Author : Puthrie Shairis As
Judul : ~ Honey ~
Genre :
Romance, komedi (?)
Type :
Series
Cast : Hanna Scharen Karl a.k.a Hanna, Han Soo
Yun a.k.a You (Reader), Kim Kibum a.k.a Key SHINee, Lee Jinki a.k.a Onew
SHINee, Choi Minho a.k.a Minho SHINee, Kim Jonghyun a.k.a Jonghyun SHINee, dan
Lee Taemin a.k.a Taemin SHINee
Other
Cast : Park Jun Hea a.k.a Jung Hea, dan
Paul ( yang lain, tergantung perkembangan cerita)
Part
3
“Ah… Mianhae…” seru
orang tadi seraya berdiri. Soo Yun mengangkat wajahnya dan melihat namja itu,
matanya terbelalak kaget, tiba-tiba saja perasaan kesal dan marah kembali
menguasai pikirannya.
“KAU….!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Pekik Soo Yun keras.
Key menatap Soo Yun tak
kalah kaget, “Kau…..??!!!” Pekik Key tak percaya.
“KYaaaa………SHINee…………..!!!”
“KEY!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
“ONEW… ONEW…..”
“JONGHYUN…..
MINHO………..!!!!!!!!!!”
“TAEMIN……………………….”
Seruan demi seruan mulai terdengar semakin keras dan jelas.
“Key!!!!!!!!!
Ppali……….” Teriak Onew yang berlari melewati Key dan Soo Yun cepat dan bergegas
masuk ke dalam mobil yang terparkir tak jauh dari tempat mereka berdiri
sekarang.
Key mendongak ke
belakang, kerumunan yeoja-yeoja mulai tampak semakin banyak dan masih berlari
mengejar mereka.
“MWOYA…..” Pekik Key
spontan dan dengan cepat berlari tunggang langgang mengejar Onew dkk yang sudah
siap melaju dengan mobilnya.
“HYaaa… Tunggu… Tunggu
aku!!!” Pekik Key panik begitu mobil silver metalik itu mulai melaju pelan
meninggalkan area parkiran kafe.
“HYUNG!!!! Kibum belum
masuk!!!!” teriak Minho pada Onew yang duduk di balik kursi kemudi.
“Aigo, dia lambat
sekali!!!” runtuk Onew seraya menghentikan laju mobilnya dan membiarkan Key
masuk beberapa detik kemudian.
“Hhhh…Hhhh…Hhhh… Apa
kalian GILA??? Kalian hampir saja meninggalkanku!!!” Pekik Key di sela nafasnya
yang masih terengah-engah.
“Ya’!!!! KAU PIKIR INI
SEMUA TERJADI KARENA SIAPA????” Teriak Onew, Jonghyun dan Minho bersamaan.
Sementara
itu…
Soo Yun masih berdiri
di tempatnya. Ia memandangi mobil silver metalik itu hingga menghilang di jalan
raya. Untuk beberapa saat ia masih tampak shock+bingung dengan apa yang baru
saja terjadi.
“yaah… mereka pergi”
seru seorang yeoja tak jauh dari tempat Soo Yun berdiri. Mendengar itu entah
mengapa Soo Yun merasa tertarik dan menengok ke sumber suara.
“Ne, sayang sekali.
Padahal aku ingin berfoto..”
“Benar, Hiiiaaa…
Minho….” Salah satu dari mereka mulai terisak.
Kening Soo Yun berkerut,
kelihatannya ia belum bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi.
“Hey, kau tadi
bertabrakan dengan Key tadi bukan???” seru seseorang tiba-tiba. Soo Yun
menengok ke sumber suara, di sana terlihat seorang yeoja lain berjalan
mendekatinya diikuti dengan yeoja-yeoja yang lain yang menatapnya penasaran dan
iri.
“Eee… siapa.. aku??
Key?? Aku tidak tau siapa orang yang kalian maksud” Jawab Soo Yun takut melihat
tatapan-tatapan tajam dari yeoja-yeoja itu. Soo Yun berjalan mundur dan
tangannya mulai meraba gangang pintu mobilnya.
“Kau CURANG………” Pekik
yeoja-yeoja itu tiba-tiba dan berlari ke arahnya.
“KYaaaaa………” pekik Soo
Yun kaget seraya bergerak cepat masuk ke dalam mobilnya.
Buuk…Buuk…Buukk…
Jendela mobilnya mulai
tampak di gedor dari luar, yeoja-yeoja itu mulai tampak semakin tak terkendali.
Soo Yun bergidik ngeri, tanpa ba-bi-bu lagi ia menyalakan mesin mobilnya dan
melaju meninggalkan area parkir kafe masih dengan jantung yang berdegup cepat
dan keringat yang keluar dari tiap pori-pori kulit wajahnya.
“Perempuan-perempuan
itu benar-benar gila!!!” runtuk Soo Yun pucat pasi.
*****
“Hiiiaaa….. Aku tidak
percaya ini! Yeoja itu pasti berbohong!!!” Seru Key berusaha meyakinkan dirinya
sendiri setelah berpikir lama.
“sudahlah kibum-ah!”
tegur Minho yang sudah bosan mendengar ocehan Key. Kini mereka berlima sudah
tiba di dorm. Mereka semua –kecuali Key- terkapar tak berdaya setelah
menghabiskan seluruh energy mereka untuk berlari tadi.
“Aigo… kakiku sakit..”
keluh Taemin seraya memijit-mijit kakinya.
“Ini semua karena kau
Key!” celetuk Onew.
“Mwo?? Ta..tapi..” Key
gelagapan, ia benar-benar skak mat sekarang. Ia semakin tersudutkan dengan
tatapan malas Jonghyun, Miho dan Onew juga wajah memelas Taemin yang kelelahan.
“Ne, ne. baiklah ini
semua salahku tapi aku tidak mungkin melakukan itu kalau saja yeoja itu tidak
berbohong!” ucap Key membela diri.
“Tapi ku pikir, yeoja
itu menarik juga” celetuk Jonghyun nyengir. Semua mata kini menatap ke arahnya,
tanpa di beri aba-aba Onew, Minho dan Taemin ikut nyengir dan tertawa.
“Hhahaha…” tawa Onew
akhirnya.
“Aha..haha… Hyung, kau
ini…” sambung Taemin yang akhirnya walupun untuk sejenak bisa melupakan rasa
lelahnya.
“Hey..hey.. yeoja itu
menyebalkan!!” gerutu Key yang sewot melihat teman-temannya tertawa ria di
depannya saat ia benar-benar sedang kesal.
“sudahlah kibum-ah!
Akui saja kau kecewa karena reaksi Soo Yun berbeda 180 derajat dengan dugaanmu!”
celetuk Minho jail.
“Ne Minho benar, apa
sekarang kau menyesal? Apa sekarang kau berharap dia akan histeris saat
melihatmu dan berteriak ‘KYaaa.. Key… kau
tampan sekali, aku tidak menyangka kalau calon suamiku adalah seorang superstar’
Ahahaha…” goda Jonghyun dengan gaya centilnya saat memperagakan reaksi Soo Yun
dalam versinya.
“Ahahaha dan terimalah
kenyataan bahwa ternyata tidak semua orang mengenalmu! The Almighty Key!!”
sambung Onew nyengir yang diikuti dengan ancungan jempol dari minho dan
jonghyun.
Key gondok, dia kalah
telak. Ia bahkan dipermalukan oleh teman-temannya. Ini benar-benar memalukan!!
“Aku nggak
ikut-ikutan..” seru Taemin pelan seraya merebahkan kepalanya di sofa.
“Ada apa disini?
Berisik sekali!!” celetuk seseorang tiba-tiba. Tanpa di komando, Onew,
Jonghyun, Minho, Key dan Taemin melihat ke sumber suara, disana terlihat Hanna berjalan
menghampiri mereka.
“Oppa, kau dari mana
saja? Aku mencarimu seharian!” tanya Hanna cemberut seraya mengambil posisi
duduk di samping Key.
“hanya keluar sebentar,
Oh, dimana Paul?” tanya Key mengalihkan pembicaraan. Tentu saja ia tidak mau
Hanna tau tentang masalah perjodohan itu, karena jika itu terjadi, Hanna pasti
akan membuat masalah ini menjadi semakin besar.
“Paul sudah pulang!”
jawab Hanna santai seraya menyandarkan punggungnya di sofa.
“Mwo? Pulang? Ke L.A??”
seru Key kaget.
“Ne, aku yang menyuruhnya
pulang, Waeyo?” Hanna balik bertanya.
“Anio, tapi… kau.. lalu
bagaimana denganmu kalau dia pulang?” tanya Key panik.
Kening Hanna berkerut,
“Aku tidak akan pulang oppa! Aku kan sudah bilang kalau aku akan tinggal disini
bersama oppa!” jawab Hanna tegas.
“Kau SERIUS??” celetuk
Onew kaget. Hanna melirik Onew malas, “Ne, Waeyo? Kau keberatan?” tanya Hanna
tajam. Onew menelan ludah, ia mulai berkeringat, ia benar-benar tak sanggup
jika harus bertatapan dengan yeoja itu, “A..Anio.. Aku tidak bilang begitu”
jawab Onew gugup.
“Ah, lalu bagaiaman
dengan sekolahmu?” tanya Key lagi. Ia benar-bvenar hampir dibuat gila olehnya.
“Aku akan sekolah di
Seoul…” Jawab Hanna mantap.
“Mwo??” Seru Key
semakin shock. “Ne oppa, aku akan menetap disini. Apa oppa pikir aku bercanda?”
cukup satu kata-kata itu sudah mampu membuat Key hampir menangis.
“Ya tuhan, cobaan apa
lagi ini?” gumam Key miris.
*****
“Hyung… Apa kau melihat
buku sejarahku??” seru Taemin keras dari dalam kamar.
Key yang sedang asyik
menyetrika seragam sekolah Taemin berhenti sejenak, ia tampak sedang berpikir
dan mengingat-ngingat.
“Mungkin di lemari
sebelah kanan, di dekat topi-topi, kau taukan???” Jawab Key tak kalah keras.
“Oh Ne hyung, aku
menemukannya” balas Taemin lagi. Key mengangguk-angguk kecil dan kembali
melanjutkan kegiatannya, menyetrika.
“Taemin Ppalli!!! Sudah
jam berapa sekarang, kau bisa terlambat! Kau bahkan belum sarapan!” Panggil
Minho yang sekarang sudah siap menyantap roti bakar yang menjadi menu sarapan
pagi ini.
“Ne, Hyung, aku mandi
dulu!” teriak Taemin seraya berjalan menuju kamar mandi.
“Aigo… Anak itu, sibuk
sendiri kalau sudah seperti ini…” celetuk Onew geleng-geleng kepala seraya
mencomot ayam goreng yang khusus Key siapkan untuknya.
“Ne, hyung, kau
benar..” jawab Minho seraya mengalihkan pandangannya pada Jonghyun yang
berjalan mendekat dengan segelas besar susu hangat di tangannya.
“Huuaaa… kau baik
sekali hyung” seru Minho seraya menyambut segelas susu yang Jonghyun letakkan
di meja.
PLakkk..
Jonghyun memukul lengan
Minho keras.
“Aww…” ringis Minho
refleks. “Waeyo..??” tanya Minho sewot.
“ini untuk Taemin!
Kalau mau kau buat saja sendiri!” jawab Jonghyun santai seraya menarik kursi
meja makan dan….
“Khamsahamnida!” seru
Hanna yang dengan entengnya duduk manis di kursi Jonghyun.Hanna mulai menatap
meja makan menyeluruh, lalu mengambil segelas susu tak jauh darinya –yang
tadinya Jonghyun siapkan untuk Taemin- dan meminumnya.
Jonghyun dan Minho
hanya diam seribu bahasa. Mereka saling bertukar pandang, tapi Minho hanya mengangkat
kedua bahunya dan melanjutkan makannya.
Onew melirik Jonghyun
menahan tawa.
Ahahaha..
kasihan sekali. Untung ayamku aman! Pikir Onew nyengir.
Onew kembali fokus pada piringnya tapi tiba-tiba…
“Hiiiiiaaaa… Ayamku
mana???” Teriak Onew shock. Entah feeling atau apa, tanpa dikomando tatapan
Onew terarah pada Hanna yang duduk di depannya, dan ternyata dugaannya benar.
Yeoja cantik di depannya itu kini sedang menikmati ayam goreng kesukannya
dengan santai.
“Mwo..?? A—Ayamku…”
ucap Onew lirih. Ia menggihit bibir bawahnya kuat, ia menelan ludah “Ayamku…”
panggilnya lagi masih tak rela.
Hanna menatap Onew
santai, ia meletakkan tulang ayam di piringnya dan mengahabiskan susu
hangatnya, kemudian mengambil tisu dan mengelap bibirnay yang berminyak.
“Terima kasih
makanannya” ucap Hanna sedikit membungkukkan kepalanya.
“ini semua pasti oppa
yang buat!” tebak Hanna begitu melihat Key berjalan menghampiri meja makan. Key
hanya tersenyum tipis, tapi tiba-tiba matanya memandnag tulang ayam di piring
hanna, keningnya berkerut, dan dengan refleks dia melirik Onew yang menatapnya
miris.
“Huuuaaa… Hyung, itu
ayammu??!” seru Key tiba-tiba.
“Hanna, itukan
sarapannya Onew hyung!” tegur Key tanpa menunggu jawaban Onew. Kening Hanna
berkerut “m,emangnya kenapa?” tanyannya ikutan bingung.
“Annyeong semua…” sapa
Taemin tiba-tiba yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya dan mengambil posisi
duduk di samping Onew.
“A..ada apa??” tanya
Taemin bingung begitu merasakan aura aneh di dekatnya. Taemin menatap Minho dan Jonghyun bergantian, kedua
namja itu memberikan isyarat padanya untuk melihat sesuatu di sampingnya.
Dengan ragu Taemin menengok ke samping dan…
“Hiiiiaaaa…. Onew Hyung
kenapa???” Pekik Taemin kaget begitu mendapati aura kesedihan dan kekecewaan di
wajah Onew.
“Ayamku…” panggil Onew
lagi, entah untuk yang keberapa kalinya.
Sementara
itu….
“Soo Yun-ssi, bagaimana kemarin? Apa kau sudah
bertemu dengannya?” tanya eomma Soo Yun lembut dengan seyuman manis di kedua
sudut bibirnya.
“Oh benar, bagaimana
menurutmu? Apa kau senang dengan pilihan ayahmu ini?” sambung Appa Soo Yun
bangga.
Soo Yun meletakkan
sendok dan garpu di piringnya, ia cemberut dan menatap kedua orang tuanya
kesal.
“semalam benar-benar
buruk! Aku tidak habis pikir bagaimana bisa kalian ingin menjodohkanku dengan
namja sepertinya!” jawab Soo Yun dengan wajah tertekuk.
“Mm..mwo?” seru eomma
Soo Yun kaget.
“Waeyo? Apa yang
terjadi semalam?” tanya eomma Soo Yun penasaran.
“laki-laki itu, Kim
Kibum! Dia membuatku menunggu hampir 2 jam di tempat kami janji bertemu dan
entah kenapa dia dikejar oleh orang-orang dan… orang-orang itu seakan ingin
membunuhku hanya karena si kibum itu menabrakku! Bukankah di sini aku
korbannya? Aku terjatuh, kepalaku terbentuk dan sikuku lecet!! Bagiamana bisa
ini semua terjadi padaku??” Jelas Soo Yun panjang lebar.
Appa dan eomma Soo Yun
saling bertukar pandang, kening mereka berkerut, mereka berusaha mencerna apa
yang baru saja di katakana oleh puteri semata wayangnya itu.
“dikejar??” gumam eomma
dan appa Soo Yun bersamaan.
“Benar!!” Soo Yun
membenarkan.
Tiba-tiba saja senyuman
manis tersungging di kedua sudut bibir eomma dan appa Soo Yun. Kini mereka
berdua beralih menatap Soo Yun penuh arti.
“Omanna Soo Yun-ssi…”
ucap eomma Soo Yun lembut.
Kening Soo Yun
berkerut, “Waeyo eomma?” tanyanya bingung.
“Apa kau belum juga
mengerti? Kim Kibum itu seorang superstar..!” Lanjut Appa Soo Yun sembari
tersenyum manis.
“Mwo??” seru Soo Yun
refleks.
*****
Soo Yun berjalan lambat
mengikuti Jung Hea di depan, kini ia dan sahabatnya itu sedang asyik berbelanja
di mall, tetapi Soo Yun tampak tak begitu menikmati seperti Jung Hea yang
terlihat begitu bersemangat.
Sepanjang hari ini Soo
Yun terus mengingat apa yang dikatakn orang tuanya saat sarapan tadi pagi.
“Kim
Kibum itu seorang superstar!” jelas Appanya saat itu.
“Mwo?”
seru Soo Yun refleks.
“Ne,
ayahmu benar.tentu saja kami tidak akan memilih namja sembarangn untuk puteri
kesayangan kami. Kim Kibum itu anak baik, selain itu dia juga terkenal. Ibu
yakin, semua wanita di dunia ini akan iri padamu!” sambung eomma Soo Yun.
“Kalau
tidak salah, dia itu member dari Boy Band SHI.. SHI… SHI apa bu?”tanya Appa Soo
Yun tiba-tiba.
“SHINee…”
jawab eomma Soo Yun kemudian.
“Oh
ya benar. SHINee..!! Ahaha… bagaimana aku bisa lupa. Dia biasa di panggil Key”
lajut Appanya lagi.
“K..Key??”
ulang Soo Yun ragu.
“Nah,
jadi, apa sekarang kau berubah pikiran?” goda eomma Soo Yun jail.
“Soo Yun-ssi!!!!!!!!!!”
panggil Jung Hea keras yang membuyarkan lamunan Soo Yun.
“Ah ne?” tanya Soo Yun
kaget.
“Kau ini! Apa yang kau
pikirkan? Ppali!!!” seru Jung Hea cemberut.
“Oh, Ne…” jawab Soo Yun
seraya mempercepat langkahnya dan kembali mengikuti Jung Hea di depan. Tetapi
baru beberapa langkah, titiba-tiba ia berhenti. Ia mendongak ke sebuah butik di
sampingnya, ia menatap sebuah poster besar seorang namja tampan yang terpampang
di depan butik.
Soo Yun melirik tulisan
di sudut poster, di sana tertulis dengan jelas ‘KEY SHINee’
“Benar…” gumamnya. Ia
kembali menatap wajah namja itu lama, tiba-tiba saja perasaan kesal kembali
menguasainya.
“Siapa peduli dia artis
atau apa! dia benar-benar menyebalkan!!” runtuk Soo Yun tiba-tiba. Ia menatap
poster Key di depannya sewot, “dasar Jelek!!!” makinya seraya berjalan
meninggalkan butik itu dengan berjuta perasaan kesal dihatinya.
*****
Taemin duduk manis di kursinya
dan mulai mengeluarkan buku-buku pelajarannya. Bel tanda pelajaran akan dimulai
sudah terdengar beberapa menit lalu, sekarang ia tampak mempersiapkan diri
untuk mengejar pelajaran yang selama ini sempat tertinggal.
“Hei, Taemin-ah! Kau
tidak bekerja hari ini? Tumben sekali datang ke sekolah!” tegur salah seorang
anak cowok yang duduk di belakang Taemin.
“Oh, Ne.. kebetulan
hari ini jadwalku sedang kosong, jadi aku pikir lebih baik aku ke sekolah!”
jawab Taemin mengumbar senyum.
“Teman-teman, aku dengar
di kelas kita akan ada murid baru! Dan katanya dia dari Amerika!!” Seru
seseorang didepan kelas. Taemin mengalihkan pandangannya ke depan, “murid
baru?” gumam Taemin bertanya-tanya.
“laki-alaki atau
perempuan?” celetuk yang lain.
“katanya perempuan dan
dia sangat cantik!!!”
“Waah… hebat, aku jadi
tidak sabar…”
“benra-benar, aku jadi
penasaran…”
Seruan demi seruan
mulai terdengar dari penjuru kelas, suasana kelas pun mulai terdengar berisik.
SReeekkk…
Terdengar pintu kelas
di buka.
Mendengar itu secara
refleks semua siswa dan siswi kembali ke tempat duduk masing-masing. Di ambang
pintu terlihat seorang pria paruh baya masuk dengan beberapa buku di tangannya.
“Annyeong Haseyo
anak-anak, hari ini kalian mendapatkan teman baru!” seru pria paruh baya itu langsung.
“Hanna, masuklah!”
lanjut pria paruh baya itu.
Semua mata kini menatap
ke ambang pintu, di sana terlihat Hanna berjalan masuk dan dalam hitungan
detik, ia berhasil mengambil hati semua laki-laki di kelas barunya dengan
pesonanya.
“Huuaaa… Cantik sekali…”
“Cantik, dia
benar-benar cantik!!”
“Astagah!! Bidadari…”
Gumaman demi gumaman
kembali terdengar, suasana kelaspun kembali terdengar berisik.
“semuanya tenang!
Biarkan dia memperkenalkan dirinya terlebih dahulu!” tegur pria paruh baya
tadi.
Semua orang kembali
tenang, mereka menatap Hanna tak berkedip.
“Hanna Scharen Karl
imnida, kalian bisa memanggilku Hanna. Aku dari Los Angles, California. Mohon
bantuannya!” mulai Hanna memperkenalkan diri seraya sedikit membungkukkan
tubuhnya.
“Iya….. kami pasti akan
membantumu!” celetuk seseorang yang diikuti dengan anggukan anak-anak cowok
yang lain.
“baiklah Hanna,
sepertinya semua orang menyambutmu dengan baik. Jadi sekarang kita lihat,
dimana kau mejamu…” kata laki-laki paruh baya tadi seraya menatap ke sekeliling
kelas.
“Ah itu dia, di depan
tuan Lee Taemin!” seru laki-laki paruh baya itu lagi.
“Huuuaaaa…. Taemin-ah,
kau beruntung sekali!!!” seru salah satu teman Taemin di belakang. Sementara
itu Taemin masih terdiam mebatu di tempatnya, ia menatap yeoja di depan kelas
itu lama. Jantungnya berdegup cepat, matanya sulit berkedip dan nafasnya terasa
berat, ia benar-benar tak percaya dengan apa yang terjadi hari ini.
Apa
kami ditaktirkan untuk bersama?’ seru Taemin dalam
hati.
*****
“Soo Yu-ah, sebaiknya
kita cari tempat untuk makan terlebih dahulu. Aku sangat lapar setelah
berbelanja hanpir 2 jam!” seru Jung Hea lemas seraya menarik Soo Yun menuju
sebuah KFC di pinggiran jalan.
“Jung Hea-ssi
pelan-pelan,..” tegur Soo Yun cemberut. Soo Yun mengangkat wajahnya menatap
toko KCF itu, dan tiba-tiba langkahnya terhenti. Ia menatap sebuah poster besar
di kaca etalase KFC tersebut, disana terlihat foto 5 orang namja tampan yang
sedang berpose menikmati potongan ayam besar.
“Mwo?? Dia lagi?!!”
pekik Soo Yun shock.
“Kenapa mereka ada di
mana-mana?” tanya Soo Yun kesal. Jung Hea menatap Soo Yun bingung, “apa
maksudmu? Mereka SHINee, mereka bintang. Jadi kau akan dengan mudah menemukan
wajah mereka di mana-mana. Lagipula… gambar itu sudah ada di sana sejak lama,
apa kau baru menyadarinya?” Tanya Jung Hea heran.
“Jeongmalyo??” pekik
Soo Yun tak percaya.
“Aku tak menyadarinya.
Pantas saja saat bertemu dengannya aku merasa seperti pernah melihatnya!” ucap
Soo Yun yakin.
“Siapa?” tanya Jung Hea
refleks.
“itu, Kim Kibum!”
tunjuk Soo Yun pada poster Key di depannya.
“Mwo??? Kau bertemu
dengannya?” pekik Jung Hea kaget.
“Ne, dia itu namja
yang….” Belum lagi SooYun menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba seseorang
membekap mulutnya dari balakang.
“HHmmbbb…Hmmbbb…” Soo
Yun memberontak. Sementara itu, bukanya menolong, Jung Hea malah terdiam
membatu di tempatnya berdiri, ia menjatuhkan semua tas belanjaan di tangannya,
dan ia menatap orang itu tak berkedip.
Soo Yun memandang Jung
Hea heran. Ia berhenti memberontak, perlahan ia mendongakkan kepalanya melihat
wajah orang yang membekapnya.
“Han Soo Yun, kita
harus bicara!” seru namja itu serius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar