Senin, 05 Desember 2011

[FF] STEP - Part 1

Holala~
Annyeong readers, Aku datang membawa FF tergaje (?) ku hari ini. Kekeke~
oh iya, sebelumnya ijin dulu sama yang punya photo. Unnie-unnie sama oppa ulzzang, ijin pinjem buat jadi cast ya? wkwkwk... siapa tau mereka liat xD *abaikan*

Bagi ada yang baru nyasar ke FF ini, sebelum baca Part 1, jangan lupa baca prolognya dulu ya.
Bisa klik di sini ---> STEP Prolog

Juga sekalian memINGATkan. FF ini hanya IMAJINASI author. Nggak ada hubungannya sama kejadian beneran di dunia nyata. OKE?

Sipppp. kalau gitu langsung aja ya --->


Title : STEP
Author : Puthrie Shairis As
Genre : Romance, Friendship
Lenght : Chaptered
Main cast :  SHINee, Choi Eun Ji, Shin Soo Hyo, Yoo Shin Yeong, Goo Hye Sun, Nam Sang-mi
Support Cast : Park Hyung Seok, Kang Eun Bi
Disclaimer : This story and the plot ia originally mine. This story is a FICTION , just my IMAGINARY and the cast is NOT REAL. No bashing, No plagiant and just enjoy it guys ^^V

Part 1
Gedung SMent sudah tampak ramai dengan trainee-trainee yang lulus seleksi kemarin. Hari ini, sesuai dengan pemberitahuan dari pihak SMent, para Trainee baru di minta untuk datang karena akan di adakan pertemuan dan sambutan kecil oleh CEO SMent kala itu, Lee Soo Man.
Beberapa dari trainee-trainee baru yang memasuki gedung tampak begitu takjub dan terkesan dengan pola arsitektur gedung itu yang terkesan sangat megah. Di tambah lagi, artis-artis yang berada di bawah naungan management itu terlihat mondar-mandir di sepanjang lobi gedung. Trainee yeoja-yeoja itu tentu saja mulai histeris saat melihat idolanya melintas dan melemparkan senyuman ramah pada mereka.
Di antara puluhan trainee-trainee baru itu, terlihat seorang yeoja tengah berdiri diam di sudut lobi di dekat pintu masuk. Tubuhnya tinggi semapai, lekuk tubuhnya juga bisa di katakan sangat ideal. Yeoja itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru lobi, ia bukannya kebingungan karena tersesat, melainkan sedang mencari seseorang. Mencari sosok yang menjadi point utama alasan kenapa ia mengikuti audisi SMent hari itu. Alasan utama kenapa ia begitu ingin bergabung dengan managament ini.
 “Onew hyung!” tendengar teriakkan seseorang dari arah pintu di sisi timur dari tempat yeoja tadi berdiri. Mendangar nama tadi sebut, refleks yeoja itu menoleh.
DEG
Yeoja itu terdiam membatu di tempatnya begitu kedua bola mata indahnya akhirnya menemukkan sosok itu. Sosok namja yang ia cari. Yeoja itu terus saja memandangi Onew dalam diam. Ia mengamati wajah imut dan mata sipit namja tampan itu. Seutas senyuman manis tersungging di kedua sudut bibirnya melihat tingkah Onew yang masih tampak sangat polos sama seperti dulu.
“Tetap tak berubah..” gumamnya masih dengan seutas senyuman manis di kedua sudut bibir kecilnya. “Eun Ji unnie!!!” panggil seseorang tiba-tiba. Mendengar namanya di sebut, refleks yeoja tadi menoleh. Ia menyunggingkan senyuman manisnya saat melihat seorang yeoja muda dan cantik tengah melambai dan melemparkan senyuman lebarnya padanya.
Yeoja cantik itu berjalan cepat menghampirinya, “Unnie! Kau juga lolos? Kyaaaa.. kenapa tidak bilang? Jadi kita bisa berangkat sama-sama tadi!” protesnya.
Eun Ji tersenyum tipis, yeoja ini adalah juniornya saat di SMA.“Mianhae Shin Yeong-ah, unnie lupa. Kau juga, kali ini lolos. Chukkae saeng” Eun Ji menepuk lengan Shin Yeong lembut. Shin Yeong terkekeh geli, “Ne. Tentu saja kali ini aku berhasil eonn, akhirnya mereka semua bisa melihat bakatku juga. Hehehe” katanya sembari membentuk huruf V dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya.
“Oo-kajja eonn, kita hampir terlambat” tiba-tiba Shin Yeong menarik lengan Eun Ji dan mengajaknya untuk naik ke lantai dua untuk sampai di ruang pertemuan yang di janjikan. Eun Ji hanya mengangguk kecil dan menurut, tapi di sepersekian detik saat ia melewati lobi untuk mencapai anak tangga, sekilas ia kembali melirik Onew yang tampak merapikan pakaiannya. Eun Ji kembali tersenyum tipis, rasanya sudah lama sekali. Akhirnya, ketemu. Pikirnya.
***
“Sang mi-ah, setelah hari ini nanti, kau akan tinggal di asrama, begitu kan?” tanya seorang wanita paruh baya dengan penampilan yang sangat sederhana dan raut wajah yang berubah sedih.
Sang mi yang tadinya sedang sibuk mengemas barang-barangnya mendadak berhenti. Ia menoleh dan mendapati sang ibu nyaris menangis karenanya. “Eomma, aku akan baik-baik saja. Aku akan makan dengan teratur. Aku janji. Nanti aku pasti akan berhasil. Saat aku sudah bisa mencari uang lebih banyak, eomma tidak perlu bekerja di rumah makan Jo ahjussi lagi” Sang mi meraih lengan ibunya dan berusaha meyakinkan wanita paruh baya itu.
Eomma Sang-mi mengangguk kecil menahan tangis. Rasanya ia benar-benar tak rela membiarkan puteri semata wayangnya itu pergi jauh darinya. “Tapi berjanjilah, kau tidak akan pernah bolos dari sekolah dan tidak bekerja terlalu keras. Ibu tidak mau mendengarmu jatuh sakit lagi” ucapnya lirih.
Sang mi tersenyum simpul. “Ne eomma. Ayolah, jangan sedih seperti ini. Aku bukannya mau pergi keluar negeri. Aku berjanji akan menjaga diriku, tapi eomma juga harus janji, kau harus menjaga kesehatanmu. Makan yang teratur, dan jangan sekali-kali mau di ajak minum soju sama Jo ahjumma! Aku tidak suka melihat ibu mabuk” balas Sang mi berlagak marah.
Ia dan eommanya pun saling bertukar pandang, mereka saling melemparkan senyum sebelum akhirnya berpelukkan. “Jaga dirimu sayang. Ibu akan selalu mendukungmu di sini” bisik eommanya lagi.
“Ne. Nah, sekarang aku harus pergi. Kami ada pertemuan di gedung management” Sang-mi melepaskan pelukannya lalu meraih ranselnya dan hand bagnya.
“Oh, tunggu sebentar. Ini, ibu sudah buatkan bekal makan siang untukmu. Makanlah yang banyak. Arra?” tahan eommanya tiba-tiba seraya menyerahkan sebuah kotak bekal berukuran jumbo yang sudah terbungkus rapi dengan kain.
Sang mi memandang eommanya penuh haru. Ia mengambil alih kotak bekal tadi dan mengecup pipi eommanya penuh sayang. “Aku akan kembali. Aku pergi eomma. Jaga dirimu!” pamitnya seraya berjalan keluar rumah. Meletakkan hand bag dan kotak bekal tadi di keranjang sepedanya lalu melaju dengan cepat membelah jalanan kota Seoul.


***
“Soo Hyo-ah, sana cepat pergi! Nanti kau terlambat!” Eomma Soo Hyo mendorong puterinya itu menuju pintu keluar dengan paksa.
“Aigo~ Umma! Aku masih belum selesai membereskan barang-barangku” elak Soo Hyo menahan gerak eommanya.
“Anio. Semua barangmu sudah eomma rapikan tadi malam. Sekarang pergilah. Kau harus menjadi orang terkenal. Buat umma bangga!” sergah eommanya lagi. Soo Hyo menghela nafas pasrah. Ia meraih ranselnya yang sudah siap si dekat pintu keluar rumah. Setelah berpamitan, ia pun berjalan pergi walau dengan niat yang sedikit enggan.
“Haaa.. Umma keterlaluan! Aisshh.. kenapa aku harus melakukan ini? Seharusnya aku menolak saja waktu umma memintaku untuk ikut audisi” gerutunya.
Soo Hyo pun berjalan menuruni bukit di kompleks perumahannya. Untuk menuju halte, ia harus berjalan sedikit lebih jauh dari rumah. Saat sampai di perempatan, tiba-tiba mata Soo Hyo secara tak sengaja melihat sebuah toko majalah di dekat sana. Iseng-iseng yeoja itu memutuskan untuk mampir sebentar.
Toko majalah tadi tampak sangat ramai dengan yeoja-yeoja yang sesekali terlihat berteriak histeris, dan bahkan ada yang sampai menangis saat membaca salah satu artikel di sana.
Kening Soo Hyo berkerut, “Ahjussi, apa yang di lihat gadis-gadis itu?” tanyanya penasaran pada seorang paman pemilik toko majalah itu. “Ooh ini. Lihat ini. Jonghyung SHINee kabarnya ketahuan pergi berkencan dengan artis cantik Shin Sekyung beberapa waktu yang lalu” tunjuk paman tadi pada sebuah artikel di halaman depan sebuah majalah yang di bawanya.
Soo Hyo mengambil alih majalah tadi dan mengamati, di sana terlihat beberapa foto seorang namja dan yeoja yang tengah asyik berjalan berduaan. Mereka terlihat sangat akrab dan dekat.


“Jonghyung?” gumam Soo Hyo pelan. Yeoja itu tampak berpikir, siapa?
***
“Onew hyung, kenapa di sini ramai sekali?” tanya Taemin bingung saat melihat lobi gedung SMent yang tampak ramai.
“Trainee baru, mungkin mereka ada pertemuan” jawab Onew menduga-duga.
Taemin hanya mengangguk-angguk kecil. Sekilas ia melirik Key yang sejak tadi tampak memperhatikan satu per satu Trainee yang melintas, keningnya berkerut. “Nugu? Siapa yang kau cari hyung?” tegur Taemin penasaran.
Key melirik Taemin sekilas, “Anio. Aku hanya melihat-lihat” elak Key tapi setelah itu ia kembali mencari. Sebenarnya Key hanya iseng, siapa tau ia bisa melihat yeoja kemarin lagi hari ini. Entahlah, hanya penasaran. Begitu pemikirannya.
“Hey, Ppalli. Kita harus pergi sekarang” tegur Minho.
Merekapun berjalan keluar gedung menuju mobil van putih yang sudah menunggu mereka di depan. Ke-4 member yang lain sudah berjalan lebih cepat, tapi Minho mendadak berhenti. Matanya secara tak sengaja menangkap sosok seorang yeoja tengah berdiri diam dan memandangi gedung SMent tanpa suara.
Rambutnya coklat bergelombang. Kulitnya putih susu bersih.Yeoja itu menggunakan jaket panjang kebiruan dan topi rajutan abu-abu yang biasa di gunakan di musim dingin. Ia juga menggunakan kaca mata hitam-orange, tetapi kedua mata indahnya masih tetap bisa terlihat dengan jelas.
Minho tertegun sesaat. Yeoja itu benar-benar cantik. Tanpa sadar Minho terus memperhatikan yeoja itu. Matanya terus saja menatap yeoja itu seakan terpesona akan daya tariknya. Di saat itulah, entah kebetulan atau apa, mungkin yeoja itu sadar ada yang memperhatikannya, akhirnya ia menoleh memandang Minho yang jauh beberapa meter darinya.
DEG
Tatapan mereka bertemu. Minho terkesiap. Dengan cepat Minho mengalihkan pandangannya ke sembarang arah. Bisa di rasakannya jantungnya berdegup dengan sangat cepat.
Di sisi lain, yeoja tadi masih diam dan memandangi Minho sejenak. Lalu tiba-tiba yeoja itu berbalik dan beranjak pergi meninggalkan gedung SMent. Tapi baru selangkah ia berjalan, tiba-tiba beberapa orang staff SMent yang melihatnya bergegas berlari menghampirinya dan menahannya.
“Nona Goo Hye Sun!! Tahan sebentar!! Tunggu!!” seru para staff-staff tadi keras. Mendengar teriakan keras tadi, spontan Minho kembali menoleh, di lihatnya beberapa orang staaf SMent tadi menahan gerak yeoja misterius itu.
“Oh. Nona, Untunglah kami cepat mengenalimu. Kalau tidak kau pasti benar-benar akan pergi” ucap salah satu dari staff-staff tadi.
“Aigo~ Nona, masuklah. Kau sudah sampai di sini. Jangan pergi begitu saja. Kau pasti sudah memikirkan tawaran kami bukan? Nah, kalau begitu mari masuk” lanjutnya seraya memberikan jalan pada Hye Sun untuk lewat.
Yeoja itu tampak diam sejenak. Sekilas ia kembali melirik Minho dan lagi-lagi mendapati namja itu tengah memperhatikannya. “Silahkan lewat sini nona” tegur staff tadi lagi, membuyarkan lamunan yeoja cantik itu.
Walaupun tampak sedikit ragu, akhirnya Hye Sun pun berjalan mengikuti staff-staff SMent tadi memasuki gedung. Minho terus mengikuti gerak yeoja itu sebelum akhirnya menghilang di pintu masuk.
“Goo.. Hye Sun?” gumam Minho.
Namja itu tampak diam beberapa saat, lalu sedetik kemudian ia tersenyum manis dan kembali melihat ke arah pintu masuk gedung. Yeoja ini, benar-benar berhasil menarik perhatiannya.
***                                                          
Para Trainee baru sudah berhamburan keluar dari ruang pertemuan. Dengan di bantu salah satu staff, mereka semua bersama-sama pergi meninggalkan gedung SMent untuk segera di antarkan ke asrama yang hanya berjarak beberapa meter dari gedung.
Setelah tiba di sana. Mereka di bagi menjadi beberapa kelompok. 3 orang untuk satu kamar. Setelah semuanya mendapatkan teman kamar masing-masing, mereka di persilahkan untuk membawa dan merapikan barang-barang mereka.
Asrama itu tidak berukuran terlalu besar, hanya saja terdiri dari beberapa gedung yang saling terpisah. Gedung di sisi barat adalah asrama untuk Trainee baru, sedangkan gedung di sisi timur adalah asrama untuk Trainee senior. Kemudian di antara kedua gedung itu terdapat sebuah taman kecil sekedar untuk tempat para Trainee bersantai.
Para Trainee memasuki gedung. Beberapa dari mereka mulai mencari tahu letak kamar masing-masing, dan di antara trainee-trainee itu, terlihat dua orang yeoja yang sepertinya sudah menemukan kamar yang di cari.
“Aigo~ Unnie, syukurlah kita satu kamar. Hehehe” celetuk Shin Young senang.
“Ne. Sekarang ayo masuk dan rapikan barang-barang” jawab Eun Ji yang kemudian membuka pintu. Ternyata di dalam ruangan itu sudah ada orang yang lebih dulu sampai. Seorang yeoja muda terlihat sedang merapikan barang-barangnya. Begitu mengetahui ada yang datang, yeoja itu dengan cepat berdiri.
“Oh, Annyeonghaseo” sambutnya sopan seraya membungkukkan sedikit punggungnya.
“Annyeonghaseo. Kau di kamar ini juga?” tanya Shin Yeong menduga-duga.
“Ne, dan kalian berdua..?”
“Oo- Naega Yoo Shin Yeong imnida. Bangapseumnida” Shin Yeong buru-buru memperkenalkan dirinya.
“Nam Sang-mi imnida. Bangapseumnida” yeoja tadi ikut memperkenalkan diri. Sang-mi kini beralih memandang Eun Ji, “Naega Choi Eun Ji imnida. Bangapseumnida” Eun Ji tersenyum ramah.
“Waa~ Lihatlah eonni, kita mendapatkan teman sekamar yang manis sekali >,<” seru Shin Yeong semangat seraya melompat girang dan memeluk Sang-mi gemas. Sang-mi terlihat sedikit terkejut dengan sambutan dadakan itu, “Aigo~ Kau manis sekali...” Shin Yeong mencubit kedua pipi Sang-mi hingga membuat yeoja itu meringis.
“Shin Yeong-ah, jangan melakukan hal yang mengejutkannya seperti itu” tegur Eun Ji yang kemudian membawa barang-barangnya masuk.
“Oh, hehehe... Mianhae. Aku terlalu senang” jawab Shin Yeong cengegesan kemudian melepaskan pelukannya dan berjalan keluar lalu menarik koper pinky nya masuk.
“Gwenchana unnie..” jawab Sang-mi yang tadi sempat diam karena bingung dan baru bisa berbicara setelah semua kehebohan tadi berakhir. Lagi, gerak Shin Yeong berhenti. Ia mendongak dan memandang Sang-mi dengan mata yang berbinar-binar.
“What? Apa? Kau panggil aku apa tadi?” tanya Shin Yeong berbunga-bunga.
“Eee? U..unnie?” ulangnya ragu.
“KYaaa..!!! Sang-mi-ah... itu manis sekali” pekik Shin Yeong heboh. Maklum, di keluarganya ia adalah anak satu-satunya, jadi ini adalah kali pertama baginya di panggil dengan sebutan ‘Unnie’ seperti tadi.
“Hiissss... orang-orang di kamar ini benar-benar berisik!” celetuk seseorang tiba-tiba. Mendengar itu, spontan Shin Yeong, Sang-mi dan Eun Ji menoleh. Di ambang pintu kamar yang masih terbuka lebar, terlihat seorang yeoja melipat kedua tangannya di depan dada dan memandang ketiga yeoja itu angkuh.
“Mwoya? Apa katamu tadi?!” bentak Shin Yeong tak terima.
Bukannya menjawab, yeoja itu malah tersenyum melecehkan. “Naega, Kang Eun Bi. Aku trainee yang di pilih tanpa audisi karena bakatku yang sempurna. Untunglah, orang hebat sepertiku tidak di biarkan sekamar dengan yeoja-yeoja berisik seperti kalian. Orang-orang hebat dan berbakat, berkumpul di kamar sebelah, jadi jangan menganggu” ucapnya sebelum berlalu begitu saja.
“Mwoya???! Bi..bi siapa? Dasar sombong!” maki Shin Yeong emosi. Tepat di saat yang bersamaan, dua orang yeoja terlihat berdiri di belakang Eun Bi setelah yeoja itu pergi.
“Kami tidak hebat seperti yang dia bilang” ucap salah satu dari kedua yeoja tadi. “Annyeonghaseo, Shin Soo Hyo imnida. Bangapseumnida” ucapnya memperkenalkan diri.
“Dan ini, Goo Hye Sun. Kami dan Eun Bi adalah teman sekamar” lanjutnya seraya memperkenalkan gadis cantik di sampingnya.
“Pasti sangat menderita sekamar dengan yeoja sombong itu” celetuk Shin Yeong keki. “Ahahaha.. mungkin akan lebih baik lagi nanti” tawa Soo Hyo.
***
Setelah semua selesai berkemas dan membersihkan diri. Para Trainee di bebaskan untuk melakukan kegiatan apapun sepanjang hari ini karena pelatihan Trainee baru akan di mulai besok. Beberapa orang lebih memilih untuk tidur dan beristirahat, seperti halnya Eun Ji dan Shin Yeong yang benar-benar sudah kelelahan siang itu. Tetapi tidak untuk Sang-mi. Yeoja itu justru tampak rapi dan bermaksud untuk pergi.
“Sang mi-ah, kau mau pergi? Kemana?” tanya Shin Yeong penasaran.
“Aku mau melihat ruang koreo di gedung SMent, katanya trainee junior boleh masuk dan melihat-melihat” jawab Sang mi begitu selesai memasang sepatunya.
“Oo.. Kalau begitu hati-hati” balas Shin Yeong mengerti.
Sang-mi mengangguk kecil kemudian menyambar kotak bekal makan siangnya dan beranjak pergi menuju gedung SMent. Mungkin sebagian orang tidak ada yang bersemangat seperti Sang-mi yang begitu ingin segera melihat-lihat tempat latihan mereka nanti. Tapi yeoja ini benar-benar serius dengan tujuan awalnya. Saat di trainee nanti, ia akan bekerja keras dan melakukan yang terbaik.
Maklum saja, Sang-mi berasal dari keluarga yang sederhana. Mimpinya adalah agar bisa menaikkan sedikit derajat ibunya yang seorang janda, juga cita-citanya agar bisa menjadi seorang dancer hebat. Benar, Sang-mi lolos audisi karena bakat dance-nya yang di puji cukup handal.
Begitu sampai di gedung SMent, Sang-mi dengan cepat melesat ke lantai 3 menuju ruang koreo. Sang-mi terperangah begitu memasuki ruangan. Tempat itu begitu besar dan luas. Ia memandang berkeliling, seluruh tempat itu di penuhi oleh cermin. Benar-benar lebih indah dari yang ia bayangkan.
Sang-mi berjalan masuk. Meletakkan kotak bekalnya di tepi lalu berjalan ke salah satu sudut. Ia memandang pantulan dirinya di cermin, rasanya seperti mimpi ia bisa berlatih dance di tempat sehebat ini.
Pelan-pelan Sang-mi mulai terbawa suasana. Ia mulai menggerakkan kaki dan tangannya. Tanpa musik, ia mulai menari dengan lincah dan lihai. Sang-mi tak punya i-pod atau apapun itu, jadi beginilah ia sekarang.
Di tengah kesunyian ruang koreo siang itu, Sang-mi mulai beraksi dengan senyuman lebar di kedua sudut bibirnya.
***
Sepulangnya dari gedung KBS tadi, Taemin bermaksud untuk sedikit berlatih dance di ruang koreo trainee siang ini, karena ia pikir para trainee baru akan memulai kegiatannya besok, pasti ruangan itu akan sepi dan ia bisa menjadi sedikit lebih mudah untuk berkonsentrasi dengan latihannya ketimbang di ruang koreo SHINee yang ramai dengan hyung-hyung-nya yang bandel itu :P
Langkah Taemin sedikit melambat saat di dengarnya suara derap hentakkan kaki dari dalam ruang koreo. Keningnya berkerut, tak terdengar suara deru musik atau apapun. Ragu-ragu Taemin berjalan mendekati pintu, ia mengintip sedikit.
Di sana, di lihatnya seorang yeoja tengah melakukan beberapa gerakan dance dengan sangat enerjik dan cepat. Tubuhnya tampak lentur dan mudah saat meliuk-liukkan tubuhnya. Taemin terkesiap, ia tak berkedip. Gerakkan dance nya benar-benar harus di ancungi jempol.
Taemin terus memperhatikan yeoja itu takjub, hingga tiba-tiba gerakan yeoja itu berhenti. “Siapa di sana?” serunya tiba-tiba. Taemin terlonjak kaget, ia yang tadinya sedikit membungkuk mendadak menegakkan tubuhnya.
“O-o.. Aku.. tadi.. itu.. hanya...”
Taemin semakin membatu. Yeoja itu menoleh. Masih dengan nafas yang memburu dan keringat yang mengalir keluar dari setiap pori-pori kulit wajahnya, ia melemparkan pandangan penasarannya padanya. Tapi bukan itu, di saat seperti itu, kenapa yeoja itu justru terlihat sangat manis?
“Omo... yeppeo” gumam Taemin pelan.
TBC

Nah gimana? Ooh, jangan stop baca sampai di sini.
Author kasih cuplikan buat part 2 juga loh //^O^// *Horee...
Lihat yuukkk :D

Trailers for next part
Cciiiitttt.
Terdengar suara decitan keras dari roda sepeda Sang-mi saat tiba-tiba seorang namja muncul dan menghalangi jalannya. Namja itu terlihat ngos-ngosan, sepertinya ia baru saja berlari jauh.
“Nam Sang-mi.. Hai.. hehehe” sapanya cengegesan di sela-sela nafasnya yang tak beraturan.
<skip>
“Mwo? Ya’! Dasar yeoja sombong, rasakan ini!” Shin Yeong melemparkan gelas kopi plastiknya pada Eun Bi, tapi...
Byyuurr
Kopi tadi justru sukses tumpah ruah mengenai jaket seorang namja tampan yang baru saja melintas. Mata namja itu terbelalak kaget. “Omo..omo.. panas..panas...!! Ya’!! Siapa orang bodoh yang meleparkan ini?!” runtuknya keras.
“Ups.. gawat...” Shin Yeong meringis pelan.
<skip>
“Ini, kau bisa pakai payungku” ucap namja bermata sipit itu ramah.
Eun Ji terdiam. Ia memandangi namja itu dengan jantung yang terus berdegup cepat. “O-o.. ne.. Ghamsa... Ah~” belum lagi Eun Ji mengucapkan terima kasih, tiba-tiba namja itu sudah melesat pergi begitu saja menerobos hujan.
<skip>
Soo Hyo menghentikan langkahnya tiba-tiba. Matanya terus saja tertuju pada namja tadi. “Sepertinya.. tidak asing..” gumamnya.
“Ah! Benar, Kim Jonghyun! Apa yang dia lakukan malam-malam begini di sini? Apa dia mau kencan?!” serunya tiba-tiba.
Trailers End

Nah, gimana-gimana? Penasaran? *kagak... sok penting banget sih
Hehehe... Peace ^^V
Oke, jangan lupa LIKE and COMENTnya ya :D
Yang udah baca tapi langsung pergi dosa pokoknya, *di gebukin readers
Hehehe.. oke, di tunggu next part ya. Aku posting tiap hari minggu. Setuju? ;D
Untuk FF request, nyusul abis ulangan semester ya ^^V
Ghamsahamnida semua :*



Tidak ada komentar:

Posting Komentar