Title
: STEP
Author
: Puthrie Shairis As
Genre
: Romance, Friendship
Lenght
: Chaptered
Main cast :
SHINee, Choi Eun Ji, Shin Soo Hyo, Yoo Shin Yeong, Goo Hye Sun, Nam
Sang-mi
Support
Cast : Park Hyung Seok, Kang Eun Bi, Kim Jongin as KAI EXO-K
Cameo
: Eunhyuk, Siwon, Kyu dan Sungmin Super Junior
Disclaimer : This story and the plot is originally mine.
This story is a FICTION , just my IMAGINARY and the cast is NOT REAL. No bashing, No plagiant
and just enjoy it guys ^^V
Part 18 –Last Part-
“Hyung... gawat.. gawat!!!!” Pekik Key histeris seraya
mendobrak pintu masuk ruang latihan koreo SHINee kasar.
Minho, Taemin, Jonghyun dan Onew spontan menoleh.
“Gawat.. Hyung..!!” ulang Key lagi.
Hening~
Ke-4 member yang lain saling bertukar pandang selama
beberapa detik, lalu seolah sepakat, ke-4 nya spontan kembali berlatih koreo
dan mengabaikan Key begitu saja.
“Apanya yang gawat?” celetuk Minho malas lalu memulai
hitungan gerak kakinya.
“Key hyung terlalu heboh” sambung Taemin.
“Biarkan saja” sambung Jonghyun.
Sementara Onew hanya cengar-cengir cengegesan melihat
pantulan bayangan Key dari cermin yang terlihat shock karena merasa tak di
pedulikan. Onew menyambar botol air mineralnya, tetapi matanya terus saja
memandnagi Key yang tampak sebal.
“Oh jadi begitu? Baiklah.. aku hanya mau bilang kalau kau
akan kehilangan cinta pertamamu” kata Key sinis seraya berbalik dan bermaksud
untuk meninggalkan ruang koreo begitu saja.
“Mwo?!!” Pekik Minho, Jonghyun dan Taemin bersamaan tepat
sedetik setelah Key menyelesaikan kalimatnya.
“Ya’!! Key, apa maksudmu? Siapa?” Jonghyun tampak panik.
Langkah Key berhenti, ia mendesis. “Siapa ya???..” Key
mengulus-ngulur waktu.
“Tadi siapa yang MENGABAIKANKU!!” bentak Key marah sesaat
setelah itu. Mendengar itu spontan Minho, Jonghyun dan Taemin saling bertukar
pandang. Tersirat rasa penyesalan oleh ketiganya.
“Hehehe... kami hanya bercanda..Tap- tapi bukan itu
masalahnya. Apa maksud ucapanmu tadi?” Jonghyun tampak tak nyaman.
“Soo Hyo kah? Maksudmu aku
akan kehilangan dia?! Ck.. tidak bisa! Kami baru saja jadian kemarin!!! Siapa
yang berani merebutnya dariku?!!” Jonghyun tampak tak terima.
Ngek.
Spontan semua member beralih
menatap Jonghyun. “Apa?! Ada masalah?” tanya Jonghyun tak senang.
Key mencibir, “Bukan dia”
“Hye Sun?” tanya Minho
takut-takut.
Key menggeleng. Key kini
beralih menatap Taemin, namja muda itu terlihat ragu. Saat Taemin baru saja
ingin membuka mulutnya, Key bersuara “No..no.. bukan Sang-mi, juga bukan Shin
Yeong”
Mendengar penjelasan Key,
sesaat semua member tampak diam. Kalau bukan ke-4 yeoja itu, terus siapa?
Tanpa di komando, Key, Minho,
Jonghyun dan Taemin bergerak menoleh menatap Onew yang tengah asik menegak air
mineralnya. Onew yang merasa di perhatikan spontan balas menatap ke-4 member
yang lain bingung. Jujur saja, sebenarnya sejak tadi Onew sama sekali tak
mendengarkan apa yang Key dan yang lain bicarakan.
Kedua pipi Onew masih
mengembung berisi air, matanya mengerjap-ngerjap beberapa kali dalam
kebingungan karena mendadak dia menjadi beken di antara semua member yang lain.
Buktinya semua orang terus melihatnya.
Onew baru ingin meneguk sisa
air di dalam mulutnya dan bertanya ‘Apa?’ , tapi Taemin terlebih dahulu
menegurnya. “Hyung, apa itu maksudnya Eun Ji noona?”
Onew masih kebingungan.
Keningnya berkerut. Maksudnya?
Key yang melihat reaksi lambat
Onew hanya bisa menepuk keningnya maklum. “Hyung, Eun Ji pergi meninggalkan
surat pengunduran diri dan keluar dari management” tungkasnya.
Byuurrrr...
Semua sisa air minum Onew
sukses tersembur keluar.
“Mwo?!” pekiknya histeris.
***
Dengan diikuti oleh ke-4
member yang lain, Onew berjalan cepat menyusuri setiap lantai gedung SMent
berharap sempat untuk melihat Eun Ji sebelum yeoja itu benar-benar pergi.
“Hyung, itu mereka...” tunjuk
Key saat melihat Shin Yeong dkk berjalan meninggalkan lobi gedung. Onew
menoleh, memandang sekelompok yeoja-yeoja di sana. Matanya bergerak cepat kesana
kemari berusaha menemukan sosok Eun Ji di antara mereka.
“Dimana? Dimana? Dimana?”
gumam Onew panik.
Onew dkk pun berjalan
menghampiri yeoja-yeoja itu. Mereka semua tampak murung, bahkan Shin Yeong
menangis sesegukkan dalam pelukan Soo Hyo.
“Oppa...” tegur Hye Sun saat
menyadari kedatangan Minho dan yang lain.
“Dia sudah pergi? Eun Ji?”
Minho mulai mengorek informasi.
Hye Sun diam sejenak, matanya
beralih melirik Onew yang terlihat harap-harap cemas. Hye Sun mengigit bibir,
ia ragu, kalau ia mengatakannya, maka Onew akan...
“Tidak apa, katakan saja”
minho menepuk pucuk kepala Hye Sun lembut.
“Mulanya kami tidak tau kalau
Eun Ji unnie memutuskan untuk mundur. Sejak pagi dia sudah tidak ada. Soo Hyo
unnie menduga mungkin Eun Ji unnie hanya berolah raga sebentar, tapi sampai
siang ia tidak kembali. Dia bahkan bolos kelas vokal. Jadi kami menanyakan
keberadaannya pada salah satu staff, lalu mereka bilang Eun Ji unnie sudah
mengundurkan diri dan pergi pagi-pagi sekali” jelas Hye Sun.
Terasa seperti ketiban batu
besar, Onew tampak shock. Kemarin Eun Ji terlihat baik-baik saja. Tidak ada
tanda-tanda seikitpun dia akan memutuskan hal sebesar ini sendirian. Yeoja itu
bahkan tak mengatakan apapun padanya tentang ini.
“Unnie.. hiks.. unnie...” kini
semua perhatian member tertuju pada Shin Yeong yang masih menangis sesegukkan.
Key tentu saja tidak bisa tinggal diam. Ia mendekati Shin Yeong, Soo Hyo yang
melihat itu melepaskan pelukannya dari Shin Yeong agar Key bisa ambil alih.
“Tenanglah.. Kau ini
benar-benar cengeng” Key menyambut gerak Shin Yeong yang memeluknya.
“Hyung.. kau tidak apa-apa?”
tegur Jonghyun yang melihat Onew tetap diam. Mendengar teguran itu Onew tersentak,
namja itu terlihat linglung. Ia juga memaksakan diri untuk tersenyum.
“Gwenchana. Aku baik-baik
saja.. Ee~ aku mau ke toilet” jawab Onew sekenanya.
Jadi benar-benar pergi?’ raut wajah Onew tampak mendung.
Semuanya hanya bisa saling
bertukar pandang dan memutuskan untuk memberikan Onew sedikit ruang.
“Tapi, kenapa Eun Ji
memutuskan untuk keluar? Apa terjadi sesuatu?” Jonghyun kembali memulai
pembicaraan.
“Sebenarnya saat pemilihan
anggota untuk debut kemarin, entah siapa yang menyebarkan gosip itu, mereka
bilang Eun Ji unnie tidak akan pernah bisa debut karena usianya yang terbilang
cukup dewasa. Eun Ji unnie memang terlihat tenang menanggapinya, tapi mungkin
saja dia merasa kecewa” jawab Sang-mi.
Tepat setelah Sang-mi
menyelesaikan kalimatnya, tatapan matanya dan Taemin bertemu. Keduanya sama
sekali tak mengelak ataupun membuang muka seperti biasanya. Kedua justru terus
saling memandang satu sama lain lama. Mereka memang harus bicara.
***
“Ini...” Taemin menyodorkan
tas kertas berisikan sepatu yang semalam belakangan hanya bisa di simpannya.
Sang-mi memandangi kotak sepatu itu beberapa saat, baru saja ia ingin buka
suara, Taemin memotong “Oleh-oleh..” katanya.
Sang-mi diam sejenak. Setelah
beberapa saat mencuri-curi pandang dengan Taemin yang terlihat murung, akhirnya
Sang-mi menyambut tas kertas tadi dengan senyuman. “Gomawo..”
Taemin memaksakan bibirnya
untuk tersenyum. Entah kenapa, ia merasa sangat sesak mendengar suara ramah
Sang-mi yang begitu di rindukannya. Mungkin karena kejadian kemarin. Sang-mi
bersama Chi Hoon, apa mereka benar-benar sudah berbaikan?
“Oppa... aku hanya belajar
untuk memaafkan” ucap Sang-mi tiba-tiba.
“Walaubagaimanapun Chi Hoon
oppa sudah pernah menjadi bagian dari hidupku. Walaupun aku tidak bisa
memilikinya sebagai kekasih lagi, tapi setidaknya aku masih bisa memilikinya
sebagai sosok seorang kakak” lanjutnya.
Taemin terlihat bingung.
Maksudnya?
-Flashback-
“Sekali lagi, selamat atas
debutmu” ulang Chi Hoon.
Sang-mi menoleh dan balas
tersenyum manis, “Gomawo oppa. Ini semua juga berkat dukunganmu waktu aku baru
memulai audisiku dulu” jawab Sang-mi ramah.
Chi Hoon terdiam sejenak,
“Kau.. benar- memaafkanku bukan?” tanya nya.
“Aku menyesal mengkhianatimu
dengan cara seperti itu, aku menyanyangimu lebih dari apapun di dunia ini....”
“Aku memaafkanmu. Itu sudah
lama sekali oppa. Apa hubunganmu dengan wanita itu baik-baik saja?” potong
Sang-mi.
“Kami baik-baik saja.
Terkadang ia juga menyesal atas sikapnya padamu terakhir kali”
“Aku tidak apa-apa. Aku
baik-baik saja. Seseorang selalu di dekatku sejak itu..” Sang-mi tersenyum
manis.
“Taemin itu ya?” tebak Chi
Hoon.
Sang-mi tersenyum semakin
lebar, “Sepertinya kau sudah memiliki seseorang yang lebih baik dariku.
Baiklah, aku harus pergi” kata Chi Hoon lagi.
Sang-mi mengangguk kecil,
“Sampaikan salamku pada yeojachingumu oppa. Katakan aku memaafkannya”
Chi Hoon mengacak-acak rambut
Sang-mi gemas, “Aku tau. Gomawo~ Oh..
oppa akan melanjutkan kata-kata oppa yang terpotong tadi. Aku menyanyangimu
lebih dari apapun di dunia ini sebagaimana seorang kakak pada...”
“Adiknya. Aku tau” sambung
Sang-mi cepat. Sang-mi tersenyum manis dan memeluk Chi Hoon, “Terima kasih
sudah menjagaku. Kau adalah oppa terbaik di dunia” bisiknya.
-Flasback End-
“Oppa.. apa kau, masih menyukaiku?”
celetukkan Sang-mi membuat Taemin terkejut. “M..mwo?”
“Aku sudah memikirkannya.
Selama kau tidak di dekatku, aku merasa benar-benar kehilangan sesuatu yang
penting. Aku terus berjuang mengikuti jadwal trainee karena aku berpikir, aku
akan menjadi seorang yeoja yang benar-benar bisa membuatmu tidak malu jika
berdampingan denganku. Saat aku bisa berdiri di satu panggung yang sama
denganmu, aku akan menerima perasaanmu oppa, karena sepertinya, aku juga sangat
sangat menyukaimu” Sang-mi tersenyum sumringah.
Deg deg deg deg deg deg deg
deg
Taemin memegang dadanya.
Terasa Jantungnya seperti akan jatuh. Benarkah apa yang di dengarnya saat ini?
Sang-mi juga menyukainya? Jadi ini bukan cinta yang bertepuk sebelah tangan?
“Kita pasti.. akan berdiri di
satu panggung yang sama Sang Mi-ah. Aku akan menunggu sampai saat itu, dan kau
tidak boleh mengingkari janjimu” jawab Taemin menahan segala lonjakan rasa
gembira di hatinya.
***
Shin Yeong masih terus menangis
sesegukan. Key melirik yeoja itu frustasi. Kini keduanya tengah duduk di salah
satu sofa lobi gedung. Karena sudah cukup siang, lobi terlihat sukup sepi
karena semua orang pergi untuk makan siang, sehingga suara isakan Shin Yeong
bisa terdengar dengan sangat jelas.
“Oppa.. kau tidak mengerti.
Aku kehilangan unnie terbaikku. Teman curhat terbaikku. Sahabat yang selalu ada
bersamaku. Orang yang selalu bisa memahamiku. Orang yang selalu mendukungku.
Aku tidak percaya Eun Ji unnie benar-benar meninggalkanku..” rengek Shin Yeong
si sela-sela isak tangisnya.
Key mendesah panjang, “Masih
ada Soo Hyo kan? Juga ada Sang-mi bersamamu. Ini bukan akhir dunia..” Key
terlihat bosan.
“Kau tidak mengerti!!! Oppa
tidak akan pernah mengerti!! Aku benar-benar kehilangan or..”
“Siapa bilang aku tidak
mengerti? Aku sangat mengerti!!” Key menepuk-nepuk dadanya. Melihat tingkah Key yang seperti itu, spontan
tangis Shin Yeong terdengar semakin keras. Key panik.
“Ya.. Yoo Shin Yeong..
He..hey.. pelankan suaramu” Key gelagapan.
Sedetik kemudian terdengar
suara langkah kaki sekelompok namja yang memasuki gedung. Key menoleh, raut
wajahnya berubah pucat pasi begitu mengenali orang-orang itu.
Tangisan Shin Yeong ternyata
menarik perhatian namja-namja tampan itu, membuat langkah-langkah mereka
semakin melambat. Key panik setengah mati saat sekelompok namja-namja itu
menatap Shin Yeong lalu beralih pada Key. Tatapan mereka seolah mengatakan, ‘Key
yang membuatnya menangis. Sudah sangat jelas’
“h..hyung.. itu.. bukan aku..
bukan” Key dengan cepat berdiri dari duduknya dan mulai mengibas-ngibaskan
kedua tangannya tanda mengelak.
Kyu, Eunhyuk, Siwon dan
Sungmin yang melihat pengelakan Key spontan menyeringai lebar. Karena
terburu-buru, ke-4 namja itu hanya sempat melambaikan tangan lalu beranjak
pergi.
Key menghela nafas lega. Kini
ia beralih memandang Shin Yeong. Hasratnya kembali ingin marah-marah dan
bersikap ketus, tapi Key menahannya. Ia tau Shin Yeong benar-benar terluka saat
ini.
“Aku. Masih ada aku. Jika
denganku, kau tidak akan kesepian” kata Key tiba-tiba.
Isakan tangis Shin Yeong
tertahan, ia mengangkat wajahnya melihat Key. Key terlihat serius, tapi dari
mimik wajahnya terlihat jelas namja itu menahan rasa malunya setengah mati.
“Kalau denganku bagaimana?”
ulang Key lagi. Wajahnya memerah.
Shin Yeong terus diam beberapa
saat. “Oppa... kau menembakku ya?” katanya tiba-tiba dengan raut wajah yang
super duper polos.
“Hah? Ti..tidak mungkin!!!”
tegas Key.
Shin Yeong masih terus menatap
Key tanpa protes. Key membuang muka.
“Ehm.. maksudku.. Ya mungkin..
ya tentu saja aku menembakmu!!” ralat Key cepat. Shin Yeong tersentak, raut
wajahnya bersemu merah.
“Me..menembak apa seperti itu?
Tidak manis sama sekali” elak Shin Yeong yang mendadak gugup. Key melirik Shin
Yeong, “Jadi tidak mau?”
“Te..tentu saja mau!!!” balas
Shin Yeong cepat.
Key menahan nafas. Ia dan Shin
Yeong saling menatap satu sama lain. “Ka..kalau begitu, kemari..” tangan Key
bergerak-gerak meminta Shin Yeong mendekat. “Ma..mau apa?”
“Cepat!!” bentak Key mendadak
ketus.
Shin Yeong yang terkejut
spontan bangkit dari duduknya lalu...
“Hup! Dapat” seru Key begitu
menarik Shin Yeong dalam pelukannya.
“Begini lebih baik. Semua
pasangan kekasih melakukannya kan?” gumam Key malu. Shin Yeong tersenyum kecil
lalu membalas pelukan Key, “Jangan menangis lagi. Meskipun Eun Ji tidak ada.
Masih ada aku di sini. Arra?” Key kembali menegaskan.
“Neee... arraseo” jawab Shin
Yeong manja.
***
9 Bulan Kemudian
“Sudah hampir waktunya untuk
debutkan?” celetuk Jonghyun tanpa melepaskan pandangannya sedikitpun dari ke-4
yeoja cantik di dalam ruang koreo yang sudah berlatih habis-habisan.
“Benar” jawab Minho singkat.
“Lihat itu, Soo Hyo ku
benar-benar hebat!” seru Jonghyun antusias melihat gerakan dance Soo Hyo yang
semakin lincah. Minho melirik Jonghyun, “Tidak. Hye Sun yang lebih hebat”
sambungnya.
Jonghyun balas melirik Minho,
“Haha.. lucu sekali” Jonghyun terlihat kesal.
“Ya benar. Bagus sekali.
Benar-benar bagus Sang-mi. Tidak salah kau di pilih sebagai lead dancer di
sini. Lebih semangat lagi” seruan Mrs. Jung menarik perhatian Jonghyun dan
Minho.
Keduanya menoleh. “Wow!!” seru
Jonghyun.
Bisa terlihat jelas Minho dan
Jonghyun terperangah, di dalam sana, terlihat Sang-mi dengan lihai dan
lenturnya menggerakan setiap sendi dari tulang-tulangnya dengan mudah. Gerakan
dance yang sangat sempurna dan mengerikan. Terlalu indah untuk di lihat.
’Satu panggung. Satu panggung. Tidak lama lagi kami akan
satu panggung’ Taemin yang sejak tadi diam di belakang terlihat begitu menggebu-gebu.
Ia benar-benar tidak sabar.
‘Sudah 9 bulan ya? Eun Ji..’ pikir Onew lirih jauh di
belakang sana.
***
“Uhuk-uhuk...” Soo Hyo tak
bisa mengatur jalan masuk air yang di minumnya.
“Mwoya?! Siapa? Eun Bi di
keluarkan dari grup? Kenapa tiba-tiba? Kita kan sebentar lagi debut” Soo Hyo
masih tak habis pikir.
“Aku dengar Eun Bi noona membuat
CEO Lee Soo Man marah karena ulahnya saat camp dulu. Entah bagaimana bisa,
tapi mereka tau kalau Eun Bi noona
pernah melakukan tindak kekerasan pada Hye Sun dan bertindak curang untuk
mengeluarkanmu saat itu noona” jelas Hyung Seok sejelas mungkin.
Soo Hyo, Sang-mi dan Hye Sun
saling bertukar pandang. “Itu memang benar. Tapi dia sudah mengikuti pelatihan
grup sampai sejauh ini. Management benar-benar nekat kan?” Soo Hyo melipat
kedua tangannya.
“Tapi dia pantas
mendapatkannya kan?” tanya Hyung Seok lagi.
“Yah.. memang selama pelatihan
Eun Bi unnie tetap bersikap kasar, tapi tetap saja. Kami berjuang bersama-sama
sampai sejauh ini” jawab Sang-mi sedih.
“Jadi.. apa akan ada yang
menggantikan posisi Eun Bi?” tanya Hye Sun penasaran.
Hyung Seok terlihat
mengingat-ngingat. “Kalau tidak salah....”
***
“KYaaaa!!!!! Itu D’Amore.. Soo
Hyo unnie!!!”
“Lihat, itu Sang-mi.. Uuh.. dia
benar-benar lebih imut dari pada di Tv!”
“Hye Sun... I Love You!!! Hye
Sun!!!”
“Shin Yeong... aku padamu!!!
Huaahh... cantiknya xD” Sorakkan demi sorakkan itu membahana di dalam ruang
studio salah satu Talk Show waktu itu. Tidak aneh jika semua fans-fans ini
begitu histeris, pasalnya ini adalah
pertama kalinya D’Amore, sebuah Girl Band yang baru saja debut minggu lalu
tampil di acara bincang-bincang seperti ini.
“Wah.. bagaimana ini?
Sepertinya kalian sudah mempunyai banyak fans sekarang” tawa host di acara itu
mendengar gelegar jeritan dimana-mana.
Ke-empat yeoja cantik itu
melemparkan senyuman terbaik mereka dan melambai. Membuat suasana di studio
semakin panas dan heboh.
“Baiklah kita lanjutkan. Jadi,
kami dengar mulanya tempat Shin Yeong telah di isi oleh trainee lain
sebelumnya? Lalu bagaimana bisa Shin Yeong mendapatkan posisi ini sekarang?
Pasti cerita yang sangat menarik” Host tadi memulai pembicaraan.
Shin Yeong tersenyum manis.
“Yah... sebenarnya aku juga tidak menyangka. Ternyata selama berbulan-bulan
sebelumnya, Mr. Jung, pelatih koreo kami saat trainee selalu memperhatikanku
ketika aku berlatih sendirian siang dan malam. Lalu saat ‘sesuatu’ terjadi,
tiba-tiba mereka datang kepadaku dan memintaku untuk bergabung bersama grup.
Hahaha... itu benar-benar lucu untuk seseorang yang payah sepertiku waktu itu”
Shin Yeong menjelaskan.
“Oh. Kau terlalu merendah.
Buktinya fansmu banyak disana” Host menunjuk ke arah penonton di studio yang
kemudian diikuti dengan jeritan semua fans.
Shin Yeong menahan tawanya,
“Terima kasih”
“Lalu, Soo Hyo sebagai ketua
grup, Hye Sun rapper, Sang-mi Lead dancer dan Shin Yeong sub vokal, maka terbentuklah
nama D’Amore. Apa itu memiliki arti khusus? D’Amore, apa itu sebenarnya?”
“D’Amore. Managemen sengaja
memilih nama itu karena dalam bahasa prancis, nama itu memiliki arti cinta.
Lalu mereka mengatakan, kami berempat pasti akan selalu menebarkan cinta pada
semua orang. Jadi kami berpikir, ‘baiklah. Kami akan membuat semua orang jatuh
cinta pada kami’..” jelas Soo Hyo menahan tawa.
“Ooh.. itu manis sekali”
***
“Baiklah, D’Amore, kalian
bersiap-siap”
“Neee...” seru Shin Yeong,
Sang-mi, Hye Sun dan Soo Hyo bersamaan.
Kini mereka sudah bersiap di
belakang panggung untuk tampil di salah satu acara penghargaan musik tahunan di
Seoul. Mereka akan berdiri di depan semua orang, juga di depan semua selebriti
besar Korea. Membuat ke-4 yeoja cantik itu cukup gugup dibuatnya.
“Unn... aku gemetar” Shin
Yeong melihatkan kuku-kuku jarinya.
“Tidak apa-apa. Kita pasti
bisa” Soo Hyo menenangkan.
“Unn, Eun Ji unnie benar akan
datang melihat kita kan?” celetuk Sang-mi.
Soo Hyo dan Shin Yeong
menoleh, lalu saling bertukar pandang. “Aku harap begitu. Kami sudah menitipkan
pesan pada Kim Dalee saat secara tidak sengaja bertemu dengannya di dekat Dorm”
kata Soo Hyo harap-harap cemas.
“Aku tidak bisa membayangkan
bagaimana perasaan Onew oppa. Ponsel Eun Ji unnie tidak bisa di hubungi sejak
saat itu. Benar-benar menghilang tanpa petunjuk dan pesan sedikitpun” kata Shin
Yeong lirih.
***
D’Amore tampil di panggung
dengan begitu bersemangat dan energik. Ke-4 yeoja cantik itu terlihat begitu
percaya diri dan menikmati lagu yang mereka bawakan. Penuh senyum dan rasa
gembira.
Tapi, baru saja mereka sampai
di pertengahan lagu, tiba-tiba 5 orang namja tampan keluar dari backstage lalu
ikut bergabung di atas panggung. KE-4 yeoja cantik itu terlihat sedikit
terkejut dan kebingungan, ini tidak ada di rencana awal. Apa ini kejutan?
Ke-4 yeoja cantik itu tetap
berusaha santai dan menutupi rasa keterkejutan masing-masing. Hanya butuh
beberapa detik sampai akhirnya mereka benar-benar menikmati pertunjukkan.
Kelima namja itu menghampiri
D’Amore.
Key menggandeng Shin Yeong.
Jonghyun menggandeng Soo Hyo.
Minho menggandeng Hye Sun.
Lalu Taemin...
Taemin memandang Sang-mi
sumringah penuh senyum. Ini adalah hari yang paling ia tunggu-tunggu. Akhirnya
berdiri di atas panggung yang sama. Taemin mengulurkan tangannya menawarkan
Sang-mi untuk bergandengan tangan.
Sang-mi terlihat malu, ia
kalah sekarang. Sesuai janjinya, dengan ini ia akan menerima perasaan Taemin.
Sang-mi menyambut uluran
tangan Taemin penuh suka cita. Ia tersenyum sangat manis karena bahagia. Tidak
ada yang tau. Tapi mereka saling menggenggam tangan satu sama lain begitu erat.
Seakan tak ingin terpisah lagi.
Onew? Onew juga di panggung.
Sendirian diantara 4 pasang yang lain. Namja itu memimpin lagu. Berdiri di
posisi paling depan dan melambaikan tangan kearah penonton untuk mengajak
mereka ikut bernyanyi. Onew tetap berusaha tersenyum manis, walau jauh di lubuk
hatinya ia merasa ini tidak adil.
Eun Ji, dimana kau? Apa sekarang kau disana dan
melihatku? Aku masih di sini, menunggumu...’ kata Onew dalam hati.
---
Seorang yeoja cantik dengan
rambut coklatnya yang tergerai panjang terus saja menyunggingkan senyumannya di
sepanjang lagu yang dibawakan D’Amore dan SHINee di atas panggung sana. Di
balik topi baret merahnya, yeoja itu ikut melambaikan tangan bersama penonton
yang lain.
“Eun Ji-ah, kau yakin tak
ingin menemui mereka? Lalu bagaimana dengan Jinki Sunbae?” teriak Dalee di
tengah-tengah kebisingan.
Eun Ji menoleh, “Tidak
mungkin. Mereka sangat sibuk. Lagipula sekarang mereka adalah seorang bintang”
jawabnya manis.
Eun Ji kembali mengalihkan
pandangannya pada Onew di atas panggung. Ia tersenyum semakin lebar, “Belum
saatnya kita bertemu oppa. Tapi jangan khawatir, aku selalu ada di sini,
mengawasimu, sama seperti dulu” gumam Eun Ji yang kembali menikmati
pertunjukkan.
-END-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar