Judul : ~ Honey ~
Genre :
Romance, komedi (?)
Type :
Series
Cast :
Hanna Scharen Karl a.k.a Hanna, Han Soo Yun a.k.a You (Reader), Kim Kibum a.k.a
Key SHINee, Lee Jinki a.k.a Onew SHINee, Choi Minho a.k.a Minho SHINee, Kim
Jonghyun a.k.a Jonghyun SHINee, dan Lee Taemin a.k.a Taemin SHINee
Other
Cast : Park Jun Hea a.k.a Jung Hea, dan
Paul ( yang lain, tergantung perkembangan cerita)
Part
10
Key berjalan cepat,
bahkan setengah berlari dan gelagapan, ia panik, wajahnya pucat pasi. Dalam
hati ia terus menggerutu. Berkali-kali ia hampir jatuh di sela-sela langkah
kakinya, tetapi ia tidak peduli. Ada hal yang lebih penting.
“Apa-apaan ini!! Aku
tidak mengerti!! Kalian harus menjelaskan tentang semua masalah ini!!”
terdengar suara manager hyung menggema begitu pintu lift terbuka.
Langkah Key terhenti,
begitu juga Onew yang kualahan mengikuti Key berlari di belakang. Mata Key
membola begitu melihat siapa yang kini tengah berada di dalam lift bersama
manager hyung.
Manager hyung yang
menyadari keberadaan Key dan Onew pun berjalan keluar lift dan mengahampiri
mereka di ikuti dengan Hanna dan Jonghyun di belakang. Key tak perduli, ia tak
memperdulikan menager hyung, ia masih kaget dan shock melihat Hanna dan
Jonghyun yang berjalan lambat di belakang manager hyung. Sedetikpun ia tak
pernah berhenti memandang mereka berdua.
Apa
yang mereka lalukan berdua! Pasti manenger hyung memergoki mereka berduaan!!
Hardik Key dalam hati.
“Kalian tau sesuatu
tentang gadis ini bukan?” tanya manager hyung meminta penjelasan. Onew
gelagapan, ia tampak bingung dan panic. Ini akan menjadi masalah besar, apalagi
kalau manager hyung tau bahwa selama ini Hanna tinggal bersama mereka.
Onew melirik Key yang
masih tampak menatap Jonghyun dan Hanna murka. Onew menjadi semakin bingung
harus menjawab apa. Ia menyenggol pundak Key pelan untuk meminta pertolongan.
Key yang menyadari itu
sejenak melirik Onew yang menatapnya khawatir. Key menghela nafas panjang, ia
lalu beralih memandang manager hyung pasrah.
“Sebenarnya hyung…”
******
Minho berjalan lambat,
ia berusaha menyesuaikan langkah kakinya dengan Soo Yun di sampingnya. Sesekali
ia terus melirik Soo Yun, senyuman manis selalu tersungging di kedua sudut
bibirnya. Sementara Soo Yun hanya menunduk tanpa berani melirik Minho
sedikitpun, ia terlalu malu untuk menujukkan wajahnya yang tampak begitu
gembira.
Sesuai janji mereka
pergi makan siang bersama, dan setelah selesai mereka memutuskan untuk
jalan-jalan sebentar menghirup udara segar di tepian sungai Han. Tentu saja
beruntung untuk Minho karena siang ini tidak begitu banyak orang di sana, di
tambah lagi cuaca hari ini tidaklah terasa begitu panas.
Semenjak tadi tak ada
satupun dari mereka berdua yang berani membuka pembicaraan. Kalaupun bicara
mungkin hanya satu atau dua patah kata dan itupun bukanlah hal yang begitu
penting. Mereka berdua masih tampak canggung dan malu-malu satu sama lainnya.
Minho mengajak Soo Yun
untuk duduk di sebuah kursi panjang yang memang tersedia di sana. Soo Yun
menurut, walaupun ia dan Minho duduk dengan jarak yang sedikit berjauhan.
Minho kembali melirik
Soo Yun, ia tersenyum menahan tawa. Gadis itu duduk di ujung kursi satu lagi seakan
menjauhinya. Tanpa banyak bicara ia pun mulai bergeser dan duduk mendekati Soo
Yun. Soo Yun yang menyadari itu tampak terkejut dan kembali bergeser hingga
akhirnya…
Buukk
“Aww…” pekiknya keras.
“Ahahaha…” tawa Minho
membahana tiba-tiba.
Soo Yun terjatuh,
pantatnya dengan sukses menghantam tanah dengan keras. Soo Yun meringis
kesakitan sambil memegangi pinggangnya yang terasa nyilu, di tambah lagi Minho
yang terus tertawa tanpa mau membantunya berdiri. Soo Yun tampak kesal,
bibirnya mengerucut, tapi walaupun begitu pipinya bersemu merah karena malu.
Dalam hati ia mengutuk dirinya sendiri.
Aigo..
Pabo!! Kau benar-benar bodoh Han Soo Yun! Ini benar-benar memalukan!’
runtuknya dalam hati.
Ia masih duduk manis di
tanah sambil mengelus-elus pinggangnya saat tiba-tiba Minho mengulurkan
tangannya untuk membantunya berdiri, tapi Soo Yun hanya diam dan memandangi
tangan itu tanpa menyambutnya.
“Waeyo? Apa kau kesal?”
tanya Minho menahan tawa begitu menyadari raut wajah Soo Yun yang cemberut dan
tak mau menyambut uluran tangannya.
Soo Yun tak menjawab,
ia masih kesal, lebih tepatnya merasa malu. Bisa di bilang ini kencan
pertamanya bersama Minho, tapi dia sudah melakukan hal bodoh. Jatuh dari kursi
bukanlah sebuah hal bagus yang patut di banggakan, apalagi Minho
menertawakannya. Mau di taruh di mana wajahnya?
Minho yang melihat Soo
Yun tak juga ingin bicarapun mulai duduk dan berjongkok di depan gadis itu. Ia
sedikit memiringkan kepalanya untuk melihat wajah Soo Yun yang berpaling tak
mau menatapnya.
“Apa sakit?” tanyanya
berubah khawatir.
“Tentu saja sakit! Apa
kau harus bertanya?!” jawab Soo Yun sewot, berusaha menutupi rasa malunya.
Sementara Minho yang mendengar itu hanya mengumbar senyum dan kembali berdiri.
“Ayo cepat bangun,
nanti celanamu kotor” kata Minho kemudian seraya kembali mengulurkan tangannya.
kali ini, mau tidak mau tentu saja Soo Yun menyambut niat baik Minho dan
berdiri.
“kenapa menjauhiku? Apa kau melakukan sesuatu
yang salah?” tanya Minho.
“M..mwo? Siapa yang
menjauhimu?! Aku biasa saja!” elak Soo Yun.
“Ani. Aku tau kau
menjauhi. Kenapa? Kau takut dekat-dekat denganku?” goda Minho sembari
mendekatkan wajahnya ke wajah Soo Yun dan tersenyum jail.
“Y..Ya’!! Apa yang kau
lakukan!! Menjauh dariku!” seru Soo Yun panic seraya mendorong Minho menjauh.
“Ahahaha… apa pesonaku
begitu besar sampai membuatmu salah tingkah begini? Aku tau banyak fans wanita
di luar sini yang selalu setia meneriaki namaku, tapi aku tidak tau kalau
pesonaku benar-benar bisa membuat seorang yeoja yang bahkan sebelumnya tak
mengenaliku bertingkah seperti ini” kata Minho pede.
Mendengar itu sontak saja
wajah Soo Yun berubah menjadi merah padam karena malu, tapi dalam hati ia harus
mengakui kalau apa yang Minho katakan tadi juga benar.
“Kau.. kau itu terlalu
percaya diri” elak Soo Yun lagi. Bukannya menjawab Minho malah nyengir kuda
yang membuatnya menjadi tampak semakin tampan *Omo XD* dan membuat Soo Yun
menjadi semakin menjadi salah tingkah.
“A..Aku mau pulang!”
seru Soo Yun tiba-tiba dan berjalan berbalik menjauhi Minho. Ia menundukkan
wajahnya dalam-dalam, mencoba menyembunyikan wajahnya yang kini pasti sudah
menjadi seperti kepiting rebus kelewat matang.
“Dia benar-benar
tampan, aku selalu di buat menjadi bersikap aneh tiap kali bersamanya! … Aigo..
Eomma.. harusnya kau mencarikan calon suami yang seperti ini untuk puterimu”
gumamnya malu-malu tapi mau.
Baru saja Soo yun
berjalan beberapa langkah, tiba-tiba ia merasakan seseorang menangkap dan
menahan tangannya hingga langkahnya terhenti.
DEG
Soo Yun membatu. Tangan
itu begitu hangat dan besar, di tambah lagi tangan itu menggenggam tangannya
lembut namun begitu erat. Dengan sedikit ragu ia mendongak, ia memandangi
tangannya yang kini sudah tenggelam di bawah sebuah telapak tangan besar nan
hangat tadi.
“Biar aku antar. Mana
mungkin aku membiarkanmu pulang sendirian” kata Minho membuyarkan lamunan Soo
Yun.
“Eh? E-ee.. I.iya”
jawab Soo Yun kaget.
Minho kembali
tersenyum, entah untuk yang keberapa kalinya hari ini. Ia pun berjalan
mendahului Soo Yun, tapi ia sama sekali tak melepaskan genggaman tangannya.
Secara otomatis Soo Yun mengikutinya di belakang, tanpa ia tau, Soo Yun terus
memandangi tangan besarnya yang terus menggenggam tangan kecil gadis itu.
Senyum kecil
tersungging di kedua sudut bibir Soo Yun. Ia mengangkat wajahnya dan memandang
punggung Minho di depannya. Entah apa yang ia rasakan saat itu, yang ia tau ia
benar-benar merasa senang. Ia pun membalas genggaman tangan Minho dan setengah
berlari berjalan menghampiri Minho untuk mengimbangi langkahnya.
“besok mau pergi makan
siang bersama lagi?” tanya Minho tiba-tiba, mendengar itu Soo Yun menjadi
semakin berbunga-bunga.
“Iya, tentu saja”
jawabnya sembari mengangguk kecil.
******
“Kenapa kalian merahasiakan ini dariku? Apa
kalian pikir ini masalah sepele? Bagaimana kalau pihak SM mengetahui hal ini
lebih dulu dariku? Bagaimana kalau ada wartawan amatir yang mencurigai gadis
ini karena dengan mudah selalu keluar masuk apartemen kalian?! Apa kalian
gila?!” bentak manager hyung marah.
Key, Onew, Jonghyun dan
Taemin hanya duduk diam dan menunduk. Tak ada satupun dari mereka yang berani
menjawab. Jangankan bicara, memandang manager hyungpun mereka takut. Mereka tau
ini semua cepat atau lambat pasti akan ketahuan, tapi mereka tidak mengira akan
secepat ini.
Hanna yang kini duduk
di samping manager hyungpun tak ada bersuara. Ia tahu ini kesalahannya, karena
ia memaksa untuk tinggal di sini bersama Key. Tapi walaupun begitu, tinggal
bersama Key bukanlah sebuah pilihan, selain di sini, ia tak mengenal siapapun
di korea.
Manager hyung menatap
Key, Onew, Jonghyun dan Taemin satu per
satu. Ke-4 namja itu tak bergeming, masih diam dengan pikirannya masing-masing.
Manager hyung mendesah, ia menghela nafas lelah.
“Hhh.. Baiklah. Percuma
aku memarahi kalian” gumam Manager hyung akhirnya.
“Kalian tau, aku
memarahi kalian karena khawatir. Kalian tau akibat dari perbuatan kalian ini bukan?”
lanjutnya yang di ikuti anggukan Key, Onew, Jonghyun dan Taemin.
“kita harus cari jalan
keluarnya. Hanna tidak bisa tinggal di sini, kita harus mencarikannya tempat
tinggal. Key, kau bilang orang tua kalian saling kenal? Lalu kenapa Hanna tidak
tinggal di rumah orang tuamu?” tanya Manager hyung.
“Hyung… orang tuaku di
Daegu, Hanna sekolah di Seoul, mana mungkin?!” jawab Key semakin pusing.
Taemin melirik Key,
lalu memandang Hanna di depannya. Yeoja cantik itu kelihatan gelisah. Taemin
menjadi khawatir, ia mengerti perasaan Hanna. Ia tau Hanna pasti tidak ingin
meninggalkan dorm mereka karena tak mau jauh dari Key, dia sudah jauh-jauh
datang dari Amerika hanya untuk dekat dengan Key. Jadi tidak mungkin dia rela
di pindahkan begitu saja, semua pengorbanannya akan berakhir sia-sia.
“Onew hyung..” seru
Jonghyun tiba-tiba yang membuat semua orang di ruangan itu menatapnya.
“Onew hyung, rumah mu
tidak jauh gedung SM kan?” tanya Jonghyun lagi.
“M..mwo? Kenapa
tiba-tiba?” tanya Onew bingung.
Suasana kembali diam.
Manager hyung, Jonghyun, Key dan Taemin tampak saling bertukar pandang.
Seolah-olah mempunyai pikiran dan pendapat yang sama akhirnya mereka beralih
memandang Onew yang terlihat masih kebingungan.
“Apa?” tanya Onew polos.
“hyung.. kau
satu-satunya harapan kami” kata Jonghyun serius.
“Mwo?”
“Ne hyung, tolonglah,
aku tidak mungkin membiarkan Hanna tinggal sendirian di luar sana. Kau taukan
Seoul itu bagaimana?” sambung Key.
“Eee?? Ma..maksud
kalian? Ha..Hanna…” kata-kata Onew menggantung. Ia berpikir Keras, mencoba
menangkap maksud dari ucapan kedua dongsaengnya itu.
“Hah? KALIAN PASTI
BERCANDA!!!! TIDAK!! Itu tidak mungkin!!” pekik Onew tiba-tiba. Ia memandang
ke-3 dongsaengnya itu tidak percaya.
“Onew, apa benar tidak
bisa?” sambung manager hyung.
“Mwo? Hyung, itu gila!!
Apa yang harus aku katakan pada appa dan eommaku kalau tiba-tiba meminta mereka
untuk membiarkan seorang gadis tinggal disana?” jawab Onew shock.
“Hhh… benar juga.
Jadi.. apa tinggal bersamaku saja?” tanya Manager hyung meminta pendapat.
“JANGAN!!!!” pekik Key,
Jonghyun dan Taemin bersamaan.
“Ya’! Kenapa kalian
harus berteriak! Kenapa? Apa kalian tidak percaya padaku?” tanya Manager hyung
sewot.
“Bukan begitu hyung,
tapi…” Jonghyun, Taemin, Onew dan Key kini beralih memandang Hanna ragu.
Entah kenapa, tanpa di
komando di otak mereka yang terpikirkan saat ini adalah sikap Hanna yang
semena-mena dan tidak sopan. Di tambah lagi gadis itu mempunyai peringai yang
kurang bagus. Tapi yang lebih penting, Hanna terlalu manis untuk manager hyung
mereka. Bagaimana kalau manager hyung sampai terpesona dan melakukan sesuatu
yang…
“Aku tau apa yang
kalian pikirkan!! Apa kalian pikir aku laki-laki seperti itu?” celetuk Manager
hyung tiba-tiba. Menengar itu Key, Jonghyun, Onew dan Taemin hanya nyengir kuda
dan merasa tak enak.
“sudahlah hyung, nanti
akan aku pikirkan jalan keluarnya. Hari ini aku ada jadwal, aku harus pergi”
potong Key tiba-tiba.
“Aa—benar juga! Aku
sampai lupa!” jawab manager hyung seraya menepuk keningnya dengan telapak
tangannya.
“Gara-gara masalah ini.
Aku tadi kemari untuk menjemput Key. Kajja Key, kita bisa terlambat!” seru
manager hyung seraya bengkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu keluar.
“Aku pergi dulu hyung,
Taemin, Hanna. Kali ini… aigo.. jangan buat masalah lagi!” ucap Key
memijit-mijit kepalanya dan beranjak keluar.
Onew memandangi Key
hingga namja itu menghilang di balik pintu keluar. Onew mendesah dan
menyandarkan punggungnya di punggung sofa. Ia menengadahkan kepalanya dan
memandang langit-langit.
“Aigo.. semuanya jadi
berantakkan” gumamnya.
“Oh Jonghyun-ah, apa
yang kau lakukan bersama Hanna hingga kalian kepergok bersama-sama? Aku
benar-benar panik tadi begitu melihat kalian berdua di seret manager hyung ke
sini!” seru Onew tiba-tiba.
“Eh?!” Jonghyun dan
Hanna pun saling berpandangan. Sementara Onew memandang mereka berdua
bergantian.
“Aku mau tidur” kata
Hanna tiba-tiba seraya berdiri dari duduknya dan berjalan masuk ke kamarnya.
Taemin dan Jonghyun terus memandangi gadis itu hingga menghilang di balik
pintu.
“Kami tidak melakukan
apapun. Aku tidak sengaja bertemu dengannya lalu mengajaknya bicara sebentar di
lobi lantai satu, kemudian manager hyung datang” jawab Jonghyun jujur.
Kening Onew berkerut,
ia melirik jam.
“kalian bicara selama
apa? Kau dan Taemin pergi saat sarapan dan baru kembali saat makan siang?”
tanya Onew curiga.
Jonghyun terdiam. Ia
melirik Taemin ragu, di lihatnya dongsaengnya itu memandangnya sendu.
“tidak, tadi aku dan
Taemin menghabiskan waktu bersama di gym. Sudahlah hyung, aku lelah, aku mau
istirahat” jawab Jonghyun menghindar dan beranjak dari duduknya menuju kamar.
“Hey, tapi aku ingin
tau!!” seru Onew penasaran.
“Jonghyun hyung benar,
kami menghabiskan waktu bersama di gym. Aku menantangnya berkelahi saat ia
hendak meninggalkan gym dan pulang” sambung Taemin yang sukses membuat Onew
hampir mati kaget dan jantungan.
“MWO????? Kau GILA??!”
******
Key melemparkan
pandangannya keluar jendela, ia dan manager hyung kini dalam perjalanan menuju
lokasi syuting tempat di mana Key akan menjadi bintang tamu hari ini. Key
memandang pemandangan kota Soeul melepaskan penat. Ia benar-benar berhasil di
buat stress akhir-akhir ini. Semua masalah ini benar-benar membuatnya gila!
Drrttt..Drrtt…Drrttt…
Key merasakan ponselnya
bergetar. Di raihnya ponselnya di saku jaketnya dan terlihat `eomma` memanggil.
Key mendesah, dengan malas dan sedikit ragu ia menekan tombol `terima`.
“yeoboseyo? Eomma, ada
apa?” tanya Key langsung tanpa mengalihkan pandangannya dari pemandangan kota
Seoul di luar jendela.
“anak bodoh!! Kenapa
kalian masih bersantai? Kalian akan tunangan lusa dan kalian masih belum
mengabari kami? Apa kau juga mau eomma yang mengurus semuanya?!!” Sambar eomma
Key keras sehingga membuat Key sedikit menjauhkan ponselnya dari telinganya.
“Eomma, kau tidak perlu
berteriak! Aku tau, tapi jadwalku sangat padat. Aku tidak punya waktu mengurusi
hal-hal seperti itu. Sudahlah batalkan saja”
“Tidak bisa! Baiklah,
kalau kalian berdua tidak mau mengurusinya, biar kami para orang tua yang
mempersiapkan semuanya. Awas saja kalau kau berani kabur! Eomma akan
menjemputmu langsung di gedung SM, kalau perlu eomma undang semua orang untuk
datang!”
“M..mwo?? Eomma!! Kau
tidak bisa melakukan itu!!” pekik Key kaget.
“Sudah, eomma tidak mau
tau. Malam, kau temui eomma dan appa di rumah calon mertuamu itu. Kita rancang
bersama-sama, asal kau tau saja, undangannya sudah eomma sebar ke keluarga
besar kita sejak kemarin! Jadi tidak bisa di batalkan!” jawab eomma Key tegas.
Key mendesah, ia
menjadi semakin kesal dan pusing. Orang tua nya benar-benar keras kepala dan
tidak bisa di ajak bermusyawarah. Ini kan sudah bukannya jaman siti nurbaya lagi
yang pake acara di jodohin segala (siti? ‘Tanya Key muka O’on, ahahaha XD)
“Ne..Ne.. eomma.. aku
mengerti” jawab Key pasrah, di saat bersamaan, matanya secara tak sengaja
menangkap sepasang yeoja dan namja yang berjalan berdua bergandengan tangan di
sebrang jalan.
Kebetulan saat itu
lampu merah dan mobil yang ia tumpangi berhenti. Key memicingkan matanya, ia
merasa kedua orang itu sangat tidak asing. Walaupun si namja terlihat memakai
topi dan menuduk tetapi postur tubuhnya lah yang membuat Key merasa begitu
mengenalnya.
Key beralih memandang
sang yeoja. Yeoja itu juga terlihat menunduk seakan-akan menghindari perhatian
orang-orang. Key semakin penasaran, ia semakin mempertajam penglihatannya, ia
sangat yakin ia mengenal yeoja itu.
Yeoja
itu… ‘
Tidak ada komentar:
Posting Komentar