Title
: STEP
Author
: Puthrie Shairis As
Genre
: Romance, Friendship
Lenght
: Chaptered
Main cast :
SHINee, Choi Eun Ji, Shin Soo Hyo, Yoo Shin Yeong, Goo Hye Sun, Nam
Sang-mi
Support
Cast : Park Hyung Seok, Kang Eun Bi, Kim Jongin as KAI EXO-K
Disclaimer : This story and the plot is originally mine.
This story is a FICTION , just my IMAGINARY and the cast is NOT REAL. No bashing, No plagiant
and just enjoy it guys ^^V
Part 13
.STEP Key Versi.
“Yoo Shin Yeong! Lakukan
dengan benar!!” terdengar seseorang membentak Shin Yeong dengan keras.
Key yang tadinya sedang asik
dengan snack camilannya mendadak berhenti. Keningnya berkerut. Ia menoleh ke
kanan dan ke kiri. Ia sangat yakin mendengar nama Shin Yeong di sebut.
“SALAH!! Sekali LAGI!!”
kembali terdengar teriakan tadi.
Clepakk..
Sedetik setelah itu terdengar
suara sesuatu yang di pukul dengan sangat keras.
“SEKALI lagi!!” lagi-lagi
terdengar bentakkan itu.
Raut wajah Key berubah pucat
pasi. Suasana seperti ini benar-benar tidak asing lagi. Tentu saja, karena ia
juga pernah mengikuti training seperti sekarang. “jangan-jangan dia...” Key
tampak cemas.
Dengan gerak cepat Key berlari
memutar menuju ruang latihan dance di sisi timur. Key paham benar bagaimana
kerasnya pelatihan saat training dan seberapa disiplinnya Mrs.Fei , pelatih
khusus saat mereka berkunjung ke villa ini untuk camp.
Nafas Key memburu, langkahnya
mulai melambat saat pintu latihan ruang dance mulai terlihat. Key berjalan
mendekat, takut-takut ia mengintip ke dalam. Tepat seperti dugaannya, kaki Shin
Yeong tampak di pukul dengan sebuah pemukul karet tipis berkali-kali hingga
punggung kakinya terlihat memar.
Shin Yeong tak menjerit
ataupun menangis, yeoja itu terlihat diam menahan rasa sakit yang di
rasakannya. Ini memang kelemahannya, Shin Yeong tau dia tidak memiliki bakat
menari, tapi karena itulah ia terus berusaha berlatih semampunya selama ini.
Sayangnya, di mata Mrs.Fei tetap saja tariannya terlihat sangat buruk.
Di depan semua trainee lain,
Shin Yeong terus di permalukan. Mrs.Fei terus menjatuhkannya dengan kata-kata
yang begitu menyakitkan. Semua trainee hanya bisa diam dalam keheningan.
Beberapa dari mereka terlihat pilu dan merasa kasihan.
“Kalian di latih untuk menjadi
seorang superstar. Bukannya penyanyi abal-abal! Kalian sudah melalui audisi
pajang, jadi tunjukkan bahwa kalian memang pantas untuk berada di sini! Dan
kau, Nona Yoo Shin Yeong, apa seperti ini kemampuanmu? Aku dengar kau juga
tidak pandai menyanyi, jadi aku bertanya-tanya, kenapa kau bisa ada di sini?
Sekarang ULANGI!”
Cletaakk...
Mrs.Fei kembali melayangkan
pukulannya. Shin Yeong tampak gemetar, pelan-pelan ia mulai kembali mengulangi
gerakan tari yang tadi Mrs.Fei ajarkan. Shin Yeong berusaha melakukan yang
terbaik walaupun kakinya benar-benar terasa nyeri, membuatnya hampir tak
sanggup lagi menompang berat tubuhnya sendiri.
Di sisi lain, Key yang masih
mengintip dari balik pintu tampak diam. Namja itu terlihat khawatir. Walaupun
ia sering mengatakan akan sangat menyenangkan melihat Shin Yeong kesulitan,
tapi tetap saja di sudut lain hatinya ia benar-benar merasa tak tega.
Brruukk
Key tersentak kaget. Di sana,
terlihat pertahan Shin Yeong akhirnya runtuh. Yeoja itu jatuh tersungkur di
lantai tak sadarkan diri karena kelelahan. Keringat basah terus jatuh membasih
wajah cantiknya.
Key panik. Baru saja ia
bergerak untuk menghampiri yeoja itu, tiba-tiba langkahnya terhenti. Seseorang
bergerak lebih cepat darinya. Jongin yang memang sudah bergabung bersama
training lain di dalam sudah lebih dulu menolong Shin Yeong.
“Bawa dia ke kamarnya” Mrs.Fei
memberi tanda pada Jongin.
Jongin mengangguk dan
menggendong Shin Yeong ala tuan putri keluar dari ruangan. Di mulut pintu,
langkah Jongin sempat berhenti begitu melihat Key berdiri diam memandanginya
dan Shin Yeong bergantian. Tepi sesaat setelah itu, Jongin kembali berjalan
melewati Key menuju kamar trainee di lantai dua.
“Jangan terlihat kaget seperti
itu. Kau tau ini akan terjadi pada semua tainee” tiba-tiba terdengar seseorang
menegur Key. Key menoleh, Mrs.Fei terlihat berjalan menghampirinya.
“Kau tau aku melakukan ini
agar mereka para trainee tidak menjadi manja dan malas-malasan. Karena takut,
mereka akan terus berlatih dan berlatih. Semua ini akan membuat mereka menjadi
lebih kuat di masa mendatang. Kau tau itu dan karena itulah kau sama sekali
tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikanku bukan?” ucap Mrs.Fei dalam.
Key diam seribu bahasa. Lama
ia terus begitu hingga akhirnya ia sedikit membungkuk memberi hormat dan pergi
berlalu begitu saja. Mrs.Fei tersenyum tipis, “Dulu kau juga begitu kan? Dasar
Kibum. Selalu saja khawatir” gumamnya.
***
Pagi ini seperti biasa para
Trainee akan melakukan olahraga pagi terlebih dahulu sebelum kembali memulai
kegiatan training. Pekarangan halaman villa tampak ramai dengan para trainee
yang tampak berlari-lari kecil.
Diantara keramaian, terlihat
seorang namja terus melihat kesana kemari seperti mencari seseorang di antara
para trainee.
“Key, dia tidak ada di sini”
celetuk Minho tiba-tiba. Key menoleh, memandang Minho selama beberapa detik
sebelum akhirnya kembali fokus pada pencariannya lagi.
Minho mendesah, “Dia masih
belum bangun. Hye Sun bilang tadi malam Shin Yeong terkena demam. Mereka sedang
merawatnya sekarang” lanjut Minho lagi.
Mendengar itu sontak Key
menoleh, “Demam?” ulangnya kaget.
Minho mengangguk kecil. Ia
bergerak menepuk bahu Key pelan. “Jangan khawatir. Banyak orang yang
merawatnya. Lagipula, kita harus kembali ke Seoul hari ini”
“Mwo?! Hari ini? Kenapa tiba-tiba?!
Aku tidak akan pergi!” jawab Key cepat.
Kening Minho berkerut, “Apa?
Tidak pergi? Tapi kita ada ...” kata-kata Minho menggantung. Matanya spontan
mengikuti arah pandang Key yang terus menatap salah satu jendela kamar para
trainee di lantai dua.
Minho menggaruk-garuk tekuknya
bingung. Key pasti tidak mau meninggalkan Shin Yeong dalam keadaan seperti itu.
“Anu.. ah baiklah. Aku akan
bicara pada manager hyung. Mungkin kita bisa menunda keberangkatan sampai besok. Jadi, lebih
baik cepat selesaikan masalahmu Key” kata Minho tiba-tiba.
Key tak bergeming. Matanya terus saja menatap jendela kamar Shin Yeong. Entah kenapa, yeoja itu
terus saja mengusik hatinya. Ini tidak benar. Perasaan apa ini? Pikir
Key.
***
Key terus duduk diam dan tampak enggan menyentuh
sarapannya. Namja itu tampak aneh, ia terlihat murung. Kelakuan Key pagi ini
benar-benar membuat ke-4 namja lain ikut menjadi merasa serba salah. Tanpa
perlu bertanya pun ke-4 namja lain tau apa penyebab keanehan ini. Yah, semuanya
sangat mudah di tebak.
Key sesekali tampak melirik ke salah satu meja
makan para trainee tak jauh dari tempatnya duduk, hanya ada 3 orang yeoja yang
makan dan duduk di sana. Biasanya ada 4. Benar, Shin Yeong tidak di sana. Shin
Yeong tidak turun untuk sarapan bersama teman-temannya.
Key kembali memandang ruang makan berkeliling.
Tatapan matanya berhenti pada sosok seorang namja muda yang duduk di pojokkan
bersama teman-temannya. Key memandangi namja itu lekat. Menatap namja itu penuh
rasa kesal juga takut. Perasaannya mengatakan namja itu akan merebut sesuatu
darinya. Sesuatu yang mulai terasa penting, tapi entah apa itu sebenarnya.
Namja yang terus Key perhatikan itu tampaknya mulai
menyadari ada yang sedang memandanginya. Namja muda itu menoleh, dan di saat
itulah tatapan mata kedua namja itu akhirnya bertemu.
Canggung. Itulah yang dirasakan Jongin saat tatapan
matanya dan Key bertemu. Sepersekian detik Jongin bias merasakan tiba-tiba bulu
kuduknya merinding. Firasat buruk. Ia yakin ada sesuatu yang ingin sunbaenya
itu katakana padanya dan itu pasti suatu kesalahpahaman.
Jongin berusaha untuk melemparkan senyum ramahnya,
tapi Key tampaknya sama sekali tak tergerak untuk balas tersenyum. Namja itu
justru membuang muka sebelum akhirnya berdiri dari duduknya dan beranjak pergi
meninggalkan ruang makan. Membuat Jongin, Taemin, Jonghyun, Minho dan Onew
sedikit tersentak kaget.
Apa
ini? Perasaan apa ini? Menyebalkan! Aku benar-benar tidak mengerti apa ini!!!’ pikiran Key berkecamuk.
***
Jongin baru saja bermaksud
untuk pergi dari kamar Shin Yeong, saat tiba-tiba sesaat setelah ia membuka
pintu, terlihat Key tampak berdiri diam di sana. Jongin tampak terkejut, tapi
sedetik kemudian ia kembali bersikap normal. Tanpa banyak bicara, Jongin pergi
berlalu begitu saja, dengan membiarkan pintu kamar yang tetap terbuka.
Sepeninggal Jongin, Key
akhirnya bergerak. Ia beranjak masuk dan mengambil posisi duduk tepat di tepi
tempat tidur Shin Yeong. Yeoja itu tampak tertidur dan kelelahan. Lama Key
hanya diam dan memandangi Shin Yeong dalam keheningan.
Sesaat Key tampak merasa kebingungan dengan
dirinya, dia seakan baru tersadar dari lamunan yang sangat panjang. Kenapa
tiba-tiba ia ada di kamar Shin Yeong? Apa yang di lakukannya di sana? Kenapa
dia bisa berpikir untuk melihat kondisi yeoja itu yang bahkan hingga kini belum
juga sadar dari tidur lelahnya? Kenapa?
Pertanyaan-pertanyaan itu terus saja berputar-putar
di kepalanya. Key tidak mengerti dan dia tidak mau mengerti. Ia bisa merasakan
suatu perasaan aneh yang belakangan ini kerap muncul kembali terasa. Key menggeleng-geleng
cepat. Menepis semua pikiran-pikiran aneh yang terus terlintas di benaknya.
“Ternyata, yeoja cerewet
sepertimu bisa sakit juga ya?” Key akhirnya besuara, tetap dengan nada
menyindirnya. “Sekarang siapa yang kau bilang lemah?! Cih..”
Key kembali diam beberapa
saat. “Jangan salah paham. Aku ke sini hanya karena Sunbae yang khawatir pada
Hoobaenya. Jangan jadi besar kepala karena ini! Kau itu menyebalkan, mana
mungkin aku perhatian padamu!” Key terlihat mengoceh, walaupun ia tau Shin Yeong
tak akan mendengar dan takkan pernah membalas omelannya.
Key memperbaiki letak selimut
Shin Yeong, “Kau tidak boleh membenci Mrs.Fei, dia melakukan ini juga demi
kebaikanmu. Jadi jangan keras kepala lagi! Berlatih lah dengan serius, jangan
pacaran terus!! Kau terus saja bersantai-santai!” Key kembali merasa kesal
mengingat kedekatan Shin Yeong dan Jongin.
“Aissh.. sudahlah. Aku tidak
peduli. Yang penting cepatlah sembuh. Aku bosan tidak ada yang bisa di ajak
bertengkar!” lanjut Key beralasan. Key bangkit dari duduknya, sejenak ia
kembali memandangi wajah tertidur Shin Yeong.
“Aku tidak bercanda. Jadi,
cepatlah sembuh” lanjutnya.
***
“Hyung…” tegur Taemin cemas.
Celetukkan Taemin barusan berhasil membuat Minho,
Onew dan Jonghyun ikut mendongak menatap Key. Hari ini benar-benar sangat
sangat aneh. Key tampak berbeda. Namja ini tampak diam, juga sudah hampir
beberapa jam terakhir mata Key terus saja menatap Jongin dengan pandangan yang
sulit di artikan. Marah? Benci? Kesal? Atau apa? Terlihat sangat jelas ada
sesuatu yang begitu menggangu Key menyangkut namja muda itu.
“Key, gwenchana?” sambung Jonghyun yang menyadari
tak ada reaksi sedikitpun dari namja tampan itu.
Sraakk…
Lagi-lagi, Key tiba-tiba berdiri dan beranjak pergi
tanpa mengatakan apapun. Membuat ke-4 namja yang lain kembali saling bertukar
pandang.
“Aargh.. aku benar-benar heran, ada apa dengannya?
Dia benar-benar membuatku takut” sembur Jonghyun tak tahan.
“Biarkan saja, Key sedang dilema..” sambung Onew
serius.
“Galau… Hhe” sambung Taemin nyengir.
***
Lagi-lagi ini terjadi. Entah kenapa lagi-lagi tanpa
sadar Key berjalan menuju kamar ini. Dan lagi-lagi ia terus duduk dan
memandangi Shin Yeong dalam diam. Key hampir gila di buatnya. Entah sudah
keberapa kalinya hari ini. Ia bahkan sama sekali tak bisa berkonsentrasi
melakukan apapun.
Key mendongak ke arah pintu kamar yang sedikit
terbuka. Raut wajahnya tiba-tiba berubah was-was. Ia tidak mau namja itu,
Jongin, lebih dahulu berada di sana untuk menemani Shin Yeong. Key tidak
menyukai Jongin. Tidak, lebih tepatnya, Key tidak suka melihat kedekatan Shin
Yeongd an Jongin belakangan ini. Setiap kali teringat akan hal itu, Key selalu
merasa gelisah dan tidak tenang.
“Hey..” tiba-tiba Key bersuara. Pelan-pelan ia
kembali beralih memandang Shin Yeong. “Kau.. menyukai namja itu? Kim Jongin?”
lanjut Key.
Key bergerak mengambil kompres lalu meletakkan
kompres tadi di kening Shin Yeong. Kemudian merapikan letak selimut Shin Yeong
dan memastikan penghangat ruangan masih menyala.
“Kalian berkencan? Sudah berapa lama? Sejak kapan?
Kenapa? Bagaimana bisa?” lanjut Key yang kemudian beranjak berdiri dari
duduknya dan menutup tirai jendela kamar agar angin dingin tak bisa mengalir
masuk.
“Kau itu, benar-benar menyebalkan. Merepotkan. Aku
tidak mengerti kenapa, tapi kau terus saja menganggu pikiranku. Kenapa kau
melakukan itu? Kau yeoja pertama yang berhasil membuatku kebingungan setengah
mati. Semakin aku berusaha menepis bayanganmu yang menyebalkan itu, aku justru
semakin teringat kau. Kau benar-benar menyebalkan! Tau tidak?” Key mulai
mengoceh.
“Aku bahkan tanpa sadar berjalan ke sini. Hanya
untuk memastikan apa kau baik-baik saja. Apa menurutmu itu normal? Aku seorang
Key SHINee. Bagaimana mungkin aku melakukan hal aneh seperti ini pada seorang
training cerewet, kanibal dan sama sekali tidak cantik sepertimu. Kau
benar-benar bukan tipeku. Kau bahkan tidak seksi!” celoteh Key panjang lebar.
Nafas Key memburu. Kini ia beralih menatap Shin
Yeong lekat. Lagi, perasaan aneh itu terasa semakin kuat. Membuat Key pusing.
Namja itu benar-benar kesal di buatnya.
Key menghempaskan tubuhnya untuk duduk di tepi
tempat tidur Shin Yeong. Key melirik yeoja itu keki. “Besok aku harus kembali
ke Seoul. Jadi, apapun yang terjadi kau harus sudah bangun. Jangan egois. Kau
mau aku tidak bisa tenang di jalanan?!” runtuk Key sebal.
Tepat setelah Key mengakhiri kalimatnya, namja itu
kembali berdiri dari duduknya. Setelah mengganti kompres, akhirnya dengan berat
hati Key pergi meninggalkan kamar.
“Dia… memaki ku~ Uugh” ucap Shin Yeong pelan masih
dengan mata yang masih tertutup rapat. “Menye-balkan.. dia bilang.. aku sama…
sekali tidak.. seksi” lanjutnya sebelum akhirnya kembali terlelap dalam
kelelahan.
***
“Key, palli!!” tegur Jonghyun mendongak dari dalam
bus yang akan membawa mereka kembali ke Seoul pagi itu. Key masih memandang
pintu depan villa yang tampak di penuhi oleh para trainee yeoja yang melambai
dan mengantarkan kepulangan mereka. Key tampak mencari-cari seseorang.
“Key!!!” tegur Minho yang akhirnya turun tangan.
Key menoleh. Memandang Minho dan member lain yang
tampak kelelahan menunggunya di bus. Key menghela nafas panjang. Dia
benar-benar sudah merepotkan banyak orang. Tapi dia tidak bisa pergi seperti
ini. Dia belum melihat apakah yeoja itu baik-baik saja.
“Hyung~ ayolah… kita bisa di marahi jika terlambat
datang…” rengek Taemin lemas. “Benar. Lagipula kita akan kembali lagi lusa.
Jadi jangan khawatir” bujuk Onew.
Key mendesah. Tanpa banyak berkomentar akhirnya
namja itu bergerak. Dengan langkah yang sangat berat ia berjalan menaiki bus.
“Hey…!!! Oppa yang benar-benar menyebalkan dan
seenaknya mengataiku tidak cantik dan tidak seksi!!” tiba-tiba terdengar seruan
seseorang yang begitu keras.
DEG!
Key terpaku. Suara itu benar-benar tidak asing. Ia
tau betul siapa pemilik suara itu.
“Aku sudah sembuh jadi jangan memikirkanku terus,
nanti aku bisa jerawatan!! Lagipula, namja kerempeng sepertimu juga bukan
tipeku!!” balas Shin Yeong pedas.
Key masih diam di tempatnya. Dalam diam, ia
menyembunyikan seburat senyuman manis. Tapi, di detik berikutnya.
“Mwo?! Siapa yang kau sebut kerempeng?! Aku ini
ideal! Aku seksi! Semua orang memujaku!!” Key berbalik dan memandang lurus pada
Shin Yeong yang berdiri di barisan paling depan para trainee.
Shin Yeong tersenyum melecehkan. “Ideal? Seksi? Itu
lebih pantas kalau Jongin yang mengatakannya..” balas Shin Yeong seraya menarik
Jongin di belakang lalu mengerling nakal pada namja muda itu.
Key terbelalak kaget. “Mwoya?! Apa kau bilang?!”
Key menatap tajam ke arah Jongin seakan ingin
mencakar namja menyebalkan itu. Kenapa di mata Shin Yeong namja itu selalu
terlihat lebih menarik darinya? Lalu sedetik berikutnya ia kembali menatap Shin
Yeong sebal. Baru saja Key mau angkat bicara, tiba-tiba Minho menarik kerah
baju Key memaksa namja itu untuk memasuki bus.
“Ini tidak akan selesai kalau di teruskan.
Palliya!!!” gerutu Minho sebal.
“Key oppa, gomawo~” gumam Shin Yeong pelan di kejauhan
dengan seutas senyuman manis tertarik di kedua sudut bibirnya.
.STEP
Key versi End.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar