Author : Puthrie Shairis As
Judul : ~ Honey ~
Genre :
Romance, komedi (?)
Type :
Series
Cast : Hanna Scharen Karl a.k.a Hanna, Han Soo
Yun a.k.a You (Reader), Kim Kibum a.k.a Key SHINee, Lee Jinki a.k.a Onew SHINee,
Choi Minho a.k.a Minho SHINee, Kim Jonghyun a.k.a Jonghyun SHINee, dan Lee
Taemin a.k.a Taemin SHINee
Other
Cast : Park Jun Hea a.k.a Jung Hea, dan
Paul ( yang lain, tergantung perkembangan cerita)
Part 5
“Hyung!
Kenapa berteriak?!!” Maki Key yang juga muncul di belakang Onew. Key mengikuti
arah pandangan Onew dan..
“Hhiiiaaaa….
Hanna!!!” pekiknya tak kalah keras.
“kalian
berdua sedang apa???!!!” teriak Onew dan Key bersamaan.
Wajah Hanna tertekuk,
lekungan hitam mulai terlihat di bawah matanya. Ia berdiri dari atas kedua
belah paha Jonghyun dan beranjak turun dari tempat tidur lalu berjalan
menghampiri Key di ambang pintu.
“Oppa.. Hiks…” Panggil
Hanna tiba-tiba. Key yang tadinya berniat untuk mengamuk, kini balik terkejut.
Ia berjalan cepat mendekati Hanna dengan raut wajah penuh rasa kaget dan was-was.
“Waeyo?? Apa aku
mengejutkanmu?” tanya Key panik begitu melihat Hanna hampir menangis. Hanna
hanya menggeleng kecil, ia beranjak memeluk Key erat.
“Waeyo Hanna? Katakan
padaku! Kau kenapa? Apa Jonghyun melakukan sesuatu padamu?!” desak Key yang
mulai tak sabar. Sejenak ia melirik Onew yang hanya mengangkat kedua bahunya
tanda tak mengerti, lalu beralih menatap Jonghyun yang masih tidur lelap di
tempat tidurnya.
“Aku sangat mengantuk,
tapi aku takut untuk tidur sendirian, jadi aku pikir aku akan tidur di sini
sampai oppa datang, tapi namja itu terus menyanyi dan aku benar-benar tidak
tahan!” cerita Hanna panjang lebar seraya mendongakkan kepalanya untuk melihat
wajah Key.
“M..mwo??” seru Key
refleks.
“Hmmbb…hmmb..” Onew
menahan tawa, “Huuhhahahahaha….” Pekik Onew akhirnya sembari memegangi perutnya
yang mulai sakit.
“HAhahahaha…” tawa Onew
lagi sembari berjalan keluar kamar. Hanna menatap Onew sewot, sementara Key
hanya mengulum senyum dan mengacak-acak rambut Hanna gemas.
“kau ini! Mengagetkanku
saja. Kajja, sebaiknya kau kembali ke kamarmu. Aku akan menemanimu!” ajak Key
seraya merangkul pundak Hanna dan mengajaknya pergi.
“Jeongmalyo?? Oppa akan
menemaniku? sepanjang malam?” tanya Hanna tak percaya. Senyum sumringah
tersungging di kedua sudut bibirnya, sesekali ia melirik Key senang.
Tanpa Hanna sadari,
sendari tadi sepasang mata terus mengamatinya. Tatapan mata itu tampak sedikit
kecewa dan cemburu, ia terus mengamati Hanna dan Key hingga menghilang di balik
pintu kamar.
“Takut huh? Sudah ku
bilang jangan memilih film hantu tadi..” gumamnya pelan, lebih terdengar
berbisik kepada dirinya sendiri.
*****
“Key hyung! Kau tau di
mana buku kesenianku?!” teriak Taemin yang menghebohkan suasana hening pagi
ini. Key yang sadang mengolesi roti Hanna dengan selai kacang tampak berhenti
sejenak, keningnya berkerut, tampaknya ia sedang berusaha mengingat.
“Hmm… coba kau lihat di
lemari komik-komik kita! Mungkin terselip di sana!” jawab Key tak kalah keras.
Hanna yang sendari tadi
sudah duduk manis di tempat duduknya mendadak menjadi kesal.
“Oppa, apa dia selalu
begitu? Bagaimana dia bisa lupa di mana meletakkan barang-barang pribadinya!”
celetuk Hanna sewot.
“Mwo? Ahaha dia memang
begitu!” jawab Key seraya meletakkan roti yang sudah selsai ia olesi selai
kacang di piring Hanna.
“makanlah, kau akan
terlambat pergi ke sekolah” seru Key seraya menggapai segelas susu hangat tak
jauh darinya dan memberikannya pada Hanna. Hanna mengangguk kecil dan mulai
melahap sarapannya, sementara matanya mengikuti gerak Taemin yang berjalan
mendekati meja makan.
“Annyeong..” sapa
Taemin nyengir seraya menarik kursi dan duduk. Hanna tak menjawab, ia terus
melahap rotinya dan mengalihkan pandangannya Jonghyun yang juga berjalan
mendekat menuju meja makan.
“Selamat pagi!!” seru
Jonghyun menyeringai sumringah seraya menarik kursi dan duduk tepat di depan
Hanna. Hanna menatap Jonghyun sewot, kejadian semalam benar-benar membuatnya
kesal.
“Wa..waeyo?? kenapa kau
menatapku begitu?” tanya Jonghyun kaget
begitu sadar Hanna menatap tajam ke arahnya.
“Jonghyun, kau semalam
mengigau lagi. Hanna mengeluh tentang itu!” celetuk Onew tiba-tiba seraya
mengambil posisi duduk di samping Key.
“Mwo?” seru Jonghyun
kaget.. selama beberapa detik ia tampak berpikir, lalu detik berikutnya ia
menyeriangai cengegesan dan menggaruk-garuk kepalanya tak enak.
“Ee—itu.. hehehe..”
Jonghyun bingung harus berkata apa.
“Sudahlah, tidak
apa-apa hyung. Ppali, di makan sarapannya, setelah ini kita harus ke gedung SM,
dan siang nanti kita harus mengisi acara di Star King!” sambung Key seraya
melahap rotinya.
“Hmm..hmm..” jawab
Onew, Taemin dan Minho seraya mengangguk-anggukkan kepala.
******
Key duduk malas di sofa
ruang rias mereka selagi menunggu jadwal tampil di Star King sekitar 15 menit
lagi. Ia memainkan ponselnya, iseng-iseng ia membuka satu per satu pesan di
inboxnya, saat membuka sebuah pesan MMS dari eommanya tiba-tiba saja ia
terdiam. Dipandanginya foto seorang yeoja cantik itu lama, dan otaknyapun
kembali membawanya ke kejadian dua hari yang lalu.
“Haiiss..
Ya`!!! apa kau tidak tau siapa aku??” Tantang Key waktu itu.
“siapa
peduli! Kau sudah datang terlambat dan membuatku kesal. Kurasa untuk hari ini
sampai disini saja!” jawab Soo Yun sebal.
Mengingat itu Key
mendadak kesal. Entah kenapa semalam ia benar-benar melupakan masalah
perjodohan itu.
‘Bagaimana ini? Aku
tidak mungkin bisa terus menghindar, ayah pasti akan kembali memaksaku! Aku
harus bicara dengan gadis itu tapi… Aku tidak percaya dia tidak mengenaliku!
Jadi aku harus bagaimana??’ Pikir Key bingung.
“Arrgghhhh!!!!!
SIAL!!!” teriak Key tiba-tiba yang mengagetkan semua orang di ruangan.
“Hiiiiaaaaa…..” seru
Onew kaget.
“Yaa’!! Kibum-ah!!
Kenapa tiba-tiba berteriak!!!” tegur Minho tak kalah kaget yang duduk tak jauh
dari Key.
“yeoja itu!! Aigo…”
runtuk Key sebal.
“yeoja? Siapa?” tanya
manager mereka yang tiba-tiba datang. Key, Onew, Minho, Jonghyun dan Taemin
terdiam, sejenak mereka saling bertukar pandang.
“Siapa?” ulangnya
penasaran seraya duduk di samping Key.
“Ee—itu, dia…” Key
terbata, dalam hati ia mengutuk dirinya sendiri.
“Ah keliahtannya acara
sudah mau di mulai, ayo kita harus cepat!” seru Onew tiba-tiba seraya berdiri
dari duduknya dan memberi petunjuk yang lain untuk keluar.
Sejenak Taemin,
Jonghyun, Minho dan Key masih terdiam, tetapi beberapa detik kemudian mereka
tersadar.
“Ahahaha… benar. Kau
benar sekali hyung!” seru Key canggung seraya berdiri dari duduknya.
“Ahahaha.. benar!”
sambung Taemin tak kalah canggung. Kening manager hyung berkerut, ia menatap
dongsaeng-dongsaengnya itu curiga.
“Ahahaha…” Tawa Key di
buat-buat. Keringat dingin mulai keluar dari tiap pori-pori kulit wajahnya.
Dalam sepersekian detik Key menatap Onew meminta pertolongan.
“Pp..Ppalli!! Ayo
cepat!” seru Minho tiba-tiba seraya berjalan menuju pintu keluar yang diikuti
dengan ke-4 member yang lain.
“Tunggu!!!” tahan
manager hyung tiba-tiba. Langkah mereka berlima terhenti, Key menelan ludah.
“Lakukan yang terbaik!”
seru manager hyung mengumbar senyum menyemangati mereka.
“Eh? He..hehehe.. Ne,
hyung!” jawab Key surprise. Di ikuti dengan hembusan nafas lega ke-4 member
yang lain.
“kami pergi..” pamit
mereka akhirnya, meninggalkan ruang rias dan berjalan menuju studio Star King
di depan.
“Kibum-ah, lain kali
kau harus lebih hati-hati!” seru Minho memperingatkan.
“Ne..ne.. aku tau!
Arraso” jawab Key.
‘aku tidak bisa begini
terus. Aku harus menemuinya!’ tekat Key dalam hati. Dengan cepat ia merogoh
saku celananya dan mengambil ponselnya, tanpa banyak berpikir lagi ia mengirim
sebuah pesan pada ibunya.
To
: Eomma
Ibu,
apa kau tau dimana tempat Soo Yun berkuliah? Aku ingin menjemputnya sore ini.
Key menekan tombol
send, beberapa detik kemudian ponselnya berbunyi, ‘pesan masuk’.
From
: Eomma
Mwo?
Jadi kau ingin lebih mengenalnya? Ibu senang sekali. Soo Yun kuliah di
Universitas Seoul. Ibu harap kau menyukai calon isterimu itu.
“Hhh…” Key menghela
nafas berat.
“Apa ibu sesenang itu?
Ibu tak pernah membalas pesanku secepat ini!” gerutu Key terlebih pada dirinya
sendiri.
*****
“Jadi? Bagaimana Minho
bisa mengenalmu? Kemana saja kalian semalam? Apa yang kalian lakukan?” desak
Jung Hea tak sabar.
“Anio. Kami tidak
saling kenal, dia hanya salah mengenali orang!” elak Soo Yun beralasan.
Lama-lama ia lelah juga, sejak tadi pagi Jung Hea terus mendesaknya untuk
bercerita tentang kejadian semalam.
“Mwo? Salah mengenali
orang? Benarkah?” seru Jung Hea tak percaya. Setelah itu Jung Hea mulai
mengoceh panjang lebar, Soo Yun menghela nafas lelah.
Ia mengaduk-aduk Jus
apelnya malas, sedikitpun ia tak mendengarkan ocehan sahabatnya itu. Pikirannya
kembali membawanya pada saat kejadian semalam, saat ia bertemu seorang pria
tampan yang benar-benar berhasil menarik perhatiannya hampir selama seharian
ini.
Senyum tipis tiba-tiba
saja tersungging di kedua sudut bibirnya begitu mengingat adegan berlari-lari
semalam. Hanya dengan memikirkannya saja, sudah berhasil membuat Soo Yun malu
setengah mati, terlebih saat itu ia dan Minho berlari sambil bergandengan
tangan.
Saat Soo Yun sedang
berasik-asik ria dengan kenangan manisnya, tiba-tiba saja perasaan itu kembali
muncul. Soo Yun dengan cepat mendongak kebelakang, entah untuk yang keberapa
kalinya sepanjang sore ini ia terus mendongak, perasaannya tiba-tiba saja
merasa was-was. Sejak sepulang dari kampus 2 jam lalu ia merasa seperti sedang
di awasi seseorang, ia bisa merasakan ada seseorang yang terus memperhatikan
dan mengikutinya.
“Ya,!Soo Yun-ah! ada apa denganmu? Kulihat kau
selalu melihat kebelakang!” tegur Jung Hea setelah selesai dengan ocehannya.
Soo Yun tak menjawab,
ia mengedarkan pandangannya ke penjuru kafe, ia menatap pengunjung di sana satu
per satu. Matanya dengan teliti terus mengamati, tak ingin satu orangpun yang
terlewat dari penglihatannya.
Selama beberapa detik
terus begitu, hingga matanya secara tak sengaja bertatapan dengan seorang namja
bertopi kotak-kotak pink yang duduk tak jauh di belakangnya. Begitu tatapan
mereka bertabrakan, namja itu dengan cepat menunduk dan berlagak sibuk dengan
ponselnya. Soo Yun mengamati namja itu lama, hingga akhirnya ia tersadar akan
sesuatu.
“Ya`! Soo Yun!” tegur
Jung Hea mulai kesal.
“Mm.. Kau bisa tunggu
di parkiran? Aku lupa kalau aku harus segera pulang, tapi sebelum itu aku harus
ke toilet dulu!” seru Soo Yun tiba-tiba seraya menyodorkan kunci mobilnya pada
Jung Hea.
“Ee—kenapa tiba-tiba?”
tanya Jung Hea kaget.
“Sudahlah, ikuti saja
kata-kataku. Kau tunggu saja di mobil. Oke?” jawab Soo Yun lagi seraya berdiri
dari duduknya dan menarik lengan Jung Hea untuk segera pergi.
“Mwo? Aa—Baiklah!” kata
Jung Hea bingung. Ia pun berjalan menuju pintu keluar, Soo Yun terus memandangi
sahabatnya itu hingga ia menghilang di balik pintu keluar. Begitu yakin Jung
Hea sudah pergi, dengan langkah cepat Soo Yun berbalik dan berjalan menghampiri
namja bertopi tadi.
Begitu mengetahui Soo
Yun berjalan menghampirinya, namja itu tampak panik. Baru saja ia berdiri dari
duduknya dan bermaksud untuk kabur, tiba-tiba Soo Yun menarik jaketnya dan
memaksanya untuk kembali duduk.
“Kenapa kau
mengikutiku?! Kau memata-mataiku?!” Seru Soo Yun marah.
“M..mwo?? A..apa
maksudmu? Siapa yang mengikutimu?! Ge-er sekali!” elak namja itu gugup.
BRaakkk!
Soo Yun memukul meja di
depannya itu keras.
“Kim Kibum!! Jangan
mengelak lagi. Aku tau kau terus mengikuti sejak tadi! Apa kau masih mau
membantah?” Ucap Soo Yun keras hingga perhatian semua orang di penjuru kafe
tertuju pada mereka.
Key semakin tersudut,
keringat dingin mulai keluar dari kulit telapak tangan dan keningnya.
“Ya..Ya’!! Kau pede
sekali! Itu hanya kebetulan, aku tidak tau kalau sejak tadi kita mempunyai
tujuan kafe yang sama! Lagipula siapa juga yang mau mengikuti yeoja mengerikan
sepertimu!” elak Key membela diri.
“Hiiss.. aku tidak mau
lagi melihatmu! Kau mengerti? Jadi jangan pernah mengangguku lagi!” kata Soo
Yun tegas seraya berbalik dan beranjak pergi.
“Baik! Siapa juga ingin
bertemu denganmu lagi?!” jawab Key kesal setangah mati.
Arrrgghh…
ini benar-benar GILA! Pekiknya dalam hati.
*****
Soo Yun menghentak-hentakkan
kaki keras ke lantai tiap kali ia berjalan menaiki anak tangga untuk sampai di
kamarnya yang berada di lantai dua. Selama perjalanan pulang tadi ia terus
menggerutu kesal.
“Dasar namja tidak tau
diri! Berani sekali dia memata-mataiku! Apa dia pikir aku tidak tau?! Huh… Aku
tidak akan pernah sudi bertemu dengannya lagi! Iiihh….. sebal..sebal..!!!!”
pekik Soo Yun tak tahan.
“Soo Yun-ssi, ada apa?”
tegur eommanya tiba-tiba yang beranjak menuruni anak tangga.
“Huh! Ibu!! Aku kesal
sekali!! Namja itu…”
“Astagah, sudah hampir
jam 7! Kau sih pulangnya lama sekali, sekarang cepat mandi dan bersiap-siap!”
potong eommanya tiba-tiba.
“Mwo? Siap-siap?” ulang
Soo Yun bingung.
“Ne, cepat sana.
Bersihkan dirimu! Jam 9 nanti akan ada tamu, cepat-cepat..!” jawa eomma Soo Yun
seraya mendorong puterinya itu untuk bergegas.
“tamu?? Tapi…”
“Haduh, ayo cepat!”
potong eommanya lagi. Soo Yun menatap eommanya sejenak, setelah itu ia menghela
nafas berat.
“Ne..ne.. aku mau
mandi!” seru Soo Yun seraya beranjak pergi.
“berdandanlah yang
cantik sayang!” seru eommanya lagi dengan senyuman manis di kedua sudut
bibirnya.
“Ne..ne..” jawab Soo
Yun tanpa menoleh sedikitpun.
“calon suamimu akan
datang!” gumamnya tanpa sepengetahuan Soo Yun.
*****
Key berjalan lemas
begitu keluar dari lift dan beranjak berjalan menuju dorm. Pikirannya kembali
membawanya pada kejadiaan beberapa jam lalu.
“Arrghhh!! Aku tidak
percaya ada yeoja seperti dia di dunia ini!! Dasar Pabo!! Kenapa aku
mengikutinya tadi? Aigo.. sepertinya aku benar-benar menjadi tidak waras!”
gerutu Key geleng-geleng kepala seraya berjalan menggapai knop pintu dorm.
“Baiklah! Aku tidak
akan pernah mau bertemu dengannya lagi! Tidak akan!” ucap Key kesal.
Cekrekk…
Ia membuka pintu dan…
“Nah, itu dia!
Kibum-ah, orang tuamu sudah lama sekali menunggumu pulang!” seru Jonghyun
begitu melihat Key di ambang pintu.
“Mwo? Eomma?? Appa? Apa
yang kalian lakukan disini?” seru Key kaget begitu melihat kedua orang tuanya
duduk manis di sofa.
“Eomma? Ada apa
malam-malam begini?” tanya Key bingung seraya berjalan masuk menghampiri
eommanya.
“Kami sengaja datang
jauh-jauh dari Daegu ke mari untuk menjemputmu! Sekarang cepat bersihkan dirimu
dan berpakaianlah yang rapi!” jawab eomma Key lembut.
Kening Key berkerut,
“menjemputku? Untuk apa? eomma dan appa mau pergi kemana?” tanya Key semakin
bingung.
“Sudahlah, ceritanya
nanti saja. Sekarang cepatlah mandi dan bersiap-siap!” sambung Appa Key. Key
menggaruk-garuk kepalanya tanda tak mengerti, ia memandang kedua orang tuanya
itu bergantian.
“Baiklah” jawabnya
terpaksa seraya beranjak menuju kamar.
“Umm.. bibi, kalau
boleh tau, kalian ingin mengajak Kibum pergi kemana?” celetuk Jonghyun
penasaran.
“tentu saja bertemu
calon isterinya!” jawab eomma Key mengumbar senyum.
*****
Key berjalan ragu
mengikuti Appa dan eommanya di depan/ entah kenapa tiba-tiba saja ia mempunyai
firasat buruk.
Menyadari Key yang
berjalan lamban di belakang, langkah eomma Key terhenti. Ia berbalik menatap
putera semata wayangnya itu bingung.
“Waeyo? Kau lambat
sekali!” tegur eommanya seraya berjalan mendekatinya.
“Eomma, Ini rumah
siapa?” tanya Key curiga sembari melirik rumah mewah di depannya.
“Sudahlah, nanti kau
juga tau! Ppalli! Kita pasti sudah di tunggu!” jawab eomma Key cepat seraya
melingkarkan lengannya di pinggang Key dan mengajaknya berjalan masuk. Mau
tidak mau, dengan langkah berat Key melangkahkan kakinya dan berjalan masuk.
Di sana, terlihat
sepasang laki-laki dan perempuan paruh baya sudah berdiri menyambut mereka.
Mereka tersenyum ramah dan mempersilahkan Key dan orang tuanya untuk masuk.
“Mianhae, apa kalian
sudah lama menunggu?” tanya eomma Key memulai pembicaraan seraya mengambil
posisi duduk di sofa begitu di persilahkan untuk duduk.
“Anio. Kami juga baru
saja siap!” jawab wanita paruh baya itu ramah. Wanita itu lalu mengalihkan
pandangannya pada Key.
“Ah, Annyeong haseyo..”
kata Key memberi salam seraya sedikit membungkukkan kepalanya. Wanita itu
mengumbar senyum manis “kau tampan sekali, lebih tampan daripada yang ku lihat
di tv!” puji wanita paruh baya itu.
“Khamsahamnida!” jawab
Key seraya kembali sedikit menundukkan kepalanya.
“Jadi di mana dia?
Puterimu?” tanya eomma Key lagi.
“Oh, benar. Soo
Yun-ssi, cepat kemari!” panggil wanita paruh baya itu keras. mendengar itu Key
hampir saja tersedak saat meminum minumannya, ia mengalihkan pandangannya pada
eommanya.
“Soo Yun? Ini
rumahnya?” tanya Key shock. Eomma Key hanya mengumbar senyum, terlihat begitu
menikmati kejutan yang sudah ia siapkan untuk putera kesayangannya itu.
“Ne, eomma aku…” Soo
Yun yang baru muncul di ruang tamu mendadak bungkam tanpa suara. Ia menatap Key
yang kini berbalik menatapnya kaget, senyuman di bibir kecilnya itu mendadak
hilang.
“Kau!!!” pekik Key dan
Soo Yun bersamaan. Perasaan kesal atas kejadian tadi sore tiba-tiba saja
kembali merasuki kedua sudut hati Key dan Soo Yun.
*****
Soo Yun kesal bukan
main, Ia duduk bersandar di sofa dengan kedua tangan yang di lipat di depan
dada. Wajahnya tertekuk, tampaknya ia benar-benar tidak menyukai kejutan orang
tuanya ini.
Di sisi lain Key
terlihat sama kesalnya, ia sedikitpun tak mendengarkan pembicaraan antara orang
tuanya dan orang tua Soo Yun sedikitpun. Ia lebih memilih berpura-pura sibuk
merapihkan rambut dan pakaiannya.
“Oh, kalian berdua,
kami punya pengumuman!” ucap eomma Soo Yun tiba-tiba sembari memandang Key dan
Soo Yun bergantian.
“pertunangan kalian
akan di percepat sampai minggu depan!”
“Mwo??!” seru Key dan
Soo Yun kaget. Di saat yang sama mereka saling bertukar pandang, menatap satu
sama lain tak percaya.
“Kalian pasti
bercanda!!” pekik Key dan Soo Yun bersamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar