Author : Puthrie Shairis As
Judul : Just Because You | Part 4
Genre : Romance
Cast : Park Eun Sun a.k.a You (reader), Kim Kibum a.k.a Key SHINee
Other Cast : Other member SHINee, Park Jungsu a.k.a Leeteuk SUJU ( dan yang lain, tergantung perkembangan cerita)
Type : Series
Key berjalan hati-hati
sembari membawa puluhan tas belajaan yang tergantung di tangan kanan dan
kirinya. Ia kembali melirik Eun Sun yang berjalan di sampingnya, yeoja itu
kelihataannya masih ingin berbelanja lebih lama lagi.
“Eun Sun-ah, bagaimana
kalau kita pulang sekarang? Kau bisa berbelanja lagi besok, aku lelah sekali..”
tegur Key polos.
“Anio. Aku masih ingin
membeli beberapa pakaian lagi…” jawab Eun Sun seraya melihat-lihat pakaian yang
di pajang di beberapa toko yang mereka lewati.
“Hhh…” Key mendesah. Ia
benar-benar lelah, mereka sudah mengelilingi mall ini untuk yang ke-3 kalinya,
dan Eun Sun masih belum puas juga.
“Eun Sun-ah, aku lelah
sekali, kalau tidak mau pulang, bagaimana kalau kita duduk sebentar?” Key masih
mencoba merayu yeojachingunya itu untuk istirahat sejenak. Eun Sun tak
bergeming, ia masih tetap fokus dengan pengamatannya, ia sama sekali tak mendengarkan
keluhan Key sedikitpun.
Key menatap Eun Sun
lelah, sepertinya percuma saja mencoba membujuknya, tidak akan merubah apapun.
Eun Sun memasuki salah
satu toko pakaian di sana, Key hanya mengikuti di belakang tanpa bicara
sedikitpun, ia mencoba untuk menurut, menjadi namjachingu yang baik.
“ini manis sekali..”
seru Eun Sun seraya memperlihatkan sebuah mantel bulu putih pada Key.
“bagaimana menurutmu?”
tanya Eun Sun meminta pendapat.
“bagus..” jawab Key
begitu memperhatikan tiap sudut mantel itu.
“boleh aku membelinya?”
tanya Eun Sun mengumbar senyum. Key melirik puluhan tas belanjaan di tangannya,
lalu beralih menatap Eun Sun yang masih menunggu jawabannya.
“kau benar-benar
menyukai mantel itu?” tanya Key meyakinkan. Eun Sun menjawab dengan anggukan mantap.
“baiklah, kau bisa
ambil yang itu” jawab Key mengumbar senyum. Eun Sun tersenyum puas, tanpa
banyak bicara ia berjalan menuju kasir. Setelah melakukan berbagai transaksi
pembayaran, yang tentunya dengan kartu kredit Key, akhirnya mereka meninggalkan
toko itu dan beranjak pulang.
“gomawo Key, kau sudah
banyak membelikanku pakaian” ucap Eun Sun manis begitu ia dan Key dalam
perjalanan pulang.
“Gwenchana Eun
Sun-ah..” jawab Key sembari tersenyum manis tanpa mengalihkan pandangannya dari
kursi kemudi. Hari ini 3 kartu kredit Key limit, semua uangnya hampir habis
hanya untuk membelikan semua belanjaan Eun Sun, tapi walaupun begitu, bagi Key,
Eun Sun jauh lebih penting daripada semua uangnya.
Setengah
jam kemudian
“kita sudah sampai..”
seru Key begitu ia merapatkan mobilnya ke tepi.
“Ne, gomawo..” jawab
Eun Sun seraya mengambil tas belanjaannya di kursi belakang dan beranjak keluar
mobil.
“Eun Sun-ah, apa kau
yakin tidak mau ku antar sampai rumah? Jalanan ini sepi sekali, bagaimana kalau
ada orang jahat yang ingin menyakitimu?” tanya Key sekali legi seraya mendongak
dari dalam mobilnya.
“Ani, aku tidak apa-apa
Key. Sudah larut, sebaiknya kau cepat pulang..” jawab Eun Sun yakin.untuk
beberapa saat Key tampak ragu, ia masih diam dan memandang Eun Sun cemas.
“kau yakin..??” ulang
Key lagi. Eun Sun mengangguk mengiyakan.
“Hhh.. baiklah, tapi
kau harus janji padaku, kapan-kapan kau harus mengajakku pergi kerumahmu..”
kata Key akhirnya.
“Ne, aku janji” jawab
Eun Sun sembari tersenyum.
“baiklah, aku pulang
sekarang. Sampai bertemu besok di sekolah..” pamit Key yang diikuti anggukan
kepala Eun Sun. Key melaju dengan mobilnya hingga ia menghilang di tikungan.
Eun Sun masih berdiri
di tempatnya, ia memandangi puluhan tas belaja di depannya itu datar. Tidak ada
lagi senyum ramah ataupun guratan senang diwajahnya.
“semua sampah ini tak
berguna..” gumamnya seraya mengambil satu per satu tas-tas belanjaan itu dan
membuangnya di tempat sampah tak jauh dari tempatnya berdiri.
******
Eun Sun memandangi
sebuah kalung berbentuk hati yang dihiasi dengan beberapa butir berlian di
tangannya, kemudian mengalihkan pandangannya pada Key yang tersenyum manis
didepannya.
“bagaimana? Apa kau
suka?” tanya Key menunggu jawaban.
“kau membelinya
untukku?” tanya Eun Sun ragu. Key mengumbar senyum lebar dan mengambil kalung
itu dari tangan Eun Sun. “ya, aku sengaja memesannya dari Swiss. Cantik bukan?”
cerita Key penuh rasa bangga.
“aku ingin kau
menjaganya untukku..” lanjut Key seraya mengaitkan kalung itu di leher Eun Sun.
“sudah ku duga, cocok sekali
untukmu!” seru Key semangat begitu memandangi yeoja di depannya itu penuh
sayang. Eun Sun tak mengeluarkan suara sedikitpun, ia memegangi kalung itu
lama, raut wajahnya tak menunjukkan rasa bahagia sedikitpun.
“baiklah, aku harus
kembali ke kelas. Aku akan menjemputmu sepulang sekolah nanti..” pamit Key
seraya berdiri dari duduknya dan mengecup kening Eun Sun lembut.
“Saranghae, Eun Sun-ah”
bisik Key pelan sebelum akhirnya beranjak pergi maninggalkan Eun Sun yang masih
terpaku di tempat duduknya.
Eun Sun kembali
memandangi kalung itu beberapa saat, “kalung ini benar-benar membuatku tampak
buruk..” gumamnya seraya menarik kalung itu keras dari lehernya.
“tidak berguna…” ucap
Eun Sun pada dirinya sendiri seraya membuang kalung itu begitu saja. Ia menginjak-injak
kalung itu keras.
Krekkk..
Eun Sun mengangkat
kakinya, kalung itu kini terpecah manjadi dua. “sekarang baru benar-benar
tampak cantik..” katanya sembari tersenyum manis.
“Key… kau tidak
benar-benar jatuh cinta padaku kan?” gumam Eun Sun.
“Kau benar-benar baik…”
lanjutnya seraya beranjak meninggalkan potongan kalung itu menjauh.
Sementara
itu…
Key memandang langit
menerawang dari balik jendela kelasnya. Ia tersenyum sumringah sambil sesekali
bersenandung.
“Kibum-ah, kau
kelihatannya senang sekali..” tegur Minho seraya berjalan menghampiri Key di
tempat duduknya. Key kini beralih memandang Minho dan mengumbar senyum.
“Wah, kelihatannya
hubunganmu dengan Eun Sun berjalan baik..” sambung Jonghyun seraya duduk
didepannya.
“aku memberinya sebuah
kalung dari Swiss, aku menghabiskan semua uang tabunganku untuk membelinya, dan
kupikir, Eun Sun pasti menyukainya..” cerita Key nyengir.
“mwo? Apa kau gila?
Kalian baru saja pacaran 3 hari yang lalu..” seru Onew shock.
“kau terlalu percaya
padanya Key, kau terlalu baik..” ucap Minho seraya menepuk pundak Key pelan.
“Waeyo? Dia pacarku,
dan aku ingin memberinya sesuatu yang special” Key membela diri.
“baiklah, kalau kau
berkata begitu..” jawab Onew sembari kembali ketempat duduknya. Minho
memandangi Key dalam. Kalau kau
benar-benar menyukainya sampai seperti ini Key, maka aku akan menyelidiki
semuanya untukmu, aku janji` bisik Minho dalam hati.
*****
“Eun Sun-ah!!!” panggil
Key keras. Langkah Eun Sun terhenti, ia berbalik dan melihat Key setengah
berlari menghampirinya.
“Hhh…Hhh… Mianhae,
sepertinya hari in….” kata-kata Key terputus. Ia memandang leher Eun Sun
bingung begitu menyadari kalung yang ia berikan tadi pagi tak berada disana.
“kemana kalungnya?”
tanya Key spontan seraya menatap Eun Sun penuh tanya.
“A, Mianhae Key, aku
tak sengaja menghilangkannya..” jawab Eun Sun lemah. Key membatu, ia memandang
Eun Sun tak percaya.
Semudah
itu kah kau menghilangkannya?? Hati Key
bertanya-tanya.
“Mianhae, jeongmal
Mianhae Key..” lanjut Eun Sun lagi hampir menangis. Key jadi tampak serba
salah, walaupun hatinya sedikit sakit dan kecewa, tetapi di sudut lain hatinya,
ia tak ingin melihat yeoja yang disayanginya menangis hanya karena kalung yang
mungkin `tak begitu berharga` untuknya.
“E..ee.. Ani, tidak
apa-apa Eun Sun-ah, itu.. hanya kalung biasa…” jawab Key cepat sembari
tersenyum canggung. Eun Sun memandangi namja di depannya itu lama, reaksinya
benar-benar di luar dugaannya.
“aku hanya ingin bilang
kalau sepulang sekolah kami ada pelajaran tambahan, jadi kau bisa pulang duluan.
Ah.. aku pergi, sampai bertemu besok!” pamit Key tiba-tiba seraya berjalan
cepat meninggalkan Eun Sun.
“Bbabo… kau benar-benar
bodoh, Key…” gumam Eun Sun lirih.
~~Key P.O.V~~
Aku berjalan cepat
meninggalkan gedung jurusan umum. Jantungku berdegup kencang, aku masih merasa
sedikit terkejut dengan pengakuan Eun Sun barusan.
“hilang? Aku bahkan
baru memberikannya tadi pagi…” gumamku sembari tersenyum kecut.
Langkahku terhenti
begitu kulihat seseorang menghalangi langkahku, dan lagi-lagi…
“Kau, apa kau mau
mengajakku berkelahi lagi?” kataku sewot. Suasana hatiku sedang buruk sekarang,
dan aku malah bertemu dengan namja menyebalkan ini!
Namja itu menatapku
lama, tapi bukan pandangan penuh benci seperti dulu, ia memandangku seakan ada
banyak hal yang ingin ia katakan.
“ini.. aku
menemukannya…” katanya tiba-tiba seraya memperlihatkan sebuah kalung berbentuk
hati yang pecah menjadi beberapa bagian.
“mwo?? Ini… diamana kau
menemukannya??” seruku shock seraya mengambil alih kalung itu dari tangannya.
“dia yang melakukannya.
Dia sengaja menginjaknya..” jawab namja itu datar.
“sebaiknya kau lebih
membuka matamu, dia benar-benar bukan wanita baik” lanjut namja itu seraya
berlalu begitu saja.
“Ya`! apa maksudmu?”
teriakku bingung sekaligus kesal.
Apa wanita yang dibicarakannya itu Eun Sun?? hatiku
bertanya-tanya.
~~Key P.O.V End ~~
Key memandangi namja
itu hingga menghilang di tikungan. Kebingungan terlihat jelas di raut wajahnya.
Key mengalihkan pandangannya pada serpihan kalung di tangannya, ia memandnag
kalung itu dalam.
Ada sedikit goresan
luka dihatinya. Goresan yang mungkin sebentar lagi akan menjadi lebih besar dan
terbuka.
*****
==Backsound :
SHINee—Quasimodo==
“Eun Sun..” panggil
seorang namja lirih. Eun Sun memandang namja itu dingin, tak terlihat sedikitpun
belas kasih untuk namja malang itu darinya.
“Ne, Leeteuk oppa.
Katakan apa maumu sekarang…” jawab Eun Sun datar.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar