Title : STEP
Author : Puthrie Shairis As
Genre : Romance, Friendship
Lenght : Chaptered
Main cast :
SHINee, Choi Eun Ji, Shin Soo Hyo, Yoo Shin Yeong, Goo Hye Sun, Nam
Sang-mi
Support Cast : Park Hyung Seok, Kang Eun Bi
Cameo : Kim Jongin (KAI EXO)
Disclaimer : This story and the plot is originally mine.
This story is a FICTION , just my IMAGINARY and the cast is NOT REAL. No bashing, No plagiant
and just enjoy it guys ^^V
Part
6
Sementara Taemin masih tampak diam di tempatnya, ia
berusaha mencerna arti dari kata-kata Sang-mi barusan. “Hyung Seok.. menyukai..
Eun Ji noona?” ulangnya ragu.
“Ah! Bukankah itu artinya... ia tidak menyukai Sang-mi?
Hehehe...” tiba-tiba Taemin terkekeh kecil. Entah kenapa mendadak ia merasa
begitu lega. “Omo... tunggu dulu. Kenapa aku tertawa?” seru Taemin tiba-tiba.
***
Key berjalan cepat menaiki setiap anak tangga untuk
mencapai atap gedung, bahkan bisa di bilang ia terlihat sedikit tergesa-tesa.
Begitu sampai di atas, Key mendongakkan kepalanya keluar dari pintu atap
gedung, matanya memandang berkeliling.
Gerak mata Key berhenti begitu manik matanya berhasil
menemukan sosok yang sejak tadi terus ia cari. Shin Yeong terlihat duduk
memeluk lutut di lantai semen itu dan bersandar pada pagar pembatas, yeoja itu
hanya diam dan ia tidak menangis!
Kening Key berkerut, perlahan ia berjalan mendekat. Shin
Yeong terlihat menatap lurus ke arah sebuah kursi duduk panjang di depannya,
seperti tengah mengamati seseorang.
Berhubung punggung kursi itu memunggungi Key, jadi Key
hanya bisa melihat kaki orang yang sedang Shin Yeong amati itu di salah satu
ujung kursi. Orang itu sepertinya sedang berbaring, karena penasaran akhirnya
Key nekat menghampiri kedua orang itu.
Shin Yeong yang menyadari kedatangan Key mendadak berdiri
dari duduknya. Kedua bola mata Shin Yeong terbelalak kaget melihat kehadiran
Key yang begitu tiba-tiba. Tapi yeoja itu tetap memperlihatkan tatapan kesalnya
padanya dan mulai berkacak pinggang.
“Mwo?! Apa?! Apa lagi yang kau inginkan?! Kau mau
mengejekku lagi huh?!” teriak Shin Yeong keras. Bersamaan dengan itu, orang
yang tadi berbaring di kursi mendadak bangun dan duduk. Ia menoleh dan
memandang Key.
Tatapan mereka bertemu.
“Kim Jongin?” ucap Key kaget.
Benar.
Dia Kim Jongin, bukankah dia anak yang sering pergi keluar bersama Taemin? Apa
yang dia lakukan di sini? Dan kenapa dia bersama... dia!’ Spontan Key beralih menatap Shin Yeong dengan tatapan
menyelidik.
“Apa yang kau lakukan di sini bersamanya?” Key mulai
menyipitkan matanya.
“Itu bukan urusanmu! Sepertinya kau ini tipe namja yang
selalu ingin tau urusan orang lain!” balas Shin Yeong ketus.
Key terlihat sedikit kesal dan tersinggung dengan jawaban
kasar yang di terimanya. Key ngedumel kesal, sebenarnya dia bisa saja membalas
kata-kata Shin Yeong barusan, tapi mengingat apa yang telah ia lakukan tadi
hingga membuat yeoja itu menangis, mendadak menciutkan niatnya.
“Ehm..” Key berdehem.
“Geurae. Aku tidak mau memperpanjang masalah. Aku akan
mengatakannya. Hanya sekali. Jadi dengarkan baik-baik. Sebenarnya aku datang
untuk minta ma...”
“Aku akan pergi” potong Jongin tiba-tiba. Tampaknya namja
itu merasa kesulitan berada di antara kedua orang yang tengah bertengkar ini.
Tanpa ba-bi-bu lagi, Jongin pun bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu
turun.
Mendengar itu Shin Yeong tampak sedikit tersentak kaget.
Matanya kini beralih memandangi Jongin yang tampak meregangkan tubuhnya dan
sesekali mengusap-ngusap rambutnya sendiri.
“Ee~ Tunggu! Tunggu aku!! Aku juga tidak mau berada di
sini bersama namja menyebalkan ini!” sindir Shin Yeong seraya setengah berlari
menyusul Jongin begitu saja.
Jongin tampak sedikit terkejut saat tiba-tiba Shin Yeong
menepuk punggungnya dan melemparkan senyuman manisnya padanya. Yeoja itu
berjalan tepat di sampingnya dan mengikutinya. Jongin tampak melirik Key yang
tampak shock, lalu kembali melirik Shin Yeong. Apa yang bisa ia lakukan?
***
“Aku harus pergi noona” pamit Jongin sebelum akhirnya
memisahkan diri dari Shin Yeong. Shin Yeong hanya mengangguk dan melambai.
Tepat setelah kepergian namja itu, dari sisi tikungan koridor yang berlawanan
terlihat Eun Ji, Onew, Sang-mi, Hyung Seok dan Taemin muncul dari sana.
Eun Ji dan Sang-mi refleks berhenti begitu mendapati
sosok yeoja yang sejak tadi terus mereka cari. Raut wajah keduanya tampak
sangat cemas dan serius, tapi saat melihat Shin Yeong yang tiba-tiba melambai
dan menyeringai lebar mendadak membuat keduanya menghela nafas panjang dan
berjalan mendekat dengan tatapan yang berubah gemas.
“Kau darimana saja?! Kami mencarimu kemana-mana!” ucap
Eun Ji yang mulai berhambur memeluk yeodongsaeng kesayangannya itu.
“Hehehe... Mianhae. Aku hanya pergi untuk menenangkan
diri sebentar” tunjuk Shin Yeong ke atas. Sang-mi dan Eun Ji spontan saling
bertukar pandang, ada yang aneh dengan sikap Shin Yeong kali ini. Yeoja ini
terlihat baik-baik saja.
“Unnie.. Gwenchanayo?” ucap Sang-mi cemas.
“Neee.. Gwenchana. Aku baik-baik saja. Seseorang
mengatakan kepadaku, kegagalan audisi sebanyak itu bukanlah sesuatu yang
memalukan. Dia bilang, perjuanganku hingga akhirnya bisa berada di sini justru
sangat hebat. Hihihi... Dia orang pertama yang memujiku. Aku sangat lega”
cerita Shin Yeong sambil sesekali terkikik geli.
Kening Eun Ji dan Sang-mi berkerut, “Dia? Siapa?” seru
keduanya bersamaan.
Bukannya menjawab Shin Yeong justru menyeringai lebar
penuh misteri. “Hanya teman baru yang menyenangkan” jawabnya yang semakin
membuat Eun Ji dan Sang-mi penasaran.
***
“Aigo~ aku lelah sekali hyung...” gumam Taemin seraya
merebahkan dirinya di sofa.
“Hari ini benar-benar hari yang panjang” balas Onew
seraya berjalan ke dapur dan mengambil sebotol air mineral dari dalam kulkas.
Kini Onew dan Taemin sudah kembali ke dorm. Setelah apa
yang terjadi tadi keduanya memutuskan untuk beristirahat sejenak. “Aa~ tapi...
dimana Key?” gumam Onew tiba-tiba seraya kembali ke ruang tengah dan
menghampiri Taemin.
Cekrek
Tepat satu detik setelah itu pintu utama dorm di buka.
Spontan Onew dan Taemin menoleh ke sumber suara, di sana terlihat Key
melenggang masuk dengan wajah tertekuk dan cemberut. Onew dan Taemin saling
bertukar pandang.
“Hyung...” panggil Taemin tiba-tiba.
Key yang tadinya bermaksud untuk langsung memasuki kamar
mendadak berhenti, ia melirik Taemin seolah berkata ‘Apa?!’
Taemin meringis kecil. “Hehehe.. A..ani..” katanya
mengurungkan niatnya untuk bertanya lebih lanjut. Key kembali bergerak, tapi
lagi-lagi ia harus berhenti karena tiba-tiba Onew angkat bicara.
“Key, kau sudah minta maaf?” tanya Onew curiga.
Mendengar itu, pecah sudah pertahanan Key untuk meredam
amarahnya. Kini ia berbalik menatap Onew sementara bibirnya mulai komat-kamit
berceloteh pelan sebelum akhirnya ia menjawab.
“Tidak! Dan tidak akan pernah! Aku sudah berusaha meminta
maaf secara baik-baik, tetapi dia malah pergi bersama namja itu begitu saja!
Aku sudah tidak peduli lagi!” teriak Key jutek.
“Namja? Siapa?” sambung Taemin penasaran.
“Kim Jongin!” jawab Key sebal.
“Jongin? Jongin yang itu?” Taemin mendadak bangkit dari
posisi berbaringnya dan duduk. Key mencibir. “Lalu yang mana lagi?!”
“Aku pulang...” seru Minho dan Jonghyun bersamaan yang
baru saja masuk dan ikut bergabung bersama Onew, Key dan Taemin di ruang
tengah.
“Waa~ ada apa? Apa terjadi sesuatu?” tanya Jonghyun yang
mulai merasakan aura-aura negative dari Key. Key mendesis, tanpa banyak bicara
namja itu melenggang masuk ke dalam kamar begitu saja.
“Waeyo?” mata Minho masih mengikuti gerak Key sebelum
akhirnya namja itu benar-benar menghilang di balik pintu kamar
“Haaa~ Umma!!!” pekik Onew yang mulai stress dengan
tingkah merajuk Key.
***
“Gomawo...” ucap Taemin cengegesan begitu Key meletakkan
segelas susu hangat kesukaannya di mejanya.
“Yeobo~ Aku juga mau...” rengek Jonghyun manja.
Key melirik Jonghyun tajam, “A..ahaha~ aku hanya
bercanda” ralat Jonghyun cepat dan kembali fokus pada makan malamnya. Benar,
sekarang ke-5 namja tampan ini sedang asyik makan malam bersama di dorm seperti
biasa. Hanya saja suasana kali ini tampak sedikit canggung karena sang ‘Umma’
masih terlihat bad mood dan kesal.
“Hyung, kau harus makan lebih banyak. Kau mulai terlihat
semakin tua!” Jonghyun kini mengalihkan pandangannya pada Onew, membuat Minho
dan Taemin terbahak karenanya.
“Tapi aku tetap saja tampan~ karna aku seorang leader..
lalala~” Onew mulai bersenandung sambil sesekali melahap ayam goreng
kesukaannya.
Jonghyun, Minho dan Taemin saling bertukar pandang.
Ketiganya hanya cengar-cengir cengegesan dan kembali menyantap makanannya,
sementara Key sejak tadi hanya memilih diam dan fokus pada makanannya.
Ditengah keheningan di ruangan itu, para member semakin
lama semakin terlihat sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Jemari
tangannya sangat kecil, tapi aku merasa sangat nyaman’ pikir Minho begitu mengingat kejadian tadi siang bersama
Hye Sun, senyuman manis mendadak tersungging di kedua sudut bibirnya.
Hari
ini aku sangat bersemangat!’
seru Taemin dalam hati begitu kata-kata Sang mi kembali terbesit di benaknya. ‘Shin Yeong unnie bilang Hyung Seok menyukai
Eun Ji unnie’
Aku
merasa begitu lega setelah menangis tadi siang. Memang sedikit memalukan karena
aku menangis di depan wanita karena patah hati. Tapi.. Hehehe~ bagaimana dia
bisa begitu mengerti aku? Ah.. setelah aku ingat-ingat lagi, pertemuan kami
tidak pernah di sengaja dan dia selalu memergoki ku.. Ini lucu~’ Jonghyun mulai senyam-senyum dengan sendirinya.
Aku
tidak mengerti, tapi.. sssh.. rasanya aku pernah melihat yeoja itu sebelumnya.
Eun Ji~ dia benar-benar mirip dengan... tapi tidak mungkin itu dia. Nama mereka
sangat jelas berbeda. Apa hanya perasaanku saja? Aigo~’ Onew tampak sedikit frustasi dan berpikir.
Apa-apaan
dia?! Seumur hidup aku tidak pernah di perlakukan seperti itu! Dia benar-benar
mau menantangku huh?! Geurae! Aku terima tantanganmu! Aku akan membuatmu
menyesal! Huh’ runtuk Key
sebal.
Key mengangkat kepalanya, memandang ke-4 member lain yang
terasa sedikit aneh karena mereka tampak diam. Key mengangkat satu alisnya,
“Ya’! Kenapa kalian tersenyum mesum seperti itu?!” tegur Key asal dan berhasil membuyarkan
lamunan namja-namja itu.
Minho, Jonghyun, Taemin dan Onew spontan menoleh
memandang Key. Lalu di detik berikutnya mereka berempat saling bertukar
pandang, seolah saling bertanya ‘siapa yang tersenyum mesum?’
Taemin menggeleng, Minho menggeleng, Jonghyun menggeleng
dan terakhir ke-3 namja itu memandang Onew. “Apa? Aku bahkan tidak ingat
bagaimana caranya tersenyum mesum!”
***
“Waa~ ini akan benar-benar mengasyikan... KYaa~” pekik
Shin Yeong girang begitu keluar dari ruang pertemuan barusan.
Kegirangan ini tak jauh berbeda dengan yang di rasakan
oleh semua trainee-trainee yang lain.
Pasalnya, berdasarkan keputusan pihak managemen, mereka memutuskan untuk
melakukan sedikit perubahan pada sistem trainee tahun ini. Semua trainee junior
dengan beberapa tambahan trainee senior akan melakukan perkemahan selama
seminggu di villa pribadi milik Mangemen di daerah gunung pinggiran kota Seoul,
dan tentu saja keputusan ini di sambut baik oleh para trainee. Di tambah lagi
kegiatan ini sangat bertepatan dengan datangnya musim panas di awal bulan.
“Cih, lihat ini. Benar-benar kekanak-kanakkan!” celetuk
seseorang tiba-tiba.
Raut wajah girang dan semangat Shin Yeong mendadak
luntur. Tanpa menoleh pun Shin Yeong sudah tau siapa ‘orang ini’.
“Unnie, apa kau mendengar sesuatu? Sepertinya ada yang
bicara?” sindir Shin Yeong sinis tanpa berbalik untuk menatap Eun Bi
sedikitpun.
“Mwo?! Ya’!! Yoo Shin Yeong!!” gertaknya keras.
“Oh, maaf. Jadi kau bicara padaku?” Shin Yeong menoleh
dan menatap Eun Bi jutek. Eun Bi tampak semakin geram, tangannya mengepal kuat.
“Oh, Hye Sun-ssi, kemari. Jangan terlalu sering bergaul
dengan Eun Bi, tidak baik untuk kesehatan jiwamu!” sambung Soo Hyo tiba-tiba
seraya menarik lengan Hye Sun yang sejak tadi hanya berdiri di belakang Eun Bi
untuk bergabung bersamanya dan Shin Yeong dkk.
“Mwo?! Ya’! Shin Soo Hyo!! Aku pikir kita berteman! Kita
kan teman sekamar!” Eun Bi tampak semakin shock.
Soo Hyo mengangkat satu alisnya. Ia mulai bergerak maju
mendekati Eun Bi hingga membuat yeoja itu sedikit demi sedikit bergerak mundur
untuk menjauhinya.
“Ani. Aku tidak pernah berpikir kau temanku! Coba lihat
dirimu! Sombong dan suka merendahkan orang lain! Kau pikir aku mau menjadi
temanmu?” ucap Soo Hyo berkacak pinggang.
Tepat di saat yang sama, tiba-tiba 5 orang namja terlihat
muncul dari kejauhan. Ke-5 namja itu berjalan mendekat, sepertinya mereka ingin
memasuki ruangan pertemuan.
“KYaa~ bukankah itu SHINee?”
“Minho... aah~ aku tidak pernah bermimpi bisa melihatnya
sedekat ini!”
“Lihat itu.. Onew.. benar itu Onew...!!”
Celetukkan demi celetukkan mulai terdengar menyambut
kedatangan 5 namja berparas dewa itu. Minho, Jonghyun, Taemin, Onew dan Key
hanya melemparkan senyuman ramah mereka pada semua trainee yang mereka temui di
sana.
Satu per satu, mulai dari Minho, langkahnya mulai
melambat saat berpapasan bersama Hye Sun, namja itu melemparkan senyuman
manisnya dan sedikit melambai. Di susul Taemin di sampingnya yang juga
melemparkan senyuman sumringahnya pada Sang-mi, lalu Jonghyun yang ikut
tersenyum saat berpapasan dengan Soo Hyo yang masih dengan posisi
‘berkacak-pinggang’nya.
Soo Hyo yang menyadari itu buru-buru menurunkan kedua
tangannya dan balas tersenyum canggung. Memalukan!
Dia melihat sisi premanku! Pabo! Shin Soo Hyo~ kau benar-benar bodoh!’
runtuknya dalam hati.
Key. Senyuman namja itu luntur dalam hitungan detik saat
matanya menemukan sosok Shin Yeong yang juga menatapnya sinis. Mendadak Key
mencibir, ia semakin mempercepat langkahnya begitu Onew yang mengetahui aura
‘gelap’ Key mulai terlihat dan meminta agar namja itu berjalan lebih cepat.
Berbeda dari yang lain. Onew bahkan tak menyadari
keberadaan Eun Ji. Yah baiklah. Mungkin Onew tidak begitu tertarik pada wanita,
tapi sejurus dengan itu, Eun Ji tetap tampak tersenyum kecil melihat tingkah
Onew yang terus mendorong punggung Key agar lebih cepat. Namja ini selalu punya
daya tarik tersendiri di matanya.
***
“Camp? Tunggu sebentar, Tahan!” potong Key kaget.
“Maksud hyung.. kami harus ikut perkemahan? Bersama para trainee?
Selama seminggu?” Onew tampak tak kalah terkejut.
“Ne. Ini salah satu program baru managemen, dan kalian
akan mendampingi. Onew dan Jonghyun bisa membantu mengajari vokal, Taemin
membantu koreo, sementara Key dan Minho rap. Ini tidak akan sulit. Aku juga
sudah mengosongkan jadwal kalian minggu ini” jelas manager hyung panjang lebar.
Ke lima namja itu hanya bisa saling bertukar pandang
tanpa tau harus memberi jawaban bagaimana lagi. Ini adalah sesuatu yang baru
untuk mereka.
“Baiklah, sebaiknya kalian berkemas sekarang. Bus akan
mengantarkan kalian ke sana menyusul para trainee yang sudah akan berangkat
lebih dulu siang ini. Arraseo?” lanjut manager hyung mengakhiri pertemuan.
***
“Haaahh... udara ini benar-benar segar. Aku rasa aku akan
betah tinggal di sini!” celetuk Shin Yeong seraya membentangkan kedua tangannya
lebar-lebar dan menghirup udara pegunungan itu dalam-dalam.
Kini semua trainee sudah tiba di villa dan mulai
merapikan barang-barang mereka di kamar masing-masing. Masih seperti saat di
asrama, satu kamar akan di tempati oleh 3 orang dan sesuai pasangan
masing-masing tanpa ada perubahan.
Shin Yeong sedang asyik meregang kan tubuh di beranda
kamarnya yang berada di lantai dua saat secara tak sengaja matanya menangkap
bayangan sebuah bus yang baru saja merapat ke halaman villa berukuran super
duper besar itu.
Kening Shin Yeong berkerut, “Unnie... bukankah... total semua
bus yang pergi ada 5?” tanya Shin Yeong ragu. Eun Ji yang sedang sibuk
merapikan pakaiannya di lemari pun mendadak berhenti.
“Aku dengar begitu. Waeyo?” tanya nya bingung.
“Lalu itu bus apa?” tunjuk Shin Yeong.
Eun Ji dan Sang-mi yang mulai tampak penasaran pun mulai
merapat ke beranda kamar. Tepat saat mereka keluar, pintu bus itu terbuka.
Sejurus dengan itu lima orang namja turun dengan membawa ransel masing-masing.
Namja pertama, Minho. Namja itu menggunakan pakaian
santai dan topi, membawa ransel juga sebuah bola basket di tangannya. Di susul
Jonghyun yang tampak menggunakan kaos oblong dan celana panjang ketat dengan
ransel dan tas gitarnya.
“Bukankah itu...” gumam Sang-mi dan Eun ji bersamaan.
Tepat sedetik setelah mereka mengatakan itu, Onew dan
Taemin turun dari bus. Taemin dan Onew tampak menggunakan T-shirt kuning dan hijau dengan celana pendek. Keduanya tampak asyik mengobrol
satu sama lain.
Eun Ji tampak begitu terkejut.
Ia masih tidak bisa mengerti kenapa mereka, bukan, lebih tepatnya Onew bisa
berada di sini?
“Unnie... ini bagus!
Syukurlah...” celetuk Shin Yeong cengegesan.
Spontan Sang-mi dan Eun Ji
mendongak, Eun Ji terbelalak kaget. “Shin Yeong-ah!!” tegurnya. Sementara
Sang-mi tampak paling kebingungan. “Apa? Apa maksud unnie? Apanya yang bagus?” Sang-mi
mulai penasaran.
Eun Ji menatap Shin Yeong
dengan tatapan mengancam. “Hehehe... Anio. Bukan apa-apa...” jawab Shin Yeong bohong.
Tentu saja Sang-mi tidak percaya, tapi saat ia ingin angkat bicara lagi,
tiba-tiba manik matanya menangkap sosok namja terakhir yang tersisa.
Namja itu menggunakan keca mata
hitam besar, kaos putih oblong dengan rompi lengan panjang berwarna pink
mencolok yang di lipat hingga siku dan di padukan dengan celana panjang putih
ketat. Tak lupa dengan koper pinky dan sebuah kamera paranoid nya yang juga
berwarna pink-putih yang menggantung di lehernya.
Shin Yeong mengikuti arah
pandang Sang-mi. Matanya membola begitu melihat namja itu. Mulutnya bahkan
sampai terbuka membentuk huruf O karena shock.
“Ya tuhan... ini bencana...”
gumam Shin Yeong memegangi kepalanya, di saat yang sama, lagi-lagi secara tak
sengaja Key mendongak ke atas. Tatapan ia dan Shin Yeong bertemu. Sekilas Key
tampak mencibir sinis sebelum akhirnya berlalu begitu saja.
“Kyaaa.... harapanku... semua
kebahagiaanku... semuanya hancur... Huaa...” pekik Shin Yeong keras dan mulai
berbalik kembali ke dalam kamar lalu melompat ke tempat tidur. Shin Yeong
membenamkan wajahnya di bantal sementara kakinya mulai menendang-nendang ke
sembarang arah.
“Kenapa harus ada dia?!!”
teriak Shin Yeong putus asa.
***
“Waa~ hyung, tempat ini sangat nyaman. Udaranya juga
segar. Sepertinya ini tidak seburuk yang kita pikirkan” celetuk Taemin seraya
melompat dan duduk di sofa ruang tamu villa.
“Benar. Ini tidak buruk..” sambung Minho seraya
melihat-lihat keluar jendela bersama Jonghyun.
Onew tak berkomentar, namja ini mulai terlihat sibuk
memainkan rubiknya. Sementara Key terlihat berkeliling ruangan dan mengamati
lukisan yang terpajang di sana satu per satu.
‘Pemberitahuan untuk semua trainee agar segera berkumpul
di halaman belakang villa 30 menit lagi. Semuanya segera bersiap-siap’
Tiba-tiba terdengar pengumuman dari speaker yang
menggantung rapi di setiap sudut ruangan. Mendengar itu sontak Taemin
menegakkan posisi duduknya, “Ah benar. Kalau begitu Sang-mi juga pasti ada di
sini kan?” celetuknya tiba-tiba.
Minho, Onew, Key dan Jonghyun sontak menoleh dan
memandang Taemin aneh. “A..ahaha... aku tadi bicara apa? Aku hanya bilang udara
di sini sejuk hyung~ Hehehe...” ralat Taemin cepat.
Jonghyun dan Minho hanya tersenyum kecil dan kembali
melemparkan pandangan keluar jendela. Di saat yang sama, manik mata Jonghyun
secara tak sengaja menemukan bayangan sosok seorang yeoja yang tampak berjalan
mengendap-endap dengan sedikit membungkuk berjalan keluar pagar halaman villa.
Jonghyun terdiam. Yeoja itu tampak tak asing, Jonghyun
semakin menyipitkan matanya agar bisa memperjelas penglihatannya. Yeoja itu
menggunakan hoodie abu-abu dan menggunakan penutup kepalanya hingga semakin mempersulit
Jonghyun untuk melihat wajahnya. Tapi saat yeoja itu secara tak sengaja menoleh
ke belakang untuk memastikan tak ada yang menyadari ‘kegiatan menyelinap
keluarnya’, di saat itu pulalah Jonghyun bisa melihat dengan jelas setiap garis
wajahnya.
Jonghyun tampak tersentak kaget. “Apa dia gila?! Mau
kemana di saat seperti ini?” gumam nya seraya mengerjap-ngerjapkan matanya
beberapa kali. Ia benar-benar tidak percaya yeoja ini mempunyai keberanian
sebesar itu.
“Apa dia selalu begini?” mendadak Jonghyun tertawa pelan
dan mulai menyeringai lebar. “Oh, aku mau pergi berkeliling sebentar..”
tiba-tiba Jonghyun berlari pergi begitu saja. Di saat member lain memanggilnya,
Jonghyun hanya melambai dan memberi tanda bahwa ia takkan pergi terlalu jauh.
Jonghyun bergerak cepat mengejar yeoja tadi. Pergi keluar
pagar dan menemukan jalan berpasir yang tadi ia lewati saat di bus. Jonghyun
mendengarkan pandangannya, di sepajang jalan menurun itu hanya terlihat
rimbunan pohon dan beberapa atap pemukiman di kejauhan.
Jonghyun memutar tubuhnya. Sejauh ini ia sama sekali tak
menemukan sosok yeoja yang ia cari. Jonghyun berjalan pelan masih sambil terus
mengedarkan pandangannya, hingga akhirnya ia menemukan Soo Hyo yang berjalan
lambat menaiki jalan menanjak di sisi yang lain.
Jonghyun tersenyum tipis. Ia mulai berjalan cepat
menyusul yeoja itu tepat di belakangnya.
“Soo Hyo-sii?” tegur Jonghyun tiba-tiba.
Langkah Soo Hyo mendadak berhenti, nafasnya tertahan.
Takut-takut Soo Hyo menoleh, “Kau mau kabur lagi?” tebak Jonghyun tepat
sasaran.
Mata Soo Hyo membola. Raut wajahnya mendadak berubah
panik. “Ka..kau? Ah.. o..oppa? A..apa yang kau lakukan di sini? Bu.kankah kau
seharusnya di Seoul?” balas Soo Hyo pucat pasi.
Jonghyun menyeringai semakin lebar. “Ani. Sekarang aku
adalah guru pembimbingmu~” Jonghyun berjalan mendekat dan menyentil kening Soo
Hyo pelan.
“Mwo?” seru Soo Hyo yang lagi-lagi di buat terkejut
olehnya.
“Nanti kau juga akan mengerti. Jadi... kali ini kau mau
kemana? Kau tidak bisa menemukan toko mie di sini. Ini di gunung” celetuk
Jonghyun berlagak polos.
“Heh?!” Soo Hyo menggaruk kepalanya.
“Itu... sebenarnya aku tidak...”
“Biar aku temani” potong Jonghyun tiba-tiba.
“Huh?!” seru Soo Hyo lagi. “Te..temani apa?” Soo Hyo
tampak semakin kebingungan.
“Kencan~” jawab Jonghyun nyengir.
TBC
Trailers for next part
Buughh
Spontan semua mata menoleh. Eun Ji, Sang-mi dan Shin
Yeong juga semua trainee yang lain tampak terlonjak kaget. Soo Hyo jatuh
terduduk di rerumputan sambil sesekali mengelus-elus bokongnya yang mulai
terasa sakit karena hentakkan keras yang ia rasakan barusan.
“Apa dia melompati tembok pagar?” celetuk Eun Bi kaget.
“Ya’!! Gwenchana?” seru Jonghyun yang tiba-tiba mendongak
dari sisi pagar yang lain tepat di belakang Soo Hyo. Semua mata kini semakin
membola, “ Jonghyun hyung? Apa yang kau lakukan di atas sana! Tembok itu
setinggi 2 meter!” pekik Key shock.
<skip>
“Ya’!! Kau mau memasak atau mau meracuni dirimu
sendiri?!” teriak Key kaget dan mulai berjalan cepat mendekati Shin Yeong.
“Kau perempuan dan tidak tau bagaimana caranya memasak
mie?! Kau bercanda?” pekik Key semakin histeris. Shin Yeong mencibir, “Jangan
berlagak! Kau berkata seperti itu seolah-olah kau bisa memasak!”
“Oh.. kau akan menyesal mengatakan itu..”
Trailers End
Bagus, Kak! Lanjutkan :D
BalasHapushehehe... makasih de :D
BalasHapus