Rabu, 06 Juni 2012

[FF] STEP - Part 14




Title : STEP
Author : Puthrie Shairis As
Genre : Romance, Friendship
Lenght : Chaptered
Main cast :  SHINee, Choi Eun Ji, Shin Soo Hyo, Yoo Shin Yeong, Goo Hye Sun, Nam Sang-mi
Support Cast : Park Hyung Seok, Kang Eun Bi, Kim Jongin as KAI EXO-K
Disclaimer : This story and the plot is originally mine. This story is a FICTION , just my IMAGINARY and the cast is NOT REAL. No bashing, No plagiant and just enjoy it guys ^^V

Part 14

“Kau datang?” tegur seseorang mengejutkan Hye Sun.
Hye Sun menoleh, seutas senyuman manis mendadak tersungging di kedua sudut bibirnya begitu melihat seorang namja tinggi dan tampan berjalan menghampirinya. Baru saja 30 menit yang lalu mereka para trainee tiba di Seoul setelah pelatihan camp berakhir. Tapi Hye Sun sudah duduk manis di sini, sebuah kedai kopi tak jauh dari gedung management Sment untuk memenuhi janjinya untuk bertemu dengan namja ini. Seorang superstar yang entah bagaimana tiba-tiba saja menjadi namjachingu nya beberapa hari yang lalu.
“Apa aku terlambat? Padahal aku piker, aku sudah sengaja datang 10 menit lebih cepat” lanjut Minho nyengir seraya mengambil posisi duduk di samping Hye Sun.
Yup benar. Untuk pertama kalinya Minho mengajak Hye Sun keluar. Mungkin bisa di bilang ini ada kencan pertama mereka semenjak menjadi sepasang kekasih. Tidak perlu takut orang lain akan salah paham, karena kedai ini bisa di bilang ‘kantin’ istimewa untuk semua keluarga besar SMent. Jadi tidak aka nada orang lain. Minho benar-benar sudah memikirkan semuanya dengan baik.
“Ya’ Minho. Siapa yeoja cantik ini? Yeojachingu mu?” tegur Mr.Yoon, pemilik kedai kopi.
Minho dan Hye Sun saling bertukar pandang dengan tatapan malu-malu. “A-anio.. dia trainee junior, ini kali pertama dia datang ke sini. Jadi aku mengajaknya, sebagai sunbae yang baik” jawab Minho bohong.
Hye Sun tersenyum kecil menahan tawa, refleks Minho benar-benar bagus.
DEG!
Senyum Hye Sun mandadak tertahan, baru saja, sedetik yang lalu, tiba-tiba ia merasakan jemari tangannya yang berada di bawah meja di sentuh oleh seseorang. Oleh tangan besar yang hangat. Pelan-pelan Hye Sun menunduk untuk melihat apa yang terjadi, raut wajahnya berubah merona saat melihat Minho menggenggam tangannya di bawah sana.
Hye Sun beralih menoleh menatap Minho, namja itu terus saja sibuk berbalas pendapat dengan Mr.Yoon , tetapi di sela-sela pembicaraannya, Minho ikut melirik menatap Hye Sun dan melemparkan senyuman manisnya. Seolah berkata “Biarkan seperti ini, takkan ada yang melihat”
Hye Sun tertunduk malu. Diam-diam ia juga mulai membalas genggaman tangan Minho, membuat Minho semakin tersenyum lebar. “Saranghaeyo~” bisik Minho pelan namun terdengar begitu jelas di telinga Hye Sun.
***
“Key, itu dia!” Jonghyun menyenggol lengan Key untuk menarik perhatian namja ‘kerempeng’ itu (Hahaha… efek kata-kata Shin Yeong di part sebelumnya nih). Key yang tadinya sibuk mengumbar tawa dan berbagi lelucon dengan Taemin saat itu spontan menoleh.
“Itu disana..” bisik Jonghyun memberi tanda supaya Key melihat ke arah pintu masuk aula gedung Sment yang sudah ramai sore itu. Key mengikuti apa yang di tunjukkan Jonghyun, senyuman lebar spontan tersungging di kedua sudut bibirnya.
“Akhirnya.. yeoja kanibal itu datang juga” gumam Key sumringah seraya merapikan kerah kemejanya. Key menepuk pundak Jonghyun pelan sebagai ucapan terima kasih sebelum akhirnya pergi beranjak dari tempatnya untuk menghampiri Shin Yeong.
“Unnie, kita harus mengucapkan selamat” ucap Shin Yeong antusias. Eun Ji bermaksud untuk membalas ucapan Shin Yeong tapi ia terlebih dahulu mengurungkan niatnya. Karena di detik yang sama manik matanya menangkap sosok Key berjalan menghampiri Shin Yeong.
“Ah itu Soo Hyo..” ucap Eun Ji cepat seraya menarik Sang-mi untuk pergi menjauh meninggalkan Shin Yeong seorang diri. Shin Yeong terlonjak kaget, saat ia baru melangkahkan satu kakinya untuk menyusul Eun Ji dan Sang-mi, tiba-tiba seseorang menegurnya.
“Ah~ sama sekali tidak natural”
Glek!
Langkah Shin Yeong berhenti. Spontan ia mendongak dan Key sedang memandanginya dari ujung kepala sampai ujung kaki berulang-ulang. Shin Yeong tersenyum tipis, tapi sedetik kemudian raut wajahnya berubah jutek.
“Siapa yang tidak natural? Aku hanya memoles sedikit make up” jawab Shin Yeong ketus.
“Mwo? Lihat itu, lipstikmu terlalu menor dan bedakmu terlihat 3 senti lebih tebal daripada kulitmu. Janagn membuatku tertawa. Kau baru menginjakkan kaki di ruangan ini saja, aku sudah bisa melihatmu! Terlalu mencolok, norak! Dasar badut!” balas Key pedas.
“Hah?!” Shin Yeong menganga.
Apa katanya barusan? Menor? Tebal? Terlalu mencolok? Norak? Badut???!!
“Mwooo??!!” pekik Shin Yeong histeris.
“Puahaha~ Ahahaha~ Lihat reaksimu, benar-benar bodoh! Ahahaha~” tiba-tiba Key terbahak setelah berhasil mengerjai yeoja cantik itu. Wajah Shin Yeong tertekuk, tangannya mengepal kuat.
Key mulanya terus tertawa hingga matanya nyaris berair, tapi setelah menyadari Shin Yeong sama sekali tak berkomentar ataupun membantahnya, mendadak tawa Key pelan-pelan mulai menghilang.
“Ee~ Ehm.. baiklah, itu tidak lucu” ralat Key setelah melihat Shin Yeong mulai terlihat kesal. “Aku datang kemari bukan untuk melihatmu, aku datang untuk mengucapkan selamat pada Jongin karena debutnya sebagai salah satu dari EXO minggu depan” akhirnya Shin Yeong angkat bicara.
“Ya Ya.. aku tau. Semua orang di sini juga datang untuk tujuan itu. Pesta ini memang sengaja di selenggarakan untuk itu” jawab Key mendadak ketus begitu mendengar nama ‘Jongin’ lagi-lagi di sebut.
Melihat reaksi Key membuat Shin Yeong tersenyum kecil, yeoja itu bahkan menahan hasratnya untuk terbahak melihat tingkah kekanak-kanakkan Key yang terlihat sangat jelas kalau namja itu tidak menyukai Jongin.
“Ah, tapi bukan itu masalahnya. Sebenarnya aku.. Ehm~” Key kembali bicara setelah mengingat tekatnya yangs udah bulat untuk mengatakan ini sejak kemarin.
Shin Yeong mengangkat satu alisnya penasaran, “Apa?”
Key menggaruk tekuknya, namja itu terlihat ragu untuk mengutarakan maksudnya. “Itu.. sebenarnya aku.. aku mau kau..” kata-kata Key terputus-putus. Shin Yeong di buat semakin penasaran karenanya, “Aku apa?”
Key melirik Shin Yeong, kemudian mulai merogoh sesuatu dari dalam kantong jeansnya. “Aku mau kau memaafkanku. Waktu itu.. aku keterlaluan mengataimu bodoh dan membuatmu menangis. Kau ingat? Jadi, terimalah ini sebagai permintaan maaf” lanjut Key seraya menyodorkan sebuah lipgloss pink pada Shin Yeong.
Shin Yeong tertegun, ia memandangi liploss itu lama. “Ka..kalau tidak mau ya su..”
“Siapa bilang aku tidak suka!” elak Shin Yeong cepay seraya merebut lipgloss yang di sodorkan Key cepat.  “Permintaan maafmu ku terima oppa. Ehm.. baiklah aku pergi. Terima kasih untuk lipglossnya” sambung Shin Yeong lagi lalu beranjak pergi begitu saja. Meninggalkan Key yang masih terbengong sendiri dengan reaksi Shin Yeong yang di luar dugaannya.
“Syukurlah di terima. Ku pikir bakal di tolak” gumam Key menggaruk-garuk kepalanya. Sedetik setelah itu, di saat yang bersamaan, Key dan Shin Yeong sama-sama menyunggingkan senyum yang teramat manis. Tampaknya kedua orang itu merasa begitu senang.
***
“Kekeke~ mereka benar-benar lucu” bisik Soo Hyo seraya melirik Key dan Shin Yeong di kejauhan (ceritanya ini beberapa saat setelah Eun-ji dan Sang-mi ninggalin Shin Yeong sendirian buat ngampirin Soo Hyo ya).
Eun Ji mengikuti arah pandangan Soo Hyo, yeoja itu tersenyum tipis. “Mereka harus rujuk..” ucap Eun Ji penuh harap.
Soo Hyo mengangguk-angguk setuju. “Eh?!” seakan baru menyadari ada sesuatu yang aneh, Soo Hyo beralih memandang Sang-mi yang tampak diam dan murung. “Sang Mi-ah, Gwenchana? Apa kakimu masih sakit? Kau terlihat tidak baik” tegur Soo Hyo akhirnya.
Sang-mi tersentak kaget, seakan tersadar dari lamunannya. “Euh?! Ah~ aku baik-baik saja. Kakiku sudah sembuh” jawab Sang-mi memaksakan untuk tersenyum. Benar, kakinya sudah tidak apa-apa. Walaupun masih terasa sedikit nyeri, tapi rasa sakit itu sama sekali tidak ada artinya. Hati Sang-mi terasa jaauuh lebih perih. Kenangan akan hari itu masih terus berputar-putar di kepalanya. Hari di mana orang yang begitu ia sukai, Chi Hoon (masih ingat sama si ganteng ini? xD) memutuskan hubungan dengannya dan pergi dengan yeoja lain.
“Sang Mi-ah..” Eun Ji menepuk pundak Sang-mi pelan begitu melihat yeoja imut itu terlihat nyaris menitihkan air mata menahan tangis. Sang-mi kembali tersadar dari lamunannya, ia beralih menatap Soo Hyo dan Eun Ji bergantian.
“Ah, Mian. A..ada apa denganku?! Mataku kelilipan debu sampai berair seperti ini” dalih Sang-mi cepat begitu menyadari pipinya yang tiba-tiba basah.
“A..aku mau ke toilet sebentar” lanjutnya dan secepat kilat beranjak pergi meninggalkan Soo Hyo dan Eun Ji.
“Sang Mi-ah..!!” SooHyo bermaksud untuk menyusul Sang-mi, tapi Eun Ji dengan cepat menahannya. “Biarkan dia sendiri..” tegur Eun Ji.
Soo Hyo berhenti. Matanya kembali mengikuti punggung Sang-mi yang berjalan menjauh. Ia tau ada yang tidak beres. Tapi Eun Ji mungkin benar, biarkan Sang-mi sendiri dulu untuk sementara.
“Wah~ nona-nona, ternyata ada disini” tegur seseorang tiba-tiba.
Eun Ji dan Soo Hyo menoleh, terlihat dua orang namja tampan berjalan menghampiri mereka. Siapa lagi kalau bukan Jonghyun dan Onew :)
“Oh, oppa…!!” seru Soo Hyo girang.
Jonghyun balas menyeringai lebar, sementara Onew melemparkan senyuman manisnya pada Eun Ji, membuat Eun Ji sedikit merona karena malu.
“Shin Soo Hyo..” panggil Jonghyun.
“Ne!!” jawab Soo Hyo cepat, tegas dan lugas layaknya seorang tentara militer. Melihat itu Jonghyun spontan terbahak, “O-oppa..” tegur Soo Hyo malu, apalagi Eun Ji dan Onew ikut menahan tawa karenanya.
“Oh-hohoho.. Mian. Kau terlihat manis hari ini” lanjut Jonghyun lagi seraya mengerling nakal. Raut wajah Soo Hyo mendadak memerah karena malu.
“Ahahaha~ kau ini benar-benar lucu” tJonghyun sudah benar-benar tidak tahan lagi melihat raut wajah Soo Hyo yang terlihat semakin manis. Jonghyun bergerak merangkul Soo Hyo dan mengacak-acak rambut yeoja itu gemas.
“O..ooppa!!!” tegur Soo  Hyo cepat. Bisa di rasakannya jantungnya berdegup sepuluh kali lebih cepat.
“Noona~” sapa seseorang terdengar senang.
Onew, Eun Ji, Soo Hyo dan Jonghyun spontan menoleh ke sumber suara. Di sana terlihat seorang namja muda tengah berjalan mendekat dengan sebuah senyuman sumringah namun malu-malu tertuju untuk Eun Ji.
“Noona~ Ee lama sekali, Ehm.. aku tidak melihatmu. Bagaimana camp nya?” lanjut namja muda itu lagi malu-malu. Terlihat sekali namja muda itu sudah mengerahkan semua keberaniannya untuk mengajak Eun Ji bicara.
“Ee~ bagus. Kau terlihat sehat, Hyung Seok-ah”  balas Eun Ji tetap terlihat ramah walaupun sebenarnya ia sedikit terkejut dengan sikap Hyung Seok yang tiba-tiba.
“Hehehe.. ya begitulah~” jawab Hyung Seok salting seraya menggaruk-garuk tekuknya. Hyung Seok terus seperti itu sampai akhirnya ia menyadari ada orang lain di sana.
Glek!
Seakan di tampar, Hyung Seok baru menyadari kalau di sana juga ada Onew, Jonghyun dan Soo Hyo yang terlihat memandanginya kebingungan. Raut wajah Hyung Seok mendadak berubah pucat pasi. Bukan hanya malu, tapi perasaan takut juga tiba-tiba muncul. Benar-benar tidak sopan jika tidak menyapa ke-3 orang itu sejak awal tadi.
“Ee~ Hehehe.. Annyeong, Hyung, Noona..” sapa Hyung Seong canggung selagi memandang Onew, Jonghyun dan Soo Hyo bergantian.
Firasat buruk. Sepertinya Hyung Seok mencurigakan. Apa dia juga menyukai Eun Ji-ku? ANDWAE!!! Aku sudah lebih dulu menyukainya…!!!’ pekik Onew dalam hati histeris.
Eh tapi, Dalee bilang Eun Ji juga menyukaiku.
Bahkan sejak SMP. Huehehe..
Sepertinya aku tidak mungkin di singkirkan dengan mudah. Ck.. Hyung Seok ah, maaf tidak ada kesempatan untukmu..’ sedetik berikutnya tiba-tiba Onew tersenyum cengegesan.
“Hyung, ada apa?” tegur Hyung Seok merinding melihat senyuman ‘evil’ Onew.
“Oh, tidak apa-apa, hehehe” Onew kembali menujukkan senyuman polosnya. Di saat yang bersamaan, Onew beralih melirik Eun Ji.
DEG!
Ternyata sejak tadi Eun Ji memperhatikan Onew. Yeoja cantik itu terlihat menyungingkan senyuman tipis menahan tawa. Mati kutu. Onew merasa benar-benar malu di buatnya.
***
 
Tess..
Air mata Sang-mi jatuh membasahi foto Chi Hoon yangs ejak tadi terus di pandanginya. Tangis yang sejak tadi terus berusaha ia tahan akhirnya runtuh juga. Sekuat apapun ia berusaha terlihat tegar, pada akhirnya pasti akan berakhir dengan air mata.
Sang-mi tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Bahkan sampai saat ini ia tidak bisa melupakan Chi Hoon. Rasa sakit karena di khianati itupun sama sekali tidak berkurang sedikitpun. Masih sama. Terasa sangat sesak. Begitu sakit.
Sang-mi kini lebih memilih untuk menyendiri, ia duduk lemas di salah satu anak tangga menuju atap. Tak ada seorang pun di sana, sepi, senyap dan tenang. Itulah yang di harapkannya.
Sang-mi terus memandangi foto tadi, sedetikpun ia tak mau berpaling. Ia begitu merindukan belaian Chi Hoon. Ia merindukan tawa dan perhatian namja itu. Sangat rindu sampai rasanya dadanya ingin meledak karena tak sanggup menahan perasaan itu.
~Flash Back~
“Sang Mi, kau mau hadiah apa untuk merayakan kelulusan audisi di SMent?” tanya Chi Hoon kebingungan karena tidak juga menemukan ide yang bagus. Sang-mi yang sejak tadi sibuk dengan kamera nya akhirnya menoleh, “Hmm.. aku mau..” Sang-mi member tanda Chi Hoon untuk sedikit membungkuk dan mendekat.
Chi Hoon menurut dan Chu~
Sang-mi mengecup pipi kiri Chi Hoon lembut, membuat namja tampan itu terdiam sejenak. “Hehehe~ itu hadiah pertama. Terus, aku mau oppa memanggilku dengan sebutan ‘chagi’-“ lanjut Sang-mi malu.
Chi Hoon tersenyum kecil, “Tidak. Oppa akan belikan sepatu baru sebagai hadiah” balas Chi Hoon berlagak enggan. “Mwo? Aku tidak mau sepatu baru. Aku mau oppa memanggilku ‘chagi’-“ Sang-mi merajuk.
“Aku tidak dengar~” senandung Chi Hoon seraya berjalan lebih cepat meninggalkan Sang-mi.
“Oppa!! Oppa!!” panggil Sang-mi cemberut.
“Palli!! Nanti kita ketinggalan bus!” Chi Hoon menoleh.
Sang-mi justru menghentikan langkahnya karena kesal. “Sang Mi-ah..” panggil Chi Hoon lagi. “Palli!!”
Sang-mi membuang muka dan mulai berlagak sibuk dengan kameranya. Beberapa kali Sang-mi mengambil foto asal. Chi Hoon terkekeh pelan, “Chagi, palli!!” teriak Chi Hoon keras.
“Chagi!! Chagi!! Hey, yeojaku yang paling cantik di sana, palli!!” teriak Chi Hoon lagi, begitu keras hingga semua orang yang berada di jalan menoleh memandangnya.
Sang-mi terdiam. Ia memandangi Chi Hoon lama. Sang-mi sama sekali tak merasa malu saat semua orang melihat mereka. Ia justru merasa begitu bahagia. “Oppa!!” panggil Sang-mi yang sudah siap dengan kameranya.
Chi Hoon menoleh lalu cepret’
~Flash Back End~
Jadilah foto itu. Foto yang kini terus Sang-mi pandangi dalam tangisnya. Sang-mi memeluk foto tadi begitu erat. “Oppa.. Chi Hoon oppa.. Oppa…” panggil Sang-mi di sela-sela isak tangisnya.
“Sakit sekali. Sakit. Oppa…” Sang-mi tenggelam dalam kesedihannya. Tanpa ia sadari, sejak tadi seorang namja terus memperhatikannya. Namja itu bersembunyi di balik tembok di dekat anak tangga.
Namja itu tertunduk dengan raut wajah yang juga mengutarakan berjuta-juta kesedihan. “Sudah kubilang, jangan menangis. Jangan menangis Sang Mi-ah..” gumamnya yang tanpa ia sadari ia juga mulai ikut menangis.
Namja itu tertunduk. Mendengar tangis dan kepedihan yang di rasakan Sang-mi, hatinya juga ikut terluka. Membuatnya merasa begitu lemah. Ia tak pernah berharap akan melihat Sang-mi menangis lagi sejak kejadian itu.
Namja itu mengepalkan tangannya kuat. Ia mengangkat wajahnya. Menghapur air matanya dan dengan langkah mantap ia berjalan menghampiri Sang-mi. Menunjukkan dirinya.
“Kalau mengingat dia membuatmu terluka, buang dia dari hatimu. Setelah itu, jadilah yeojachinguku.. Sang Mi-ah” ucap namja tadi setelah berhadapan dengan Sang-mi.
Sang-mi terhenyak. Pelan-pelan ia mengangkat wajahnya dan melihat siapa pemilik suara tadi. Seorang namja. Seorang namja yang begitu tampan dengan pandangan matanya yang begitu teduh dan hangat. “Ta..Taemin oppa..” panggil Sang-mi serak.
To Be Countinued
Part 15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar