Judul : ~ Honey ~
Genre :
Romance, komedi (?)
Type :
Series
Cast : Hanna Scharen Karl a.k.a Hanna, Han Soo
Yun a.k.a You (Reader), Kim Kibum a.k.a Key SHINee, Lee Jinki a.k.a Onew
SHINee, Choi Minho a.k.a Minho SHINee, Kim Jonghyun a.k.a Jonghyun SHINee, dan
Lee Taemin a.k.a Taemin SHINee
Other
Cast : Park Jung Hea a.k.a Jung Hea, dan
Paul ( yang lain, tergantung perkembangan cerita)
Part 14
Soo Yun berjalan lambat menyusuri
lorong-lorong kampus menuju kelasnya. Keningnya sesekali tampak berkerut,
sementara kedua tangannya di lipat di depan dada.
Sejak semalam, entah kenapa ia merasa gelisah
dan penasaran. Ia bahkan hampir tak bisa tidur hanya karena sebuah nama.
Ni...cole' ulang Soo Yun pelan.
"siapa sih yeoja ini?? Apa dia teman Key?
Atau jangan-jangan...." nafas Soo Yun tertahan.
"tidak!! Tentu saja tidak! Key itu kan
sudah bertunangan denganku! Tidak mungkin dia diam-diam berpacaran dengan yeoja
lain! Memangnya secantik apa sih yeoja itu?" gerutu Soo Yun kemudian.
Ia menghentak-hentakkan kakinya keras ke
lantai, pertanda ia sedang kesal dan sebal. Wajah Soo Yun tertekuk, ia
benar-benar marah pada Key. Tapi...
"tunggu dulu" katanya menyadarkan
diri sendiri.
"kenapa aku harus marah? Kenapa aku peduli?"
tanya Soo Yun bingung, terlebih pada dirinya sendiri. Belum lagi ia berhasil
menemukan jawabannya, tiba-tiba ia mendengar sebuah jeritan hebat dari arah
kelasnya. Soo Yun kaget bukan main, sejenak ia hanya diam di tempatnya berdiri
dan kembali membuka lebar telinganya.
"KYaaaa..... ini bencana!! Ini bencana!!”
terdengar lagi pekikan itu. Kening Soo Yun berkerut, siapa yeoja gila yang
teriak-teriak pagi-pagi gini?? Pikirnya.
Awalnya Soo Yun hendak berlagak tak peduli,
tapi begitu mendegar jeritan itu untuk yang ketiga kalinya, tiba-tiba Soo Yun
merasa ia begitu mengenali suara itu.
"Jung Hea!!" pekik Soo Yun tiba-tiba
setelah berpikir beberapa saat. Soo Yun panik, gawat!'
Soo Yun setengah berlari berjalan memasuki
kelasnya. Dan benar saja, kini tengah di lihatnya Jung Hea sedang
menginjak-injak sebuah majalah. Soo Yun mendesah, ia tau Kalau sahabatnya itu
sudah mengamuk, pasti ini ada hubungannya dengan....
"KEY!!! KEY!!! KEY!!!" teriak Jung
Hea keras.
Soo Yun segera saja berjalan menghampiri
sahabatnya itu, ia menepuk pundak Jung Hea agar gadis itu berbalik melihatnya.
Jung Hea berbalik, matanya membola karena
kesal tapi terlihat sedikit memerah dan wajahnya tertekuk. Ia memandang Soo Yun
beberapa saat sebelum akhirnya memeluk sahabatnya itu erat dan menumpahkan
kekesalannya.
"aku pasti gila!" gumam Jung Hea antara
kesal dan sedih. Soo Yun mendesah, ia tau sabahatnya ini sangat fanatik dan
begitu terobsesi pada salah satu member boy band terkemuka yang kini tengah
naik daun. Soo Yun mengelus-elus punggung Jung Hea berusaha menenangkan gadis
itu.
"tenang sedikit, memangnya ada apa dengan
Ke..y??" tanya Soo Yun yang meresa tersentak saat menyebut nama KEY.
Tunggu dulu, jadi... Ah.. Omo... Soo Yun pabo,
dia lupa kalau orang yang di idolakan sahabatnya itu adalah Key, namja yang
kini tengah sah menjadi calon suaminya.
Dengan takut-takut Soo Yun melepaskan
pelukannya, "a..ada apa dengan Key?" tanyanya setengah berbisik
seraya menyembunyikan tangan kirinya di belakang tubuhnya. Ia menggigit bibir,
cincin itu masih melingkar manis di jarinya. Entah kenapa hal itu membuatnya takut
Jung Hea akan mencurigainya dan bertanya lebih banyak. Selain takut Key akan
mengamuk karena ada orang lain yang tau, Soo Yun malah lebih takut Jung Hea
akan membunuhnya terlebih dahulu sebelum ia memberikan penjelasan. Pasalnya
sahabatnya ini memang benar-benar fanatik.
"aku benci yeoja itu! Berani-berani nya
dia jalan berduaan dengan Key! Dia pasti belum pernah merasakan serangan
Lockets!" kata Jung Hea berapi-api.
"m..mwo?? Ye..yeoja mana?
Si..siapa?" tanya Soo Yun takut + kaget. Jantungnya berdegub cepat, 'apa aku ketauan?? Gawat...' pekik Soo
Yun dalam hati.
"itu, si Nicole menyebalkan!!" jawab
Jung Hea emosi.
Mendengar bukan namanya yang di sebut, jelas
saja membuat Soo Yun menghela nafas lega.
Hhh..
Ternyata bukan aku. Untunglah...' kata Soo Yun dalam hati. Ia mengelus-elus dadanya lega, kemudian ia
mengangkat wajahnya dan memandang Jung Hea mengumbar senyum.
"memang kenapa dengan si ni.." Soo
Yun terdiam.
Tunggu
dulu. Tadi Jung Hea bilang siapa? Ni..nicole?? Nicole??' cecar Soo Yun dalam hati. Tiba-tiba saja
jantungnya berdegup cepat, rasa ingin taunya juga berubah menjadi sangat besar.
Matanya membola, ia memandang Jung Hea penuh rasa ingin tau.
"kau bilang nicole?? Ada apa?? Kenapa?
Siapa dia?? Apa dia punya hubungan istimewa dengan Key???" desak Soo Yun
tak sabar.
Bukan nya menjawab, Jung Hea malah diam dan
memandang Soo Yun heran. Keningnya berkerut.
"kenapa kau jadi histeris?" tanya
Jung Hea bingung.
"eh?! Ah itu.. A,.ani,, aku hanya ingin
tau. ceritakan padaku, ada apa dengan nicole dan Key??"
*****
Soo Yun berjalan kesal menuju mobil Key yang
sudah nangkring di depan kampusnya. mulai hari ini, kedua orang tua mereka
memaksa Key untuk selalu menjemput Soo Yun, dan memaksa Soo Yun untuk selalu
menemani Key. Ini merupakan salah satu strategi orang tua mereka untuk
mendekatkan Key dan Soo Yun satu sama lain.
Tapi masalahnya, bukan itu yang menyebabkan
Soo Yun merasa amat kesal. ada hal yang lebih penting!
"Kau ini lambat sekali! Sudah ku bilang
cepat sedikit!!" runtuk Key begitu Soo Yun masuk ke dalam mobil dan duduk
di sampingnya.
Soo Yun beralih menatap Key tajam. Kening Key
berkerut, "apa??!" tanya Key bingung bercampur kesal.
"ini apa???!!! ada apa di antara kalian
berdua!!" tembak Soo Yun langsung sambil memperlihatkan sebuah potongan
majalah kusut tepat di depan mata Key.
"memang nya ada apa? Mana sini ku
lihat!" Key merebut lembaran majalah itu dari Soo Yun.
Key memandang majalah itu sesaat, awalnya ia
masih belum sadar sepenuhnya tentang artikel apa yang tertulis di sana, tapi sedetik
kemudian matanya membola. Ia yang tadinya duduk malas bersandar di punggung
kursi kemudinya mendadak menegakkan tubuhnya.
"m..mwo?? A..apa ini??" pekik Key
shock.
"jadi... Kalian jalan berduaan?
Malam-malam? dan itu di belakangku?!" kata Soo Yun tajam.
Key masih shock, di perhatikannya artikel itu
dengan cermat. Di sana tertulis tentang isu-isu kedekatannya dengan Nicole,
juga di lengkapi dengan gambar mereka berdua yang saat itu sedang jalan
bersama.
"omo... Aku dalam masalah" gumam Key
pelan.
"kau memang dalam masalah!! Jadi dia,
wanita yang selalu mengirimkan pesan-pesan manis padamu itu??" sindir Soo
Yun sinis.
Key melirik Soo Yun kesal. "ini bukan
urusanmu! Jangan mengkritikku!"
"Ya'!! Tentu saja ini urusanku bodoh! Aku
ini tunanganmu!" protes Soo Yun sembari memperlihatkan cincin yang
melingkar di jari manisnya.
Key tidak membalas, ia hanya menatap Soo Yun
sebal dan kembali memperhatikan artikel tadi.
"gawat.." gumam Key lagi.
Soo Yun melihat itu tentu saja merasa sebal.
Tapi ia lebih marah pada tingkah Key yang seperti itu, jalan bersama yeoja
lain! Apa begitu tingkah seorang namja yang sudah mempunyai calon isteri?!
Soo Yun melirik jari manis Key, keningnya
berkerut. Jari manis Key kini tengah terbalut plaster luka, dan cincin
pertunangan mereka tak ada di sana.
Soo Yun terdiam sesaat, entah kenapa tiba-tiba
saja ia merasa kecewa. Raut wajah kesedihan mulai terukir di setiap garis
wajahnya. Perasaan penuh amarah tadi menghilang begitu saja, yang ada kini
hanyalah perasaan tak nyaman.
Yang benar saja, ia hingga kini masih
menggunakan cincin itu. Ya memang benar cincin itu tidak bisa di lepas, tapi
apa Key begitu membencinya hingga melakukan apa saja untuk melepaskan cincin
itu dari jari manisnya bahkan sampai terluka.
Key yang merasa ada yang aneh dengan
keheningan tiba-tiba pun beralih memandang Soo Yun. Key tampak bengong beberapa
saat melihat perubahan sikap Soo Yun yang tiba-tiba, ia tampak murung. Key pun mengikuti
arah pandang yeoja itu yang menatap lurus jari manisnya.
"ini hanya untuk menutupi cincinnya,
tidak mungkin ku biarkan begitu saja, nanti semua orang akan curiga" jelas
Key seraya membuka plaster tadi dan di bawahnya terlihat cincin pertunangan
mereka masih melingkar dengan manis.
Soo Yun yang melihat itu awalnya sedikit
terkejut, bagaimana Key bisa tau apa yang dia pikirkan? Tapi kemudian ia merasa
sangat lega dan senang, ternyata Key tak melepaskan cincin itu. Namun walaupun
begitu, tentu saja ia tak mau menunjukkan perasaan senangnya di depan Key.
"a..aku tidak peduli! Kau buang juga
tidak apa-apa" jawab Soo Yun sewot seraya membuang muka ke luar jendela,
tapi senyuman tipis tersungging di kedua sudut bibirnya. Ia tidak mengerti
kenapa ia merasa begitu senang, tapi yang pasti ia merasa benar-benar menjadi
lebih baik.
"tentang Nicole..." kata Key
tiba-tiba.
Soo Yun mendongak. Lagi-lagi ia mendengar nama
itu! Merusak suasana hatinya saja.
Perempuan
itu lagi!' runtuk
Soo Yun dalam hati.
"kenapa? kau mau mengaku kalau kalian
berdua pacaran? Aku tida..."
"bukan! Makanya dengarkan aku dulu, kau
ini berisik sekali. Aku tadi mau bilang kalau aku dan dia hanya teman! foto di
artikel ini foto saat kami pergi membeli kado untuk teman kami waktu itu"
jelas Key panjang lebar, tapi sedikitpun matanya tak berani memandang Soo Yun.
Sementara itu Soo Yun memandang Key diam.
Apa
dia mencoba menjelaskan padaku? Apa dia tak ingin aku salah paham??' gumam
Soo Yun dalam hati.
Beberapa saat ia tampak berpikir lama, dan
sedetik setelah itu sebuah senyuman manis tersungging di kedua sudut bibirnya.
******
Hanna diam sambil terus
memandangi sebuah artikel dari sebuah majalah yang baru saja tadi di belinya.
Ia mendesah, ia tampak lelah dengan semua ini.
Beberapa hari ini Hanna
tampak banyak berpikir tentang semua masalahnya, baik itu tentang rasa sukanya
pada Key, pertunangan Key, permasalahan Taemin dan Jonghyun yang ia tau itu
semua karenanya di tambah lagi, gossip ini.
Hanna merasa lelah,
sebenarnya ia tau, sejak awal Key pasti tidak akan mau menerimanya sebagai
seorang yeoja, melainkan hanya sebagai seorang dongsaeng.tapi tetap saja saat
itu ia nekat untuk pergi ke Seoul, Negara yang belum pernah ia kunjungi sejak
ia lahir. Tapi rasa suka dan rindumya yamg sudah tak terbendung lagi itu
memberinya semangat dan secercah harapan akan di terima baik di hati Key.
Hanna juga sudah mulai
memilih untuk mengurung diri dan tak banyak bicara. Bahkan saat acara
pertunangan Key dia sengaja tak datang. Itu hal yang normal baginya, yeoja mana
yang dengan senang hati dating ke pesya pertunangan orang yang di sukainya dan
mengucapkan selamat dengan penuh senyum.
Begitu lama Hanna
berpikir, Ia tau Taemin menyukainya. Tapi kalau Jonghyun?? Hmm… dia tau namja
bersuara indah itu tidak memiliki perasaan apapun padanya selama ini. Tapi ia
hanya memilih diam dan berlagak tak perduli dengan pertengkaran Taemin dan
Jonghyun. Itu bukan urusannya, tapi semakin lama ia malah semakin merasa
bersalah.
Di sisi lain ia
berpikir, tidak ada waktu untuk memikirkan orang-orang itu sedangkan masalahnya
saja sudah menumpuk. Tapi walaubagaimanapun, semua masalah itu satu per satu
harus ia selesaikan.
Drrttt..Drrttt…Drrttt…
Ponsel Hanna bergetar,
menghambur semua lamunannya.
Hanna meraih ponselnya
dan di sana tertulis ‘Mom memanggil’. Bukannya menjawab ia malah kembali
meletakkan ponselnya di meja dan beranjak dari duduknya. Ia membuang majalah di
tangannya di tempat sampah lalu berjalan keluar.
Ia berjalan lambat
menuju dapur, di lihatnya Taemin tengah sibuk membaca buku sambil sesekali
menyeruput minumannya. Hanna terdiam sesaat, ia memandnagi namja imut itu
lama,saat itu, berbagai macam pikiran memenuhi kepalanya. Mendesaknya untuk
bicara. Menyelesaikan semuanya.
“Taemin-ah, aku ingin
bicara” tegur Hanna seraya berjalanmenghampiri Taemin di meja makan dan duduk
di depannya. Taemin tiba-tiba saja tampak gugup, ia tersenyum canggung dan
menutup bukunya. Dengan takut-takut ia memberanikan diri memandang yeoja cantik
itu.
“Bisakah… kau berhenti
menyukaiku?” Tanya Hanna tanpa ragu sedikitpun, yang berhasil membuat Taemin
kaget bukan main.
“M..mwo?? ke..kenapa?
Aku nyaman dengan perasaan ini” jawab Taemin bohong. Tentu saja itu bohong,
karena sebenarnya ia benar-benar merasa tersiksa dengan perasaan ini, tidak
akan ada habisnya jika memikirkan Hanna tiap kali ia menginginkan gadis itu.
“aku tidak menyukaimu, dan
tidak akan menyukaimu. Percuma saja, aku hanya menyukai Key oppa jadi….” Belum
lagi Hanna menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba Taemin memotong.
“mungkin… Key hyung
juga akan mengatakan itu padamu. ‘aku tidak menyukaimu, dan tidak akan
menyukaimu’. Lalu jika begitu, apa kau akan menyerah dan melupakan perasaanmu?”
Hanna terdiam sesaat,
ia memandang Taemin kaget lalu berusaha kembali bersikap biasa. Hanna membuang
muka, ia menggigit bibir.
“Aku tau kau tidak akan
membuang perasaan sukamu pada Key hyung begitu saja, dan begitupula aku. Ini
adalah kali pertama di mana aku merasa benar-benar ingin memiliki seseorang…
meskipun tidak mungkin bisa memiliki mu, tapi aku akan tetap menyukaimu. Ada
pepatah yang bilang, cinta itu tak harus memiliki, jadi…”
“Berhenti! Jangan
bersikap begitu padaku! Jangan bersikap baik padaku! Aku tidak menyukaimu!!”
bentak Hanna gemetar.
“Walau aku tau ini
menyakitkan, tapi lebih baik kau lupakan saja Key hyung. Dia sudah bertunangan
dan dia….”
“Aku tidak mau dengar!
Aku akan mendapatkannya, aku akan mendapatkan cinta Key oppa!!” teriak Hanna
sembali membenamkan wajahnya di antara lipatan kedua tangannya di meja.
Hanna menangis. Ia
terisak, ia tau… ia tau apa yang Taemin katakan itu benar, tapi ia tak mau
mempercayainya. Ia tak mau tau, ia terlalu menyukai Key. Semua hal itu
menyakitkan, benar-benarmembuat dadanya terasa sesak tiap kali memikirnya,
benar-benar membuatnya hampir gila.
Taemin menunduk, ia
hanya diam dan tak berani melihat Hanna yang menangis. Ia mengigit bibir dan
tangannya mengepal kuat. Ruangan itu hening, yang terdengar hanyalah isakan
tangis Hanna yang begitu memilukan dan menyayat hatinya.
Taemin menjadi kesal,
benar-benar kesal. Menurutnya Hanna terlalu cengeng dan egois. Hanya memikirkan
dirinya sendiri dan bersikap terlalu kekanak-kanakan, tapi justru itulah yang
membuatnya tertarik dengan yeoja itu sejak pertama kali mereka bertemu. Dia
juga banyak berpikir, kenapa cinta pertamanya jadi seburuk ini.
“Berhenti menangis…”
ucap Taemin lirih.
“Ku mohon, jangan menangis
lagi…” kata Taemin lagi saat measih belum mendapatkan respon dari Hanna.
Taemin kambali diam.
Hanna tak mendengarkannya, yeoja itu masih menangis. Taemin menjadi semakin
kesal. Ia marah, benar-benar marah! Hanna seharusnya sekali saja menuruti
kata-katanya. Kenapa yeoja itu begitu keras kepala?! Ia benar-benar sudah tidak
tahan lagi.
“KU BILANG BERHENTI!!!”
bentak Taemin sambil memukul meja dengan keras. Kali ini ia mengangkat
wajahnya, dengan penuh keberanian di tatapnya Hanna yang terlonjak kaget dan juga
memandangnya shock.
Tangis Hanna berhenti
begitu dilihatnya kedua mata Taemin yang memerah karena hendak menangis. Namja
yang biasanya terlihat polos dan manis itu kini berubah keras dan marah. Tak
ada lagi senyum yang biasa tersungging di kedua sudut bibirnya, yang ada
hanyalah tatapan tajam yang begitu menakutkan.
“Berhentilah bersikap
seperti anak kecil! Lihat kenyataan, jangan bersikap semaumu!! Key hyung hanya
menganggapmu sebagai adik, jadi berhentilah berharap yang berlebihan dan
menyiksa dirimu terus seperti ini!!” ucap Taemin tegas dan marah. Nafasnya
memburu dan juntungnya berdegup 3 kali lebih cepat di tambah lagi, ia bisa
merasakan kedua tangan dan kakinya gemetar begitu di lihatnya Hanna yang tampak
sangat terpukul dengan kata-katanya barusan.
Suasana kembali hening.
Hanna menunduk dalam, sementara Taemin yang mulai merasa tenang tampak merasa
sangat bersalah. Ia mengigit bibir.
“Mi..Mianhae…” ucap
Taemin tiba-tiba.
Hanna masih menunduk,
Taemin tampak semakin khawatir.
“Aku.. tidak bermaksud…”
“Ani..” potong Hanna
yang tiba-tiba saja bersuara.
“Mungkin benar, aku
kekanak-kanakan, aku egois…” lanjutnya pelan. Pundaknya kembali bergetar naik
dan turun. Entah kenapa ia kembali menangis, suaranya juga menjadi sedikit
serak.
“Ha..Hanna…” panggil
Taemin lirih.
“memang benar… oppa
hanya menganggapku sebagai adik…” lanjutnya dengan suara bergetar.
Taemin bangkit dari
duduknya dan berjalan mendekati Hanna. Di gapainya pundak Hanna lembut penuh
saying. Ia tau yeoja ini merasa sangat sakit sekarang.
“Tapi… aku sangat
menyukainya..”
Sreettt..
Taemin menarik Hanna
dan memeluknya. Ia memeluk gadis itu penuh kehangatan dan meluapkan semua rasa
sukanya. Ia sudah hampir menangis saat di rasakannya air mata Hanna membasahi
pakaiannya.
“apa aku salah?? Apa
aku salah jika aku berharap dia juga akan menyukaiku??” Tanya Hanna di sela
tangisnya. Ia menarik ujung baju Taemin dan membiarkan namja itu terus memeluknya.
“tidak, kau tidak
salah… karena, apa yang kita rasakan sama…” jawab Taemin pelan, nyaris berbisik.
******
Key dengan penuh rasa
ragu dan takut berjalan memasuki apartemen manager hyung nya. Tadi ia di telpon
dan manager hyung terdengar sangat marah. Ia meminta Key untuk segera datang ke
apartemennya dan saat itulah Key merasakan firasat buruk.
Key menarik nafas
dalam-dalam dan mengumpulkan keberaniannya.
“Hhh… Baiklah, aku bisa
menangani ini. Hyung tidak mungkin akan membunuhku hanya karena masalah seperti
ini, tidak. Aku ini omset berharganya” ucap Key menyemangati, lebih tepatnya
meyakinkan dirinya sendiri bahwa hal buruk tidak akan terjadi padanya begitu
melewati pintu itu.
Cekrek
Key membuka pintu.
“Key, kau dalam masalah
besar…” tegur seseorang tiba-tiba.
Key mengangkat wajahnya
dan di lihatnya manager hyung duduk tepat di depannya dan menatapnya tajam.
Tapi bukan itu masalahnya, mata Key membola saat di lihatnya siapa yang kini
tengah duduk bersama manager hyung nya itu.
“Ni..Nicole?? Soo
Yun??” serunya kaget.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar