Jumat, 16 September 2011

[FF] Honey - Part 10



Author : Puthrie Shairis As
Judul   : ~ Honey ~
Genre  : Romance, komedi (?)
Type    : Series
Cast     : Hanna Scharen Karl a.k.a Hanna, Han Soo Yun a.k.a You (Reader), Kim Kibum a.k.a Key SHINee, Lee Jinki a.k.a Onew SHINee, Choi Minho a.k.a Minho SHINee, Kim Jonghyun a.k.a Jonghyun SHINee, dan Lee Taemin a.k.a Taemin SHINee
Other Cast  : Park Jun Hea a.k.a Jung Hea, dan Paul ( yang lain, tergantung perkembangan cerita)

Part 10
Key berjalan cepat, bahkan setengah berlari dan gelagapan, ia panik, wajahnya pucat pasi. Dalam hati ia terus menggerutu. Berkali-kali ia hampir jatuh di sela-sela langkah kakinya, tetapi ia tidak peduli. Ada hal yang lebih penting.
“Apa-apaan ini!! Aku tidak mengerti!! Kalian harus menjelaskan tentang semua masalah ini!!” terdengar suara manager hyung menggema begitu pintu lift terbuka.
Langkah Key terhenti, begitu juga Onew yang kualahan mengikuti Key berlari di belakang. Mata Key membola begitu melihat siapa yang kini tengah berada di dalam lift bersama manager hyung.
Manager hyung yang menyadari keberadaan Key dan Onew pun berjalan keluar lift dan mengahampiri mereka di ikuti dengan Hanna dan Jonghyun di belakang. Key tak perduli, ia tak memperdulikan menager hyung, ia masih kaget dan shock melihat Hanna dan Jonghyun yang berjalan lambat di belakang manager hyung. Sedetikpun ia tak pernah berhenti memandang mereka berdua.
Apa yang mereka lalukan berdua! Pasti manenger hyung memergoki mereka berduaan!! Hardik Key dalam hati.
“Kalian tau sesuatu tentang gadis ini bukan?” tanya manager hyung meminta penjelasan. Onew gelagapan, ia tampak bingung dan panic. Ini akan menjadi masalah besar, apalagi kalau manager hyung tau bahwa selama ini Hanna tinggal bersama mereka.
Onew melirik Key yang masih tampak menatap Jonghyun dan Hanna murka. Onew menjadi semakin bingung harus menjawab apa. Ia menyenggol pundak Key pelan untuk meminta pertolongan.
Key yang menyadari itu sejenak melirik Onew yang menatapnya khawatir. Key menghela nafas panjang, ia lalu beralih memandang manager hyung pasrah.
“Sebenarnya hyung…”
******
Minho berjalan lambat, ia berusaha menyesuaikan langkah kakinya dengan Soo Yun di sampingnya. Sesekali ia terus melirik Soo Yun, senyuman manis selalu tersungging di kedua sudut bibirnya. Sementara Soo Yun hanya menunduk tanpa berani melirik Minho sedikitpun, ia terlalu malu untuk menujukkan wajahnya yang tampak begitu gembira.
Sesuai janji mereka pergi makan siang bersama, dan setelah selesai mereka memutuskan untuk jalan-jalan sebentar menghirup udara segar di tepian sungai Han. Tentu saja beruntung untuk Minho karena siang ini tidak begitu banyak orang di sana, di tambah lagi cuaca hari ini tidaklah terasa begitu panas.
Semenjak tadi tak ada satupun dari mereka berdua yang berani membuka pembicaraan. Kalaupun bicara mungkin hanya satu atau dua patah kata dan itupun bukanlah hal yang begitu penting. Mereka berdua masih tampak canggung dan malu-malu satu sama lainnya.
Minho mengajak Soo Yun untuk duduk di sebuah kursi panjang yang memang tersedia di sana. Soo Yun menurut, walaupun ia dan Minho duduk dengan jarak yang sedikit berjauhan.
Minho kembali melirik Soo Yun, ia tersenyum menahan tawa. Gadis itu duduk di ujung kursi satu lagi seakan menjauhinya. Tanpa banyak bicara ia pun mulai bergeser dan duduk mendekati Soo Yun. Soo Yun yang menyadari itu tampak terkejut dan kembali bergeser hingga akhirnya…
Buukk
“Aww…” pekiknya keras.
“Ahahaha…” tawa Minho membahana tiba-tiba.
Soo Yun terjatuh, pantatnya dengan sukses menghantam tanah dengan keras. Soo Yun meringis kesakitan sambil memegangi pinggangnya yang terasa nyilu, di tambah lagi Minho yang terus tertawa tanpa mau membantunya berdiri. Soo Yun tampak kesal, bibirnya mengerucut, tapi walaupun begitu pipinya bersemu merah karena malu. Dalam hati ia mengutuk dirinya sendiri.
Aigo.. Pabo!! Kau benar-benar bodoh Han Soo Yun! Ini benar-benar memalukan!’ runtuknya dalam hati.
Ia masih duduk manis di tanah sambil mengelus-elus pinggangnya saat tiba-tiba Minho mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri, tapi Soo Yun hanya diam dan memandangi tangan itu tanpa menyambutnya.
“Waeyo? Apa kau kesal?” tanya Minho menahan tawa begitu menyadari raut wajah Soo Yun yang cemberut dan tak mau menyambut uluran tangannya.
Soo Yun tak menjawab, ia masih kesal, lebih tepatnya merasa malu. Bisa di bilang ini kencan pertamanya bersama Minho, tapi dia sudah melakukan hal bodoh. Jatuh dari kursi bukanlah sebuah hal bagus yang patut di banggakan, apalagi Minho menertawakannya. Mau di taruh di mana wajahnya?
Minho yang melihat Soo Yun tak juga ingin bicarapun mulai duduk dan berjongkok di depan gadis itu. Ia sedikit memiringkan kepalanya untuk melihat wajah Soo Yun yang berpaling tak mau menatapnya.
“Apa sakit?” tanyanya berubah khawatir.
“Tentu saja sakit! Apa kau harus bertanya?!” jawab Soo Yun sewot, berusaha menutupi rasa malunya. Sementara Minho yang mendengar itu hanya mengumbar senyum dan kembali berdiri.
“Ayo cepat bangun, nanti celanamu kotor” kata Minho kemudian seraya kembali mengulurkan tangannya. kali ini, mau tidak mau tentu saja Soo Yun menyambut niat baik Minho dan berdiri.
 “kenapa menjauhiku? Apa kau melakukan sesuatu yang salah?” tanya Minho.
“M..mwo? Siapa yang menjauhimu?! Aku biasa saja!” elak Soo Yun.
“Ani. Aku tau kau menjauhi. Kenapa? Kau takut dekat-dekat denganku?” goda Minho sembari mendekatkan wajahnya ke wajah Soo Yun dan tersenyum jail.
“Y..Ya’!! Apa yang kau lakukan!! Menjauh dariku!” seru Soo Yun panic seraya mendorong Minho menjauh.
“Ahahaha… apa pesonaku begitu besar sampai membuatmu salah tingkah begini? Aku tau banyak fans wanita di luar sini yang selalu setia meneriaki namaku, tapi aku tidak tau kalau pesonaku benar-benar bisa membuat seorang yeoja yang bahkan sebelumnya tak mengenaliku bertingkah seperti ini” kata Minho pede.
Mendengar itu sontak saja wajah Soo Yun berubah menjadi merah padam karena malu, tapi dalam hati ia harus mengakui kalau apa yang Minho katakan tadi juga benar.
“Kau.. kau itu terlalu percaya diri” elak Soo Yun lagi. Bukannya menjawab Minho malah nyengir kuda yang membuatnya menjadi tampak semakin tampan *Omo XD* dan membuat Soo Yun menjadi semakin menjadi salah tingkah.
“A..Aku mau pulang!” seru Soo Yun tiba-tiba dan berjalan berbalik menjauhi Minho. Ia menundukkan wajahnya dalam-dalam, mencoba menyembunyikan wajahnya yang kini pasti sudah menjadi seperti kepiting rebus kelewat matang.
“Dia benar-benar tampan, aku selalu di buat menjadi bersikap aneh tiap kali bersamanya! … Aigo.. Eomma.. harusnya kau mencarikan calon suami yang seperti ini untuk puterimu” gumamnya malu-malu tapi mau.
Baru saja Soo yun berjalan beberapa langkah, tiba-tiba ia merasakan seseorang menangkap dan menahan tangannya hingga langkahnya terhenti.
DEG
Soo Yun membatu. Tangan itu begitu hangat dan besar, di tambah lagi tangan itu menggenggam tangannya lembut namun begitu erat. Dengan sedikit ragu ia mendongak, ia memandangi tangannya yang kini sudah tenggelam di bawah sebuah telapak tangan besar nan hangat tadi.
“Biar aku antar. Mana mungkin aku membiarkanmu pulang sendirian” kata Minho membuyarkan lamunan Soo Yun.
“Eh? E-ee.. I.iya” jawab Soo Yun kaget.
Minho kembali tersenyum, entah untuk yang keberapa kalinya hari ini. Ia pun berjalan mendahului Soo Yun, tapi ia sama sekali tak melepaskan genggaman tangannya. Secara otomatis Soo Yun mengikutinya di belakang, tanpa ia tau, Soo Yun terus memandangi tangan besarnya yang terus menggenggam tangan kecil gadis itu.
Senyum kecil tersungging di kedua sudut bibir Soo Yun. Ia mengangkat wajahnya dan memandang punggung Minho di depannya. Entah apa yang ia rasakan saat itu, yang ia tau ia benar-benar merasa senang. Ia pun membalas genggaman tangan Minho dan setengah berlari berjalan menghampiri Minho untuk mengimbangi langkahnya.
“besok mau pergi makan siang bersama lagi?” tanya Minho tiba-tiba, mendengar itu Soo Yun menjadi semakin berbunga-bunga.
“Iya, tentu saja” jawabnya sembari mengangguk kecil.
******
 “Kenapa kalian merahasiakan ini dariku? Apa kalian pikir ini masalah sepele? Bagaimana kalau pihak SM mengetahui hal ini lebih dulu dariku? Bagaimana kalau ada wartawan amatir yang mencurigai gadis ini karena dengan mudah selalu keluar masuk apartemen kalian?! Apa kalian gila?!” bentak manager hyung marah.
Key, Onew, Jonghyun dan Taemin hanya duduk diam dan menunduk. Tak ada satupun dari mereka yang berani menjawab. Jangankan bicara, memandang manager hyungpun mereka takut. Mereka tau ini semua cepat atau lambat pasti akan ketahuan, tapi mereka tidak mengira akan secepat ini.
Hanna yang kini duduk di samping manager hyungpun tak ada bersuara. Ia tahu ini kesalahannya, karena ia memaksa untuk tinggal di sini bersama Key. Tapi walaupun begitu, tinggal bersama Key bukanlah sebuah pilihan, selain di sini, ia tak mengenal siapapun di korea.
Manager hyung menatap Key, Onew, Jonghyun dan Taemin  satu per satu. Ke-4 namja itu tak bergeming, masih diam dengan pikirannya masing-masing. Manager hyung mendesah, ia menghela nafas lelah.
“Hhh.. Baiklah. Percuma aku memarahi kalian” gumam Manager hyung akhirnya.
“Kalian tau, aku memarahi kalian karena khawatir. Kalian tau akibat dari perbuatan kalian ini bukan?” lanjutnya yang di ikuti anggukan Key, Onew, Jonghyun dan Taemin.
“kita harus cari jalan keluarnya. Hanna tidak bisa tinggal di sini, kita harus mencarikannya tempat tinggal. Key, kau bilang orang tua kalian saling kenal? Lalu kenapa Hanna tidak tinggal di rumah orang tuamu?” tanya Manager hyung.
“Hyung… orang tuaku di Daegu, Hanna sekolah di Seoul, mana mungkin?!” jawab Key semakin pusing.
Taemin melirik Key, lalu memandang Hanna di depannya. Yeoja cantik itu kelihatan gelisah. Taemin menjadi khawatir, ia mengerti perasaan Hanna. Ia tau Hanna pasti tidak ingin meninggalkan dorm mereka karena tak mau jauh dari Key, dia sudah jauh-jauh datang dari Amerika hanya untuk dekat dengan Key. Jadi tidak mungkin dia rela di pindahkan begitu saja, semua pengorbanannya akan berakhir sia-sia.
“Onew hyung..” seru Jonghyun tiba-tiba yang membuat semua orang di ruangan itu menatapnya.
“Onew hyung, rumah mu tidak jauh gedung SM kan?” tanya Jonghyun lagi.
“M..mwo? Kenapa tiba-tiba?” tanya Onew bingung.
Suasana kembali diam. Manager hyung, Jonghyun, Key dan Taemin tampak saling bertukar pandang. Seolah-olah mempunyai pikiran dan pendapat yang sama akhirnya mereka beralih memandang Onew yang terlihat masih kebingungan.
“Apa?” tanya Onew polos.
“hyung.. kau satu-satunya harapan kami” kata Jonghyun serius.
“Mwo?”
“Ne hyung, tolonglah, aku tidak mungkin membiarkan Hanna tinggal sendirian di luar sana. Kau taukan Seoul itu bagaimana?” sambung Key.
“Eee?? Ma..maksud kalian? Ha..Hanna…” kata-kata Onew menggantung. Ia berpikir Keras, mencoba menangkap maksud dari ucapan kedua dongsaengnya itu.
“Hah? KALIAN PASTI BERCANDA!!!! TIDAK!! Itu tidak mungkin!!” pekik Onew tiba-tiba. Ia memandang ke-3 dongsaengnya itu tidak percaya.
“Onew, apa benar tidak bisa?” sambung manager hyung.
“Mwo? Hyung, itu gila!! Apa yang harus aku katakan pada appa dan eommaku kalau tiba-tiba meminta mereka untuk membiarkan seorang gadis tinggal disana?” jawab Onew shock.
“Hhh… benar juga. Jadi.. apa tinggal bersamaku saja?” tanya Manager hyung meminta pendapat.
“JANGAN!!!!” pekik Key, Jonghyun dan Taemin bersamaan.
“Ya’! Kenapa kalian harus berteriak! Kenapa? Apa kalian tidak percaya padaku?” tanya Manager hyung sewot.
“Bukan begitu hyung, tapi…” Jonghyun, Taemin, Onew dan Key kini beralih memandang Hanna ragu.
Entah kenapa, tanpa di komando di otak mereka yang terpikirkan saat ini adalah sikap Hanna yang semena-mena dan tidak sopan. Di tambah lagi gadis itu mempunyai peringai yang kurang bagus. Tapi yang lebih penting, Hanna terlalu manis untuk manager hyung mereka. Bagaimana kalau manager hyung sampai terpesona dan melakukan sesuatu yang…
“Aku tau apa yang kalian pikirkan!! Apa kalian pikir aku laki-laki seperti itu?” celetuk Manager hyung tiba-tiba. Menengar itu Key, Jonghyun, Onew dan Taemin hanya nyengir kuda dan merasa tak enak.
“sudahlah hyung, nanti akan aku pikirkan jalan keluarnya. Hari ini aku ada jadwal, aku harus pergi” potong Key tiba-tiba.
“Aa—benar juga! Aku sampai lupa!” jawab manager hyung seraya menepuk keningnya dengan telapak tangannya.
“Gara-gara masalah ini. Aku tadi kemari untuk menjemput Key. Kajja Key, kita bisa terlambat!” seru manager hyung seraya bengkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu keluar.
“Aku pergi dulu hyung, Taemin, Hanna. Kali ini… aigo.. jangan buat masalah lagi!” ucap Key memijit-mijit kepalanya dan beranjak keluar.
Onew memandangi Key hingga namja itu menghilang di balik pintu keluar. Onew mendesah dan menyandarkan punggungnya di punggung sofa. Ia menengadahkan kepalanya dan memandang langit-langit.
“Aigo.. semuanya jadi berantakkan” gumamnya.
“Oh Jonghyun-ah, apa yang kau lakukan bersama Hanna hingga kalian kepergok bersama-sama? Aku benar-benar panik tadi begitu melihat kalian berdua di seret manager hyung ke sini!” seru Onew tiba-tiba.
“Eh?!” Jonghyun dan Hanna pun saling berpandangan. Sementara Onew memandang mereka berdua bergantian.
“Aku mau tidur” kata Hanna tiba-tiba seraya berdiri dari duduknya dan berjalan masuk ke kamarnya. Taemin dan Jonghyun terus memandangi gadis itu hingga menghilang di balik pintu.
“Kami tidak melakukan apapun. Aku tidak sengaja bertemu dengannya lalu mengajaknya bicara sebentar di lobi lantai satu, kemudian manager hyung datang” jawab Jonghyun jujur.
Kening Onew berkerut, ia melirik jam.
“kalian bicara selama apa? Kau dan Taemin pergi saat sarapan dan baru kembali saat makan siang?” tanya Onew curiga.
Jonghyun terdiam. Ia melirik Taemin ragu, di lihatnya dongsaengnya itu memandangnya sendu.
“tidak, tadi aku dan Taemin menghabiskan waktu bersama di gym. Sudahlah hyung, aku lelah, aku mau istirahat” jawab Jonghyun menghindar dan beranjak dari duduknya menuju kamar.
“Hey, tapi aku ingin tau!!” seru Onew penasaran.
“Jonghyun hyung benar, kami menghabiskan waktu bersama di gym. Aku menantangnya berkelahi saat ia hendak meninggalkan gym dan pulang” sambung Taemin yang sukses membuat Onew hampir mati kaget dan jantungan.
“MWO????? Kau GILA??!”
******
Key melemparkan pandangannya keluar jendela, ia dan manager hyung kini dalam perjalanan menuju lokasi syuting tempat di mana Key akan menjadi bintang tamu hari ini. Key memandang pemandangan kota Soeul melepaskan penat. Ia benar-benar berhasil di buat stress akhir-akhir ini. Semua masalah ini benar-benar membuatnya gila!
Drrttt..Drrtt…Drrttt…
Key merasakan ponselnya bergetar. Di raihnya ponselnya di saku jaketnya dan terlihat `eomma` memanggil. Key mendesah, dengan malas dan sedikit ragu ia menekan tombol `terima`.
“yeoboseyo? Eomma, ada apa?” tanya Key langsung tanpa mengalihkan pandangannya dari pemandangan kota Seoul di luar jendela.
“anak bodoh!! Kenapa kalian masih bersantai? Kalian akan tunangan lusa dan kalian masih belum mengabari kami? Apa kau juga mau eomma yang mengurus semuanya?!!” Sambar eomma Key keras sehingga membuat Key sedikit menjauhkan ponselnya dari telinganya.
“Eomma, kau tidak perlu berteriak! Aku tau, tapi jadwalku sangat padat. Aku tidak punya waktu mengurusi hal-hal seperti itu. Sudahlah batalkan saja”
“Tidak bisa! Baiklah, kalau kalian berdua tidak mau mengurusinya, biar kami para orang tua yang mempersiapkan semuanya. Awas saja kalau kau berani kabur! Eomma akan menjemputmu langsung di gedung SM, kalau perlu eomma undang semua orang untuk datang!”
“M..mwo?? Eomma!! Kau tidak bisa melakukan itu!!” pekik Key kaget.
“Sudah, eomma tidak mau tau. Malam, kau temui eomma dan appa di rumah calon mertuamu itu. Kita rancang bersama-sama, asal kau tau saja, undangannya sudah eomma sebar ke keluarga besar kita sejak kemarin! Jadi tidak bisa di batalkan!” jawab eomma Key tegas.
Key mendesah, ia menjadi semakin kesal dan pusing. Orang tua nya benar-benar keras kepala dan tidak bisa di ajak bermusyawarah. Ini kan sudah bukannya jaman siti nurbaya lagi yang pake acara di jodohin segala (siti? ‘Tanya Key muka O’on, ahahaha XD)
“Ne..Ne.. eomma.. aku mengerti” jawab Key pasrah, di saat bersamaan, matanya secara tak sengaja menangkap sepasang yeoja dan namja yang berjalan berdua bergandengan tangan di sebrang jalan.
Kebetulan saat itu lampu merah dan mobil yang ia tumpangi berhenti. Key memicingkan matanya, ia merasa kedua orang itu sangat tidak asing. Walaupun si namja terlihat memakai topi dan menuduk tetapi postur tubuhnya lah yang membuat Key merasa begitu mengenalnya.
Key beralih memandang sang yeoja. Yeoja itu juga terlihat menunduk seakan-akan menghindari perhatian orang-orang. Key semakin penasaran, ia semakin mempertajam penglihatannya, ia sangat yakin ia mengenal yeoja itu.
Yeoja itu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar