan perih di hatinya.
******
Soo Yun berjalan lambat beberapa meter di belakang Key. Mereka berdua berjalan melewati halaman utama sekolah untuk mencapai pintu gerbang sekolah, di sana sudah menunggu sebuah mobil limusin yang selalu mengantar dan menjemput mereka berdua.
Semua mata menatap mereka berdua, tatapan kagum, iri dan senang membaur menjadi satu. Para yeoja memandang penuh rasa iri pada Soo Yun, semua wanita di sekolah ini mungkin selalu berdoa agar bisa berada di posisi Soo Yun, bisa bertunangan dan menikah dengan namja tampan, pintar dan sepopuler Key merupakan sebuah anugrah. Begitu pemikiran gadis-gadis itu tanpa tau bahwa mungkin, jika memang mereka yang berada di posisi Soo Yun sekarang, mereka pasti sudah menangis pulang dan mencaci maki Key.
Di sisi lain justru para namja lah yang memandang iri Key. Bisa memiliki kekasih secantik dan sebaik Soo Yun benar-benar sebuah keberuntungan besar. Semua namja di sekolah ini pasti memimpikan gadis manis seperti Soo Yun. Soo Yun memang di kenal sebagai tipical gadis yang ramah dan lemah lembut. Sikap dan tutur katanya yang sopan berhasil menghipnotis semua namja termasuk para guru. Menyakiti dan mencampakkan yeoja sebaik dirinya adalah suatu kesalahan besar.
Mereka baru saja akan mencapai pintu gerbang saat tiba-tiba Nicole datang menghampiri Key. Langkah Soo Yun terhenti, ia memandangi gadis manis yang menghampiri Key itu beberapa saat. Ia tampak sesekali mengumbar tawa saat berbicara dengan Key. Pandangan mata Soo Yun berubah sayu, ia mempererat genggaman tasnya.
Ia tahu semua orang memperhatikan mereka, ia tahu bahwa ia adalah satu-satunya yeoja yang patut di kasihani. Soo Yun menunduk, lag-lagi ia merasa ingin menangis. Tapi tidak bisa, ia tidak boleh menangis di depan orang banyak, ia tidak ingin semua orang menilai Key sebagai seorang namja brengsek. Lalu dengan langkah mantap ia berjalan melewati Key dan Nicole dan berjalan masuk ke dalam mobil.
Di saat yang sama, ketika Soo Yun berjalan cepat melewati Key, tanpa ia ketahui Key menatapnya. Menatapnya yang berjalan menjauh membelakanginya sambil menangis. Key melihat air mata itu, air mata yang jatuh dari mata indah yeoja cantik itu.
Sudah ku bilang, tutup mata dan telingamu’ ucap Key lirih.
******
“Key, tadi aku lihat Soo Yun pulang sambil menangis lagi. Apa terjadi sesuatu di antara kalian?” Tanya seorang namja tampan bermata sipit yang terlihat sangat cemas dan khawatir itu.
“Ani. tidak ada hal istimewa yang terjadi hari ini. Kalau kau khawatir, kenapa tidak kau tanyakan saja padanya?” Jawab Key tanpa melirik Onew yang merupakan calon kakak iparnya itu sedikitpun.
Onew mendesah, ia memandang Key lelah. Key masih terus membolak-balik buku di tangannya dan tanpa sedikitpun mau menatapnya. Onew mengambil buku itu dengan paksa, ia tahu Key tidak membacanya satu katapun.
“Apa kau tidak bisa berbuat baik padanya? Adik kecilku itu terlalu rapuh untuk merasakan hal-hal sulit seperti ini” lanjut Onew setengah memohon.
Key masih diam, ia menengadahkan kepalanya dan menatap langit-langit kamarnya. Matanya menerawang, “Aku tau, karena itu aku tidak mau menyakitinya” ucap Key pelan.
Pandangan mata Onew berubah sendu, ia mengerti benar apa yang di rasakan Key saat ini. Ia tau namja ini tak berniat jahat pada adik manisnya itu, tapi walaupun begitu, ia juga tidak bisa melihat adiknya selalu tampak murung dan sedih.
“Key, apa kau tau Soo Yun sangat mencintaimu? Lebih dari apapun?” tanya Onew pelan, bahkan terdengar seperti bicara pada dirinya sendiri.
“Aku tau, aku lebih tau perasaannya lebih dari siapapun di dunia ini. Hanya saja…” kata-kata Key menggantung. Onew tersenyum kecut, ia tau apa yang akan Key katakan selanjutnya.
“Aku hanya mengingatkanmu, kalau kau memang sudah tidak mencintai gadis itu lagi, Nicole, maka katakan saja padanya yang sejujurnya. Kalau kau terlalu lamban, maka mereka berdua yang akan tersakiti nanti pada akhirnya. Kau mengerti?” nasehat Onew seraya menepuk pundak Key pelan sebelum akhirnya keluar dari Kamar Key.
“Tidak semudah itu hyung. Lagipula, akulah yang merasa lebih sakit, melihat setiap tetes air matanya karena aku yang tidak berguna ini, Bagaikan tertusuk ribuan pisau yang ditaburi racun” gumam Key pelan.
******
“Key!!! Astagah, ku pikir kau tidak akan datang” pekik Nicole kaget seraya memeluk Key erat. Key tersenyum tipis dan membalas pelukan yeoja cantik itu ragu.
Nicole melepaskan pelukannya dan menatap Key dalam. Senyuman manis terus mengembang di kedua sudut bibirnya. Kini sesuai janji, ia dan Key akan pergi kencan ke taman hiburan.
Nicole tampak bersemangat, ia menggandeng lengan Key manja dan terus berbicara. Key memandangi yeoja itu beberapa saat, memandangi tiap garis bentuk wajah dan senyumannya.
Tiba-tiba saja terbesit bayangan gadis lain di matanya, seorang yeoja yang selalu tersenyum tulus padanya walaupun ia tau yeoja itu terluka. Yeoja yang selalu menemani dan memberikan perhatian lebih padanya dengan penuh rasa cinta walaupun ia selalu bersikap kasar padanya. Soo Yun, gadis polos itu…
Apa pilihanku salah? Apa aku harus benar-benar mengorbankan perasaanku?’ pikir Key lirih. Ia tampak berpikir beberapa lama, tiba-tiba saja ia teringat kembali kata-kata Onew semalam.
‘kalau kau memang sudah tidak mencintai gadis itu lagi, Nicole, maka katakan saja padanya yang sejujurnya. Kalau kau terlalu lamban, maka mereka berdua yang akan tersakiti nanti pada akhirnya’
Key terdiam. Mungkin benar apa yang dikatakan Onew waktu itu. Sudah terlalu lama ia membohongi perasaannya sendiri, dan sudah terlalu jauh ia menyakiti Soo Yun, gadis yang beberapa tahun belakangan ini terus bersamanya bahkan sebelum Nicole datang dari masa lalunya.
Key baru akan bicara saat secara tak sengaja ia melihat guratan luka jeratan di sepanjang leher Nicole.
DEG
Perasaan itu muncul lagi. Perasaan bersalah dan tak tega. Di balik tawa dan keceriaan Nicole, tidak ada seorangpun yang tau bahwa ada luka di dalam dirinya. Key menunduk, tiba-tiba saja tatapan matanya berubah keruh.
Aku tidak bisa melakukannya. Nicole sudah terlalu banyak menderita dan berkorban untukku.’ ucap Key dalam hati.
Sungguh, ini terasa begitu berat baginya. Tidak ada yang tau, hati Key jauh lebih sakit dan terluka. Memilih pilihan terbaik bukanlah hal yang mudah, perkara ini jauh lebih sulit dari misteri apapun di dunia ini yang tidak bisa terpecahkan. Terkadang cinta itu, bisa menjadi lebih rumit.
******
Undangan pernikahan Key dan Soo Yun sudah di sebar ke penjuru sekolah. Akhirnya, lusa mereka akan benar-benar menikah. Walaupun awalnya pihak sekolah tidak mengijinkan, tapi akhirnya mereka tidak bisa berbuat apapun untuk mencegahnya lantaran orang tua Key dan Soo Yun merupakan salah satu donatur terbesar sekolah.
Kini semua orang mulai sibuk membicarakan mereka. Pernikahan dini Key dan Soo Yun benar-benar menjadi topic pembicaraan terpanas sepanjang minggu.
Soo Yun duduk menyendiri di bawah sebuah pohon besar di halaman belakang sekolah. Ia duduk di tanah dengan kedua kaki yang dilipat di depan dada. Ia memeluk kakinya dan meletakkan dagunya di atas lutut. Ia menatap langit biru itu menerawang, ia mendesah.
“Apa Key tidak apa-apa menikahi gadis seperti ku? Dia tidak mencintaiku, dia hanya mencintai Nicole. Aku tau mereka pacaran” gumam Soo Yun lirih. Jari telunjuknya pun mulai bergerak menggores tanah dan membuat sebuah tulisan kecil.
Pernikahan Lee Soo Yun dan Kim Kibum
Semoga bahagia dan bersama selamanya’
Soo Yun tersenyum kecut, lalu dengan cepat ia menghapus tulisan itu dengan telapak tangannya. Air mata kembali mengalir keluar dari pelupuk matanya tanpa bisa ia cegah.
“Aku mencintainya… Sungguh, aku mencintainya lebih dari apapun. Ku mohon… jangan tinggalkan aku Key. Kau tidak akan lari di hari pernikahan kita kan?” ucap Soo Yun di sela-sela isak tangisnya. Ia membenamkan wajahnya di antara kedua tulutnya dan terus menangis.
Ia takut, benar-benar merasa takut. Hatinya terus gelisah dan tak tenang, Ia khawatir dan tak pernah berani membayangkannya. Membayangkan Key tidak akan datang, tidak akan datang di upacara hari pernikahan mereka.
“Kau tidak boleh meninggalkanku…” isak Soo Yun lagi. Tanpa ia ketahui, sepasang mata terus menatapnya dari jendela kelas yang berada di lantai dua yang berhadapan langsung dengan tempatnya kini berada.
Namja itu terus menatapnya, menatapnya penuh rasa sayang.
“Soo Yun-ssi.. apa yang bisa aku lakukan?” gumam namja itu lirih.
******
Key menatap pantulan dirinya di cermin. Hari ini adalah harinya, benar, hari ini adalah hari pernikahannya dengan Soo Yun. Key mengenakan jas dan celana putih. Konsep pernikahan mereka kali ini adalah putih, semua dekorasi sengaja di buat serba putih, tidak lupa juga dengan mawar putih yang menjadi pelengkapnya.
Semua sudah siap, kedua belah pihak keluarga dan para tamu juga sudah mulai meramaikan halaman belakang rumah Key yang menjadi lokasi utama acara pernikahan.
Derttt..Derttt..
Ponsel Key bergetar, ada pesan masuk.
Key berjalan mendekati tempat tidurnya, ia meraih ponselnya dan membuka pesan masuk.
From : Nicole
Key… Bisakah kita bicara sebentar? kita bertemu di sekolah sekarang, aku menunggumu.
Key terdiam. Sejenak ia melirik ke arah pintu kamarnya, lalu beralih memandang keluar jendela kamarnya yang berhadapan langsung dengan halaman belakang. Di sana sudah mulai ramai, semua orang sudah datang.
Key tampak berpikir keras. Sekaranglah saatnya, memilih keputusan yang tepat sebelum semuanya terlambat.
Otak Key bekerja keras, peluh sudah keluar dari setiap pori-pori kulit wajahnya. Ingatan Key kembali membawanya pada Soo Yun, ia sudah terlalu banyak menyakiti gadis itu. Gadis yang tanpa ia sadari sudah menggeser posisi Nicole di hatinya beberapa tahun belakangan ini. Gadis yang tulus mencintainya dan selalu setia menunggunya.
Jujur, ingin sekali rasanya Key tetap bertahan di sini dan berdiri berdampingan bersama Soo Yun di sana, di depan semua orang dan mengucapkan janji setia. Tapi keberanian dan keinginan itu terasa luruh seketika begitu ia mengingat apa yang Nicole lakukan untuknya.
Tiba-tiba saja ingatan akan kenangan hari itu muncul kembali. Kejadian yang benar-benar membuat Key tidak akan pernah tega untuk meninggalkan gadis tak berdaya itu, Nicole.
Key dan Nicole sudah menjadi sepasang kekasih hampir 3 tahun saat itu, hingga tiba-tiba Nicole harus pindah ke luar negeri mengikuti orang tuanya. Awalnya itu tidaklah menjadi masalah besar, menjalin hubungan jarak jauh tidak begitu sulit untuk Key dan Nicole mengingat rasa cinta dan saling percaya yang amat kuat di antara keduanya.
Key tetap setia menunggu hingga Nicole kembali, begitu pula dengan Nicole. Hingga tiba-tiba suatu hari Nicole menelpon Key sambil menangis dan mengatakan keluarganya jatuh miskin karena bangkrut. Masa-masa itu adalah masa yang berat untuk keluarga Nicole, karena itu setiap harinya, hampir setiap jam Key selalu menghubungi Nicole dan menghiburnya.
Selang beberapa bulan setelah kejadian itu, lagi-lagi Nicole kembali menelpon sambil menangis. Key menjadi panik dan semakin khawatir. Awalnya Nicole tidak berani mengatakan satu patah katapun tentang masalahnya pada Key, tapi karena terus di desak Key akhirnya ia bicara.
“Ibuku berselingkuh! Mereka bercerai bulan lalu dan ayahku menjadi seperti orang gila. Dia menjualku!! Dia memaksaku menikah di usia 17 tahun seperti ini. Ia ingin aku menikahi seorang pria tua kaya yang bahkan sudah tidak bisa berjalan lagi” cerita Nicole di sela isak tangisnya.
“Aku tidak mau! Aku sudah mengatakannya pada ayahku dengan sangat jelas dan aku sudah beribu-ribu kali menolaknya. Tetapi dia malah memukuli dan menghajarku… Setiap hari dia memukuliku…” lanjut Nicole dengan tangis yang semakin terdengar keras.
“Aku mencintaimu Key. Kita sudah berjanji akan menikah nanti kan? Aku berjanji akan segera kembali menemuimu. Aku mohon, jangan tinggalkan aku seperti ibuku meninggalkanku” mohon Nicole sebelum akhirnya hubungan telpon mereka terputus begitu terdengar teriakan dan makian ayah Nicole di sebrang.
Lalu beberapa bulan kemudian, tepatnya tahun lalu, tiba-tiba Nicole muncul di korea dan menemui Key. Saat itu kondisi Nicole benar-benar tampak buruk, ia tampak berantakan dan kucel.
Luka memar terlihat hampir di seluruh permukaan kulitnya dan yang masih berbekas hingga sekarang adalah luka jeratan di lehernya. Nicole hampir saja bunuh diri saat itu karena stres, tapi begitu ia ingat janjinya bersama Key yang akan menikah dan hidup bersama selamanya nanti, Nicole mengurungkan niatnya. Beruntung saat itu Nicole masih sempat di selamatkan.
Nicole berhasil kabur dan kembali ke korea setelah ia melaporkan ayahnya sendiri ke polisi. Key berpikir Nicole sudah terlalu banyak menderita, gadis itu kini tidak mempunyai siapapun lagi selain dirinya. Dan hanya Key lah alasan sebenarnya kenapa Nicole harus tetap bertahan hidup sekarang.
Ini benar-benar merupakan pilihan yang sulit. Menyakiti Soo Yun, wanita yang di cintainya itu atau meninggalkan Nicole yang sudah banyak menderita dan berjuang untuknya.
Setelah lama berpikir, Key akhirnya mengambil keputusan. Walau berat untuknya melakukan ini, tapi ia tetap harus memilih salah satu di antara mereka berdua. Key meletakkan ponselnya di meja dan berjalan keluar kamar.
Ia akan menemui Nicole, ia tidak bisa meninggalkan gadis malang itu sendirian.
Langkah Key berhenti saat ia berpapasan dengan Soo Yun yang sudah tampak cantik dan siap dengan gaun pengantin putihnya. Soo Yun tampak terkejut, tetapi setelah itu ia hanya menunduk tanpa berani menatap Key.
Sementara itu Key memandangi gadis itu lama, ia menatap gadis itu penuh sayang bercampur rasa bersalah. Tapi ia tidak punya pilihan lain, ini keputusannya. Key kembali berjalan dan melewati Soo Yun begitu saja.
“Ah key…” panggil Soo Yun tiba-tiba. Langkah Key berhenti, ia tak berbalik menatap Soo Yun sedikitpun, tetapi ia menyimak setiap kata yang keluar dari bibir kecil gadis itu.
“Kau akan kembali kan? Aku tau kau akan pergi tapi… kau akan kembali sebelum acara pernikahan kita di mulai kan?” tanya Soo Yun berusaha kuat dan tegar. Terus terang di dalam hatinya ia tidak yakin, ia tau Key tidak akan kembali. Ia tau firasatnya benar, ia tau. Tapi ia berusaha untuk tidak percaya.
“Jangan berharap terlalu banyak, kau tau aku membencimu. Tidak akan ada pernikahan, jadi setelah ini sebaiknya kau pulang dan lanjutkan hidupmu. Mengerti? Jangan menjadi gadis cengeng” jawab Key seakan-akan ia tidak akan pernah kembali lagi.
Key pun kembali berjalan menjauhi Soo Yun yang tampak sangat terpukul dengan kata-katanya barusan. Bagi Soo Yun, kata-kata itu bagaikan sebuah tamparan keras untuknya. Ia menangis, lututnya lemas. Ia pun jatuh dan terduduk lemas di lantai sambil membekap mulutnya agar tak bersuara.
Soo Yun menatap punggung Key yang terlihat semakin menjauh. Namja itu, namja yang di cintainya, cinta pertamanya. Apakah benar akan berakhir seperti ini? Benarkah? Hati Soo Yun terus bertanya-tanya.
Soo Yun P.O.V
Aku memandangi punggung lebar Key yang terlihat semakin menjauh.
Namja itu, satu-satunya namja yang ku cintai lebih dari apapun. Namja yang merupakan cinta pertamaku. Benarkah? Benarkah akan berakhir seperti ini? Apa tuhan bersungguh-sungguh merencanakan kisah cinta tragis seperti ini untukku? Benarkah?
Aku tidak bisa. Aku tidak mau! Aku tidak mau menerima semua ini. Ini tidak adil, ini sungguh tidak adil. Aku mencintainya, lalu kenapa? Kenapa harus menjadi seperti ini. Ku mohon Key, berbaliklah, berhenti dan katakan kau hanya mengerjaiku.
Aku rela terus kau maki dan marahi, tapi ku mohon jangan pergi. Key… ku mohon….
Hatiku memberontak, tangisku menjadi semakin keras.
Tidak, aku tidak bisa terus begini. Aku tidak bisa terus mengalah! Lee Soo Yun, kau mencintai Key bukan? Kau mencintainyakan? Kalau begitu ayo, bangun. Bangun Soo Yun, kejar dia. Jangan biarkan dia pergi lagi, kau harus utarakan perasaanmu. Katakan, katakan kau mencintainya! Kalaupun harus berakhir seperti ini, setidaknya kau harus tau bagaimana perasaan dia padamu. Ayo Soo Yun! Bangun!!
Jemari-jemari tanganku mengepal kuat. Benar, aku tidak boleh membiarkannya pergi begitu saja.
Aku pun bangkit dari dudukku dan berlari mengejarnya. Ku angkat gaun pengantinku agar aku bisa berlari lebih cepat, cepat..cepat.. cepat Soo Yun. Kejar dia..
Seolah-olah ada sisi lain diriku yang memberikan semangat. Aku berlari sekuat dan secepat yang aku bisa. Key… ku mohon… kau tidak boleh pergi…
Soo Yun P.O.V End
******
Key sudah mencapai pintu gerbang utama rumahnya saat tiba-tiba di lihatnya Nicole berdiri menunggunya disana. Langkah Key berhenti, ia memandang yeoja cantik itu kaget. Yeoja itu tersenyum, tersenyum manis seperti biasanya hanya saja ada yang aneh…
“Key, kau lama sekali” ucapnya masih dengan senyuman manisnya. Ia pun berjalan menghampiri Key dan memeluknya erat. Nicole bahkan bisa mencium wangi parfum namja yang di cintainya itu. Key tak bereakasi, ia masih diam, bahkan tidak membalas pelukannya seperti biasa.
Sejenak Nicole merasakan hatinya menjadi lebih sakit daripada saat ia mengetahui dari Onew bahwa Key bertindak kasar pada Soo Yun untuknya, juga lebih memilih menjaga perasaannya daripada perasaan Key sendiri.
Nicole tau ada yang berbeda sejak ia kembali, ia tau. Ia tau sudah ada wanita lain yang menggantikan posisinya di hati Key saat ia tidak ada. Nicole merasa sangat sakit, sakit sekali. Nafasnya bahkan terasa sesak setiap kali mengingat itu. Nicole sudah hampir menangis saat ia mendengar seseorang berteriak memanggil Key. Nicole melepaskan pelukannya dan dilihatnya Soo Yun tengah berdiri tak jauh dari ia dan Key dengan nafas tersengal-sengal.
Nicole menghapus air matanya cepat sebelum ada satu orangpun yang melihat. Nicole kembali memandang Soo Yun, mata gadis itu terlihat sembab.
“Key…” panggil Nicole pelan, nyaris berbisik. Key yang tadinya juga terlihat terus memandangi Soo Yun pun beralih menatap Nicole di depannya. Gadis itu tersenyum tipis.
“Jadi selama ini kau membohongiku huh?! Ternyata sudah ada gadis lain di hatimu selain aku! Dasar laki-laki, kata-kata kalian memang tidak bisa di percaya!” gerutu Nicole setengah kesal sambil berkacak pinggang.
Mendengar itu Key tampak sedikit terkejut, lalu ia mendongak kebelakang melihat Soo Yun dan kembali memandang Nicole. Tatapan matanya berubah sedih dan perasaan bersalah tergambar jelas di wajahnya.
“Kau pikir aku mau menikah dengan laki-laki yang berselingkuh?! Apalagi kau selama ini bersamaku hanya karena kasihan!! Kau pikir aku wanita macam mana huh!” Lanjut Nicole berlagak marah dan melotot.
“Nicole…”
“Ani. Aku tidak mau mendengar kata maaf darimu, aku sedang marah sekarang!! Jadi kau harus menebus kesalahanmu ini!!” Nicole memotong kata-kata Key.
Ia pun beralih memandang Soo Yun, Nicole berjalan mendekati yeoja manis itu sambil mengumbar senyum. Ia menghapus air mata Soo Yun yang masih tersisa dan merapikan rambut dan gaun pengantin Soo Yun.
“Kau ini bagaimana sih, kenapa menangis dan berlarian begini. Lihat, bedakmu jadi luntur dan gaunmu berantakan!” gerutu Nicole.
Soo Yun memandangi Nicole lama. Ia tau gadis ini baik, bahkan sangat baik. Terlihat jelas dari sikap dan perilakunya di sekolah. Tapi tetap saja… ia berpacaran dengan namja yang di cintainya. Ini sangat sulit untuk Soo Yun.
“Key, kamari! Ayo cepat kesini atau aku hajar kau nanti!!” seru Nicole memanggil Key. Awalnya Key tampak ragu, ia tampak enggan. Tetapi begitu menerima pelototan dari Nicole, mau tidak mau ia berjalan mendekat.
“Apapun yang terjadi kalian harus menikah! Tidak usah pedulikan aku, aku tidak apa-apa” ucap Nicole seraya menarik satu lengan Key dan Soo Yun lalu menyatukan keduanya.
Key dan Soo Yun tampak saling berpandangan, Nicole mengumbar senyum.
“Aku tidak apa-apa, lagipula aku sudah tidak menyukai namja jelek ini lagi! Aku sudah menemukan yang lebih baik!!” lanjut Nicole seraya melirik sinis ke arah Key.
“Nicole.. aku..”
“Ani!! Key aku tau kau menyukai Soo Yun. Aku tau kau mencintainya, aku tau. Jadi tidak usah membantah lagi. Sungguh, aku sudah memaafkanmu” potong Nicole lagi.
“Berjanjilah, kau akan menjaga Soo Yun seperti kau menjagaku selama ini. Oke?” lanjut Nicole, walaupun lebih terdengar seperti ancaman.
Key diam. Wajahnya masih tampak ragu, ia memandang Nicole sejenak, begitu yakin dengan perasaannya, Key beralih memandang Soo Yun.
“Itu… sebenarnya… aku…” Kata-kata Key menggantung. Nicole yang melihat itu hanya melipat kedua tangannya di depan dada dan memandang Key gemas.
“Katakan saja Key! Kau ini lamban sekali!!” tegur Nicole galak. Key melirik Nicole sekali lagi, kali ini ia menatap Nicole lama. Ia tau gadis ini terluka, tapi mungkin, apa yang Nicole katakan benar.
“Soo Yun-ssi, Saranghaeyo. Jeongmal Saranghae. Sungguh aku tidak bermaksud menyakitimu” ucap Key akhirnya. Ia mengatakanya dengan sangat jelas dan tulus dari hatinya.
Soo Yun yang mendengar itu tampak sangat terkejut dan kaget, ia memandang Key tidak percaya. “Be..benarkah itu? Sungguh?” tanya Soo Yun berlinang air mata.
“Aigo.. kau menangis lagi” ucap Key kaget seraya menarik Soo Yun kedalam pelukannya. Ia memeluk gadis itu erat, begitu pula sebaliknya. Key maupun Soo Yun merasa begitu lega. Tidak pernah selepas ini rasanya, tidak ada lagi beban dan keluh kesah, yang ada hanyalah senyuman bahagia dan kecupan penuh sayang dari Key di kening Soo Yun.
Nicole yang melihat itu hanya tersenyum tipis. Dalam diam ia berjalan menjauh, Soo Yun yang melihat itu dengan cepat di beri isyarat oleh Nicole untuk tetap diam.
Soo Yun menurut, ia memandangi terus gadis itu yang berjalan mundur menjauhi ia dan Key yang masih berpelukkan.
“Gomawo… jeongmal gomawo, Nicole-ssi” ucap Soo Yun tulus dalam hati.
“Ceongmanyo Soo Yun-ssi. Jagalah Key untukku, aku akan pergi jauh. Sangat jauh, ketempat dimana tidak akan ada lagi penderitaan. Dan mungkin aku tidak akan kembali lagi. Tolong sampaikan pada Key, terima kasih untuk semuanya. Aku benar-benar beruntung mengenalnya”
Tiba-tiba saja Soo Yun mendegar suara Nicole. Walau pelan, ia bisa mendengarnya dengan jelas. Suara Nicolepun menghilang bersamaan dengan bertiupnya angin. Soo Yun tertegun, ia menatap bayangan nicole yang semakin menjauh dan memudar. Gadis itu melambaikan tangannya sambil mengumbar senyuman manis.
Soo Yun menangis, kau akan ke surga huh? Seharusnya kau berpamitan padanya…
******
Key diam terpaku di depan sebuah makam seorang yeoja yang baru saja di makamkan kemarin, tepat di hari pernikahannya. Key membatu, bibirnya kelu dan jantungnya berdegup dengan sangat cepat. Ia tidak percaya, ini sebuah lelucon atau apa?
Baru kemarin, baru kemarin ia bertemu Nicole. Nicole lah yang menyatukan ia dan Soo Yun lalu sekarang? Tiba-tiba ia mendapatkan kabar Nicole di temukan tewas gantung diri di rumahnya. Key Shock! Bagaimana bisa?
“Kau.. terlalu memaksakan diri. Seharusnya kemarin aku tak menurutimu. Ini semua kesalahanku. Mianhae, jeongmall Mianhae Nicole-ssi. Harusnya aku tetap berada di sisimu. Kau terlalu gegabah. Kau benar-benar bodoh” gumam Key akhirnya.
Key menunduk dalam, ia menangis dalam kesendirian. Beribu-ribu rasa bersalah menggerogoti hatinya tanpa ampun.
“Ani. Ini bukan salahmu Key. Ada apa denganmu? Kau menangis hanya karena aku? Beginikah dirimu yang sesungguhnya? Kau yang cerewet ternyata seorang namja yang cengeng? Kau bercanda? jangan mengerjaiku!” celetuk seseorang tiba-tiba.
Key tersentak kaget. Ia kenal suara ini.
Key menoleh, ia membatu. Bukan karena takut atau apa, tapi karena rasa tak percayanya yang di luar kendali. Ia melihat gadis itu, bayangan Nicole kini tengah berdiri di sampingnya dan melemparkan senyuman lebar.
“Aku baik-baik saja. Sungguh. Berbahagialah Key. Kau sudah berjanji akan menjaga Soo Yun seperti kau menjagaku bukan? Aku akan selalu mengawasimu” ucap Nicole lagi.
Kali ini Key bisa merasakan sedikit sentuhan dingin jemari Nicole. Key melirik sekilas, Nicole menggengam tangannya lembut. Lalu saat Key kembali mengangkat wajahnya untuk melihat yeoja itu, ia menghilang. Menghilang begitu saja.
Key diam sejenak. Ia lalu kembali beralih memandang makam Nicole beberapa saat.
“Gomawo. Aku pasti, akan tepati janjiku. Kau juga, harus tepati janjimu. Kau harus baik-baik saja di sana. Arraseo?” ucap Key pelan.
“Ne, arraseo”

The End

Jumat, 21 Oktober 2011

[FF] First Performance - Oneshoot


Jreng..jreng..
Kali ini aku membawa FF paling Gaje yang pernah aku buat *mungkin*
Sebenarnya aku udah buat FF ini lama banget, waktu lagi awal-awalnya B1A4 debut
Daripada lumutan di komputerku, jadi aku posting aja di sini
hehehehe



Title : ~The first performance~
Author : Puthrie Shairis As
Genre : Friendship
Lenght : Oneshoot
Cast : Jung Jin Young a.k.a JinYoung B1A4, Shin Dong Woo a.k.a CNU B1A4, Cha Sun Woo a.k.a Baro B1A4, Lee Jung Hwan a.k.a Sandeul  B1A4, Gong Chan Shik a.k.a Gongchan B1A4, Manager hyung a.k.a Manager B1A4

Alarm jam weker belum terdengar berbunyi, tapi Baro, Jinyoung, Sandeul, Gongchan dan CNU sudah terlebih bangun dari tidurnya.
Lengkungan kantung mata hitam terlihat jelas di bawah mata mereka masing-masing. Sejenak mereka masih berdiam diri di tempat tidur, tapi beberapa detik kemudian mereka semua saling melirik satu sama lain dan tersenyum canggung.
"Selamat pagi inspektur" mulai Gongchan pada CNU dengan senyuman terpaksa di kedua sudut bibirnya.
"Pagi..." jawab CNU tak kalah canggung.
"Apa tidur kalian nyenyak?" celetuk manager hyung yang tiba-tiba saja muncul di balik pintu kamar.
"Hyung?? Bagaimana kau bisa masuk?" seru Baro kaget.
"Apa kalian lupa? Aku juga punya kuncinya. Nah sekarang ayo semuanya bangun dan bersiap-siap. Hari ini hari pertama kalian debut di depan banyak orang, jadi berikanlah performance terbaik kalian di music core nanti" jelas manager hyung panjang lebar.
Mereka berlima menelan ludah, lalu memandang satu sama lain lama. Kegugupan terlihat jelas di tiap garis-garis wajah mereka.
*****
"Ne eomma, aku tau. eomma jangan menangis lagi, aku berjanji akan menunjukkan yang terbaik" jawab Baro berusaha menenangkan ibunya yang terdengar menangis di telepon.
"Eomma… berhentilah menangis, aku akan baik-baik saja” lanjut Baro mulai gugup dan hampir menangis.
Manager hyung yang mendengar itu hanya bisa geleng-geleng kepala, ia lalu mengalihkan perhatiannya pada Sandeul yang sedang asyik memasak untuk sarapan pagi ini. Kening Manager hyung berkerut, ia melihat tangan Sandeul yang gemetar saat memotong potongan sayuran dan memasukan bumbu dapur dalam supnya. Ia terlihat sering berkeringat dan cemas, entah apa yang ada di dalam pikirannya.
“Kau kenapa Sandeul-ah?” tegur Manager hyung tiba-tiba yang mengagetkan Sandeul.
“Mwo?? Ah- itu.. tidak, iya, bukan, apa? tidak apa-apa” jawab Sandeul panik dan kembali berusaha fokus pada supnya.
“Bagaimana ini? Harusnya aku bisa mendapatkan score yang lebih baik! Apa yang terjadi di sini? Dan kau Gongchan-ah, harusnya nilai matematikamu bisa lebih baik dari ini! Apa ini? Siapa yang meletakkan buku-buku ini di sini? Harusnya di letakkan di lemari, dan lihat…” terdengar CNU sedang mengoceh dari arah ruang tengah. Mendengar itu, perhatian manager hyungpun teralihkan, dengan masih wajah yang penuh rasa keheranan, ia berjalan menuju ruang tengah dan mendapati CNU memarahi Gongchan yang sedang belajar di sana.
“Ini hasilnya harusnya 157 tapi kenapa bisa begini? Dan ini.. kenapa ada gambar di sini? Dan.. dimana buku sejarahku? Aku baru saja meletakkan di sini tadi!” celetuk Gongchan panik tak karuan.
Manager hyung yang melihat itu hanya bisa bengong dan diam seribu bahasa. Ia mengedarkan pandangannya dari arah dapur hingga ruang tengah. Semuanya bersikap aneh dan canggung, mulai dari Baro, Sandeul, CNU bahkan Gongchan.
Masih di tengah kebingungan luar biasanya itu, manager hyung berjalan mendekati Gongchan dan melihat buku catatan matematikanya. Mata manager hyung terbelalak kaget, ia menatap buku Gongchan yang penuh coretan tak beraturan itu tak percaya. Ia meraihnya dan melihat setiap lembar halamannya, semua nya hanya berisi coretan tangan Gongchan.
“Apa ini?! Gongchan, kenapa kau mencoret-coret buku sekolahmu seperti ini?” tanya manager hyung kaget + bingung tingkat akut. Bukannya menjawab, Gongchan malah berlari menjauhi Manager hyung dan masuk ke dalam kamar mandi.
“Ya’!! Gongchan-ah, aku sedang bertanya padamu!!” seru manager hyung berusaha menegur Gongchan. Tapi percuma, Gongchan tidak menjawabnya dengan satu katapun.
“satu.. dua.. tiga.. empat.. lima.. enam..” terdengar CNU berhitung.
Manager hyung kembali mengalihkan pandangannya pada CNU yang kini beralih mengambil posisi puss up.
“Aigo… ada apa dengan kalian sebenarnya?” gumam manager hyung heran. Ia lalu berjalan menuju kamar, berusaha mencari JinYoung yang hingga kini belum ia lihat juga batang hidungnya.
Cekrek…
Ia membuka pintu dan…
OK girl neoegeman yes man
mwodeunji da haejulge
OK girl ijebuteo nikkeoya
I lіkе уου
naneun ne namja
neoneun nae yeoja
yeongwonhi nareul modu gajyeo OK girl” terlihat JinYoung sedang berlatih menyanyi di depan cermin. Manager hyung tersenyum bangga, sesekali ia mengangguk-anggukan kepalanya saat mendengarkan JinYoung menyanyi.
“kau semakin terlihat keren saja!” puji manager hyung mengagetkan JinYoung.
“H..hyung? kau mengagetkanku! Apa kau melihat semuanya?” tanya JinYoung gugup.
“Ne, aku mendengarnya sejak awal!” jawab manager hyung menyungingkan senyum lebar. Mendengar itu tiba-tiba saja wajah JinYoung berubah menjadi merah padam, ia merasa benar-benar malu.
“Hyung!!!! Keluaaarrr…” pekiknya menahan malu dan mendorong paksa manager hyung keluar kamar.
“Mm..mwo?? kenapa??” tanya manager hyung kaget.
“Aku malu..!!!” jawab JinYoung cepat dan..
‘Braaakk..
Ia menutup pintu kamar keras dan menguncinya dari dalam.
Kening manager hyung kembali berkerut, ”biasanya dia tidak seperti ini! Aneh sekali” gumamnya semakin heran. Ia lalu berbalik dan menatap Baro, Sandeul, CNU dan Gongchan bergantian, ia menghela nafas berat. “Ada apa dengan mereka?!! Mereka biasanya tidak bersikap aneh seperti ini!!” gerutu manager hyung mulai frustasi.
*****
Suasana hening, semua orang hanya diam dan tidak ada yang memulai pembicaraan. Mereka hanya sibuk dengan sendok, garfu dan piring masing-masing. Kini manager hyung, Baro, Gongchan, JinYoung dan CNU sudah duduk manis di meja makan, mereka sedang menunggu Sandeul menyiapkan supnya untuk mulai sarapan.
Manager hyung menatap dongsaeng-dongsaeng nya itu satu persatu. Matanya di sipitkan, ia mamandang para dongsaengnya itu curiga, pasalnya tak ada satupun dari mereka yang berani mengangkat wajahnya dan menatap manager hyung walau sebentar.
“Ada apa? Apa terjadi sesuatu?” tanya manager hyung penuh selidik.
. . . .
Suasana hening, tak ada satu pun yang menjawab.
“Apa kalian menyembunyikan sesuatu?!” lanjut manager hyung tak mau menyerah.
. . . .
Dan lagi, tak ada satu pun dari mereka yang menjawab.
Braakk..
Sandeul meletakkan semangkuk sup besar di meja, “Ayo makan!” serunya seraya duduk di samping Baro dan mulai menuangkan sup tadi di mangkuknya, lalu di ikuti dengan Baro, JinYoung, CNU dan Gongchan kemudian manager hyung.
“Hhh… Baiklah kita bicarakan ini nanti!” kata manager hyung seraya memasukkan sesendok sup ke dalam mulutnya dan tiba-tiba…
Bbyuurrrrr…
Manager hyung menyemburkan sup dalam mulutnya. Raut wajahnya berubah drastis, hidungnya tiba-tiba saja memerah, dengan cepat tangannya meraih segelas air putih dan menegaknya cepat.
“Hah! Kenapa sup ini begitu asin?! Dan.. pedas?!” gerutu manager hyung tiba-tiba.
“Mm..mwo? benarkah?” seru Sandeul kaget dan mulai mencicipi supnya.
“Hmmmppp…aku salah memasukan garam ke dalam supnya” Sandeul membekap mulutnya. Tanpa ba-bi-bu lagi ia berlari menuju kamar mandi.
“Mwo?? Aigo.. sebaiknya kalian makan roti saja, jangan makan sup ini. Nanti kalian bisa sakit perut!” nasehat manager hyung.
. . . .
Tetap tak ada yang menjawab.
Manager hyung menatap mereka semua kesal, tiba-tiba saja ia merasa kesabaraannya telah berada di puncaknya dan sudah siap untuk meledak. “KALIAN INI KENAPA?!!”
*****
Manager hyung menatap Baro, JinYoung, CNU, Gongchan dan Sandeul bergantian. Kini mereka duduk berada di ruang tengah , manager hyung menuntut mereka untuk menjelaskan segala hal tentang keanehan pagi ini.
“Ada apa dengan kalian sebenarnya? Baro menjadi sangat cengeng padahal biasanya dia kuat, CNU terus mengoceh tidak penting padahal biasanya dia tidak secerewet ini, Gongchan tidak belajar dengan baik padahal dia pintar matematika dan bukunya selalu rapi, Sandeul salah memasak padahal dia selalu teliti saat memasukkan bumbu dan JinYoung, kenapa kau aneh sekali! Biasanya kau tidak pernah seperti pagi ini!” Mulai manager hyung panjang lebar.
Baro, CNU, Sandeul, Gongchan dan JinYoung hanya menunduk dan saling menyenggol satu sama lain. Mereka berlima terlihat gelisah dan gugup.
“Angkat wajah kalian” perintah manager hyung.
. . . .
Tak ada yang menurut.
“Ku bilang angkat wajah kalian!!” ulang manager hyung lagi, kali ini lebih keras.
Mendengar itu, sontak saja mereka berlima mengangkat wajahnya dan memandang manager hyung takut. Sementara manager hyung sendiri menatap mereka kaget, lengkungan kantung mata hitam terlihat jelas di bawah garis mata mereka.
“Apa kalian tidak tidur semalam?” tanya manager hyung bingung.
“Bukan begitu, lebih tepatnya…” kata-kata Baro menggantung.
“Kami tidak bisa tidur hyung” CNU melanjutkan yang diikuti dengan anggukan ke-4 member yang lain.
“Mwo? Waeyo? Kenapa?” tanya manager hyung semakin heran.
CNU, Baro, JinYoung, Gongchan dan Sandeul saling melirik satu sama lain.
“Apa kalian gugup karena hari ini hari pertama debut?” tebak manager hyung langsung. Mendengar itu mereka berlima terdiam membatu, Kata-kata manager hyung benar-benar berakibat fatal dan telak untuk mereka.
Melihat reaksi kelima dongsaengnya itu, manager hyung angkat bicara. “Jadi itukah alasannya? Karena itukah? Ahahaha… kalian gugup dan takut untuk muncul di depan semua orang? Begitukah?” tawa manager hyung meledak.
“Kau tau kami gelisah semalaman memikirkan untuk hari ini! Bagaimana kalau tidak ada satupun di antara mereka yang menyukai kami, B1A4!!” Baro mulai bicara.
“Mwo? Apa kalian bercanda? apa kalian begitu khawatir? Kalian bahkan sudah berhasil menarik perhatian semua orang sebelum kalian debut, dan teaser MV kalian berhasil membuat mereka semua heboh dan penasaran!” jawab manager hyung panjang lebar.
“Jeongmallyo?” seru ke-5 namja tampan itu bersamaan. Manager hyung mengangguk mantap, “Kalian hanya perlu menjadi diri sendiri. Kalian terlalu cemas, Hwaiting!!!” ucap manager hyung menyemangati.
*****

Baro, Sandeul, JinYoung, CNU dan Gongchan tampak semakin gugup. Sebentar lagi tiba giliran mereka untuk tampil. JinYoung menggigit bibir, ia tampak gelisah dan takut.
“Omonna, itu orang tuaku, mereka benar-benar datang untuk menonton!” pekik Baro panic begitu mengintip dari balik panggung dan melihat kedua orang tuanya duduk di barisan penonton.
“Bagaimana ini? Bagaimana kalau aku melakukan kesalahan? Mereka akan sangat kecewa padaku!” gumam Baro takut.
JinYoung menghampiri Baro dan menepuk pundaknya pelan “Gwenchana Baro-ah, kami bersamamu!” hibur JinYoung berusaha tersenyum, padahal dalam hati ia memikirkan hal yang sama dengan yang Baro rasakan sekarang.
Manager hyung tersenyum tipis, ia menghampiri kelima dongsaengnya itu dan berkata “Tidak apa-apa, kalian berlatih sangat lama untuk hari ini. Kalian sudah berusaha dengan sungguh-sungguh, aku yakin sekali kalian akan berhasil di panggung ini, kalian cukup menganggap seperti latihan biasa di dorm, hanya saja kali ini kalian di lihat banyak orang” katanya bijak.
“Kalian akan merebut hati banyak orang hari ini, jadi Hwaiting!! Berikan performance terbaik kalian!” seru manager hyung lagi menyemangati.
Baro, JinYoung, Sandeul, CNU dan Gongchan saling memandang satu sama lain. Sejenak mereka masih saling diam, tetapi beberapa detik kemudian senyuman manis tersungging di kedua sudut bibir mereka.
“Hyung benar, kita pasti berhasil!!” seru Sandeul semangat.
“Ya, kita pasti bisa…” sambung CNU.
“Karna kita, Be the one All for One!!!” seru mereka bersamaan dan penuh semangat.
“Ya, dan sekarang mari kita saksikan, saat yang sangat kita tunggu-tunggu, Boyband yang baru saja di bentuk oleh WM Entertaiment, B1A4!!!” terdengar seruan Mc memanggil mereka di ikuti dengan sorak riuh suara penonton. Dengan langkah pasti dan kepercayaan diri yang mantap, mereka berlima berjalan memasuki panggung dan mulai menyanyi~
*****
Prokk..Prokk..Prook..
Suara riuh sorak sorai dan tepuk tangan penonton menyeruah begitu B1A4 menyelesaikan performance pertama  mereka. Berkali-kali pula Baro, Sandeul, JinYoung, Gongchan dan CNU mengucapkan terima kasih sebelum akhirnya kembali ke belakang panggung yang kemudian di sambut dengan tepuk tangan semua kru di sana.
“Kalian benar-benar hebat!”
“Performance yang bagus!”
“Kalian berhasil menarik perhatian semua orang!” pujian demi pujian mulai mereka terima, senyuman lega dan bahagia terus tersunggung di kedua sudut bibir mereka berlima.
“Baro-ssi..” panggil wanita paruh baya yang tiba-tiba saja muncul di depannya. Baro memandang wanita paruh baya itu kaget, “eomma??” panggil Baro akhirnya dan beranjak ke dalam pelukan sang ibu.
“Eomma sangat bangga padamu , eomma sangat senang!” bisik eommanya penuh haru. Baro memeluk eommanya semakin erat, “syukurlah, aku sangat senang!” jawabnya tanpa mampu menahan air mata bahagianya.
“Eomma dan Appa akan selalu mendukungmu, jadi semangatlah!” ucap eomma Baro tulus seraya melepaskan pelukkannya. Baro mengangguk kuat dan mengecup kening eommanya itu penuh sayang.
“Gomawo eomma..” bisiknya lirih.
“Baro-soshi!!” Panggil Gongchan tiba-tiba. Baro mendongak, dan di lihatnya ke-4 temannya yang lain sedang menunggunya untuk bergabung.
“Eomma aku pergi sebentar” ucap Baro yang diikuti dengan anggukan eommanya. Baro berjalan mendekat dan menghampiri ke-4 temannya itu.
“KITA BERHASIL!!!!” Pekik mereka berlima kompak tanpa di komando. Kontan saja mereka saling berpelukkan dan meloncat-loncat bahagia.
“Ahahahaha… Aku benar-benar lega!!” seru Sandeul keras.
“Ya’ dan setelah aku pikirkan lagi, sikap kita pagi tadi benar-benar aneh dan memalukan! Ahahaha…” sambung Gongchan tak kalah keras.
“Benar!! Sangat memalukan! Benar-benar bukan diriku!” jawab CNU.
Mereka lalu saling memandang satu sama lain, kini tak ada lagi kekhawatiran ataupun kegelisahan, yang ada hanya senyuman penuh kebahagiaan dan kelegaan.
“Kegugupan di hari pertama debut, benar-benar menjadi suatu pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan!” celetuk manager hyung tiba-tiba, sontak saja mereka berlima beralih menatap hyungnya itu penu haru.
“HYUNG…….. SARANGHAEYO…!!!!” Pekik mereka berlima seraya berlari dan berebut untuk memeluk manager hyung.
“Ahahaha… kalian ini, kalian benar-benar akan bersinar” tawa manager hyung yang tenggelam dalam pelukkan keliama dongsaengnya itu.

Rasa saling percaya dan pershabatan, dua kata yang sederhana tetapi memailiki magic yang sangat kuat, itulah mengapa, kami menyebutnya Be The One, All For One!

(B1A4, Ok)
cheot nune piri kkochyeo neowa na
lіkе mе lіkе mе lіkе mе
lіkе mе lіkе mе baby
eunmilhi jugobatneun mesiji
tеll mе tеll mе tеll mе now
namjadeul chim heullimyeo neoman bwa
lіkе mе lіkе mе lіkе mе
lіkе mе lіkе mе baby
The End