Rabu, 06 Juni 2012

[FF] STEP - Part 16




Title : STEP
Author : Puthrie Shairis As
Genre : Romance, Friendship
Lenght : Chaptered
Main cast :  SHINee, Choi Eun Ji, Shin Soo Hyo, Yoo Shin Yeong, Goo Hye Sun, Nam Sang-mi
Support Cast : Park Hyung Seok, Kang Eun Bi, Kim Jongin as KAI EXO-K
Disclaimer : This story and the plot is originally mine. This story is a FICTION , just my IMAGINARY and the cast is NOT REAL. No bashing, No plagiant and just enjoy it guys ^^V

Part 16
“Soo Hyo-ah, kau menangis?” tegur Jonghyun kaget dan bermaksud untuk menyentuh Soo Hyo lagi.
“Tidak! Jangan bersikap baik padaku. Oppa.. jangan memberiku harapan. Jangan bersikap seolah-olah kau menyukaiku. Karena kau yang seperti ini lah aku jadi menyukaimu. Saat kau sudah memiliki pacar, aku harus bagaimana? Aku terlalu menyukaimu. Aku tidak bisa ikut bergembira atas baiknya hubunganmu dengan Sekyung unnie. Tidak bisa…” keluh Soo Hyo di sela isak tangisnya.
Jonghyun terdiam, tiba-tiba saja di rasakannya tubuhnya menjadi kaku. Kata-kata Soo Hyo barusan benar-benar mengejutkannya. Mendadak mengacaukan akal pikirannya hingga otot-otot tubuh dan lidahnya menjadi kelu. Pandangan jonghyun menatap lurus Soo Hyo yang masih menangis dalam keheningan di dalam lift saat itu.
Jonghyun tampak kebingungan, namja itu terlihat shock dan terpukul di saat yang bersamaan. Ia tidak tau kalau sikapnya selama ini kepada yeoja itu justru membuat yeoja itu terluka. Jonghyun tidak mengerti, di saat seperti ini entah kenapa sisi lain hatinya justru merasa senang mengingat pengakuan Soo Hyo barusan. Bahkan, walaupun terlihat sedikit ragu, Jonghyun tertarik untuk tersenyum.
Tangannya bergerak begitu saja bermaksud untuk mengelus kepala Soo Hyo sementara tangan yang satu lagi ingin sekali menarik yeoja cantik itu masuk ke dalam pelukannya untuk menghentikan tangisnya. Tapi di saat yang sama kembali teringat olehnya kata-kata Soo Hyo yang begitu ingin menjauhinya, juga raut wajah ceria Sekyung saat mereka kembali berpacaran beberapa hari yang lalu.
Belum lagi ujung jari Jonghyun menyentuh pucuk kepala Soo Hyo, geraknya berhenti. Senyum yang tadi sempat munculpun mendadak mulai memudar. Kedua bola mata Jonghyun berubah keruh. Jonghyun menarik kembali tangannya untuk turun. Namja itu memalingkan wajahnya dan menunduk. Bisa di rasakannya air matanya mulai menumpuk di kedua pelupuk matanya.
Pintu lift terbuka.
Selama beberapa detik kedua orang itu masih tampak enggan untuk bergerak dari tempatnya berdiri.
Tangis Soo Hyo mulai mereda. Perlahan ia mulai mengangkat wajahnya dan menegok untuk melihat Jonghyun. Air matanya mendadak kembali menumpuk di pelupuk matanya saat di lihatnya Jonghyun yang memalingkan muka seakan tak ingin melihatnya. Namja itu bahkan tak mengatakan apapun, satu katapun tak mau membalas apa yang Soo Hyo ucapakan sebelumnya.
Soo Hyo semakin ingin menangis. Tanpa banyak bicara lagi yeoja itu berbalik dan berlari pergi meninggalkan lift begitu saja. Sepeninggal Soo Hyo, Jonghyun mulai mengangkat wajahnya dengan pipi yang mulai basah karena air mata, “Aku tidak tau kalau sikapku ini begitu melukaimu Soo Hyo-ah. Atau mungkin, sikapku ini akan menyakiti Sekyung juga. Apa yang telah aku lakukan? Aku benar-benar bodoh” gumam Jonghyun yang mulai menghapus air matanya dengan punggung tangannya.
***
Bulan demi bulan berganti, semua orang sibuk dengan rutinitasnya masing-masing. Para trainee terus mengikuti pelatihan di SMent penuh semangat dengan harapan impian mereka untuk menjadi seorang superstar akan terwujud. Di sisi lain, ke-5 member SHINee terus mengikuti kegiatan sesuai jadwal.
Hari demi hari, minggu demi minggu, semua member SHINee terus berusaha melakukan yang terbaik untuk shawol dan management. Semuanya di sibukkan dengan kegiatan show hampir tanpa istirahat.
Tapi di balik semua keceriaan dan tawa lebar di panggung, dua dari kelima namja tampan itu menyimpan luka. Di saat ke-3 member yang lain, Key, Onew dan Minho berusaha menyempatkan diri untuk berkomunikasi dengan yeoja yang special di hati mereka masing-masing ketika ada waktu jeda, Jonghyun dan Taemin justru duduk menyendiri dan tampak murung.
Padahal kejadian waktu itu sudah lewat hampir berbulan-bulan yang lalu. Tapi Jonghyun dan Taemin masih juga belum merasa baik dan terus terbayang-bayang akan kejadian masa itu.
Puluhan hingga bisa di bilang ratusan kali Taemin berusaha untuk menepis bayangan Sang-mi dari kepalanya. Tapi sebanyak itu pulalah usahanya tidak pernah berhasil. Semakin keras ia berusaha melupakan yeoja itu, semakin dalam pula tertanam perasaan kecewanya saat Sang-mi menolaknya. Hati Taemin terus bertanya-tanya. Apa kekurangannya? Taemin benar-benar rela mencurahkan semua pikiran, hati dan jiwanya untuk Sang-mi. Ia benar-benar menyukai yeoja itu sampai-sampai membuat namja itu hampir frustasi. Taemin belum pernah merasa benar-benar terpuruk seperti ini. Kenapa Sang-mi tak mau menerimanya? Kenapa?
Di sisi lain, Jonghyun justru terlihat bingung dengan perasaannya sendiri. Sudah sangat jelas statusnya sekarang adalah kekasih Sekyung. Yeoja yang begitu ia cintai bahkan hingga rela melanggar aturan management yang melarangnya untuk menjalin hubungan khusus dengan yeoja manapun. Tapi entah sejak kapan, yeoja itu, Shin Soo Hyo tanpa ia sadari mulai menyusup masuk mengisi kekosongan jiwanya saat ia hampir putus asa ketika putus dengan Sekyung sebelumnya.
Sejak hari di mana kejadian di lift saat itu, Jonghyun bahkan sengaja menghindari Sekyung untuk menenangkan diri. Berusaha untuk memahami hatinya sendiri. Setiap kali ia berpikir siapa yeoja yang ia benar-benar cintai, selalu terbayang sosok Soo Hyo dalam pikirannya. Tapi Jonghyun selalu menepisnya, karena seharusnya yeoja itu adalah Sekyung, kekasihnya.
Disaat ia benar-benar harus memilih satu dari dua. Siapa yang akan dia pilih?
***
“Paris!!! Haa~ akhirnya semua jadwal kita berakhir. Jadi kita bisa kembali ke Seoul. Aku benar-benar bersemangat!!!” seru Key keras saat ia dan keempat member yang lain memasuki salah satu toserba terbesar di Negara itu.
Benar seperti yang Key katakan, setelah melewati perjuangan yang panjang kini tiba saatnya untuk mereka kembali ke Seoul besok. Dan sekarang, mereka di beri liburan selama satu hari penuh untuk pergi berbelanja untuk keperluan grup seperti aksesoris ataupun kostum hingga oleh-oleh.
“Baiklah! Ayo kita berburu oleh-oleh!” seru Key lagi seraya berjalan cepat menuju rak bagian make-up.
“Oleh-oleh?! Ah benar, aku akan membeli beberapa untuk Eun Ji, dia pasti akan senang… hehehe” gumam Onew cengegesan seraya bergerak membuntuti Key.
Minho, Jonghyun dan Taemin hanya diam dan memandangi OnKey yang tampak sumringah. Sesaat ketiga namja itu saling bertukar pandang. “Mmm.. aku akan pergi ke bagian perhiasan di sebelah sana. Bagaimana denganmu hyung? Taemin?” Tanya Minho.
“Ee~ aku akan ke sana~” tunjuk Taemin asal seraya menunjuk kearah rak-rak bagian sepatu. Minho menganguk-anguk kecil, kali ini beralih menatap Jonghyun.
“Aku akan ikut denganmu” jawab Jonghyun sekenanya.
Lalu merekapun berpisah. Taemin berjalan lambat menyusuri rak-rak sepatu. Mata Taemin bergerak ke sana kemari memilah-milih sepatu yang ia sukai. Ia terus berjalan dan berjalan hingga tanpa sadar ia memasuki lorong rak sepatu wanita. Langkah Taemin berhenti. Melihat sepatu-sepatu itu spontan ia teringat akan Sang-mi yang selalu berlatih dance hampir setiap hari.
Taemin menatap lurus sepatu-sepatu itu. “Nam sang-mi…” panggilnya pelan.
---
“Bagaimana menurutmu, hyung?” Tanya Minho seraya menujuk ke salah satu cincin couple yang di pajang di etalase toko. Jonghyun melirik cincin tadi, hanya cincin perak biasa, benar-benar sangat biasa bahkan tanpa ukiran apapun di atasnya.
“Jangan lihat motifnya, kalau di cermati, cincin ini seperti cincin yang biasa di pakai orang-orang saat menikah” jelas Minho seakan bisa membaca pikiran Jonghyun.
“Aku akan membelinya satu pasang. Hye Sun pasti akan sangat senang” gumam Minho.
Jonghyun tak berkomentar, matanya kini bergerak untuk melihat hampir semua perhiasan yang di pajang di etalase toko. Geraknya terhenti saat manik matanya menemukan sebuah kalung perak bermatakan sederet lambang melodi. Jonghyun memandangi kalung itu lama. Sangaaatt lama sebelum akhirnya ia memutuskan akan membelinya untuk seseorang..
---
“Key, aku harus memberi apa?” Tanya Onew kebingungan.
“Pilih saja yang dia suka. Aku sedang sibuk” balas Key tanpa menoleh untuk melihat Onew sedikitpun. Key terus saja sibuk memilah-milih oleh-oleh apa yang akan di bawanya untuk Shin Yeong. Ia hampir mengobrak-abrik semua rak-rak yang ia lewati karena begitu bersemangat.
“Dia harus memiliki alat make up yang bermerek, lalu parfum.. Oh! Juga sepatu. Ah, bagaimana kalau kaca mata? Atau topi?!” seru Key menggebu-gebu.
Onew menggaruk-garuk kepalanya, raut wajahnya menunjukkan bahwa namja itu benar-benar sedang kesulitan sekarang. Onew terus berjalan menyusuri setiap lorong. Hingga akhirnya langkahnya berhenti. Manik matanya menangkan sebuah benda kecil yang akhirnya membuatnya tersenyum sumringah.
“Ketemu… Eun Ji pasti suka ini” gumamnya nyengir.
***
“Jinjja?? Management akan memilih beberapa Trainee untuk debut??” Pekik Shin Yeong keras.
“Aku dengar begitu. Makanya kita semua di kumpulkan di sini sekarang” jawab Soo Hyo menjelaskan kenapa tiba-tiba semua trainee di minta berkumpul di ruang koreo siang itu.
“Omo.. Omo.. akhirnya.. KYaaa!!! Aku sudah berusaha melakukan yang terbaik selama berbulan-bulan. Aku pasti terpilih! Aku akan bekerja keras setelah ini.!!!” seru Shin Yeong menggebu-gebu.
Soo Hyo, Sang mi dan Eun Ji saling bertukar pandang. Ketiganya hanya bisa saling melemparkan senyum melihat Shin Yeong yang terlihat begitu bersemangat. Tak lama setelah itu, Mrs. Jung dan beberapa orang staff management memasuki ruangan.
“Baiklah. Saya rasa kalian pasti sudah tau kenapa kalian di minta berkumpul di sini. Saya tidak akan bertele-tele dan akan langsung saja pada intinya” mulai Mrs. Jung
“Setelah berdiskusi lama, akhirnya management memutuskan untuk mengorbitkan sebuah Girl Band baru, tapi tentu saja tidak di tahun ini melainkan untuk akhir tahun depan. Kami sengaja memilih beberapa trainee yang akan di orbitkan lebih cepat agar bisa mendapatkan pelatihan ekstra sebelum debut. Kami memilah dan memilih melihat bakat dan kemampuan yang di milikinya. Walaupun masih tainee junior tapi jika kami rasa dia cukup bagus, itu tidak akan jadi masalah untuk kami orbitkan lebih dulu. Jadi, nama-nama yang akan saya sebutkan adalah anak-anak yang terpilih” jelas Mr.Jung panjang lebar.
***
“Jeongmall??” seru Minho surprise saat Hye Sun menceritakan tentang apa yang terjadi kemarin.
Yup benar, semua member SHINee sudah kembali ke Seoul hari ini dan tentu saja kesempatan ini tidak akan di sia-siakan oleh setiap member untuk segera bertemu dengan ‘seseorang’. Seperti halnya apa yang Minho lakukan saat ini. Begitu tiba di gedung management, hal pertama yang di lakukannya ada mengajak Hye Sun untuk pergi makan di kedai Mr.Yoon.
“Ne.Aku.. sangaatt senang oppa” balas Hye Sun dengan senyuman khas-nya.
Minho menyeringai lebar, ia merasa begitu lega dan ikut bergembira karenanya. “Jadi, kau.. benar-benar akan debut?” ulang Minho sekali lagi. Hye Sun tertunduk malu, “iya..” jawabnya pelan.
Senyuman Minho semakin melebar. Dengan cepat ia menarik Hye Sun masuk ke dalam pelukannya. Memeluk yeoja itu begitu erat dan penuh sayang. “Itu hebat. Benar-benar hebat Hye Sun-ah. Benar, Hye Sun-ku memang yang terbaik” bisik Minho semakin mempererat pelukannya.
Hye Sun tersenyum manis dan membalas pelukkan Minho tak kalah erat.
“Oh. Aku membawakanmu sesuatu” seru Minho kemudian seraya melepaskan pelukannya. Minho merogoh saku jaketnya lalu mengeluarkan dua buah cincin perak dari dalam sana.
“Ini, satu untukmu dan satu lagi untukku. Ini cincin couple” Minho memamerkan cincin-cincin tadi.
Hye Sun menerima satu cincin yang Minho berikan padanya, lama yeoja itu hanya memandangi cincin tadi di atas telapak tangannya. Sedetik kemudian ia mengangkat wajahnya dan memandang Minho yang sudah memasang cincin yang satu lagi di jari manis.
Hye Sun kembali memandangi cincinnya, pelan-pelan ia ikut memasukkan cincin tadi ke jari manisnya. “Benar-benar cocok. Aku hanya mengira-ngira ukuran jarimu dan ternyata ukurannya pas. Sepertinya kita memang berjodoh Hye Sun-ah” tegur Minho sumringah melihat cincin yang di belinya melingkar indah di jari manis Hye Sun.
Wajah Hye Sun merona, “Sekarang, kita tidak akan terpisahkan. Kau milikku” lanjut Minho seraya mengerling nakal dan menggenggam tangan Hye Sun penuh sayang.
***
Jonghyun dan Sekyung hanya saling diam. Kini keduanya tengah duduk diam di dalam mobil Sekyung yang di parkir tak jauh dari tempat lokasi syuting Sekyung. Sejak menginjakkan kakinya di Seoul, Jonghyun sengaja tidak langsung pergi ke gedung manangement bersama member yang lain melaikan pergi menemui Sekyung dengan menggunakan taksi. Ada sesuatu yang ingin dia berikan, mungkin…
“Rasanya sudah lama sekali..” mulai Sekyung.
Jonghyun menoleh, “Aku benar-benar merindukanmu... Bagaimana kalau nanti malam kita pergi jalan-jalan?” tawar Sekyung sumringah.
Jonghyun hanya diam. Namja itu sama sekali tak menjawab. Jonghyun tampak mendesah dan melemparkan pandangannya lurus ke jalan raya di depan, sementara tangan kanannya masuk ke dalam saku jaketnya, menggenggam sebuah kalung yang di belinya saat di paris kemarin.
“Jonghyun..” panggil Sekyung kebingungan karena namja itu tak juga menjawabnya. Jonghyun akhirnya bergerak. Ia membenarkan posisi duduknya dan menoleh memandang Sekyung dalam. Sudah dia pikirkan, sudah dia putuskan untuk siapa dia membeli kalung ini. Saat di toserba kemarin, hanya satu yeoja yang terbayang di benaknya.
“Sekyung-ah, Ayo.. kita putus” ucapnya mantap.
---
DEG!
Soo Hyo tersentak dari lamunannya. Bisa di rasakannya jantungnya berdegup dengan sangat cepat. Entah apa yang mengganggunya, ah bukan. Ini bukan perasaan terganggu, tetapi… lega?
Soo Hyo meremas ujung bajunya kuat. “Oppa…” panggilnya pelan.
***
Eun Ji memandangi gantungan ponsel yang di berikan Onew lama. Ia tersenyum kecil, kembali teringat olehnya bagaimana raut wajah Onew yang tampak malu dan tersipu saat memberikannya gantungan ponsel itu tadi.
~Flashback~
“Ini..” Onew menyodorkan sebuah gantungan ponsel dihiasi sebuah boneka ayam berkacama di ujungnya.
 
Eun Ji memandangi gantungan ponsel itu beberapa saat. “Eum… anu.. aku pikir ini lucu, jadi.. mungkin kau suka” kata Onew menjelaskan.
Eun Ji melirik Onew, begitu pandangan mereka bertemu, Onew spontan tampak panik dan dengan cepat menarik tangan Eun Ji untuk menerimanya. “A..anggap saja ini hadiah, karena kau sudah menungguku…ta.. tapi kalau kau mau berpikir itu hanya sebagai oleh-oleh juga tidak apa-apa. Hehe” jelas Onew gelagapan.
Eun Ji tersenyum manis, ia bahkan nyaris tertawa melihat spontanitas Onew yang menurutnya benar-benar imut. “Aku terima ini oppa, gomawo~”
Tepat saat Eun Ji menyelesaikan kalimatnya, bisa terlihat dengan jelas kedua pipi Onew tampak merona. “Itu bukan apa-apa” Onew mengelus-ngelus kepalanya sendiri karena malu.
~Flashback End~
Senyuman Eun Ji semakin melebar. Ia benar-benar senang. Dulu, tidak pernah terpikirkan olehnya akhirnya ia bisa berbicara dan dekat dengan Onew seperti ini. Rasanya, saat di SMA ataupun di SMP dulu, Onew benar-benar sosok namja yang terlalu jauh untuk di jangkau. Dulu ia hanya bisa memandangi namja ini dari jauh tapi sekarang…
“Kau tidak beruntung unnie. Mungkin yang lain terheran-heran, padahal vokalmu jauh lebih baik daripada Hye Sun, tapi justru Hye Sun yang terpilih untuk debut daripada kau. Kau tau apa alasannya? Itu karena usiamu yang sudah terlalu tua untuk melakukan debut..”jelas Eun Bi di ikuti dengan senyuman evilnya.
Senyuman Eun Ji mendadak luntur. Ingatan akan kata-kata Eun Bi saat itu kembali teringat olehnya. Sejak awal tujuannya mengikuti training di SMent hanya agar bisa bertemu dengan Onew, dan sekarang semua keinginannya sudah terwujud. Jadi sekarang apalagi?
“Aku memang terlalu tua. Percuma saja mengikuti training lebih lama. Mungkin lebih baik aku keluar.. lagipula.. aku sudah bertemu Onew oppa. Tidak ada lagi alasan untukku tinggal lebih lama. Ini semua sudah lebih dari cukup” bisik Eun Ji pada dirinya sendiri, dengan tatapan mata yang tak bisa berpaling dari hadiah pertama yang di dapatkannya dari namja itu, Lee Jinki.
***
“Hanya 4 orang yang di pilih untuk debut. Shin Soo Hyo, Goo Hye Sun, Kang Eun Bi dan Nam Sang-mi” jelas salah satu trainee.
Mendengar nama Sang-mi ada di sana, entah kenapa Taemin merasa lega. Taemin tau, Sang-mi pasti sudah berusaha sangat keras untuk debut. Walaupun Taemin masih merasa sakit hati, tapi Taemin pikir ia harus tetap mengucapkan selamat sebagai teman. Lagipula Taemin tidak sanggup jika terus menghindari yeoja itu, harus dia akui, jauh di dalam lubuk hatinya ia benar-benar ingin bertemu dengannya. Nam Sang-mi.
Taemin menggenggam tas kertas berisikan sepatu yang sengaja di belinya untuk Sang-mi kemarin. Tekatnya sudah bulat. Apapun yang akan terjadi nanti, bagimanapun reaksi dan sikap Sang-mi nanti, ia akan tetap menemui yeoja itu.
“Shin Soo Hyo? Goo Hye Sun.. lalu…” Key kembali mengulang nama-nama yang di sebutkan. “Mwo?! Tung..tunggu dulu. Lalu bagaimana dengan Shin Yeong? Yoo Shin Yeong?” Pekik Key kaget begitu menyadari nama Shin Yeong tidak ada dalam daftar nama para trainee-trainee terpilih.
“Shin Yeong? Hmm… dia tidak. Lagipula semua orang juga tau kalau kemampuan Shin Yeong masih sangat buruk”
Taemin melirik Key. “Hyung…” Panggil Taemin khawatir.
“Dia.. tidak.. ??” Key terlihat shock.
“Lihat saja. Aku pasti akan segera debut dan menjadi terkenal sepertimu oppa. Jadi jangan sombong dengan semua tur konsermu itu. Aku sudah berlatih banyak, aku pasti akan menjadi hebat!”
Kata-kata Shin Yeong saat di telepon saat itu masih terus terngiang-ngiang di telinga Key. “Sial!!!” seru Key kemudian seraya berlari pergi meninggalkan para trainee itu begitu saja.
“Hyung!!!” seru Taemin kaget.
“Anak cengeng itu pasti…” gumam Key yang semakin berlari cepat, menoleh kenan dan ke kiri, mencari dan terus mencari menyusuri tiap ruang gedung management.
“Yoo Shin Yeong, dimana..?” Key mengigit bibir.
.To Be Countinued.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar