Title
: STEP
Author
: Puthrie Shairis As
Genre
: Romance, Friendship
Lenght
: Chaptered
Main cast :
SHINee, Choi Eun Ji, Shin Soo Hyo, Yoo Shin Yeong, Goo Hye Sun, Nam
Sang-mi
Support
Cast : Park Hyung Seok, Kang Eun Bi, Kim Jongin as KAI EXO-K
Disclaimer : This story and the plot is originally mine.
This story is a FICTION , just my IMAGINARY and the cast is NOT REAL. No bashing, No plagiant
and just enjoy it guys ^^V
Part 14
“Kau datang?” tegur seseorang mengejutkan Hye Sun.
Hye Sun menoleh, seutas senyuman manis mendadak
tersungging di kedua sudut bibirnya begitu melihat seorang namja tinggi dan
tampan berjalan menghampirinya. Baru saja 30 menit yang lalu mereka para
trainee tiba di Seoul setelah pelatihan camp berakhir. Tapi Hye Sun sudah duduk
manis di sini, sebuah kedai kopi tak jauh dari gedung management Sment untuk
memenuhi janjinya untuk bertemu dengan namja ini. Seorang superstar yang entah
bagaimana tiba-tiba saja menjadi namjachingu nya beberapa hari yang lalu.
“Apa aku terlambat? Padahal aku piker, aku sudah
sengaja datang 10 menit lebih cepat” lanjut Minho nyengir seraya mengambil
posisi duduk di samping Hye Sun.
Yup benar. Untuk pertama kalinya Minho mengajak Hye
Sun keluar. Mungkin bisa di bilang ini ada kencan pertama mereka semenjak
menjadi sepasang kekasih. Tidak perlu takut orang lain akan salah paham, karena
kedai ini bisa di bilang ‘kantin’ istimewa untuk semua keluarga besar SMent.
Jadi tidak aka nada orang lain. Minho benar-benar sudah memikirkan semuanya
dengan baik.
“Ya’ Minho. Siapa yeoja cantik ini? Yeojachingu
mu?” tegur Mr.Yoon, pemilik kedai kopi.
Minho dan Hye Sun saling bertukar pandang dengan
tatapan malu-malu. “A-anio.. dia trainee junior, ini kali pertama dia datang ke
sini. Jadi aku mengajaknya, sebagai sunbae yang baik” jawab Minho bohong.
Hye Sun tersenyum kecil menahan tawa, refleks Minho
benar-benar bagus.
DEG!
Senyum Hye Sun mandadak tertahan, baru saja,
sedetik yang lalu, tiba-tiba ia merasakan jemari tangannya yang berada di bawah
meja di sentuh oleh seseorang. Oleh tangan besar yang hangat. Pelan-pelan Hye
Sun menunduk untuk melihat apa yang terjadi, raut wajahnya berubah merona saat
melihat Minho menggenggam tangannya di bawah sana.
Hye Sun beralih menoleh menatap Minho, namja itu
terus saja sibuk berbalas pendapat dengan Mr.Yoon , tetapi di sela-sela
pembicaraannya, Minho ikut melirik menatap Hye Sun dan melemparkan senyuman
manisnya. Seolah berkata “Biarkan seperti ini, takkan ada yang melihat”
Hye Sun tertunduk malu. Diam-diam ia juga mulai
membalas genggaman tangan Minho, membuat Minho semakin tersenyum lebar.
“Saranghaeyo~” bisik Minho pelan namun terdengar begitu jelas di telinga Hye
Sun.
***
“Key, itu dia!” Jonghyun menyenggol lengan Key
untuk menarik perhatian namja ‘kerempeng’ itu (Hahaha… efek kata-kata Shin
Yeong di part sebelumnya nih). Key yang tadinya sibuk mengumbar tawa dan
berbagi lelucon dengan Taemin saat itu spontan menoleh.
“Itu disana..” bisik Jonghyun memberi tanda supaya
Key melihat ke arah pintu masuk aula gedung Sment yang sudah ramai sore itu.
Key mengikuti apa yang di tunjukkan Jonghyun, senyuman lebar spontan
tersungging di kedua sudut bibirnya.
“Akhirnya.. yeoja kanibal itu datang juga” gumam
Key sumringah seraya merapikan kerah kemejanya. Key menepuk pundak Jonghyun
pelan sebagai ucapan terima kasih sebelum akhirnya pergi beranjak dari
tempatnya untuk menghampiri Shin Yeong.
“Unnie, kita harus mengucapkan selamat” ucap Shin
Yeong antusias. Eun Ji bermaksud untuk membalas ucapan Shin Yeong tapi ia
terlebih dahulu mengurungkan niatnya. Karena di detik yang sama manik matanya
menangkap sosok Key berjalan menghampiri Shin Yeong.
“Ah itu Soo Hyo..” ucap Eun Ji cepat seraya menarik
Sang-mi untuk pergi menjauh meninggalkan Shin Yeong seorang diri. Shin Yeong
terlonjak kaget, saat ia baru melangkahkan satu kakinya untuk menyusul Eun Ji
dan Sang-mi, tiba-tiba seseorang menegurnya.
“Ah~ sama sekali tidak natural”
Glek!
Langkah Shin Yeong berhenti. Spontan ia mendongak
dan Key sedang memandanginya dari ujung kepala sampai ujung kaki
berulang-ulang. Shin Yeong tersenyum tipis, tapi sedetik kemudian raut wajahnya
berubah jutek.
“Siapa yang tidak natural? Aku hanya memoles
sedikit make up” jawab Shin Yeong ketus.
“Mwo? Lihat itu, lipstikmu terlalu menor dan
bedakmu terlihat 3 senti lebih tebal daripada kulitmu. Janagn membuatku
tertawa. Kau baru menginjakkan kaki di ruangan ini saja, aku sudah bisa
melihatmu! Terlalu mencolok, norak! Dasar badut!” balas Key pedas.
“Hah?!” Shin Yeong menganga.
Apa katanya barusan? Menor? Tebal? Terlalu
mencolok? Norak? Badut???!!
“Mwooo??!!” pekik Shin Yeong histeris.
“Puahaha~ Ahahaha~ Lihat reaksimu, benar-benar
bodoh! Ahahaha~” tiba-tiba Key terbahak setelah berhasil mengerjai yeoja cantik
itu. Wajah Shin Yeong tertekuk, tangannya mengepal kuat.
Key mulanya terus tertawa hingga matanya nyaris
berair, tapi setelah menyadari Shin Yeong sama sekali tak berkomentar ataupun
membantahnya, mendadak tawa Key pelan-pelan mulai menghilang.
“Ee~ Ehm.. baiklah, itu tidak lucu” ralat Key
setelah melihat Shin Yeong mulai terlihat kesal. “Aku datang kemari bukan untuk
melihatmu, aku datang untuk mengucapkan selamat pada Jongin karena debutnya
sebagai salah satu dari EXO minggu depan” akhirnya Shin Yeong angkat bicara.
“Ya Ya.. aku tau. Semua orang di sini juga datang
untuk tujuan itu. Pesta ini memang sengaja di selenggarakan untuk itu” jawab
Key mendadak ketus begitu mendengar nama ‘Jongin’ lagi-lagi di sebut.
Melihat reaksi Key membuat Shin Yeong tersenyum
kecil, yeoja itu bahkan menahan hasratnya untuk terbahak melihat tingkah
kekanak-kanakkan Key yang terlihat sangat jelas kalau namja itu tidak menyukai
Jongin.
“Ah, tapi bukan itu masalahnya. Sebenarnya aku..
Ehm~” Key kembali bicara setelah mengingat tekatnya yangs udah bulat untuk
mengatakan ini sejak kemarin.
Shin Yeong mengangkat satu alisnya penasaran,
“Apa?”
Key menggaruk tekuknya, namja itu terlihat ragu
untuk mengutarakan maksudnya. “Itu.. sebenarnya aku.. aku mau kau..” kata-kata
Key terputus-putus. Shin Yeong di buat semakin penasaran karenanya, “Aku apa?”
Key melirik Shin Yeong, kemudian mulai merogoh
sesuatu dari dalam kantong jeansnya. “Aku mau kau memaafkanku. Waktu itu.. aku
keterlaluan mengataimu bodoh dan membuatmu menangis. Kau ingat? Jadi, terimalah
ini sebagai permintaan maaf” lanjut Key seraya menyodorkan sebuah lipgloss pink
pada Shin Yeong.
Shin Yeong tertegun, ia memandangi liploss itu
lama. “Ka..kalau tidak mau ya su..”
“Siapa bilang aku tidak suka!” elak Shin Yeong
cepay seraya merebut lipgloss yang di sodorkan Key cepat. “Permintaan maafmu ku terima oppa. Ehm..
baiklah aku pergi. Terima kasih untuk lipglossnya” sambung Shin Yeong lagi lalu
beranjak pergi begitu saja. Meninggalkan Key yang masih terbengong sendiri
dengan reaksi Shin Yeong yang di luar dugaannya.
“Syukurlah di terima. Ku pikir bakal di tolak”
gumam Key menggaruk-garuk kepalanya. Sedetik setelah itu, di saat yang
bersamaan, Key dan Shin Yeong sama-sama menyunggingkan senyum yang teramat
manis. Tampaknya kedua orang itu merasa begitu senang.
***
“Kekeke~ mereka benar-benar lucu” bisik Soo Hyo
seraya melirik Key dan Shin Yeong di kejauhan (ceritanya ini beberapa saat
setelah Eun-ji dan Sang-mi ninggalin Shin Yeong sendirian buat ngampirin Soo
Hyo ya).
Eun Ji mengikuti arah pandangan Soo Hyo, yeoja itu
tersenyum tipis. “Mereka harus rujuk..” ucap Eun Ji penuh harap.
Soo Hyo mengangguk-angguk setuju. “Eh?!” seakan
baru menyadari ada sesuatu yang aneh, Soo Hyo beralih memandang Sang-mi yang
tampak diam dan murung. “Sang Mi-ah, Gwenchana? Apa kakimu masih sakit? Kau
terlihat tidak baik” tegur Soo Hyo akhirnya.
Sang-mi tersentak kaget, seakan tersadar dari
lamunannya. “Euh?! Ah~ aku baik-baik saja. Kakiku sudah sembuh” jawab Sang-mi
memaksakan untuk tersenyum. Benar, kakinya sudah tidak apa-apa. Walaupun masih
terasa sedikit nyeri, tapi rasa sakit itu sama sekali tidak ada artinya. Hati
Sang-mi terasa jaauuh lebih perih. Kenangan akan hari itu masih terus
berputar-putar di kepalanya. Hari di mana orang yang begitu ia sukai, Chi Hoon (masih ingat sama si ganteng ini? xD)
memutuskan hubungan dengannya dan pergi dengan yeoja lain.
“Sang Mi-ah..” Eun Ji menepuk pundak Sang-mi
pelan begitu melihat yeoja imut itu terlihat nyaris menitihkan air mata menahan
tangis. Sang-mi kembali tersadar dari lamunannya, ia beralih menatap Soo Hyo
dan Eun Ji bergantian.
“Ah, Mian. A..ada apa denganku?! Mataku
kelilipan debu sampai berair seperti ini” dalih Sang-mi cepat begitu menyadari
pipinya yang tiba-tiba basah.
“A..aku mau ke toilet sebentar” lanjutnya dan
secepat kilat beranjak pergi meninggalkan Soo Hyo dan Eun Ji.
“Sang Mi-ah..!!” SooHyo bermaksud untuk
menyusul Sang-mi, tapi Eun Ji dengan cepat menahannya. “Biarkan dia sendiri..”
tegur Eun Ji.
Soo Hyo berhenti. Matanya kembali mengikuti
punggung Sang-mi yang berjalan menjauh. Ia tau ada yang tidak beres. Tapi Eun
Ji mungkin benar, biarkan Sang-mi sendiri dulu untuk sementara.
“Wah~ nona-nona, ternyata ada disini” tegur
seseorang tiba-tiba.
Eun Ji dan Soo Hyo menoleh, terlihat dua
orang namja tampan berjalan menghampiri mereka. Siapa lagi kalau bukan Jonghyun
dan Onew :)
“Oh, oppa…!!” seru Soo Hyo girang.
Jonghyun balas menyeringai lebar, sementara
Onew melemparkan senyuman manisnya pada Eun Ji, membuat Eun Ji sedikit merona
karena malu.
“Shin Soo Hyo..” panggil Jonghyun.
“Ne!!” jawab Soo Hyo cepat, tegas dan lugas
layaknya seorang tentara militer. Melihat itu Jonghyun spontan terbahak,
“O-oppa..” tegur Soo Hyo malu, apalagi Eun Ji dan Onew ikut menahan tawa karenanya.
“Oh-hohoho.. Mian. Kau terlihat manis hari
ini” lanjut Jonghyun lagi seraya mengerling nakal. Raut wajah Soo Hyo mendadak
memerah karena malu.
“Ahahaha~ kau ini benar-benar lucu” tJonghyun
sudah benar-benar tidak tahan lagi melihat raut wajah Soo Hyo yang terlihat
semakin manis. Jonghyun bergerak merangkul Soo Hyo dan mengacak-acak rambut
yeoja itu gemas.
“O..ooppa!!!” tegur Soo Hyo cepat. Bisa di rasakannya jantungnya
berdegup sepuluh kali lebih cepat.
“Noona~” sapa seseorang terdengar senang.
Onew, Eun Ji, Soo Hyo dan Jonghyun spontan
menoleh ke sumber suara. Di sana terlihat seorang namja muda tengah berjalan
mendekat dengan sebuah senyuman sumringah namun malu-malu tertuju untuk Eun Ji.
“Noona~ Ee lama sekali, Ehm.. aku tidak
melihatmu. Bagaimana camp nya?” lanjut namja muda itu lagi malu-malu. Terlihat
sekali namja muda itu sudah mengerahkan semua keberaniannya untuk mengajak Eun
Ji bicara.
“Ee~ bagus. Kau terlihat sehat, Hyung
Seok-ah” balas Eun Ji tetap terlihat
ramah walaupun sebenarnya ia sedikit terkejut dengan sikap Hyung Seok yang
tiba-tiba.
“Hehehe.. ya begitulah~” jawab Hyung Seok
salting seraya menggaruk-garuk tekuknya. Hyung Seok terus seperti itu sampai
akhirnya ia menyadari ada orang lain di sana.
Glek!
Seakan di tampar, Hyung Seok baru menyadari
kalau di sana juga ada Onew, Jonghyun dan Soo Hyo yang terlihat memandanginya
kebingungan. Raut wajah Hyung Seok mendadak berubah pucat pasi. Bukan hanya
malu, tapi perasaan takut juga tiba-tiba muncul. Benar-benar tidak sopan jika
tidak menyapa ke-3 orang itu sejak awal tadi.
“Ee~ Hehehe.. Annyeong, Hyung, Noona..” sapa
Hyung Seong canggung selagi memandang Onew, Jonghyun dan Soo Hyo bergantian.
Firasat buruk. Sepertinya Hyung Seok mencurigakan. Apa dia juga menyukai
Eun Ji-ku? ANDWAE!!! Aku sudah lebih dulu menyukainya…!!!’ pekik Onew dalam hati histeris.
Eh tapi, Dalee bilang Eun Ji juga menyukaiku.
Bahkan sejak SMP. Huehehe..
Sepertinya aku tidak mungkin di singkirkan dengan mudah. Ck.. Hyung Seok
ah, maaf tidak ada kesempatan untukmu..’ sedetik berikutnya tiba-tiba Onew tersenyum
cengegesan.
“Hyung, ada apa?” tegur Hyung Seok merinding
melihat senyuman ‘evil’ Onew.
“Oh, tidak apa-apa, hehehe” Onew kembali
menujukkan senyuman polosnya. Di saat yang bersamaan, Onew beralih melirik Eun
Ji.
DEG!
Ternyata sejak tadi Eun Ji memperhatikan
Onew. Yeoja cantik itu terlihat menyungingkan senyuman tipis menahan tawa. Mati
kutu. Onew merasa benar-benar malu di buatnya.
***
Tess..
Air mata Sang-mi jatuh membasahi foto Chi Hoon
yangs ejak tadi terus di pandanginya. Tangis yang sejak tadi terus berusaha ia
tahan akhirnya runtuh juga. Sekuat apapun ia berusaha terlihat tegar, pada
akhirnya pasti akan berakhir dengan air mata.
Sang-mi tidak bisa membohongi dirinya sendiri.
Bahkan sampai saat ini ia tidak bisa melupakan Chi Hoon. Rasa sakit karena di
khianati itupun sama sekali tidak berkurang sedikitpun. Masih sama. Terasa
sangat sesak. Begitu sakit.
Sang-mi kini lebih memilih untuk menyendiri, ia
duduk lemas di salah satu anak tangga menuju atap. Tak ada seorang pun di sana,
sepi, senyap dan tenang. Itulah yang di harapkannya.
Sang-mi terus memandangi foto tadi, sedetikpun ia
tak mau berpaling. Ia begitu merindukan belaian Chi Hoon. Ia merindukan tawa
dan perhatian namja itu. Sangat rindu sampai rasanya dadanya ingin meledak
karena tak sanggup menahan perasaan itu.
~Flash Back~
“Sang Mi, kau mau hadiah apa untuk merayakan
kelulusan audisi di SMent?” tanya Chi Hoon kebingungan karena tidak juga
menemukan ide yang bagus. Sang-mi yang sejak tadi sibuk dengan kamera nya
akhirnya menoleh, “Hmm.. aku mau..” Sang-mi member tanda Chi Hoon untuk sedikit
membungkuk dan mendekat.
Chi Hoon menurut dan Chu~
Sang-mi mengecup pipi kiri Chi Hoon lembut, membuat
namja tampan itu terdiam sejenak. “Hehehe~ itu hadiah pertama. Terus, aku mau
oppa memanggilku dengan sebutan ‘chagi’-“ lanjut Sang-mi malu.
Chi Hoon tersenyum kecil, “Tidak. Oppa akan belikan
sepatu baru sebagai hadiah” balas Chi Hoon berlagak enggan. “Mwo? Aku tidak mau
sepatu baru. Aku mau oppa memanggilku ‘chagi’-“ Sang-mi merajuk.
“Aku tidak dengar~” senandung Chi Hoon seraya
berjalan lebih cepat meninggalkan Sang-mi.
“Oppa!! Oppa!!” panggil Sang-mi cemberut.
“Palli!! Nanti kita ketinggalan bus!” Chi Hoon
menoleh.
Sang-mi justru menghentikan langkahnya karena
kesal. “Sang Mi-ah..” panggil Chi Hoon lagi. “Palli!!”
Sang-mi membuang muka dan mulai berlagak sibuk
dengan kameranya. Beberapa kali Sang-mi mengambil foto asal. Chi Hoon terkekeh
pelan, “Chagi, palli!!” teriak Chi Hoon keras.
“Chagi!! Chagi!! Hey, yeojaku yang paling cantik di
sana, palli!!” teriak Chi Hoon lagi, begitu keras hingga semua orang yang
berada di jalan menoleh memandangnya.
Sang-mi terdiam. Ia memandangi Chi Hoon lama.
Sang-mi sama sekali tak merasa malu saat semua orang melihat mereka. Ia justru
merasa begitu bahagia. “Oppa!!” panggil Sang-mi yang sudah siap dengan
kameranya.
Chi Hoon menoleh lalu cepret’
~Flash Back End~
Jadilah foto itu. Foto yang kini terus Sang-mi
pandangi dalam tangisnya. Sang-mi memeluk foto tadi begitu erat. “Oppa.. Chi
Hoon oppa.. Oppa…” panggil Sang-mi di sela-sela isak tangisnya.
“Sakit sekali. Sakit. Oppa…” Sang-mi tenggelam
dalam kesedihannya. Tanpa ia sadari, sejak tadi seorang namja terus memperhatikannya.
Namja itu bersembunyi di balik tembok di dekat anak tangga.
Namja itu tertunduk dengan raut wajah yang juga
mengutarakan berjuta-juta kesedihan. “Sudah kubilang, jangan menangis. Jangan
menangis Sang Mi-ah..” gumamnya yang tanpa ia sadari ia juga mulai ikut
menangis.
Namja itu tertunduk. Mendengar tangis dan kepedihan
yang di rasakan Sang-mi, hatinya juga ikut terluka. Membuatnya merasa begitu
lemah. Ia tak pernah berharap akan melihat Sang-mi menangis lagi sejak kejadian
itu.
Namja itu mengepalkan tangannya kuat. Ia mengangkat
wajahnya. Menghapur air matanya dan dengan langkah mantap ia berjalan
menghampiri Sang-mi. Menunjukkan dirinya.
“Kalau mengingat dia membuatmu terluka, buang dia
dari hatimu. Setelah itu, jadilah yeojachinguku.. Sang Mi-ah” ucap namja tadi
setelah berhadapan dengan Sang-mi.
Sang-mi terhenyak. Pelan-pelan ia mengangkat
wajahnya dan melihat siapa pemilik suara tadi. Seorang namja. Seorang namja
yang begitu tampan dengan pandangan matanya yang begitu teduh dan hangat. “Ta..Taemin
oppa..” panggil Sang-mi serak.
To Be Countinued
Part 15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar