Author : Puthrie Shairis As
Judul : ~ Honey ~
Genre :
Romance, komedi (?)
Type :
Series
Cast : Hanna Scharen Karl a.k.a Hanna, Han Soo
Yun a.k.a You (Reader), Kim Kibum a.k.a Key SHINee, Lee Jinki a.k.a Onew
SHINee, Choi Minho a.k.a Minho SHINee, Kim Jonghyun a.k.a Jonghyun SHINee, dan
Lee Taemin a.k.a Taemin SHINee
Other
Cast : Park Jung Hea a.k.a Jung Hea,
Nicole KARA, dan Paul ( yang lain, tergantung perkembangan cerita)
Part 17
“ada apa? Apa yang kalian bicarakan sayang? Tadi Key tiba-tiba
mengatakan kalian putus hubungan, ia menolak pernikahan kalian ….”
Duuaaarrrrr
Kata-kata itu bagaikan petri yang menyambar di telinga Soo Yun. Tangis
nya semakin keras, terdengar begitu memilukan, eommanya hanya diam dan ikut
menangis mendengar tangisan puteri kesayangannya itu.
“ibu… aku tidak mau… aku tidak mau berpisah. Aku mencintainya ibu…”
isak Soo Yun di tengah tangisnya.
Eomma Soo Yun mengangguk-angguk kecil dan menarik pundak Soo Yun untuk
masuk ke dalam pelukannya. Ia membelai rambut Soo Yun penuh sayang.
“dia tidak mau mendengar. Dia tidak mau mendengarkanku. Ia membenciku
ibu…” lanjut Soo Yun semakin keras.
“Sudah berakhir eomma, ia tak mau memberiku kesempatan… atau mungkin,
aku memang tak pantas untuk mendapatkan sebuah kesempatan kedua…. Dia
membenciku…”
“Kalau begitu, kita cari saja laki-laki yang lebih baik dari dia” ucap
Appa Soo Yun tiba-tiba.
Soo Yun tersentak kaget, ia mengangkat wajahnya dan memandang Appa nya
yang terlihat marah dan murka.
“Untuk apa kau menangisi namja seperti dia??! Ini semua salah ayah,
ayah sudah salah memilihkan calon suami yang baik untukmu!!” lanjutnya.
“baiklah, kalau memang benar kata-kata Key bahwa kau berselingkuh
dengan temannya, ayah juga tidak bisa memarahinya dan menyalahkan keputusan anak
itu untuk putus, tapi… demi kebaikanmu, ayah akan nikahkan saja kau dengan
pacarmu itu, Choi Minho…” ucap Appa Soo Yun tegas.
“kau menyukainya kan?”
******
-Key P.O.V-
“Arrghh… Sial!! Dia mengakuinya!! Kata-kata yang sama sekali tak ingin
ku dengar!!! Kau bodoh Han Soo Yun!! Benar-benar Bodoh!!” maki ku seraya
semakin mempercepat laju mobil yang ku kendarai.
aku kesal, aku sebal, aku benar-benar marah. Ini pertama kalinya aku
merasa semarah ini. Saat itu, tiba-tiba saja aku merasa begitu emosi saat Soo
Yun bilang dia menyukai Minho. Minho.. Minho.. dan Minho…
Namja itu.
Choi Minho.
Kenapa harus dia??
Dan
selalu dia??
Kenapa
bukan aku?
Kenapa bukan aku yang ia sukai?
Apa kekuranganku?
Baik, mungkin aku kasar, sering berteriak dan
cerewet, tapi apa hanya karena itu? Hanya karena itu kah? Hanya karena alasan
itukah ia mengkhiantiku? Bahkan sejak awal? Saat semua ini baru saja akan di
mulai??
Arrggghhh…
Dasar
peramal tua!! Dia bilang semuanya akan baik-baik saja? Dia bilang semuanya akan
lancar?????
-Key P.O.V End-
******
Key mengacak-acak
rambutnya frustasi. Semua masalah ini benar-benar membuatnya hampir gila.
Dengan malas ia
berjalan memasuki dorm, sekarang ia merasa benar-benar pusing dan kacau. Ia
lelah, ia merasa perlu beristirahat dan menenangkan diri sejenak.
Saat tangannya hendak
menggapai knop pintu kamar, tiba-tiba saja pintu itu terlebih dahulu di buka
dari dalam.
“Oh Key, kau sudah
pulang?” tegur Onew. Key mengangguk kecil, “Aku rasa aku perlu tidur sebentar”
jawabnya.
Onew mengangguk-angguk
mengerti, “ya, kau terlihat lelah. Beristirahatlah” balas Onew seraya menepuk
pundak Key pelan dan berjalan menuju dapur.
Key mengalihkan
pandangannya ke dalam kamar saat tiba-tiba Minho membuka pintu semakin lebar
dan hendak menyusul Onew di depan. Minho terdiam, ia dan Key saling
berpandangan beberapa saat.
“Ee- kau sudah pulang?
Ku pikir kau akan pulang larut, apa urusanmu sudah selesai?” mulai Minho
canggung.
Key diam. Ia tak
menjawab, Ia hanya terus memandang Minho tajam. Tangannya mengepal kuat, tiba-tiba
saja amarah yang tadi sempat menghilang kini muncul kembali.
“A-a baiklah, aku pergi
dulu, istirahatlah” kata Minho lagi yang melihat Key tampak tidak berminat
bicara dengannya.
Saat Minho berjalan
melewati Key, tiba-tiba saja Key bicara “benar, semua urusanku sudah selesai”
Langkah Minho terhenti,
ia mendongak dan memandang Key yang masih menatap lurus ke dalam kamar.
“terima kasih, semuanya
karena kau. Akhirnya aku punya alasan untuk menghentikan semua rencana gila
para orang tua itu” lanjutnya seraya berjalan memasuki kamar dan membanting
pintu dengan keras.
“karena aku? Rencana
gila para orang tua? Selesai?” gumam Minho bingung.
Sejenak ia tampak
berpikir keras, berusaha memahami kata-kata Key barusan.
“Jangan-jangan…”
gumamnya tiba-tiba. Wajahnya berubah pucat pasi, ia memandangi pintu kamar itu
beberapa lama, “tidak mungkin!”
Di saat yang sama,
tanpa ada yang tau, sejak tadi Hanna terus memperhatikan mereka berdua. Hanna
memandang Minho datar, lalu beralih pada pintu kamar yang tertutup rapat itu.
“oppa, kau bilang kau
tidak akan mungkin menyukai yeoja itu… kau bohong” gumamnya pelan, nyaris
berbisik.
******
Soo Yun memandangi
pantulan dirinya di cermin. Wajahnya pucat, bibirnya kering tetapi mata dan
hidungnya memerah karena semalaman terus menangis. Ia tersenyum kecut.
“aku jelek sekali,
pantas saja Key tidak menyukaiku” gumamnya berusaha menghibur diri sendiri.
Tapi bukannya merasa lebih baik, ia malah kembali menangis.
“kau tega sekali Key…
apa kau benar-benar serius? Kau benar-benar mau putus begitu saja denganku?
Pasti bohong…” ucapnya lirih.
Ia menunduk dan
memandangi cincin yang melingkar manis di jari manisnya. Ia menarik tangannya
dan mencium cincin itu lama penuh sayang.
“aku bersyukur cincin
ini tidak bisa lepas” tawanya canggung.
“aku tidak bisa begini,
aku harus menemuinya. Ini semua salah paham, lagipula aku ini tunangannya.
Putus secara sepihak tidak berarti apa-apa, benar kan?” tanyanya pada pantulan
dirinya di cermin.
“aku harus tampil
cantik” lanjut Soo Yun seraya berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kamar
mandi. Entah apa yang ia pikirkan, ia pasti sudah gila.
Ia tau jika ia menemui
Key lagi, namja itu pasti akan mencacinya lagi seperti semalam. Tapi baginya
itu tidak masalah, terus di makipun tak apa, asalkan Key, bisa berada di
dekatnya.
“Aku tidak bisa,
denganmu Minho”
******
Key duduk diam di tepi
tempat tidurnya, ia menunduk dan memandnag lurus kearah lantai. Semalaman ia
benar-benar tidak bisa tidur, memejamkan matapun rasanya tidak bisa. Yang ada
di kepalanya saat itu hanya Han Soo Yun.
Ia masih ingat dengan
jelas saat semalam yeoja cantik itu menangis di depannya. Key mengigit bibir.
Entah kenapa ia merasa terlalu keras dengan yeoja itu, tapi begitu ingat apa
yang di katakana Soo Yun.
“aku memang berkencan dengan Minho, aku memang
menyukainya, tapi aku mencin…”
“Arrgghh… kenapa aku begitu risau? Yeoja jelek itu memang pantas di
perlakukan seperti itu!” serunya tiba-tiba.
Kini ia beralih memandang cincin di jari manisnya, ia kembali kesal.
Ia mencoba untuk melepaskan cincin itu.
“Sial!!! Kenapa tidak bisa lepas??” makinya kesal.
Key tak mau menyerah, tiap kali mengingat kata-kata Soo Yun semalam,
hasrat untuk membuang cincin itu jauh-jauh menjadi semakin besar. Ia terus
mencoba, walaupun sudah di rasakannya jarinya terasa begitu perih dan nyeri.
Klupp..
Tiba-tiba saja cincin itu bergerak, Key terdiam. Di tariknya
pelan-pelan cincin itu keluar dari jari manisnya.
“Huh, Berhasil…” gumamnya pelan.
Di letakkannya cincin itu di telapak tangannya. ia memandanginya
sejenak, tiba-tiba saja ingatan akan hari itu, hari di mana ia dan Soo Yun
bertengkar di toko perhiasan itu kembali tergambar jelas di otaknya.
Ia tersenyum kecut, “benar-benar yeoja bodoh, dia berani melawanku”
gumamnya pelan.
Entah apa yang merasukinya, bukannya membuang cincin itu seperti
rencana nya semula, ia malah memasang lagi cincin tadi di jari manisnya.
“cincin ini milikku, juga pilihanku, kenapa harus aku buang??” katanya
meyakinkan diri untuk tetap membiarkan cincin itu di jarinya. Tanpa ia sadari,
senyuman manis, walaupun tipis tersungging di kedua sudut bibirnya. Mungkin
sangat sulit baginya untuk mengerti, untuk memahami perasaannya sendiri.
******
“Hanna, kau mau kemana? Rapi sekali?” tanya Onew penasaran sambil
mencomot roti bakar sarapannya.
“aku mau pergi jalan-jalan…” jawab Hanna ragu.
“Aaa- jangan-jangan kau mau pergi berkencan dengan Taemin ya?” tembak
Jonghyun jail.
“M..mwo?? Ani.. tidak, itu tidak mungkin!” elak Hanna kaget.
Jonghyun dan Onew yang melihat itu hanya cengar-cengir cengegesan,
sementara Minho hanya geleng-geleng kepala.
“hyung, berhenti menggoda Hanna” celetuk Key tiba-tiba.
“Aku tidak menggodanya, aku hanya menebaknya” jawab Jonghyun membela
diri. Key balik memandang Hanna, di pandanginya yeoja itu dari unjung rambut
sampai ujung kaki. Ia terlihat sangat rapi, dia juga berdandan.
Kening Key berkerut, “kau mau kencan?” tanya Key spontan.
Hanna terdiam, ia mengigit bibir.
“pagi hyung…” sapa Taemin tiba-tiba yang berjalan mendekati meja
makan. Secara refleks ke-4 namja tampan itupun mendongak dan memandang ke arah
Taemin.
Minho yang baru saja hendak menenguk minumannya mendadak tersedak dan
menyemburkan air itu keluar.
“Taemin!! Kau berdandan??” pekik Minho kaget.
Sementara Jonghyun dan Onew kembali cengar-cengir.
“sudah ku bilang, lihat, Taemin rapi sekali” celetuk Jonghyun
cengegesan.
Key masih diam. Ia memandang Hanna dan Taemin bergantian.
“Aku ikut!” serunya tiba-tiba.
“Mwo??” pekik Taemin, Jonghyun dan Onew bersamaan.
“kenapa? Memangnya kalian benar-benar berkencan?” tanya Key
berpura-pura tak mengerti.
Wajah Taemin merona, ia melirik Hanna yang sejak tadi hanya diam.
“kalau begitu, aku ganti baju dulu” lanjut Key seraya berlari ke dalam
kamar.
“Ah~ Key mengganggu saja, baiklah, kalau gitu sekalian saja, aku juga
ikut!” lanjut Jonghyun enteng.
“aku juga, hehehe” sambung Onew.
“hyung….” Panggil Taemin memelas.
“Apa? kau melarang kami ikut??” tantang Jonghyun. Taemin cemberut, ia
tersudut. Mana mungkin dia bilang ‘iya’
“Aku sudah siap, Hanna, A-yo” seru Key yang tiba-tiba keluar dari
kamar dengan berpakaian rapi dan berjalan mendekati Hanna. Key menarik lengan
Hanna pelan dan menggandengnya seraya berjalan menuju pintu keluar dorm.
Hanna tak memberontak, jujur saja ia sedikit kaget dan senang, tapi
bersamaan dengan itu juga hatinya terasa begitu sakit. Dia tau Key hanya
berusaha untuk bersenang-senang, berusaha untuk melupakan masalahnya dengan Soo
Yun.
“Baiklah, Kajja, kita pergi ke Lotte World!” seru Jonghyun semangat.
“Minho-ah, kau juga harus ikut” tarik Onew memaksa. Dengan ogah-ogahan
Minho berdiri dari duduknya dan berjalan mengikuti Onew dan Jonghyun di depan.
Begitu berpapasan dengan Taemin yang tampak lesu, Minho hanya tersenyum kecil.
“tenang saja, kita akan bersenang-senang” hibur Minho seraya merangkul
Taemin dan mengajaknya pergi.
Sementara itu…
Key baru saja membuka pintu utama dorm saat tiba-tiba di lihatnya Soo
Yun berdiri di sana. Key terdiam, begitu juga dengan Soo Yun. Beberapa saat
mereka saling berpandangan, tapi sedetik kemudian.
“Ah, Kajja Hanna” seru Key tiba-tiba seraya menarik Hanna dan berjalan
melewati Soo Yun begitu saja, seolah-olah yeoja itu tak ada di sana.
Soo Yun tercekat, rasanya sakit sekali. Ia tau ini akan terjadi, ia
tau jika datang ke sini dia akan terluka, tapi tetap saja, matanya mengikuti
Key yang berjalan menjauh sambil menggandeng jemari-jemari Hanna erat.
“Oh, Soo Yun, kau datang ke mari?” tegur Onew tiba-tiba.
“kebetulan sekali, kalau begitu ikut kita aja sekalian. Kami mau ke
taman hiburan” ajak Jonghyun di belakang Onew.
“Nunna, Omo… tadi Key hyung… kalian bertengkar?” tanya Taemin dan
Minho yang baru muncul dari pintu.
Soo Yun memandang Minho sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke
lantai, entah kenapa ia tidak berani menatap Minho.
“sudahlah, Key memang begitu. Dia keras kepala, kau ikut kami saja.
Ayo!” tarik Jonghyun dan memaksa Soo Yun untuk ikut bersama mereka.
“Ah, ti..tidak usah, aku pulang saja” tolak Soo Yun.
“sudahlah, tidak apa-apa, lebih banyak orang lebih asyik” jawab Onew.
Di belakang, Minho hanya diam, ia memandangi Soo Yun yang terlihat
pasrah mengikuti Jonghyun dan Onew yang menyeretnya. Yeoja itu tampak menunduk
dan gelisah.
“Hhh… Apa benar ini semua karena aku?” gumam Minho lirih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar