Minggu, 23 Oktober 2011

[FF] My Sweet Heart - Oneshoot




Title : ~My Sweet Heart~
Author : Puthrie shairis as
Genre : Romance, Angst (?)
Lenght : Oneshoot
Main Cast : Lee Soo Yun  a.k.a You ( Reader ), Kim Kibum a.k.a Key SHINee, Nicole KARA
Other Cast : Lee Jinki a.k.a Onew SHINee

Soo Yun meremas jemari-jemari kecil tangannya gelisah, ia menunduk dalam sehingga rambut-rambut lurusnya jatuh menutupi wajahnya. Soo Yun mengigit bibir, ia menyandarkan punggungnya di dinding tepat di samping pintu masuk kelas.
Ia tampak gelisah, berkali-kali ia mencoba mengintip ke dalam kelas tetapi terlalu takut. Kini jam istirahat, tak ada satu orangpun di dalam kelas kecuali Key dan Nicole. Soo Yun marah, kesal, kecewa dan sebal. Ia sudah tau dengan jelas Key, calon suaminya itu kini tengah berduaan dengan yeoja lain di dalam. Rasanya ia ingin masuk dan memarahi namja itu, lalu menjambak dan mencakar atau perlu mencekek yeoja di samping calon suaminya itu sampai mati.
Tapi apa daya, Soo Yun bukanlah tipical yeoja yang bisa berbuat bringasan seperti preman, tapi dia juga bukan tipical yeoja yang berhati malaikat yang bisa berlapang dada melihat orang yang di sukainya berduaan dengan yeoja lain di sekolah!
Soo Yun mengumpulkan keberaniannya, perlahan ia mengintip ke dalam ke kelas. Dilihatnya kedua remaja itu tengah asyik bercanda sambil sesekali melepaskan tawa renyah yang menggambarkan kedekatan keduanya.
Soo Yun menatap Key lama. Namja tampan itu tampak sangat bahagia, ia tertawa lepas. Tawa yang tak pernah Key tunjukkan di depannya. Pasalnya Key selalu saja diam dan bersikap dingin dengannya, ia bahkan tak pernah tersenyum dan menatap tepat di kedua bola matanya.
 Soo Yun menarik lagi tubuhnya dan bersandar di dinding. Wajahnya murung, dalam hati ia mengutuk perbuatan Key yang ia pikir sangat tidak manusiawi!
Yang benar saja, semua orang di sekolah ini tau dirinya dan Key sudah bertunangan dan akan segera menikah dalam waktu dekat ini (ya walaupun itu karena perjodohan yang di lakukan oleh orang tua mereka masing-masing, atau mungkin tidak sepenuhnya paksaan), tapi biarpun begitu, tanpa malu-malu Key malah berduaan dengan yeoja lain di saat kelas sepi saat ia sudah menyandang status sebagai calon suami Soo Yun dan itu bukan untuk hari ini saja, tetapi kemarin, lalu kemarinnya, lalu kemarinnya juga. Mereka berduaan setiap hari! Bagaimana pikiran anak-anak yang lain nanti?!
Tess…
Akhirnya jatuh, air mata itu. Soo Yun menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Bahunya mulai naik turun, bibirnya bergetar. Ia menangis tanpa berusaha mengeluarkan suara sedikitpun.
Hatinya sakit, terasa seperti di cabik-cabik lalu sirami air garam. Terasa sangat perih, sampai rasanya ia sulit bernafas dan ingin mati.
Aku tidak tau, bahwa ternyata rasanya sesakit ini…
Sakit… Sakit sekali Key’ ucap Soo Yun jauh di dalam lubuk hatinya.
******
Key menyantap makan siangnya perlahan. Ia memotong steak dagingnya lalu menyuapkannya ke dalam mulutnya. Seperti biasa, Soo Yun dan Key menghabiskan jam makan siang bersama sesuai perintah orang tua mereka.
Di sudut kantin, sudah di siapkan meja khusus untuk mereka berdua. Orang tua Key dan Soo Yun adalah keluarga yang berada dan cukup di kenal di Seoul, jadi karena itu tidak heran jika kedua remaja itu juga selalu di jaga oleh beberapa bodyguard dan selalu mendapatkan perlakuan istimewa, ya seperti sekarang ini. Dan satu lagi, apapun yang mereka lakukan, akan selalu menjadi pusat perhatian.
Soo Yun tak menyentuh makanannya. Ia hanya duduk diam sambil sesekali melirik Key yang seperti biasa ‘tidak pernah mau mengajaknya bicara’. Soo Yun mendesah pelan, pernah terpikir olehnya bagaimana bisa menyukai namja yang satu ini, bahkan ia pikir ia terlalu mencintainya.
Soo Yun kembali memandangi namja di depannya itu lirih. Rasanya ia ingin sekali menanyakan banyak hal padanya. Banyak sekali, sampai-sampai ia bingung ingin memulainya dari mana.
Soo Yun menarik nafas panjang, ia mengumpulkan keberaniannya dan mulai bicara.
“Key…” Panggil Soo Yun hati-hati. Key tidak bereaksi, seakan-akan ia tidak mendengar gadis manis di depannya itu tengah memanggilnya.
“Key, apa kau benar-benar menyukai Nicole? Kau mencintainya?” tanya Soo Yun yang tidak perduli Key berpura-pura tidak mendengarnya. Key menghentikan suapannya, ia tampak diam sejenak lalu meletakkan sendok dan garpu di meja. Ia mengangkat wajahnya dan menatap Soo Yun dingin, hampir tanpa ekspresi.
“Itu bukan urusanmu. Urus saja dirimu sendiri, jangan mencampuri masalahku. Sebaiknya tutup mata dan telingamu, bersikap seolah-olah kau buta dan tuli sehingga tidak terus membuntuti dan menguping pembicaraanku dengan Nicole” jawab Key pedas seraya berdiri dari duduknya dan beranjak pergi.
Soo Yun menunduk, matanya memanas. Harusnya ia kuat, harusnya ia tidak lemah seperti ini. Key selalu bicara kasar padanya, lalu kenapa akhir-akhir ini ia merasa begitu terluka? Kenapa kali ini semua ucapan dan perilaku Key benar-benar terasa begitu menyakitkan di hatinya?
Air mata kembali jatuh membasahi pipi Soo Yun, kali ini ia terisak. Tidak lagi menangis dalam diam, rasanya ia ingin sekali berteriak dan mengatai Key dengan kata-kata kotor. Tapi tidak bisa, biar bagaimanapun, ia terlalu mencintai namja itu, bahkan saat hatinya rapuh dan hancurpun, ia mungkin tidak akan pernah berani bicara.
“Kenapa? Kenapa aku harus menjadi orang tuli dan buta? Apa kau tau aku sangat takut tiap kali kau berkata begitu? Aku takut..” ucap Soo Yun pelan di sela isak tangisnya.
“Aku takut tidak bisa melihatmu, aku takut tidak bisa mendengar suaramu. Apa kau tidak mengerti? Kenapa kau begitu membenciku?” lanjutnya lagi. Kini, hatinya benar-benar terasa hancur, apa salah kita mencintai seseorang? Apa tidak boleh kita mengharapkan balasan cinta darinya? Apakah itu suatu dosa?
“Aku mencintaimu Key… Apa kau benar-benar tidak menyadarinya atau kau memang memalingkan wajahmu dan berpura-pura tidak tau?” gumam Soo Yun menahan semua perasaan perih di hatinya.
******
Soo Yun berjalan lambat beberapa meter di belakang Key. Mereka berdua berjalan melewati halaman utama sekolah untuk mencapai pintu gerbang sekolah, di sana sudah menunggu sebuah mobil limusin yang selalu mengantar dan menjemput mereka berdua.
Semua mata menatap mereka berdua, tatapan kagum, iri dan senang membaur menjadi satu. Para yeoja memandang penuh rasa iri pada Soo Yun, semua wanita di sekolah ini mungkin selalu berdoa agar bisa berada di posisi Soo Yun, bisa bertunangan dan menikah dengan namja tampan, pintar dan sepopuler Key merupakan sebuah anugrah. Begitu pemikiran gadis-gadis itu tanpa tau bahwa mungkin, jika memang mereka yang berada di posisi Soo Yun sekarang, mereka pasti sudah menangis pulang dan mencaci maki Key.
Di sisi lain justru para namja lah yang memandang iri Key. Bisa memiliki kekasih secantik dan sebaik Soo Yun benar-benar sebuah keberuntungan besar. Semua namja di sekolah ini pasti memimpikan gadis manis seperti Soo Yun. Soo Yun memang di kenal sebagai tipical gadis yang ramah dan lemah lembut. Sikap dan tutur katanya yang sopan berhasil menghipnotis semua namja termasuk para guru. Menyakiti dan mencampakkan yeoja sebaik dirinya adalah suatu kesalahan besar.
Mereka baru saja akan mencapai pintu gerbang saat tiba-tiba Nicole datang menghampiri Key. Langkah Soo Yun terhenti, ia memandangi gadis manis yang menghampiri Key itu beberapa saat. Ia tampak sesekali mengumbar tawa saat berbicara dengan Key. Pandangan mata Soo Yun berubah sayu, ia mempererat genggaman tasnya.
Ia tahu semua orang memperhatikan mereka, ia tahu bahwa ia adalah satu-satunya yeoja yang patut di kasihani. Soo Yun menunduk, lag-lagi ia merasa ingin menangis. Tapi tidak bisa, ia tidak boleh menangis di depan orang banyak, ia tidak ingin semua orang menilai Key sebagai seorang namja brengsek. Lalu dengan langkah mantap ia berjalan melewati Key dan Nicole dan berjalan masuk ke dalam mobil.
Di saat yang sama, ketika Soo Yun berjalan cepat melewati Key, tanpa ia ketahui Key menatapnya. Menatapnya yang berjalan menjauh membelakanginya sambil menangis. Key melihat air mata itu, air mata yang jatuh dari mata indah yeoja cantik itu.
Sudah ku bilang, tutup mata dan telingamu’ ucap Key lirih.
******
“Key, tadi aku lihat Soo Yun pulang sambil menangis lagi. Apa terjadi sesuatu di antara kalian?” Tanya seorang namja tampan bermata sipit yang terlihat sangat cemas dan khawatir itu.
“Ani. tidak ada hal istimewa yang terjadi hari ini. Kalau kau khawatir, kenapa tidak kau tanyakan saja padanya?” Jawab Key tanpa melirik Onew yang merupakan calon kakak iparnya itu sedikitpun.
Onew mendesah, ia memandang Key lelah. Key masih terus membolak-balik buku di tangannya dan tanpa sedikitpun mau menatapnya. Onew mengambil buku itu dengan paksa, ia tahu Key tidak membacanya satu katapun.
“Apa kau tidak bisa berbuat baik padanya? Adik kecilku itu terlalu rapuh untuk merasakan hal-hal sulit seperti ini” lanjut Onew setengah memohon.
Key masih diam, ia menengadahkan kepalanya dan menatap langit-langit kamarnya. Matanya menerawang, “Aku tau, karena itu aku tidak mau menyakitinya” ucap Key pelan.
Pandangan mata Onew berubah sendu, ia mengerti benar apa yang di rasakan Key saat ini. Ia tau namja ini tak berniat jahat pada adik manisnya itu, tapi walaupun begitu, ia juga tidak bisa melihat adiknya selalu tampak murung dan sedih.
“Key, apa kau tau Soo Yun sangat mencintaimu? Lebih dari apapun?” tanya Onew pelan, bahkan terdengar seperti bicara pada dirinya sendiri.
“Aku tau, aku lebih tau perasaannya lebih dari siapapun di dunia ini. Hanya saja…” kata-kata Key menggantung. Onew tersenyum kecut, ia tau apa yang akan Key katakan selanjutnya.
“Aku hanya mengingatkanmu, kalau kau memang sudah tidak mencintai gadis itu lagi, Nicole, maka katakan saja padanya yang sejujurnya. Kalau kau terlalu lamban, maka mereka berdua yang akan tersakiti nanti pada akhirnya. Kau mengerti?” nasehat Onew seraya menepuk pundak Key pelan sebelum akhirnya keluar dari Kamar Key.
“Tidak semudah itu hyung. Lagipula, akulah yang merasa lebih sakit, melihat setiap tetes air matanya karena aku yang tidak berguna ini, Bagaikan tertusuk ribuan pisau yang ditaburi racun” gumam Key pelan.
******
“Key!!! Astagah, ku pikir kau tidak akan datang” pekik Nicole kaget seraya memeluk Key erat. Key tersenyum tipis dan membalas pelukan yeoja cantik itu ragu.
Nicole melepaskan pelukannya dan menatap Key dalam. Senyuman manis terus mengembang di kedua sudut bibirnya. Kini sesuai janji, ia dan Key akan pergi kencan ke taman hiburan.
Nicole tampak bersemangat, ia menggandeng lengan Key manja dan terus berbicara. Key memandangi yeoja itu beberapa saat, memandangi tiap garis bentuk wajah dan senyumannya.
Tiba-tiba saja terbesit bayangan gadis lain di matanya, seorang yeoja yang selalu tersenyum tulus padanya walaupun ia tau yeoja itu terluka. Yeoja yang selalu menemani dan memberikan perhatian lebih padanya dengan penuh rasa cinta walaupun ia selalu bersikap kasar padanya. Soo Yun, gadis polos itu…
Apa pilihanku salah? Apa aku harus benar-benar mengorbankan perasaanku?’ pikir Key lirih. Ia tampak berpikir beberapa lama, tiba-tiba saja ia teringat kembali kata-kata Onew semalam.
‘kalau kau memang sudah tidak mencintai gadis itu lagi, Nicole, maka katakan saja padanya yang sejujurnya. Kalau kau terlalu lamban, maka mereka berdua yang akan tersakiti nanti pada akhirnya’
Key terdiam. Mungkin benar apa yang dikatakan Onew waktu itu. Sudah terlalu lama ia membohongi perasaannya sendiri, dan sudah terlalu jauh ia menyakiti Soo Yun, gadis yang beberapa tahun belakangan ini terus bersamanya bahkan sebelum Nicole datang dari masa lalunya.
Key baru akan bicara saat secara tak sengaja ia melihat guratan luka jeratan di sepanjang leher Nicole.
DEG
Perasaan itu muncul lagi. Perasaan bersalah dan tak tega. Di balik tawa dan keceriaan Nicole, tidak ada seorangpun yang tau bahwa ada luka di dalam dirinya. Key menunduk, tiba-tiba saja tatapan matanya berubah keruh.
Aku tidak bisa melakukannya. Nicole sudah terlalu banyak menderita dan berkorban untukku.’ ucap Key dalam hati.
Sungguh, ini terasa begitu berat baginya. Tidak ada yang tau, hati Key jauh lebih sakit dan terluka. Memilih pilihan terbaik bukanlah hal yang mudah, perkara ini jauh lebih sulit dari misteri apapun di dunia ini yang tidak bisa terpecahkan. Terkadang cinta itu, bisa menjadi lebih rumit.
******
Undangan pernikahan Key dan Soo Yun sudah di sebar ke penjuru sekolah. Akhirnya, lusa mereka akan benar-benar menikah. Walaupun awalnya pihak sekolah tidak mengijinkan, tapi akhirnya mereka tidak bisa berbuat apapun untuk mencegahnya lantaran orang tua Key dan Soo Yun merupakan salah satu donatur terbesar sekolah.
Kini semua orang mulai sibuk membicarakan mereka. Pernikahan dini Key dan Soo Yun benar-benar menjadi topic pembicaraan terpanas sepanjang minggu.
Soo Yun duduk menyendiri di bawah sebuah pohon besar di halaman belakang sekolah. Ia duduk di tanah dengan kedua kaki yang dilipat di depan dada. Ia memeluk kakinya dan meletakkan dagunya di atas lutut. Ia menatap langit biru itu menerawang, ia mendesah.
“Apa Key tidak apa-apa menikahi gadis seperti ku? Dia tidak mencintaiku, dia hanya mencintai Nicole. Aku tau mereka pacaran” gumam Soo Yun lirih. Jari telunjuknya pun mulai bergerak menggores tanah dan membuat sebuah tulisan kecil.
Pernikahan Lee Soo Yun dan Kim Kibum
Semoga bahagia dan bersama selamanya’
Soo Yun tersenyum kecut, lalu dengan cepat ia menghapus tulisan itu dengan telapak tangannya. Air mata kembali mengalir keluar dari pelupuk matanya tanpa bisa ia cegah.
“Aku mencintainya… Sungguh, aku mencintainya lebih dari apapun. Ku mohon… jangan tinggalkan aku Key. Kau tidak akan lari di hari pernikahan kita kan?” ucap Soo Yun di sela-sela isak tangisnya. Ia membenamkan wajahnya di antara kedua tulutnya dan terus menangis.
Ia takut, benar-benar merasa takut. Hatinya terus gelisah dan tak tenang, Ia khawatir dan tak pernah berani membayangkannya. Membayangkan Key tidak akan datang, tidak akan datang di upacara hari pernikahan mereka.
“Kau tidak boleh meninggalkanku…” isak Soo Yun lagi. Tanpa ia ketahui, sepasang mata terus menatapnya dari jendela kelas yang berada di lantai dua yang berhadapan langsung dengan tempatnya kini berada.
Namja itu terus menatapnya, menatapnya penuh rasa sayang.
“Soo Yun-ssi.. apa yang bisa aku lakukan?” gumam namja itu lirih.
******
Key menatap pantulan dirinya di cermin. Hari ini adalah harinya, benar, hari ini adalah hari pernikahannya dengan Soo Yun. Key mengenakan jas dan celana putih. Konsep pernikahan mereka kali ini adalah putih, semua dekorasi sengaja di buat serba putih, tidak lupa juga dengan mawar putih yang menjadi pelengkapnya.
Semua sudah siap, kedua belah pihak keluarga dan para tamu juga sudah mulai meramaikan halaman belakang rumah Key yang menjadi lokasi utama acara pernikahan.
Derttt..Derttt..
Ponsel Key bergetar, ada pesan masuk.
Key berjalan mendekati tempat tidurnya, ia meraih ponselnya dan membuka pesan masuk.
From : Nicole
Key… Bisakah kita bicara sebentar? kita bertemu di sekolah sekarang, aku menunggumu.
Key terdiam. Sejenak ia melirik ke arah pintu kamarnya, lalu beralih memandang keluar jendela kamarnya yang berhadapan langsung dengan halaman belakang. Di sana sudah mulai ramai, semua orang sudah datang.
Key tampak berpikir keras. Sekaranglah saatnya, memilih keputusan yang tepat sebelum semuanya terlambat.
Otak Key bekerja keras, peluh sudah keluar dari setiap pori-pori kulit wajahnya. Ingatan Key kembali membawanya pada Soo Yun, ia sudah terlalu banyak menyakiti gadis itu. Gadis yang tanpa ia sadari sudah menggeser posisi Nicole di hatinya beberapa tahun belakangan ini. Gadis yang tulus mencintainya dan selalu setia menunggunya.
Jujur, ingin sekali rasanya Key tetap bertahan di sini dan berdiri berdampingan bersama Soo Yun di sana, di depan semua orang dan mengucapkan janji setia. Tapi keberanian dan keinginan itu terasa luruh seketika begitu ia mengingat apa yang Nicole lakukan untuknya.
Tiba-tiba saja ingatan akan kenangan hari itu muncul kembali. Kejadian yang benar-benar membuat Key tidak akan pernah tega untuk meninggalkan gadis tak berdaya itu, Nicole.
Key dan Nicole sudah menjadi sepasang kekasih hampir 3 tahun saat itu, hingga tiba-tiba Nicole harus pindah ke luar negeri mengikuti orang tuanya. Awalnya itu tidaklah menjadi masalah besar, menjalin hubungan jarak jauh tidak begitu sulit untuk Key dan Nicole mengingat rasa cinta dan saling percaya yang amat kuat di antara keduanya.
Key tetap setia menunggu hingga Nicole kembali, begitu pula dengan Nicole. Hingga tiba-tiba suatu hari Nicole menelpon Key sambil menangis dan mengatakan keluarganya jatuh miskin karena bangkrut. Masa-masa itu adalah masa yang berat untuk keluarga Nicole, karena itu setiap harinya, hampir setiap jam Key selalu menghubungi Nicole dan menghiburnya.
Selang beberapa bulan setelah kejadian itu, lagi-lagi Nicole kembali menelpon sambil menangis. Key menjadi panik dan semakin khawatir. Awalnya Nicole tidak berani mengatakan satu patah katapun tentang masalahnya pada Key, tapi karena terus di desak Key akhirnya ia bicara.
“Ibuku berselingkuh! Mereka bercerai bulan lalu dan ayahku menjadi seperti orang gila. Dia menjualku!! Dia memaksaku menikah di usia 17 tahun seperti ini. Ia ingin aku menikahi seorang pria tua kaya yang bahkan sudah tidak bisa berjalan lagi” cerita Nicole di sela isak tangisnya.
“Aku tidak mau! Aku sudah mengatakannya pada ayahku dengan sangat jelas dan aku sudah beribu-ribu kali menolaknya. Tetapi dia malah memukuli dan menghajarku… Setiap hari dia memukuliku…” lanjut Nicole dengan tangis yang semakin terdengar keras.
“Aku mencintaimu Key. Kita sudah berjanji akan menikah nanti kan? Aku berjanji akan segera kembali menemuimu. Aku mohon, jangan tinggalkan aku seperti ibuku meninggalkanku” mohon Nicole sebelum akhirnya hubungan telpon mereka terputus begitu terdengar teriakan dan makian ayah Nicole di sebrang.
Lalu beberapa bulan kemudian, tepatnya tahun lalu, tiba-tiba Nicole muncul di korea dan menemui Key. Saat itu kondisi Nicole benar-benar tampak buruk, ia tampak berantakan dan kucel.
Luka memar terlihat hampir di seluruh permukaan kulitnya dan yang masih berbekas hingga sekarang adalah luka jeratan di lehernya. Nicole hampir saja bunuh diri saat itu karena stres, tapi begitu ia ingat janjinya bersama Key yang akan menikah dan hidup bersama selamanya nanti, Nicole mengurungkan niatnya. Beruntung saat itu Nicole masih sempat di selamatkan.
Nicole berhasil kabur dan kembali ke korea setelah ia melaporkan ayahnya sendiri ke polisi. Key berpikir Nicole sudah terlalu banyak menderita, gadis itu kini tidak mempunyai siapapun lagi selain dirinya. Dan hanya Key lah alasan sebenarnya kenapa Nicole harus tetap bertahan hidup sekarang.
Ini benar-benar merupakan pilihan yang sulit. Menyakiti Soo Yun, wanita yang di cintainya itu atau meninggalkan Nicole yang sudah banyak menderita dan berjuang untuknya.
Setelah lama berpikir, Key akhirnya mengambil keputusan. Walau berat untuknya melakukan ini, tapi ia tetap harus memilih salah satu di antara mereka berdua. Key meletakkan ponselnya di meja dan berjalan keluar kamar.
Ia akan menemui Nicole, ia tidak bisa meninggalkan gadis malang itu sendirian.
Langkah Key berhenti saat ia berpapasan dengan Soo Yun yang sudah tampak cantik dan siap dengan gaun pengantin putihnya. Soo Yun tampak terkejut, tetapi setelah itu ia hanya menunduk tanpa berani menatap Key.
Sementara itu Key memandangi gadis itu lama, ia menatap gadis itu penuh sayang bercampur rasa bersalah. Tapi ia tidak punya pilihan lain, ini keputusannya. Key kembali berjalan dan melewati Soo Yun begitu saja.
“Ah key…” panggil Soo Yun tiba-tiba. Langkah Key berhenti, ia tak berbalik menatap Soo Yun sedikitpun, tetapi ia menyimak setiap kata yang keluar dari bibir kecil gadis itu.
“Kau akan kembali kan? Aku tau kau akan pergi tapi… kau akan kembali sebelum acara pernikahan kita di mulai kan?” tanya Soo Yun berusaha kuat dan tegar. Terus terang di dalam hatinya ia tidak yakin, ia tau Key tidak akan kembali. Ia tau firasatnya benar, ia tau. Tapi ia berusaha untuk tidak percaya.
“Jangan berharap terlalu banyak, kau tau aku membencimu. Tidak akan ada pernikahan, jadi setelah ini sebaiknya kau pulang dan lanjutkan hidupmu. Mengerti? Jangan menjadi gadis cengeng” jawab Key seakan-akan ia tidak akan pernah kembali lagi.
Key pun kembali berjalan menjauhi Soo Yun yang tampak sangat terpukul dengan kata-katanya barusan. Bagi Soo Yun, kata-kata itu bagaikan sebuah tamparan keras untuknya. Ia menangis, lututnya lemas. Ia pun jatuh dan terduduk lemas di lantai sambil membekap mulutnya agar tak bersuara.
Soo Yun menatap punggung Key yang terlihat semakin menjauh. Namja itu, namja yang di cintainya, cinta pertamanya. Apakah benar akan berakhir seperti ini? Benarkah? Hati Soo Yun terus bertanya-tanya.
Soo Yun P.O.V
Aku memandangi punggung lebar Key yang terlihat semakin menjauh.
Namja itu, satu-satunya namja yang ku cintai lebih dari apapun. Namja yang merupakan cinta pertamaku. Benarkah? Benarkah akan berakhir seperti ini? Apa tuhan bersungguh-sungguh merencanakan kisah cinta tragis seperti ini untukku? Benarkah?
Aku tidak bisa. Aku tidak mau! Aku tidak mau menerima semua ini. Ini tidak adil, ini sungguh tidak adil. Aku mencintainya, lalu kenapa? Kenapa harus menjadi seperti ini. Ku mohon Key, berbaliklah, berhenti dan katakan kau hanya mengerjaiku.
Aku rela terus kau maki dan marahi, tapi ku mohon jangan pergi. Key… ku mohon….
Hatiku memberontak, tangisku menjadi semakin keras.
Tidak, aku tidak bisa terus begini. Aku tidak bisa terus mengalah! Lee Soo Yun, kau mencintai Key bukan? Kau mencintainyakan? Kalau begitu ayo, bangun. Bangun Soo Yun, kejar dia. Jangan biarkan dia pergi lagi, kau harus utarakan perasaanmu. Katakan, katakan kau mencintainya! Kalaupun harus berakhir seperti ini, setidaknya kau harus tau bagaimana perasaan dia padamu. Ayo Soo Yun! Bangun!!
Jemari-jemari tanganku mengepal kuat. Benar, aku tidak boleh membiarkannya pergi begitu saja.
Aku pun bangkit dari dudukku dan berlari mengejarnya. Ku angkat gaun pengantinku agar aku bisa berlari lebih cepat, cepat..cepat.. cepat Soo Yun. Kejar dia..
Seolah-olah ada sisi lain diriku yang memberikan semangat. Aku berlari sekuat dan secepat yang aku bisa. Key… ku mohon… kau tidak boleh pergi…
Soo Yun P.O.V End
******
Key sudah mencapai pintu gerbang utama rumahnya saat tiba-tiba di lihatnya Nicole berdiri menunggunya disana. Langkah Key berhenti, ia memandang yeoja cantik itu kaget. Yeoja itu tersenyum, tersenyum manis seperti biasanya hanya saja ada yang aneh…
“Key, kau lama sekali” ucapnya masih dengan senyuman manisnya. Ia pun berjalan menghampiri Key dan memeluknya erat. Nicole bahkan bisa mencium wangi parfum namja yang di cintainya itu. Key tak bereakasi, ia masih diam, bahkan tidak membalas pelukannya seperti biasa.
Sejenak Nicole merasakan hatinya menjadi lebih sakit daripada saat ia mengetahui dari Onew bahwa Key bertindak kasar pada Soo Yun untuknya, juga lebih memilih menjaga perasaannya daripada perasaan Key sendiri.
Nicole tau ada yang berbeda sejak ia kembali, ia tau. Ia tau sudah ada wanita lain yang menggantikan posisinya di hati Key saat ia tidak ada. Nicole merasa sangat sakit, sakit sekali. Nafasnya bahkan terasa sesak setiap kali mengingat itu. Nicole sudah hampir menangis saat ia mendengar seseorang berteriak memanggil Key. Nicole melepaskan pelukannya dan dilihatnya Soo Yun tengah berdiri tak jauh dari ia dan Key dengan nafas tersengal-sengal.
Nicole menghapus air matanya cepat sebelum ada satu orangpun yang melihat. Nicole kembali memandang Soo Yun, mata gadis itu terlihat sembab.
“Key…” panggil Nicole pelan, nyaris berbisik. Key yang tadinya juga terlihat terus memandangi Soo Yun pun beralih menatap Nicole di depannya. Gadis itu tersenyum tipis.
“Jadi selama ini kau membohongiku huh?! Ternyata sudah ada gadis lain di hatimu selain aku! Dasar laki-laki, kata-kata kalian memang tidak bisa di percaya!” gerutu Nicole setengah kesal sambil berkacak pinggang.
Mendengar itu Key tampak sedikit terkejut, lalu ia mendongak kebelakang melihat Soo Yun dan kembali memandang Nicole. Tatapan matanya berubah sedih dan perasaan bersalah tergambar jelas di wajahnya.
“Kau pikir aku mau menikah dengan laki-laki yang berselingkuh?! Apalagi kau selama ini bersamaku hanya karena kasihan!! Kau pikir aku wanita macam mana huh!” Lanjut Nicole berlagak marah dan melotot.
“Nicole…”
“Ani. Aku tidak mau mendengar kata maaf darimu, aku sedang marah sekarang!! Jadi kau harus menebus kesalahanmu ini!!” Nicole memotong kata-kata Key.
Ia pun beralih memandang Soo Yun, Nicole berjalan mendekati yeoja manis itu sambil mengumbar senyum. Ia menghapus air mata Soo Yun yang masih tersisa dan merapikan rambut dan gaun pengantin Soo Yun.
“Kau ini bagaimana sih, kenapa menangis dan berlarian begini. Lihat, bedakmu jadi luntur dan gaunmu berantakan!” gerutu Nicole.
Soo Yun memandangi Nicole lama. Ia tau gadis ini baik, bahkan sangat baik. Terlihat jelas dari sikap dan perilakunya di sekolah. Tapi tetap saja… ia berpacaran dengan namja yang di cintainya. Ini sangat sulit untuk Soo Yun.
“Key, kamari! Ayo cepat kesini atau aku hajar kau nanti!!” seru Nicole memanggil Key. Awalnya Key tampak ragu, ia tampak enggan. Tetapi begitu menerima pelototan dari Nicole, mau tidak mau ia berjalan mendekat.
“Apapun yang terjadi kalian harus menikah! Tidak usah pedulikan aku, aku tidak apa-apa” ucap Nicole seraya menarik satu lengan Key dan Soo Yun lalu menyatukan keduanya.
Key dan Soo Yun tampak saling berpandangan, Nicole mengumbar senyum.
“Aku tidak apa-apa, lagipula aku sudah tidak menyukai namja jelek ini lagi! Aku sudah menemukan yang lebih baik!!” lanjut Nicole seraya melirik sinis ke arah Key.
“Nicole.. aku..”
“Ani!! Key aku tau kau menyukai Soo Yun. Aku tau kau mencintainya, aku tau. Jadi tidak usah membantah lagi. Sungguh, aku sudah memaafkanmu” potong Nicole lagi.
“Berjanjilah, kau akan menjaga Soo Yun seperti kau menjagaku selama ini. Oke?” lanjut Nicole, walaupun lebih terdengar seperti ancaman.
Key diam. Wajahnya masih tampak ragu, ia memandang Nicole sejenak, begitu yakin dengan perasaannya, Key beralih memandang Soo Yun.
“Itu… sebenarnya… aku…” Kata-kata Key menggantung. Nicole yang melihat itu hanya melipat kedua tangannya di depan dada dan memandang Key gemas.
“Katakan saja Key! Kau ini lamban sekali!!” tegur Nicole galak. Key melirik Nicole sekali lagi, kali ini ia menatap Nicole lama. Ia tau gadis ini terluka, tapi mungkin, apa yang Nicole katakan benar.
“Soo Yun-ssi, Saranghaeyo. Jeongmal Saranghae. Sungguh aku tidak bermaksud menyakitimu” ucap Key akhirnya. Ia mengatakanya dengan sangat jelas dan tulus dari hatinya.
Soo Yun yang mendengar itu tampak sangat terkejut dan kaget, ia memandang Key tidak percaya. “Be..benarkah itu? Sungguh?” tanya Soo Yun berlinang air mata.
“Aigo.. kau menangis lagi” ucap Key kaget seraya menarik Soo Yun kedalam pelukannya. Ia memeluk gadis itu erat, begitu pula sebaliknya. Key maupun Soo Yun merasa begitu lega. Tidak pernah selepas ini rasanya, tidak ada lagi beban dan keluh kesah, yang ada hanyalah senyuman bahagia dan kecupan penuh sayang dari Key di kening Soo Yun.
Nicole yang melihat itu hanya tersenyum tipis. Dalam diam ia berjalan menjauh, Soo Yun yang melihat itu dengan cepat di beri isyarat oleh Nicole untuk tetap diam.
Soo Yun menurut, ia memandangi terus gadis itu yang berjalan mundur menjauhi ia dan Key yang masih berpelukkan.
“Gomawo… jeongmal gomawo, Nicole-ssi” ucap Soo Yun tulus dalam hati.
“Ceongmanyo Soo Yun-ssi. Jagalah Key untukku, aku akan pergi jauh. Sangat jauh, ketempat dimana tidak akan ada lagi penderitaan. Dan mungkin aku tidak akan kembali lagi. Tolong sampaikan pada Key, terima kasih untuk semuanya. Aku benar-benar beruntung mengenalnya”
Tiba-tiba saja Soo Yun mendegar suara Nicole. Walau pelan, ia bisa mendengarnya dengan jelas. Suara Nicolepun menghilang bersamaan dengan bertiupnya angin. Soo Yun tertegun, ia menatap bayangan nicole yang semakin menjauh dan memudar. Gadis itu melambaikan tangannya sambil mengumbar senyuman manis.
Soo Yun menangis, kau akan ke surga huh? Seharusnya kau berpamitan padanya…
******
Key diam terpaku di depan sebuah makam seorang yeoja yang baru saja di makamkan kemarin, tepat di hari pernikahannya. Key membatu, bibirnya kelu dan jantungnya berdegup dengan sangat cepat. Ia tidak percaya, ini sebuah lelucon atau apa?
Baru kemarin, baru kemarin ia bertemu Nicole. Nicole lah yang menyatukan ia dan Soo Yun lalu sekarang? Tiba-tiba ia mendapatkan kabar Nicole di temukan tewas gantung diri di rumahnya. Key Shock! Bagaimana bisa?
“Kau.. terlalu memaksakan diri. Seharusnya kemarin aku tak menurutimu. Ini semua kesalahanku. Mianhae, jeongmall Mianhae Nicole-ssi. Harusnya aku tetap berada di sisimu. Kau terlalu gegabah. Kau benar-benar bodoh” gumam Key akhirnya.
Key menunduk dalam, ia menangis dalam kesendirian. Beribu-ribu rasa bersalah menggerogoti hatinya tanpa ampun.
“Ani. Ini bukan salahmu Key. Ada apa denganmu? Kau menangis hanya karena aku? Beginikah dirimu yang sesungguhnya? Kau yang cerewet ternyata seorang namja yang cengeng? Kau bercanda? jangan mengerjaiku!” celetuk seseorang tiba-tiba.
Key tersentak kaget. Ia kenal suara ini.
Key menoleh, ia membatu. Bukan karena takut atau apa, tapi karena rasa tak percayanya yang di luar kendali. Ia melihat gadis itu, bayangan Nicole kini tengah berdiri di sampingnya dan melemparkan senyuman lebar.
“Aku baik-baik saja. Sungguh. Berbahagialah Key. Kau sudah berjanji akan menjaga Soo Yun seperti kau menjagaku bukan? Aku akan selalu mengawasimu” ucap Nicole lagi.
Kali ini Key bisa merasakan sedikit sentuhan dingin jemari Nicole. Key melirik sekilas, Nicole menggengam tangannya lembut. Lalu saat Key kembali mengangkat wajahnya untuk melihat yeoja itu, ia menghilang. Menghilang begitu saja.
Key diam sejenak. Ia lalu kembali beralih memandang makam Nicole beberapa saat.
“Gomawo. Aku pasti, akan tepati janjiku. Kau juga, harus tepati janjimu. Kau harus baik-baik saja di sana. Arraseo?” ucap Key pelan.
“Ne, arraseo”

The End

7 komentar:

  1. AStaga so sweet dah,,,,,, Key aku mencintai taemin*LOH*
    bgus euyyy aq ska, kta"nya bkin aku iri, iri bnget aku pngn bget bsa buat ff mcam gini pengen banget!!!!!!!!
    eonni BAGUS!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    BalasHapus
  2. hehehe. gomawo saeng >///<
    Jadi malu.

    Kamu pasti bisa kok buat yang kayak gini, atau mungkin yang lebih bagus lagi. cuman tinggal nunggu waktu aja. bakat nulis itu cepet berkembangnya loh *kayak yg ngomong ahli aja
    Hehehe

    Gomawo saeng udah tinggalin komentar :*

    BalasHapus
  3. eonni.... ff nya bagus skali..
    aku ksihan skali dg nicole... knpa nasib nicole mnjdi mnyedihkn sprti itu?
    aku sungguh kagum dengan nicole yg sprti itu...
    eonni.. ff yang baru2 sgera di post ya?
    ngk sabar nunggu ff baru nya eonni...
    aku ingin cepat2 baca ff nya yg bru kak hehe...

    BalasHapus
  4. hehehe. Gomawo saeng :D

    Iya. tapi ngantri dulu ya.
    masih banyak FF lain yang mau di publish. ;D

    BalasHapus
  5. huwaaa..
    suka sama ffnya, ris(?)
    eh saya panggil ris, gpp kan ya?
    tapi kenapa akhirnya harus bunuh diri??
    agak kontras gimana gitu menurut saya..
    pertamanya digambarkan ikhlas karena merelakan key..
    tapi akhirnya bunuh diri, padahal kan itu gambaran orang putus asa..

    BalasHapus
  6. iya nggak papa. Hehehe..
    Ris juga lucu, kekeke~

    Itu... dia merelakan setelah bunuh diri.
    Kan di terakhir itu cuman bayangan nicole, yang datang ke tempat Key :)
    hehehe... *alasan yang aneh

    Tapi gomawo buat komentarnya ^^

    BalasHapus
  7. baru baca tahun 2015 lol
    tapi keren!!! nangis beneran deh gara2 baca ini di kamar sendirian ;_;

    BalasHapus