Selasa, 10 Januari 2012

[FF] STEP - Part 6



Title : STEP
Author : Puthrie Shairis As
Genre : Romance, Friendship
Lenght : Chaptered
Main cast :  SHINee, Choi Eun Ji, Shin Soo Hyo, Yoo Shin Yeong, Goo Hye Sun, Nam Sang-mi
Support Cast : Park Hyung Seok, Kang Eun Bi
Cameo : Kim Jongin (KAI EXO)
Disclaimer : This story and the plot is originally mine. This story is a FICTION , just my IMAGINARY and the cast is NOT REAL. No bashing, No plagiant and just enjoy it guys ^^V

Part 6
Sementara Taemin masih tampak diam di tempatnya, ia berusaha mencerna arti dari kata-kata Sang-mi barusan. “Hyung Seok.. menyukai.. Eun Ji noona?” ulangnya ragu.
“Ah! Bukankah itu artinya... ia tidak menyukai Sang-mi? Hehehe...” tiba-tiba Taemin terkekeh kecil. Entah kenapa mendadak ia merasa begitu lega. “Omo... tunggu dulu. Kenapa aku tertawa?” seru Taemin tiba-tiba.
***
Key berjalan cepat menaiki setiap anak tangga untuk mencapai atap gedung, bahkan bisa di bilang ia terlihat sedikit tergesa-tesa. Begitu sampai di atas, Key mendongakkan kepalanya keluar dari pintu atap gedung, matanya memandang berkeliling.
Gerak mata Key berhenti begitu manik matanya berhasil menemukan sosok yang sejak tadi terus ia cari. Shin Yeong terlihat duduk memeluk lutut di lantai semen itu dan bersandar pada pagar pembatas, yeoja itu hanya diam dan ia tidak menangis!
Kening Key berkerut, perlahan ia berjalan mendekat. Shin Yeong terlihat menatap lurus ke arah sebuah kursi duduk panjang di depannya, seperti tengah mengamati seseorang.
Berhubung punggung kursi itu memunggungi Key, jadi Key hanya bisa melihat kaki orang yang sedang Shin Yeong amati itu di salah satu ujung kursi. Orang itu sepertinya sedang berbaring, karena penasaran akhirnya Key nekat menghampiri kedua orang itu.
Shin Yeong yang menyadari kedatangan Key mendadak berdiri dari duduknya. Kedua bola mata Shin Yeong terbelalak kaget melihat kehadiran Key yang begitu tiba-tiba. Tapi yeoja itu tetap memperlihatkan tatapan kesalnya padanya dan mulai berkacak pinggang.
“Mwo?! Apa?! Apa lagi yang kau inginkan?! Kau mau mengejekku lagi huh?!” teriak Shin Yeong keras. Bersamaan dengan itu, orang yang tadi berbaring di kursi mendadak bangun dan duduk. Ia menoleh dan memandang Key.
Tatapan mereka bertemu.
“Kim Jongin?” ucap Key kaget.
Benar. Dia Kim Jongin, bukankah dia anak yang sering pergi keluar bersama Taemin? Apa yang dia lakukan di sini? Dan kenapa dia bersama... dia!’ Spontan Key beralih menatap Shin Yeong dengan tatapan menyelidik.
“Apa yang kau lakukan di sini bersamanya?” Key mulai menyipitkan matanya.
“Itu bukan urusanmu! Sepertinya kau ini tipe namja yang selalu ingin tau urusan orang lain!” balas Shin Yeong ketus.
Key terlihat sedikit kesal dan tersinggung dengan jawaban kasar yang di terimanya. Key ngedumel kesal, sebenarnya dia bisa saja membalas kata-kata Shin Yeong barusan, tapi mengingat apa yang telah ia lakukan tadi hingga membuat yeoja itu menangis, mendadak menciutkan niatnya.
“Ehm..” Key berdehem.
“Geurae. Aku tidak mau memperpanjang masalah. Aku akan mengatakannya. Hanya sekali. Jadi dengarkan baik-baik. Sebenarnya aku datang untuk minta ma...”
“Aku akan pergi” potong Jongin tiba-tiba. Tampaknya namja itu merasa kesulitan berada di antara kedua orang yang tengah bertengkar ini. Tanpa ba-bi-bu lagi, Jongin pun bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu turun.
Mendengar itu Shin Yeong tampak sedikit tersentak kaget. Matanya kini beralih memandangi Jongin yang tampak meregangkan tubuhnya dan sesekali mengusap-ngusap rambutnya sendiri.
“Ee~ Tunggu! Tunggu aku!! Aku juga tidak mau berada di sini bersama namja menyebalkan ini!” sindir Shin Yeong seraya setengah berlari menyusul Jongin begitu saja.
Jongin tampak sedikit terkejut saat tiba-tiba Shin Yeong menepuk punggungnya dan melemparkan senyuman manisnya padanya. Yeoja itu berjalan tepat di sampingnya dan mengikutinya. Jongin tampak melirik Key yang tampak shock, lalu kembali melirik Shin Yeong. Apa yang bisa ia lakukan?
***
“Aku harus pergi noona” pamit Jongin sebelum akhirnya memisahkan diri dari Shin Yeong. Shin Yeong hanya mengangguk dan melambai. Tepat setelah kepergian namja itu, dari sisi tikungan koridor yang berlawanan terlihat Eun Ji, Onew, Sang-mi, Hyung Seok dan Taemin muncul dari sana.
Eun Ji dan Sang-mi refleks berhenti begitu mendapati sosok yeoja yang sejak tadi terus mereka cari. Raut wajah keduanya tampak sangat cemas dan serius, tapi saat melihat Shin Yeong yang tiba-tiba melambai dan menyeringai lebar mendadak membuat keduanya menghela nafas panjang dan berjalan mendekat dengan tatapan yang berubah gemas.
“Kau darimana saja?! Kami mencarimu kemana-mana!” ucap Eun Ji yang mulai berhambur memeluk yeodongsaeng kesayangannya itu.
“Hehehe... Mianhae. Aku hanya pergi untuk menenangkan diri sebentar” tunjuk Shin Yeong ke atas. Sang-mi dan Eun Ji spontan saling bertukar pandang, ada yang aneh dengan sikap Shin Yeong kali ini. Yeoja ini terlihat baik-baik saja.
“Unnie.. Gwenchanayo?” ucap Sang-mi cemas.
“Neee.. Gwenchana. Aku baik-baik saja. Seseorang mengatakan kepadaku, kegagalan audisi sebanyak itu bukanlah sesuatu yang memalukan. Dia bilang, perjuanganku hingga akhirnya bisa berada di sini justru sangat hebat. Hihihi... Dia orang pertama yang memujiku. Aku sangat lega” cerita Shin Yeong sambil sesekali terkikik geli.
Kening Eun Ji dan Sang-mi berkerut, “Dia? Siapa?” seru keduanya bersamaan.
Bukannya menjawab Shin Yeong justru menyeringai lebar penuh misteri. “Hanya teman baru yang menyenangkan” jawabnya yang semakin membuat Eun Ji dan Sang-mi penasaran.
***

“Aigo~ aku lelah sekali hyung...” gumam Taemin seraya merebahkan dirinya di sofa.
“Hari ini benar-benar hari yang panjang” balas Onew seraya berjalan ke dapur dan mengambil sebotol air mineral dari dalam kulkas.
Kini Onew dan Taemin sudah kembali ke dorm. Setelah apa yang terjadi tadi keduanya memutuskan untuk beristirahat sejenak. “Aa~ tapi... dimana Key?” gumam Onew tiba-tiba seraya kembali ke ruang tengah dan menghampiri Taemin.
Cekrek
Tepat satu detik setelah itu pintu utama dorm di buka. Spontan Onew dan Taemin menoleh ke sumber suara, di sana terlihat Key melenggang masuk dengan wajah tertekuk dan cemberut. Onew dan Taemin saling bertukar pandang.
“Hyung...” panggil Taemin tiba-tiba.
Key yang tadinya bermaksud untuk langsung memasuki kamar mendadak berhenti, ia melirik Taemin seolah berkata ‘Apa?!’
Taemin meringis kecil. “Hehehe.. A..ani..” katanya mengurungkan niatnya untuk bertanya lebih lanjut. Key kembali bergerak, tapi lagi-lagi ia harus berhenti karena tiba-tiba Onew angkat bicara.
“Key, kau sudah minta maaf?” tanya Onew curiga.
Mendengar itu, pecah sudah pertahanan Key untuk meredam amarahnya. Kini ia berbalik menatap Onew sementara bibirnya mulai komat-kamit berceloteh pelan sebelum akhirnya ia menjawab.
“Tidak! Dan tidak akan pernah! Aku sudah berusaha meminta maaf secara baik-baik, tetapi dia malah pergi bersama namja itu begitu saja! Aku sudah tidak peduli lagi!” teriak Key jutek.
“Namja? Siapa?” sambung Taemin penasaran.
“Kim Jongin!” jawab Key sebal.
“Jongin? Jongin yang itu?” Taemin mendadak bangkit dari posisi berbaringnya dan duduk. Key mencibir. “Lalu yang mana lagi?!”
“Aku pulang...” seru Minho dan Jonghyun bersamaan yang baru saja masuk dan ikut bergabung bersama Onew, Key dan Taemin di ruang tengah.
“Waa~ ada apa? Apa terjadi sesuatu?” tanya Jonghyun yang mulai merasakan aura-aura negative dari Key. Key mendesis, tanpa banyak bicara namja itu melenggang masuk ke dalam kamar begitu saja.
“Waeyo?” mata Minho masih mengikuti gerak Key sebelum akhirnya namja itu benar-benar menghilang di balik pintu kamar
“Haaa~ Umma!!!” pekik Onew yang mulai stress dengan tingkah merajuk Key.
***
“Gomawo...” ucap Taemin cengegesan begitu Key meletakkan segelas susu hangat kesukaannya di mejanya.
“Yeobo~ Aku juga mau...” rengek Jonghyun manja.
Key melirik Jonghyun tajam, “A..ahaha~ aku hanya bercanda” ralat Jonghyun cepat dan kembali fokus pada makan malamnya. Benar, sekarang ke-5 namja tampan ini sedang asyik makan malam bersama di dorm seperti biasa. Hanya saja suasana kali ini tampak sedikit canggung karena sang ‘Umma’ masih terlihat bad mood dan kesal.
“Hyung, kau harus makan lebih banyak. Kau mulai terlihat semakin tua!” Jonghyun kini mengalihkan pandangannya pada Onew, membuat Minho dan Taemin terbahak karenanya.
“Tapi aku tetap saja tampan~ karna aku seorang leader.. lalala~” Onew mulai bersenandung sambil sesekali melahap ayam goreng kesukaannya.
Jonghyun, Minho dan Taemin saling bertukar pandang. Ketiganya hanya cengar-cengir cengegesan dan kembali menyantap makanannya, sementara Key sejak tadi hanya memilih diam dan fokus pada makanannya.
Ditengah keheningan di ruangan itu, para member semakin lama semakin terlihat sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Jemari tangannya sangat kecil, tapi aku merasa sangat nyaman’ pikir Minho begitu mengingat kejadian tadi siang bersama Hye Sun, senyuman manis mendadak tersungging di kedua sudut bibirnya.
Hari ini aku sangat bersemangat!’ seru Taemin dalam hati begitu kata-kata Sang mi kembali terbesit di benaknya. ‘Shin Yeong unnie bilang Hyung Seok menyukai Eun Ji unnie’
Aku merasa begitu lega setelah menangis tadi siang. Memang sedikit memalukan karena aku menangis di depan wanita karena patah hati. Tapi.. Hehehe~ bagaimana dia bisa begitu mengerti aku? Ah.. setelah aku ingat-ingat lagi, pertemuan kami tidak pernah di sengaja dan dia selalu memergoki ku.. Ini lucu~’ Jonghyun mulai senyam-senyum dengan sendirinya.
Aku tidak mengerti, tapi.. sssh.. rasanya aku pernah melihat yeoja itu sebelumnya. Eun Ji~ dia benar-benar mirip dengan... tapi tidak mungkin itu dia. Nama mereka sangat jelas berbeda. Apa hanya perasaanku saja? Aigo~’ Onew tampak sedikit frustasi dan berpikir.
Apa-apaan dia?! Seumur hidup aku tidak pernah di perlakukan seperti itu! Dia benar-benar mau menantangku huh?! Geurae! Aku terima tantanganmu! Aku akan membuatmu menyesal! Huh’ runtuk Key sebal.
Key mengangkat kepalanya, memandang ke-4 member lain yang terasa sedikit aneh karena mereka tampak diam. Key mengangkat satu alisnya, “Ya’! Kenapa kalian tersenyum mesum seperti itu?!” tegur Key asal dan berhasil membuyarkan lamunan namja-namja itu.
Minho, Jonghyun, Taemin dan Onew spontan menoleh memandang Key. Lalu di detik berikutnya mereka berempat saling bertukar pandang, seolah saling bertanya ‘siapa yang tersenyum mesum?’
Taemin menggeleng, Minho menggeleng, Jonghyun menggeleng dan terakhir ke-3 namja itu memandang Onew. “Apa? Aku bahkan tidak ingat bagaimana caranya tersenyum mesum!”
***
“Waa~ ini akan benar-benar mengasyikan... KYaa~” pekik Shin Yeong girang begitu keluar dari ruang pertemuan barusan.
Kegirangan ini tak jauh berbeda dengan yang di rasakan oleh semua trainee-trainee yang lain.  Pasalnya, berdasarkan keputusan pihak managemen, mereka memutuskan untuk melakukan sedikit perubahan pada sistem trainee tahun ini. Semua trainee junior dengan beberapa tambahan trainee senior akan melakukan perkemahan selama seminggu di villa pribadi milik Mangemen di daerah gunung pinggiran kota Seoul, dan tentu saja keputusan ini di sambut baik oleh para trainee. Di tambah lagi kegiatan ini sangat bertepatan dengan datangnya musim panas di awal bulan.
“Cih, lihat ini. Benar-benar kekanak-kanakkan!” celetuk seseorang tiba-tiba.
Raut wajah girang dan semangat Shin Yeong mendadak luntur. Tanpa menoleh pun Shin Yeong sudah tau siapa ‘orang ini’.
“Unnie, apa kau mendengar sesuatu? Sepertinya ada yang bicara?” sindir Shin Yeong sinis tanpa berbalik untuk menatap Eun Bi sedikitpun.
“Mwo?! Ya’!! Yoo Shin Yeong!!” gertaknya keras.
“Oh, maaf. Jadi kau bicara padaku?” Shin Yeong menoleh dan menatap Eun Bi jutek. Eun Bi tampak semakin geram, tangannya mengepal kuat.
“Oh, Hye Sun-ssi, kemari. Jangan terlalu sering bergaul dengan Eun Bi, tidak baik untuk kesehatan jiwamu!” sambung Soo Hyo tiba-tiba seraya menarik lengan Hye Sun yang sejak tadi hanya berdiri di belakang Eun Bi untuk bergabung bersamanya dan Shin Yeong dkk.
“Mwo?! Ya’! Shin Soo Hyo!! Aku pikir kita berteman! Kita kan teman sekamar!” Eun Bi tampak semakin shock.
Soo Hyo mengangkat satu alisnya. Ia mulai bergerak maju mendekati Eun Bi hingga membuat yeoja itu sedikit demi sedikit bergerak mundur untuk menjauhinya.
“Ani. Aku tidak pernah berpikir kau temanku! Coba lihat dirimu! Sombong dan suka merendahkan orang lain! Kau pikir aku mau menjadi temanmu?” ucap Soo Hyo berkacak pinggang.
Tepat di saat yang sama, tiba-tiba 5 orang namja terlihat muncul dari kejauhan. Ke-5 namja itu berjalan mendekat, sepertinya mereka ingin memasuki ruangan pertemuan.
“KYaa~ bukankah itu SHINee?”
“Minho... aah~ aku tidak pernah bermimpi bisa melihatnya sedekat ini!”
“Lihat itu.. Onew.. benar itu Onew...!!”
Celetukkan demi celetukkan mulai terdengar menyambut kedatangan 5 namja berparas dewa itu. Minho, Jonghyun, Taemin, Onew dan Key hanya melemparkan senyuman ramah mereka pada semua trainee yang mereka temui di sana.
Satu per satu, mulai dari Minho, langkahnya mulai melambat saat berpapasan bersama Hye Sun, namja itu melemparkan senyuman manisnya dan sedikit melambai. Di susul Taemin di sampingnya yang juga melemparkan senyuman sumringahnya pada Sang-mi, lalu Jonghyun yang ikut tersenyum saat berpapasan dengan Soo Hyo yang masih dengan posisi ‘berkacak-pinggang’nya.
Soo Hyo yang menyadari itu buru-buru menurunkan kedua tangannya dan balas tersenyum canggung. Memalukan! Dia melihat sisi premanku! Pabo! Shin Soo Hyo~ kau benar-benar bodoh!’ runtuknya dalam hati.
Key. Senyuman namja itu luntur dalam hitungan detik saat matanya menemukan sosok Shin Yeong yang juga menatapnya sinis. Mendadak Key mencibir, ia semakin mempercepat langkahnya begitu Onew yang mengetahui aura ‘gelap’ Key mulai terlihat dan meminta agar namja itu berjalan lebih cepat.
Berbeda dari yang lain. Onew bahkan tak menyadari keberadaan Eun Ji. Yah baiklah. Mungkin Onew tidak begitu tertarik pada wanita, tapi sejurus dengan itu, Eun Ji tetap tampak tersenyum kecil melihat tingkah Onew yang terus mendorong punggung Key agar lebih cepat. Namja ini selalu punya daya tarik tersendiri di matanya.
***
“Camp? Tunggu sebentar, Tahan!” potong Key kaget.
“Maksud hyung.. kami harus ikut perkemahan? Bersama para trainee? Selama seminggu?” Onew tampak tak kalah terkejut.
“Ne. Ini salah satu program baru managemen, dan kalian akan mendampingi. Onew dan Jonghyun bisa membantu mengajari vokal, Taemin membantu koreo, sementara Key dan Minho rap. Ini tidak akan sulit. Aku juga sudah mengosongkan jadwal kalian minggu ini” jelas manager hyung panjang lebar.
Ke lima namja itu hanya bisa saling bertukar pandang tanpa tau harus memberi jawaban bagaimana lagi. Ini adalah sesuatu yang baru untuk mereka.
“Baiklah, sebaiknya kalian berkemas sekarang. Bus akan mengantarkan kalian ke sana menyusul para trainee yang sudah akan berangkat lebih dulu siang ini. Arraseo?” lanjut manager hyung mengakhiri pertemuan.
***
“Haaahh... udara ini benar-benar segar. Aku rasa aku akan betah tinggal di sini!” celetuk Shin Yeong seraya membentangkan kedua tangannya lebar-lebar dan menghirup udara pegunungan itu dalam-dalam.
Kini semua trainee sudah tiba di villa dan mulai merapikan barang-barang mereka di kamar masing-masing. Masih seperti saat di asrama, satu kamar akan di tempati oleh 3 orang dan sesuai pasangan masing-masing tanpa ada perubahan.
Shin Yeong sedang asyik meregang kan tubuh di beranda kamarnya yang berada di lantai dua saat secara tak sengaja matanya menangkap bayangan sebuah bus yang baru saja merapat ke halaman villa berukuran super duper besar itu.
Kening Shin Yeong berkerut, “Unnie... bukankah... total semua bus yang pergi ada 5?” tanya Shin Yeong ragu. Eun Ji yang sedang sibuk merapikan pakaiannya di lemari pun mendadak berhenti.
“Aku dengar begitu. Waeyo?” tanya nya bingung.
“Lalu itu bus apa?” tunjuk Shin Yeong.
Eun Ji dan Sang-mi yang mulai tampak penasaran pun mulai merapat ke beranda kamar. Tepat saat mereka keluar, pintu bus itu terbuka. Sejurus dengan itu lima orang namja turun dengan membawa ransel masing-masing.
Namja pertama, Minho. Namja itu menggunakan pakaian santai dan topi, membawa ransel juga sebuah bola basket di tangannya. Di susul Jonghyun yang tampak menggunakan kaos oblong dan celana panjang ketat dengan ransel dan tas gitarnya.
“Bukankah itu...” gumam Sang-mi dan Eun ji bersamaan.
Tepat sedetik setelah mereka mengatakan itu, Onew dan Taemin turun dari bus. Taemin dan Onew tampak menggunakan T-shirt kuning dan hijau dengan celana pendek. Keduanya tampak asyik mengobrol satu sama lain.
Eun Ji tampak begitu terkejut. Ia masih tidak bisa mengerti kenapa mereka, bukan, lebih tepatnya Onew bisa berada di sini?
“Unnie... ini bagus! Syukurlah...” celetuk Shin Yeong cengegesan.
Spontan Sang-mi dan Eun Ji mendongak, Eun Ji terbelalak kaget. “Shin Yeong-ah!!” tegurnya. Sementara Sang-mi tampak paling kebingungan. “Apa? Apa maksud unnie? Apanya yang bagus?” Sang-mi mulai penasaran.
Eun Ji menatap Shin Yeong dengan tatapan mengancam. “Hehehe... Anio. Bukan apa-apa...” jawab Shin Yeong bohong. Tentu saja Sang-mi tidak percaya, tapi saat ia ingin angkat bicara lagi, tiba-tiba manik matanya menangkap sosok namja terakhir yang tersisa.
Namja itu menggunakan keca mata hitam besar, kaos putih oblong dengan rompi lengan panjang berwarna pink mencolok yang di lipat hingga siku dan di padukan dengan celana panjang putih ketat. Tak lupa dengan koper pinky dan sebuah kamera paranoid nya yang juga berwarna pink-putih yang menggantung di lehernya.
Shin Yeong mengikuti arah pandang Sang-mi. Matanya membola begitu melihat namja itu. Mulutnya bahkan sampai terbuka membentuk huruf O karena shock.
“Ya tuhan... ini bencana...” gumam Shin Yeong memegangi kepalanya, di saat yang sama, lagi-lagi secara tak sengaja Key mendongak ke atas. Tatapan ia dan Shin Yeong bertemu. Sekilas Key tampak mencibir sinis sebelum akhirnya berlalu begitu saja.
“Kyaaa.... harapanku... semua kebahagiaanku... semuanya hancur... Huaa...” pekik Shin Yeong keras dan mulai berbalik kembali ke dalam kamar lalu melompat ke tempat tidur. Shin Yeong membenamkan wajahnya di bantal sementara kakinya mulai menendang-nendang ke sembarang arah.
“Kenapa harus ada dia?!!” teriak Shin Yeong putus asa.
***
“Waa~ hyung, tempat ini sangat nyaman. Udaranya juga segar. Sepertinya ini tidak seburuk yang kita pikirkan” celetuk Taemin seraya melompat dan duduk di sofa ruang tamu villa.
“Benar. Ini tidak buruk..” sambung Minho seraya melihat-lihat keluar jendela bersama Jonghyun.
Onew tak berkomentar, namja ini mulai terlihat sibuk memainkan rubiknya. Sementara Key terlihat berkeliling ruangan dan mengamati lukisan yang terpajang di sana satu per satu.
‘Pemberitahuan untuk semua trainee agar segera berkumpul di halaman belakang villa 30 menit lagi. Semuanya segera bersiap-siap’
Tiba-tiba terdengar pengumuman dari speaker yang menggantung rapi di setiap sudut ruangan. Mendengar itu sontak Taemin menegakkan posisi duduknya, “Ah benar. Kalau begitu Sang-mi juga pasti ada di sini kan?” celetuknya tiba-tiba.
Minho, Onew, Key dan Jonghyun sontak menoleh dan memandang Taemin aneh. “A..ahaha... aku tadi bicara apa? Aku hanya bilang udara di sini sejuk hyung~ Hehehe...” ralat Taemin cepat.
Jonghyun dan Minho hanya tersenyum kecil dan kembali melemparkan pandangan keluar jendela. Di saat yang sama, manik mata Jonghyun secara tak sengaja menemukan bayangan sosok seorang yeoja yang tampak berjalan mengendap-endap dengan sedikit membungkuk berjalan keluar pagar halaman villa.
Jonghyun terdiam. Yeoja itu tampak tak asing, Jonghyun semakin menyipitkan matanya agar bisa memperjelas penglihatannya. Yeoja itu menggunakan hoodie abu-abu dan menggunakan penutup kepalanya hingga semakin mempersulit Jonghyun untuk melihat wajahnya. Tapi saat yeoja itu secara tak sengaja menoleh ke belakang untuk memastikan tak ada yang menyadari ‘kegiatan menyelinap keluarnya’, di saat itu pulalah Jonghyun bisa melihat dengan jelas setiap garis wajahnya.
Jonghyun tampak tersentak kaget. “Apa dia gila?! Mau kemana di saat seperti ini?” gumam nya seraya mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali. Ia benar-benar tidak percaya yeoja ini mempunyai keberanian sebesar itu.
“Apa dia selalu begini?” mendadak Jonghyun tertawa pelan dan mulai menyeringai lebar. “Oh, aku mau pergi berkeliling sebentar..” tiba-tiba Jonghyun berlari pergi begitu saja. Di saat member lain memanggilnya, Jonghyun hanya melambai dan memberi tanda bahwa ia takkan pergi terlalu jauh.
Jonghyun bergerak cepat mengejar yeoja tadi. Pergi keluar pagar dan menemukan jalan berpasir yang tadi ia lewati saat di bus. Jonghyun mendengarkan pandangannya, di sepajang jalan menurun itu hanya terlihat rimbunan pohon dan beberapa atap pemukiman di kejauhan.
Jonghyun memutar tubuhnya. Sejauh ini ia sama sekali tak menemukan sosok yeoja yang ia cari. Jonghyun berjalan pelan masih sambil terus mengedarkan pandangannya, hingga akhirnya ia menemukan Soo Hyo yang berjalan lambat menaiki jalan menanjak di sisi yang lain.
Jonghyun tersenyum tipis. Ia mulai berjalan cepat menyusul yeoja itu tepat di belakangnya.
“Soo Hyo-sii?” tegur Jonghyun tiba-tiba.
Langkah Soo Hyo mendadak berhenti, nafasnya tertahan. Takut-takut Soo Hyo menoleh, “Kau mau kabur lagi?” tebak Jonghyun tepat sasaran.
Mata Soo Hyo membola. Raut wajahnya mendadak berubah panik. “Ka..kau? Ah.. o..oppa? A..apa yang kau lakukan di sini? Bu.kankah kau seharusnya di Seoul?” balas Soo Hyo pucat pasi.
Jonghyun menyeringai semakin lebar. “Ani. Sekarang aku adalah guru pembimbingmu~” Jonghyun berjalan mendekat dan menyentil kening Soo Hyo pelan.
“Mwo?” seru Soo Hyo yang lagi-lagi di buat terkejut olehnya.
“Nanti kau juga akan mengerti. Jadi... kali ini kau mau kemana? Kau tidak bisa menemukan toko mie di sini. Ini di gunung” celetuk Jonghyun berlagak polos.
“Heh?!” Soo Hyo menggaruk kepalanya.
“Itu... sebenarnya aku tidak...”
“Biar aku temani” potong Jonghyun tiba-tiba.
“Huh?!” seru Soo Hyo lagi. “Te..temani apa?” Soo Hyo tampak semakin kebingungan.
“Kencan~” jawab Jonghyun nyengir.
TBC

Trailers for next part
Buughh
Spontan semua mata menoleh. Eun Ji, Sang-mi dan Shin Yeong juga semua trainee yang lain tampak terlonjak kaget. Soo Hyo jatuh terduduk di rerumputan sambil sesekali mengelus-elus bokongnya yang mulai terasa sakit karena hentakkan keras yang ia rasakan barusan.
“Apa dia melompati tembok pagar?” celetuk Eun Bi kaget.
“Ya’!! Gwenchana?” seru Jonghyun yang tiba-tiba mendongak dari sisi pagar yang lain tepat di belakang Soo Hyo. Semua mata kini semakin membola, “ Jonghyun hyung? Apa yang kau lakukan di atas sana! Tembok itu setinggi 2 meter!” pekik Key shock.
<skip>
“Ya’!! Kau mau memasak atau mau meracuni dirimu sendiri?!” teriak Key kaget dan mulai berjalan cepat mendekati Shin Yeong.
“Kau perempuan dan tidak tau bagaimana caranya memasak mie?! Kau bercanda?” pekik Key semakin histeris. Shin Yeong mencibir, “Jangan berlagak! Kau berkata seperti itu seolah-olah kau bisa memasak!”
“Oh.. kau akan menyesal mengatakan itu..”
Trailers End

2 komentar: