Title
: STEP
Author
: Puthrie Shairis As
Genre
: Romance, Friendship
Lenght
: Chaptered
Main cast :
SHINee, Choi Eun Ji, Shin Soo Hyo, Yoo Shin Yeong, Goo Hye Sun, Nam
Sang-mi
Support
Cast : Park Hyung Seok, Kang Eun Bi, Kim Jongin as KAI EXO-K
Disclaimer : This story and the plot is originally mine.
This story is a FICTION , just my IMAGINARY and the cast is NOT REAL. No bashing, No plagiant
and just enjoy it guys ^^V
Part 16
“Soo Hyo-ah, kau menangis?” tegur Jonghyun kaget
dan bermaksud untuk menyentuh Soo Hyo lagi.
“Tidak! Jangan bersikap baik padaku. Oppa.. jangan
memberiku harapan. Jangan bersikap seolah-olah kau menyukaiku. Karena kau yang
seperti ini lah aku jadi menyukaimu. Saat kau sudah memiliki pacar, aku harus
bagaimana? Aku terlalu menyukaimu. Aku tidak bisa ikut bergembira atas baiknya
hubunganmu dengan Sekyung unnie. Tidak bisa…” keluh Soo Hyo di sela isak
tangisnya.
Jonghyun terdiam, tiba-tiba saja di rasakannya
tubuhnya menjadi kaku. Kata-kata Soo Hyo barusan benar-benar mengejutkannya.
Mendadak mengacaukan akal pikirannya hingga otot-otot tubuh dan lidahnya
menjadi kelu. Pandangan jonghyun menatap lurus Soo Hyo yang masih menangis
dalam keheningan di dalam lift saat itu.
Jonghyun tampak kebingungan, namja itu terlihat
shock dan terpukul di saat yang bersamaan. Ia tidak tau kalau sikapnya selama
ini kepada yeoja itu justru membuat yeoja itu terluka. Jonghyun tidak mengerti,
di saat seperti ini entah kenapa sisi lain hatinya justru merasa senang
mengingat pengakuan Soo Hyo barusan. Bahkan, walaupun terlihat sedikit ragu,
Jonghyun tertarik untuk tersenyum.
Tangannya bergerak begitu saja bermaksud untuk
mengelus kepala Soo Hyo sementara tangan yang satu lagi ingin sekali menarik
yeoja cantik itu masuk ke dalam pelukannya untuk menghentikan tangisnya. Tapi
di saat yang sama kembali teringat olehnya kata-kata Soo Hyo yang begitu ingin
menjauhinya, juga raut wajah ceria Sekyung saat mereka kembali berpacaran
beberapa hari yang lalu.
Belum lagi ujung jari Jonghyun menyentuh pucuk
kepala Soo Hyo, geraknya berhenti. Senyum yang tadi sempat munculpun mendadak
mulai memudar. Kedua bola mata Jonghyun berubah keruh. Jonghyun menarik kembali
tangannya untuk turun. Namja itu memalingkan wajahnya dan menunduk. Bisa di
rasakannya air matanya mulai menumpuk di kedua pelupuk matanya.
Pintu lift terbuka.
Selama beberapa detik kedua orang itu masih tampak
enggan untuk bergerak dari tempatnya berdiri.
Tangis Soo Hyo mulai mereda. Perlahan ia mulai
mengangkat wajahnya dan menegok untuk melihat Jonghyun. Air matanya mendadak
kembali menumpuk di pelupuk matanya saat di lihatnya Jonghyun yang memalingkan
muka seakan tak ingin melihatnya. Namja itu bahkan tak mengatakan apapun, satu
katapun tak mau membalas apa yang Soo Hyo ucapakan sebelumnya.
Soo Hyo semakin ingin menangis. Tanpa banyak bicara
lagi yeoja itu berbalik dan berlari pergi meninggalkan lift begitu saja.
Sepeninggal Soo Hyo, Jonghyun mulai mengangkat wajahnya dengan pipi yang mulai
basah karena air mata, “Aku tidak tau kalau sikapku ini begitu melukaimu Soo
Hyo-ah. Atau mungkin, sikapku ini akan menyakiti Sekyung juga. Apa yang telah
aku lakukan? Aku benar-benar bodoh” gumam Jonghyun yang mulai menghapus air
matanya dengan punggung tangannya.
***
Bulan demi bulan berganti, semua orang sibuk dengan
rutinitasnya masing-masing. Para trainee terus mengikuti pelatihan di SMent
penuh semangat dengan harapan impian mereka untuk menjadi seorang superstar
akan terwujud. Di sisi lain, ke-5 member SHINee terus mengikuti kegiatan sesuai
jadwal.
Hari demi hari, minggu demi minggu, semua member
SHINee terus berusaha melakukan yang terbaik untuk shawol dan management.
Semuanya di sibukkan dengan kegiatan show hampir tanpa istirahat.
Tapi di balik semua keceriaan dan tawa lebar di
panggung, dua dari kelima namja tampan itu menyimpan luka. Di saat ke-3 member
yang lain, Key, Onew dan Minho berusaha menyempatkan diri untuk berkomunikasi
dengan yeoja yang special di hati mereka masing-masing ketika ada waktu jeda,
Jonghyun dan Taemin justru duduk menyendiri dan tampak murung.
Padahal kejadian waktu itu sudah lewat hampir
berbulan-bulan yang lalu. Tapi Jonghyun dan Taemin masih juga belum merasa baik
dan terus terbayang-bayang akan kejadian masa itu.
Puluhan hingga bisa di bilang ratusan kali Taemin
berusaha untuk menepis bayangan Sang-mi dari kepalanya. Tapi sebanyak itu
pulalah usahanya tidak pernah berhasil. Semakin keras ia berusaha melupakan
yeoja itu, semakin dalam pula tertanam perasaan kecewanya saat Sang-mi
menolaknya. Hati Taemin terus bertanya-tanya. Apa kekurangannya? Taemin
benar-benar rela mencurahkan semua pikiran, hati dan jiwanya untuk Sang-mi. Ia
benar-benar menyukai yeoja itu sampai-sampai membuat namja itu hampir frustasi.
Taemin belum pernah merasa benar-benar terpuruk seperti ini. Kenapa Sang-mi tak
mau menerimanya? Kenapa?
Di sisi lain, Jonghyun justru terlihat bingung
dengan perasaannya sendiri. Sudah sangat jelas statusnya sekarang adalah
kekasih Sekyung. Yeoja yang begitu ia cintai bahkan hingga rela melanggar
aturan management yang melarangnya untuk menjalin hubungan khusus dengan yeoja
manapun. Tapi entah sejak kapan, yeoja itu, Shin Soo Hyo tanpa ia sadari mulai
menyusup masuk mengisi kekosongan jiwanya saat ia hampir putus asa ketika putus
dengan Sekyung sebelumnya.
Sejak hari di mana kejadian di lift saat itu,
Jonghyun bahkan sengaja menghindari Sekyung untuk menenangkan diri. Berusaha
untuk memahami hatinya sendiri. Setiap kali ia berpikir siapa yeoja yang ia
benar-benar cintai, selalu terbayang sosok Soo Hyo dalam pikirannya. Tapi
Jonghyun selalu menepisnya, karena seharusnya yeoja itu adalah Sekyung,
kekasihnya.
Disaat ia benar-benar harus memilih satu dari dua.
Siapa yang akan dia pilih?
***
“Paris!!! Haa~ akhirnya semua jadwal kita berakhir.
Jadi kita bisa kembali ke Seoul. Aku benar-benar bersemangat!!!” seru Key keras
saat ia dan keempat member yang lain memasuki salah satu toserba terbesar di
Negara itu.
Benar seperti yang Key katakan, setelah melewati
perjuangan yang panjang kini tiba saatnya untuk mereka kembali ke Seoul besok.
Dan sekarang, mereka di beri liburan selama satu hari penuh untuk pergi
berbelanja untuk keperluan grup seperti aksesoris ataupun kostum hingga
oleh-oleh.
“Baiklah! Ayo kita berburu oleh-oleh!” seru Key
lagi seraya berjalan cepat menuju rak bagian make-up.
“Oleh-oleh?! Ah benar, aku akan membeli beberapa
untuk Eun Ji, dia pasti akan senang… hehehe” gumam Onew cengegesan seraya
bergerak membuntuti Key.
Minho, Jonghyun dan Taemin hanya diam dan memandangi
OnKey yang tampak sumringah. Sesaat ketiga namja itu saling bertukar pandang.
“Mmm.. aku akan pergi ke bagian perhiasan di sebelah sana. Bagaimana denganmu
hyung? Taemin?” Tanya Minho.
“Ee~ aku akan ke sana~” tunjuk Taemin asal seraya
menunjuk kearah rak-rak bagian sepatu. Minho menganguk-anguk kecil, kali ini
beralih menatap Jonghyun.
“Aku akan ikut denganmu” jawab Jonghyun sekenanya.
Lalu merekapun berpisah. Taemin berjalan lambat
menyusuri rak-rak sepatu. Mata Taemin bergerak ke sana kemari memilah-milih
sepatu yang ia sukai. Ia terus berjalan dan berjalan hingga tanpa sadar ia
memasuki lorong rak sepatu wanita. Langkah Taemin berhenti. Melihat
sepatu-sepatu itu spontan ia teringat akan Sang-mi yang selalu berlatih dance
hampir setiap hari.
Taemin menatap lurus sepatu-sepatu itu. “Nam
sang-mi…” panggilnya pelan.
---
“Bagaimana menurutmu, hyung?” Tanya Minho seraya
menujuk ke salah satu cincin couple yang di pajang di etalase toko. Jonghyun
melirik cincin tadi, hanya cincin perak biasa, benar-benar sangat biasa bahkan
tanpa ukiran apapun di atasnya.
“Jangan lihat motifnya, kalau di cermati, cincin
ini seperti cincin yang biasa di pakai orang-orang saat menikah” jelas Minho
seakan bisa membaca pikiran Jonghyun.
“Aku akan membelinya satu pasang. Hye Sun pasti
akan sangat senang” gumam Minho.
Jonghyun tak berkomentar, matanya kini bergerak
untuk melihat hampir semua perhiasan yang di pajang di etalase toko. Geraknya
terhenti saat manik matanya menemukan sebuah kalung perak bermatakan sederet
lambang melodi. Jonghyun memandangi kalung itu lama. Sangaaatt lama sebelum
akhirnya ia memutuskan akan membelinya untuk seseorang..
---
“Key, aku harus memberi apa?” Tanya Onew
kebingungan.
“Pilih saja yang dia suka. Aku sedang sibuk” balas
Key tanpa menoleh untuk melihat Onew sedikitpun. Key terus saja sibuk
memilah-milih oleh-oleh apa yang akan di bawanya untuk Shin Yeong. Ia hampir
mengobrak-abrik semua rak-rak yang ia lewati karena begitu bersemangat.
“Dia harus memiliki alat make up yang bermerek,
lalu parfum.. Oh! Juga sepatu. Ah, bagaimana kalau kaca mata? Atau topi?!” seru
Key menggebu-gebu.
Onew menggaruk-garuk kepalanya, raut wajahnya
menunjukkan bahwa namja itu benar-benar sedang kesulitan sekarang. Onew terus
berjalan menyusuri setiap lorong. Hingga akhirnya langkahnya berhenti. Manik
matanya menangkan sebuah benda kecil yang akhirnya membuatnya tersenyum
sumringah.
“Ketemu… Eun Ji pasti suka ini” gumamnya nyengir.
“Jinjja?? Management akan memilih beberapa Trainee
untuk debut??” Pekik Shin Yeong keras.
“Aku dengar begitu. Makanya kita semua di kumpulkan
di sini sekarang” jawab Soo Hyo menjelaskan kenapa tiba-tiba semua trainee di
minta berkumpul di ruang koreo siang itu.
“Omo.. Omo.. akhirnya.. KYaaa!!! Aku sudah berusaha
melakukan yang terbaik selama berbulan-bulan. Aku pasti terpilih! Aku akan
bekerja keras setelah ini.!!!” seru Shin Yeong menggebu-gebu.
Soo Hyo, Sang mi dan Eun Ji saling bertukar
pandang. Ketiganya hanya bisa saling melemparkan senyum melihat Shin Yeong yang
terlihat begitu bersemangat. Tak lama setelah itu, Mrs. Jung dan beberapa orang
staff management memasuki ruangan.
“Baiklah. Saya rasa kalian pasti sudah tau kenapa
kalian di minta berkumpul di sini. Saya tidak akan bertele-tele dan akan
langsung saja pada intinya” mulai Mrs. Jung
“Setelah berdiskusi lama, akhirnya management
memutuskan untuk mengorbitkan sebuah Girl Band baru, tapi tentu saja tidak di
tahun ini melainkan untuk akhir tahun depan. Kami sengaja memilih beberapa
trainee yang akan di orbitkan lebih cepat agar bisa mendapatkan pelatihan
ekstra sebelum debut. Kami memilah dan memilih melihat bakat dan kemampuan yang
di milikinya. Walaupun masih tainee junior tapi jika kami rasa dia cukup bagus,
itu tidak akan jadi masalah untuk kami orbitkan lebih dulu. Jadi, nama-nama
yang akan saya sebutkan adalah anak-anak yang terpilih” jelas Mr.Jung panjang
lebar.
***
“Jeongmall??” seru Minho surprise saat Hye
Sun menceritakan tentang apa yang terjadi kemarin.
Yup benar, semua member SHINee sudah kembali ke
Seoul hari ini dan tentu saja kesempatan ini tidak akan di sia-siakan oleh
setiap member untuk segera bertemu dengan ‘seseorang’. Seperti halnya apa yang
Minho lakukan saat ini. Begitu tiba di gedung management, hal pertama yang di
lakukannya ada mengajak Hye Sun untuk pergi makan di kedai Mr.Yoon.
“Ne.Aku.. sangaatt senang oppa” balas Hye Sun dengan
senyuman khas-nya.
Minho menyeringai lebar, ia merasa begitu lega dan
ikut bergembira karenanya. “Jadi, kau.. benar-benar akan debut?” ulang Minho
sekali lagi. Hye Sun tertunduk malu, “iya..” jawabnya pelan.
Senyuman Minho semakin melebar. Dengan cepat ia
menarik Hye Sun masuk ke dalam pelukannya. Memeluk yeoja itu begitu erat dan
penuh sayang. “Itu hebat. Benar-benar hebat Hye Sun-ah. Benar, Hye Sun-ku
memang yang terbaik” bisik Minho semakin mempererat pelukannya.
Hye Sun tersenyum manis dan membalas pelukkan Minho
tak kalah erat.
“Oh. Aku membawakanmu sesuatu” seru Minho kemudian
seraya melepaskan pelukannya. Minho merogoh saku jaketnya lalu mengeluarkan dua
buah cincin perak dari dalam sana.
“Ini, satu untukmu dan satu lagi untukku. Ini
cincin couple” Minho memamerkan cincin-cincin tadi.
Hye Sun menerima satu cincin yang Minho berikan
padanya, lama yeoja itu hanya memandangi cincin tadi di atas telapak tangannya.
Sedetik kemudian ia mengangkat wajahnya dan memandang Minho yang sudah memasang
cincin yang satu lagi di jari manis.
Hye Sun kembali memandangi cincinnya, pelan-pelan
ia ikut memasukkan cincin tadi ke jari manisnya. “Benar-benar cocok. Aku hanya
mengira-ngira ukuran jarimu dan ternyata ukurannya pas. Sepertinya kita memang
berjodoh Hye Sun-ah” tegur Minho sumringah melihat cincin yang di belinya
melingkar indah di jari manis Hye Sun.
Wajah Hye Sun merona, “Sekarang, kita tidak akan
terpisahkan. Kau milikku” lanjut Minho seraya mengerling nakal dan menggenggam
tangan Hye Sun penuh sayang.
***
Jonghyun dan Sekyung hanya saling diam. Kini
keduanya tengah duduk diam di dalam mobil Sekyung yang di parkir tak jauh dari
tempat lokasi syuting Sekyung. Sejak menginjakkan kakinya di Seoul, Jonghyun
sengaja tidak langsung pergi ke gedung manangement bersama member yang lain
melaikan pergi menemui Sekyung dengan menggunakan taksi. Ada sesuatu yang ingin
dia berikan, mungkin…
“Rasanya sudah lama sekali..” mulai Sekyung.
Jonghyun menoleh, “Aku benar-benar merindukanmu...
Bagaimana kalau nanti malam kita pergi jalan-jalan?” tawar Sekyung sumringah.
Jonghyun hanya diam. Namja itu sama sekali tak
menjawab. Jonghyun tampak mendesah dan melemparkan pandangannya lurus ke jalan
raya di depan, sementara tangan kanannya masuk ke dalam saku jaketnya,
menggenggam sebuah kalung yang di belinya saat di paris kemarin.
“Jonghyun..” panggil Sekyung kebingungan karena
namja itu tak juga menjawabnya. Jonghyun akhirnya bergerak. Ia membenarkan
posisi duduknya dan menoleh memandang Sekyung dalam. Sudah dia pikirkan, sudah
dia putuskan untuk siapa dia membeli kalung ini. Saat di toserba kemarin, hanya
satu yeoja yang terbayang di benaknya.
“Sekyung-ah, Ayo.. kita putus” ucapnya mantap.
---
DEG!
Soo Hyo tersentak dari lamunannya. Bisa di
rasakannya jantungnya berdegup dengan sangat cepat. Entah apa yang
mengganggunya, ah bukan. Ini bukan perasaan terganggu, tetapi… lega?
Soo Hyo meremas ujung bajunya kuat. “Oppa…”
panggilnya pelan.
***
Eun Ji memandangi gantungan ponsel yang di berikan
Onew lama. Ia tersenyum kecil, kembali teringat olehnya bagaimana raut wajah
Onew yang tampak malu dan tersipu saat memberikannya gantungan ponsel itu tadi.
~Flashback~
“Ini..” Onew menyodorkan sebuah gantungan ponsel
dihiasi sebuah boneka ayam berkacama di ujungnya.
Eun Ji memandangi gantungan ponsel itu beberapa
saat. “Eum… anu.. aku pikir ini lucu, jadi.. mungkin kau suka” kata Onew
menjelaskan.
Eun Ji melirik Onew, begitu pandangan mereka
bertemu, Onew spontan tampak panik dan dengan cepat menarik tangan Eun Ji untuk
menerimanya. “A..anggap saja ini hadiah, karena kau sudah menungguku…ta.. tapi
kalau kau mau berpikir itu hanya sebagai oleh-oleh juga tidak apa-apa. Hehe”
jelas Onew gelagapan.
Eun Ji tersenyum manis, ia bahkan nyaris tertawa
melihat spontanitas Onew yang menurutnya benar-benar imut. “Aku terima ini
oppa, gomawo~”
Tepat saat Eun Ji menyelesaikan kalimatnya, bisa
terlihat dengan jelas kedua pipi Onew tampak merona. “Itu bukan apa-apa” Onew
mengelus-ngelus kepalanya sendiri karena malu.
~Flashback End~
Senyuman Eun Ji semakin melebar. Ia benar-benar
senang. Dulu, tidak pernah terpikirkan olehnya akhirnya ia bisa berbicara dan
dekat dengan Onew seperti ini. Rasanya, saat di SMA ataupun di SMP dulu, Onew
benar-benar sosok namja yang terlalu jauh untuk di jangkau. Dulu ia hanya bisa
memandangi namja ini dari jauh tapi sekarang…
“Kau
tidak beruntung unnie. Mungkin yang lain terheran-heran, padahal vokalmu jauh
lebih baik daripada Hye Sun, tapi justru Hye Sun yang terpilih untuk debut
daripada kau. Kau tau apa alasannya? Itu karena usiamu yang sudah terlalu tua
untuk melakukan debut..”jelas Eun Bi di ikuti dengan senyuman evilnya.
Senyuman Eun Ji mendadak luntur. Ingatan akan
kata-kata Eun Bi saat itu kembali teringat olehnya. Sejak awal tujuannya
mengikuti training di SMent hanya agar bisa bertemu dengan Onew, dan sekarang
semua keinginannya sudah terwujud. Jadi sekarang apalagi?
“Aku memang terlalu tua. Percuma saja mengikuti
training lebih lama. Mungkin lebih baik aku keluar.. lagipula.. aku sudah
bertemu Onew oppa. Tidak ada lagi alasan untukku tinggal lebih lama. Ini semua
sudah lebih dari cukup” bisik Eun Ji pada dirinya sendiri, dengan tatapan mata
yang tak bisa berpaling dari hadiah pertama yang di dapatkannya dari namja itu,
Lee Jinki.
***
“Hanya 4 orang yang di pilih untuk debut. Shin Soo
Hyo, Goo Hye Sun, Kang Eun Bi dan Nam Sang-mi” jelas salah satu trainee.
Mendengar nama Sang-mi ada di sana, entah kenapa
Taemin merasa lega. Taemin tau, Sang-mi pasti sudah berusaha sangat keras untuk
debut. Walaupun Taemin masih merasa sakit hati, tapi Taemin pikir ia harus
tetap mengucapkan selamat sebagai teman. Lagipula Taemin tidak sanggup jika
terus menghindari yeoja itu, harus dia akui, jauh di dalam lubuk hatinya ia
benar-benar ingin bertemu dengannya. Nam Sang-mi.
Taemin menggenggam tas kertas berisikan sepatu yang
sengaja di belinya untuk Sang-mi kemarin. Tekatnya sudah bulat. Apapun yang
akan terjadi nanti, bagimanapun reaksi dan sikap Sang-mi nanti, ia akan tetap
menemui yeoja itu.
“Shin Soo Hyo? Goo Hye Sun.. lalu…” Key kembali
mengulang nama-nama yang di sebutkan. “Mwo?! Tung..tunggu dulu. Lalu bagaimana
dengan Shin Yeong? Yoo Shin Yeong?” Pekik Key kaget begitu menyadari nama Shin
Yeong tidak ada dalam daftar nama para trainee-trainee terpilih.
“Shin Yeong? Hmm… dia tidak. Lagipula semua orang
juga tau kalau kemampuan Shin Yeong masih sangat buruk”
Taemin melirik Key. “Hyung…” Panggil Taemin
khawatir.
“Dia.. tidak.. ??” Key terlihat shock.
“Lihat
saja. Aku pasti akan segera debut dan menjadi terkenal sepertimu oppa. Jadi
jangan sombong dengan semua tur konsermu itu. Aku sudah berlatih banyak, aku
pasti akan menjadi hebat!”
Kata-kata Shin Yeong saat di telepon saat itu masih
terus terngiang-ngiang di telinga Key. “Sial!!!” seru Key kemudian seraya
berlari pergi meninggalkan para trainee itu begitu saja.
“Hyung!!!” seru Taemin kaget.
“Anak cengeng itu pasti…” gumam Key yang semakin
berlari cepat, menoleh kenan dan ke kiri, mencari dan terus mencari menyusuri tiap
ruang gedung management.
“Yoo Shin Yeong, dimana..?” Key mengigit bibir.
.To Be Countinued.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar