Jumat, 16 September 2011

[FF] Honey - Part 9



Author : Puthrie Shairis As
Judul   : ~ Honey ~
Genre  : Romance, komedi (?)
Type    : Series
Cast     : Hanna Scharen Karl a.k.a Hanna, Han Soo Yun a.k.a You (Reader), Kim Kibum a.k.a Key SHINee, Lee Jinki a.k.a Onew SHINee, Choi Minho a.k.a Minho SHINee, Kim Jonghyun a.k.a Jonghyun SHINee, dan Lee Taemin a.k.a Taemin SHINee
Other Cast  : Park Jun Hea a.k.a Jung Hea, dan Paul ( yang lain, tergantung perkembangan cerita)

Part 9
“Kau.. bisakah kau berhenti mendekatinya? Mendekati Hanna?” tanya Taemin serius. Jonghyun terdiam, ia memandang Taemin sesaat lalu meletakkan barbel di tangannya di tempatnya lalu kembali berbalik memandang Taemin lekat.
“Tidak, aku tidak bisa” jawab Jonghyun  tak kalah serius.
Taemin tercengang, jantungnya berdegup kencang, ia terus menatap Jonghyun hampir tak berkedip. Otaknya berpikir cepat, berusaha menangkap maksud tersirat dari kata-kata Jonghyun tadi.
Taemin menelan ludah, “hyung.. a.. apa maksudmu? Apa kau…” kata-kata Taemin menganggantung, ia tampak benar-benar tak sanggup untuk melanjutkannya.
Hening…
“Sudah tidak ada lagi yang ingin kau katakana Taemin-ah? kalau begitu kita pulang saja, aku sangat lapar” kata Jonghyun setelah menunggu Taemin yang tak kunjung bicara.
Jonghyun berdiri dari duduknya dan beranjak berjalan menuju pintu keluar gym, meninggalkan Taemin yang masih terdiam di tempatnya berdiri.
“Hyung…” panggil Taemin pelan, terdengar lebih seperti berbisik.
“itu… tidak benar kan?” gumamnya lirih.
Sementara itu….
Jonghyun berjalan kembali menuju Dorm, tiba-tiba langkahnya melambat, ia mendongak kebelakang, tak ada Taemin di sana.
“Taemin-ah?” panggil Jonghyun ragu.
“Kemana dia?” gumam Jonghyun bingung. Beberapa saat ia tampak berpikir, lalu sedetik kemudian otaknya menangkap sesuatu yang lain.
“Mwo? Apa tadi aku bilang tidak pada Taemin-ah?” seru Jonghyun kaget begitu mengingat apa yang ia katakana pada Taemin-ah saat di gym tadi.
“Omo, kenapa aku bisa tidak menyadari saat aku berkata ‘tidak’?” gumam Jonghyun bingung sembari menggaruk-garuk kepalanya yang nggak gatal.
Ia berpikir keras, tapi bukannya jawaban atas itu yang muncul di benaknya, tetapi raut wajah Hanna saat ia cemberut dan merengek yang terlihat di otaknya. Jonghyun terdiam, ia menelan ludah.
“Apa… Ah.. Anio…” elak Jonghyun cepat seraya menggeleng-gelengkan kepalanya cepat.
“Tentu saja tidak, Hanna terlalu kekanak-kanakan, dia masih di bawah umur, hehehe”  kata Jonghyun cengegesan dan kembali berjalan kembali ke dorm. Tapi walaupun begitu, sudut hatinya ia merasa mulai sedikit gelisah.
Anio… Anio… pasti bukan.
Aku akan menjelaskannya pada Taemin nanti’ Pikir Jonghyun.
******
“kemana mereka? Kenapa belum kembali juga?” tanya Key heran di sela-sela kegiatannya merapihkan meja makan.
“Maksudmu Taemin dan Jonghyun hyung?” Minho balik bertanya.
“Tentu saja, menurutmu siapa lagi selalin kedua makhluk ajaib itu” Oceh Key.
Minho menggeleng, lalu mengangkat kedua bahunya dan beranjak menuju kamar. Sementara itu Onew masih diam di tempat duduknya sambil sesekali melirik Hanna yang tampak tidak perduli dan tetap asyik dengan sarapannya.
Suasana di ruangan itupun kembali hening, Key tampak sibuk dengan cucian piringnya, sementara Minho sudah menghilang di balik pintu kamar. Onew dan Hannapun hanya saling diam, yang terdengar hanya bunyi sendok dan garpu yang menyentuh piring sarapan Hanna.
Onew mendesah pelan, ia kembali menengok kea rah pintu utama dorm. Pintu itu masih tertutup rapat, tidak ada tanda-tanda sedikitpun pintu itu akan terbuka, dan itu artinya Taemin dan Jonghyun tampak akan segera pulang.
“kenapa mereka lama sekali?” pikir Onew cemas. Kemudian entah untuk yang keberapa kalinya Onew kembali menatap Hanna yang duduk di depannya, “kau tidak peduli?” mulai Onew akhirnya.
Hanna tak menjawab, ia tampak berusaha menyibukkan diri dengan piring sarapannya.
“Bagaimana kalau mereka bertengkar karena kau? Kau tidak khawatir?” tanya Onew lagi.
“Aku tidak peduli, itu bukan urusanku” jawab Hanna dingin tanpa balik memandang Onew sedikitpun.
“Benarkah?” tantang Onew sembari kembali melirik sepiring spaghetti Hanna yang sejak tadi terus di aduk tanpa di makannya sedikit.
Sejak tadi Onew terus memperhatikan Hanna, yeoja cantik itu sama sekali belum memakan sesuap pun sarapannya, ia terlihat gelisah walaupun tak ia tunjukkan secara terang-terangan.
Hanna meletakkan sendok dan garpu di tangannya di meja, kini ia beralih menatap Onew tepat di kedua bola matanya.
“ini tidak ada hubungannya denganku, jadi… kalaupun mereka saling membunuh satu sama lain, aku tidak peduli!” jawab Hanna tegas.
Kening Onew berkerut, “kau…” kata-kata Onew menggantung.
“Oppa… aku akan membantumu mencuci piring-piring itu” seru Hanna kembali dengan nada suara manjanya dan berjalan menghampiri Key.
Onew terus memperhatikan yeoja itu, tiba-tiba saja senyuman manis tersungging di kedua sudut bibirnya.
“kau tidak bisa membohongiku” gumam Onew geleng-geleng kepala seraya bangkit dari duduknya dan mulai bersenandung.
*****
Senyuman manis terlihat di kedua sudut bibir Minho begitu membaca pesan singkat yang masuk di ponselnya. Entah untuk yang keberapa kalinya ia terus berulang-ulang kali membacanya.
From :Han Soo Yun
Ya’ Minho-ah, aku baru saja mencari informasi tentangmu di internet. Ternyata kau ini raja tidur ya? Omo… benar-benar tidak sesuai dengan image sok keren mu itu :P
Belum lagi Minho sempat membalas, satu pesan singkat kembali masuk.
From : Han Soo Yun
Aku tidak percaya!! Mereka bilang senyuman mu bisa melelehkan wanita yang melihatnya? Benar-benar pembohong, aku tidak merasakannya sedikit pun! Kau payah, ayo perlihatkan padaku~
“Ahahaha… kau yang pembohong…” tawa Minho begitu selesai membaca pesan masuk tadi. Dengan cepat ia pun mulai mengetikkan balasan pesan.
To : Han Soo Yun
Benarkah? Bukankah kau sudah terpesona padaku sejak pertama kali kita bertemu? Oh tidak, saat kedua kalinya kita bertemu. Kekeke~ Mengaku saja, aku berhasil membuatmu terpesona bukan? Karena itu mereka menyebutku Flaming charisma
Send
Tak lama kemudian balasan pesan dari Soo Yun masuk.
Kening Minho berkerut, “cepat sekali” gumamnya menahan senyum.
From : Han Soo Yun
Huh, kau pede sekali.
Aku sama sekali tak terpesona olehmu, tapi kau yang terpesona saat melihaku kan? Ahahaha… XD
Senyuman manis itu selalu muncul tiap kali membaca pesan dari yeoja satu ini. Minho benar-benar di buat seperti orang gila olehnya, bagaimana kalau hal seperti ini (senyum-senyum sendiri) kepergok dengan hyung-hyung nya di suju? Akan menjadi gossip besar mengingat semua hyungnya itu tidak bisa di percaya.
Baru saja Minho ingin membalas, tiba-tiba saja ia mengurungkan niatnya. Ia tampak berpikir, lalu di liriknya jam weker di dekat tempat tidurnya. Waktu sudah menujukkan pukul 07.45 pagi. Minho tersenyum sumringah, lalu menekan beberapa tombol di ponselnya dan mulai menelpon seseorang.
“yeoboseyo?” jawab seorang yeoja di sebrang.
“Soo Yun-ssi, apa kau ada waktu siang ini?” tanya Minho to the point.
“M..Mwo?” jawab Soo Yun kaget.
“Aku ingin mengajakmu makan siang bersama hari ini, kau ada waktu?” tanya Minho lagi.
“Ma..makan siang? Denganku? Hiammmppp…” terdengar kegaduhan di sebrang.
“Omo… dia mengajakku makan siang.. hiaaa…” walaupun samar terdengar Soo Yun berteriak dengan girang. Minho menahan tawa, gadis ini benar-benar berhasil menarik perhatiannya.
“ehm..ehm.. Ee-Ne, kebetulan siang ini aku kosong, kau bisa menjemputku sepulang dari universitas” jawab Soo Yun akhirnya.
“Oh, baiklah. Sampai ketemu nanti siang” balas Minho sebelum akhirnya mematikan hubungan telponnya. Ia tersenyum sumringah sembari terus memandangi ponselnya. Tanpa ia ketahui, semejak tadi, ada seseorang yang terus mengamatinya, mendengarkan semua pembicaraan tadi.
“Minho-ssi…” gumam orang itu pelan.
*****
Key menatap pantulan dirinya di cermin, ia menatap dirinya penuh rasa percaya diri.
“aku lah, almighty Key” ucapnya bangga.
Key menatap pantulan dirinya dari ujung rambut sampai ujung kaki, “mana mungkin ada yeoja yang bias menolak pesonaku!” gumamnya. Tetapi sesaat kemudian, pikirannya kembali membawanya pada kenangan saat ia dan Soo Yun bertemu.
“Huh, gadis itu… dia menyebalkan, kenapa eomma bias berpikir untuk menjodohkanku dengan wanita sepertinya?” oceh Key cerewet.
“Wanita sepertinya tidak akan pernah mendapatkan pacar, atau jangan-jangan dia akan menjadi perawan tua sepanjang hidupnya. Kekeke” ucap Key terkekeh geli.
Kreekk…
Terdengar pintu kamar terbuka.
Key memandang ke sumber suara, di sana terlihat Taemin berjalan memasuki kamar dengan lemas dan tak bersemangat. Kening Key berkerut, ia memandang Taemin heran.
“ada apa? Kau sakit?” Tanya Key penasaran.
“anio..” jawab Taemin malas seraya bergerak menuju tempat tidur.
“Ya’!! kau ini.. jangan malas-malasan \taemin-ah, ini sudah siang! Walaupun jadwalmu kosong setidaknya kau bias mengisi waktumu dengan belajar!” oceh Key seraya memukul pantat Taemin keras.
Taemin tak bereaksi.
Kening Key kembali berkerut, Taemin tampak aneh, biasanya akan akan langsung berteriak dan mengeluh bila Key memukul dan menceramahinya. Tapi sekarang…
“apa terjadi sesuatu?” Tanya Key curiga.
Taemin tak menjawab.
Ia menenggelamkan wajahnya di bantal dan tak bergerak sedikitpun.
Key menatap Taemin kesal, “baiklah kalau kau tidak mau cerita, aku akan keluar. Aku harus pergi, aku akan pulang malam karena ada acara yang harus aku isi hari ini” seru Key sedikit kesal seraya berjalan keluar kamar.
Tapi baru saja ia mencapai ambang pintu, tiba-tiba Taemin angkat bicara.
“hyung..” panggilnya.
Langkah Key terhenti, ia berbalik menatap Taemin.
“apa yang akan kau lakukan, saat orang yang kau sukai .. mungkin… akan di rebut oleh orang yang sangat kau percayai?” Tanya Taemin Tanya berbalik menatap Key sedikitpun.
“Mwo?” seru Key kaget.
“Aku… tidak mau membenci orang yang ku hormati hanya karena seorang yeoja yang bahkan belum tentu menyukaiku, tapi.. kalau hyung ada di posisiku sekarang, hyung juga pasti…” kata-kata Taemin menggantung.
Key terdiam, tiba-tiba saja firasat buruk menggerayangi hatinya.
“Taemin-ah, kau tidak melakukan apapun kan?” tanya Key hati-hati.
Taemin tak menjawab.
Key menelan ludah, ia mulai berpikir keras.
“Jonghyun hyung!” seru Key tiba-tiba.
“OMONNA!!!!!! KEY!!!!” Panggil Onew tiba-tiba. Key berbalik dan mendapati hyungnya itu terengah-engah dengan wajah pucat pasi.
“Jonghyun hyung!!!!” ucapnya panic.
TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar