Rabu, 06 Juni 2012

[FF] STEP - Part 13




Title : STEP
Author : Puthrie Shairis As
Genre : Romance, Friendship
Lenght : Chaptered
Main cast :  SHINee, Choi Eun Ji, Shin Soo Hyo, Yoo Shin Yeong, Goo Hye Sun, Nam Sang-mi
Support Cast : Park Hyung Seok, Kang Eun Bi, Kim Jongin as KAI EXO-K
Disclaimer : This story and the plot is originally mine. This story is a FICTION , just my IMAGINARY and the cast is NOT REAL. No bashing, No plagiant and just enjoy it guys ^^V

Part 13
.STEP Key Versi.

“Yoo Shin Yeong! Lakukan dengan benar!!” terdengar seseorang membentak Shin Yeong dengan keras.
Key yang tadinya sedang asik dengan snack camilannya mendadak berhenti. Keningnya berkerut. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Ia sangat yakin mendengar nama Shin Yeong di sebut.
“SALAH!! Sekali LAGI!!” kembali terdengar teriakan tadi.
Clepakk..
Sedetik setelah itu terdengar suara sesuatu yang di pukul dengan sangat keras.
“SEKALI lagi!!” lagi-lagi terdengar bentakkan itu.
Raut wajah Key berubah pucat pasi. Suasana seperti ini benar-benar tidak asing lagi. Tentu saja, karena ia juga pernah mengikuti training seperti sekarang. “jangan-jangan dia...” Key tampak cemas.
Dengan gerak cepat Key berlari memutar menuju ruang latihan dance di sisi timur. Key paham benar bagaimana kerasnya pelatihan saat training dan seberapa disiplinnya Mrs.Fei , pelatih khusus saat mereka berkunjung ke villa ini untuk camp.
Nafas Key memburu, langkahnya mulai melambat saat pintu latihan ruang dance mulai terlihat. Key berjalan mendekat, takut-takut ia mengintip ke dalam. Tepat seperti dugaannya, kaki Shin Yeong tampak di pukul dengan sebuah pemukul karet tipis berkali-kali hingga punggung kakinya terlihat memar.
Shin Yeong tak menjerit ataupun menangis, yeoja itu terlihat diam menahan rasa sakit yang di rasakannya. Ini memang kelemahannya, Shin Yeong tau dia tidak memiliki bakat menari, tapi karena itulah ia terus berusaha berlatih semampunya selama ini. Sayangnya, di mata Mrs.Fei tetap saja tariannya terlihat sangat buruk.
Di depan semua trainee lain, Shin Yeong terus di permalukan. Mrs.Fei terus menjatuhkannya dengan kata-kata yang begitu menyakitkan. Semua trainee hanya bisa diam dalam keheningan. Beberapa dari mereka terlihat pilu dan merasa kasihan.
“Kalian di latih untuk menjadi seorang superstar. Bukannya penyanyi abal-abal! Kalian sudah melalui audisi pajang, jadi tunjukkan bahwa kalian memang pantas untuk berada di sini! Dan kau, Nona Yoo Shin Yeong, apa seperti ini kemampuanmu? Aku dengar kau juga tidak pandai menyanyi, jadi aku bertanya-tanya, kenapa kau bisa ada di sini? Sekarang ULANGI!”
Cletaakk...
Mrs.Fei kembali melayangkan pukulannya. Shin Yeong tampak gemetar, pelan-pelan ia mulai kembali mengulangi gerakan tari yang tadi Mrs.Fei ajarkan. Shin Yeong berusaha melakukan yang terbaik walaupun kakinya benar-benar terasa nyeri, membuatnya hampir tak sanggup lagi menompang berat tubuhnya sendiri.
Di sisi lain, Key yang masih mengintip dari balik pintu tampak diam. Namja itu terlihat khawatir. Walaupun ia sering mengatakan akan sangat menyenangkan melihat Shin Yeong kesulitan, tapi tetap saja di sudut lain hatinya ia benar-benar merasa tak tega.
Brruukk
Key tersentak kaget. Di sana, terlihat pertahan Shin Yeong akhirnya runtuh. Yeoja itu jatuh tersungkur di lantai tak sadarkan diri karena kelelahan. Keringat basah terus jatuh membasih wajah cantiknya.
Key panik. Baru saja ia bergerak untuk menghampiri yeoja itu, tiba-tiba langkahnya terhenti. Seseorang bergerak lebih cepat darinya. Jongin yang memang sudah bergabung bersama training lain di dalam sudah lebih dulu menolong Shin Yeong.
“Bawa dia ke kamarnya” Mrs.Fei memberi tanda pada Jongin.
Jongin mengangguk dan menggendong Shin Yeong ala tuan putri keluar dari ruangan. Di mulut pintu, langkah Jongin sempat berhenti begitu melihat Key berdiri diam memandanginya dan Shin Yeong bergantian. Tepi sesaat setelah itu, Jongin kembali berjalan melewati Key menuju kamar trainee di lantai dua.
“Jangan terlihat kaget seperti itu. Kau tau ini akan terjadi pada semua tainee” tiba-tiba terdengar seseorang menegur Key. Key menoleh, Mrs.Fei terlihat berjalan menghampirinya.
“Kau tau aku melakukan ini agar mereka para trainee tidak menjadi manja dan malas-malasan. Karena takut, mereka akan terus berlatih dan berlatih. Semua ini akan membuat mereka menjadi lebih kuat di masa mendatang. Kau tau itu dan karena itulah kau sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikanku bukan?” ucap Mrs.Fei dalam.
Key diam seribu bahasa. Lama ia terus begitu hingga akhirnya ia sedikit membungkuk memberi hormat dan pergi berlalu begitu saja. Mrs.Fei tersenyum tipis, “Dulu kau juga begitu kan? Dasar Kibum. Selalu saja khawatir” gumamnya.
***
Pagi ini seperti biasa para Trainee akan melakukan olahraga pagi terlebih dahulu sebelum kembali memulai kegiatan training. Pekarangan halaman villa tampak ramai dengan para trainee yang tampak berlari-lari kecil.
Diantara keramaian, terlihat seorang namja terus melihat kesana kemari seperti mencari seseorang di antara para trainee.
“Key, dia tidak ada di sini” celetuk Minho tiba-tiba. Key menoleh, memandang Minho selama beberapa detik sebelum akhirnya kembali fokus pada pencariannya lagi.
Minho mendesah, “Dia masih belum bangun. Hye Sun bilang tadi malam Shin Yeong terkena demam. Mereka sedang merawatnya sekarang” lanjut Minho lagi.
Mendengar itu sontak Key menoleh, “Demam?” ulangnya kaget.
Minho mengangguk kecil. Ia bergerak menepuk bahu Key pelan. “Jangan khawatir. Banyak orang yang merawatnya. Lagipula, kita harus kembali ke Seoul hari ini”
“Mwo?! Hari ini? Kenapa tiba-tiba?! Aku tidak akan pergi!” jawab Key cepat.
Kening Minho berkerut, “Apa? Tidak pergi? Tapi kita ada ...” kata-kata Minho menggantung. Matanya spontan mengikuti arah pandang Key yang terus menatap salah satu jendela kamar para trainee di lantai dua.
Minho menggaruk-garuk tekuknya bingung. Key pasti tidak mau meninggalkan Shin Yeong dalam keadaan seperti itu.
“Anu.. ah baiklah. Aku akan bicara pada manager hyung. Mungkin kita bisa menunda keberangkatan sampai besok. Jadi, lebih baik cepat selesaikan masalahmu Key” kata Minho tiba-tiba.
Key tak bergeming. Matanya terus saja menatap jendela kamar Shin Yeong. Entah kenapa, yeoja itu terus saja mengusik hatinya. Ini tidak benar. Perasaan apa ini? Pikir Key.
***
Key terus duduk diam dan tampak enggan menyentuh sarapannya. Namja itu tampak aneh, ia terlihat murung. Kelakuan Key pagi ini benar-benar membuat ke-4 namja lain ikut menjadi merasa serba salah. Tanpa perlu bertanya pun ke-4 namja lain tau apa penyebab keanehan ini. Yah, semuanya sangat mudah di tebak.
Key sesekali tampak melirik ke salah satu meja makan para trainee tak jauh dari tempatnya duduk, hanya ada 3 orang yeoja yang makan dan duduk di sana. Biasanya ada 4. Benar, Shin Yeong tidak di sana. Shin Yeong tidak turun untuk sarapan bersama teman-temannya.
Key kembali memandang ruang makan berkeliling. Tatapan matanya berhenti pada sosok seorang namja muda yang duduk di pojokkan bersama teman-temannya. Key memandangi namja itu lekat. Menatap namja itu penuh rasa kesal juga takut. Perasaannya mengatakan namja itu akan merebut sesuatu darinya. Sesuatu yang mulai terasa penting, tapi entah apa itu sebenarnya.
Namja yang terus Key perhatikan itu tampaknya mulai menyadari ada yang sedang memandanginya. Namja muda itu menoleh, dan di saat itulah tatapan mata kedua namja itu akhirnya bertemu.
Canggung. Itulah yang dirasakan Jongin saat tatapan matanya dan Key bertemu. Sepersekian detik Jongin bias merasakan tiba-tiba bulu kuduknya merinding. Firasat buruk. Ia yakin ada sesuatu yang ingin sunbaenya itu katakana padanya dan itu pasti suatu kesalahpahaman.
Jongin berusaha untuk melemparkan senyum ramahnya, tapi Key tampaknya sama sekali tak tergerak untuk balas tersenyum. Namja itu justru membuang muka sebelum akhirnya berdiri dari duduknya dan beranjak pergi meninggalkan ruang makan. Membuat Jongin, Taemin, Jonghyun, Minho dan Onew sedikit tersentak kaget.
Apa ini? Perasaan apa ini? Menyebalkan! Aku benar-benar tidak mengerti apa ini!!!’ pikiran Key berkecamuk.
***
Jongin baru saja bermaksud untuk pergi dari kamar Shin Yeong, saat tiba-tiba sesaat setelah ia membuka pintu, terlihat Key tampak berdiri diam di sana. Jongin tampak terkejut, tapi sedetik kemudian ia kembali bersikap normal. Tanpa banyak bicara, Jongin pergi berlalu begitu saja, dengan membiarkan pintu kamar yang tetap terbuka.
Sepeninggal Jongin, Key akhirnya bergerak. Ia beranjak masuk dan mengambil posisi duduk tepat di tepi tempat tidur Shin Yeong. Yeoja itu tampak tertidur dan kelelahan. Lama Key hanya diam dan memandangi Shin Yeong dalam keheningan.
Sesaat Key tampak merasa kebingungan dengan dirinya, dia seakan baru tersadar dari lamunan yang sangat panjang. Kenapa tiba-tiba ia ada di kamar Shin Yeong? Apa yang di lakukannya di sana? Kenapa dia bisa berpikir untuk melihat kondisi yeoja itu yang bahkan hingga kini belum juga sadar dari tidur lelahnya? Kenapa?
Pertanyaan-pertanyaan itu terus saja berputar-putar di kepalanya. Key tidak mengerti dan dia tidak mau mengerti. Ia bisa merasakan suatu perasaan aneh yang belakangan ini kerap muncul kembali terasa. Key menggeleng-geleng cepat. Menepis semua pikiran-pikiran aneh yang terus terlintas di benaknya.
“Ternyata, yeoja cerewet sepertimu bisa sakit juga ya?” Key akhirnya besuara, tetap dengan nada menyindirnya. “Sekarang siapa yang kau bilang lemah?! Cih..”
Key kembali diam beberapa saat. “Jangan salah paham. Aku ke sini hanya karena Sunbae yang khawatir pada Hoobaenya. Jangan jadi besar kepala karena ini! Kau itu menyebalkan, mana mungkin aku perhatian padamu!” Key terlihat mengoceh, walaupun ia tau Shin Yeong tak akan mendengar dan takkan pernah membalas omelannya.
Key memperbaiki letak selimut Shin Yeong, “Kau tidak boleh membenci Mrs.Fei, dia melakukan ini juga demi kebaikanmu. Jadi jangan keras kepala lagi! Berlatih lah dengan serius, jangan pacaran terus!! Kau terus saja bersantai-santai!” Key kembali merasa kesal mengingat kedekatan Shin Yeong dan Jongin.
“Aissh.. sudahlah. Aku tidak peduli. Yang penting cepatlah sembuh. Aku bosan tidak ada yang bisa di ajak bertengkar!” lanjut Key beralasan. Key bangkit dari duduknya, sejenak ia kembali memandangi wajah tertidur Shin Yeong.
“Aku tidak bercanda. Jadi, cepatlah sembuh” lanjutnya.
***
“Hyung…” tegur Taemin cemas.
Celetukkan Taemin barusan berhasil membuat Minho, Onew dan Jonghyun ikut mendongak menatap Key. Hari ini benar-benar sangat sangat aneh. Key tampak berbeda. Namja ini tampak diam, juga sudah hampir beberapa jam terakhir mata Key terus saja menatap Jongin dengan pandangan yang sulit di artikan. Marah? Benci? Kesal? Atau apa? Terlihat sangat jelas ada sesuatu yang begitu menggangu Key menyangkut namja muda itu.
“Key, gwenchana?” sambung Jonghyun yang menyadari tak ada reaksi sedikitpun dari namja tampan itu.
Sraakk…
Lagi-lagi, Key tiba-tiba berdiri dan beranjak pergi tanpa mengatakan apapun. Membuat ke-4 namja yang lain kembali saling bertukar pandang.
“Aargh.. aku benar-benar heran, ada apa dengannya? Dia benar-benar membuatku takut” sembur Jonghyun tak tahan.
“Biarkan saja, Key sedang dilema..” sambung Onew serius.
“Galau… Hhe” sambung Taemin nyengir.
***
Lagi-lagi ini terjadi. Entah kenapa lagi-lagi tanpa sadar Key berjalan menuju kamar ini. Dan lagi-lagi ia terus duduk dan memandangi Shin Yeong dalam diam. Key hampir gila di buatnya. Entah sudah keberapa kalinya hari ini. Ia bahkan sama sekali tak bisa berkonsentrasi melakukan apapun.
Key mendongak ke arah pintu kamar yang sedikit terbuka. Raut wajahnya tiba-tiba berubah was-was. Ia tidak mau namja itu, Jongin, lebih dahulu berada di sana untuk menemani Shin Yeong. Key tidak menyukai Jongin. Tidak, lebih tepatnya, Key tidak suka melihat kedekatan Shin Yeongd an Jongin belakangan ini. Setiap kali teringat akan hal itu, Key selalu merasa gelisah dan tidak tenang.
“Hey..” tiba-tiba Key bersuara. Pelan-pelan ia kembali beralih memandang Shin Yeong. “Kau.. menyukai namja itu? Kim Jongin?” lanjut Key.
Key bergerak mengambil kompres lalu meletakkan kompres tadi di kening Shin Yeong. Kemudian merapikan letak selimut Shin Yeong dan memastikan penghangat ruangan masih menyala.
“Kalian berkencan? Sudah berapa lama? Sejak kapan? Kenapa? Bagaimana bisa?” lanjut Key yang kemudian beranjak berdiri dari duduknya dan menutup tirai jendela kamar agar angin dingin tak bisa mengalir masuk.
“Kau itu, benar-benar menyebalkan. Merepotkan. Aku tidak mengerti kenapa, tapi kau terus saja menganggu pikiranku. Kenapa kau melakukan itu? Kau yeoja pertama yang berhasil membuatku kebingungan setengah mati. Semakin aku berusaha menepis bayanganmu yang menyebalkan itu, aku justru semakin teringat kau. Kau benar-benar menyebalkan! Tau tidak?” Key mulai mengoceh.
“Aku bahkan tanpa sadar berjalan ke sini. Hanya untuk memastikan apa kau baik-baik saja. Apa menurutmu itu normal? Aku seorang Key SHINee. Bagaimana mungkin aku melakukan hal aneh seperti ini pada seorang training cerewet, kanibal dan sama sekali tidak cantik sepertimu. Kau benar-benar bukan tipeku. Kau bahkan tidak seksi!” celoteh Key panjang lebar.
Nafas Key memburu. Kini ia beralih menatap Shin Yeong lekat. Lagi, perasaan aneh itu terasa semakin kuat. Membuat Key pusing. Namja itu benar-benar kesal di buatnya.
Key menghempaskan tubuhnya untuk duduk di tepi tempat tidur Shin Yeong. Key melirik yeoja itu keki. “Besok aku harus kembali ke Seoul. Jadi, apapun yang terjadi kau harus sudah bangun. Jangan egois. Kau mau aku tidak bisa tenang di jalanan?!” runtuk Key sebal.
Tepat setelah Key mengakhiri kalimatnya, namja itu kembali berdiri dari duduknya. Setelah mengganti kompres, akhirnya dengan berat hati Key pergi meninggalkan kamar.
“Dia… memaki ku~ Uugh” ucap Shin Yeong pelan masih dengan mata yang masih tertutup rapat. “Menye-balkan.. dia bilang.. aku sama… sekali tidak.. seksi” lanjutnya sebelum akhirnya kembali terlelap dalam kelelahan.
***
“Key, palli!!” tegur Jonghyun mendongak dari dalam bus yang akan membawa mereka kembali ke Seoul pagi itu. Key masih memandang pintu depan villa yang tampak di penuhi oleh para trainee yeoja yang melambai dan mengantarkan kepulangan mereka. Key tampak mencari-cari seseorang.
“Key!!!” tegur Minho yang akhirnya turun tangan.
Key menoleh. Memandang Minho dan member lain yang tampak kelelahan menunggunya di bus. Key menghela nafas panjang. Dia benar-benar sudah merepotkan banyak orang. Tapi dia tidak bisa pergi seperti ini. Dia belum melihat apakah yeoja itu baik-baik saja.
“Hyung~ ayolah… kita bisa di marahi jika terlambat datang…” rengek Taemin lemas. “Benar. Lagipula kita akan kembali lagi lusa. Jadi jangan khawatir” bujuk Onew.
Key mendesah. Tanpa banyak berkomentar akhirnya namja itu bergerak. Dengan langkah yang sangat berat ia berjalan menaiki bus.
“Hey…!!! Oppa yang benar-benar menyebalkan dan seenaknya mengataiku tidak cantik dan tidak seksi!!” tiba-tiba terdengar seruan seseorang yang begitu keras.
DEG!
Key terpaku. Suara itu benar-benar tidak asing. Ia tau betul siapa pemilik suara itu.
“Aku sudah sembuh jadi jangan memikirkanku terus, nanti aku bisa jerawatan!! Lagipula, namja kerempeng sepertimu juga bukan tipeku!!” balas Shin Yeong pedas.
Key masih diam di tempatnya. Dalam diam, ia menyembunyikan seburat senyuman manis. Tapi, di detik berikutnya.
“Mwo?! Siapa yang kau sebut kerempeng?! Aku ini ideal! Aku seksi! Semua orang memujaku!!” Key berbalik dan memandang lurus pada Shin Yeong yang berdiri di barisan paling depan para trainee.
Shin Yeong tersenyum melecehkan. “Ideal? Seksi? Itu lebih pantas kalau Jongin yang mengatakannya..” balas Shin Yeong seraya menarik Jongin di belakang lalu mengerling nakal pada namja muda itu.
Key terbelalak kaget. “Mwoya?! Apa kau bilang?!”
Key menatap tajam ke arah Jongin seakan ingin mencakar namja menyebalkan itu. Kenapa di mata Shin Yeong namja itu selalu terlihat lebih menarik darinya? Lalu sedetik berikutnya ia kembali menatap Shin Yeong sebal. Baru saja Key mau angkat bicara, tiba-tiba Minho menarik kerah baju Key memaksa namja itu untuk memasuki bus.
“Ini tidak akan selesai kalau di teruskan. Palliya!!!” gerutu Minho sebal.
“Key oppa, gomawo~” gumam Shin Yeong pelan di kejauhan dengan seutas senyuman manis tertarik di kedua sudut bibirnya.

.STEP Key versi End.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar