Jumat, 16 September 2011

[FF] Honey - Part 5



Author : Puthrie Shairis As
Judul   : ~ Honey ~
Genre  : Romance, komedi (?)
Type    : Series
Cast     : Hanna Scharen Karl a.k.a Hanna, Han Soo Yun a.k.a You (Reader), Kim Kibum a.k.a Key SHINee, Lee Jinki a.k.a Onew SHINee, Choi Minho a.k.a Minho SHINee, Kim Jonghyun a.k.a Jonghyun SHINee, dan Lee Taemin a.k.a Taemin SHINee
Other Cast  : Park Jun Hea a.k.a Jung Hea, dan Paul ( yang lain, tergantung perkembangan cerita)

Part 5
“Hyung! Kenapa berteriak?!!” Maki Key yang juga muncul di belakang Onew. Key mengikuti arah pandangan Onew dan..
“Hhiiiaaaa…. Hanna!!!” pekiknya tak kalah keras.
“kalian berdua sedang apa???!!!” teriak Onew dan Key bersamaan.
Wajah Hanna tertekuk, lekungan hitam mulai terlihat di bawah matanya. Ia berdiri dari atas kedua belah paha Jonghyun dan beranjak turun dari tempat tidur lalu berjalan menghampiri Key di ambang pintu.
“Oppa.. Hiks…” Panggil Hanna tiba-tiba. Key yang tadinya berniat untuk mengamuk, kini balik terkejut. Ia berjalan cepat mendekati Hanna dengan raut wajah penuh rasa kaget dan was-was.
“Waeyo?? Apa aku mengejutkanmu?” tanya Key panik begitu melihat Hanna hampir menangis. Hanna hanya menggeleng kecil, ia beranjak memeluk Key erat.
“Waeyo Hanna? Katakan padaku! Kau kenapa? Apa Jonghyun melakukan sesuatu padamu?!” desak Key yang mulai tak sabar. Sejenak ia melirik Onew yang hanya mengangkat kedua bahunya tanda tak mengerti, lalu beralih menatap Jonghyun yang masih tidur lelap di tempat tidurnya.
“Aku sangat mengantuk, tapi aku takut untuk tidur sendirian, jadi aku pikir aku akan tidur di sini sampai oppa datang, tapi namja itu terus menyanyi dan aku benar-benar tidak tahan!” cerita Hanna panjang lebar seraya mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah Key.
“M..mwo??” seru Key refleks.
“Hmmbb…hmmb..” Onew menahan tawa, “Huuhhahahahaha….” Pekik Onew akhirnya sembari memegangi perutnya yang mulai sakit.
“HAhahahaha…” tawa Onew lagi sembari berjalan keluar kamar. Hanna menatap Onew sewot, sementara Key hanya mengulum senyum dan mengacak-acak rambut Hanna gemas.
“kau ini! Mengagetkanku saja. Kajja, sebaiknya kau kembali ke kamarmu. Aku akan menemanimu!” ajak Key seraya merangkul pundak Hanna dan mengajaknya pergi.
“Jeongmalyo?? Oppa akan menemaniku? sepanjang malam?” tanya Hanna tak percaya. Senyum sumringah tersungging di kedua sudut bibirnya, sesekali ia melirik Key senang.
Tanpa Hanna sadari, sendari tadi sepasang mata terus mengamatinya. Tatapan mata itu tampak sedikit kecewa dan cemburu, ia terus mengamati Hanna dan Key hingga menghilang di balik pintu kamar.
“Takut huh? Sudah ku bilang jangan memilih film hantu tadi..” gumamnya pelan, lebih terdengar berbisik kepada dirinya sendiri.
*****
“Key hyung! Kau tau di mana buku kesenianku?!” teriak Taemin yang menghebohkan suasana hening pagi ini. Key yang sadang mengolesi roti Hanna dengan selai kacang tampak berhenti sejenak, keningnya berkerut, tampaknya ia sedang berusaha mengingat.
“Hmm… coba kau lihat di lemari komik-komik kita! Mungkin terselip di sana!” jawab Key tak kalah keras.
Hanna yang sendari tadi sudah duduk manis di tempat duduknya mendadak menjadi kesal.
“Oppa, apa dia selalu begitu? Bagaimana dia bisa lupa di mana meletakkan barang-barang pribadinya!” celetuk Hanna sewot.
“Mwo? Ahaha dia memang begitu!” jawab Key seraya meletakkan roti yang sudah selsai ia olesi selai kacang di piring Hanna.
“makanlah, kau akan terlambat pergi ke sekolah” seru Key seraya menggapai segelas susu hangat tak jauh darinya dan memberikannya pada Hanna. Hanna mengangguk kecil dan mulai melahap sarapannya, sementara matanya mengikuti gerak Taemin yang berjalan mendekati meja makan.
“Annyeong..” sapa Taemin nyengir seraya menarik kursi dan duduk. Hanna tak menjawab, ia terus melahap rotinya dan mengalihkan pandangannya Jonghyun yang juga berjalan mendekat menuju meja makan.
“Selamat pagi!!” seru Jonghyun menyeringai sumringah seraya menarik kursi dan duduk tepat di depan Hanna. Hanna menatap Jonghyun sewot, kejadian semalam benar-benar membuatnya kesal.
“Wa..waeyo?? kenapa kau menatapku begitu?”  tanya Jonghyun kaget begitu sadar Hanna menatap tajam ke arahnya.
“Jonghyun, kau semalam mengigau lagi. Hanna mengeluh tentang itu!” celetuk Onew tiba-tiba seraya mengambil posisi duduk di samping Key.
“Mwo?” seru Jonghyun kaget.. selama beberapa detik ia tampak berpikir, lalu detik berikutnya ia menyeriangai cengegesan dan menggaruk-garuk kepalanya tak enak.
“Ee—itu.. hehehe..” Jonghyun bingung harus berkata apa.
“Sudahlah, tidak apa-apa hyung. Ppali, di makan sarapannya, setelah ini kita harus ke gedung SM, dan siang nanti kita harus mengisi acara di Star King!” sambung Key seraya melahap rotinya.
“Hmm..hmm..” jawab Onew, Taemin dan Minho seraya mengangguk-anggukkan kepala.
******
Key duduk malas di sofa ruang rias mereka selagi menunggu jadwal tampil di Star King sekitar 15 menit lagi. Ia memainkan ponselnya, iseng-iseng ia membuka satu per satu pesan di inboxnya, saat membuka sebuah pesan MMS dari eommanya tiba-tiba saja ia terdiam. Dipandanginya foto seorang yeoja cantik itu lama, dan otaknyapun kembali membawanya ke kejadian dua hari yang lalu.
“Haiiss.. Ya`!!! apa kau tidak tau siapa aku??” Tantang Key waktu itu.
“siapa peduli! Kau sudah datang terlambat dan membuatku kesal. Kurasa untuk hari ini sampai disini saja!” jawab Soo Yun sebal.
Mengingat itu Key mendadak kesal. Entah kenapa semalam ia benar-benar melupakan masalah perjodohan itu.
‘Bagaimana ini? Aku tidak mungkin bisa terus menghindar, ayah pasti akan kembali memaksaku! Aku harus bicara dengan gadis itu tapi… Aku tidak percaya dia tidak mengenaliku! Jadi aku harus bagaimana??’ Pikir Key bingung.
“Arrgghhhh!!!!! SIAL!!!” teriak Key tiba-tiba yang mengagetkan semua orang di ruangan.
“Hiiiiaaaaa…..” seru Onew kaget.
“Yaa’!! Kibum-ah!! Kenapa tiba-tiba berteriak!!!” tegur Minho tak kalah kaget yang duduk tak jauh dari Key.
“yeoja itu!! Aigo…” runtuk Key sebal.
“yeoja? Siapa?” tanya manager mereka yang tiba-tiba datang. Key, Onew, Minho, Jonghyun dan Taemin terdiam, sejenak mereka saling bertukar pandang.
“Siapa?” ulangnya penasaran seraya duduk di samping Key.
“Ee—itu, dia…” Key terbata, dalam hati ia mengutuk dirinya sendiri.
“Ah keliahtannya acara sudah mau di mulai, ayo kita harus cepat!” seru Onew tiba-tiba seraya berdiri dari duduknya dan memberi petunjuk yang lain untuk keluar.
Sejenak Taemin, Jonghyun, Minho dan Key masih terdiam, tetapi beberapa detik kemudian mereka tersadar.
“Ahahaha… benar. Kau benar sekali hyung!” seru Key canggung seraya berdiri dari duduknya.
“Ahahaha.. benar!” sambung Taemin tak kalah canggung. Kening manager hyung berkerut, ia menatap dongsaeng-dongsaengnya itu curiga.
“Ahahaha…” Tawa Key di buat-buat. Keringat dingin mulai keluar dari tiap pori-pori kulit wajahnya. Dalam sepersekian detik Key menatap Onew meminta pertolongan.
“Pp..Ppalli!! Ayo cepat!” seru Minho tiba-tiba seraya berjalan menuju pintu keluar yang diikuti dengan ke-4 member yang lain.
“Tunggu!!!” tahan manager hyung tiba-tiba. Langkah mereka berlima terhenti, Key menelan ludah.
“Lakukan yang terbaik!” seru manager hyung mengumbar senyum menyemangati mereka.
“Eh? He..hehehe.. Ne, hyung!” jawab Key surprise. Di ikuti dengan hembusan nafas lega ke-4 member yang lain.
“kami pergi..” pamit mereka akhirnya, meninggalkan ruang rias dan berjalan menuju studio Star King di depan.
“Kibum-ah, lain kali kau harus lebih hati-hati!” seru Minho memperingatkan.
“Ne..ne.. aku tau! Arraso” jawab Key.
‘aku tidak bisa begini terus. Aku harus menemuinya!’ tekat Key dalam hati. Dengan cepat ia merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya, tanpa banyak berpikir lagi ia mengirim sebuah pesan pada ibunya.
To : Eomma
Ibu, apa kau tau dimana tempat Soo Yun berkuliah? Aku ingin menjemputnya sore ini.
Key menekan tombol send, beberapa detik kemudian ponselnya berbunyi, ‘pesan masuk’.
From : Eomma
Mwo? Jadi kau ingin lebih mengenalnya? Ibu senang sekali. Soo Yun kuliah di Universitas Seoul. Ibu harap kau menyukai calon isterimu itu.
“Hhh…” Key menghela nafas berat.
“Apa ibu sesenang itu? Ibu tak pernah membalas pesanku secepat ini!” gerutu Key terlebih pada dirinya sendiri.
*****
“Jadi? Bagaimana Minho bisa mengenalmu? Kemana saja kalian semalam? Apa yang kalian lakukan?” desak Jung Hea tak sabar.
“Anio. Kami tidak saling kenal, dia hanya salah mengenali orang!” elak Soo Yun beralasan. Lama-lama ia lelah juga, sejak tadi pagi Jung Hea terus mendesaknya untuk bercerita tentang kejadian semalam.
“Mwo? Salah mengenali orang? Benarkah?” seru Jung Hea tak percaya. Setelah itu Jung Hea mulai mengoceh panjang lebar, Soo Yun menghela nafas lelah.
Ia mengaduk-aduk Jus apelnya malas, sedikitpun ia tak mendengarkan ocehan sahabatnya itu. Pikirannya kembali membawanya pada saat kejadian semalam, saat ia bertemu seorang pria tampan yang benar-benar berhasil menarik perhatiannya hampir selama seharian ini.
Senyum tipis tiba-tiba saja tersungging di kedua sudut bibirnya begitu mengingat adegan berlari-lari semalam. Hanya dengan memikirkannya saja, sudah berhasil membuat Soo Yun malu setengah mati, terlebih saat itu ia dan Minho berlari sambil bergandengan tangan.
Saat Soo Yun sedang berasik-asik ria dengan kenangan manisnya, tiba-tiba saja perasaan itu kembali muncul. Soo Yun dengan cepat mendongak kebelakang, entah untuk yang keberapa kalinya sepanjang sore ini ia terus mendongak, perasaannya tiba-tiba saja merasa was-was. Sejak sepulang dari kampus 2 jam lalu ia merasa seperti sedang di awasi seseorang, ia bisa merasakan ada seseorang yang terus memperhatikan dan mengikutinya.
 “Ya,!Soo Yun-ah! ada apa denganmu? Kulihat kau selalu melihat kebelakang!” tegur Jung Hea setelah selesai dengan ocehannya.
Soo Yun tak menjawab, ia mengedarkan pandangannya ke penjuru kafe, ia menatap pengunjung di sana satu per satu. Matanya dengan teliti terus mengamati, tak ingin satu orangpun yang terlewat dari penglihatannya.
Selama beberapa detik terus begitu, hingga matanya secara tak sengaja bertatapan dengan seorang namja bertopi kotak-kotak pink yang duduk tak jauh di belakangnya. Begitu tatapan mereka bertabrakan, namja itu dengan cepat menunduk dan berlagak sibuk dengan ponselnya. Soo Yun mengamati namja itu lama, hingga akhirnya ia tersadar akan sesuatu.
“Ya`! Soo Yun!” tegur Jung Hea mulai kesal.
“Mm.. Kau bisa tunggu di parkiran? Aku lupa kalau aku harus segera pulang, tapi sebelum itu aku harus ke toilet dulu!” seru Soo Yun tiba-tiba seraya menyodorkan kunci mobilnya pada Jung Hea.
“Ee—kenapa tiba-tiba?” tanya Jung Hea kaget.
“Sudahlah, ikuti saja kata-kataku. Kau tunggu saja di mobil. Oke?” jawab Soo Yun lagi seraya berdiri dari duduknya dan menarik lengan Jung Hea untuk segera pergi.
“Mwo? Aa—Baiklah!” kata Jung Hea bingung. Ia pun berjalan menuju pintu keluar, Soo Yun terus memandangi sahabatnya itu hingga ia menghilang di balik pintu keluar. Begitu yakin Jung Hea sudah pergi, dengan langkah cepat Soo Yun berbalik dan berjalan menghampiri namja bertopi tadi.
Begitu mengetahui Soo Yun berjalan menghampirinya, namja itu tampak panik. Baru saja ia berdiri dari duduknya dan bermaksud untuk kabur, tiba-tiba Soo Yun menarik jaketnya dan memaksanya untuk kembali duduk.
“Kenapa kau mengikutiku?! Kau memata-mataiku?!” Seru Soo Yun marah.
“M..mwo?? A..apa maksudmu? Siapa yang mengikutimu?! Ge-er sekali!” elak namja itu gugup.
BRaakkk!
Soo Yun memukul meja di depannya itu keras.
“Kim Kibum!! Jangan mengelak lagi. Aku tau kau terus mengikuti sejak tadi! Apa kau masih mau membantah?” Ucap Soo Yun keras hingga perhatian semua orang di penjuru kafe tertuju pada mereka.
Key semakin tersudut, keringat dingin mulai keluar dari kulit telapak tangan dan keningnya.
“Ya..Ya’!! Kau pede sekali! Itu hanya kebetulan, aku tidak tau kalau sejak tadi kita mempunyai tujuan kafe yang sama! Lagipula siapa juga yang mau mengikuti yeoja mengerikan sepertimu!” elak Key membela diri.
“Hiiss.. aku tidak mau lagi melihatmu! Kau mengerti? Jadi jangan pernah mengangguku lagi!” kata Soo Yun tegas seraya berbalik dan beranjak pergi.
“Baik! Siapa juga ingin bertemu denganmu lagi?!” jawab Key kesal setangah mati.
Arrrgghh… ini benar-benar GILA! Pekiknya dalam hati.
*****
Soo Yun menghentak-hentakkan kaki keras ke lantai tiap kali ia berjalan menaiki anak tangga untuk sampai di kamarnya yang berada di lantai dua. Selama perjalanan pulang tadi ia terus menggerutu kesal.
“Dasar namja tidak tau diri! Berani sekali dia memata-mataiku! Apa dia pikir aku tidak tau?! Huh… Aku tidak akan pernah sudi bertemu dengannya lagi! Iiihh….. sebal..sebal..!!!!” pekik Soo Yun tak tahan.
“Soo Yun-ssi, ada apa?” tegur eommanya tiba-tiba yang beranjak menuruni anak tangga.
“Huh! Ibu!! Aku kesal sekali!! Namja itu…”
“Astagah, sudah hampir jam 7! Kau sih pulangnya lama sekali, sekarang cepat mandi dan bersiap-siap!” potong eommanya tiba-tiba.
“Mwo? Siap-siap?” ulang Soo Yun bingung.
“Ne, cepat sana. Bersihkan dirimu! Jam 9 nanti akan ada tamu, cepat-cepat..!” jawa eomma Soo Yun seraya mendorong puterinya itu untuk bergegas.
“tamu?? Tapi…”
“Haduh, ayo cepat!” potong eommanya lagi. Soo Yun menatap eommanya sejenak, setelah itu ia menghela nafas berat.
“Ne..ne.. aku mau mandi!” seru Soo Yun seraya beranjak pergi.
“berdandanlah yang cantik sayang!” seru eommanya lagi dengan senyuman manis di kedua sudut bibirnya.
“Ne..ne..” jawab Soo Yun tanpa menoleh sedikitpun.
“calon suamimu akan datang!” gumamnya tanpa sepengetahuan Soo Yun.
*****
Key berjalan lemas begitu keluar dari lift dan beranjak berjalan menuju dorm. Pikirannya kembali membawanya pada kejadiaan beberapa jam lalu.
“Arrghhh!! Aku tidak percaya ada yeoja seperti dia di dunia ini!! Dasar Pabo!! Kenapa aku mengikutinya tadi? Aigo.. sepertinya aku benar-benar menjadi tidak waras!” gerutu Key geleng-geleng kepala seraya berjalan menggapai knop pintu dorm.
“Baiklah! Aku tidak akan pernah mau bertemu dengannya lagi! Tidak akan!” ucap Key kesal.
Cekrekk…
Ia membuka pintu dan…
“Nah, itu dia! Kibum-ah, orang tuamu sudah lama sekali menunggumu pulang!” seru Jonghyun begitu melihat Key di ambang pintu.
“Mwo? Eomma?? Appa? Apa yang kalian lakukan disini?” seru Key kaget begitu melihat kedua orang tuanya duduk manis di sofa.
“Eomma? Ada apa malam-malam begini?” tanya Key bingung seraya berjalan masuk menghampiri eommanya.
“Kami sengaja datang jauh-jauh dari Daegu ke mari untuk menjemputmu! Sekarang cepat bersihkan dirimu dan berpakaianlah yang rapi!” jawab eomma Key lembut.
Kening Key berkerut, “menjemputku? Untuk apa? eomma dan appa mau pergi kemana?” tanya Key semakin bingung.
“Sudahlah, ceritanya nanti saja. Sekarang cepatlah mandi dan bersiap-siap!” sambung Appa Key. Key menggaruk-garuk kepalanya tanda tak mengerti, ia memandang kedua orang tuanya itu bergantian.
“Baiklah” jawabnya terpaksa seraya beranjak menuju kamar.
“Umm.. bibi, kalau boleh tau, kalian ingin mengajak Kibum pergi kemana?” celetuk Jonghyun penasaran.
“tentu saja bertemu calon isterinya!” jawab eomma Key mengumbar senyum.
*****
Key berjalan ragu mengikuti Appa dan eommanya di depan/ entah kenapa tiba-tiba saja ia mempunyai firasat buruk.
Menyadari Key yang berjalan lamban di belakang, langkah eomma Key terhenti. Ia berbalik menatap putera semata wayangnya itu bingung.
“Waeyo? Kau lambat sekali!” tegur eommanya seraya berjalan mendekatinya.
“Eomma, Ini rumah siapa?” tanya Key curiga sembari melirik rumah mewah di depannya.
“Sudahlah, nanti kau juga tau! Ppalli! Kita pasti sudah di tunggu!” jawab eomma Key cepat seraya melingkarkan lengannya di pinggang Key dan mengajaknya berjalan masuk. Mau tidak mau, dengan langkah berat Key melangkahkan kakinya dan berjalan masuk.
Di sana, terlihat sepasang laki-laki dan perempuan paruh baya sudah berdiri menyambut mereka. Mereka tersenyum ramah dan mempersilahkan Key dan orang tuanya untuk masuk.
“Mianhae, apa kalian sudah lama menunggu?” tanya eomma Key memulai pembicaraan seraya mengambil posisi duduk di sofa begitu di persilahkan untuk duduk.
“Anio. Kami juga baru saja siap!” jawab wanita paruh baya itu ramah. Wanita itu lalu mengalihkan pandangannya pada Key.
“Ah, Annyeong haseyo..” kata Key memberi salam seraya sedikit membungkukkan kepalanya. Wanita itu mengumbar senyum manis “kau tampan sekali, lebih tampan daripada yang ku lihat di tv!” puji wanita paruh baya itu.
“Khamsahamnida!” jawab Key seraya kembali sedikit menundukkan kepalanya.
“Jadi di mana dia? Puterimu?” tanya eomma Key lagi.
“Oh, benar. Soo Yun-ssi, cepat kemari!” panggil wanita paruh baya itu keras. mendengar itu Key hampir saja tersedak saat meminum minumannya, ia mengalihkan pandangannya pada eommanya.
“Soo Yun? Ini rumahnya?” tanya Key shock. Eomma Key hanya mengumbar senyum, terlihat begitu menikmati kejutan yang sudah ia siapkan untuk putera kesayangannya itu.
“Ne, eomma aku…” Soo Yun yang baru muncul di ruang tamu mendadak bungkam tanpa suara. Ia menatap Key yang kini berbalik menatapnya kaget, senyuman di bibir kecilnya itu mendadak hilang.
“Kau!!!” pekik Key dan Soo Yun bersamaan. Perasaan kesal atas kejadian tadi sore tiba-tiba saja kembali merasuki kedua sudut hati Key dan Soo Yun.
*****
Soo Yun kesal bukan main, Ia duduk bersandar di sofa dengan kedua tangan yang di lipat di depan dada. Wajahnya tertekuk, tampaknya ia benar-benar tidak menyukai kejutan orang tuanya ini.
Di sisi lain Key terlihat sama kesalnya, ia sedikitpun tak mendengarkan pembicaraan antara orang tuanya dan orang tua Soo Yun sedikitpun. Ia lebih memilih berpura-pura sibuk merapihkan rambut dan pakaiannya.
“Oh, kalian berdua, kami punya pengumuman!” ucap eomma Soo Yun tiba-tiba sembari memandang Key dan Soo Yun bergantian.
“pertunangan kalian akan di percepat sampai minggu depan!”
“Mwo??!” seru Key dan Soo Yun kaget. Di saat yang sama mereka saling bertukar pandang, menatap satu sama lain tak percaya.
“Kalian pasti bercanda!!” pekik Key dan Soo Yun bersamaan.
TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar