Jumat, 21 Oktober 2011

[FF] First Performance - Oneshoot


Jreng..jreng..
Kali ini aku membawa FF paling Gaje yang pernah aku buat *mungkin*
Sebenarnya aku udah buat FF ini lama banget, waktu lagi awal-awalnya B1A4 debut
Daripada lumutan di komputerku, jadi aku posting aja di sini
hehehehe



Title : ~The first performance~
Author : Puthrie Shairis As
Genre : Friendship
Lenght : Oneshoot
Cast : Jung Jin Young a.k.a JinYoung B1A4, Shin Dong Woo a.k.a CNU B1A4, Cha Sun Woo a.k.a Baro B1A4, Lee Jung Hwan a.k.a Sandeul  B1A4, Gong Chan Shik a.k.a Gongchan B1A4, Manager hyung a.k.a Manager B1A4

Alarm jam weker belum terdengar berbunyi, tapi Baro, Jinyoung, Sandeul, Gongchan dan CNU sudah terlebih bangun dari tidurnya.
Lengkungan kantung mata hitam terlihat jelas di bawah mata mereka masing-masing. Sejenak mereka masih berdiam diri di tempat tidur, tapi beberapa detik kemudian mereka semua saling melirik satu sama lain dan tersenyum canggung.
"Selamat pagi inspektur" mulai Gongchan pada CNU dengan senyuman terpaksa di kedua sudut bibirnya.
"Pagi..." jawab CNU tak kalah canggung.
"Apa tidur kalian nyenyak?" celetuk manager hyung yang tiba-tiba saja muncul di balik pintu kamar.
"Hyung?? Bagaimana kau bisa masuk?" seru Baro kaget.
"Apa kalian lupa? Aku juga punya kuncinya. Nah sekarang ayo semuanya bangun dan bersiap-siap. Hari ini hari pertama kalian debut di depan banyak orang, jadi berikanlah performance terbaik kalian di music core nanti" jelas manager hyung panjang lebar.
Mereka berlima menelan ludah, lalu memandang satu sama lain lama. Kegugupan terlihat jelas di tiap garis-garis wajah mereka.
*****
"Ne eomma, aku tau. eomma jangan menangis lagi, aku berjanji akan menunjukkan yang terbaik" jawab Baro berusaha menenangkan ibunya yang terdengar menangis di telepon.
"Eomma… berhentilah menangis, aku akan baik-baik saja” lanjut Baro mulai gugup dan hampir menangis.
Manager hyung yang mendengar itu hanya bisa geleng-geleng kepala, ia lalu mengalihkan perhatiannya pada Sandeul yang sedang asyik memasak untuk sarapan pagi ini. Kening Manager hyung berkerut, ia melihat tangan Sandeul yang gemetar saat memotong potongan sayuran dan memasukan bumbu dapur dalam supnya. Ia terlihat sering berkeringat dan cemas, entah apa yang ada di dalam pikirannya.
“Kau kenapa Sandeul-ah?” tegur Manager hyung tiba-tiba yang mengagetkan Sandeul.
“Mwo?? Ah- itu.. tidak, iya, bukan, apa? tidak apa-apa” jawab Sandeul panik dan kembali berusaha fokus pada supnya.
“Bagaimana ini? Harusnya aku bisa mendapatkan score yang lebih baik! Apa yang terjadi di sini? Dan kau Gongchan-ah, harusnya nilai matematikamu bisa lebih baik dari ini! Apa ini? Siapa yang meletakkan buku-buku ini di sini? Harusnya di letakkan di lemari, dan lihat…” terdengar CNU sedang mengoceh dari arah ruang tengah. Mendengar itu, perhatian manager hyungpun teralihkan, dengan masih wajah yang penuh rasa keheranan, ia berjalan menuju ruang tengah dan mendapati CNU memarahi Gongchan yang sedang belajar di sana.
“Ini hasilnya harusnya 157 tapi kenapa bisa begini? Dan ini.. kenapa ada gambar di sini? Dan.. dimana buku sejarahku? Aku baru saja meletakkan di sini tadi!” celetuk Gongchan panik tak karuan.
Manager hyung yang melihat itu hanya bisa bengong dan diam seribu bahasa. Ia mengedarkan pandangannya dari arah dapur hingga ruang tengah. Semuanya bersikap aneh dan canggung, mulai dari Baro, Sandeul, CNU bahkan Gongchan.
Masih di tengah kebingungan luar biasanya itu, manager hyung berjalan mendekati Gongchan dan melihat buku catatan matematikanya. Mata manager hyung terbelalak kaget, ia menatap buku Gongchan yang penuh coretan tak beraturan itu tak percaya. Ia meraihnya dan melihat setiap lembar halamannya, semua nya hanya berisi coretan tangan Gongchan.
“Apa ini?! Gongchan, kenapa kau mencoret-coret buku sekolahmu seperti ini?” tanya manager hyung kaget + bingung tingkat akut. Bukannya menjawab, Gongchan malah berlari menjauhi Manager hyung dan masuk ke dalam kamar mandi.
“Ya’!! Gongchan-ah, aku sedang bertanya padamu!!” seru manager hyung berusaha menegur Gongchan. Tapi percuma, Gongchan tidak menjawabnya dengan satu katapun.
“satu.. dua.. tiga.. empat.. lima.. enam..” terdengar CNU berhitung.
Manager hyung kembali mengalihkan pandangannya pada CNU yang kini beralih mengambil posisi puss up.
“Aigo… ada apa dengan kalian sebenarnya?” gumam manager hyung heran. Ia lalu berjalan menuju kamar, berusaha mencari JinYoung yang hingga kini belum ia lihat juga batang hidungnya.
Cekrek…
Ia membuka pintu dan…
OK girl neoegeman yes man
mwodeunji da haejulge
OK girl ijebuteo nikkeoya
I lіkе уου
naneun ne namja
neoneun nae yeoja
yeongwonhi nareul modu gajyeo OK girl” terlihat JinYoung sedang berlatih menyanyi di depan cermin. Manager hyung tersenyum bangga, sesekali ia mengangguk-anggukan kepalanya saat mendengarkan JinYoung menyanyi.
“kau semakin terlihat keren saja!” puji manager hyung mengagetkan JinYoung.
“H..hyung? kau mengagetkanku! Apa kau melihat semuanya?” tanya JinYoung gugup.
“Ne, aku mendengarnya sejak awal!” jawab manager hyung menyungingkan senyum lebar. Mendengar itu tiba-tiba saja wajah JinYoung berubah menjadi merah padam, ia merasa benar-benar malu.
“Hyung!!!! Keluaaarrr…” pekiknya menahan malu dan mendorong paksa manager hyung keluar kamar.
“Mm..mwo?? kenapa??” tanya manager hyung kaget.
“Aku malu..!!!” jawab JinYoung cepat dan..
‘Braaakk..
Ia menutup pintu kamar keras dan menguncinya dari dalam.
Kening manager hyung kembali berkerut, ”biasanya dia tidak seperti ini! Aneh sekali” gumamnya semakin heran. Ia lalu berbalik dan menatap Baro, Sandeul, CNU dan Gongchan bergantian, ia menghela nafas berat. “Ada apa dengan mereka?!! Mereka biasanya tidak bersikap aneh seperti ini!!” gerutu manager hyung mulai frustasi.
*****
Suasana hening, semua orang hanya diam dan tidak ada yang memulai pembicaraan. Mereka hanya sibuk dengan sendok, garfu dan piring masing-masing. Kini manager hyung, Baro, Gongchan, JinYoung dan CNU sudah duduk manis di meja makan, mereka sedang menunggu Sandeul menyiapkan supnya untuk mulai sarapan.
Manager hyung menatap dongsaeng-dongsaeng nya itu satu persatu. Matanya di sipitkan, ia mamandang para dongsaengnya itu curiga, pasalnya tak ada satupun dari mereka yang berani mengangkat wajahnya dan menatap manager hyung walau sebentar.
“Ada apa? Apa terjadi sesuatu?” tanya manager hyung penuh selidik.
. . . .
Suasana hening, tak ada satu pun yang menjawab.
“Apa kalian menyembunyikan sesuatu?!” lanjut manager hyung tak mau menyerah.
. . . .
Dan lagi, tak ada satu pun dari mereka yang menjawab.
Braakk..
Sandeul meletakkan semangkuk sup besar di meja, “Ayo makan!” serunya seraya duduk di samping Baro dan mulai menuangkan sup tadi di mangkuknya, lalu di ikuti dengan Baro, JinYoung, CNU dan Gongchan kemudian manager hyung.
“Hhh… Baiklah kita bicarakan ini nanti!” kata manager hyung seraya memasukkan sesendok sup ke dalam mulutnya dan tiba-tiba…
Bbyuurrrrr…
Manager hyung menyemburkan sup dalam mulutnya. Raut wajahnya berubah drastis, hidungnya tiba-tiba saja memerah, dengan cepat tangannya meraih segelas air putih dan menegaknya cepat.
“Hah! Kenapa sup ini begitu asin?! Dan.. pedas?!” gerutu manager hyung tiba-tiba.
“Mm..mwo? benarkah?” seru Sandeul kaget dan mulai mencicipi supnya.
“Hmmmppp…aku salah memasukan garam ke dalam supnya” Sandeul membekap mulutnya. Tanpa ba-bi-bu lagi ia berlari menuju kamar mandi.
“Mwo?? Aigo.. sebaiknya kalian makan roti saja, jangan makan sup ini. Nanti kalian bisa sakit perut!” nasehat manager hyung.
. . . .
Tetap tak ada yang menjawab.
Manager hyung menatap mereka semua kesal, tiba-tiba saja ia merasa kesabaraannya telah berada di puncaknya dan sudah siap untuk meledak. “KALIAN INI KENAPA?!!”
*****
Manager hyung menatap Baro, JinYoung, CNU, Gongchan dan Sandeul bergantian. Kini mereka duduk berada di ruang tengah , manager hyung menuntut mereka untuk menjelaskan segala hal tentang keanehan pagi ini.
“Ada apa dengan kalian sebenarnya? Baro menjadi sangat cengeng padahal biasanya dia kuat, CNU terus mengoceh tidak penting padahal biasanya dia tidak secerewet ini, Gongchan tidak belajar dengan baik padahal dia pintar matematika dan bukunya selalu rapi, Sandeul salah memasak padahal dia selalu teliti saat memasukkan bumbu dan JinYoung, kenapa kau aneh sekali! Biasanya kau tidak pernah seperti pagi ini!” Mulai manager hyung panjang lebar.
Baro, CNU, Sandeul, Gongchan dan JinYoung hanya menunduk dan saling menyenggol satu sama lain. Mereka berlima terlihat gelisah dan gugup.
“Angkat wajah kalian” perintah manager hyung.
. . . .
Tak ada yang menurut.
“Ku bilang angkat wajah kalian!!” ulang manager hyung lagi, kali ini lebih keras.
Mendengar itu, sontak saja mereka berlima mengangkat wajahnya dan memandang manager hyung takut. Sementara manager hyung sendiri menatap mereka kaget, lengkungan kantung mata hitam terlihat jelas di bawah garis mata mereka.
“Apa kalian tidak tidur semalam?” tanya manager hyung bingung.
“Bukan begitu, lebih tepatnya…” kata-kata Baro menggantung.
“Kami tidak bisa tidur hyung” CNU melanjutkan yang diikuti dengan anggukan ke-4 member yang lain.
“Mwo? Waeyo? Kenapa?” tanya manager hyung semakin heran.
CNU, Baro, JinYoung, Gongchan dan Sandeul saling melirik satu sama lain.
“Apa kalian gugup karena hari ini hari pertama debut?” tebak manager hyung langsung. Mendengar itu mereka berlima terdiam membatu, Kata-kata manager hyung benar-benar berakibat fatal dan telak untuk mereka.
Melihat reaksi kelima dongsaengnya itu, manager hyung angkat bicara. “Jadi itukah alasannya? Karena itukah? Ahahaha… kalian gugup dan takut untuk muncul di depan semua orang? Begitukah?” tawa manager hyung meledak.
“Kau tau kami gelisah semalaman memikirkan untuk hari ini! Bagaimana kalau tidak ada satupun di antara mereka yang menyukai kami, B1A4!!” Baro mulai bicara.
“Mwo? Apa kalian bercanda? apa kalian begitu khawatir? Kalian bahkan sudah berhasil menarik perhatian semua orang sebelum kalian debut, dan teaser MV kalian berhasil membuat mereka semua heboh dan penasaran!” jawab manager hyung panjang lebar.
“Jeongmallyo?” seru ke-5 namja tampan itu bersamaan. Manager hyung mengangguk mantap, “Kalian hanya perlu menjadi diri sendiri. Kalian terlalu cemas, Hwaiting!!!” ucap manager hyung menyemangati.
*****

Baro, Sandeul, JinYoung, CNU dan Gongchan tampak semakin gugup. Sebentar lagi tiba giliran mereka untuk tampil. JinYoung menggigit bibir, ia tampak gelisah dan takut.
“Omonna, itu orang tuaku, mereka benar-benar datang untuk menonton!” pekik Baro panic begitu mengintip dari balik panggung dan melihat kedua orang tuanya duduk di barisan penonton.
“Bagaimana ini? Bagaimana kalau aku melakukan kesalahan? Mereka akan sangat kecewa padaku!” gumam Baro takut.
JinYoung menghampiri Baro dan menepuk pundaknya pelan “Gwenchana Baro-ah, kami bersamamu!” hibur JinYoung berusaha tersenyum, padahal dalam hati ia memikirkan hal yang sama dengan yang Baro rasakan sekarang.
Manager hyung tersenyum tipis, ia menghampiri kelima dongsaengnya itu dan berkata “Tidak apa-apa, kalian berlatih sangat lama untuk hari ini. Kalian sudah berusaha dengan sungguh-sungguh, aku yakin sekali kalian akan berhasil di panggung ini, kalian cukup menganggap seperti latihan biasa di dorm, hanya saja kali ini kalian di lihat banyak orang” katanya bijak.
“Kalian akan merebut hati banyak orang hari ini, jadi Hwaiting!! Berikan performance terbaik kalian!” seru manager hyung lagi menyemangati.
Baro, JinYoung, Sandeul, CNU dan Gongchan saling memandang satu sama lain. Sejenak mereka masih saling diam, tetapi beberapa detik kemudian senyuman manis tersungging di kedua sudut bibir mereka.
“Hyung benar, kita pasti berhasil!!” seru Sandeul semangat.
“Ya, kita pasti bisa…” sambung CNU.
“Karna kita, Be the one All for One!!!” seru mereka bersamaan dan penuh semangat.
“Ya, dan sekarang mari kita saksikan, saat yang sangat kita tunggu-tunggu, Boyband yang baru saja di bentuk oleh WM Entertaiment, B1A4!!!” terdengar seruan Mc memanggil mereka di ikuti dengan sorak riuh suara penonton. Dengan langkah pasti dan kepercayaan diri yang mantap, mereka berlima berjalan memasuki panggung dan mulai menyanyi~
*****
Prokk..Prokk..Prook..
Suara riuh sorak sorai dan tepuk tangan penonton menyeruah begitu B1A4 menyelesaikan performance pertama  mereka. Berkali-kali pula Baro, Sandeul, JinYoung, Gongchan dan CNU mengucapkan terima kasih sebelum akhirnya kembali ke belakang panggung yang kemudian di sambut dengan tepuk tangan semua kru di sana.
“Kalian benar-benar hebat!”
“Performance yang bagus!”
“Kalian berhasil menarik perhatian semua orang!” pujian demi pujian mulai mereka terima, senyuman lega dan bahagia terus tersunggung di kedua sudut bibir mereka berlima.
“Baro-ssi..” panggil wanita paruh baya yang tiba-tiba saja muncul di depannya. Baro memandang wanita paruh baya itu kaget, “eomma??” panggil Baro akhirnya dan beranjak ke dalam pelukan sang ibu.
“Eomma sangat bangga padamu , eomma sangat senang!” bisik eommanya penuh haru. Baro memeluk eommanya semakin erat, “syukurlah, aku sangat senang!” jawabnya tanpa mampu menahan air mata bahagianya.
“Eomma dan Appa akan selalu mendukungmu, jadi semangatlah!” ucap eomma Baro tulus seraya melepaskan pelukkannya. Baro mengangguk kuat dan mengecup kening eommanya itu penuh sayang.
“Gomawo eomma..” bisiknya lirih.
“Baro-soshi!!” Panggil Gongchan tiba-tiba. Baro mendongak, dan di lihatnya ke-4 temannya yang lain sedang menunggunya untuk bergabung.
“Eomma aku pergi sebentar” ucap Baro yang diikuti dengan anggukan eommanya. Baro berjalan mendekat dan menghampiri ke-4 temannya itu.
“KITA BERHASIL!!!!” Pekik mereka berlima kompak tanpa di komando. Kontan saja mereka saling berpelukkan dan meloncat-loncat bahagia.
“Ahahahaha… Aku benar-benar lega!!” seru Sandeul keras.
“Ya’ dan setelah aku pikirkan lagi, sikap kita pagi tadi benar-benar aneh dan memalukan! Ahahaha…” sambung Gongchan tak kalah keras.
“Benar!! Sangat memalukan! Benar-benar bukan diriku!” jawab CNU.
Mereka lalu saling memandang satu sama lain, kini tak ada lagi kekhawatiran ataupun kegelisahan, yang ada hanya senyuman penuh kebahagiaan dan kelegaan.
“Kegugupan di hari pertama debut, benar-benar menjadi suatu pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan!” celetuk manager hyung tiba-tiba, sontak saja mereka berlima beralih menatap hyungnya itu penu haru.
“HYUNG…….. SARANGHAEYO…!!!!” Pekik mereka berlima seraya berlari dan berebut untuk memeluk manager hyung.
“Ahahaha… kalian ini, kalian benar-benar akan bersinar” tawa manager hyung yang tenggelam dalam pelukkan keliama dongsaengnya itu.

Rasa saling percaya dan pershabatan, dua kata yang sederhana tetapi memailiki magic yang sangat kuat, itulah mengapa, kami menyebutnya Be The One, All For One!

(B1A4, Ok)
cheot nune piri kkochyeo neowa na
lіkе mе lіkе mе lіkе mе
lіkе mе lіkе mе baby
eunmilhi jugobatneun mesiji
tеll mе tеll mе tеll mе now
namjadeul chim heullimyeo neoman bwa
lіkе mе lіkе mе lіkе mе
lіkе mе lіkе mе baby
The End


2 komentar:

  1. Blognya bagus :))
    ga sabar pengen baca lanjutan crita Careless Boy!

    Hwaitting :))

    BalasHapus
  2. hehehe. Ne. gomawo >///<

    Gomawo udah tinggalin komentar dan udah berkunjung ya :D
    Bisa di tunggu FF 'Careless Boy' nya ^^

    BalasHapus